• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK ELEKTRO

MODUL PRAKTIKUM : TRIAC dan DIAC

TANGGAL PRAKTIKUM

: 24 NOVEMBER 2011

NAMA PRAKTIKAN

: FAISHAL LL SHYFA

NIM

: 2211091030

KELOMPOK

: 2 (DUA)

(2)

TUJUAN

1. Untuk mengamati dan mempelajari karakteristik arus dari TRIAC dan DIAC.

2. Mempelajari dan memahami bagaiman men-triggerTRIAC dan DIAC.

3. Mempelajari dan mengetahui teknik serta cara aplikasi dari TRIAC dan DIAC.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1. Modul praktikum 2. Jumper 3. Beban/lampu 4. Osiloskop 5. Multimeter 6. Sarung tangan

(3)

BAB 2

III.TEORI DASAR

III.I DIAC

DIAC adalah suatu diode yang luncurannya dua arah (bidirectional) dimana dapat dibuat menjadi ON oleh posisi manapun dari sinyal sinusoida positif atau negative dari suatu input gelombang AC.

Simbol dari DIAC ditunjukan pada gambar 1-A, dan bagan percabangannya (junction diagram) ditumjukan pada gambar 1-B. suatu DIAC juga berbeda dengan suatu transistor dwikutub dalam arti bahwa pemusatan takmurnian (doping) di dua percabangan DIAC adalah sama. Di suatu transistor, mereka bersifat yang berbeda.

III.I.I KARAKTERISTIK ARUS DUA ARAH (BIDIRECTIONAL)

Tingkatan - tingkatan yang sama dalam DIAC membantu menjelaskan karakterisktik arus yang simetrikdari DIAC. Gambar-2 adalah grafik dari arus yang dilewat DIAC sebagai suatu fungsi tegangan V melintasi DIAC. Grafik ini menunjukan bahwa hanya arus yang sangat rendah (arus bocoran karena pembawa minoritas)

(4)

Ibo mengalirkan didalam DIAC sebagai MT1,dibuat lebih positif

dibanding MT2, dari 0 V ke Vbo. Arus melalui DIAC meningkat secara dramatis dalam posisi ini dan hanya dibatasi oleh hambatan dari rangkaian luar (gambar-3).

Di dalam pembahasan di atas MT1, diasumsikan menjadi positif dan MT2 negatif. Oleh karena itu, dari MT2 ke MT1, dan polaritas tegangan-tegangan dari IR turun melewati R seperti tunjukan pada gambar-3.

Pertimbangan aksi rangkaian yang menunjukkan bahwa DIAC memindahkan arah arus didalam beban luar seperti perubahan tegangan yang diberikan dari positif ke negatif atau dari negatif ke positif.

(5)

III.2. I Karakteristik arus TRIAC

Suatu TRIAC, seperti sebuah SCR, adalah gate-controlled

silicon rectifier, tetapi tidak seperti SCR, TRIAC memiliki

karakteristik arus dua arah (bidirectional current). TRIAC memiliki tiga terminal, yang didesain MT1, MT2, dan gate. Catatlah bahwa symbol TRIAC menyerupai sebuah DIAC, tetapi dengan tambahan

gate. Terminal utama lain MT1 dan MT2 dapat berlaku sebagai sumber arus.

Karakteristik tegangan arus dari TRIAC yang ditampilkan pada gambar-5 adalah simetris.

Rangkaian yang berpadanan ini juga menunjukkan bahwa TRIAC berlaku seperti sebuah tombol AC, arus pertama yang dilakukan untuk mengalir dalam satu arah, dan kemudian

(6)

membalikkan arus sebagai polaritas dari tegangan arus melintasi MT1 dan MT2.

III.2.2. Persyaratan Pemicuan (triggering) gate

Arus gate akan memicu TRIAC baik gate-nya positif atau negative ke terminal MT1 (semua polaritas dalam TRIAC direferensikan ke MT1), tanpa menghiraukan polaritas tegangan yang akan melintasi terminal MT1 dan MT2.

