• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga T2 942012004 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga T2 942012004 BAB IV"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sekolah Kristen 1 Salatiga

SMA Kristen 1 Salatiga, berdiri pada tanggal 1

Juni 1951 oleh Perkumpulan Perguruan Kristen Jawa

Tengah Utara (PPKJTU) yang kemudian mulai 30

September 1955 berubPPah nama menjadi Yayasan

Perguruan Kristen (YPK). Pada awal berdirinya SMA

Kristen 1 Salatiga berdomisili di Jln. Dr. Sumardi no. 5

Salatiga, yang sekarang menjadi gedung Sinode. Pada

tahun 1952 sampai dengan tahun 1970 pindah ke jalan

kotamadya nomor 47, dengan bangunan semi permanen

dan terdiri atas 8 ruang kelas. Sebelum pindah di Jalan

Kotamadya, SMA Kristen 1 sempat pindah ke gedung SD

latihan SGP negeri, yang terletak di sebelah selatan SMP

Negeri 1. Sejak tahun 1970 sampai sekarang, SMA

Kristen 1 menempati lokasi di Jalan Osamaliki no. 32

Salatiga, yang merupakan ruas jalan raya Solo

-Semarang.

Sejak berdiri hingga sekarang, SMA Kristen 1 telah

mengalami beberapa kali perubahan status yakni sejak

tahun 1954 berstatus bersubsidi , tahun 1985 hingga

tahun 1986 berubah status menjadi diakui , tahun

1986 sampai tahun 2004 berstatus disamakan,

(2)

nilai 94, dan terakhir pada bulan Juli 2007 terakreditasi

A (amat baik) dengan nilai 95,85. Tahun 2008/2009

dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi sekolah

Rintisan Kategori Mandiri (RSKM) hingga saat ini

memasuki tahun ke -4

SMA Kristen 1 Salatiga pernah mengalami pasang

surut. Academic Input rendah hal ini terjadi pada 10

tahun terakhir. Puncak permasalahannya pada Akhir

Tahun Pelajaran 2004/2005, yang terkait dengan

permasalahan internal. Ketidak lulusan tinggi pada

ujian utama (36,59 %) dan 73 tidak lulus dari 200 siswa

mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat

menurun, hal ini nampak pada jumlah pendaftar PPDB

menurun sampai 33 %. Dengan melihat berbagai macam

tantangan yang ada seperti akademik input semakin

rendah, citra di masyarakat menurun, dan persaingan

yang begitu ketat dengan penduduk yang jumblahnya

171.065 jiwa dengan memiliki jumlah SMA yaitu 3

Negeri, 7 Swasta dan 19 SMK serta SMA di kabupaten

Semarang yang dekat cukup banyak, bahkan ada juga 2

sekolah yang sudah tutup. Membuat sekolah ini pada

tahun 2005 dengan begitu tergesa-gesa digantinya

kepala sekolah. Sehingga SMA Kristen 1 Salatiga

melakukan pembenahan diberbagai sapek atau bidang.

Dengan adanya pembenahan disegala bidang

layanan dan di bantu dari dana APBD, SMA Kristen 1

(3)

Kristen 1 Salatiga sebagai salah satu lembaga

pendidikan menengah atas, berusaha ikut serta dalam

upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia. Mulai

tahun pelajaran 2008/2009 dipercaya oleh Pemerintah

sebagai Rintisan Sekolah kategori Mandiri (RSKM). Saat

ini memiliki 20 rombel, berisi rata-rata antara 28 36

peserta didik. Memiliki 3 jurusan yakni IPA, IPS dan

Bahasa Mandarin.

4.1.1. Visi, Misi dan Tujuan SMA Kristen 1 Salatiga Visi Sekolah

Membentuk manusia yang berbudi luhur, beriman,

mampu menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, trampil beretos kerja tinggi berprestasi

serta adaptif di era global atas kesadaran diri

berdasarkan firman Tuhan.

Misi

a. Meningkatkan budi pekerti yang berakar pada

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta kasih

Kristus.

b. Menumbuhkan disiplin dan semangat kerja yang

tinggi dalam rangka mewujudkan sikap hidup yang

mandiri.

c. Meningkatkan pelayanan belajar yang efektif,

kreatif, dan menyenangkan ( enjoy full) dengan

(4)

d. Memadukan unsur pendidikan yang mencakup

segi-segi religiusitas, humanitas, sosialitas, dan

intelektualitas melalui kegiatan intrakurikuler

maupun ekstrakurikuler sebagai upaya untuk

menghantarkan peserta didik menjadi insan yang

bermartabat.

e. Menumbuhkan sikap berkompetisi yang sehat

dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern.

f. Menumbuhkan sikap mandiri dan percaya diri

dengan memberikan bekal kecakapan hidup ( life

skill) yang memadai dan terintegrasi di dalam

setiap pembelajaran.

g. Memfasilitasi peserta didik agar dapat

menumbuhkembangkan bakat dan minat sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

h. Menerapkan berbagai strategi positif dalam

pencapaian prestasi bidang akademik maupun

non akademik.

i. Menumbuhkan wawasan dan kepedulian

(5)

Tujuan

Tujuan pendidikan pada sekolah/lembaga SMA

Kristen 1 adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa

baru secara selektif dan proaktif serta melakukan

pembinaan terhadap para siswa.

