• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM. pdf"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PELATIHAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

(2)

Disusun oleh:

Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed Dian Wahyuni, SH, MA Suharno M. Sajim, SE. M.Pd Putra Asga Elevri, M.Si Temu Ismail, S.Pd, M.Si Antoni Sitanggang, SE, MM Dr. Agus Rachman, M.Pd Edi Tejo, SH, MM

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2015

Copyright © 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(3)

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2015 dilaksanakan untuk kelas III, VI, IX dan XII di 16.991 sekolah yang tersebar pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan. Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan.

Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 pada 16.991 sekolah, maka kepada semua guru dan kepala sekolah di sekolah sasaran, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang cukup besar, maka pelatihan ini melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di pusat maupun daerah.

Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Jakarta, Mei 2015

Kepala Badan PSDMPK dan PMP,

(4)

KATA PENGANTAR

Pemerintah mulai memberlakukan Kurikulum baru pada tahun ajaran 2013/2014, yang kemudian disebut Kurikulum 2013. Beberapa alasan perlunya pengembangan Kurikulum 2013 adalah: a) Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran; b) Kecenderungan banyak negara menambah jam pelajaran; dan c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia dengan Negara lain relatif lebih singkat.

Kurikulum 2013 telah ditetapkan secara resmi untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Tahap selanjutnya setelah kurikulum ditetapkan adalah implementasi kurikulum pada proses pembelajaran di sekolah oleh guru mulai bulan Juli 2013. Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap, yaitu tahun 2013 dimulai dari kelas I, IV, VII, X; selanjutnya tahun 2014 untuk kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, XI; kemudian tahun 2015 secara lengkap semua kelas telah menggunakan Kurikulum 2013 bagi 16.991 sekolah yang yang terpilih menyelenggarakan Kurikulum 2013 dan ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Guru sebagai ujung tombak dalam suksesnya implementasi kurikulum perlu diberikan pembekalan yang cukup dalam bentuk pelatihan. Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 untuk guru telah dilaksanakan mulai tahun 2013 secara terbatas dari 16.991 sekolah tersebut. Dalam rangka efektifitas pelaksanaan pelatihan bagi guru pelaksana Kurikulum 2013, maka Pedoman Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 ini disusun sebagai acuan seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Belajar dari pengalaman pelatihan sebelumnya, maka pelatihan kurikulum 2013 pada tahun 2014 menghasilkan guru yang mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang kreatif, inspiratif dan konsisten menjadi teladan bagi siswa.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Pengembang materi pelatihan dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam mengembangkan Pedoman, Panduan, dan perangkat lainnya demi suksesnya implementasi Kurikulum 2013. Semoga Pedoman ini bermanfaat bagi seluruh lembaga/unit kerja di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang akan menyelenggarakan pelatihan guru untuk implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta, Mei 2015

Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

(5)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan ... 3

D. Sasaran ... 3

E. Ruang Lingkup ... 3

BAB II PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 5

A. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 ... 5

B. Tujuan Pelatihan ... 6

C. Prinsip Dasar Pengelolaan Pelatihan Guru ... 6

D. Sasaran Pelatihan ... 7

E. Kompetensi Peserta Pelatihan ... 8

F. Pendekatan dan Pola Pelatihan ... 9

G. Strategi Pelaksanaan Pelatihan ... 10

1. Prinsip Pelatihan ... 10

2. Skenario Pelatihan ... 10

3. Pola Struktur Pelatihan ... 11

4. Kegiatan Pelatihan ... 12

5. Pengelompokan Peserta Pelatihan ... 14

6. Manajemen Kelas/Rombel ... 15

H. Struktur Program Pelatihan ... 15

I. Institusi Pelaksana Pelatihan ... 17

BAB III PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) ... 19

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013... 19

A. Pengelolaan Pelatihan ... 19

B. Keberhasilan Pelaksanaan Pelatihan ... 19

C. Instruktur Pelatihan ... 21

D. Peserta... 24

E. Alat dan Bahan Pelatihan ... 25

F. Tempat Pelatihan ... 26

G. Penilaian Peserta dan Instruktur Nasional ... 26

H. Kepanitian Penyelenggara Pelatihan ... 27

I. Sertifikat ... 27

J. Pembiayaan ... 28

K. Materi Pelatihan ... 28

L. Tindak Lanjut Pasca Pelatihan ... 29

M. Jadual Pelaksanaan Pelatihan... 30

BAB IV PENILAIAN PESERTA PELATIHAN ... 33

A. Tujuan Penilaian ... 33

B. Jenis dan Lingkup Penilaian Peserta ... 33

C. Penilaian Peserta terhadap Narasumber/Fasilitator ... 39

D. Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan ... 39

E. Sertifikat Kelulusan ... 40

BAB V ORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013 ... 41

(6)

B. Organisasi Khusus Pelaksana Pelatihan di Lingkungan Badan PSDMPK dan PMP ... 43

BAB VI PENJAMINAN MUTU PELATIHAN ... 47

A. Ruang Lingkup ... 47

B. Monitoring Dan Evaluasi Program... 47

C. Pengawasan Program ... 47

D. Pelaporan ... 48

BAB VII PENUTUP ... 49

LAMPIRAN ... 51

Lampiran 1: Jumlah Peserta Pelatihan Guru Sasaran ... 53

Lampiran 2: Kompetensi Peserta Pelatihan dan Indikator Keberhasilan ... 54

Lampiran 3: Jadwal Pelatihan NS (48 JP) ... 58

Lampiran 4: Jadwal Pelatihan IN (7 hari) ... 60

Lampiran 5: Jadwal Pelatihan GS (5 hari) ... 64

Lampiran 6: Kisi-Kisi Tes Awal dan Tes Akhir Soal SMP/SMA/SMK ... 68

Lampiran 7 : Format Penilaian Ketrampilan untuk Peserta Pelatihan ... 70

Lampiran 8 : Format Penilaian Sikap ... 72

Lampiran 9 : Format Rekapitulasi Penilaian Sikap ... 73

Lampiran 10: Format Rekapitulasi Nilai Akhir Pelatihan ... 74

Lampiran 11: Format Penilaian Penatar/Fasilitator ... 75

Lampiran 12: Format Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan ... 76

Lampiran 13.A Format Sertifikat Bagian Depan ... 78

Lampiran 13.B Format Sertifikat Bagian Belakang ... 79

Lampiran 14.A Contoh Sertifikat Oleh Badan PSDMPK dan PMP Bagian Depan ... 81

Lampiran 14.B Contoh Sertifikat Oleh Badan PSDMPK dan PMP Bagian Belakang ... 82

Lampiran 15.A Contoh Sertifikat Oleh Badan PPPPTK Bagian Depan ... 83

Lampiran 15.B Contoh Sertifikat Oleh Badan PPPPTK Bagian Belakang ... 84

Lampiran 16.A Format Sertifikat Kerjasama dengan Unit Kerja Lain Bagian Depan ... 85

Lampiran 16.B Format Sertifikat Kerjasama dengan Unit Kerja Lain Bagian Belakang ... 86

Lampiran 17.A Contoh Sertifikat Kerjasama dengan Unit Kerja Lain Bagian Depan ... 88

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum dikembangkan secara periodik disesuaikan dengan kebutuhan saat ini untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai deng abad ilmu pengetahuan, knowledge-based society dan kompetensi masa depan.