Patut dicatat bahwa tingkat dari arus gate diperlukan untuk memicu setiap TRIAC yang bergantung pada nilai temperatur

junction. Makin tinggi temperature junction , makin rendah nilai gate yang diperlukan. Ini menjelaskan mengapa tegangan dan arus gate yang makin tinggi diperlukan untuk meng-ON-kan TRIAC ketika

(7)

II.2.3. Rangkaian Pemicuan (triggering) gate

Rangkaian gate yang digunakan untuk memicu suatu TRIAC adalah sama dengan rangkaian yang digunakan untuk SCR.

Dalam kasus ini pada sebuah TRIAC pulsa pemicu (tringger)

harus mempunyai amplitude yang cukup umtuk mengaktifkan alat dalam mode yang kurang sensitive pada pengoperasiannya, sementara TRIAC dapat menyala dalam mode 1 tetapi tidak dalam

mode lain. Aplikasi khusus biasanya menetapkan tipe dari

rangkaian pemicu yang digunakan.

Arus akan mengalir sepanjang beban hanya saat TRIAC diaktifkan dan akan terus-menerus mengalir selam alat tetap ON. Arus dalam rangkaian gate-kontrol ditetapkan oleh pemasangan

rheostat Rv. Pengerjaan selama interval itu yaitu dalam mode 1, karena kedua gate dan MT2 serta gate negatif (mode 4), TRIAC dapat atau tidak dapat berubah ON, tergantung pada tingkatan arus

gate. Jika arus gate tidak cukup untuk mengaktifkan alat ON,

TRIACtidak akan menyala dalam mode 4, sehingga tidak akan menghantarkan selama posisi sinyal negatif.

Catatan ; dengan penyusunan pemicu ini delay pada penyalaan yang tidak dapat diuji selama kedua 90○ untuk setiap posisi sinyal sinus.

(8)

Gambar 8 menggambarkan sebuah tipe kedua dari control pemicuan. Disini Rv dan C merupakan sebuah pembagi tegangan dan jaringan kerja mengeser phasa (phase-shifiting), dan tegangan melintasi C, diterapkan ke gate memiliki phasa perlambatan (lagging) relative ke tegangan 50Hz. Ketika arus gate meningkat, penyalaan TRIAC muncullebih awal dalam siklus-nya, sampai akhirnya TRIAC menyalapada kedua posisi sinyal sinus positif dan negative pada tegangan yang diterapkan. kontrol dari penyalaan ditingkatkan agak melibihi control amplitude, tetapi tidak secara substansial.

Dalam gambar 9 suatu rangkaian RC phase-shift ganda menerapkan control sinyal pada gate .

Dengan penyesuaian khusus DIAC ke TRIAC, pemicuan simetrikal pada TRIAC di kedua posisi sinyal sinus positif dan

(9)

negative adalah sesuai. Selain itu, kisaran dari penyalaan mengontrol sangat lebar sehingga pengaktifan delay hampir 180○ dimungkinkan dalam setiap posisi sinyal sinus.

BAB 3

PROSEDUR PERCOBAAN

(Untuk melakukan percobaan ini disarankan praktikan menggunakan sarung tangan ketika melaksanakan praktikum untuk menghindari terjadinya marco shock dan micro shock atau bahaya listrik terhadap manusia).

Gambar 10. Rangkaian Percobaan Diac

(10)

1. Perhatian : saklar utama off dan seluruh saklar pada permukaan modul off. Pelajari dan pahami rangkaian gambar 10.

2. Kemudian dengan menggunakan kabel jumper, bentuk menjadi seperti gambar 10.

Sebagai sumber tegangan AC gunakan AC 25 volt(dengan posisi telah di tentukan) dan hubungkan CT pada posisinya.

3. Sinkornasikan sinyal kanal 1 dan kanal 2 dari osiloskop. Atur source osiloskop pada line sync(jika sync tak tersedia, atur scope pada external sync, dan melalui sebuah kapasitor 0,002 mikroF)

4. Setelah hubungan rangkaian benar,on kan saklar utama, lalu on kan 3 dan s-4. Hubungkan kanal 1 osiloskop kepada point MTI dan groundnya kepada point G.

