• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI CV. ARJUNA KECAMATAN SAMARINDA ILIR. KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI CV. ARJUNA KECAMATAN SAMARINDA ILIR. KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

DI CV. ARJUNA

KECAMATAN SAMARINDA ILIR. KOTA SAMARINDA

KALIMANTAN TIMUR

Oleh:

SAID AHMAD F.N

100 500 178

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI CV.

ARJUNA KECAMATAN SAMARINDA ILIR.KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

Nama : Said ahmad F.N

NIM : 100 500 178

Program Studi : Manajemen Lingkungan

Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003

Lulus ujian pada tanggal: ... Pembimbing,

Martha Ekawati Siahaya,S. Hut.MP

NIP. 19721107 200312 2001

Penguji I,

Ir M. Masrudy, MP NIP. 19600805 198803 1003

Penguji II,

Furqaan Hamsyani, S Hut,MSi NIP.19790104 201012 1002

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebab oleh karena perkenaan-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di CV. Arjuna dengan baik hingga tersusunnya laporan ini.

Dalam proses penulisan laporan Praktek Kerja Lapang ini, Penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik itu bantuan materil, moril maupun spiritual. Untuk itu melalui kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis yang telah banyak memberikan dukungan berupa materil, saran dan moril.

2. Bapak Ir. Hardi Sebagai Kepala Teknik Tambang yang telah member kesempatan bagi kami dalam melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapang di Perusahaan yang Bapak Pimpin.

3. Bapak Sunardi, Selaku Pembimbing Lapangan yang telah sabar memberikan waktu tenaga dan pikiran dalam pembimbing kami dalam menajalankan PKL. 4. Staff/Karyawan CV.Arjuna Coal Sites yang telah membantu memberikan

Informasi yang di butuhkan Penulis.

5. Ibu Martha Ekawati Siahaya, S.Hut, MP Selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapang..

6. Bapak Ir M. MasRudy, MP Selaku Penguji I.

7. Bapak Furqaan Hamsyani, S Hut,MSi Selaku Pengui II.

8. Bapak Ir Dadang Suprapto, MP selaku Kepala Program Studi Manajamen Lingkungan.

9. Bapak Ir Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.

10. Bapak Ir Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

11. Seluruh Staff Pengajar, instruktur dan Teknis Jurusan Manajemen Lingkungan.

12. Dan seluruh sahabat sahabat yang telah mendukung saya dan rekan rekan saya angkatan 2010 Tetap semangat (Nenny, Wulan, Andi, Dian, Benet, Ayu, Siska, Sopian, Dina, Jefry, Reza Fachroni dan khususnya untuk Fatimah yang telah mendukung saya selama ini.

(4)

Demikian Laporan ini Penulis ajukan agar dapat bermanfat bagi para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penulis menyadari masih banyak hal yang perlu untuk disempurnakan dalam Laporan ini, maka diharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca

Samarinda, Mei 2013

Said.Ahmad.F.N

Kampus Sei Keledang, Mei 2013

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

iv

DAFTAR TABEL ...

v

DAFTAR LAMPIRAN ...

vi

I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Tujuan ...

2

C.

Hasil yang Diharapkan ... 2

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan ...

3

B. Manajemen Perusahaan ...

3

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Tahap Persiapan Lahan Tambang Batubara ...

5

B. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara ...

8

C. Tahap Operasi Pertambangan Batubara ...

19

D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara ...

27

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

34

B. Saran ...

34

(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Jenis Alat yang Dimobilisasi...11 2. Posisi dan Jumlah Tenaga Kerja...13 3. Fasilitas-fasilitas di CV. Arjuna...16

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Tubuh Utama

Halaman

1. Land Clearing ... 37

2. Striping ... 37

3. Penimbunan Top Soil ... 38

4. Overburden ... 38

5. Penimbunan Overburden (Back Filling Diging Method) ... 39

6. Benching System ... 39

7. Proses Coal Getting... 40

8. Stockpile ... 40

9. Pemuatan Batubara Ke Stockpile ... 41

10. Crusher... 41

11. Recountoring/ Reklamasi ... 42

12. Revegetasi ... 42

13. Proses Pembuatan Settling Pond... 43

14. Program Csr Bantuan kemasyarakat... 43

(8)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Batubara merupakan salah satu sumber energi alternatif di samping minyak dan gas bumi. Batubara dipilih sebagai sumber energi karena batubara relatif lebih murah dibanding minyak bumi. Khususnya di Indonesia yang memiliki sumber batubara yang sangat melimpah, batubara menjadi sumber energi alternatif yang potensial. Oleh sebab itu, penggunaan batubara di Indonesia meningkat pesat setiap tahunnya. Data menunjukkan bahwa penggunaan batubara di Indonesia mencapai 14,1% dari total penggunaan energi lain pada tahun 2003. Diperkirakan penggunaan energi batubara ini akan terus meningkat hingga 34,6% pada tahun 2025.

Di samping potensinya sebagai sumber energi alternative yang relatif murah, penggunaan batubara ini menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan yaitu limbah gas seperti CO2, NOX, CO, SO2, hidrokarbon dan limbah

padat. Limbah padat tersebut berupa abu, yaitu abu layang (fly ash) dan abu dasa (bottom ash). Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2006, limbah abu layang yang dihasilkan mencapai 52,2 ton/hari, sedangkan limbah abu dasar mencapai 5,8 ton/hari (Kementrian Lingkungan Hidup, 2006). Limbah abu ini bila ditimbun akan menghasilkan gas metana (CH4) yang dapat terbakar atau meledak dengan sendirinya (self burning dan self exploding).

Selain itu, abu ini berbahaya untuk kesehatan khususnya pada sistem pernafasan dan kulit. Oleh sebab menurut peraturan PP85/1999, limbah abu layang dan abu dasar ini dikategorikan sebagai limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Itu sebabnya, perlu difikirkan berbagai upaya untuk menangani dan memanfaatkan limbah abu tersebut. Untuk memanfaatkan limbah abu tersebut,

(9)

perlu diketahui sifat fisik dan kimianya. Karena proses pembentukanya berbeda, abu layang dan abu dasar ini memiliki karakteristik yang berbeda.

B. Tujuan

Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan bertujuan untuk:

1. Agar Mahasiswa dapat mempelajari serta memahami proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan khususnya di sektor pertambangan batu bara. 2. Mahasiswa dapat mempelajari cara pengelolaan air asam tambang di CV.

