• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (DARI RPJPD SAMPAI KE RKPD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (DARI RPJPD SAMPAI KE RKPD)"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

(DARI RPJPD SAMPAI KE RKPD)

BAHAN DISKUSI DENGAN

SKPD KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA TANGGAL 30 JULI 2010

DISUSUN OLEH :

PROF. DR. SADU WASISTIONO, MSI (DOSEN IPDN)

(2)

A. PENDAHULUAN

CAUSA PRIMA atau penyebab utama kegagalan negara menciptakan

kesejahteraan rakyatnya terletak pada manajemennya (Peter F. Drucker; David McLeod).

Manajemen adalam penemuan terbesar Abad ke-21. (Peter F. Drucker).

Perencanaan merupakan fungsi pertama dari manajemen yang perlu disiapkan secara matang.

Perencanaan dalam bidang pemerintahan yang tepat (dari segi waktu, sasaran dan tujuan, irama pelaksanaan yang akan dijalankan, koordinasi antarbidang) akan memungkinkan tercapainya NILAI 4E ( efektivitas, efisiensi, “equity”, serta “economic”).

Perencanaan pembangunan di Indonesia dewasa ini sedang mencari

bentuknya yang tepat, setelah mengalami masa turbulensi selama 7 tahun (1997-2004), dan masuk pada era desentralisasi yang seluas-luasnya.

Sebelumnya telah dijalankan perencanaan yang konsisten dan

berkesinambungan pada masa orde baru, selama 30 tahun dalam suasana sentralistik.

(3)

UU No. 5/1974 bersifat Sentralistik

Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan antara

Top

Down Planning

dengan

Bottom Up Planning

dengan dominasi perencanaan yang datang dari atas karena :

Kewenangan

Pembiayaan dikendalikan dari Pusat

Personil

UU No. 22/1999 bersifat Desentralistik

Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan antara Top Down Planning dengan Bottom Up Planning dengan dominasi perencanaan Yang datang dari Daerah karena :

Kewenangan

Personil dikendalikan oleh Daerah

(4)

Pada Masa UU Nomor 32 Tahun 2004, perencanaan pembangunannya menggunakan pendekatan eklektik dengan memadukan pendekatan dari atas (top down planning) dengan pendekatan dari bawah (bottom up planning), dengan peran yang seimbang. Kebijakan perencanaan makro berasal dari pemerintah pusat, yang digunakan sebagai rujukan bagi perencanaan pembangunan di tingkat regional dan lokal. Sedangkan perencanaan pembangunan skala lokal dan regional diakomodasi dalam perencanaan pembangunan makro pada skala nasional.

Pertemuan antara perencanaan dari atas dan dari bawah dilakukan secara periodik melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang), baik pada saat menyusun RPJPD, RPJMD, RKPD maupun pada saat menyusun RAPBD.

Kebijakan melibatkan masyarakat luas dalam berbagai perencanaan yang dibuat oleh pemerintah didasari pertimbangan bahwa indonesia adalah negara unitaris yang berkedaulatan rakyat. (Lihat UUD 1945), bukan kedaulatan penguasa seperti pada masa lalu.

(5)

PROBLEMATIKA

Kelemahan perencanaan dari Pusat;

Kelemahan pengendalian dari Pusat;

Munculnya egoisme kedaerahan yang berlebihan;

Adanya salah tafsir terhadap UU 22/1999 yang dilanjutkan

pada masa UU Nomor 32 Tahun 2004.