Pengembangan kurikulum berdasarkan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar Penilaian (SPen) merupakan acuan utama dalam mengembangkan kurikulum.

Pemerintah telah memberlakukan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 dan pengimplementasiannya dilakukan secara bertahap di sekolah. Tahun ajaran 2013/2014 beberapa sekolah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengimplementasi Kurikulum 2013 yaitu dimulai dari kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI. Pada tahun ajaran 2015/2016 sekolah yang telah menerapkan Kurikulum selama 3 semester pada semua tingkatan pendidikan dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sejumlah 16.991 sekolah. Sekolah lainnya kembali menggunakan Kurikulum 2006 (KTSP) dan secara bertahap akan ditetapkan oleh Mendikbud untuk menyelenggarakan Kurikulum 2013, sampai dengan 2019 semua sekolah telah menerapkan Kurikulum 2013.

Ditinjau dari pelaksanaan kurikulum di sekolah, ada beberapa perubahan mendasar antara Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 yaitu pada persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Beberapa perubahan tersebut antara lain:

1. Konten kurikulum disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia anak (kedalaman, keluasan dan kesesuaian).

2. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

3. Kompetensi Kurikulum 2013 menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

4. Standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga berujung pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.

5. Standar penilaian mengarahkan pada penilaian yang komprehensif yang dilakukan secara tegas baik penilaian tes maupun non tes yang berbasis autentik.

(8)

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Anggaran 2015 disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan Kurikulum 2013.

B. Dasar Hukum

Program pelatihan guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 berbasis kompetensi yang dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2014 tentang Pengembangan Muatan Lokal;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran;

19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar;

(9)

21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling;

22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini;

23. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus;

24. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan SKS;

25. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 159 tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.

C. Tujuan

Buku pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kerja bagi semua institusi yang akan melaksanakan kegiatan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

D. Sasaran

Pedoman ini disusun untuk digunakan oleh beberapa unit pelaksana pelatihan guru Implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.

1. Tim Pelaksana Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 untuk pelatihan instruktur nasional. 2. Tim Pelaksana Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 untuk pelatihan ke guru sasaran. 3. Tim Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

4. Tim Pemantau Implementasi Kurikulum 2013.

E. Ruang Lingkup

(10)
(11)

BAB II

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. Perbedaan paradigma atau pola pikir dalam penyusunan Kurikulum 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 sebagaimana dicantumkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013

No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan

Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan

pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari

kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,

seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Perubahan tersebut diatas harus disosialisasikan secara luas pada semua fihak yang berkepentingan secara langsung dengan pendidikan di sekolah maupun fihak lain yang berkepentingan. Strategi yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 dengan cara menginformasikan kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 kepada pemangku DPR, DPRD, Gubernur, Bupati/Wali Kota, Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat. Disamping itu, yang utama adalah memberikan pelatihan Kurikulum 2013 kepada semua guru, kepala sekolah dan pengawas tentang implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran sebelum mereka melaksanakan proses pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas.

Pada tahun 2013 telah dilakukan sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 kepada pemangku kepentingan melalui beberapa pertemuan. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2013 dilakukan pada guru untuk kelas I, IV, VII, dan X. Tahun 2014 telah diberikan pelatihan kepada guru pada sekolah jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK untuk kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X dan XI. Pada tahun 2015 akan dilakukan pelatihan kepada guru yang mengajar III, VI, VIII, dan XII dari 16.991 sekolah yang telah ditentukan.

(12)

B. Tujuan Pelatihan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelatihan implementasi Kurikulum 2013 adalah agar terjadi perubahan pola fikir (mindset) dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran di kelas mulai dari mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan evaluasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan baik dan benar.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pelatihan implementasi Kurikulum 2013 bagi instruktur nasional dan guru sasaran adalah agar mampu memahami dan mengimplementasikan materi pelatihan yang terdiri atas:

a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 b. Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013 c. Pendekatan Saintifik, dan Penilaian Autentik

d. SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Perancangan Pembelajaran e. Penggunaan Buku Siswa dan Buku Guru

f. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester g. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran h. Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran i. Penyusunan RPP

j. Pelaporan Hasil Belajar k. Analisis Video Pembelajaran

Khusus bagi narasumber nasional (NS) dan instruktur nasional (IN) harus memiliki kemampuan sebagai pelatih dalam pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

C. Prinsip Dasar Pengelolaan Pelatihan Guru

1. Taat Azas

Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik pelaksanaan di Pusat maupun di Provinsi. Baik yang terkait dengan pengelolaan kegiatan maupun pelaporan keuangan.

2. Berbasis Kompetensi

Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 untuk guru merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan oleh karenanya pelatihan ini berpedoman pada standar pelatihan dan kompetensi yang telah disepakati. Standar pelatihan yang ditetapkan adalah pola pelatihan, narasumber nasional, instruktur nasional, bahan pelatihan, alat pelatihan, tempat pelatihan, kepanitiaan, dan kelulusan.

(13)

3. Profesional

Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 didahului dengan pemetaan data guru SD, SMP, SMA, dan SMK per kelas dan per mata pelajaran baik pada aspek jumlah, ketersediaan tempat pelatihan, ketersediaan instruktur yang kompeten, ketersediaan fasiltas, dan target waktu yang ditentukan. Dengan pemetaan yang baik, maka diharapkan pelaksanaan pelatihan guru dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta secara nasional dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan.

4. Transparan

Transparansi proses perencanaan dan pelaksanaan pelatihan artinya semua hasil persiapan dan pelaksanaan dilakukan secara terbuka, dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan.

5. Akuntabel

Akuntabel, proses dan hasil pelatihan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan hasil pelatihan dapat dipercaya semua pihak.

6. Berkeadilan

Berkeadilan, semua guru pada semua sekolah diharapkan akan mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Dengan adanya keterbatasan dana di Pusat, diharapkan Pemerintah Daerah dapat membantu dan berkontribusi dalam mengalokasikan dana melalui APBD, sehingga kekurangan tersebut dapat diatasi.

D. Sasaran Pelatihan

Sasaran pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 terdiri dari Guru Kelas/Mata Pelajaran dan Instruktur Nasional. Guru Kelas/Mata Pelajaran adalah guru dari semua sekolah jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Instruktur Nasional bertugas melatih Guru Kelas/Mata Pelajaran.

Jumlah sekolah yang menjadi sasaran pelatihan Kurikulum 2013 dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Jumlah Sekolah Sasaran Pelatihan Kurikulum 2013

No Jenjang Jumlah Sekolah

Rintisan 1 Semester Mandiri Total

1 SD 2,515 - 6,808 9,323

2 SMP 1,421 3 2,663 4,087

3 SMA 1,164 21 987 2,172

4 SMK 998 2 409 1,409

Total 6,098 26 10,867 16,991

(14)

Tabel 2.3 Sasaran Pelatihan Kurikulum 2013

a. Jumlah tersebut dapat berubah sesuai dengan kondisi guru yang mengajar pada sekolah sasaran saat pelatihan akan berlangsung.

b. Verifikasi dan validasi data guru sasaran pelatihan masih dalam proses.

c. Jumlah guru sasaran pelatihan Kurikulum 2013 per provinsi dapat dilihat pada Lampiran 1.