5. Amati bentuk gel.MTI tersebut. Aturlah melalui panel control yang tersedia pada osiloskop agar gelombang referensi ini dapat pada posisi tengah (seimbang). Ukur dan catat amplitude p-p pada table 2. Sinyal ini merupakan bentuk gel.referensi, jadi gambar dengan tepat.

6. Kemudian amati dan ukur bentuk gel.1, yaitu Vmt1 mt2 yang melewati diac. Probe utama dihubungkan pada point MT1 dan ground probe dihubung ke point MT2. Catat dan gambar bentuk gel.pada table 2 dengan fasa yang tepatdan bersesuaian dengan gel.reverensi. ukur dan catat puncak teg.positiv dan negative. Identivikasi bentuk gel.1ini selama Diac tsb berkondiksi. Tentukan dan catat sudut konduksinya, lalu catat pada tabel2.

7. Amati dan ukur gel.2, yaitu Vmt2G yg melintasi resistor R. ukur dan catat bentuk gel.pada fasa yg tepat bersesuaian dgn bentuk gel.referensi. Ukur dan catat puncak teg.positif dan negative. Identifikasi bentuk gel.2 ini selama dimana tempatnya arus dalam R tsb. Tentukan dan catat waktu ketika terjadi arus max dalam R.

8. Kemudian off kan saklar utama modul. Lalu ganti sumber AC dengan 30 volt. Ulangi percpobaan ddengan langkah langkah dengan 30 volt tersebut.

(11)

III.2 Percobaan Triac konstanta waktu RC tunggal pada rangkaian gate.

1. Tobmbol S-1 dan S-2 keadaan off. Hubungkan rangkaian seperti gambar 8. Hubungkan Rv ke Rv (100 Kohm) yang telah tersedia, kemudian C1 ke C1 (0,1 mikroF). Pasang Rv pada posisi resistansi max. Port R dihubung singkatkan dengan menggunakan jumper. Hubungkan port RL/beban ke RL 2560 ohm yang telah disediakan.

2. On kan tombol s-1

3. Sinkronasikan dulu sinyal kanal 1 dan kanal 2 pada osiloskop. Atur source osiloskop pada line sync.(jika tak ada, atur source dgn kapasitor 0,002 mikroF)

4. Amati bentuk gel. Dari P1 ke MT1, atur control osiloskop sampai bentuk gel.yang ditunjuk ini, tepat di pusat catat pada tabel3. Gambar am,plifier dc pada osiloskop. Ukur dan catat pada table 3 selang seling puncak positif dan puncak negative dari gelombang.

5. Amati bentuk gel.1, Vmt1 mt2 (ground ke MT1), catat gel.di table 3, sesuai waktu phase3 di petunjuk. Ukur dan catat puncak positif dan negative amplitude.

6. Perlahan lahan kurangi resistansi dari Rv di ttik dimana Triac menyala.amati dan catat bentuk gel.2, Vmt2 mt1 sesuai buku petunjuk. Ukur dan catat

(12)

puncak positif negative amplitude. Tandai dalam table 3 sudut konduksi selama selang seling ketika triac on.

7. Kurangi Rv secara perlahan, dimana titik triac menyala selang seling. Dalam table 3 gambarkan bentuk gel.3 sesuai dengan waktu phase pada pedoman. Ukur dan catat puncak positif negativnya. Ukur dan catat sudut konduksi selang seling.

8. Kurangi Rv min. ukur dan catat gel4 , Vmt2mt1 sesuai eaktu phase petunjuk. Catat puncak positive negative amplitude sudeu kondusi di setiap perselingan 9. Kemudian ulangi dengan RL/beban masing2 3560 ohm dan beban lampu. 10. Catat hasil pengamatan, kemudian bandingkan, kesimpulan apa yang dapat

peroleh.

III.3 Percobaan Triac konstanta waktu Rc ganda pada rangkaian gate

1. Tombol utama s-1 dan s-1 off. Hubungkan seperti gambar 9. Hubungkan Rv ke Rv(100Kohm) yang telah tersedia, kemudian C1 ke C1(0,1 mikroF) dan C2 ke C2 (0,1 mikroF). Pasang Rv pada posisi resistansi max. Port R dihubungkan ke R (6,8 ohm). Hubungkan port RL/beban ke RL 2560 ohm yang tersedia.

