• Tidak ada hasil yang ditemukan

K S M E K A P R A S E T Y A U I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K S M E K A P R A S E T Y A U I"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

NEWSLETTER

AGUSTUS 2021

(2)

Tim

Pengantar tim

Halo semuanya! Newsletter edisi terbaru akhirnya terbit kembali!

Edisi kali ini memuat liputan-liputan kegiatan seluruh Pengurus Inti dan Departemen yang ada di KSM mulai dari pencarian anggota-anggota penerus melalui PLD hingga keseruan setiap program kerja departemen mulai dari awal kepengurusan di 2021.

Tim kami sangat berterima kasih kepada seluruh anggota KSM yang sudah bersedia menjadi kontributor liputan di Newsletter edisi ini. Kami juga berterima kasih kepada Sherley, Adit, dan Aisy sebagai BPH Departemen Humas yang banyak membantu penerbitan Newsletter dan semua anggota Departemen Humas yang selalu memberikan semangat.

Semoga Newsletter edisi ini bisa memberikan refleksi pencapaian seluruh anggota KSM Eka Prasetya UI bahkan di masa pandemi.

Annisaa Eka

Departemen Humas

FIB 2019

Fardi Orin

Departemen Humas

FIK 2019

(3)

KONTEN

MUKER

Rapat awal kepengurusan dan arahan setahun ke depan

PSDM • 7

KAJIANCUK

Tulisan ilmiah akan isu-isu yang perlu dikaji

KL • 10

KSM DAY

Evaluasi dan refleksi setengah tahun kepengurusan

PSDM • 7

RESEARCH CONSULTANT

Jasa kepenelitian menarik dan lengkap BnP & Penel • 8

PLD XXXIV

Pencarian anggota-anggota penerus KSM 2021 Pengurus Inti • 5

KSM BERPRESTASI

Anggota-anggota KSM yang menorehkan kebanggan PSDM • 14

(4)

KSM MELIPIR

Studi banding dan kerja sama dengan lembaga lain

Humas • 16

ARTICLE REVIEW

Ulasan artikel saintifik dalam bahasa yang ringan

Penel • 18

NGOPI

Diskusi bersama tentang masalah dunia yang ada

KL • 22

TEMU KANGEN

Jumpa hangat anggota dan nostalgia alumni

Humas • 24

RABU

Diskusi dan bedah buku yang mengasyikkan

KL • 22

KRIDA

Peningkatan dan pelatihan kemampuan penelitian

Penel • 23

KSM THRIFT

Cara mudah cari uang melalui pustaka

(5)

PLD XXXIV:

Pelatihan Daring Pertama

yang Juga Tetap Berkesan

TEKS

Pengurus Inti

PLD XXXIV KSM diadakan secara virtual pada tanggal 13, 14 dan 20 Maret 2021. PLD yang bertemakan “Bernalar Bersama dalam #KaryaSatuMeja” ini ditujukan bagi calon anggota KSM sebagai kegiatan pembelajaran mengenai kajian dan penelitian, juga sebagai bentuk simulasi dalam menjalani kegiatan KSM ke depannya. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan anggota-anggota muda KSM yang mahir dan ulet dalam berbagai bidang utamanya terkait penelitian, penalaran, maupun penulisan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga dijadikan sebagai ajang mengimplementasikan ilmu masing-masing

a

calon anggota dengan anggota lain sehingga menciptakan karya kolaboratif yang dapat menginterpretasikan makna #KaryaSatuMeja. Pada pertemuan pertama dan kedua PLD XXXIV beragendakan kegiatan talkshow dengan narasumber yang kompeten dibidangnya. Materi ini mencakup pembahasan mengenai kajian, kepenulisan, serta penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam rangka mengedukasi dan menjabarkan gambaran besar terkait KSM, calon anggota muda KSM diberikan pemaparan mengenai lima departemen unggulan KSM Eka Prasetya

(6)

Universitas Indonesia. Selanjutnya, diadakan pula sesi sharing alumni KSM Eka Prasetya sebagai sebuah wadah diskusi dan transfer informasi terkait pengalaman para alumni berkaitan dengan organisasi ini. Para peserta juga diarahkan untuk mengadakan penelitian secara mandiri berdasarkan pemahaman yang sudah diperoleh dari pelatihan yang telah dijalani sebelumnya. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dipresentasikan di depan panelis dan peserta lainnya untuk dapat ditelaah dan dianalisis secara lebih komprehensif.