E. Kompetensi Peserta Pelatihan

Secara umum kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para peserta pelatihan (narasumber, instruktur nasional dan guru sasaran) setelah mengikuti pelatihan sebagai berikut.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima perubahan terhadap Kurikulum 2013. 2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.

3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang kurikulum 2013 (rasional, elemen perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).

4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.

5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada kurikulum 2013.

6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar. 7. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan berbagai model pembelajaran seperti

Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning. 8. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.

9. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

Secara khusus kompetensi inti peserta pelatihan (narasumber, instruktur nasional dan guru sasaran) sebagaimana dalam tabel berikut disajikan jenis materi pelatihan dan kompetensi peserta yang menjadi target capaian pelatihan.

Tabel 2.4 Materi Pelatihan dan Capaian Kompetensi Peserta

No Materi Pelatihan Kompetensi Peserta

1 Konsep Kurikulum

• Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum

• Mendeskripsi-kan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran

• Mendeskripsi-kan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL,DL)

• Mendeskripsi-kan konsep penilaian otentik pada proses dan hasil belajar

• Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum

2

Perancangan Pembelajaran dan Penilaian

• Mampu merancang prota dan promes

• Memahami penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

(15)

No Materi Pelatihan Kompetensi Peserta

• Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

• Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan

• Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

3 Kajian Buku

• Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran, strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru

• Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

• Menganalisis isi buku sesuai dengan konteks local

• Menganalisis isi buku agar sesuai dengan KD (kedalaman dan keluasan) yang ada pada Permen

• Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian otentik (Permen No. 103 dan Permen No. 104)

4

Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing

• Mengkritisi pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik

• Mempraktikkan pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik

Uraian lebih lanjut tentang materi pelatihan, kompetensi peserta pelatihan, indikator, dan kegiatan pelatihan (metoda pelaksanaan) dicantumkan dalam Lampiran 2.

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu mewujudkan hasil kerja berupa hal-hal berikut.

1. Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran (LK-1.4) 2. Analisis Penggunaan Buku Siswa (LK-2.1)

3. Analisis Penggunaan Buku Guru (LK-2.2)

4. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester (LK -3.1)

5. Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran (LK-3.2a) 6. Analisis Model Pembelajaran (LK-3.2b)

7. Analisis Pendekatan Saintifik pada Model Pembelajaran (LK-3.2c) 8. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran (LK-3.3)

9. Penyusunan dan Penelaahan RPP (LK-3.4) 10. Penyusunan laporan hasil belajar (LK-3.5) 11. Analisis Video Pembelajaran (LK-4.1) 12. Praktik pelaksanaan pembelajaran (LK-4.2)

F. PendekatandanPola Pelatihan

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan pola diskusi. Paparan teori atau ceramah lainnya dilakukan sebagai sisipan untuk memperkaya materi dalam proses diskusi atau pengambilan kesimpulan.

(16)

Kurikulum, dan Narasumber Nasional. Tingkat ke dua adalah pelatihan untuk Guru Sasaran (GS) dengan penatar Instruktur Nasional.

Ditinjau dari jenis pelatihan, pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dibagi dalam 3 (tiga) pola pelatihan sebagai berikut:

1. Pelatihan NS menggunakan pola pelatihan 48 jam, @ 45 menit, selama 5 hari 2. Pelatihan IN menggunakan pola pelatihan 72 jam, @ 45 menit, selama 7 hari 3. Pelatihan GS menggunakan pola pelatihan 52 jam, @ 45 menit, selama 5 hari

Semua peserta pelatihan diberikan penginapan selama pelatihan berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tujuannya adalah agar peserta lebih fokus mengikuti pelatihan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

G. Strategi Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan pelatihan guru dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan sesuai dengan strategi sebagai berikut.

1. Prinsip Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan menggunakan prinsip pembelajaran yang menyenangkan atau joyfull learning, menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan agar guru mendapatkan inspirasi untuk melaksanakan pebelajaran yang konstektual agar siswa dapat berkembang menjadi insan yang produktif, kreatif dan inovatif. Prinsip tersebut secara grafis disajikan dalam gambar berikut.

Diagram 2.1 Prinsip Pelatihan

2. Skenario Pelatihan

(17)

Diagram 2.2 Skenario Pelatihan

3. Pola Struktur Pelatihan

Struktur pelatihan mengikuti pola kegiatan yang diawali tes awal, penjelasan konsep kurikulum, perancangan pembelajaran dan penilaian, kajian buku, praktik pelaksanaan pembelajaran terbimbing dan diakhiri dengan tes. Pola tersebut digambarkan dalam diagram berikut.

(18)

4. Kegiatan Pelatihan

Pelatihan implementasi kurikulum bagi guru kelas SD, guru mapel SMP/SMA/SMK, dan Bimbingan konseling dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.

a. Pelatihan Narasumber Nasional b. Pelatihan Instruktur Nasional c. Pelatihan Guru Sasaran

Khusus untuk beberapa guru produktif SMK tahapan pelatihan sebagai berikut.

a. Pelatihan Narasumber Nasional b. Pelatihan Guru Sasaran

(19)

Diagram 2.4 Pola IN – ON Pelatihan Guru Sasaran

Alur pelatihan Kurikulum 2013 secara menyeluruh, disajikan dalam gambar berikut.

Gambar 2.5 Alur Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan dimulai dari identifikasi guru sasaran dengan menggunakan data guru yang telah dihimpun dalam data based guru, kemudian dilakukan verifikasi dan validasi. Kemudian identifikasi calon instruktur nasional (IN) dan calon narasumber nasional (NS) sesuai dengan kriteria dan persyaratan yang telah ditentukan.

(20)

pelatihan IN yang dilaksanakan di provinsi dengan instruktur pelatihan adalah NS yang telah mengikuti pelatihan NS. Kemudian pelatihan kepada guru kelas dan guru mata pelajaran di provinsi atau kabupaten/kota dengan instruktur pelatihan adalah IN. Selama proses pelatihan akan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap keterlaksanaan penyelenggaraan pelatihan. Tahapan kegiatan tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.6 Strategi Tahapan Pelaksanaan Pelatihan

No. Kegiatan Utama Strategi

1. Pelatihan Narasumber Nasional

Dilaksanakan di regional selama 5 hari dengan paparan oleh Mendikbud, Tim Pengarah, Tim Inti, dan beberapa guru/kepala sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013

• Peserta direkrut secara proporsional dari provinsi dan

Kabupaten/Kota sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

• Dilatih selama 7 hari oleh Narasumber Nasional

• Dilakukan tes awal dan tes akhir untuk menentukan

kelayakan

• Kelayakan berbasis Penilaian Acuan Patokan (PAP)

3. Pelatihan Guru a. SD

b. SMP c. SMA d. SMK

• Guru yang mengajar di semua sekolah

• Dilatih selama 5 hari oleh Instruktur Nasional yang

dinyatakan layak pelatihan

• Dilakukan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui

tingkat penguasaan materi pelatihan

5. Pengelompokan Peserta Pelatihan

Pengelompokan peserta dalam kelas pelatihan dilakukan sebagai berikut.

