• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Getasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Getasan "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Guru kelas 1 SD memegang peran penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam mengajari siswa untuk membaca lancar. Membaca lancar merupakan kegiatan mengenalkan dan melatih siswa untuk membaca sesuai dengan lafal, intonasi dan kenyaringan yang tepat. Jika siswa kurang memiliki kemampuan membaca sejak dini maka siswa akan mengalami kesulitan belajar untuk kemudian hari. Keberhasilan proses membaca dikelas 1 SD menjadi sangat penting, karena hal ini merupakan salah satu kunci bagi siswa untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan yang lainnya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia minat siswa terhadap kegiatan membaca sangat penting untuk di tingkatkan.

Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 1 SD seharusnya menjadi salah satu pelajaran yang disenangi oleh siswa, sehingga tidak ditemui lagi masalah-masalah atau kegagalan dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar bahasa Indonesia. Namun yang terjadi peneliti masih menemukan masalah pada proses pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

(2)

Dari hasil pengataman peneliti menemukan proses membaca di kelas 1 terlihat masih terpusat pada guru saja. Hal ini terlihat pada saat guru membacakan sebuah materi, siswa justru hanya memandang dan memperhatikan guru sehingga tidak menyimak bacaan yang terdapat pada buku pelajaran. Selain itu peneliti juga mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Pada saat guru membacakan sebuah materi masih ada beberapa siswa yang bermain dan berbicara dengan temannya. Selain itu penggunaan media gambar atau media yang dapat menarik siswa untuk membaca juga belum digunakan oleh guru.

Peneliti juga melihat kondisi di sekitar sekolah. SD N Batur 03 terletak di lereng gunung Merbabu di Desa Selo Kecamatan Getasan. Karena letaknya yang berada di pedesaan maka sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan buruh di kota besar. Hal ini tentu berpengaruh pada aktivitas belajar siswa, dimana orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga orang tua siswa hanya menyerahkan tanggungjawab sepenuhnya kepada sekolah untuk mendidik anak-anaknya. Tentu saja hal tersebut mempengaruhi motivasi belajar siswa. Siswa hanya belajar pada saat di sekolah saja.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas 1 yaitu Danang pada saat jam istirahat. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa pemanfataan perpustakan belum digunakan secara maksimal oleh guru dalam proses pembelajaran. Siswa cenderung belajar di dalam kelas saja. Sehingga materi yang diperoleh siswa sebatas hanya dari buku pegangan siswa saja. Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar membaca dari sumber-sumber yang lain yang ada di sekolah.

(3)

Siswa yang belum lulus KKM berjumlah 14 siswa (42%). Dari 14 siswa tersebut dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu (kelompok 1) 2 siswa yang sama sekali tidak dapat membaca. (kelompok 2) 5 siswa masih kesulitan dalam membedakan huruf dan merangkai kata. (kelompok 3) 7 siswa sudah dapat membaca namun masih lambat.

Masalah pembelajaran yang terjadi pada siswa kelas 1 SD tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut bisa dari guru, siswa, orang tua siswa dan kondisi lingkungan belajar. Berdasarkan isu dari surat kabar

(Http//kompas.edukasi.com.) Senin 23 November 2013 oleh Rivanlee, dengan artikelnya yang berjudul “Bisakah Kita Belajar Tanpa Guru” ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan proses belajar mengajar sehingga menjadikan hasil belajar siswa rendah. Faktor-faktor tersebut adalah:(1) guru yang masih memakai cara konservatif di zaman kelewat modern;(2) guru mengajar masih dengan gaya kaku konvensional;(3) pembelajaran masih bepusat pada guru atau satu arah;(4) guru mengajar tanpa tanpa diskusi dengan murid.

Selain beberapa faktor yang ada di artikel peneliti juga menemukan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa di kelas 1 SDN Batur 03 Kecamatan Getasan, yaitu : (1) sebagian besar pendidikan orang tua siswa hanya lulusan sekolah dasar dan sibuk mementingkan pekerjaan sebagai buruh dan petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga kurang memotivasi belajar siswa (2) siswa lebih suka mendengarkan cerita guru sehingga kurang tertarik pada kegiatan membaca. (3) guru kesulitan dalam menentukan media dan model pembelajaran yang tepat untuk mempermudah siswa dalam membaca. (4) kurangnya pemanfaatan perpustakaan secara optimal dalam proses belajar mengajar.