Arjuna.

3. Membandingkan antara teori yang diberikan selama ini dengan hasil Praktek Kerja Lapang.

C. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari praktek kerja lapang ini yaitu dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan di sektor pertambangan batubara.

(10)

ll. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

CV. Arjuna (coal cites) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan batu bara yang mempunyai wilayah KP

seluas ? 1.452 Ha dengan Izin Usaha Pertambangan No/545/189/HK-KS/IV/2011

tentang persetujuan penyesuaian Kuasa Pertambangan (KP) eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang secara administratif terletak di wilayah Kelurahan Sambutan, Makroman dan Pulau Atas, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur dan secara geografis terletak pada titik 117o 14’ 30.00” s/d 1170 14’ 30.00”Bujur Timur dan 0.000 29’ 30.00” s/d 000 30’ 12.7’’ Lintang Selatan. Kantor Pusat CV. Arjuna berada di Jl. Tebet Barat Raya no. 61E Jakarta Selatan, sedangkan untuk Kantor Cabang berada di Jl. Arif Rahman Hakim No. 68 Samarinda.

CV. Arjuna memiliki 4 kontraktor yaitu: 1. PT. Dewa Jaya Persada (DJP) 2. PT. Bustan Indonesia (BI)

3. PT. Surya Dinamika Lestari (SDL) 4. PT. Prayoga Artha Utama (PAU)

CV. Arjuna memiliki karyawan sebanyak 138 yang terdiri dari 11 karyawan Jakarta dan 127 karyawan lokal dengan 2 shift dan 8 jam kerja.

B. Manajemen Perusahaan

Jumlah karyawan di CV. Arjuna adalah 138 orang terdiri dari Kepala Cabang, Wakil Kepala Cabang, Staf Adm. HRD, Finance, umum dan lima divisi:

(11)

1. Divisi Produksi, terdiri dari Manager Produksi, Supervisior Produksi, Staf Adm. Produksi dan Helper Produksi.

2. Divisi enviro/comdev , terdiri dari supervisor enviro/comdev, staff

enviro/comdev , dan staff admin. Enviro/comdev.

3. Divisi engineering/eksplorasi, terdiri dari engineering, surveyor, helper survey , kru survey, geologist, wellsite, driller, dan kru driller.

4. Divisi equipment, terdiri dari supervisor equipment, staff administrasi equipment, mekanik, operator, dan helper operator.

5. Divisi stockpile & jetty, terdiri dari manajer operasional, supervisor jetty, staff administrasi jetty, dan helper jetty.

(12)

lll. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Persiapan Lahan Tambang BatuBara 1. Aspek legalitas

a. Tujuan

Tujuan dari aspek legalitas perusahaan yaitu untuk mendapatkan informasi observasi perizinan usaha tambang dan untuk mendapatkan informasi perizinan di instansi terkait.

b. Dasar teori

Aspek legalitas merupakan aspek yang sangat penting dan harus ada pada setiap perusahan seperti di CV. Arjuna. Aspek legalitas diperoleh setelah IUP dikeluarkan oleh Walikota Samarinda. Pada tahun 2011.

c. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan yaitu dokumen KA Andal dan alat tulis.

d. Prosedur kerja

Mempelajari dokumen KA Andal, berdiskusi dengan pembimbing lapangan tentang aspek legalitas perusahaan CV. Arjuna dan menulis hasil diskusi tersebut.

e. Hasil yang dicapai

Dengan adanya perusahaan dapat melakukan penambangan batubara selama masih mempunyai Izin Usaha Pertambangan (IUP) yaitu ± 3 tahun 5 bulan dan dapat diperpanjang sampai 2 kali.

f. Pembahasan

CV. Arjuna merupakan perusahaan pertambangan batubara swasta nasional yang memiliki legalitas KP terdiri dari:

(13)

1. Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 660/752/-BPDL-IV-TA/IXII/2006 tentang penetapan kelayakan lingkungan hidup rencana kegiatan tambang batubara CV.Arjuna Blok I dan II (KW 04BB007 dan KW 04BB008).

2. Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/189/HK-KS/IV/2011 tentang persetujuan penyesuaian kuasa pertambangan (IUP) operasi produksi kepada CV. Arjuna.

3. Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/142/KPE/IX/2004 tentang pemberian KP eksplorasi (KW 04.BB.018) kepada CV. Arjuna.

4. Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/143/KPE/IX/2004 tentang pemberian KP eksplorasi (KW 04.BB.019) kepada CV. Arjuna Blok II.

5. Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/150/KPE/IX/2004 tentang pemberian KP Pengolahan dan Kuasa Pertambangan Pemurnian kepada CV. Arjuna.

6. Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 545/153/KPE/IX/2004

tentang pemberian KP pengangkutan dan kuasa pertambangan penjualan batubara kepada CV. Arjuna

(14)

2. Survei Masyarakat di sekitar lokasi tambang a. Tujuan

1.

Observasi kondisi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tambang batubara.

2.

Wawancara dengan tokoh masyarakat mengenai kondisi masyarakat

sebelum dan sesudah adanya kegiatan tambang tersebut

.

b

. Dasar teori

Dampak potensial yang ditimbulkan akibat kegiatan tambang yaitu ada dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif seperti tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum, kesempatan kerja karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat, Dampak Negatif nya terjadinya Banjir,Sawah warga mati,Kebisingan dan Debu

c. Alat dan bahan

Alat : Kamera dan Alat tulis Bahan : Masyarakat

d.

Prosedur kerja

1. Mengamati kondisi masyarakat di sekitar lokasi tambang batubara. 2. Wawancara dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat (Ketua RT)

tentang kondisi masyarakat sekitar tambang batu bara. 3. Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut

.

e.

Hasil yang dicapai

Kondisi masyarakat di sekitar lokasi tambang memiliki taraf ekonomi menengah Keatas. Dan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani.

(15)

Beberapa masyarakat beberapa masyarakat di antaranya ada yang bekerja di tambang atau membuka usaha seperti warung, bengkel dll.

f.

Pembahasan

Kondisi jalan menuju ke perkampungan masyarakat ada beberapa yang belum baik atau kondisi jalan yang belum di semenisasi. Daan akses menuju keluar jalan raya pada pusat daerah Makroman jaraknya cukup jauh. Selain itu sarana kesehatan seperti Puskesmas memiliki jarak yang cukup jauh dari masyarakat.