Tabel 2. 7 Strategi Pengelompokan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum

No Pola Pengelompokan Keterangan

1 Menurut Guru Mapel sejenis

Per kelas 40 orang guru dengan 2 instruktur Untuk semua jenis dan jenjang

Apabila jumlah peserta sedikit maka dapat digabung untuk mata pelajaran yang serumpun 2 Menurut Program Keahlian Hanya untuk guru produktif SMK

Pelatihan guru Paket Keahlian dikelompokan pada Program Keahlian yang sama

Dilakukan oleh PPPPTK sesuai program keahlian 3 Dilakukan di PPPPTK Hanya untuk guru produktif SMK

Apa bila jumlah peserta secara nasional sangat sedikit

(21)

6. Manajemen Kelas/Rombel

Pengaturan kelas/rombel pelatihan sebagai berikut.

a. Jumlah Peserta : 40 orang per kelas b. Jumlah Instruktur : 2 orang per kelas c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas d. Bahan Pelatihan : 1 set per peserta e. Alat dan Bahan : - Video Pembelajaran

- Format-Format Penilaian

- LCD

- Laptop

- Sound System

- ATK

H. Struktur Program Pelatihan

Struktur program pelatihan implementasi kurikulum secara umum berisi materi pelatihan sebagai berikut.

1. Konsep Kurikulum; 2. Analisis Buku;

3. Perancangan Model Pembelajaran dan Penilaian; 4. Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing.

Struktur program pelatihan sesuai dengan jenis pelatihannya ada 3 (tiga) macam yaitu Pelatihan Instruktur Nasional (IN) dan Pelatihan Guru Sasaran.

1. Pelatihan Narasumber Nasional dilaksanakan dengan 48 (empat puluh depalan) jam pelajaran (JP) yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari.

2. Pelatihan Instruktur Nasional dilaksanakan dengan pola 72 (tujuh puluh dua) jam pelajaran (JP) yang dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari.

3. Pelatihan Guru Sasaran dilaksanakan dengan pola 52 (lima puluh dua) jam pelajaran (JP) yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari.

Struktur program untuk guru kelas SD dan guru mata pelajaran terdapat beberapa perbedaan dengan mempertimbangkan konten spesifik dengan pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

(22)

Struktur Program Pelatihan Narasumber Nasional (48 JP)

No Materi Pelatihan Alokasi Waktu

1. KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 2

1.2 Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013 2

1.3 Pendekatan Saintifik, dan Penilaian Autentik 2

1.4 SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Perancangan

Pembelajaran 4

2. PENGGUNAAN BUKU

2.1 Penggunaan Buku Siswa dan Buku Guru 5

3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

3.1 Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester 2

3.2 Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 6

3.3 Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran 4

3.4 Penyusunan RPP 5

3.5 Pelaporan Hasil Belajar 4

4. PRAKTIK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 Analisis Video Pembelajaran 2

4.2 Praktik Pelaksanaan Pembelajaran 8

5. TES AWAL DAN TES AKHIR

5.1 Tes Awal 1

5.2 Tes Akhir 1

TOTAL 48

Tabel 2.8 Struktur Program Pelatihan Instruktur Nasional (72 JP)

No Materi Pelatihan Alokasi Waktu

1. KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 2

1.2 Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013 2

1.3 Pendekatan Saintifik, dan Penilaian Autentik 2

1.4 SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Perancangan Pembelajaran

6

2. PENGGUNAAN BUKU

Penggunaan Buku Siswa dan Buku Guru 10

3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

3.1 Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester 4

3.2 Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 6

3.3 Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran 6

3.4 Penyusunan RPP 10

3.5 Pelaporan Hasil Belajar 4

4. PRAKTIK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 Analisis Video Pembelajaran 2

4.2 Praktik Pelaksanaan Pembelajaran 16

5. TES AWAL DAN TES AKHIR

5.1 Tes Awal 1

5.2 Tes Akhir 1

(23)

Tabel 2.9 Struktur Program Pelatihan Guru Sasaran (52 JP)

No Materi Pelatihan Alokasi Waktu

1. KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 2

1.2 Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013 2

1.3 Pendekatan Saintifik, dan Penilaian Autentik 2

1.4 SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi dalam Perancangan

Pembelajaran 5

2. PENGGUNAAN BUKU

2.1 Penggunaan Buku Siswa dan Buku Guru 6

3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

3.1 Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester 2

3.2 Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 6

3.3 Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran 4

3.4 Penyusunan RPP 5

3.5 Pelaporan Hasil Belajar 4

4. PRAKTIK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 Analisis Video Pembelajaran 2

4.2 Praktik Pelaksanaan Pembelajaran 10

5. TES AWAL DAN TES AKHIR

5.1 Tes Awal 1

5.2 Tes Akhir 1

TOTAL 52

I. Institusi Pelaksana Pelatihan

Penyelenggara pelatihan Kurikulum 2013 adalah Badan PSDMPK dan PMP dengan pembagian tugas sebagai berikut:

a. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik melaksanakan Pelatihan Narasumber Nasional

b. P4TK melaksanakan Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, dan Guru Sasaran

c. LP2KS melaksanakan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran

d. LP3TKKPTK melaksanakan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran

(24)
(25)

BAB III

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Pengelolaan Pelatihan

1. Dikoordinasikan secara terpusat

Pengelolaan pelatihan dilakukan dan dikoordinasikan secara terpusat oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) dengan melibatkan unit terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/ kota, serta dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

2. Penyelenggaraan Pelatihan

Penyelenggaraan pelatihan untuk beberapa kelompok peserta pelatihan sebagai berikut.

a. Pelatihan/Training of Trainers Narasumber Nasional dilaksanakan di tingkat Pusat oleh Badan PSDMPK dan PMP.

b. Pelatihan Instruktur Nasional dilaksanakan di tingkat Provinsi atau region oleh LPMP, LPPKS, dan PPPPTK.

c. Pelatihan Guru Sasaran dilakukan oleh LPMP, LPPKS, dan PPPPTK di provinsi atau region.