Penggunaan kewenangan Daerah yang luas, belum diimbangi

dengan kualitas SDM yang memadai;

Dominasi pertimbangan politik dalam pengambilan keputusan

publik;

Terjadi :

Tumpang tindih perencanaan antara Pemerintah Pusat, Prop. & Kabupaten/Kota

Ketidakkonsistenan antara perencanaan Pusat, Propinsi & Kabupaten/Kota

Konflik perencanaan terutama antara Pemerintah Propinsi dengan Kabupaten/Kota

(6)

B. PERUBAHAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Untuk mengatasi berbagai masalah perencanaan pembangunan yang muncul setelah reformasi kemudian ditetapkan UU Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Di dalam SPPN kemudian ditetapkan kurun waktu perencanaan yaitu : a. Untuk rencana pembangunan jangka panjang, durasinya ditetapkan

selama 20 tahun.

b. Untuk rencana pembangunan jangka menenngah, durasinya ditetapkan selama 5 tahun.

c. Untuk rencana pembangunan jangka pendek, durasinya ditetapkan selama satu tahun.

(7)

Pemerintah Pusat kemudian mengeluarkan UU Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025. UU terbit terlambat 3 tahun dari jadual yang seharusnya (tahun 2004), sehingga menimbulkan berbagai permasalahan di dalam penyusunan dan

implementasinya di daerah.

Berdasarkan perintah Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, yang juga digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan rencana

pembangunan daerah sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional.

Untuk pedoman teknis di tingkat daerah, dikeluarkan Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tertanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah.

(8)

C. PENYUSUNAN RPJP DAERAH 2005-2025

Langkah pertama dalam menyusun RPJP Daerah adalah mempelajari dokumen perencanaan jangka panjang yang telah ada sebelumnya (misalnya dalam bentuk Pola Dasar/Poldas) untuk melihat tahapan pencapaian perencanaan yang sudah dijalankan serta target-target lanjutan yang perlu diakomodasi dalam RPJPD.

Perencanaan pembangunan daerah pada dasarnya adalah sebuah kontinum perencanaan bagi sebuah daerah otonom sebagai suatu entitas, terlepas dari terjadinya pergantian regim pemerintahan.

Tahap selanjutnya adalah menetapkan visi daerah untuk kurun waktu 20 tahun. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, kemudian disusun misi, yakni rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

(9)

RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) ditetapkan dengan Peraturan Daerah (pasal 13 ayat 2 UU 25/2004).

Perencanaan dan pengendalian pembangunan; dan Perencanaan,

pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang merupakan urusan wajib bagi pemerintahan daerah propinsi dan kabupaten/kota.

* Karena urusannya bersifat konkuren, maka dalam penyusunan

perencanaan pembangunan daerah mutlak diperlukan kerjasama dan saling pengertian antarsusunan pemerintahan.

Obyek dan subyek perencanaan pembangunan antarsusunan pemerintahan bersifat tumpang tindih.

Terdapat hubungan dalam bidang keuangan, pelayanan umum serta pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya sehingga mutlak diperlukan perencanaan bersama.

(10)

Abstrak

Visi Pemerintah Daerah

Visi Perangkat Daerah

Kongkret &

Terukur Hierarkhi Visi Daerah

Visi Daerah

JENIS DAN TINGKATAN VISI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(11)

Ciri Visi yang Baik :

Spesifik (

specific

)

Sederhana (

simple

)

Terikat Waktu (

time-bound

)

Mungkin untuk dicapai (

achieveable)

(12)

Visi

Misi

Kegiatan

Program

Tujuan

S

trateg

i

(13)

Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan

Dalam Menyusun Visi Daerah

Kontributor PDRB Terbesar 1) 2) 3) Mata Pencarian Penduduk Terbanyak 1) 2) 3) Penetapan Bisnis Inti (Core Business) Susun Visi 10 kata

Keunggulan yang di-Rencanakan di masa Mendatang :

1) 2)

(14)

ALUR PENYUSUNAN

VISI PEMBANGUNAN DAERAH

POLA I

VISI DAERAH [VISI KEPALA DAERAH VISI PEMERINTAH DAERAH VISI PERANGKAT DAERAH VISI PEMERINTAH DAERAH +

(15)

Keterangan :

1. a. Visi Daerah bersifat jangka panjang (long – term vision)