Sehingga apabila ada yang ingin berobat harus menempuh jarak beberapa km menuju Puskesmas setempat. Sarana kesehatan yang terdapat di lokasi tambang hanya ada Posyandu untuk balita dan lansia. Sehingga apabila ada yang sakit mereka hanya mengandalkan obat-obatan dari warung.

B

. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara

1. Pembersihan Lahan (Land Clearing) a. Tujuan

1. Mengetahui alat berat dan peralatan apa saja yang digunakan pada proses pembersihan lahan.

2. Mengetahui proses penimbunan hasil pembersihan lahan.

3. Mengetahui pemantauan dampak lingkungan dari proses pembersihan lahan.

b.

Dasar teori

Pembersihan lahan merupakan pembersihan permukaan tanah dengan cara membuang tumbuhan sebagai langkah permulaan sebelum

(16)

pengupasan lapisan penutup batubara. Pembersihan lahan dilakukan pada setiap lokasi yang akan dilakukan penambangan.

Alat yang digunakan untuk pembersihan lahan yaitu dengan menggunakan bulldozer D85 dan excavator PC 200 yang berfungsi untuk membersihkan tumbuhan semak belukar, pepohonan dan lain-lain. Dampak yang timbul dari pembersihan lahan adalah erosi, sedimentasi dan terjadinya run off karena telah berubahnya chasmen area akibat pembersihan lahan.

c

. Alat dan bahan

Alat yang digunakan pada proses pembersihan lahan yaitu excavator PC 200 dan bulldozer D85.

d.

Prosedur kerja

1. Berdiskusi dan mengamati proses pembersihan lahan, penimbunan 2. Hasil pembersihan lahan dan pemantauan dampak lingkungan dari

proses pembersihan lahan dengan pembimbing lapangan.

3. Membersihkan tumbuhan, semak belukar dan pepohonan mengunakan bulldozer dan excavator.

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari proses pembersihan lahan adalah lahan menjadi bersih dari semak belukar, pepohonan dan siap untuk dilakukan

penambangan

.

f.

Pembahasan

Pembersihan lahan merupakan langkah awal pada tahap konstruksi pertambangan batu bara yang bertujuan untuk membersihkan lahan yang akan ditambang sehingga akan mempermudah proses pada saat

(17)

penambangan. Dalam proses penimbunan hasil pembersihan lahan yang berupa sisa-sisa semak belukar dan pepohonan yang telah dibersihkan dari areal yang akan di tambang kemudian di timbun atau di tumpuk di atas Pit (boundary) lebih jelasnya bias di lihat gambar 1 di halaman lampiran

2. Mobilisasi Peralatan a. Tujuan

1. Mendapatkan informasi mengenai kapan dilakukannya mobilisasi Peralatan.

2. Untuk mengetahui jalur mobilisasi.

b

. Dasar teori

Untuk memudahkan kegiatan pertambangan dibutuhkan peralatan-peralatan pendukung seperti pengangkutan alat berat menuju ke tambang melalui jalur umum, untuk pengisian bahan bakar unit, penerangan tambang, penyediaan air bersih. Oleh Karena itu dibutuhkan mobilisasi peralatan tersebut agar efisien.

c.

Alat dan bahan

Alat dan bahan yang di gunakan untuk menulis data yang diperoleh dari hasil diskusi yaitu alat tulis

d

. Prosedur kerja

Berdiskusi dengan pembimbing lapangan mengenai mobilisasi peralatan dan menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

e

. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari proses mobilisasi yaitu memperoleh informasi mengenai kegiatan mobilisasi di CV. Arjuna yang dilakukan pada malam hari yang bertujuan untuk mengurangi dampak-dampak yang

(18)

ditimbulkan pada saat kegiatan tersebut berlangsung seperti kemacetan dan timbulnya debu.

f.

Pembahasan

Jalur mobilisasi atau pengangkutan di CV. Arjuna melewati pemukiman, sehingga kegiatan mobilisasi dilakukan pada malam hari yang pada saat jam-jam tidak padat lalu lintas hal tersebut bertujuan untuk menghindari agar tidak terjadi kemacetan.

Peralatan yang di mobilisasi di CV. Arjuna sebanyak 19 unit dan untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Jenis ALat yang di mobilisasi

3. Rekrutmen Tenaga Kerja

a.

Tujuan

1. Untuk mengetahui kualifikasi tenaga kerja di CV.Arjuna.

2. Untuk mengetahui posisi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan di CV. Arjuna.

3. Dan untuk mengetahui dampak sosial yang terjadi dari proses rekrutmen.

No. Jenis Alat Jumlah ( unit )

1. Excavator 4 2. Dozer 3 3. Motor greder 1 4. Dump truck 7 5. Fuel truck 1 6. Water truck 1 7. Water lamp 1 8. Water pump 1

(19)

b

. Dasar teori

Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.

Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan.

Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar.

Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan.

Untuk kualifikasi tenaga kerja CV. Arjuna yaitu untuk tingkat Sarjana terdiri dari 14 orang, tingkat D3/kursus terdiri dari 33 orang, dan untuk tingkat

SMA terdiri dari

91 orang. Sedangkan untuk dampak sosial yang terjadi dari proses rekrutmen yaitu:

1.

Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran

2. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar tambang.

c.

Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses rekrutmen tenaga kerja mengunakan alat tulis untuk mendata dari perekrutan tenaga kerja.

(20)

d.

Prosedur kerja

Mempelajari data dari kepala HRD mengenai rekrutmen tenaga kerja dan menulis hasil yang diperoleh mengenai rekrutmen tenaga kerja.