B. Keberhasilan Pelaksanaan Pelatihan

Keberhasilan pelaksanaan pelatihan ditentukan oleh 5 (lima) variabel pelatihan, yaitu: 1) instruktur, 2) bahan pelatihan, 3) peserta, 4) strategi, dan 5) anggaran. Kelima variabel tersebut harus dipersiapkan dengan baik agar dapat terwujud pelaksanaan pelatihan yang diinginkan. Secara detail variabel dan sub variabel pelatihan sebagaimana dimuat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Variabel Keberhasilan Pelatihan

No Variabel Sub Variabel Uraian

1 Instruktur Kriteria NS dan IN

• Rekruitmen

• Pola Seleksi

• Distribusi

• penetapan kriteria NS dan IN

• penetapan prosedur seleksi NS dan IN

• pendistribusian NS dan IN sesuai dengan kebutuhan setiap Kabupaten/Kota

2 Bahan Pelatihan

• Jenis Bahan (Panduan /SOP Pelatihan, Buku Guru, Buku Siswa, Video)

• Penyiapan (Tim Penulis, Tim Penelaah, Proof Reader)

• Penggandaan (Pola Penggandaan dan Penjadwalan)

• Bahan pelatihan harus siap sebelum pelaksanaan pelatihan

• Bahan pelatihan ditelaah oleh para ahli sesuai bidang studi

• Penggandaan bahan pelatihan sesuai dengan ketentuan pengadan barang dan jasa

3 Peserta Rekruitmen

• Distribusi

• Kesiapan

• Seluruh guru yang menjadi sasaran pelatihan pada sekolah target pelatihan

• Rekrutmen guru berdasarkan

(26)

No Variabel Sub Variabel Uraian

• Distribusi peserta ke tempat pelaksanaan kegiatan berdasarkan lokasi peserta

4 Strategi Model dan Pendekatan

• Sistem Evaluasi

• Sistem Pelaporan

• Pelatihan menggunakan pendekatan andragogi

• Pelatihan berjenjang mulai dari pelatihan NS, Pelatihan IN, dan Pelatihan GS

• Evaluasi peserta meliputi 3 ranah yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan

• Pelaporan hasil evaluasi menggunakan aplikasi menajemen pelatihan yang diisi oleh panitia setiap akhir pelaksanaan pelatihan 5 Anggaran Anggaran APBN/APBD tahun

berjalan

• Ketersediaan dana dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

Tabel 3.2 Perancangan Pelatihan

NO AKTIVITAS HASIL SESUAI JENJANG

SD SMP SMA SMK

A. MENETAPKAN NS

1 Menetapkan jumlah NS berdasarkan kebutuhan IN

Jumlah NS per

Provinsi Jumlah NS per mata pelajaran per regional 2 Mendata calon NS dari data tahun

sebelumnya

Daftar calon NS

guru kelas Daftar calon NS per mata pelajaran 3 Menetapkan calon NS sesuai

persyaratan/kriteria Daftar NS yang akan diundang pelatihan IN

4 Melaksanakan pelatihan NS

NS untuk pelatihan IN yang memahami konsep dan implementasi Kurikulum 2013 dan siap melaksanakan pelatihan IN di provinsi dan

regional

B. MENETAPKAN IN

1 Menetapkan jumlah IN berdasarkan jumlah peserta

Jumlah IN guru kelas

Jumlah IN per mata pelajaran, per provinsi (gabungan beberapa kab/kota) 2 Mendata calon IN dari data tahun

sebelumnya

Daftar calon IN

guru kelas Daftar calon IN per mata pelajaran 3 Menetapkan calon IN sesuai

persyaratan/kriteria Daftar IN yang akan diundang pelatihan IN

4 Melaksanakan pelatihan IN

IN guru kelas dan guru mata pelajaran memahami konsep dan implementasi Kurikulum 2013 dan siap melaksanakan pelatihan IN

di provinsi dan regional

C. MENETAPKAN SASARAN

1 Menetapkan peserta pelatihan (GS) Kelas 3 dan 6 Kelas 9 Kelas 12 Kelas 12* 2 Mendistribusi peserta pada TPK

berdasarkan letak geografis

Jumlah peserta per masing-masing TPK, jumlah kelas per TPK dan per Kabupaten

3

Melaksanakan pelatihan GS Guru kelas dan guru mata pelajaran memahami dan siap melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 pada tahun

ajaran 2015/2016 Keterangan:

(27)

C. Instruktur Pelatihan

Pada pelaksanaan pelatihan akan melibatkan narasumber dan Instruktur. Intruktur pelatihan berfungsi sebagai fasilitator pada masing-masing kelas, baik pada pelatihan instruktur nasional maupun pelatihan guru. Jumlah instruktur pelatihan 2 orang per kelas, bekerja tim, dan bertugas selama pelatihan berlangsung.

1. Narasumber Pelatihan

Narasumber pelatihan adalah pejabat pusat, provinsi, atau kabupaten/kota yang memberikan pengarahan tentang hal-hal yang terkait dengan peraturan dan kebijakan pelaksanaan Kurikulum 2013, sekaligus membuka dan menutup kegiatan pelatihan.

2. Instruktur Pelatihan

Instruktur pelatihan adalah tim pelatih yang memberikan materi selama pelatihan berlangsung. Penugasan instruktur untuk masing-masing jenis pelatihan sebagai berikut.

a. Pelatihan Narasumber Nasional

Instruktur pelatihan pada pelatihan Narasumber Nasional adalah Tim Pengembang yaitu Widyaiswara/Guru/Dosen yang mengembangkan materi pelatihan dan memiliki pengetahuan tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 secara utuh.

b. Pelatihan Instruktur Nasional

Instruktur pada pelatihan Instruktur Nasional (IN) adalah Tim Pengembang dan Narasumber Nasional. Narasumber Nasional yang akan melatih IN harus memiliki predikat layak pada pelatihan NS dan memiliki pengetahuan tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 secara utuh.

c. Pelatihan Guru Sasaran

Instruktur pada pelatihan guru sasaran (GS) adalah Tim Pengembang/Narasumber Nasional/ Instruktur Nasional. Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional yang akan melatih GS harus memiliki predikat layak pada pelatihan NS atau IN dan memiliki pengetahuan tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 secara utuh.

Secara singkat penugasan sebagai instruktur pelatihan sebagaimana dijelaskan di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Penugasan sebagai Instruktur Pelatihan

Jenis Pelatihan Instruktur Pelatihan

1. Pelatihan Narasumber Nasional Tim Pengembang Materi Pelatihan

2. Pelatihan Instruktur Nasional - Tim Pengembang Materi Pelatihan

- Narasumber Nasional yang layak pelatihan NS

3. Pelatihan Guru Sasaran - Tim Pengembang Materi Pelatihan

- Narasumber Nasional yang layak pelatihan NS - Instruktur Nasional yang layak pelatihan IN

(28)

kompetensinya spesialis, maka hanya dapat mengikuti pelatihan dan melatih pada satu mata pelajaran pada jenjang tententu. Contoh, peserta NS/IN mata pelajaran PJOK SD hanya dapat mengikuti pelatihan NS/IN mata pelajaran PJOK SD dan melatih IN dan GS peserta PJOK SD.

3. Narasumber Nasional

Calon Narasumber Nasional (NS) dapat berasal dari:

- Penulis Buku

- Penelaah Buku

- Widyaiswara PPPPTK, LPPKS, LPPPTKKPTK, LPMP

- Dosen

- Guru

- Pejabat struktural dan Fungsional (BPSDMPK dan PMP, Balitbang, Ditjen Teknis)

a. Persyaratan Narasumber Nasional

Persyaratan peserta calon Nara Sumber dalam pelaksanaan pelatihan kurikulum 2013 harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagai berikut.

Persyaratan Umum

1) Memiliki kualifikasi ijazah Minimal S1 sesuai Bidang Studi yang relevan; 2) Memahami kurikulum 2013melalui salah satu pengalaman berikut:

- sebagai penulis buku kurikulum 2013

- sebagai penelaah buku

- sebagai penulis materi pelatihan

- sebagai penatar/pelatih

- mengikuti pelatihan kurikulum dan dinyatakan layak dengan nilai kategori minimal baik 3) Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dengan pendekatan andragogy dibuktikan

dengan surat keterangan/sertifikat pengalaman melakukan pelatihan guru

4) Memiliki kompetensi pedagogik dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman mengajar (khusus guru).