b. Meningkatkan jumlah dan kualifikasi tenaga

kependidikan sesuai dengan tuntutan program

pembelajaran yang berkualitas;

c. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana

prasarana untuk menunjang PBM yang berkualitas.

d. Menjalin kerjasama (networking) dengan

lembaga/institusi terkait, masyarakat dan dunia

usaha/industri dalam upaya melakukan inovasi

pembelajaran yang lebih diorientasikan pada

pengalaman belajar dengan pembekalanlife skill

e. Menyelenggarakan PBM yang mengarah pada

program pembelajaran berbasis kompetensi dan

TIK.

f. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan

pengembangan diri/ ekstrakurikuler unggulan yang

sesuai potensi dan minat siswa.

g. Mewujudkan pendidikan Kristen yang berkualitas,

sesuai dengan tuntutan masyarakat. yang dilandasi

oleh semangat pelayanan, kasih , kebenaran dan

(6)

h. Menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti,

berdisiplin tinggi, beriman, trampil berolah ilmu

pengetahuan, berolah seni, serta trampil

berkomunikasi dengan sarana teknologi informasi

dan bahasa asing.

i. Mewujudkan pencapaian prestasi pada berbagai

bidang baik bidang akademik maupun non

akademik.

j. Menjadikan warga sekolah sebagai pribadi yang

berwawasan lingkungan dan memiliki kepedulian

terhadap lingkungan.

4.1.2 Struktur Organisasi SMA Kristen 1 Salatiga

Menurut Swastikalia (2012:4) struktur organisasi

sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan

para pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali

suatu proses perencanaan sekolah yang strategis . Yang

menetapkan bagaimana tugas pekerja dibagi,

dikelompokan, dan dikordinasikan secara formal. Pada

struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian

kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan

atasan dan bawahan, tingkat manajeman dan saluran

komunikasi. Berikut ini merupakan gambaran struktur

(7)
[image:7.516.65.454.80.578.2]

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Kristen 1 Salatiga secara Operasional. Tahun pelajaran 2012/2013. (sumber:SMA Kristen 1 Salatiga)

Dalam menjalankan pendidikan di SMA Kristen 1

Salatiga, setiap pihak dalam organisasi memiliki tugas

yang diatur dalam SOP dan pedoman kerja. Dengan

demikian pihak yang dimaksud akan menjalankan

tugasnya berdasarkan job description yang ada pada

setiap bidang, koordinator, person sebagi tolok ukur dan

evaluasi kinerja untuk kemajuan sekolah.

Untuk pengelolaan pada masing-masing jenjang

pendidikan, setiap kepala sekolah diberikan

kepercayaan penuh oleh pihak Yayasan Perguruan

Kristen dalam memimpin sekolah dan melakukan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Kristen 1 Salatiga secara Operasional. Tahun pelajaran 2012/2013. (sumber:SMA Kristen 1 Salatiga)

Dalam menjalankan pendidikan di SMA Kristen 1

Salatiga, setiap pihak dalam organisasi memiliki tugas

yang diatur dalam SOP dan pedoman kerja. Dengan

demikian pihak yang dimaksud akan menjalankan

tugasnya berdasarkan job description yang ada pada

setiap bidang, koordinator, person sebagi tolok ukur dan

evaluasi kinerja untuk kemajuan sekolah.

Untuk pengelolaan pada masing-masing jenjang

pendidikan, setiap kepala sekolah diberikan

kepercayaan penuh oleh pihak Yayasan Perguruan

Kristen dalam memimpin sekolah dan melakukan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Kristen 1 Salatiga secara Operasional. Tahun pelajaran 2012/2013. (sumber:SMA Kristen 1 Salatiga)

Dalam menjalankan pendidikan di SMA Kristen 1

Salatiga, setiap pihak dalam organisasi memiliki tugas

yang diatur dalam SOP dan pedoman kerja. Dengan

demikian pihak yang dimaksud akan menjalankan

tugasnya berdasarkan job description yang ada pada

setiap bidang, koordinator, person sebagi tolok ukur dan

evaluasi kinerja untuk kemajuan sekolah.

Untuk pengelolaan pada masing-masing jenjang

pendidikan, setiap kepala sekolah diberikan

kepercayaan penuh oleh pihak Yayasan Perguruan

(8)

berbagai upaya untuk perkembangan sekolah dengan

bantuan guru dan karyawan lainnya.

4.2 Diskripsi Strategi Bersaing Sekolah Kristen 1 Salatiga

Strategi bersaing merupakan upaya sekolah untuk

menghadapi persaingan dengan cara memberikan

berbagai hal yang terbaik guna memenuhi kebutuhan

masyarakat. Strategi bersaing yang dijalankan oleh

sekolah dapat terjadi dari keunggulan biaya,

diferensiasi, dan fokus. Dengan menjalankan strategi

bersaing maka sekolah akan mampu untuk bertahan

dan bahkan akan berkembang dari waktu ke waktu

meskipun diperhadapkan dengan persaingan.

Berkaitan dengan hal tersebut, hasil penelitian

menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga juga

menjalankan strategi bersaing untuk menghadapi

persaingan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Untuk

mengetahuinya secara rinci maka akan dijelaskan dalam

tiga pendekatan (keunggulan biaya, diferensiasi, fokus)

dari strategi bersaing berikut ini, berdasarkan data-data

(9)

4.2.1 Sistem Pembiayaan Pendidikan di SMA Kristen 1 Salatiga

Biaya pendidikan yang ditentukan di

sekolah-sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain

besar kecilnya sebuah sekolah, jumlah siswa, tingkat

gaji guru dan berbagai tingkat kualitas pelayanan

pendidikan yang ditunjukkan dengan adanya berbagai

variasi biaya pendidikan yang cukup ideal untuk

mencapai standar kualitas ( Nanang 200).