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari proses rekrutmen tenaga kerja yaitu 80% karyawan local dan 20% non lokal, dengan kualifikasi sarjana 14 orang, D3/kursus 33 orang, SMA/sederajat 19 orang.

f. Pembahasan

Untuk posisi dan jumlah tenaga kerja di CV. Arjuna adalah sebagai berikut untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel:

Tabe l 2. Posisi dan Jumlah Tenaga Kerja

Jabatan Jumlah

Kantor Samarinda

Kepala Cabang 1 orang

Wakil Kepala Cabang 1 orang

Staf Administrasi HRD 1 orang

Staf Administrasi Finance 2 orang

Staf Administrasi Umum 1 orang

Divisi Produksi

Manajer Produksi 1 orang

Supervisor Produksi 6 orang

Staf Administrasi Produksi 1 orang

Helper Produksi 12 orang

Divisi Environment/Community development

Supervisior Environment 1 orang

Staf Environment/Community development 5 orang

Staf Administrasi Environment/Community development

1 orang

(21)

Engineering 2 orang

Surveyor 1 orang

Helper Survey 2 orang

Anggota Survei 8 orang

Ahli Geologi 1 orang

Wellsite 2 orang

Driller 3 orang

Anggota Driller 30 orang

Tabel 2. Lanjutan

Divisi Equipment

Supervisior Equipment 1 orang

Staf Administrasi Equipment 1 orang

Mekanik 8 orang

Operator 9 orang

Helper Operator 3 orang

Divisi Stockpile/Jetty

Manajer Operasional 1 orang

4.

Pembangunan Sarana dan Prasarana di Lokasi Tambang a. Tujuan

1. Untuk mengetahui letak geografis di CV. Arjuna

2. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada di CV. Arjuna

3. Untuk mengetahui pembangunan settling pond dan jumlah settling pond yang dibutuhkan di lokasi tambang CV. Arjuna. Serta mengetahui pengelolaan dan pemantauan kualitas air di settling pond.

b

. Dasar teori

Fasilitas-fasilitas yang ada di CV. Arjuna adalah sebagai berikut: 1. Workshop

(22)

2. Kantor CV. Arjuna 3. Fasilitas-fasilitas radio 4. Mobil LV (Leight Vehicle) 5. Settling Pond

Sedangkan fasilitas-fasilitas yang tidak ada di CV. Arjuna dan sebaiknya harus ada di lokasi tambang CV. Arjuna yaitu:

1. Tempat ibadah 2 Pelayanan kesehatan

c.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan untuk mengetahui fasilitas-fasilitas di CV. Arjuna dan letak geografis CV. Arjuna yaitu alat tulis kerja dan dokumen-dokumen mengenai fasilitas-fasilitas di lokasi tambang. Sedangkan alat yang digunakan dalam pembuatan settling pond yaitu Long arm 320D.

Dan untuk pemantauan kualitas air di settling pond, CV Arjuna tidak mengunakan alat dalam mengelola dan memantau kualitas air di settling pond, tapi mengunakan bahan berupa kapur dolomite, tawas, dan kertas lakmus.

d

. Prosedur kerja

Untuk mendapatkan informasi mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di lokasi tambang yaitu sebagai berikut :

? Mempelajari dokumen mengenai fasilitas-fasilitas di lokasi tambang.

? Berdiskusi dengan pembimbing lapangan mengenai fasilitas yang

ada.

? Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

(23)

? Melakukan pengukuran terlebih dahulu di areal pembuatan settling

pond.

? Mengangkat kayu-kayu dan sejenisnya yang berada di areal

pembuatan settling pond mengunakan Long arm 320D.

? Mengangkat material, lumpur dan pasir mengunakan Long arm 320D

dari kedalaman 2 sampai 4 meter dengan luas 15x10 M

? Pada proses pengelolaan dan pemantauan kualitas air di settling

pond,prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

? Pemberian kapur dan tawas pada kolam pengendapan (settling pond)

? Mengamati dan mengukur kualitas air yang masuk dan keluar dari

settling pond dengan mengunakan indikator universal (pH diketahui dengan kisaran warna pada kemasan alat).

? Melakukan pemantauan pH selama 1 minggu sekali.

e.

Hasil yang dicapai

Untuk hasil yang dicapai dari observasi fasilitas-fasilitas di CV. Arjuna yaitu diharapkan fasilitas-fasilitas tersebut dapat menunjang kinerja karyawan yang ada baik di kantor maupun di lapangan.

f.

Pembahasan

Secara geografis CV.Arjuna terletak 117o 14’ 30.00” s/d 1170 14’ 30.00” bujur timur dan 000 29’ 30.00” s/d 000 30’ 12.7’’ lintang selatan di Kelurahan Sambutan, Makroman, dan Pulau atas Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan untuk fasilitas-fasilitas yang ada di CV. Arjuna adalah sebagai berikut ini untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.

(24)

Tabel.3 Fasilitas – fasilitas di CV. Arjuna

No. Fasilitas-fasilitas Jumlah

1. Jalan hauling + 9 Km

2. Jalan tambang + 5 Km

3. Workshop/Bengkel 1 unit

4. Gudang 1 unit

5. Tangki BBM 1 unit

6. Pos security 1 unit

7. Stockpile 1 unit

8. Tempat cuci dan parker 1 unit

9. Sarana kantor 1 unit

10. Mess karyawan 2 unit

Adapun fungsi dari fasilitas yang ada yaitu sebagai berikut: 1. Bengkel

Bengkel merupakan perawatan dan perbaikan peralatan tambang sehingga alat-alat tersebut dapat beroperasi secara kontinyu dan tidak mengalami penurunan produktivitas. Bengkel yang dibangun dengan ukuran 0,019 hektar.

2. Gudang

Berfungsi menyimpan suku cadang peralatan tambang. Bangunan ini

dibangun dekat dengan bengkel dengan luas 30 m.2

3. Tempat Cuci dan Parkir Kendaraan

Berfungsi untuk tempat parker endaraan roda empat, khususnya LV (Leight Vehicle) dan dump truck, dengan luas bangunan 70 m.

4. Sarana perkantoran

Merupakan pusat pengendalian dari kegiatan-kegiatan penambangan, baik kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional lapangan. Sarana perkantoran dibagi 2, yaitu kantor administrasi dan umum serta kantor

(25)

departemen produksi dan enginerring dengan masing-masing luas 115 m

2

5. Perumahan/Mess

Sarana ini berfungsi sebagai tempat tinggal para pekerja selama kegiatan penambangan berlangsung. Mess ini dilengkapi dengan air bersih dan kantin.

6. Tangki Bahan bakar

Lokasi tangki bahan bakar dipilih dekat dengan lokasi penambangan, terlindungi dari petir dan diberi pagar kawat berduri Luas bangunan 100 m2. 7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Merupakan sumber pembangkit listrik untuk keperluan penerangan lokasi sekitar perkantoran dan perumahan serta sebagai sumber energy listrik yang didistribusi ke beberapa tempat. Lokasi pembangunannya dekat dengan fasilitas bengkel agar memudahkan dalam pengawasan dan perawatannya, adapun untuk besar daya pembangkitnya disesuaikan dengan kebutuhan pemakaiannya.