5) Memiliki komitmen untuk menjadi instruktur dan melatih peserta selama 7 (tujuh) hari berturut-turut tanpa absen dan minimal menjadi pelatih untuk 1 (satu) angkatan serta bersedia ditugaskan dimana saja.

6) Diberi ijin dan direkomendasikan oleh pimpinan unit kerja

Persyaratan Khusus

1) Bagi Widyaiswara

Pengalaman menjadi pelatih/penatar/instruktur minimum 2 (dua) tahun.

2) Dosen

Diutamakan Asesor PLPG yang telah memiliki NIA (nomor induk asessor) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan.

3) Guru

- Pernah menjadi pelatih/penatar/instruktur minimal 2 (dua) tahun pada program USAID, AUSAID, BANK DUNIA, JICA dan program lainnya yang relevan.

- Bersertifikat pendidik yang sesuai dengan bidang studinya.

(29)

Mempunyai pengalaman sebagai pelatih/penatar/instruktur

Persyaratan Administrasi

Setiap calon NS harus menyampaikan persyaratan administrasi dengan ketentuan sebagai berikut.

1) Surat Pengantar dari pimpinan unit kerjanya 2) Daftar Riwayat Hidup

3) Rekomendasi Pimpinan

4) Fotokopi sertifikat pelatihan sebagai peserta dan sebagai pelatih yang pernah diikuti 5) Surat Pernyataan Kesanggupan

b. Mekanisme Rekrutmen

Narasumber Nasional (NS) ditetapkan melalui proses seleksi administrasi oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Mekanisme rekrutmen NS sebagai berikut.

1) Calon Narasumber Nasional diusulkan oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, PPPPTK yang relevan, LPPKS, LPMP sesuai persyaratan di atas.

2) Pusat Pengembangan Profesi Pendidik melakukan seleksi administrasi berdasarkan data hasil pelatihan NS dan IN pada tahun sebelumnya.

4. Instruktur Nasional

a. Persyaratan Instruktur Nasional (IN)

1) Latar Belakang Pendidikan minimal S1 program studi yang relevan

2) Memahami Kurikulum 2013 melalui pengalaman mengikuti pelatihan Instruktur Nasional dan GS Kurikulum 2013 dan dinyatakan layak dengan nilai kategori minimal baik

3) Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dengan pendekatan andragogy dibuktikan dengan surat keterangan/sertifikat pengalaman melakukan pelatihan-pelatihan guru

4) Memiliki kompetensi pedagogik dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman sebagai Instruktur Pelatihan

5) Memiliki komitmen untuk melatih guru sasaran selama 5 (lima) hari berturut-turut pada setiap angkatan tanpa absen dan minimal menjadi pelatih untuk 3 (tiga) angkatan serta bersedia ditugaskan dimana saja

6) Diberi ijin dan direkomendasikan oleh pimpinan unit kerja

b. Mekanisme Rekrutmen

Instruktur Nasional (NS) ditetapkan melalui proses seleksi administrasi oleh PPPPTK dan LPMP sesuai kewenangannya. Mekanisme rekrutmen IN sebagai berikut.

1) Calon Instruktur Nasional diusulkan oleh PPPPTK yang relevan, LPPKS, LPMP sesuai persyaratan di atas.

(30)

D. Peserta

Peserta pelatihan pada jenjang sekolah dasar adalah guru Kelas III dan VI SD. Untuk Jenjang SMP, SMA dan SMK peserta pelatihan adalah guru mata pelajaran yang mengajar pada Kelas IX dan XII yang belum pernah mengikuti pelatihan kurikulum. Khusus guru produktif SMK peserta pelatihan adalah guru yang mengajar di Kelas X-XII dan belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 pada tahun sebelumnya.

Jumlah peserta pelatihan per kelas maksimal 40 orang dalam kelas yang homogen, untuk SD pembagian kelasnya adalah kelas III dan VI sedangkan untuk SMP/SMA/SMK pembagian kelasnya berdasarkan mata pelajaran dan mempertimbangkan pula jumlah peserta per kelas. Dalam kondisi tertentu jumlah peserta per kelas dapat berbeda dengan ketentuan di atas dengan pertimbangan dan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan atas persetujuan Badan PSDMPK dan PMP dan/atau Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Semua peserta wajib mengikuti semua rangkaian proses pelatihan dan mengikuti tes awal dan tes akhir.

Kriteria guru yang akan mengikuti pelatihan Pelaksanaan Kurikulum 2013 sebagai berikut.

Tabel 3.4 Sasaran Pelatihan

Guru Sasaran Pelatihan Keterangan

1. Guru SD Kelas III 2. Guru SD Kelas VI 3. Guru SMP Kelas IX 4. Guru SMA/SMK Kelas XII

1. Guru yang belum mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2013 atau 2014 , baik program Pusat, Daerah, maupun Mandiri

2. Guru bukan peserta PLPG Tahun 2015

Pengelompokan peserta ke dalam kelas pelatihan sebagai berikut.

1. Jenjang SD a. Guru Kelas III b. Guru Kelas VI

2. Jenjang SMP (Kelas IX)

a. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) b. Guru Bahasa Indonesia

c. Guru Bahasa Inggris d. Guru Matematika

e. Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) f. Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) g. Guru Seni Budaya

h. Guru Pendidikan Jasmani dan Olah Raga (PJOK) i. Guru Prakarya

j. Guru Bimbingan dan Konseling

3. Jenjang SMA/SMK Mata Pelajaran Umum (Kelas XII) a. Guru Bahasa Indonesia

(31)

e. Guru Bahasa Inggris f. Guru Seni Budaya g. Guru PJOK

h. Guru Prakarya dan Kewirausahaan i. Guru Biologi

j. Guru Fisika k. Guru Kimia l. Guru Geografi m.Guru Sosiologi n. Guru Ekonomi

o. Guru Bahasa Asing Lain p. Guru Antropologi

q. Guru Bimbingan Konseling

4. Jenjang SMK Mata Pelajaran Produktif (Kelas XII)

Pelatihan guru SMK mata pelajaran produktif dikelompokkan berdasarkan program keahlian sejumlah 46 program keahlian. Untuk prinsip efisiensi, pengelompokkan guru sasaran yang jumlahnya sedikit dapat digabung dengan program keahlian lain tetapi masih dalam satu bidang keahlian.

E. Alat dan Bahan Pelatihan

Alat dan bahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 untuk IN dan guru sasaran adalah sebagai berikut.

1. Proyektor (LCD)

2. Sound system yang memadai 3. Modul Pelatihan per mata pelajaran 4. Video Pembelajaran per mata pelajaran 5. Buku Guru per mata pelajaran

6. Buku Siswa per mata pelajaran

7. Peraturan Menteri tentang Kurikulum 2013 8. Panduan Pelatihan NS dan IN

Bahan pelatihan digandakan sesuai dengan kebutuhan yaitu untuk peserta, fasilitator, dan arsip untuk pemeriksaan. Khusus untuk modul pelatihan per mata pelajaran digandakan sesuai spesifikasi berikut ini.