Berkaitan degan hal tersebut, hasil penelitian

menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga telah

berupaya untuk menetapkan biaya yang tepat dengan

berbagai pertimbangan sehingga mendapatkan biaya

pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah. Berikut

ini rincian biaya pendidikan pada SMA Kristen 1 salatiga

dan juga beberapa sekolah swasta lainnya.

Untuk menentukan berbagai biaya pendidikan

pada SMA Kristen 1 Salatiga, pihak sekolah tidak

melakukan sendiri melainkan melibatkan juga pihak

yayasan, Komite Sekolah, serta orang tua siswa

khususnya pada saat penentuan besarnya SPP.

Penentuan besarnya jumlah SPP dilakukan melalui

proses wawancara hingga pada akhirnya mencapai

kesepakatan bersama antara orang tua dan pihak

sekolah sedangkan biaya lainnya ditentukan oleh pihak

sekolah. Berikut ini rician biaya pendidikan pada SMA

(10)
[image:10.516.65.456.134.623.2]

Tabel 4.1

Kewajiban Biaya Pendidikan di SMA Kristen1 Salatiga

Dan SMA Swasta lainnya di Salatia.

Jenis SMA Kristen 1 Salatiga

SMA Kristen Satya Wacana

SMA Kristen Theresiana

Uang SPP Rp 250.000-Rp 300.000/bln Rp 350.000-Rp 500.000/bln Rp 150.000-Rp 170.000 Uang Kegiatan Rp 350.000/thn - -Uang sekolah

(Tabungan wajib)

-RP 500.000

-Uang Osis - Rp 100.000

Uang Tes - Rp 100.000

Saham Koperasi - Rp 15.000. Kegiatan Sosial - Rp 20.000

Uang Komite - Rp 75.000

Uang Komputer - Rp 5000

Sumber : Kepala SMA Kristen Lentera, Kepala SMA Kristen Satya Wacana, Kepala SMA Kristen Teresiana

Biaya pendidikan SMA Kristen 1 Salatiga seperti

terlihat dalam tabel 4.1 merupakan biaya yang berlaku

hingga tahun 2012/2013. Biaya pedidikan khususnya

untuk uang kegiatan dan uang SPP dapat mengalami

perubahan tergantung pada kondisi dan kebutuhan

sekolah setiap tahunnya serta adanya kesepakatan

bersama dari semua pihak. Biaya tersebut bila

dibandingkan dengan sekolah swasta lainnya maka

terdapat beberapa perbedaan. Pada SPP, SMA

Theresiana menawarkan biaya pendidikan yang murah

(11)

Wacana menawarkan biaya pendidikan yang lebih mahal

dari pada SMA Kristen 1 Salatiga.

Untuk uang kegiatan, SMA kristen 1 salatiga tidak

menetapkan pembayaran secara bulanan melainkan

dibayar sekali selama setahun. Ini berarti dari segi

biaya, SMA Kristen 1 Salatiga lebih murah dibandingkan

kedua sekolah lainnya sebab SMA Kristen 1 Salatiga

tidak menerima biaya untuk kegiatan apa pun namun

mampu memberikan pelayanan yang baik. Sedangkan

untuk SMA swasta lainnya seperti SMA Theresiana dan

SMA Satya Wacana menerima biaya untuk kegiatan

siswa seperti, uang Tes, uang komputer, tabungan

wajib, uang Komite, uang koperasi, dan kegiatan sosial.

Berkaitan dengan biaya pendidikan, SMA Kristen

1 Salatiga mengenakan biaya SPP yang berbeda-beda

pada setiap tingkatan kelas. Berikut ini penjelasan

Kepala SMA Kristen 1 Salatiga tentang SPP, saat

wawancara tanggal 16 November 2013.

SPP-nya berjenjang tetapi tidak jauh berbeda

antara satu dengan yang lainnya, jadi ada yang RP

150.000, 170.000 tergantung kemampuan orang tua

dan bahkan ada siswa yang di bebaskan SPP 100%

dari sekolah. Sebab bagi saya setiap siswa yang

masuk di sekolah ini tidak akan putus sekolah

(12)

Penjelasan kepala SMA Kristen 1 Salatiga

tersebut menunjukan adanya kebijakan pihak sekolah

dalam hal menetapkan biaya pendidikan yang berbeda

atau berjenjang karena sekolah mempertimbangkan

latar belakang dan kemampuan dari orang tua siswa.

Pihak sekolah tidak ingin memberatkan orang tua siswa

dengan biaya pendidikan tersebut, sehingga pada

akhirnya pihak sekolah tidak menetapkan biaya tertentu

yang kemudian diberlakukan merata bagi semua siswa,

bahkan pihak sekolah juga bersedia membebaskan

siswa yang kurang mampu dengan cara bekerja keras

mendapatkan dana dari kegiatan trening, Workshop,

dan seminar-seminar di berbagai tempat. bahkan

membuat kegiatan yang melibatkan siswa bisa mandiri

dan dapat memberikan penghasilan sendiri seperti

mengikuti lomba di berbagai daerah.

