• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

40 A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Salafiyah Kota Cirebon yang berlokasi di Jl. Kanggraksan Gang Curug No.99 Kota Cirebon.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Penelitian berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yakni dimulai dari tanggal 13 Februari sampai dengan 05 Mei 2017.

Adapun rincian dari kegiatan penelitian tersebut adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1. Persiapan √ √

2. Bimbingan instrumen √ √

3. Uji coba instrumen √

4. Pengumpulan data √ √

5. Analisis data √ √ √ √

6. Penyusunan laporan

penelitian √ √ √

B. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 3). Metode penelitian memiliki makna sebagai seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis serta pencarian data yang berkenaan

(2)

dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan, dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya.

Terdapat banyak jenis-jenis metode penelitian, salah satunya adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010 : 13) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode penelitian ini dapat digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Adapun teknik pengumpulan datanya, biasanya menggunakan instrumen penelitian yang berupa observasi, tes dan angket. Metode ini dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan paparan di atas mengenai metode kuantitatif, penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh media permainan tradisional congklak terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi perkalian.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian, memberikan prosedur guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Salah satu bentuk desain penelitian eksperimen adalah Pre-Eksperimental design. Menurut Sugiyono (2010 : 109) Pre-Eksperimental design merupakan desain eksperimen yang belum sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain one-Group preetest-posttest design yang merupakan salah satu macam dari bentuk Pre-Eksperimental design. Pada desain ini terdapat preetest dan posttest yang akan diberikan kepada

(3)

siswa. Pretes dilakukan sebelum diberi perlakuan, sedangkan postes diberikan setelah adanya perlakuan. Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan kedaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :

Keterangan :

O1 = Nilai preetest (sebelum diberi diklat) O2 = Nilai posttest (setelah diberi diklat)

Pengaruh perlakuan = O2 – O1 (Sugiyono, 2010 : 111)

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi, 2015 : 53). Populasi dapat berupa guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga sekolah dan lain sebagainya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Salafiyah Kota Cirebon Tahun 2016/2017 yang berjumlah sekitar 100 siswa. 2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2013 : 174). Maksud dari menggeneralisasikan di sini adalah sampel dapat memberi kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample atau sampel bertujuan. Menurut Arikunto (2013 : 183) sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B MI Salafiyah Kota Cirebon yang berjumlah 28 siswa. Penulis menetapkan kelas III B sebagai sampel karena kelas tersebut merupakan kelas unggulan dengan rata-rata hasil belajar Matematika yang lebih tinggi.

O

1

X O

2

(4)

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu penggunaan media permainan tradisional congklak sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar sebagai variabel terikat. Untuk menggambarkan secara konseptual dan operasional variabel dalam penelitian ini, berikut dikemukakan definisi konseptual dan operasional masing-masing variabel tersebut.

1. Definisi Konseptual

a. Variabel media permainan tradisional congklak sebagai variabel X

Menurut Seels dan Glasglow (dalam Sanjaya, 2012 : 123) media permainan merupakan salah satu jenis media tradisional yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan permainan tradisional congklak merupakan salah satu jenis permainan yang berasal dari Jawa Barat yang dapat melatih anak untuk pandai berhitung. Seperti yang diungkapkan oleh Muslimin, dkk (2012 : 102) bahwa permainan tradisional congklak tidak hanya melatih anak untuk pandai berhitung tetapi juga dapat melatih anak mengasah logikanya.

Pembelajaran dengan menggunakan media permainan tradisional

congklak merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dimana semua panca indera yang dimiliki siswa harus dapat dilibatkan secara penuh. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan media permainan tradisional congklak

dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran yang berkaitan dengan hitung menghitung.

b. Variabel hasil belajar Matematika sebagai variabel Y

Menurut Supardi (2015 : 2) hasil belajar pada dasarnya terjadinya proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari sikap yang kurang baik menjadi baik, dan dari tidak terampil menjadi terampil. Dalam hal ini, hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika merupakan hasil usaha yang berkenaan dengan aspek pengetahuan baik berupa angka, huruf, gambar atau yang lainnya.

(5)

2. Definisi Operasional

a. Variabel media permainan tradisional congklak sebagai variabel X

Media permainan tradisional congklak adalah skor total yang diperoleh dari hasil lembar angket respon siswa yang menjadi sampel dan diukur melalui berbagai indikator media permainan tradisional congklak yang meliputi memberikan kesenangan kepada siswa dalam pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika, minat siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan media congklak, bekerja sama dengan kelompok, efisiensi waktu belajar, penguasaan materi menggunakan media permainan tradisonal congklak, dan kecakapan dalam menjawab soal.

b. Hasil belajar Matematika sebagai variabel Y

Hasil belajar Matematika adalah total skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal Matematika dalam bentuk PG (pilihan ganda) sejumlah 15 soal yang telah divalidasi dari hasil tes uji coba.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Angket

Menurut Sugiyono (2010 : 199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Teknik ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media permainan tradisional congklak pada pelajaran matematika materi perkalian. 2. Tes

Menurut Arifin (2011 : 226) tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau di jawab oleh responden. Teknik ini digunakan

(6)

untuk mengukur kemampuan dan pencapaian penguasaan konsep Matematika pada materi perkalian.