No Komponen Spesifikasi

1 Ukuran Buku A4

2 Warna Cover 4 Warna

3 Kertas cover Art Paper 240 gr

4 Kertas isi HVS 70 gr (2 Warna/Hitam Putih) 5 Cetakan Dicetak dua sisi (bolak-balik)

(32)

F. Tempat Pelatihan

Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan di tempat pelaksanaan kegiatan (TPK). Persyaratan TPK memiliki alat bantu pelatihan dan memiliki ruang yang cukup untuk berinteraksi dan berdiskusi sesama peserta selama proses pelatihan, antara lain:

1. Sekolah (atau ruangan lain yang tidak dikenakan biaya pemakaian); 2. LPMP;

3. PPPPTK; 4. LPPKS; atau

5. Fasilitas pendidikan lainnya

Gambar 3.3 Lokasi Pelatihan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran

G. Penilaian Peserta dan Instruktur Nasional

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan pelatihan, maka kepada semua peserta pelatihan baik pelatihan Narasumber, pelatihan Instruktur Nasional maupun pelatihan Guru Sasaran akan dilakukan penilaian. Penilaian terdiri atas:

a. Penilaian Pengetahuan (Tes akhir) b. Penilaian Sikap (selama proses pelatihan)

c. Penilaian Keterampilan (melalui proses dan hasil pelatihan)

Ketentuan nilai kelayakan sebagai berikut:

a. Nilai Kelayakan untuk Peserta NS minimal skor 75 b. Nilai Kelayakan untuk Peserta IN minimal skor 70

Rumus Penentuan Kelayakan Peserta

NA = [{(NS x 40%) + (NK x 60%)} x 70%] + [TA x 30%]

NA = Nilai Akhir

NS = Nilai Sikap (rerata dari semua mata pelatihan)

(33)

Untuk guru sasaran tidak diberikan katagori kelayakan, tetapi diberikan predikat nilai yang dapat digunakan sebagai pertimbangan penetapan Guru Pendamping. Informasi tentang penilaian lebih lengkap dapat dibaca pada BAB IV.

H. Kepanitian Penyelenggara Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 melibatkan beberapa komponen kepanitiaan yaitu: 1) Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA), 2) Panitia Kelas, dan 3) Tim Teknis.

a. Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA)

PJBA bertanggungjawab terhadap ketepatan penyampaian materi ditinjau dari pendekatan andragogi, substansi materi, alokasi waktu, penggunaan metode, keaktifan peserta, dan respon selama proses pelatihan berlangsung. Jumlah PJBA per lokasi adalah 1 (satu) orang berasal dari PPPPTK/LPPKS/LPMP.

b. Tim Teknis

Tim Teknis bertanggungjawab terhadap keterlaksanaan pelatihan ditinjau dari ketersediaan alat dan bahan pelatihan, keuangan, berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten, penyiapan soal tes awal dan tes akhir. Jumlah Tim Teknis adalah 2 (dua) orang per lokasi pelatihan yang berasal dari PPPPTK/LPPKS/LPMP.

c. Panitia Kelas

Untuk melayani administrasi peserta selama pelaksanaan pelatihan berlangsung, ditugaskan 2 orang panitia per kelas. Panitia tersebut dapat berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau sekolah. Persyaratan utama panitia kelas adalah mampu mengoperasikan komputer khususnya program excel dan aplikasi pelaporan hasil pelatihan.

Tugas Panitia sebagai berikut:

- Menyiapkan ruang kelas, alat dan bahan pelatihan

- Menyiapkan dan mengumpulkan absensi per sesi dan per hari

- Membantu instruktur pelatihan membagikan dan mengumpulkan format lembar kerja, soal tes awal dan tes akhir

- Memberi catatan bagi peserta yang terlambat dan tidak hadir dan melaporkan kepada Instruktur pelatihan

- Memasukkan nilai sikap dan keterampilan dalam format aplikasi yang sudah diisi oleh Instruktur pelatihan

- Mengingatkan peserta untuk tepat waktu masuk kelas

I. Sertifikat

Peserta yang mengikuti seluruh proses pelatihan akan mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan sertifikat sebagai berikut:

1. Untuk peserta pelatihan Narasumber Nasional, sertifikat ditandatangani oleh Kepala Badan PSDMPK dan PMP.

(34)

3. Untuk pelatihan Guru Sasaran yang dananya bersumber dari APBN (LPMP/P4TK/LP2KS), sertifikat ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja masing-masing yang melaksanakan sesuai DIPA atas nama Kepala Badan PSDMPK dan PMP. Pelatihan yang bersumber dari dana APBD, sertifikat ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala LPMP/PPPPTK/LPPKS atas nama Kepala Badan PSDMPK dan PMP.

Sertifikat pelatihan dicetak melalui aplikasi menajemen pelatihan kurikulum 2013 dan dapat diproses pencetakannya jika semua nilai telah di-input dalam aplikasi.

J. Pembiayaan

Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dapat dibiayai APBN, APBD, atau partisipasi dari masyarakat/lembaga pendidikan. Penggunaan dana mengganut prinsip efisiensi dan efektifitas.

Biaya pelatihan untuk narasumber nasional (NS), Instruktur Nasional (IN) dan Guru Sasaran (GS) dari Pemerintah dialokasikan di Pusbangprodik, PPPPTK, LPPKS, LPPPTKKPTK, dan LPMP provinsi sebagaimana tercantum pada tabel berikut.

Tabel 3 4 Jenis, Lokasi dan Alokasi Dana Pelatihan

No Jenis Pelatihan Lokasi Pelatihan Alokasi Dana

SD SMP SMA SMK

1 Narasumber

Nasional Di Jakarta Pusbangprodik

2 Instruktur Nasional Provinsi Provinsi dan

Regional Regional

PPPPTK/LPPKS/ LPPPTKKPTP

3 Guru Sasaran TPK Kabupaten/Kota, PPPPTK, LPPPTKKPTK, LPMP

LPMP, PPPPTK, LPPPTKKPTK

K. Materi Pelatihan

Materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013 disusun oleh Tim Pusat. Pengembangan materi pelatihan untuk masing-masing mata pelajaran berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014

(35)

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2014 tentang Pengembangan Muatan Lokal;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 105 tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum;

19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling;

20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini;

21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus;

22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan SKS;

23. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 159 tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.

Jenis materi yang digunakan untuk pelatihan pada masing-masing mata pelajaran terdiri atas:

1. Modul Pelatihan untuk masing-masing kelas dan mata pelajaran

2. Video Model Pembelajaran untuk masing-masing kelas dan mata pelajaran 3. Buku Panduan Guru (Buku Guru)

4. Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa)

5. Panduan Penilaian Hasil Belajar untuk masing-masing jenjang pendidikan

L. Tindak Lanjut Pasca Pelatihan

(36)

M.Jadual Pelaksanaan Pelatihan

1. Jam pelajaran per hari

Jadual pelatihan untuk Instruktur Nasional dan Guru Sasaran tiap harinya terdiri dari 13 (tiga belas) jam pelajaran @ 45 menit. Jadual harian pelatihan untuk Instruktur Nasional dan Guru Sasaran dicantumkan dalam tabel berikut.