8. Pembangunan jalan angkut

Jalan pengangkutan terjauh berjarak kurang lebih 2,5 km dari front penambanganmenuju pelabuhan. Jalan tersebut bersifat permanen dan diberi lapisan batu agregat yang telah dipadatkan. Dimensi jalan pengangkutan batubara yang sesuai dengan standar pengangkutan.

Pembangunan sarana dan prasarana di lokasi tambang tepatnya CV. Arjuna dilakukan pembangunan settling pond, dimana kita ketahui bersama bahwa Settling pond merupakan cekungan yang sengaja dibangun menjadi kolam-kolam dengan posisi sejajar dan memanjang dengan aliran zig-zag

(26)

yang berfungsi sebagai penampung air dan sedimentasi dari kegiatan pembersihan lahan sebelum dialirkan ke perairan umum, alat yang digunakan dalam pembangunan settling pond yaitu Long arm 320D.

Dalam 1 settling pond mempunyai 4 sampai 8 kompartemen sesuai dengan luas pit dan debit air. Setiap kompartement memiliki kedalaman yang berbeda, kompartemen pertama biasanya memiliki kedalaman 4 meter, dan untuk kompartemen 2 dan 3 memiliki kedalaman hingga 3 meter, sedangkan untuk kompartemen 4 memiliki kedalaman 2 meter. Untuk semua luas kompartement memiliki luas yang sama yaitu 15 x 10 meter.

Pengelolaan settling pond dilakukan dengan cara air yang masuk kedalam Settling Pond akan di beri perlakuan dengan kapur dolomite Ca(MgO3)2 dan Aluminium sulfat Al2(SO4)3 kemudian dilakukan pengamatan

secara visual dan teknis untuk mengetahui tingkat keasaman dan kekeruhan. Apabila sudah sesuai dengan standar baku mutu, air akan dialirkan ke perairan umum. Sedangkan untuk pemantauannya yaitu dilakukan secara periodik selama 6 jam sehari.

C

. Tahap Operasi Pertambangan BatuBara

1.

Proses Penambangan BatuBara Konvensional

a.

Tujuan

1.

Untuk mengetahui proses pengerukan dan penimbunan tanah (top soil).

2.

untuk mengetahui proses pengerukan dan penimbunan tanah penutup

(overburden).

(27)

4. Untuk mengetahui pengelolaan dan pemantauan kualitas udara, air dan kebisingan selama proses penambangan batubara.

b.

Dasar teori

Pengupasan tanah penutup (Stripping) yaitu kegiatan yang dilakukan setelah land clearing yaitu kegiatan pengupasan tanh penutup yang dimaksudkan untuk membuang tanah penutup agar batu bara mudah ditambang. Tanah penutup (OB) terdiri dari top soil dan non top soil. Top soil adalah tanah yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman (humus).

Sedangkan non top soil adalah tanah penutup yang kurang/tidak mengandung humus yang dapat berupa batuan. Dalam kegiatan penambangan top soil dikupas dan ditempatkan di daerah yang aman karena top soil tersebut akan digunakan kembali untuk kegiatan reklamasi nantinya. Cara pengupasan tanah penutup yang diterapkan adalah :

? Back filling digging method, yaitu tanah penutup dibuang ketempat

yang batu baranya sudah diambil.

? Benching sistem, yaitu sistem melakukan pengupasan tanah penutup

sambil membuat jenjang (benching).

Peralatan yang digunakan untuk pengupasan OB yaitu:

Bulldozer/Ripper, excavator dan Dump Truck.

1. Pemantauan kualitas air

Yaitu kegiatan pemantauan kualitas air yang dilakukan seminggu sekali untuk mengukur tingkat keasaman air (pH) dengan memakai kertas lakmus sedangkan pemeriksaan kualitas air melalui laboratorium independen dilakukan setiap triwulan. Pemeriksaan laboratorium ini meliputi pH. TSS, Fe

(28)

dan Mn. Pemantauan kualitas air dilakukan di areal tambang, di stockpile, di sungai tempat outlet setlling pond.

2. Pemantauan kualitas udara dan kebisingan

Kegiatan pemantauan kualitas udara mencakup pemantauan konsentrasi debu dan kebisingan yang bersumber dari kegiatan transportasi, kegiatan bongkar muat dan peralatan tambang lainnya yang menimbulkan debu dan kebisingan. Pengukuran kebisingan menggunakan alat sound level meter dengan satuan dBA kemudian dibandingkan dengan nilai ambang batas yang dijinkan yaitu 85 dBA.

pemantauan konsentrasi debu dilakukan dengan cara menghitung jumlah debu per panjang jalan dalam satuan lb/mile dengan mengacu pada baku mutu udara. Lokasi pemantauan dilakukan pada jalan angkut batubara, pit penambangan dan lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

c

.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam proses pengerukan dan penimbunan tanah penutup (overburden) dan tanah pucuk (top soil) yaitu Bulldozer, Excavator, Dump truck dan dokumen triwulan, alat tulis dan kamera.

Proses pengerukan batubara menggunakan Excavator PC 200/PC 300 dan Dump truck muatan 20 ton. Alat yang digunakan dalam proses pemantauan kualitas air adalah kertas lakmus sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara dan kebisingan yaitu menggunakan sound level meter dan impinge.

d.

Prosedur kerja

Untuk pengerukan dan penimbunan tanah penutup (overburden), prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:

(29)

Mendorong atau mengumpulkan tanah penutup (overburden) mengunakan bulldozer.

1. Pemuatan tanah penutup ke dump truck mengunakan excavator. 2. Pengangkutan tanah penutup mengunakan dump truck.

Untuk pengupasan tanah penutup menggunakan 2 cara yaitu :

1. Back filling digging method yaitu tanah penutup dibuang ke tempat yang batu baranya sudah diambil.

2. Benching sistem, yaitu sistem melakukan pengupasan tanah penutup sambil membuat jenjang (benching).

Untuk pengerukan batubara prosedur kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Mengeruk atau mengambil batubara mengunakan excavator PC 200. 2.Mengangkut batubara yang akan dibawa ke stockpile dengan

mengunakan dump truck

Untuk pengukuran kualitas air prosedur kerjanya adalah sebagai berikut 1. Mencelupkan kertas lakmus ke dalam air untuk mengukur tingkat

keasaman yang terkandung di dalam air.