20 – 25 tahun

b. Visi Daerah disusun oleh para pemegang saham

Masyarakat, DPRD dan Pemerintah Daerah

2. a. Visi Kepala Daerah bersifat jangka menengah (Mid – term vision)

5 tahun, sesuai masa jabatan Kepala Daerah

b. Visi Kepala Daerah disusun oleh Bakal Calon KDH kemudian dipaparkan dalam Rapat Paripurna DPRD

Pasal 37 ayat (1) dan (2)

3. a. Visi Pemerintah Daerah bersifat jangka menengah (Mid – term vision)

5 tahun

b. Visi Pemerintah Daerah disusun dengan memadukan antara visi Kepala Daerah dengan visi masing-masing Perangkat Daerah, menurujuk pada visi Daerah

(16)

POLA II

VISI PERANGKAT DAERAH VISI PEMERINTAH DAERAH [ VISI KDH

Dibahas Bersama Para Pemegang Saham (DPRD, Masyarakat, PT dan Pemda)

VISI DAERAH +

(17)

GBHN PROPENAS DEPARTEMEN PROPEDA POLA DASAR REPETANAS RENSTRA D S P (Daftar Skala Prioritas) RENSTRA DINAS REPETADA POLA

DASAR PROPEDA RENSTRA RENSTRADINAS REPETADA

FKK

(Forum Koordinasi & Kesepakatan) KESEPAKATAN BUPATI/WALIKOTA DENGAN GUBERNUR Pusat

= Garis Hubungan Langsung = Garis Hubungan Koordinasi = Garis Hubungan Kesepakatan

MEKANISME

KOORDINASI DAN KESEPAKATAN PERENCANAAN MENURUT PARADIGMA UU 22/1999

Propinsi Kab./Kota

(18)

Perbandingan Beberapa Pengertian

Mengenai Dokumen Perencanaan

N O NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI

1. Pola Dasar Perencanaan Induk

1. Visi & Misi

2. Arah Kebijakan & Strategi

Komitmen politis Daerah Untuk Mewujudkan Cita

-Cita Masyarakat 2. Propeda Perencanaan Manajerial 1. Prioritas Daerah 2. Program/Agenda Pembangunan Daerah

Pedoman bagi Semua pelaku pembangunan di Daerah (Pemerintahan, Swasta, & Masyarakat dengan pembiayaan dari berbagai sumber) 3. Renstrada Perencanaan Operasional/ Taktis 1. Tujuan/Sasaran Setiap Bidang, Kewenangan dan Sektor 2. Program & Kegiatan Tiap Bidang, Kewena-ngan & Sektor

Pedoman bagi Pemerin tah Daerah dalam

melaksanakan fungsi-fungsi berdasarkan kewenangan Daerah yang ada dengan

(19)

NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 4. APBD Perencanaan Yang bersifat Alokasi Pembiayaan Program/Proyek Yang mendapatkan Pembiayaan Dari Pemda Refleksi dari Kemampuan Pemerintah Daerah Dalam Menjalankan Fungsi Berdasarkan

(20)

Dokumen Perencanaan Pembangunan

Menurut UU 32/2004 ttg Pemerintahan Daerah

NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Perencanaan Induk untuk jangka waktu 20 tahun.

1. Visi & Misi

2. Arah Kebijakan & Strategi pemb.

daerah mengacu RPJP Nasional

Komitmen politis Daerah Untuk Mewujudkan Cita

-Cita Masyarakat 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Perencanaan Manajerial Untuk masa 5 tahun 1. Prioritas Daerah 2. Program/Agenda Pembangunan Daerah sbg pen-jabaran dari Visi, Misi dan program Kepala Daerah Berisi : -Arah kebijakan keuangan daerah -Strategi pembangunan daerah -Kebijakan umum,

- Program satuan kerja

Perangkat Daerah

- Lintas satuan kerja

perangkat daerah

- Program kewilayahan

disertai rencana kerja regulatif & pendanaan indikatif

(21)

NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 3. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perencanaan Penjabaran dari RPJM utk jangka waktu 1 tahun. Berisi : -Rancangan kerangka ekonomi daerah -Prioritas pemb. daerah

-Rencana kerja dan

pendanaannya Refleksi dari Kemampuan Pemerintah Daerah Dalam Menjalankan Fungsi Berdasarkan

Kewenangan Yang Ada Maupun berdasarkan partisipasi masyarakat.

• Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang disebut Renstra SKPD yang memuat : visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

• Renstra SKPD dirumuskan dalam bentuk rencana kerja satuan kerja perangkat daerah yg memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yg dilaksanakan oleh pemda maupun melalui partisipasi masyarakat.

(22)

Perencanaan pembangunan daerah disusun berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, mencakup :

a. penyelenggaraan pemerintahan daerah;

b. organisasi dan tata laksana pemerintahan daerah;

c. kepala daerah, dprd, perangkat daerah dan PNS daerah; d. keuangan daerah;

e. potensi sumber daya daerah; f. produk hukum daerah;

g. kependudukan;

h. informasi dasar kewilayahan; dan

i. Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. (Pasal 152).

(23)

RPJP

NAS RPJM NAS RENSTRA KL

RPJM PROP RPJP

PROP

RENJA KL

RKPD Prop SKPD PROPRENSTRA SKPD PROPRENJA

RPJP

KAB/KOTA KAB/KOTARPJM KAB/KOTARKPD

RENSTRA SKPD KAB/KOTA RENJA SKPD KAB/ KOTA Pusat

= Garis Hubungan Langsung = Garis Hubungan Koordinasi

MEKANISME

KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN MENURUT UU 25/2004 & UU 32/2004 Propinsi Kab./Kota UUD 1945 RKP

(24)

RPJP

NAS RPJM NAS RENSTRA KL

RPJM PROP RPJP

PROP

RENJA KL

RKPD Prop SKPD PROPRENSTRA SKPD PROPRENJA

RPJP

KAB/KOTA KAB/KOTARPJM KAB/KOTARKPD

RENSTRA SKPD KAB/KOTA RENJA SKPD KAB/ KOTA Pusat

= Garis Hubungan Langsung = Garis Hubungan Koordinasi

MEKANISME

KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN MENURUT UU 25/2004 & UU 32/2004 Propinsi Kab./Kota UUD 1945 RKP

(25)

KERANGKA PEMIKIRAN

DISAIN PERENCANAAN DI DAERAH

Aspirasi Masyarakat Propeda Renstra & Dokumen lain Stakeholders/ Masyarakat DPRD PEMDA Tuntutan, Aspirasi, Kebutuhan Masalah di Masyarakat Visi, Misi & Strategi Daerah DPRD PEMDA Strategi & Prioritas Arah & Kebijakan P E M D A

 

Hal. 1

(26)

Unit – unit Kerja

1. Visi, Misi & Tupoksi Unit Kerja; 2. Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan/ Aktivitas; 3. Tolok Ukur Kinerja & Target Kinerja;

4. Rincian Anggaran perAktivitas & SAB

RAPBD PEMDA

PEMDADPRD

APBD

(27)

C. PENYUSUNAN RPJMD

RPJM Daerah memuat :

- arah kebijakan keuangan Daerah - strategi pembangunan Daerah; - Kebijakan Umum;

- Program Satuan Kerja Perangkat Daerah; - Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah;

- Program kewilayahan serta rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan

memperhatikan RPJM Nasional.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004, RPJMD ditetapkan dengan

Peraturan Kepala Daerah, sedangkan menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, ditetapkan dengan Perda.

UU Nomor 25 Tahun 2004 disusun pada masa UU Nomor 2 Tahun 1999 yang masih terdapat pemisahan antara Kepala Daerah dengan DPRD, sedangkan pada UU Nomor 32 Tahun 2004, antara KDH dengan DPRD sama-sama merupakan UNSUR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH.