Terlepas dari lolos atau tidaknya peserta dalam seleksi anggota KSM ini, panitia berharap bahwa kegiatan PLD dapat memberikan pembelajaran yang bermakna mengenai pentingnya berdialog dan bernalar untuk kehidupan.

(7)

Musyawarah Kerja merupakan rapat besar di awal kepengurusan yang berfungsi untuk mematangkan dan mengkomunikasikan program kerja yang akan dilakukan selama satu periode ke depan. Musyawarah Kerja dihadiri oleh seluruh departemen di KSM. Setiap departemen mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan program kerjanya secara bergantian, mendapatkan respon, sekaligus memberikan respon kepada departemen-departemen lain. Melalui kegiatan ini, para staf sekaligus BPH mendapatkan kesempatan untuk mengetahui seluruh program kerja sekaligus arah organisasi KSM selama satu periode ke depan. Selain itu, di akhir kegiatan terdapat sesi deep sharing yang dilakukan masing-masing departemen dalam breakout room terpisah untuk lebih mengenal satu sama lain.

aaaa

KSM Day adalah kegiatan akhir paruh yang mempertemukan seluruh anggota KSM untuk bermain dan berinteraksi bersama melalui media Zoom Meeting. KSM Day bertujuan untuk meng-entertain anggota KSM setelah mengerjakan berbagai program kerja selama satu paruh kepengurusan. Secara garis besar, rangkaian KSM Day terdiri dari berbagai sesi games yang mengutamakan kerjasama antar departemen. Setiap departemen bersaing untuk mendapatkan poin hingga terpilih satu departemen dengan poin tertinggi yang dinobatkan sebagai pemenang. Pada KSM Day paruh pertama, Departemen Penelitian muncul sebagai pemenang dari rangkaian games. KSM Day ditutup dengan sesi kesan pesan dengan media Jamboard. 

Musyawarah Kerja

11 April 2021

KSM Day

1 Agustus 2021

TEKS Dept. PSDM

(8)

Research

Consultant

Research Consultant adalah program kerja unggulan Departemen Bisnis dan Proyek yang berupa penawaran jasa surveyor, verbatim, dan

pengolahan data. Program kerja ini akan berkolaborasi dengan Departemen Penelitian.

(9)

Yuk langsung hubungi Dika:

adhmrdkn

085891886859

Pengolahan data secara deskriptif

Pengolahan data kuantitatif melalui

SPSS atau aplikasi sejenis lainnya

Pengolahan data penelitian kualitatif

Surveyor pengumpulan data kualitatif

maupun kuantitatif

Bantuan lainnya untuk risetmu!

Departemen BnP menawarkan jasa

konsultasi dan bantuan riset sesuai

dengan kebutuhan kamu!

Jasa yang ditawarkan bisa berupa:

1.

2.

3.

4.

5.

(10)

#KajianCuk:

Sejumput Xenophobia

dalam Kesadaran

Musuh Bersama

KONTRIBUTOR Theresa Bianca S. EDITOR Maniek Akbar S.

Rasa-rasanya kita harus berhenti membanggakan orang bule secara berlebihan. Tidak perlu lagi mengajak foto atau video bersama, juga berteriak kegirangan ketika mereka mengucap, “saya chinta Endownesia dan saya suka nasi gowreng!” Tidak perlu juga membuat kompilasi video film-film Hollywood yang menyebut kata “Indonesia” dan mengunggahnya di Youtube, padahal hampir seluruh dialognya memiliki arti merendahkan dan menghina.