2. Melakukan uji kualitas air seperti TSS, Fe dan Mn di Laboratorium.

e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan proses penambangan konvensional di CV. Arjuna tersebut diharapkan kita dapat mengetahui teknik-teknik penambangan dan pengelolaan serta pemantauan parameter-parameter yang dapat mencemari lingkungan di sekitar pertambangan.

(30)

2. Proses Pengolahan BatuBara

a. Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem penjaminan mutu batubara di CV. Arjuna. 2. Untuk mengetahui informasi kualitas batubara di CV. Arjuna. 3. Untuk mengetahui informasi peralatan yang diperlukan.

4. Untuk mengetahui pengelolaan dan pemantauan dampak partikel batubara.

b.

Dasar teori

Pengolahan batubara adalah kegiatan mengenai proses pengolahan batubara mulai dari batubara yang masih asli dari tambang yang dibawa langsung ke jetty. Batubara yang masih asli tersebut dihancurkan dengan menggunakan crusher dengan ukuran yang disesuaikan keinginan konsumen.

c.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan untuk mendapat informasi mengenai sistem penjaminan mutu batubara, informasi kualitas batubara, Informasi peralatan yang diperlukan untuk pengolahan batubara, dan pengelolaan pemantauan dampak partikel batubara yaitu alat tulis.

d.

Prosedur kerja

Untuk mengetahui sistem penjaminan mutu batubara prosedur kerjanya adalah Berdiskusi dengan pembimbing di lapangan mengenai sistem penjaminan mutu batubara dan menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

(31)

Untuk mengetahui informasi kualitas batubara prosedur kerjanya adalah Berdiskusi dengan pembimbing di lapangan mengenai kualitas batubara dan Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan dalam proses pengolahan batubara yaitu Berdiskusi dengan pembimbing di lapangan mengenai peralatan-peralatan yang diperlukan dalam pengolahan batubara.

dan Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

Untuk mengetahui pengelolaan dan pemantauan dampak partikel batubara yaitu Berdiskusi dengan pembimbing di lapangan mengenai pengelolaan dan pemantauan dampak partikel batubara dan Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

e.

Hasil yang dicapai

Dari kegiatan pengolahan batubara hasil yang dicapai yaitu kita dapat mengetahui sistem penjaminan mutu batubara yang diterapkan di CV. Arjuna. Selain itu kita juga dapat mengetahui informasi kualitas batubara dan peralatan yang diperlukan untuk proses pengolahan batubara. Serta mengetahui cara pengelolaan dan pemantauan dampak partikel batu bara.

f.

Pembahasan

1. Sistem penjaminan mutu batubara yang ada di CV. Arjuna dapat diketahui dengan melakukan pengambilan sampel secara acak. Dimana sampel tersebut akan diuji di Laboratorium Karsindo.

2. Kualitas batubara di CV. Arjuna berada pada tingkatan 4.800 sampai 5.300 K/kal.

(32)

3. Peralatan yang diperlukan untuk proses pengolahan batubara meliputi Excavator yang berfungsi untuk mengangkut batubara dari Run Of Mine ke Crusher, Crusher berfungsi untuk menghancurkan batubara sesuai dengan keinginan pasar, Wheel Loader berfungsi untuk mengangkut

batu bara dari stockpile ke PS, PS berfungsi mengangkut batubara

untuk dimuat ke Tongkang.

4. Pengelolaan dan pemantauan dampak partikel debu batubara pada saat proses pengolahan batu bara yaitu dengan cara melakukan penyemprotan air melalui pipa-pipa air atau selang yang sudah terpasang di peralatan Crushing tersebut.

3. Proses Pengangkutan Batu Bara ke Stockpile a. Tujuan

1. Untuk mengetahui jalur pengangkutan batu bara menuju stockpile. 2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari proses pengangkutan. 3. Untuk mengetahui pengelolaan dari dampak yang ditimbulkan dari

proses pengangkutan

b.

Dasar teori

Kegiatan pengangkutan batubara merupakan kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan pengerukan batubara dari areal tambang menuju stockpile. diperlukan alat pendukung seperti Dump Truck yang dapat menampung batubara. Demikian juga untuk jalur pengangkutannya dari tambang ke Stockpile.

c. Alat dan bahan

(33)

d. Prosedur kerja

Batubara diangkut menggunakan Dump Truck ke Stockpile, melalui jalur hauling/jalur khusus yang telah disiapkan.

e

. Hasil yang dicapai

Jalur pengangkutan batu bara ke stockpile melalui berbagai daerah

diantaranya Makroman, Sungai Tempurung, dan Anggana

.

f.

Pembahasan

Jarak pengangkutan dari Simpang Walet ke Jetty yaitu + 10-11 Km. Jalur pengangkutan batubara ke Stockpile tidak melewati perkampungan atau bukan jalan umum sehingga dampak yang ditimbulkan dari proses pengangkutan batubara tidak langsung berdampak terhadap masyarakat.

4. Proses Pengapalan batubara a. Tujuan

1. Untuk mendapatkan informasi jumlah produksi batubara yang dihasilkan perbulan di CV. Arjuna.

2. Untuk mendapatkan informasi pasar tujuan batubara di CV. Arjuna.

b. Dasar teori

Pengiriman batubara dilakukan sesuai dengan permintaan

konsumen yaitu Raw Coal dan Crush Coal yang kemudian siap

dipasarkan ke berbagai tempat (luar negeri dan dalam negeri). c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah produksi batubara yang dihasilkan perbulan dan pasar tujuan batubara di CV. Arjuna.

(34)

d

. Prosedur kerja

Untuk mengetahui informasi jumlah produksi batubara perbulannya dan informasi pasar tujuan batubara prosedur kerjanya yaitu Berdiskusi dengan pembimbing di lapangan mengenai informasi jumlah produksi batubara yang dihasilkan perbulan dan informasi pasar tujuan batubara dan Menulis hasil diskusi tersebut.

e.

