• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM b275246a7d BAB VIBab. VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM b275246a7d BAB VIBab. VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

VI. 1

BAB. VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN/KOTA

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak Rencana Program Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut.

Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

Untuk mewujudkan semangat desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu disiapkan kelembagaan didaerah yang mengatur program perencanaan infrastuktur yang mendukung semangat otonomi daerah secara seluasnya yang mengacu kepada luas wilayah, jumlah penduduk dan APBD. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Dirjen Cipta Karya berusaha mengakomodasi kebutuhan daerah dengan melakukan penyusunan dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang PU/Cipta Karya.

Dengan PP No.38 dan No. 41 tahun 2007 mengenai struktur kelembagaan daerah, diharapkan tersusunnya Rencana Program Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) bidang PU/Cipta Karya sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah dengan kelembagaan daerah yang memadai.

Kelembagaan daerah yang baik dapat memperbaiki tata laksana kerja dan peningkatan sumber daya manusia, keterampilan dan kualifikasinya agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan Rencana Progarm Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) bidang PU/Cipta Karya.

Program-program kelembagaan daerah yang terkait RPIJM bidang PU/Cipta Karya yang akan dilaksanakan adalah bidang perencanaan dan infrastruktur.

Satgas Rencana Progarm Investasi Jangka Menengah ( RPIJM ) Kabupaten Lampung Utara telah terbentuk dengan Struktur satgas terdiri dari sebagai berikut :

 Tim Pengarah : Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris

 Tim Pelaksana : Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Anggota

(2)

VI. 2 Tugas dan tanggung jawab masing-masing Tim sebagai berikut :

I. Tim Pengarah

 Memberikan arahan kebijaksanaan untuk kegiatan pendampingan penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara.

 Menetapkan program yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara.

II. Tim Pelaksana

 Melaksanakan tugas penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya daerah Kabupaten Lampung Utara.

 Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat Kabupaten Lampung Utara.

 Melaksanakan usulan RPI2JM bidang Cipta Karya daerah Kabupaten Lampung Utara.

 Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan terus menerus atas pendampingan penyusunan RPI2JM daerah Kabupaten Lampung Utara.

III. Tim Sekretariat

 Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

 Menyelenggarakan sistim informasi manajemen pelaksanaan dengan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

Melaksanakan tugas lain atas instruksi Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Masing – masing Unit Terkait dengan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kondisi Kelembagaan yang menangani bidang keciptakaryaan di Kabupaten Lampung Utara saat ini, adalah Bidang Cipta Karya yang merupakan salah satu sub unit dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara, yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Utara, mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Pekerjaan Umum berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara menyelengarakan fungsi :

a. Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Pekerjaan Umum

b. Penyelengaraan Urusan Pemerintah dan Peleyanan Umum dibidang Pekerjaan Umum.

c. Pembinaan dam Pelaksanaan Tugas dibidang Pekerjaan Umum d. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

(3)

VI. 3 Untuk melaksanakan semua tugas pokok dan fungsi tersebut, dibagi dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana teknis, dengan susunan organisasi terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat membawahi : 1. Sub Bagian Perencanaan

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Cipta Karya membawahi :

1. Seksi Fasilitas Umum dan Prasarana Pemerintahan 2. Seksi Perumahan dan Permukiman

3. Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

d. Bidang Bina Marga membawahi :

1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan 2. Seksi Pemeliharaan Jalan

3. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan

e. Bidang Pengairan membawahi :

1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Bangunan Pengairan 2. Seksi Oprasional dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan 3. Seksi Rehabilitasi Bangunan Pengairan.

f. Bidang Alat Berat dan Perbengkelan membawahi : 1. Seksi Oprasional Alat Berat

2. Seksi Pemeliharaan Alat Berat 3. Seksi Perbekalan.

g. Bidang Tata Ruang membawahi : 1. Seksi Tata Ruang Daerah 2. Seksi Tata Ruang Perkotaan 3. Seksi Tata Ruang Kecamatan

(4)

VI. 4

STRUKTUR ORGANISASI

(5)

VI. 5 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya merupakan bagian dari organisasi pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara yang mempunyai fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelayanan tugas, pembinaan terhadap UPT Dinas dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan kegiatan, perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pengawasan, pengendalian serta pengelolaan administrasi perizinan pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasaranan dibidang Cipta Karya.

Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Cipta Karya menyelenggarakan Fungsi :

a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pembangunan dan pemeliharaan sarana /prasarana bidang keciptakaryaan ;

b. Perencanaan Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

c. Pelaksanaan Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

d. Pengawasan Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

e. Pengendalian Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

f. Pengelolaan administrasi perizinan pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan.

Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara Bidang Cipta Karya membawahi :

1. Seksi Fasilitas Umum dan Prasarana Pemerintahan 2. Seksi perumahan dan Permukiman

3. Seksi Air Minum dan penyehatan Lingkungan

(6)

VI. 6 I. Seksi Fasilitas Umum dan Prasarana Pemerintahan

Seksi Fasilitas Umum dan Prasarana Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang fasilitas umum dan prasarana pemerintah.

II. Seksi Perumahan dan Permukiman

Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang perumahan dan permukiman perdesaan, kawasan Ibu kota Kecamatan serta perkotaan.

III. Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang air minum dan penyehatan lingkungan permukiman perdesaan, kawasan Ibu kota Kecamatan serta perkotaan

Sebagaimana ditetapkan dalam Program Repormasi Birokrasi, penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

(7)

VI. 7 Tabel 6.1

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya No Instansi Peran Instansi dalam

Pembangunan Bidang CK

Unit / Bagian yang nangani Pembanguna

Bidang CK

1 2 3 4

1 Bappeda Perumusan, Perencanaan dan Pengendalian Kebijakan Teknis Pembangunan Daerah Bidang Keciptakaryaan

Bidang Fisik dan Prasarana

2 Dinas Tata Kota

Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan teknis pembangunan pengelolaan persampahan, pertamanan, drainase perkotaan, dan Penataan perkotaan

Bidang Kebersihan, Bidang Pertamanan & PJU dan Bidang Penataan Prasarana Perkotaan

3 Dinas Kesehatan

Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan teknis pembangunan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4 BLH Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan Teknis Penanganan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan .

(8)

VI. 8 Tabel 6.2

Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya No Nama SOP Instansi yang

Terlibat

Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP

1 2 3 4

Pengembangan Permukiman

1 BAPPEDA Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

2 Dinas PU Merumuskan Kebijakan Teknis perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang perumahan dan permukiman perdesaan, kawasan Ibu kota Kecamatan serta perkotaan

3 Dinas Tata Kota Merumuskan Kebijakan Teknis, Perencanaan, Pengawasan, Pengendalian dan Penertiban dibidang Prasarana Kota

Badan Lingkungan Hidup

Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan Teknis Penanganan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan .

Penataan Bangunan dan Lingkungan

1 BAPPEDA Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

2 Dinas PU Merumuskan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang perumahan dan permukiman perdesaan, kawasan Ibu kota Kecamatan serta perkotaan

3 Dinas Tata Kota Merencanakan Kebijakan Teknis, Pengawasan, Pengendalian dan Penertiban dibidang Prasarana Kota

Badan Lingkungan Hidup

Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan Teknis Penanganan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan .

Pengembangan Air Minum

(9)

VI. 9

2 Dinas PU Melaksanakan perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang air minum dan penyehatan lingkungan permukiman perdesaan, kawasan Ibu kota Kecamatan serta perkotaan

3 Dinas

Kesehatan

Melaksanakan pembinaan dan

pengawasan kwalitas air dan limbah medis melalui pengembangan teknologi

dan laboratorium kesehatan

lingkungan

Badan Lingkungan Hidup

Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan Teknis Penanganan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan .

Pengembangan PLP

1 BAPPEDA Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

2 Dinas PU Melaksanakan perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dibidang perumahan dan permukiman perdesaan, kawasan Ibu kota Kecamatan serta perkotaan

3 Dinas

Kesehatan

Melaksanakan pembinaan dan

penyelenggaraan kegiatan penyehatan

lingkungan pemukiman dan

penyehatan tempat tempat umum.

Badan Lingkungan Hidup

Perumusan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan Teknis Penanganan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan .

SOP Non Teknis 1

(10)

VI. 10 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara didukung dengan Sumber Daya Manusia sebanyak : 60 ( enam puluh ) orang antara lain : Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) sebanyak 38 ( Tiga puluh delapan ) orang, serta Tenaga Harian Lepas ( THL ) sebanyak 22 ( dua puluh dua ) orang.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara Bidang Cipta Karya Menurut Golongan Pangkat Tahun 2016.

No Unit Kerja

Golongan ( Orang ) Tenaga THL

Jumlah ( Orang ) IV III II I

1 Bidang Cipta Karya

- 28 9 1 22 60

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara Bidang Cipta Karya Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016.

No Status Jenis Kelamin Jumlah

( Orang ) Pria Wanita

1 PNS 21 17 38

2 THL 12 10 22

JUMLAH 33 27 60

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara Bidang Cipta Karya Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016.

No Status Tingkat Pendidikan Jumlah

SD SLTP SLTA D3 S1 S2

1 Pegawai Negri Sipil 1 - 14 2 15 6 38

2 THL - - 8 4 10 - 22

(11)

VI. 11

STRUKTUR ORGANISASI

(12)

VI. 12 Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan system manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas.

Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 6.3

Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang

Pendidikan Wanita : 30 orang

< SMA : - orang SMA : 7 orang D3 : 3 orang S1 : 37 orang S2/S3 : 28 orang

Jabatan Fungsional : 52 Orang.

Jabatan Fungsional : 1 Orang

Jabatan Fungsional : 26 Orang

(13)

VI. 13

STRUKTUR ORGANISASI

(14)

VI. 14

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS TATA KOTA KABUPATEN LAMPUNG UTARA

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAG. PERENCANAAN

& PELAPORAN

SEKRETARIS

SUB BAG. KEUANGAN& PERLENGKAPAN

SUB BAG. UMUM & KEPEGAWAIAN

KEPALA BIDANG PERTAMANAN & PJU

KEPALA BIDANG PENATAAN DAN PRASARANA KOTA KEPALA BIDANG

PENYULUHAN DAN KETERTIBAN

SEKSIPENYULUHAN

SEKSI KETERTIBAN SEKSI KEBERSIHAN

JALAN & LINGKUNGAN

SEKSISARANA, PRASARANA & PENGELOLAAN KEBERSIHAN

SEKSIPERTAMANAN

SEKSI PENERANGAN JALAN

SEKSI TATA BANGUNAN

SEKSI PENGAWASAN & PENGENDALIAN

BANGUNAN KEPALA BIDANG

KEBERSIHAN ANALISIS KEPEGAWAIAN

ARSIPARIS PRANATA KOMPUTER

MUDA

(15)

VI. 15

STRUKTUR ORGANISASI

(16)

VI. 16

STRUKTUR ORGANISASI

(17)

VI. 17 6.1.2 Potensi dan Persoalan terkait dengan Organisasi dan Tata Laksana

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Dalam pelaksanaan bidang keciptakaryaan di Kabupaten Lampung Utara, terdapat beberapa permasalahan terkait peran dan fungsi dari masing – masing kelembagaan yang menanggani bidang keciptakaryaan ditinjau dari beberapa aspek sebagaimana yang diuraikan berikut ini :

Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada pertanyaan di bawah ini:

1. Apakah struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku?

Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Bidang Keciptakaryaan di Kabupaten Lampung Utara, saat ini adalah merupakan sebuah Bidang yang menjadi salah satu unit kerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara, sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara No 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Utara, yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi perngakat daerah,

2. Apakah tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi?

Sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Lampung Utara NO 19 Tahun 2012, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Utara.

Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan kegiatan, perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pengawasan, pengendalian serta pengelolaan administrasi perizinan pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasaranan dibidang Cipta Karya.

Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum

(18)

VI. 18 a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pembangunan dan

pemeliharaan sarana /prasarana bidang keciptakaryaan ;

b. Perencanaan Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

c. Pelaksanaan Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

d. Pengawasan Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

e. Pengendalian Pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan ;

f. Pengelolaan administrasi perizinan pembangunan dan pemeliharaan sarana / prasarana dibidang keciptakaryaan.

3. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi?

Faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi adalah terbatasnya kewenangan yang dimiliki oleh organisasi bidang keciptakaryaan, yang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara No 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Utara, bahwa organisasi yang mengani pembangunan bidang keciptakaryaan di Kabupaten Lampung Utara, adalah unit kerja yang merupkan salah satu bidang pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara, yang di pimpin oleh seorang pejabat setingkat esolon III b.

4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam organisasi perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

A. KEKUATAN

 Tersedianya Sumber Daya Manusia yang relative besar

 Tersedianya peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai B. KELEMAHAN

 Terbatasnya Sumber Daya Manuis ( SDM ) yang memiliki Kompetensi Teknis dibidang Keciptakaryaan

 Terbatasnya kapsitas peralatan dan perlengkapan kerja  Terbatasnya SDM yang memiliki Skill Bidang Keciptakaryaan C. PELUANG

 Tingginya tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan infrastruktur dasar bidang keciptakaryaan.

 Tingginya Perhatian Pemerintah Republik Indonesia terhada percepatan pemenuhan kebutuhan prasarana dasar masyarakat. D. ANCAMAN

 Tebatasnya ketersediaan Daya Dukung dan Daya Tampung Alam  Rendahnya wawasan kerja SKPD teknis terkait dalam

mengimplementasikan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku

(19)

VI. 19 Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ini adalah dengan melakukan diskusi antar anggota Tim RPIJM.

Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya.

Dalam proses analisis ini beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapat jawaban adalah sebagai berikut :

1. Apakah Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah menguraikan tupoksi masing-masing dinas / unit kerja yang ada?

Dalam menjalankan tugas – tugas penanganan pembangunan dibidang keciptakaryaan sehari – harinya, Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara, beserta satuan kerja perangkat daerah terkait lainnya, berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara No 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Utara, dimana tugas pokok dan fungsi masing – masing unit kerja, telah tertuang secara rinci, didalam Peraturan Bupati Kabupaten Lampung Utara NO 19 Tahun 2012, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Utara.

2. Bagaimana mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang cipta karya yang terjadi selama ini?

1. Hubungan Kerja Internal

Dalam melaksanakan tugas – tugas penanganan pembangunan di bidang keciptakrayaan, kepala bidang cipta karaya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara, memiliki mekanisme hubungan kerja vertical keatas bersifat Direktif kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, sedangkan mekanisme hubungan kerja vertical kebawah bersifat Direktif adalah membawahi 3 ( tiga ) orang kepala seksi setingkat eselon IV b. serta hubungan kerja horizontal yang bersifat Informatif, Konsultatif, dan Koordinatif antar bidang di dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Utara.

2. Hubungan Kerja Eksternal

(20)

VI. 20 memiliki hubungan kerja Diagonal lintas sektoral yang bersifat Informatif, Konsultatif dan Koordinatif, dengan beberapa satuan kerja perangkat daerah terkait lainnya, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Tata Kota, Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan hidup, baik dalam skala Kabupaten, Provinsi maupun Nasional.

Seperti diuraikan sebelumnya bahwa dalam penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Ciptakarya Kabupaten Lampung Utara instansi atau lembaga yang memiliki keterkaitan langsung dalam penyusunan RPI2JM adalah sebanyak 5 ( lima ) instansi yaitu:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) 2. Dinas Tata Kota

3. Dinas Kesehatan

4. Badan Lingkungan Hidup 5. Dinas Pekerjaan Umum

Kelima instansi atau lembaga tersebut pada dasarnya memiliki permasalahan yang sama khususnya dalam penyusunan maupun pada saat pelaksanaan RPI2-JM di daerah. Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

EKTERNAL

Belum maksimalnya Pelaksanaan tugas dan fungsi dari masing-masing instansi.