Baiklah, faktanya memang Indonesia pernah dijajah. Namun, jangan sampai narasi-narasi penjajahan yang selama ini kita dapatkan melanggengkan perasaan inferior karena tampaknya, dampak dari kolonialisme masih melekat pada sebagian besar orang Indonesia. Kita masih kerap menemukan orang yang menjadikan rupa bule sebagai standar kecantikan dan bangga berlebihan ketika dianggap punya kenalan orang kulit putih. Oh, blasteran? Selamat, sebab punya peluang lebih besar untuk menjadi aktor atau aktris sinetron, muncul di acara TV, dan secara umum lebih mudah mendapat atensi karena memiliki paras yang dianggap menarik.

Gentrifikasi Dibingkai Rezeki Orang Kaya

Bayangkan seseorang datang ke halaman rumahmu. Katanya, ia ingin menumpang istirahat sebentar. Selagi ia menceritakan bagaimana kehidupan sebelumnya begitu sulit dan segala tetek bengek latar belakangnya, hatimu terenyuh.

Kamu pun memperbolehkan ia rehat sejenak. Selanjutnya, ia membuka bisnis kecil-kecilan. Kamu pikir, “ah, biarlah, ‘kan dia sudah jauh-jauh datang. Mungkin dia ingin berusaha sendiri untuk menyambung hidupnya tanpa merepotkanku.” Tidak lama kemudian, ia malah mengajak teman-temannya untuk ikut tinggal di halaman rumahmu. Bahkan, beberapa temannya ikut berpikiran sama. Mereka juga ingin membuka bisnis dan mengajak sanak-saudara mereka. Hal itu terus berlanjut. Kamu dilupakan dan hei! Kamu baru ingat, ia sama sekali tidak membayar pajak!

Eksplanasi di atas adalah contoh ilustrasi sederhana dari “gentrifikasi”. Terminologi gentrifikasi digunakan untuk menjelaskan kedatangan berbondong-bondong kelas menengah (atau sekelompok orang yang lebih kaya) ke pemukiman kelas pekerja tradisional; menginterupsi mata pencaharian orang lokal, membuat harga properti, tanah, dan sewa meningkat,

(11)

sehingga lambat laun penduduk asli harus mencari tempat tinggal yang lebih murah akibat tidak mampu mengakses harga barang yang semakin mahal dan eksklusif.

Tentu gentrifikasi tumbuh subur di bawah istilah rezeki dan kesempatan. Bagi orang-orang dengan pendapatan lebih, kepindahan mereka dan akses mereka untuk properti adalah rezeki yang pantas untuk mereka terima. Kemudian, mereka akan merasa lebih baik karena melakukan beautification (memperindah; mempercantik), membawa kemakmuran, membantu ekonomi makro di tempat mereka pindah dengan cara romantisisasi yang bertujuan mengundang orang-orang ikut melakukan hal yang sama dengan mereka. Padahal, seringkali penduduk lokal ujung-ujungnya mau tidak mau harus terusir, tersingkirkan, atau terpaksa tinggal dan menjadi sumber tenaga untuk kaum middle-upper. Sebenarnya, kurang lebih ini yang terjadi di berbagai daerah Indonesia. Sebutlah daerah yang paling sering menjadi sasaran wisata orang luar: Bali. Sebenarnya pun, jika kita berusaha melihat lebih jauh lagi, hal semacam ini juga terjadi di Thailand, Filipina, Vietnam, atau negara Asia Tenggara lainnya. Belum lagi menghitung orang-orang barat yang datang berlibur, tetapi tidak membawa modal sedikit pun. Bisa-bisanya kita, orang Asia Tenggara, jika bepergian ke negara mereka harus mengumpulkan berkas selengkap-lengkapnya, tetapi mereka, orang barat, bisa datang ke sini dengan modal mengemis dan tetap mendapatkan privilese karena memiliki fisik yang dianggap rupawan. Apalagi dengan kondisi pandemi saat ini di saat semua menderita dan mengalami kemerosotan ekonomi. Saatnya para bule berkemas dan pindah, kebebasan serta kekayaan ada di depan mata! Meskipun demikian, sebagai orang Indonesia yang terkenal ramah dan murah senyum, mana bisa kita menolak mereka? Apalagi status orang asing itu ‘kan, “wow, keren!”.