Hasil yang dicapai

Jumlah produksi batubara di CV. Arjuna adalah 40.000 Mt/bulan. Pasar tujuan batubara CV. Arjuna yaitu 80 % penjualan di dalam negeri, sedangkan 20% di luar negeri.

f.

Pembahasan

Jumlah produksi batubara yang tidak mencapai target dikarenakan terkendala oleh cuaca seperti hujan di area pertambangan. Sedangkan pasar tujuan batubara CV. Arjuna meliputi 2 tempat yaitu di dalam negeri dan di luar negeri. Untuk pasar tujuan di dalam negeri yaitu PLTU Paiton Sedangkan pasar tujuan ke luar negeri tidak langsung dari CV. Arjuna, melainkan melalui perantara.

D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara 1. Kegiatan Reklamasi Lahan

a. Tujuan

1. Untuk mendapatkan informasi lahan yang telah dan akan di reklamasi. 2. Untuk mengetahui pengelolaan dan pemanfaatan kolam/lubang sisa

(35)

b. Dasar teori

Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha pertambangan batubara, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi lahan yang telah dan akan direvegetasi, serta pengelolaan dan pemanfaatan kolam/lubang sisa tambang yaitu alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tersebut yaitu dokumen Triwulan.

d

. Prosedur kerja

Untuk mendapatkan informasi lahan yang telah dan akan direvegetasi, serta pengelolaan dan pemanfaatan kolam/lubang sisa tambang yaitu Berdiskusi mengenai informasi lahan yang telah dan akan di revegetasi, serta pengelolaan dan pemanfaatan kolam/lubang sisa tambang dan Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut

e.

Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari kegiatan reklamasi yaitu informasi mengenai lokasi lahan reklamasi CV. Arjuna sama dengan lahan yang akan direvegetasi. Dan kebanyakan lahan yang digunakan untuk penambangan batubara tersebut merupakan lahan yang digunakan dengan sistem sewa.

f.

Pembahasan

Lahan yang telah dan akan direklamasi antara lain :

(36)

2. Disposal Pit 6 reconturing seluas 12 Ha

3. Pelaksana inspeksi tambang (Pit) 1 seluas + 20 Ha 4. Pelaksana inspeksi tambang (Pit) 4 seluas 3 Ha 5. Pelaksana inspeksi tambang (Pit) 2 utara seluas 8 Ha 6. Pelaksana inspeksi tambang (Pit) 2 selatan seluas 2 Ha

7. Disposal gabungan Pelaksana inspeksi tambang (Pit) B, C, dan seluas 16,3 Ha

8. Pelaksana inspeksi tambang (Pit) D seluas 2 Ha

Untuk pengelolaan dan pemanfaatan kolam/lubang sisa tambang, CV. Arjuna memanfaatkannya kembali untuk pembuatan settling pond, namun sebagian lagi tidak dimanfaatkan melainkan langsung ditutup pembuatan kolam settling pond bisa di lihat pada gambar 13 di halaman lampiran.

2. Kegiatan Revegetasi Lahan a. Tujuan

Revegetasi merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk penanaman kembali di lahan bekas tambang.

b. Dasar teori

Revegetasi merupakan suatu usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekas tambang. Revegetasi dilakukan setelah recountoring lahan bekas tambang untuk mengembalikan lahan yang terganggu akibat penambangan. Untuk lahan yang akan direvegetasi terlebih dahulu memastikan lahan tersebut siap tanam dan tidak terdapat Overburden. Tanaman akan ditanam apabila telah selesai ditebar top soil.

(37)

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan pada proses revegetasi lahan pasca tambang yaitu sebagai berikut:

1. Cangkul 2. Tali pancang

Dan bahan yang digunakan yaitu : 1.Pohon

d. Prosedur kerja

1. Berdiskusi dengan pembimbing lapangan mengenai informasi jenis tanaman yang digunakan, dan informasi lahan yang telah dan akan direvegetasi.

2. Mengamati proses revegetasi lahan pasca tambang.

3. Membatasi lahan yang akan direvegetasi mengunakan tali pancang. 4. Mengukur jarak tanam mengunakan tali pancang lalu membuat lubang

mengunakan cangkul, kemudian ditancap kayu sebagai tanda tempat yang akan ditanam.

5. Menanam variasi tanaman di tempat yang telah ditentukan.

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari proses revegetasi lahan yaitu terdapat banyak lahan yang sudah direvegetasi yaitu Pit 6 yang telah dilakukan Back filling digging seluas + 3 Ha, Disposal Pit 6 reconturing seluas 12 Ha, Pit 1 seluas + 20 Ha, Pit 4 seluas 3 Ha, Pit 2 utara seluas 8 Ha, Pit 2 selatan seluas 2 Ha, Disposal gabungan Pit B, C, dan D seluas 16,3 Ha, dan Pit D seluas 2 Ha. Jenis tanaman yang digunakan dalam revegetasi

(38)

ada empat jenis tanaman, sedangkan pemanfaatan lahan revegetasi hanya digunakan sebagai lahan penghijauan

.

f. Pembahasan

Jenis tanaman yang digunakan dalam proses revegetasi lahan yaitu menggunakan tanaman Sengon, Trembesi, Akasia, dan Gamal dengan jarak tanam jarak tanam pada setiap tanaman yaitu 4 x 4 meter yang disesuaikan dengan Amdal. Lahan yang telah dan akan direvegetasi antara lain:

1. Pit 6 yang telah dilakukan Back filling digging seluas + 3 Ha 2. Disposal Pit 6 reconturing seluas 12 Ha

3. Pit 1 seluas + 20 Ha 4. Pit 4 seluas 3 Ha 5. Pit 2 utara seluas 8 Ha 6. Pit 2 selatan seluas 2 Ha

7. Disposal gabungan Pit B, C, dan D seluas 16,3 Ha 8. Pit D seluas 2 Ha

untuk pemanfaatan dan pengelolaan lahan revegetasi di CV. Arjuna yaitu dengan memanfaatkan lahan revegetasi sebagai lahan penghijauan, sedangkan untuk pengelolaannya yaitu lahan revegetasi dikelola dengan pemberian pupuk 3 minggu sekali (tergantung cuaca), jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk organik dan pupuk kimia Kegiatan revegatasi dapat dilihat pada gambar 12 di halaman lampiran.

(39)

3. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

a.