(4)

Dengan melihat pentingnya fungsi membaca bagi siswa maka minat membaca lancar perlu ditumbuhkan sejak dini. Salah satu cara untuk menumbuhkan minat membaca siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu dengan membuat proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Dengan hal tersebut diharapkan siswa tertarik dan mau mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik.

Berdasarkan kenyataan dan masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas di kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Peneliti berusaha memperbaiki proses pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi kemampuan membaca lancar menggunakan model picture and picture berbantu permainan

puzzle.

Menurut Ngalimun (2014:177) model pembelajaran picture and picture

adalah “Sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.”

Pemilihan model picture and picture ini karena model picture and picture

merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar-gambar dalam proses pembelajarannya. Dengan menggunakan gambar yang menarik diharapkan siswa antusias mengikuti proses pembelajaran dan tertarik pada kegiatan membaca karena terbantu dengan gambar. Karena model picture and picture menggunakan media gambar, maka peneliti menggunakan bantuan permainan puzzle dalam proses pembelajaran. Permainan puzzle disini digunakan agar siswa merasa penasaran dalam menyusun gambar dan membentuk sebuah kata.

(5)

penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Dari uraian latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan hasil belajar siswa kelas 1 yang masih rendah di SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, maka identifikasi masalah yang diperhatikan dalam upaya pembelajaran agar lebih menarik dan meningkatkan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Sejumlah 14 dari 33 siswa memperoleh nilai di bawah KKM. (KKM ≥ 65) b. Siswa lebih senang mendengarkan cerita guru sehingga kurang tertarik pada

kegiatan membaca.

c. Antusias siswa untuk belajar membaca masih kurang.

d. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang memotivasi siswa agar tertarik untuk membaca.

e. Siswa terbiasa dibacakan oleh guru saat mengerjakan soal.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan penelitian dalam pembelajaran membaca lancar menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle agar permasalahan tidak berlarut dan segera dapat diperbaiki.

1.3. Batasan Masalah

(6)

teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak. KD 7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat, diharapkan akan meningkat dan KD 7.2. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan penelitian, dan cara pemecahan masalah yang telah diuraikan maka diajukan rumusan masalah pada penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle

dalam meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang?

b. Apakah peningkatakan proses pembelajaran melalui model picture and picture berbantu puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia bagi kelas 1 SDN Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan pada penelitian ini adalah :

a. Menerapkan model picture and picture melalui permainan puzzle untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

(7)

1.6. Manfaat Penelitian

Pada sub bab manfaat penelitian akan diuraikan beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain manfaat teoretis dan manfaat praktis yang terdiri dari manfaat bagi siswa, bagi guru dan bagi sekolah.

1.6.1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dalam penelitian ini yaitu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle pada dunia pendidikan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitian selanjutnya.

1.6.2. Manfaat Praktis 1.6.2.1. Bagi siswa

a. Melalui model picture and picture diharapkan memberikan pengalaman belajar yang menarik dan mempermudah siswa pada kegiatan membaca. b. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

membaca lancar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c. Dengan model picture and picture dapat menumbuhkan antusias membaca bagi siswa.

d. Dengan bermain puzzle mendorong siswa untuk belajar membaca lancar karena suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.

1.6.2.2. Bagi Guru

Referensi

Dokumen terkait

Kertas soalan ini mengandungi 3 halaman bercetak dan 1 halaman tidak bercetak Disediakan oleh, Disemak oleh, Disahkan oleh,.. (ROOSEZAH BT SABRI) (MOHD HIDI

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana pendidikan adalah suatu proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan, pengelolaan semua fasilitas yang

4 pasal 22 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, dimana permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni antara lain karena berada pada lahan yang

Medium **sory, ti" teachers' ability to operate the media is quite high, their ability to analyze and evaluate the content of media is sufficient, as well

- Stop kontak dinding dipasang 30 cm dari permukaan lantai / sesuai dengan gambar dan pada ruang ruang yang basah / lembab harus jenis water dict sedang untuk

Jual beli adalah pertukaran harta antara kedua belah pihak atas dasar kerelaan dan suka sama suka (Sabiq, 1988:47). Sehubungan dengan ini Islam sangat menekan agar dalam

Analyses using nitrogen adsorption-desorption, transmission electron microscopy (TEM), X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscopy (SEM) and energy dispersive X-ray

Berkaitan dengan hal tersebut kata asu dan gembel-gembel memiliki aspek makna sense melemahkan tim lawan, nilai rasa (feeling) gembira, memiliki nada (tone) tinggi, keras dan