Dalam menentukan biaya yang tepat, pihak SMA

Kristen 1 juga mempertimbangkan pada besarnya biaya

pendidikan sekolah swasta lainnya di salatiga, selain

melihat kepada kemampuan orang tua siswa itu sendiri.

Hal ini bertujuan agar biaya yang ditetapkan tidak

terlalu mahal sebab pihak sekolah sendiri tidak

memberatkan siswa dengan biaya pendidikan tersebut.

Melalui hasil penelitian wawancara dan

penyebaran kuesioner pada SMA Kristen 1 salatiga,

mengungkapkan adanya berbagai pendapat dan

(13)

Kepala Sekolah dan pihak Yayasan Perguruan Kristen

tentang mahal tidaknya biaya pendidikan yang

ditetapkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.

Pendapat yang dikemukakan Kepala SMA Kristen

1 Salatiga saat wawancara 12 November 2013:

Kalau dibandingkan dengan sekolah negeri jelas tidak

murah karena kita juga berusaha untuk memberikan

pelayanan yang terbaik. Tapi kalau dibandingkan

dengan swasta yang lain masih tergolong murah,

sebab ada juga sekolah swasta yang lebih mahal

dibandingkan dengan kita.

Pendapat yang dikemukakan oleh kepala SMA

Kristen 1 Salatiga tersebut menunjukan bahwa biaya

pendidikan pada SMA Kristen 1 Salatiga masih tergolong

murah. Hal ini di dasari pada kenyataan yang dilihat

oleh kepala sekolah dimana sekolah swasta lainnya

memiliki SPP yang sangat mahal dibandingkan dengan

SMA Kristen 1 Salatiga.

4.2.2 Program Unggulan Perbaikan Sekolah

Program unggulan sekolah merupakan upaya yang

perlu dilakukan untuk membangun sekolah agar

menjadi sekolah unggulan serta memiliki nilai tambah

agar memiliki daya saing nasional dan internasional.

Untuk itu, agar target penciptaan prestasi, mulai tingkat

(14)

tercapai perlu dilaksanakan program-program yang

menjadi unggulan sekolah (Admin 2013) .

Program unggulan meliputi Mastery learning

programme yaitu perencanaan program unggulan

sekolah yang mengarah kepada praktik pembelajaran

standar yang tuntas, Quality improvement

programme yaitu program unggulan sekolah yang

mengarah pada peningkatan dan penciptaan budaya

mutu atau kualitas di sekolah, E-learning

programme yaitu program unggulan sekolah yang

mengarah kepada kegiatan pendidikan berbasis pada

teknologi informasi dan komunikasi, Bilingual

programme yaitu program unggulan sekolah yang

mengarah pada pemakaian dua-bahasa yaitu bahasa

nasional dan bahasa internasional. Human resources

department programme yaitu program unggulan sekolah

yang dirancang untuk pemberdayaan seluruh personil

sekolah seperti seminar, workshop, diklat dan beragam

kegiatan-kegiatan perberdayaan lain yang inovatif dan

produktif. Research and development programme yaitu

program unggulan sekolah yang mengarah pada

penciptaan sekolah sebagai lembaga riset (research

school). Reward and punishment programme yaitu

perencanaan program unggulan sekolah yang bertujuan

(15)

sekolah secara adil dan profesional sesuai dengan

prinsip-prinsip manajemen moderen.

Berkaitan dengan hal tersebut, hasil penelitian

menunjukan bahwa ada banyak upaya yang

dikembangkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Sebagai sekolah Kristen, SMA Kristen 1 Salatiga

mengadakan berbagai kegiatan kerohanian yang

dilakukan untuk menunjukan ciri khasnya sehingga

sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan sekolah. Kegiatan

tersebut yaitu ibadah untuk guru dan karyawan yang

dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 pagi. Bentuk

ibadah tersebut bervariasi setiap harinya seperti

khotbah, Share, kesaksian dan doa bersama. Sedangkan

untuk siswa diadakan ibadah rutin setiap bulan dan

juga renungan dan doa pagi disetiap kelas untuk

mengawali kegiatan belajar dan doa penutup setiap

selesai proses belajar mengajar pada hari tersebut.

Selanjutnya pada tutup pekan setiap jumat disertai

(16)

Selain kegiatan-kegiatan diatas, SMA Kristen juga

memiliki beberapa program unggulan lainnya bila

dibandingkan dengan sekolah lain di Salatiga. Program

unggulan tersebut meliputi kegiatan pembelajaran,

hubungan sosial dengan masyarakat, layanan bagi

semua pihak yakni siswa, guru, maupun orang tua

siswa. Hal tersebut akan ditampilkan dalam tabel 4.2

[image:16.516.64.454.92.688.2]

berikut ini:

Tabel 4.2

Program Unggulan SMA Kristen 1 Salatiga

No PROGRAM

1 Moving Class

- Program Moving Class mulai diterapkan di SMA Kristen 1 Salatiga sejak tahun pelajaran 2007/2008.

- Pertimbangan sekolah menerapkan Moving Class yaitu supaya siswa lebih aktif dan mandiri.

- Sekolah menyesuaikan antara ruangan kelas yang ada dengan setiap mata pelajaran dan menyediakan fasilitas pendukung program moving class yang dilengkapi dengan LCD, internet/wifi (lihat lampiran 3).