Xenophobia yang Bisa Diterima

Tidak jarang suatu interaksi terbentuk didasarkan pada sebuah kesamaan. Seperti sama-sama menyukai sesuatu atau tidak menyukai sesuatu pun dapat menghasilkan ikatan. Apalagi bila ketidaksukaan itu juga disertai dengan rasa senasib sepenanggungan yang kuat. The enemy of my enemy is my friend “musuh dari musuhku adalah temanku” adalah frasa yang menjelaskan efek psikologis yang hadir karena mengkategorikan sesuatu, seseorang, atau sekelompok orang sebagai musuh bersama.

Pada dasarnya, manusia memang melakukan kategorisasi untuk memudahkan kompleksitas perbedaan-perbedaan antar makhluk. ‘Musuh bersama’ tentu adalah konsep yang meringankan serta tidak sulit dicerna. Asal ancaman yang dihadapi sama, pemahaman itu pasti muncul dan akhirnya menghasilkan ikatan antara sesama manusia yang merasa terancam, sekalipun persamaan selain itu nyaris tidak ada atau sedikit sekali.

Pepatah jadul (baca: efek psikologis) ini nyatanya masih sering berlaku untuk berbagai macam kondisi, tidak terkecuali untuk orang-orang Asia Tenggara yang merasa terjajah oleh gentrifikasi orang-orang barat. Untuk sementara waktu–setiap ada kejadian atau berita yang mengarah pada mempromosikan Asia Tenggara sebagai tempat yang pantas untuk

(12)

digentrifikasi–terasa begitu nyata bahkan dalam lingkungan tanpa tatap muka alias digital. Justru karena beritanya berseliweran di sosial media, muncul empati dari satu sama lain untuk saling memberikan dukungan. Entah dukungan itu berupa membuat meme satir untuk orang barat, atau sekadar berkomentar, like, dan reshare. Tidak peduli kulit putih atau kulit hitam, yang penting ia adalah bule dan ia otomatis menjadi musuh kami, warga negara dunia ketiga.

Lantas, ketidakpedulian ini sebagai efek dari kesadaran akan ‘musuh bersama’ sesungguhnya melahirkan sedikit rasa xenophobia. Xenophobia secara harfiah berasal dari bahasa Yunani; xenos yang berarti aneh atau asing dan phobia yang berarti ketakutan. Peneliti-peneliti telah mendefinisikan kata xenophobia dengan berbagai cara. Ada yang mengartikannya sebagai ketakutan akan perbedaan yang ada pada orang di luar kelompoknya, ada pula yang mengartikannya sebagai perasaan tidak suka yang intens, prasangka (buruk), benci, atau penolakan terhadap orang asing. Orang asing di sini terutama dimaksudkan kepada orang yang berasal dari negara yang berbeda.

pada warga negara dunia pertama. Itulah sebabnya jika ada yang berusaha membawa kartu ras dan identitas sebagai bagian dari kelompok minoritas tidak akan digubris oleh orang Indonesia.

Jikalau benar adanya bahwa xenophobia dalam kesadaran ‘musuh bersama’ orang Asia Tenggara tidak terbantahkan, apakah kemudian hal ini menjadi pantas? Berbicara pantas tidak pantas tentu tergantung pada moral dan etika masing-masing individu. Nyatanya, tidak semua orang luar negeri adalah orang yang tidak tahu diri dan/atau bermental penjajah. Ada juga yang mau belajar dan mengerti bagaimana cara bersikap yang pantas di negara asing.