(28)

D. PENYUSUNAN RENSTRA SKPD

* Renstra- SKPD (Rencana Strategis Satuan Kerja Pemerintah Daerah) memuat :

- visi - misi, - tujuan - strategi - kebijakan

- program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

(29)

Rencana Kerja – SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD memuat :

- kebijakan

- program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

* Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan ) Jangka Menengah daerah dilaksanakan paling lambat 2(dua)

bulan setelah Kepala Daerah dilantik.

* RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD.

* RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

* Masa transisi ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak UU ini diundangkan.

(30)

E. PENYUSUNAN RKPD

RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu RKP, memuat :

- rancangan kerangka ekonomi daerah; - prioritas pembangunan Daerah;

- rencana kerja dan pendanaannya – baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

* Renstra- SKPD (Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah) memuat :

- visi - misi, - tujuan - strategi - kebijakan

- program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

(31)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (pasal 26 ayat 2 UU 25/2004).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) menjadi pedoman penyusunan RAPBD (pasal 25 ayat 2 UU 25/2004).

(32)

KAITAN ANTARA VISI, MISI, DAN PROGRAM PRIORITAS

VISI

MISI 1 PROGRAM PRIORITAS 1 PROGRAM PRIORITAS 2 … DST MISI 2…… DST PROGRAM PRIORITAS 1 PROGRAM PRIORITAS 2 ….. DST

(33)

KAITAN ANTARA VISI, MISI, DAN PROGRAM PRIORITAS SERTA

PENGALOKASIKAN ANGGARAN SETIAP TAHUNNYA

VISI

MISI 1 PROGRAM PRIORITAS 1 PROGRAM PRIORITAS 2 … DST MISI 2…… DST PROGRAM PRIORITAS 1 PROGRAM PRIORITAS 2 ….. DST APBD I 2 3 4

(34)

Dari tema tersebut tergambar bahwa prioritas pembangunan tahun 2011 adalah peningkatan investasi di bidang industri, infrastruktur,

agroindustri, dan pariwisata secara terpadu, yang dilakukan melalui promosi.

Konsekuensi logis dari penetapan tema berarti sektor industri,

infrastruktur, agroindustri serta pariwisata akan menjadi prioritas dalam kegiatan maupun dukungan dananya. Sedangkan sektor-sektor lainnya menjadi pendukung.

Pilihan tema di atas, tentunya sudah memperhitungkan kelanjutan dengan tema RKPD tahun-tahun sebelumnya, mengingat tahun 2011 merupakan tahun keempat dari RPJMD Kabupaten Bekasi Tahun 2007 – 2012.

Contoh : TEMA TAHUN 2011 “ PENINGKATAN DAN PROMOSI INVESTASI TERPADU DI BIDANG INDUSTRI, INFRASTRUKTUR, AGROINDUSTRI DAN

(35)

BIDANG INTI DAN BIDANG PENDUKUNG

DALAM RKPD TAHUN 2011

INFRA STRUKTUR AGRO INDUSTRI PARIWI SATA

INDUST

RI

SEKTOR LAINNYA SEKTOR LAINNYA SEKTOR LAINNYA SEKTOR LAINNYA

(36)

Mengingat bidang industri, infrastruktur, agribisnis, dan pariwisata mencakup aktivitas yang sangat luas, melalui Musrenbang sekarang ini tentunya akan ditentukan pilihan prioritas dari masing-masing bidang, termasuk sumber pembiayaannya dari berbagai sumber.

Sekaitan dengan penjelasan di atas, Musrenbang sekarang ini tentunya akan mengundang pemangku kepentingan yang relevan seperti kalangan industriawan dan asosiasinya, asosiasi pengembang infrastruktur,

asosiasi agribisnis serta asosiasi pariwisata, selain tokoh masyarakat.