- Memilik koleksi buku yang lengkap, studio musik, kelas mapel, laboratorium multimedia, laboratorium Tik, UKS, perpustakaan, dan lab yang lengkap. (lihat lampiran. 3)

2 Pengembangan Diri

- Ekspo Pendidikan : kerjasama dengan bebagai PT. - Career Day : Kerjasama dengan alumi, tokoh

masyarakat sebagai pengenalan karir.

- Parenting Day : merupakan bentuk pelayanan dan kerjasama dengan orang tua, dalam membantu anak untuk mencapai prestasi dan pembentukan karakter.

(17)

anak untuk bertumbuh sebagai anak yang berprestasi.

- SMUQ Radio : siaran secara langsung dari siswa saat jam istirahat.

3 Sekolah Lima Hari

- Skolah lima hari hanya diterapkan pada SMA Kristen 1 salatiga untuk kota salatiga. Sekolah dimulia pukul 07.25 dimana Senin Kamis rposes belajar mengajar berakhir pkl.14.45, hari Jumat proses belajar mengajar berakhir pkl. 11.45 (tutup pekan)  memberi kesempatan siswa muslim untuk Sholat

- Namun pada hari Sabtu layanan internet dan perpustakaan tetap buka, sehingga ada kesempatan bagi para siswa untuk belajar di sekolah didukung sarana di sekolah serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. - Sekolah mempertimbangkan kondisi siswa dan

memberikan kesempatan untuk siswa memilik waktu yang cukup di akhir pekan sehingga ketika kembali bersekolah di hari senin lebih siap dan bersemangat.

4 Peduli Kasih (Kerohanian)

- Penjaringan kesehatan : pemeriksaan kesehatan secara umum kerja sama dengan Puskesmas Mangunsari

- Penyuluhan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.

- Pengobatan gratis kerja sama dengan WCTUI - Donor darah, kerja sama dengan PMI

- Lingkungan sehat

- Penyuluhan tentang bahaya minuman keras, rokok, obat-obatan terlarang (narkoba), sex bebas (HIV)  kerja sama dengan Polres, WCTUI, DKK,Puskesmas PMI.

5 Field Trip

- Live In : melatih peserta didik untuk bersosialisasi dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama di desa Ngaduman seperti menanam tembakau dan berkebun serta membantu masyarakat bekerja bakti membangun desa (lihat lempiran 5)

(18)

tahun terakhir rata-rata 4 siswa memperoleh beasiswa dari Cina untuk studi bahasa Mandarin di Cina.

- Outdor Studi : untuk menunjang peningkatan pemahaman peserta didik.

6 Layanan BK

- Layanan Bimbingan Konseling baik secara individu maupun kelompok seperti home visit, tentang studi, kehidupan pribadi dsb.

- Kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan maslahnya.

- Mengundang tokoh-tokoh alumni yang sudah sukses.

- Mengundang orang-orang cacat, orang yang pernah jatuh dan kemudian dapat dibangtikan ketiga menimba ilmu di SMA Kristen 1 Salatiga.

7 Wasana Warsa SMA Kristen 1 Salatiga

- Wasana warsa adalah kegiatan untuk menutup tahun ajaran yang telah selesai untuk semua jenjang pendidikan yang ada di SMA Kristen 1 Salatiga

- Kegiatan diisi dengan ibadah, dan penampilan berbagai bakat dan talenta dari siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

-8 Kehidupan beriman

- Ibadah dan aksi sosial pada hari-hari besar

- Perkunjungan terhadap keluarga guru/karyawan yang membutuhkan perhatian seperti sakit, duka dsb

- Retreat Guru/karyawan.

9 Seminar, workshop dan training

- Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan layanan yang terbaik dalam meningkatkan profesi guru. - Guru didorong untuk mengikuti setiap kegiatan

ilmiah.

- Guru di berikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain

(19)

10 Program Khusus Kewira Usahaan dan Agribisnis

- Menjual hasil karya mereka seperti kue-kue dari tanama beta Vulgaris Yang biasa digunakan masyarakat untuk obat kanker dan taman ini budi dayakan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.

- mempelajari tentang tehnik budidaya dan bisnis tanaman hias, mulai dari pembibitan, budi daya sampai teknik pemasaran.

- Membuat alat seperti (tungku) untuk mengeringkan tambakau.

- Membuat Filim bertema, sinema Fotografi, membuat lomba karya ilmiah, dan membuat Oven Matahari.

- Membuat katalog tentang kegiatan siswa. - Paduan suara/vocal grop tari dan

11 Pemilos

- Merupakan sarana belajar berdemokrasi dan pendidikan berkarakter.

[image:19.516.63.455.97.671.2]

- Siswa diajarkan membuat Visi dan Misi dalam berorganisasi.

Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa SMA Kristen

1 Salatiga memiliki berbagai program yang sejauh ini

tidak ditemukan pada sekolah lainnya di salatiga. Hal ini

dapat dibuktikan dengan data tentang program-program

dari sekolah lainnya di salatiga diperoleh dari hasil

wawancara dengan beberapa pihak pada sekolah lain di

salatiga. Dalam wawancara tersebut diperoleh informasi

SMA swasta lainya bahwa belum membuat program

khusus dan agribisnis dalam pembelajaran siswa dan

untuk kegiatan sosial seperti program bakti sosial, live

in, tinggal dengan warga di desa dan mendiami rumah

warga serta kegiatan pramuka. Sedangkan kegiatan

untuk orang tua sendiri dilakukan pada awal tahun

(20)

dalam tahun ajaran yang baru, pada akhir tahun ajaran

yang baru dan juga pada saat pembagian laporan

pendidikan.