Sebagaimana setiap hal yang berlebihan ataupun berkekurangan itu tidak baik, sebaiknya pun ada batas untuk keramahtamahan dan sifat penerimaan yang terkenal dari orang Indonesia. Kalau tidak, gentrifikasi akan tetap marak terjadi. Ini juga berlaku untuk orang Indonesia yang merasa inferior karena terlalu bangga ketika ada orang luar negeri yang mengasosiasikan diri mereka dengan Indonesia, yang mana sesungguhnya mereka melihat keramaian Indonesia hanya sebagai ladang cuan monetisasi video Youtube-nya.

Xenophobia pastinya datang sepaket bersama dengan efek psikologis dari kesadaran ‘musuh bersama’, hal ini wajar karena terjadi generalisasi oleh orang Asia Tenggara terhadap siapapun yang berasal dari luar negeri, tidak peduli pada distingsi karakteristiknya. Terlebih lagi, kategorisasinya dimudahkan sebatas

aaaa

Crush, J. & Ramachandran, S. (2009). Xenophobia, International Migration and Human Development (rep., 1-104). New York: United Nations Development Programme. Human Development Reports, Research Paper 2009/47.

Flade, F., Klar, Y., & Imhoff, R. (2019). Unite against: A common threat invokes spontaneous decategorization between social categories. Journal of Experimental Social Psychology, 85, 103890. doi:10.1016/j.jesp.2019.103890

Moore, R. (2013). Understanding ‘Gentrification’ in Southeast and East Asia. Interdisciplinary Studies Journal Vol. 13 (Special Issue) 2013

(13)

Jangan lupa baca #KajianCuk lainnya

di laman KSM!

(14)

KSM Berprestasi

Alifa Ayuni Prasetyo

Juara 1 Semarak Esai Nasional 2021 oleh UKM Penalaran dan Keilmuan Universitas Swadaya Gunung Jati, 12 Juni 2021

Best Presentation Semarak Esai Nasional 2021 oleh UKM Penalaran dan Keilmuan Universitas Swadaya Gunung Jati, 12 Juni 2021

Best Poster Semarak Esai Nasional 2021 oleh UKM Penalaran dan Keilmuan Universitas Swadaya Gunung Jati, 12 Juni 2021

Narasumber konten "Apa Kata Mereka" yang akan diterbitkan pada Envimagz, Envihsa FKM UI

Dian Eka Safitri

Proyek MIMPEE.ID (Platform Pemberdayaan Pendidikan Daerah) terpilih dan mendapatkan dana hibah dari PT Paragon Technology and Innovation (kategori Social Education Fellowship Program) dalam program Paragon Innovation Fellowship, 18 Juni 2021.

Finalis 15 Besar Daewoong Social Impactor oleh PT Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia, 2 April 2021

(15)

Izzatul Fitriyah

Pembicara Talkshow Literasi Bengkulu Membaca oleh Universitas Bengkulu, 25 Mei 2021

Fardi Orin

Juara 1 National Virtual English Speech Competition oleh STIKES Bethesda Yakkum, 7 April 2021

Juara 2 Mahasiswa Berprestasi FIK UI Tahun 2021 Awardee Indonesian International Student Mobility Awards 2021 ke University of Granada, Spanyol

Prasetyaning Jati

Juara 3 Mahasiswa Berprestasi FKM UI Tahun 2021

Muhammad Reza Falevi

(16)

Sabtu, 31 Juli 2021 kemarin KSM EP UI diundang oleh UKM Riset dan Karya Ilmiah

Heuri Cosmos Universitas Pertamina untuk

menghadiri acara studi banding di bawah tagar "HC Link Goes to KSM Eka Prasetya

Universitas Indonesia". Acara pertemuan

dua UKM penulisan dan keilmiahan dua universitas ini berlangsung selama dua jam mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Rangkaian acara berlangsung sangat meriah dan dihadiri oleh seluruh anggota UKM masing-masing. Antusiasme anggota terjaga mulai dari awal acara yang terasa sedikit "formal" hingga keseruan permainan bersama di akhir acara.