G. Instrumen Penelitian 1. Lembar Angket

Dalam penelitian ini, jenis angket yang digunakan adalah jenis skala

likert. Item angket yang disusun berupa pernyataan dengan empat alternatif pilihan jawaban. Instrumen ini dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Jawaban setiap item instrumen skala likert mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju, dimana pilihan jawaban sangat setuju diberi skor 4, jawaban setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan jawaban sangat tidak setuju yang diberi skor 1.

2. Lembar Tes

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen tes berupa

pretest dan posttest. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda sejumlah 15 butir soal yang telah di uji cobakan dan valid. Soal pilihan ganda tersebut memiliki empat pilihan jawaban, dimana pilihan jawaban yang benar diberi nilai satu (1) dan jawaban yang salah diberi nilai nol (0). Tes ini digunakan sebagai alat ukur kemampuan kognitif siswa. Pretest

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan. Sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan media permainan tradisional congklak dalam proses pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber dari data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2010 : 207). Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu :

(7)

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013 : 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Dalam hal ini, penentuan tingkat validitas butir soal menggunakan koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus product moment dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang diperoleh. Rumus yang digunakan adalah :

𝑟

𝑥𝑦

=

𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖−(∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖) √{𝑛 ∑ 𝑋𝑖2−(∑ 𝑋𝑖)2}{𝑛 ∑ 𝑌𝑖2−(∑ 𝑌𝑖)2} (Arikunto, 2013 : 213) Keterangan :

rxy = Nilai korelasi product moment n = Banyaknya responden

X = Skor butir Y = Skor total butir.

Valid tidaknya suatu butir soal, dapat diketahui dari hasil perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Suatu soal dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Untuk dapat mengetahui valid tidaknya suatu instrumen dalam penelitian ini, dapat dilihat dari hasil perhitungan validitas uji coba instrumen yang terdapat pada lampiran. b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013 : 221) reliabilitas diartikan dapat dipercaya, artinya suatu instrumen yang digunakan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

(8)

baik. Dalam hal ini, sebelum instrumen tes disebarkan kepada sampel, dilakukan uji reliabilitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen soal tersebut reliabel atau tidak. Untuk menguji reliabilitas tes menggunakan rumus Spearmen Brown. Dengan teknik belah dua ganjil-genap, peneliti mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama, dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belahan kedua. Rumus yang digunakan untuk memperoleh reliabilitas indeks soal dengan menggunakan rumus Spearman Brown, yaitu :

𝑟

11

=

2.𝑟𝑏

1+𝑟𝑏 (Arikunto, 2013 : 185)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua. c. Tingkat Kesukaran

Untuk menentukan tingkat kesukaran soal yang berbentuk pilihan ganda, digunakan rumus sebagai berikut :

𝑇𝐾 = 𝐵𝐴 𝑁𝐴 +𝐵𝐵 𝑁𝐵 𝑥 100% Keterangan :

TK = indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu BA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok A BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok B NA = jumlah seluruh siswa pada kelompok A

NB = jumlah seluruh siswa pada kelompok B

Kategori yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran adalah :

(9)

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Kesukaran

No Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria

1. 0% - 15% Sangat sukar, sebaiknya dibuang

2. 16% - 30% Sukar

3. 31% - 70% Sedang

4. 71% - 85% Mudah

5. 86% - 100% Sangat mudah, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2013 : 176) d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir instrumen adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi (upper group) dengan siswa yang berkemampuan rendah (lower group) (Supardi, 2015 : 90). Daya pembeda diusahakan positif setinggi mungkin. Butir soal yang mempunyai daya pembeda positif dan tinggi berarti butir soal tersebut dapat membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan bawah. Rumus untuk menghitung tingkat daya beda soal adalah :

𝐷𝑃 =

𝐵𝐴 − 𝐵𝐵

𝑁𝐴

𝑥 100%

Keterangan :

DP = Daya pembeda soal

BA = ∑ kelompok atas yang menjawab benar

BB = ∑ kelompok bawah yang menjawab benar

NA = ∑ jumlah peserta tes kelompok atas

Klasifikasi yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah : Tabel 3.3

Kriteria Daya Pembeda

No. Nilai Tingkat Daya Pembeda Kriteria

1. Negatif – 9% Sangat buruk

2. 10% - 19% Buruk

(10)

4. 30% - 49% Baik

5. 50% - ke atas Sangat baik

(Arikunto, 2013 : 177) 2. Analisis Data Angket

Pengolahan data lembar angket dilakukan dengan menggunakan rumus prosentase berikut ini :