Apabila kedalaman bidang-bidang prioritas sudah ditentukan, perlu dilanjutkan dengan menentukan target-target yang terukur secara kuantitas. Dalam hal ini perlu adanya Key Result Indicators (KRIs) maupun Key Performance Indicators (KPIs) ( Lihat David Parmenter, 2010)

Cara ini akan mempermudah dalam menyusun angka-angka indikatif yang akan dituangkan dalam RAPBD, yang selanjutnya akan dibahas dengan DPRD.

(37)

BIDANG INDUSTRI

SUBSEKTOR INDUSTRI ……… KONSEN TRASI …….. KONSEN TRASI…… SUBSEKTOR INDUSTRI ………. KONSEN TRASI ……

(38)

BIDANG

INFRASTRUKTUR

SUBSEKTOR INFRA STRU……… KONSEN TRASI …….. KONSEN TRASI…… SUBSEKTOR INFRSTRUK TUR………. KONSEN TRASI ……

(39)

BIDANG

AGROINDUSTRI

SUBSEKTOR AGROINDU STRI…… KONSEN TRASI …….. KONSEN TRASI…… SUBSEKTOR AGROINDU STRI………. KONSEN TRASI ……

(40)

BIDANG PARIWISATA

SUBSEKTOR PARIWI SATA……. KONSEN TRASI …….. KONSEN TRASI…… SUBSEKTOR PARIWI SATA……. KONSEN TRASI ……

(41)

David Parmenter (2010 : 1) menegaskan bahwa :

1. Key Result Indicators (KRIs) tell you how you have done in a perspective or critical success factor.

2. Result Indicators (RIs) tell you what you have done. 3. Performanve Indicators (Pis) tell you what to do.

(42)

F. PENYUSUNAN APBD

Perencanaan jangka panjang yang tersusun dalam RPJPD yang kemudian dijabarkan dalam RPJMD perlu dilaksanakan secara bertahap dan

berkesinambungan setiap tahunnya sebagaimana tertuang dalam RKPD.

Dari dimensi perencanaan jangka panjang dan jangka menengah serta jangka pendek (tahunan) perlu dibumikan dalam bentuk implementasi program dan kegiatan, yang diwujudkan dalam bentuk anggaran tahuan yang tersusun dalam APBD.

(43)

RPJM

Nasional RAPBN APBN

RPJP Daerah

RPJM

Daerah RKPD RAPBD APBD

Renstra SKPD

Renja

SKPD RKA –SKPD PenjabaranAPBD Renstra

KL Pedoman RKA - KL RincianAPBN

P E M E RI NT A H P US A T P E M E RI NT A H DA E RA H PERENCANAAN PENGANGGARAN

DISERASIKAN MELALUI MUSRENBANGDA

KUA PPAS RPJP

Nasional RKP

Renja KL

Perencanaan & Penganggaran Daerah

Alur Perencanaan & Penganggaran

(44)

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah

(1)

A. Umum

 Disusun sesuai dengan Urusan yang menjadi kewenangan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan nasional.

 Jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (Tahunan), RPJP-D, RPJM-D, RKP-D.

 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian

(45)

C. Fungsi Perencanaan

 Pedoman penyusunan Visi, Misi, dan Program Prioritas para Calon Kepala Daerah

 Pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah

 RPJP-D Provinsi menjadi acuan penyusunan RPJP-D Kabupaten/Kota

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah

(3)

RPJP-D berfungsi :

 Pedoman bagi Kepala SKPD untuk menyempurnakan Rancangan

Renstra SKPD menjadi Renstra SKPD

 Bahan utama penyusunan RKP Daerah

 Dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kerja KDH

 RPJM-D Provinsi merupakan pedoman dalam penyusunan RPJM-D

Kabupaten/Kota

(46)

 Pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD

 Pedoman dalam penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan APBD tahun berjalan

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah

(4)

RKPD- digunakan sebagai:

(47)