Acara dibuka oleh dua pembawa acara dari masing-masing UKM, yaitu Aufa dari UI dan Rahardi dari HC. Kegiatan pertama adalah sambutan Ketua Umum HC Athallah

Naufal yang menyambut dan berterima

kasih kepada KSM atas kehadirannya dalam acara ini. KSM juga memberikan sambutan yang dibawakan oleh Ketua Umum KSM

Rizky Maharani yang senang atas

undangan acara ini.

Kedua MC selanjutnya membacakan rangkaian acara yang utamanya terdiri dari presentasi profil masing-masing UKM, diskusi antardepartemen, dan permainan.

M

EL

IP

IR

KS

M

TEKS

Dept. Humas

(17)

Athallah sebagai Ketua HC menjelaskan bahwa kabinetnya tahun ini bernama Adhikastara dan memiliki tagline #PilarCendekia. Tahun ini, HC membawa beberapa program kerja seperti HC Talks, Tranformer 4.0, Ideathon, dan masih banyak program kerja lainnya. Tak lupa, Rizky juga menjelaskan profil KSM kepada teman-teman HC dan menyebutkan bahwa tahun ini KSM dengan bangga membawa program kerja seperti Research Camp, KSM Festival, dan Research Exhibition.

Kegiatan utama selanjutnya adalah forum diskusi antardepartemen di KSM dan HC yang memiliki fungsi sama. Contohnya Humas KSM dengan Hubungan Eksternal HC atau KL KSM dan Karya Tulis Ilmiah HC akan berdiskusi bersama di satu forum. Diskusi berlangsung di breakout room Zoom antardepartemen selama 30-45 menit.

Selama diskusi, antardepartemen KSM dan HC saling memaparkan program kerja masing-masing dan tanya jawab interaktif tentang pengalaman pelaksanaan masing-masing program kerja. Diskusi berjalan dengan sangat menyenangkan sehingga harus sedikit diperlama. Sebelum menutup diskusi, masing-masing forum memilih perwakilan untuk bermain di room utama. Permainan tebak lagu dan tebak suara berlangsung sangat meriah yang diiringi canda tawa seluruh anggota kedua UKM. Roda keberuntungan sebagai penutup permainan menambah keceriaan dengan hadiah uang tunai.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dari HC kepada KSM dan harapan supaya kedua UKM ini bisa bekerja sama erat dan baik ke depannya.

(18)

Article Review:

Why Facts Are Not Enough:

Understanding and Managing the

Motivated Rejection of Science

KONTRIBUTOR

Fina Melinda P.

Saat ini, sudah semakin banyak informasi dan meningkatnya edukasi mengenai studi ilmiah.

Namun, di sisi lain masih banyak individu yang memiliki sikap bertentangan dengan konsensus ilmiah itu sendiri.

Hal ini tercermin ketika para ilmuwan telah mengingatkan adanya ancaman karbon dioksida yang dapat merubah iklim, tetapi hampir sepertiga masyarakat Amerika Serikat dan Australia menganggap bahwa iklim sebagian besar bersifat alami. Dengan kata lain, mereka tidak mengetahui bahwa karbon dioksida dapat menjadi penyebab perubahan iklim, walaupun telah dijelaskan oleh para ilmuwan.

(19)

1. Ideologi

Ideologi merupakan sebuah sistem ideal yang sering kali berkaitan dengan kebijakan ekonomi dan politik. Berdasarkan teori cultural cognition, suatu masyarakat akan lebih menerima sains, jika sains tersebut sesuai dengan ideologi mereka.

2. Vested Interest

Vested Interest merujuk pada seseorang atau organisasi yang mempertimbangkan perekonomiannya dalam menerima sains. Terdapat Kelompok yang menolak teori sains dikarenakan teori tersebut dapat mengancam pendapatan atau pekerjaan mereka.