Pelatihan Instruktur Nasional (72 JP)

Hari ke 1

Waktu Keterangan

08.00 – 08.45 Jam ke-1

08.45 – 09.30 Jam ke-2

09.30 – 10.15 Jam ke-3

10.15 – 10.30 Istirahat

10.30 – 11.15 Jam ke-4

10.15 – 10.30 Istirahat

10.30 – 11.15 Jam ke-4

11.15 – 12.00 Jam ke-5

12.00 – 13.30 Istirahat

13.30 – 14.15 Jam ke-6

14.15 – 15.00 Jam ke-7

15.00 – 15.30 Istirahat

15.30 – 16.15 Jam ke-8

16.15 – 17.00 Jam ke-9

17.00 – 17.45 Jam ke-10

17.45 – 19.30 Istirahat

19.30 – 20.15 Jam ke-11

20.15 – 21.00 Jam ke-12

21.00 – 21.45 Jam ke-13

Catatan:

• Peserta Pelatihan menginap ditempat yang ditentukan

(37)

Pelatihan Guru Sasaran (52 JP)

17.00 – 17.45 Jam ke-10

17.45 – 19.30 Istirahat

19.30 – 20.15 Jam ke-11

20.15 – 21.00 Jam ke-12

21.00 – 21.45 Jam ke-13

Catatan:

• Peserta Pelatihan menginap ditempat yang ditentukan

• Tugas mandiri adalah untuk materi yang telah diberikan dan mempersiapkan materi berikutnya

Pelatihan Narasumber Nasional dilakukan selama 48 jam pelajaran dalam dilaksanakan 5 hari, Instruktur Nasional dengan alokasi waktu selama 72 jam pelajaran dilaksanakan dalam 7 hari sedangkan pelatihan Guru Sasaran alokasi waktu 52 jam pelajaran dilaksanakan dalam 5 hari. Jadual pelatihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3, 4 dan 5.

2. Waktu Pelaksanaan Pelatihan

Waktu pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.

Waktu Kegiatan Pelatihan

Mei – Juni 2015 Pelatihan Narasumber Nasional Juni 2015 Pelatihan instruktur Nasional

(38)
(39)

BAB IV

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENILAIAN PESERTA PELATIHAN

A. Tujuan Penilaian

Penilaian kepada Narasumber, Instruktur Nasional, Guru Sasaran (Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran) pada Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dilakukan untuk mengukur peserta pelatihan dalam mencapai indikator keberhasilan tujuan pelatihan. Peserta pelatihan dinyatakan kompeten manakala kompetensi yang diujikannya mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Penilaian dilakukan sesuai prinsip penilaian pada Kurikulum 2013 yaitu penialaian autentik melalui tes dan non tes untuk ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk menilai ranah pengetahuan melalui tes awal dan tes akhir, sedangkan penilaian ranah sikap dan keterampilan melalui pengamatan selama proses pelatihan berlangsung menggunakan format-format penilaian yang telah disiapkan.

B. Jenis dan Lingkup Penilaian Peserta

1. Tes Awal dan Tes Akhir

Tes awal dilakukan pada awal pelatihan untuk mengukur pengetahuan awal peserta pelatihan sebelum proses pembelajaran dimulai. Tes akhir dilakukan pada akhir pelatihan untuk mengukur pengetahuan secara menyeluruh peserta pelatihan setelah mengikuti proses pembelajaran. Penilaian pelatihan menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP). Tes awal dan tes akhir mencakup materi, kompetensi, dan indikator pada ranah pengetahuan dari setiap mata pelatihan dalam struktur program pelatihan. Pada bagian materi, yang diujikan berasal dari mata pelatihan: (a) Konsep Kurikulum 2013, (b) Analisis Buku, (c) Perancangan Pembelajaran dan Penilaian, dan (d) Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing. Jabaran terperinci diuraikan sebagai berikut.

Tes awal dan tes akhir dimaksudkan untuk mengukur kesiapan dan penguasaan peserta pelatihan yang menerima materi pelatihan, hasil penyekoran tes awal dan tes akhir dimasukkan ke dalam rekapitulasi penghitungan total yang digunakan untuk penentuan kelayakan pada ranah pengetahuan peserta pelatihan.

a. Materi Pelatihan Guru Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK

Kompetensi dan Indikator pada Materi Konsep Kurikulum 2013

Kompetensi yang dicapai untuk materi Konsep Kurikulum adalah sebagai berikut.

1) Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013. 2) Memahami Permendikbud perangkat Kurikulum 2013.

3) Memahami konsep pembelajaran tematik terpadu, pendekatan saintifik, dan penilaian autentik.

4) Memahami SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi dalam perancangan pembelajaran.

(40)

Sedangkan, indikator pada ranah pengetahuan adalah sebagai berikut.

1) Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

2) Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

3) Menjelaskan Permendikbud yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013. 4) Menjelaskan konsep pendekatan saintifik.

5) Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. 6) Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

7) Menjabarkan KI dan KD ke dalam indikator pencapaian kompetensi.

Kompetensi dan Indikator pada Materi Analisis Buku

Kompetensi yang dicapai untuk materi Analisis Buku adalah sebagai berikut.

1) Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 2) Menganalisis isi buku sesuai dengan konteks lokal.

3) Menganalisis isi buku agar sesuai dengan KD (kedalaman dan keluasan) yang ada pada Permendikbud.

4) Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

5) Memahami strategi penggunaan buku siswa dan buku guru pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Sedangkan, indikator pada ranah pengetahuan adalah sebagai berikut.

1) Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa.

2) Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntunan SKL, KI, dan KD.

3) Mengidentifikasi konteks lokal yang dapat dimasukkan ke dalam bahan ajar.

4) Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa sesuai dengan pasangan KD.

5) Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. 6) Menggunakan buku di dalam pembelajaran.

Kompetensi dan Indikator pada Materi Perancangan Pembelajaran dan Penilaian

Kompetensi yang dicapai untuk materi Perancangan Pembelajaran dan Penilaian adalah sebagai berikut.

1) Mampu merancang program tahunan dan program semester.

2) Memahami penerapan pendekatan saintifik dan model pembelajaran dalam pembelajaran tematik terpadu.

3) Merancang instrumen penilaian autentik dalam pembelajaran tematik terpadu.

4) Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbang kan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual.

5) Memahami cara pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar.

Gambar

Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013
Tabel 2.2 Jumlah Sekolah Sasaran Pelatihan Kurikulum 2013
Tabel 2.3 Sasaran Pelatihan Kurikulum 2013
Gambar 2.5 Alur Pelatihan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

 Panteisme : Panteisme, berasal dari kata pan (seluruh) dan teisme (paham ketuhanan), suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

tidak jarang, bayi yang sehat memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit pertama saat baru lahir.. skor

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan perhitungan terhadap SAIFI dan SAIDI sebelum dan setelah pemasangan LBS Three Way, setelah itu

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Blitar yang

Kegiatan fisik Program P2KP atau PNPM Mandiri Perkotaan untuk perbaikan jalan mampu menyerap swadaya masyarakat sebesar 20,60% dari total dana kegiatan, untuk