2. On kan S-1.

3. Sinkornasikan terlebih dahulu sinyal kanal 1 dan kanal 2 dari osiloskop. Atur source osiloskop pada line sync, ,(jika tak tersedia, atur scope pada external sync, melalui kapasitor 0,002 mikroF)

4. Amati bentuk gel dari P1 ke MT1. Atur control osiloskop sampai bentuk gel di petunjuk, tepat di pusat catat pada table 3. Gunakan amplifier dc pada osiloskop anda. Ukur dan catat ke table 3 selingan puncak positif dan negative dari gel.

5. Amati bentuk gel.1 Vmt2mt1, catat gel di table 3, sesuai waktu petunjuk. Ukur dan catat puncak positif negative dari amplitude. Ukur dan catat sudut konduksi dalam derajat, jika Triac On dalam selingan. Bandingkan kesimpulan dengan mengamati bentuk gel yang melewati Rl.

(13)

6. Perlahan kurangi Rv di titik Triac menyala. Amati dan catat gel 2, Vmt2mt1 dalam phase waktu yang tepat petunjuk. Ukur dan catat puncak positive negative amplitude. Tandai dalam table 3 sudut konduksi selingan positif negative ketika Triac On.

7. Kurangi Rv, dititik Triac menyala selingan. Dalam table 3 gambar bentuk gel 3 sesuai petunjuk. Ukur dan catat selingan positif negative . ukur sudut konduksi.

8. Kurangi Rv. Ukur dan catat gel4, Vmt2mt1 sesuai petunjuk. Catat puncak positif negative amplitude dan sudut konduksi

9. Ulangi seluruh langkah dengan RL/beban masing masing 3560ohm dan beban lampu prosedur

10. Catat hasil pengamatan, bandingan beban yang berbeda, simpulkan yang diperoleh.

(14)

Gambar 11. Diac men-trigger pada triac menghasilkan kendali yang simetrik dan

lebar pada pengaktifannya (firing).

III.4 Percobaan Diac dalam rangkaian gate Triac(dengan menggunakan konstanta waktu RC tunggal)

1. Tombol utama s-1 dan s-1 off. Hubungkan seperti gambar 11. Hubungkan Rv ke Rv(100Kohm) yang telah tersedia, kemudian C1 ke C1(0,1 mikroF).

(15)

Pasang Rv pada posisi resistansi max. Port R dihubungkan ke R (6,8 ohm). Hubungkan port RL/beban ke RL 2560 ohm yang tersedia.

2. On kan S-1.

3. Sinkornasikan terlebih dahulu sinyal kanal 1 dan kanal 2 dari osiloskop. Atur source osiloskop pada line sync, (jika tak tersedia, atur scope pada external sync, melalui kapasitor 0,002 mikroF)

4. Amati bentuk gel dari P1 ke MT1. Atur control osiloskop sampai bentuk gel di petunjuk, tepat di pusat catat pada table 4. Gunakan amplifier dc pada osiloskop anda. Ukur dan catat ke table 3 selingan puncak positif dan negative dari gel.

5. Amati bentuk gel.1 Vmt2mt1, catat gel di table 4, sesuai waktu petunjuk. Ukur dan catat puncak positif negative dari amplitude. Ukur dan catat sudut konduksi dalam derajat, jika Triac On dalam selingan. Bandingkan kesimpulan dengan mengamati bentuk gel yang melewati Rl.

6. Perlahan kurangi Rv di titik Triac menyala. Amati dan catat gel 2, Vmt2mt1 dalam phase waktu yang tepat petunjuk. Ukur dan catat puncak positive negative amplitude. Tandai dalam table 3 sudut konduksi selingan positif negative ketika Triac On.

7. Kurangi Rv, dititik Triac menyala selingan. Dalam table 4 gambar bentuk gel 4 sesuai petunjuk. Ukur dan catat selingan positif negative . ukur sudut konduksi.