1.Terbatanya Kompetensi sumber daya manusia pelaksana pembangunan fisik keciptakaryaan.

2.Terbatasnya sarana dan prasarana kerja masing – masing instansi

3. Apakah keorganisasian bidang cipta karya yang ada, sudah mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007? Juga perlu dicermati apakah semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk?

(21)

VI. 21 Kabupaten Lampung Utara, dengan mengakomodir kebutuhan terhadap penangan pembangunan semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan secara komprehensif.

4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang Cipta Karya?

Permasalahan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah yang menagani pembangunan bidang keciptakaryaan Kabupaten Lampung Utara, adalah berupa :

1 Rendahnya kualitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan serta monitoring dan evaluasi dalam penyelengaraan pembangunan bidang keciptakaryaan yang berorientasi terhadap Suistainable Development Goals ( SDGs ). 2 Belum efektifnya pelaksanaan fungsi Direktif, Koordinatif, Informatif dan Konsultatif antar dan antara bidang serta sub bidang Dinas Pekerjaan Umum.

3 Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dan administrasi bidang keciptakaryaan serta berorientasi terhadap perkembangan informasi dan teknologi.

4 Kurangnya ketersediaan peralatan dan perlengkapan kerja yang selaras dengan perkembangan informasi dan teknologi.

5 Rendahnya tingkat validasi dan akurasi data – data yang terkait dengan pembangunan bidang keciptakaryaan.

6 Kurang Komprehensif dan Representatifnya penyelengaraan pembangunan Bidang Keciptakaryaan dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat.

7 Kurangnya Alokasi Dana yang diperuntukan bagi penyelengaraan pembangunan Bidang Keciptakaryaan dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat

5. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

1. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi serta oprasional dan pemeliharaan dalam penyelengaraan serta pengelolaan sarana dan prasarana bidang keciptakaryaan yang berorientasi terhadap Suistainable Development Goals ( SDGs ).

(22)

VI. 22 3. Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia ( SDM ) di SKPD terkait, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dan administrasi bidang keciptakaryaan serta berorientasi terhadap perkembangan informasi dan teknologi.

3. Kurangnya ketersediaan peralatan dan perlengkapan kerja di SKPD terkait yang selaras dengan perkembangan informasi dan teknologi. 4. Rendahnya tingkat validasi dan akurasi data – data pembangunan

bidang keciptakaryaan yang disediakan Oleh SKPD terkait.

5. Kurang Komprehensif dan Representatifnya kajian pembangunan Bidang Keciptakaryaan oleh masing – masing SKPD terkait, dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat.

6. Kurangnya ketersediaan lahan yang diperuntukan bagi penyelengaraan pembangunan Bidang Keciptakaryaan dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat

6.1.3 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Banding dengan Kondisi Eksisting

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat dijawab adalah sebagai berikut :

1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang Cipta Karya?

INTERNAL

a. KEKUATAN

 Tersedianya jumlah Sumber Daya Manusia yang relative besar

 Tersedianya jumlah peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai

b. KELEMAHAN

 Kurangnya jumlah Sumber Daya Manuis ( SDM ) yang memiliki Kompetensi Teknis dan Administrasi bidang Keciptakaryaan

 Kurangnya Dukungan kualitas peralatan dan perlengkapan kerja

2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang cipta karya?

(23)

VI. 23 2. Rendahnya dedikasi dan integritas Sumber Daya Manusia ( SDM ) Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) yang terkait dengan bidang keciptakaryaan.

3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya antara lain sebagai berikut :

A. INTERNAL

 Belum efektifnya penerapan standarisasi pemberian reward dan penerapan punishment terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) Organisasi.