Pertimbangan SMA Kristen 1 Salatiga untuk

melaksanakan berbagai program yang berbeda dengan

sekolah lainnya karena ingin mengembangkan

potensinya sesuai dengan bakat dan minat

masing-masing, baik dalam kewirausahaan maupun life skill

serta sebagai wadah bagi pendidikan nilai-nilai

kepribadian yang sesuai dengan religiositas dan budaya

bangsa Indonesia. Kegiatan-kegiatan seperti ini akan

semakin baik jika dikembangkan sejak dini.

Pertimbangan lainnya yaitu karena berbagai program

tersebut sesuai dengan perkembangan di masa sekarang

dan merupakan kebutuhan dari siswa dalam

mengembangkan diri. Program-program ini dilakukan

berdasarkan keputusan-keputusan dari pihak sekolah.

Beragam ide yang berkaitan dengan program tersebut

berasal dari guru, siswa dan kepala sekolah dalam

mengembangan sekolah menjadi sekolah yang maju.

Dengan berbagai program sekolah yang sudah di

laksanakan, Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Salatiga

berencana untuk menjalankan beberapa program

kedepannya. Rencananya akan di lakukan pada tahun

depan. Program ini pun dalam pembicaran disambut

(21)

siswa. Berikut ini pernyataan Beliau, saat wawancara

tanggal 12 November 2013:

Tahun depan sekolah akan menambah

beberapa program baru yang belum diterapkan

di salatiga seperti Marcing band dan Program

kerja sama dengan Singapura dan Cina .

Pendapat yang diungkapkan kepala sekolah

tentang program kedepannya menunjukan bahwa SMA

kristen 1 Salatiga selalu memberikan hal-hal yang baru

kepada siswa dan mengupayakan yang terbaik untuk

proses pendidikan di Sekolah Kristen 1 salatiga. Hal ini

dilakukan agar sekolah menjadi unik dan berbeda

dengan sekolah-sekolah lainnya. Dengan tetap mengacu

pada Visi dan Misi sekolah serta kesadaran akan

layanan yang penuh dengan kasih.

4.2.3 Sasaran Layanan

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan pada SMA

Kristen 1 Salatiga menunjukan bahwa dalam melakukan

proses pendidikan ataupun dalam menghadapi

persaingan di dunia pendidikan, SMA Kristen 1 Salatiga

tidak tidak menentukan sasaran layanan tertentu untuk

menarik minat masyarakat terhadap sekolah. Berikut

pendapat Kepala SMA Kristen 1 Salatiga pada saat

wawancara tanggal 12 November 2013 berkaitan dengan

(22)

Kami tidak mengunakan target pada masyarakat

tertentu. Kami terbuka dalam menerima siswa

dan untuk siapa saja yang berminat. Di sekolah

kami siswa tidak hanya dari Salatiga tapi juga

dari Papua, Kupang dan Ambon mereka di sini di

lihat dan di kontrol oleh saya. Disini siswa yang

beragama Muslim juga banyak kurang lebih 35%

Pendapat Kepala Sekolah tersebut menunjukan

bahwa keberadaan SMA Kristen 1 Salatiga terbuka

untuk menerima siswa dari berbagai latar belakang

suku, agama dan ras tanpa ada perbedaan. SMA Kristen

1 Salatiga juga memiliki program-program yang

sasarannya ditujukan kepada masyarakat luas dan

semua pihak yang ada di lingkungan Sekolah Kristen 1

Salatiga.

Sekalipun SMA Kristen 1 salatiga terbuka untuk

semua lapisan masyarakat tanpa ada batasnya untuk

kelompok tertentu, akan tetapi hasil penelitian juga

menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat yang

memilih SMA Kristen 1 Salatiga berasal dari kalangan

menengah ke bawah.

Untuk hal tersebut SMA Kristen 1 Salatiga peduli

dan memperhatikan siswa-siswi yang berasal dari

kalangan bawah atau kurang mampu khususnya dalam

hal biaya pendidikan dengan cara memberikan beasiswa

atau potongan SPP bagi siswa tersebut. Bukti nyata

adanya pelaksanaan program sekolah berupa potongan

(23)

Dikemukakan secara langsung oleh salah satu siswa

pada saat wawancara tanggal 15 juni 2013.

biaya SPP saya Rp 150.000 tapi kemudian

dibebaskan 100% dari sekolah. Jadi saya sekarang

tidak lagi membayar SPP.

Tindakan yang dilakukan oleh SMA Kristen 1

Salatiga menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga

peduli dan mampu mengatasi masalah biaya pendidikan

yang dihadapi oleh siswa yang kurang mampu,

meskipun SMA Kristen 1 Salatiga tidak memilik sasaran

layanan tertentu.

4.3 Pembahasan

berdasarkan hasil penelitian tentang strategi

bersaing SMA Kristen 1 salatiga yang mencakup tiga

pendekatan yaitu keunggulan biaya, diferensiasi dan

fokus, maka di dapat strategi bersaing yang digunakan

oleh SMA Kristen 1 salatiga. Oleh karena itu, agar dapat

memenuhi lebih jelas apa yang melatarbelakangi SMA

Kristen 1 Salatiga sehingga menjalankan strategi

bersaing tersebut maka akan dilakukan pembahasan

dari setiap pendekatan strategi bersaing tersebut.