3. Ketakutan dan Fobia

Secara alamiah, proses pengambilan keputusan dan berpikir seringkali dipengaruhi oleh keterlibatan emosi. Ketakutan dan kecemasan yang berkaitan dengan suatu teori, menyebabkan teori sains ditolak. Penolakan ini didasari oleh rasionalisasi mereka akan ketakutan. Dibandingkan mengakui rasa takut yang ada, mereka cenderung memilih untuk mencari sebuah rasionalitas. Contohnya: seseorang yang takut dengan jarum suntik, membuat mereka cemas terhadap vaksin. Alih-alih mengakui ketakutan tersebut, mereka lebih memilih untuk mencari rasionalisasi mengenai anti vaksin.

4. Identitas Personal

Sikap seseorang terhadap sains dapat memperlihatkan identitas pribadi yang ingin dikomunikasikan kepada diri mereka sendiri dan orang lain. Meskipun belum ada bukti secara langsung, penerimaan atau penolakan terhadap sains dapat mengidentifikasikan pola pikir dan juga identitas seseorang.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu; pendidikan, literasi ilmiah, dan gaya berpikir tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap skeptis seseorang terhadap topik sains. Fakta inilah yang membuat Hornsey ingin mengetahui motivasi psikologis seseorang dalam menolak ilmu sains. Dalam artikel ini, Horsey menjelaskan bahwa

setidaknya terdapat 6 motivasi yang membuat seseorang menolak sains.

(20)

Hornsey, M. J. (2020). Why facts are not enough: understanding and managing the motivated rejection of science. Current Directions in Psychological Science. 29(6), 583-591.

6. Conspiracist Worldview

Pandangan akan konspirasi dapat mempengaruhi seseorang dalam menyingkapi sains. Info hoaks yang dikemas dengan menarik dapat membuat sebagian kelompok mempercayainya. Seseorang yang menyukai pandangan konspirasi akan cenderung menerima informasi-informasi yang tidak resmi dan menggabungkannya hingga membentuk suatu pernyataan yang bertentangan dengan sains. Hal ini yang membuat seseorang bersikap skeptis atau bahkan menolak fakta sains. Enam motivasi ini lah yang membuat penolakan terhadap sains. Meskipun enam motivasi ini berbeda-beda, tetapi satu poin dan yang lainnya dapat bersinggungan dalam memperkuat motivasi seseorang untuk menolak sains. Jika Semakin banyak motivasi yang dimiliki, maka akan semakin kuat pula penolakan terhadap sains.

(21)

Following

Jangan lupa baca Article Review lainnya

di laman Instagram KSM!

https://www.instagram.com/ksmepui/

861

Post

2.023

Followers

78

Following

ksmepui

(22)

RaBu:

Bicara Buku

Bicara Buku (Rabu) merupakan program kerja yang dilaksanakan setiap hari Rabu dengan membahas beberapa buku yang pernah atau sedang dibaca oleh pengurus atau staf KSM EP UI. Selain berdiskusi, terdapat publikasi rekomendasi buku atau ulasan singkat yang telah dibaca oleh anggota KSM EP UI 2021 di sosial media. Rabu pertama kali diselenggarakan pada bulan Juli yang membahas tentang buku bacaan di masa pandemi.

Ngopi:

Ngobrol Pintar

Ngobrol Pintar (Ngopi) merupakan diskusi internal untuk membahas mengenai suatu persoalan yang aktual atau perenial dengan diawali pemantik dari moderator. Tujuannya adalah untuk meningkatkan iklim diskusi dan budaya kritis anggota KSM dalam menanggapi berbagai isu. Ngopi dilaksanakan pertama kali di bulan Mei dengan mengangkat topik “The Paradox of Self-Help: Helpful or Harmful?”. Kemudian, di bulan Juli, tema yang diangkat adalah “Eksistensi dan Hal-Hal di Antaranya”.