8. Kurangi Rv. Ukur dan catat gel4, Vmt2mt1 sesuai petunjuk. Catat puncak positif negative amplitude dan sudut konduksi

9. Ulangi seluruh langkah dengan RL/beban masing masing 3560ohm dan beban lampu prosedur

10. Catat hasil pengamatan, bandingan beban yang berbeda, simpulkan yang diperoleh.

III.5 Percobaan Diac dalam Rangkaian gate Triac (dengan menggunakan konstanta waktu RC ganda)

(16)

1. Tombol utama s-1 dan s-1 off. Hubungkan seperti gambar 9. Hubungkan Rv ke Rv(100Kohm) yang telah tersedia, kemudian C1 ke C1(0,1 mikroF) dan C2 ke C2 (0,1 mikroF). Pasang Rv pada posisi resistansi max. Port R dihubungkan ke R (6,8 ohm). Hubungkan port RL/beban ke RL 2560 ohm yang tersedia.

2. On kan S-1.

3. Sinkornasikan terlebih dahulu sinyal kanal 1 dan kanal 2 dari osiloskop. Atur source osiloskop pada line sync,(jika tak tersedia, atur scope pada external sync, melalui kapasitor 0,002 mikroF)

4. Amati bentuk gel dari P1 ke MT1. Atur control osiloskop sampai bentuk gel di petunjuk, tepat di pusat catat pada table 3. Gunakan amplifier dc pada osiloskop anda. Ukur dan catat ke table 3 selingan puncak positif dan negative dari gel.

5. Amati bentuk gel.1 Vmt2mt1, catat gel di table 3, sesuai waktu petunjuk. Ukur dan catat puncak positif negative dari amplitude. Ukur dan catat sudut konduksi dalam derajat, jika Triac On dalam selingan. Bandingkan kesimpulan dengan mengamati bentuk gel yang melewati Rl.

6. Perlahan kurangi Rv di titik Triac menyala. Amati dan catat gel 2, Vmt2mt1 dalam phase waktu yang tepat petunjuk. Ukur dan catat puncak positive negative amplitude. Tandai dalam table 3 sudut konduksi selingan positif negative ketika Triac On.

7. Kurangi Rv, dititik Triac menyala selingan. Dalam table 3 gambar bentuk gel 3 sesuai petunjuk. Ukur dan catat selingan positif negative . ukur sudut konduksi.

8. Kurangi Rv. Ukur dan catat gel4, Vmt2mt1 sesuai petunjuk. Catat puncak positif negative amplitude dan sudut konduksi

9. Ulangi seluruh langkah dengan RL/beban masing masing 3560ohm dan beban lampu prosedur

10. Catat hasil pengamatan, bandingan beban yang berbeda, simpulkan yang diperoleh.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Pada ukuran postur tubuh usulan, jarak vertical beban terhadap lantai dinaikan hingga lebih dari 3 kali lipat jarak awal sehingga posisi tubuh tidak

Jika proses nya sudah selesai akan muncul file yang anda upload tadi pada bagian menu awal

Level keluaran standar dari sinyal video komposit dari kamera adalah 1Vpuncak-ke-puncak (p-p = peak to peak ) dengan pulsa-pulsa penyelarasan di posisi bawah untuk polaritas

Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban

 Terlihat bahwa terdapat batas atas dan batas bawah tegangan output, hal ini dapat terjadi karena ketika tegangan sumber positif dan lebih besar dari pada tegangan dc nya maka

Dari percobaan pertama dan kedua yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketika menggunakan resistor yang memiliki nilai yang tinggi dirangkai secara pararel maka arus yang

Pastikan seluruh switch-switch beban dalam keadaan “OFF”, kemudian masukkan MCB Q2 ke posisi “ON” 10.Naikkan arus beban la secara bertahap dengan memasukkan switch beban ke posisi

Dari kedua nilai tersebut, tentukan arus penguatan atau beta βdc pada transistor ini dengan menggunakan persamaan berikut: βdc=IC IR Catat nilai beta βdc pada Tabel 5.1.. Gunakan