 Kurangnya kesempatan yang disediakan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan teknis serta administrasi bagi Sumber Daya Manusia ( SDM ) Organisasi

B. EKSTERNAL

 Rendahnya tingkat professional dan proporsional dalam regulasi distribusi Sumber Daya Manusia ( SDM ), di masing – masing SKPD yang menangani bidang keciptakaryaan.

 Kurang dipedomaninya prinsip The Right Man In The Right Place dalam penempatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Organisasi.

(24)
(25)

VI. 25 - D3 Arsitektur - D3 Pemetaan - D3 Manajemen - D4 Perencanaan

S1/Sederajat - S1 Teknik Sipil - S1 Ekonomi - S1 Administrasi - S1 Sosial

(26)

VI. 26 6.2 KERANGKA REGULASI

Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Matrik Kebutuhan Regulasi

NO REGULASI EKSISITING KAJIAN

DAN PENELITIAN

SUBSTANSI ARAHAN REGULASI

UNIT

Perda Bangunan Gedung adalah amanah dari UU Nomor 28 Tahun 2001 tentang Bangunan Gedung dan PP Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 Tahun 2002, dimana Perda BG merupakan peraturan Pelaksanaan Penyelengaraan Bangunan Gedung di daerah

Menjamin keandalan Bangunan Gedung di daerah, dalam hal keselamatan, Kesehatan, kenyamanan dan kemudahan

Menjamin tertib penyelengaraan bangunan gedung, melelui implementasi Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) dan Sertifikat Laik Fungsi ( SLF )

Dinas PU Bappeda

Dinas Tata Kota Badan Perizinan

Tahun 2012

2 SK Bupati Tentang Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman

Kumuh

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh wajib dilakukan pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat;

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh secara tuntas dan berkelanjutan sebagai prioritas pembangunan daerah dalam bidang perumahan dan permukiman, bersama-sama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam PHBS

(27)

VI. 27 4 SK Bupati Tentang

RI-SPAM

Peningkatan Pelayanan Air Minum Dinas PU Bappeda Tahun 201….. 5 PERDA Izin

Lingkungan

BLH Bappeda Tahun

201….. 6 PERDA Tempat

Pembuangan Sampah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3)

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Tahun 2009 tentang Tatacara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Menjamin tertib Penyimpanan dan Pembuangan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ( LB3 )

BLH Bappeda Tahun

201…..

7 PERDA Tentang Penataan

Pemakaman

Keberadaan Lokasi dan Syarat-syarat Pemakaman

Dinas Tata Kota

Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Tahun 2017

Keterangan pengisian : (1) Nomor

(2) Nama Perda/Perbub/Perwali yang sudah ada atau yang dibutuhkan oleh Kabupaten/Kota (3) Alasan pembentukan regulasi

(4) Isi dan arahan regulasi eksisting atau yang dibutuhkan (5) SKPD yang bertanggung jawab

Gambar

Tabel 6.1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
Tabel 6.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Lantai beton diatas 15 o C 40 o C.. gelagar atau boks beton. Besarnya harga koefisien perpanjangan dan modulus elastisitas yang digunakan untuk menghitung besarnya pergerakan dan

permasalahan ini dalam skripsi dengan judul : Sanksi Kebiri bagi Pelaku Tindak Pidana Pedofilia dalam Perspektif Hukum Islam..

Persepsi etis dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sikap atau pandangan yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam merespon maupun

“ BagaimanaTingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melalui Iklan Layanan Masyarakat

Kohesi adalah gaya tarik menarik antarpartikel zat sejenis. Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis. Cembung dan cekungnya permukaan zat cair di dalam

dengan permasalahan orang lain SS S TS STS 31 Saya beranggapan ayah mampu. bekerjasama dengan ibu

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pelaku pernikahan dini di desa Wonoharjo yang memiliki pemahaman agama yang baik, terbukti pada keutuhan keluarga mereka yang masih

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 15,26 persen dan dari sisi pengeluaran dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi LNPRT