TEKS

(23)

Pelatihan rutin ini merupakan kerjasama Departemen Penelitian dan Kajian Literasi. Krida bertujuan untuk meningkatkan core competence KSM yang merupakan penelitian dan penulisan. Kegiatan ini berupa diskusi dan penjabaran mulai dari awal mula terbentuknya ilmu pengetahuan, paradigma (positivis, konstruktivis, kritis), metodologi, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, hingga etika penelitian dasar. Krida KSM diperuntukan bagi seluruh anggota KSM Eka Prasetya UI sebagai kegiatan pembekalan dasar penelitian ataupun tukar ilmu sesama anggota. Di samping itu, Krida KSM ini juga akan menghadirkan beberapa pembicara, seperti alumni KSM yang kompeten di bidangnya sehingga dapat memberikan pembekalan yang mumpuni bagi setiap anggota Departemen Penelitian.

Krida:

Pelatihan Rutin

Core Competence

TEKS

(24)

Temu Kangen

Temu Kangen merupakan salah satu program kerja dari Departemen Humas untuk mempertemukan anggota KSM Eka Prasetya dengan para alumni KSM dengan tujuan menjaga tali silaturahmi antara fungsionaris KSM EP UI 2021 dengan para alumni KSM EP UI. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting. Temu Kangen Eka Prasetya UI dibuka oleh MC yang berasal dari Departemen Humas yaitu Erin dan Dara. Kemudian kegiatan ini dilanjutkan dengan sambutan dari pembina KSM EP UI yaitu

Bang Berly dan dilanjutkan dengan sambutan dari ketua KSM

EP UI yaitu Rizky Maharani.

Sesi utama dari kegiatan ini adalah sesi talkshow dengan dua alumni KSM yaitu Zacky Khairul Umam dan Shahnaz Safitri. Kedua pembicara membahas mengenai pengalamannya menjadi anggota KSM dan ilmu yang didapatkan dari KSM.

Selain sesi talkshow, terdapat juga sesi sharing-sharing. Dalam sesi ini para alumni berbagi pengalaman saat masih menjadi anggota di KSM dan setelah lulus dari Universitas Indonesia. Acara ini ditutup dengan sesi dokumentasi seluruh peserta yang hadir di dalam Zoom Meeting dan closing statement oleh ketua KSM serta perwakilan alumni.

TEKS

(25)

KSM

Thrift

http://bit.ly/SOPKSMThrift2021 https://bit.ly/JualBukuDapetCuan

KSM-Thrift merupakan program kerja inovasi kepengurusan BnP 2021. Pada proker ini, BnP akan menjual buku-buku bekas milik anggota KSM. Terdapat dua jenis buku yang dijual, yaitu buku sumbangan serta buku titipan. Buku sumbangan merupakan buku yang dihibahkan oleh anggota KSM dimana keuntungan dari penjualan tersebut akan menjadi milik BnP.

Sementara itu, buku titipan merupakan buku milik anggota KSM yang akan BnP bantu untuk jual, keuntungan dari penjualan buku akan menjadi milik kedua belah pihak dengan pembagian profit sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Untuk teman-teman yang berminat dan informasi lebih lanjut bisa mengunjungi tautan dibawah ini!

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Hasil penelitian menggunakan uji statistik uji chi square menunjukkan bahwa hasil p = 0,006 (< 0,05) ini berarti terdapat hubungan antara paparan debu dengan

Untuk menumbuhkan minat dan motivasi mahasiswa, dosen dapat memberi rangsangan dan dukungan moral dalam belajar writing dengan bantuan media internet yaitu Facebook

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Analisis program Quest yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagian output menurut teori respon butir, yang terdiri dari; kecocokan dengan model, tingkat kesukaran

Penyusunan skripsi ini akan dilakukan dengan mempelajari mengenai gambaran kemiskinan yang ada di Indonesia, terutama mengenai golongan masyarakat miskin yang menjalankan usaha

Tanaman kacangan merupakan tanaman penutup tanah (cover crops) yang sangat berguna untuk mencegah erosi dan melindungi tanah dari sinar matahari yang terlalu terik dan juga