Pengintegrasian SPM dalam RPJMD

Urusan Pemerintahan Urusan Bersama Urusan Mutlak Urusan Pilihan Urusan Wajib Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM) Analisis Keuangan dan Kondisi Umum Daerah Kondisi Umum DaerahFaktor GeografisPerekonomiUrusan Pemerintahan yg menjadi Kewenangan Daerahan DaerahKondisi Sosial BudayaPrasarana dan SaranaPemerintahan UmumPrestasi Kerja Pelayanan Publik Berbasis SPM Rancangan RPJMDStrategi Pembangunan DaerahArah Kebijakan UmumArah Kebijakan Keuangan DaerahProgram Prioritas Daerah Renstra-SKPD

Visi, Misi dan TujuanStrategi dan KebijakanProgram, Indikasi Kegiatan, Prestasi Kerja Berbasis SPM Penetapan Perda tentang RPJMD RKPD Renja-SKPD RKA-SKPD

Menjadi salah satu faktor dalam menggambarkan

Menjadi acuan dalam penyusunan

(48)

 Sinkronisasi penyusunan rancangan APBD dan APBN (UU No. 17/2003, UU No. 25/2004, UU No. 32/2004 dan UU No. 33/2004) (PP No. 58/2005)

 Mempedomani pada Permendagri No. 13/2006 jo Permendagri No. 59/2007

IV. Penyusunan KUA dan PPAS

(1)

A. KU - APBD

(49)

Sasaran dan kebijakan daerah dalam satu tahun anggaran yang menjadi petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati sebagai pedoman penyusunan RAPBD dan RP APBD

IV. Penyusunan KUA dan PPAS

(2)

1. Pengertian KUA

(50)

IV. Penyusunan KUA dan PPAS

(2) RPJM RPJM RKP RKPD 5 th 1 th 5 th 1 th RPJM Renja SKPD 5 th 1 th PPAS KUA Nota kesepakatan DPRD dan Kepda Pedoman Peny RKA-SKPD TAPD Raperda APBD 1 th RKA-SKPD 1 th Dibahas bersama DPRD

(51)

IV. Penyusunan KUA dan PPAS

(3) Kebijakan Pemb. Nas

dan Keu Da Kerangka Ekonomi Makro dan Prioritas Pembangunan

Jaring Asmara Musrenbang Rensta SKPD Renja SKPD RPJMD RKPD

KUA & PPAS PEMDA Per. KDH Pedoman Penyusunan RKA - SKPD TAPD RAPBD PERDA APBD

Evaluasi Kinerja Masa Lalu DPRD BAN ANGGR Klarifikasi RAPBD Konsultasi Publik Persetujuan Raperda APBD Pengajuan RAPBD Evaluasi Raperda APBD RKA - SKPD

Tahap Penyusunan dan Penetapan Perda APBD

Depdagri Provinsi

(52)

IV. Penyusunan KUA dan PPAS

(5)

KUA

Tentukan skala prioritas dalam urusan wajib dan urusan pilihan

Tentukan urutan program dalam masing-masing urusan pemerintahan (wajib dan pilihan)

Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program

(berdasarkan prioritas kegiatan)

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan dari port statis dan port dinamis ialah pada port statis bersifat port yang dipesan atau telah ditentukan terlebih dahulu untuk penyesuaian pemakaian

Studi banding struktur kristal dan magnetoresistance (MR) perovskite La 0,7 Ca 0,3 MnO 3 (LCMO) terhadap senyawa induk LaMnO 3 (LMO) dan CaMnO 3 (CMO) telah dilakukan

Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan pengorbanan yang tiada akhir untukku , yang selalu mendoakanku, air mata dan keringat yang tercucur untukku , sari

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa parameter diameter, tinggi, dan persen hidup bibit cempaka menggunakan media sapih cocopeat memiliki nilai yang

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Binjai sebagai penyedia jasa pelayanan pajak (khusus dalam penelitian ini adalah Pajak BPHTB)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat skor kecemasan antara kelompok eksperimen yang diberikan

Pengajuan yang dilakukan lewat agen sama sekali tidak menjamin perolehan bantuan grassroots karena tidak ada hubungan dengan Kedutaan Besar Jepang dan Konsulat