4.3.1 Keunggulan Biaya

Biaya pendidikan pada SMA Kristen 1 Salatiga

terdiri dari SPP dan uang kegiatan. Apabila

(24)

di Salatiga, maka terlihat perbedaan dimana biaya yang

ditetapkan oleh SMA Kristen 1 salatiga khususnya

dalam hal SPP tidak berbeda jauh dengan sekolah

lainnya bahkan lebih murah dibandingkan dengan

sekolah swasta lainnya. Sedangkan untuk biaya lainnya

SMA Kristen 1 Salatiga hanya menetapkan biaya

kegiatan selama satu tahun dan kegiatan lainnya SMA

Kristen 1 salatiga tidak menerima biaya apa pun.

Dengan demikian dapat dikatan bahwa SMA Kristen 1

Salatiga telah menetapkan biaya pendidikan yang

murah.

Kenyataan tersebut menjadikan SMA Kristen 1

Salatiga sebagai sekolah yang tergolong murah dan

dapat menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga

mampu menjalankan strategi keunggulan biaya.

Sehingga pendapat yang dikemukakan oleh Hunger &

Whellen (2003) bahwa sebuah lembaga akan menajdi

produsen biaya rendah atau menawarkan biaya paling

rendah yang bersaing dengan sekolah lainnya terbukti

dilakukan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.

SMA kristen 1 salatiga mampu menyedikan

berbagai program dan fasilitas untuk menunjang

aktivitas di sekolah yang sebanding dengan biaya yang

dikeluarkan oleh siswa. Sedangkan bila dibandingkan

dengan sekolah lain yang biaya pendidikan lebih murah

dari pada SMA kristen 1 Salatiga, maka akan terlihat

(25)

lainnya tidak sama dengan yang tersedia pada SMA

Kristen 1 Salatiga atau dengan kata lain masih memiliki

kekurangan.

SMA Kristen 1 Salatiga tidak hanya tergantung

pada uang SPP dan uang Kegiatan siswa melainkan

Kepala Sekolah dan para guru membuat kebijakan dan

mencari alteratif lain untuk menemukan biaya dalam

menambah kebutuhan pendidikan di sekolah. Segala

kegiatan dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan juga

siswa selain untuk memberikan bekal ilmu, juga dapat

membantu meningkatkan mutu dari pada sekolah SMA

Kristen 1 Salatiga sendiri. Dengan segala kegiatan yang

dilakukan oleh SMA Kristen 1 Salatiga seperti Worsop,

Usaha Dana, kerjasama dengan setiap organisasi,

membuat proposal, Seminar dan berbagai bantuan yang

diberikan dari berbagai pihak, maka SMA Kristen 1

Salatiga mampu bersiang dan dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggannya.

4.3.2 Diferensiasi

SMA Kristen 1 salatiga memiliki diferensiasi dalam

hal ciri khas sebagai sekolah Kristen dan berbagai

program yang dilaksanakan oleh siswa, guru dan orang

tua siswa maupun masyarakat. Untuk ciri khas sebagai

sekolah Kristen, upaya sekolah dalam menekankan

pengenalan akan Tuhan Yesus merupakan langkah yang

(26)

dunia pendidikan (Wirowidjojo, 2012) yaitu membantu

berkembangnya seseorang atas dasar pandangan

Kristen agar mencapai kedewasaan yang religious dan

bertanggungjawab.

Semua pihak yang menjadi bagian dari SMA

Kristen 1 Salatiga dibentuk setiap hari melalui berbagai

kegiatan rohani, dengan demikian mereka dibantu

untuk memiliki kehidupan dan karakter yang baik. Hal

ini penting karena dapat mempererat hubungan antara

siswa dan guru dalam meningkatkan rasa kebersamaan

dan menjalin kerjasama yang baik dalam berbagai hal

untuk kemajuan sekolah. Dengan demikian SMA kristen

1 Salatiga mampu mewujudkan tujuan sekolah Kristen.

Sekalipun SMA Kristen 1 Salatiga menekankan

pengenalan akan Tuhan Yesus namun, juga

memberikan kesempatan bagi siswa yang beragama lain

dan dari berbagai kalangan untuk bersekolah. Hal ini

sejalan dengan pendapat Sairin (2011) yang mengatakan

bahwa sekolah Kristen harus terbuka bagi semua

peserta didik tanpa membedakan jenis kelamin, suku,

agama, ras, golongan, kedudukan sosial, dan tingkat

kemampuan ekonomi. Hal ini merupakan langkah yang

tepat agar dapat menunjukan bahwa sebagai sekoah

Kristen tidak berarti bahwa sekolah tersebut harus

ekskutif dan hanya untuk kalangan tertentu. Sekolah

(27)

membeda-bedakan karena itu merupakan wujud nyata pelayanan

dan kesaksian kepada masyarakat luas. Hal ini sejalan

dengan empat fungsi dari pada sekolah Kristen (Sairin

2011) yaitu fungsi kesaksian dan pelayanan, dan fungsi

pendidikan dan pengajaran, fungsi pembinaan serta

fungsi pelayanan masyarakat.

Diferensiasi lainnya adalah pihak sekolah tidak

hanya memberikan program yang ada pada sekolah lain,

tetapi sekolah mencoba memberikan program-program

yang baru dan berbeda. Upaya tersebut dilakukan

dengan cara mengumpulkan informasi dari siswa, guru

maupun pihak lainnya dilingkungan sekolah Kristen 1

salatiga serta melihat perkembangan yang ada saat ini.