Tujuan

1. Untuk mengetahui prioritas program kemasyarakatan 2. Untuk mengetahui dana CSR rutin ke masyarakat

3. Untuk mengetahui tempat binaan perusahaan dari program CSR.

b.

Dasar teori

CSR yaitu sebagai upaya dari perusahaan untuk menaikkan citranya di mata publik dengan membuat program-program amal baik yang bersifat eksternal maupun internal. Program eksternal yaitu

dengan

manjalankan

kemitraan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan secara internal yaitu mampu berproduksi dengan baik, mencapai profit yang

maksimal dan mensejahterakan karyawannya

.

c.

Alat dan bahan

Alat : Alat tulis dan Kamera. Bahan : Masyarakat Setempat.

d.

Prosedur kerja

1. Mengamati kondisi masyarakat di sekitar lokasi tambang batubara. 2. Wawancara dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat (Ketua RT)

tentang kegiatan CSR yang telah diberikan. 3. Menulis hasil yang diperoleh dari diskusi tersebut.

e.

Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari kegiatan CSR yaitu tidak ada Peraturan Daerah yang mengatur seberapa besar bantuan dana yang harus

(40)

diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu perusahaan melakukan kegiatan CSR dengan cara menjalankan program pertemuan kepada

pihak-pihak terkait seperti

RT

untuk dilakukan musyawarah mengenai

bantuan yang mereka perlukan.

f.

Pembahasan

Prioritas program kemasyarakatan yang diberikan oleh perusahaan berupa infrastruktur karena daerah di sekitar perusahaan merupakan daerah yang masih dalam tahap pengembangan sehingga membutuhkan fasilitas-fasilitas masyarakat yang lebih baik dan lebih banyak lag

(41)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Praktek kerja lapang (PKL) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada semester akhir yang bertujuan untuk pembekalan keterampilan di masa akan datang. Dari praktek kerja lapang yang dilaksanakan di CV. Arjuna terhitung sejak 6 Maret sampai 6 Mei dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Proses pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan di Sektor Pertambangan CV. Arjuna dilakukan pada tahap kegiatan Konstruksi, Operasi, Pasca Operasi yang dilakukan secara berkala.

2. Proses pengelolaan Air Asam tambang di CV. Arjuna yaitu dengan cara air yang masuk kedalam Settling Pond akan diberi perlakuan dengan menggunakan tawas dan kapur Dolomit kemudian diukur pHnya menggunakan Indikator Universal, apabila sesuai dengan Standar Baku Mutu maka air akan dialirkan ke badan perairan. (Standar Baku Mutu pH menurut PP 82 tahun 2001 adalah 6-9).

3. Pembelajaran yang didapat selama mengikuti PKL di CV. Arjuna menambah wawasan mengenai dunia Industri.

B. Saran

Praktek kerja lapang di CV. Arjuna ada banyak pelajaran dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Adapun saran-saran dari hasil PKL ini sebagai berikut

1. Mahasiswa harus aktif dalam mencari informasi agar data yang di dapat menjadi lebih jelas dan bermanfaat bagi pembaca.

(42)

2. Mahasiswa harus mampu bekerja sama dalam tim, untuk dapat menyelesaikan masalah dan lebih kreatif.

3. CV. Arjuna harus lebih mengedepankan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). 4. Mempertahankan dan Meningkatkan manajemen perusahaan.

5. Menambah sarana dan prasarana perusahaan. 6. Menjaga keseimbangan eksploitasi dan lingkungan.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Dokumen. ANDAL CV. Arjuna, RKL, RPL.

Anonim. 2006. Dokumen Rencana pengelolaan Lingkungan (RKL). CV. Arjuna

Samarinda.

Anonim. 2006. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan(RPL). CV. Arjuna.

Samarinda.

Anonim. 2012. Laporan Triwulan Bagian III. CV. Arjuna. Samarinda. Anonim. 2012. Laporan Triwulan Bagian IV. CV. Arjuna. Samarinda. Dokumen, 2012. RKTTL (Rencana Kerja Tahunan Teknis & Lingkungan) Dokumen, 2012. RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya)

(44)
(45)

Gambar.1 land clearing

(46)

Gambar.3 Penimbunan Top Soil

(47)

Gambar.5 Penimbunan Overburden (Back Filling Diging Method)

(48)

Gambar.7 Proses Coal Getting

(49)

Gambar.9 Stockpile

(50)

Gambar.11 Crusher

(51)

Gambar.13 Recountoring/reklamasi

(52)

Gambar 15: proses pembersihan kolam settling pond

(53)

Gambar.17 Penyiraman jalur houling

(54)

Gambar. 19 Plang Informasi Workshop

(55)

Gambar. 21 Plang Informasi HSE

(56)

Gambar, 23 proses pengambilan sampling kebisingan

(57)

Gambar,25 program CSR bantuan kemasyarakatan

Gambar

Tabe l 2.  Posisi dan Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 2. Lanjutan
Gambar 2. Striping
Gambar 15: proses pembersihan kolam settling pond

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui teknik pemanenan, penjemuran dan penanaman wijen (Sesamum indicum) yang benar. indicum) merupakan tanaman semak musim yang biasa tumbuh di daerah tropis. Biji

Hasil yang dicapai setelah pemeriksaan media pembawa Organisme Penggganggu Tumbuhan Karantina yaitu setiap media pembawa hama dan organisme penggangu tumbuhan karantina yang

tersebut perlu adanya upaya-upaya pengelolaan kawasan hutan untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian.. produksi

Pengolahan limbah rumah sakit, dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pengolahan limbah cair dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah, dimana semua limbah cair yang berasal

Persemaian adalah suatu areal atau tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih atau bibit suatu tanaman dengan perlakuan tertentu selama periode waktu yang telah

Kegiatan ini dilakukan dalam satu hari kerja atau jika terdapat pesanan. Kegiatan pemotongan selain bertujuan untuk mendapatkan ukuran yang dibutuhkan juga bertujuan untuk

Kegiatan ini dilakukan dalam satu hari kerja atau jika terdapat pesanan. Kegiatan pemotongan selain bertujuan untuk mendapatkan ukuran yang dibutuhkan juga bertujuan untuk

Kegiatan ini dilakukan dalam satu hari kerja atau jika terdapat pesanan. Kegiatan pemotongan selain bertujuan untuk mendapatkan ukuran yang dibutuhkan juga bertujuan untuk