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥 100%

Keterangan :

P = Prosentase setiap kemungkinan jawaban F = Frekuensi setiap kemungkinan jawaban N = Jumlah responden

100% = Standar hitungan (bilangan tetap) Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor

No. Interpretasi Skor Kriteria

1. 0% - 20% Sangat Lemah

2. 21% - 40% Lemah

3. 41% - 60% Cukup

4. 61% - 80% Kuat

5. 81% - 100% Sangat Kuat

(Riduwan dan Sunarto, 2009 : 23) 3. Analisis Data Hasil Penelitian

a. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk menghitung data seperti skor minimum, skor maksimum, mean, median, mode, sum, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, uji statistik deskriptif dilakukan pada nilai preetest

dan posttest. Adapun untuk melakukan pengujian statistik deskriptif, penulis menganalisis data menggunakan bantuan program SPSS for Windows Version 21.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(11)

2) Klik analyze deskriptive statistic descriptives, dengan mengkliknya akan tampak tampilan berupa kotak deskriptif, kemudian isilah bagian variabel dengan memindahkan data sebelah kiri ke kanan. 3) Klik options, lalu muncul daftar descriptives options pada kotak dialog,

dan pilih yang dikehendaki atau ambil semuanya. 4) Klik continue, kemudian untuk melihat hasilnya klik ok.

b. Uji Gain

Uji gain dilakukan untuk mengetahui selisih hasil belajar siswa dari sebelum dan sesudah pembelajaran. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

g

=

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

Tabel 3.5 Kriteria Gain

No. Interval Koefisien Kriteria N-Gain

1. g > 0,7 Tinggi

2. 0,7 < g < 0,3 Sedang

3. g < 0,3 Rendah

(Ayuningrum & Sukirno, 2015 :101) c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal, hal ini dilakukan untuk menentukan langkah pengujian statistik selanjutnya. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows Version 21.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Buka file yang telah disiapkan.

2) Klik analyze descriptive statistic explore, dengan mengkliknya akan tampak tampilan berupa kotak explore, kemudian isilah bagian

(12)

3) Klik plots, lalu klik none, klik normality plots with test, klik power estimation.

4) Klik continue, kemudian untuk melihat hasilnya klik ok.

Hasil uji normalitas dapat dilihat dari output test of normality.

Adapunkriteria normalitas data adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai probabilitas atau signifikan < 0,05 artinya tidak normal 2) Jika nilai probabilitas atau signifikan > 0,05 artinya normal. d. Uji Regresi Sederhana

Analisis uji regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen atau satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Variabel independen (bebas) dilambangkan dengan X, sedangkan varibel dependen (terikat) dilambangkan dengan Y.

Untuk melakukan pengujian regresi sederhana, dalam hal ini penulis menganalisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows Version 21.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Buka file yang telah disiapkan

2) Dari menu SPSS, pilih menu analyze regression linear, dengan mengkliknya akan tampak tampilan berupa kotak linear regression. Kemudian masukkan variabel Y ke kolom dependent, dan masukkan variabel X ke kolom independent. Pada method kita pilih method enter.

3) Klik statistics, lalu berikan tanda pada estimates dan model fit. Pilih continue lalu ok.

Setelah pengolahan data selesai, data pada bagian tabel coefficients

dimasukkan ke dalam rumus. Rumus yang digunakan untuk mengetahui persamaan regresi adalah :

(13)

Keterangan :

Y = Nilai yang di prediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen e. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t, untuk menentukan apakah terdapat pengaruh atau tidak antara variabel X (media permainan tradisional congklak) terhadap variabel Y (hasil belajar). Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji regresi sederhana yang telah dilakukan sebelumnya.

Adapun kriteria dari uji hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Jika thitung ≥ ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh dari media permainan tradisional congklak terhadap hasil belajar siswa.

2) Jika thitung ≤ ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh media permainan tradisional congklak terhadap hasil belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan peranan pemasaran dalam mencapai tujuan oganisasi dan aspek yang berkaitan dengan pemasaran berkenaan dengan bauran

Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut container dari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.Catatan : Jika pengiriman barang dari pelabuhan

adalah 0,000 &lt; 0,05 dan nilai Fhitung 17,800 &gt; Ftabel 2,33, sehingga dapat disimpulkan bahwa kreativitas, modal usaha, diversifikasi produk dan kebijakan pemerintah

VaR dengan Simulasi Historis dibuat dengan menggunakan data historis, maka pengguna dari model tersebut wajib melakukan pengujian untuk melihat tingkat akurasinya.Keuntungan dari

di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga salah, di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari guru BK berdasarkan buku catatan kasus (permasalahan- permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar) yaitu masih

Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas yang berasal dari aktivitas samping segmen jalan.Hambatan samping yang umumnya sangat mempengaruhi kapasitas