Apabila dikaitkan dengan pendapat David (2008)

yang mengatakan bahwa setiap sekolah harus selalu

mencari cara melakukan diferensiasi agar sekolah terus

unggul dan mendapatkan kesetiaan dari pelanggan,

maka dapat dikatakan bahwa upaya SMA Kristen 1

Salatiga dalam memberikan berbagai program

merupakan salah satu cara sekolah untuk dapat

bertahan dan terus berkembang. Banyak pilihan yang

dimiliki masyarakat tentunya akan memperkuat

(28)

4.3.3 Fokus

Hasil penelitian menunjukan bahwa SMA Kristen

1 Salatiga tidak memiliki fokus pada kelompok

masyarakat tertentu untuk menarik minat mereka

terhadap sekolah. Dengan kata lain SMA Kristen 1

Salatiga terbuka kepada masyarakat dari berbagai

kalangan dan wilayah. Langkah yang diambil pihak

sekolah berbeda dengan pendapat Porter (1992) bahwa

dalam menjalankan strategi fokus setiap sekolah akan

terlebih dahulu memilih atau menentukan kelompok

tertentu dan melayani kelompok tersebut dengan

berbagai fasilitas dan program yang telah disediakan.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa SMA Kristen 1

Salatiga merupakan sekolah yang tidak menjalankan

strategi fokus.

Kebijakan sekolah tidak menjalankan strategi

fokus yaitu karena sekolah menyadari cirinya sebagai

sekolah Kristen yang harus melayani semua orang baik

yang berbeda suku, ras, dan agama sekalipun. Sebab

dari sinilah sekolah dapat mencerminkan dirinya

sebagai sekolah Kristen. SMA Kristen 1 Salatiga juga

ingin memperkenalkan sekolanya bukan saja untuk

seluruh Jawa Tengah melainkan kepada dunia. Bahwa

dengan pelayanan yang baik dan penuh dengan kasih

SMA Kristen 1 Salatiga mampu bersaing di dunia

(29)

Keputusan sekolah untuk tidak memilih strategi

fokus merupakan suatu langkah yang tepat bagi pihak

sekolah. Karena pihak sekolah sendiri tidak ingin

adanya batasan dan perlakukan yang berbeda terhadap

kelompok tertentu. SMA Kristen 1 Salatiga ingin

memberikan kesempatan kepada semua masyarakat

untuk menikmati pendidikan serta mengajak

masyarakat untuk membangun diri. Untuk itu SMA

Kristen 1 Salatiga berupaya memberikan layanan yang

baik kepada semua pihak yang ada di lingkungan SMA

Kristen 1 Salatiga melalui program dan fasilitas yang

tersedia meskipun SMA Kristen 1 Salatiga memiliki

target yang luas.

Satu contoh kepedulian SMA Kristen 1 Salatiga

yaitu kepada siswa-siswi yang memiliki masalah

keuangan atau yang kurang mampu. Kepedulian ini

menunjukan bahwa sekolah konsisten dalam

memperhatikan semua pihak yang menjadi bagian dari

sekolah. Hal tersebut tidak hanya ditunjukan ketika

sekolah ingin mendapatkan banyak peminat tetapi juga

dalam berbagai situasi.

Penjelasan ini menunjukan ini menunjukan

bahwa sekolah memiliki target yang luas, juga mampu

memberikan layanan yang baik kepada semua lapisan

masyarakat, sama seperti sekolah yang memiliki fokus

kepada kelompok tertentu. Dengan demikian maka

(30)

mengemukakan bahwa dengan strategi fokus suatu

lembaga dapat melayani kelompok tertentu yang

menjadi pilihannya dengan lebih baik dibandingkan

yang lainnya tidak selamanya benar.

Jadi upaya kepedulian sekolah ini tidak hanya

dilakukan oleh sekolah yang memiliki fokus kepada

kelompok tertentu untuk tetap mempertahankan

strateginya seperti salah satu ciri-ciri strategi fokus

(Widhyaestoeti 2012), akan tetapi juga dilakukan oleh

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Kristen 1 Salatiga secara Operasional. TahunGambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Kristen 1 Salatiga secara Operasional
Tabel 4.1Kewajiban Biaya Pendidikan di SMA
Tabel 4.2Program Unggulan SMA Kristen 1 Salatiga
Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa SMA Kristen

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Di SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari para kepala sekolah berpengalaman bermukim dan belajar di lingkungan pondok pesantren sehingga tidak kesulitan berperan

Maka simpulan dalam penelitian ini terdapat empat aspek yang berperan pada pengembangan profil layanan perpustakaan sekolah di SDN Turitempel, yaitu:.. A. Aspek Sumber

Dari wawancara tersebut serta didukung dari studi dokumen mengenai laporan kegiatan wacana warsa sekolah tahun 2015/206 ditemukan bahwa memang peran orang tua

Perpustakaan SMA N 1 Boja ( berkaitan dengan sarana dan prasarana, koleksi, sumber daya manusia, kegiatan layanan dll).. Kebijakan kebijakan yang diberlakukan di Perpustakaan SMA

Dari hambatan yang sudah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dihadapi sekolah dalam implementasi pendidikan karakter adalah

(2) Evaluasi kesesuaian menunjukkan bahwa strategi bersaing sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat sedangkan meyangkut persaingan dengan sekolah swasta favorit