i 1
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
SKRIPSI
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh: TRI MARLIANA
NIM: A11200838
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
ii 1
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, April 2016
iii 1
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
Disusun oleh: TRI MARLIANA
NIM: A11200838
Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom) (Ernawati, S.Kep.Ns., M.Kep)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
iv 1
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
Disusun oleh: TRI MARLIANA
NIM: A11200838
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 5 Februari 2016
Susunan Dewan Penguji:
1. Ery Purwanti, M. Sc (Penguji I) ...
2. Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji II) ...
3. Ernawati, S.Kep.Ns., M.Kep (Penguji III) ...
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
v 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara”, Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kebumen, April 2016
vi 1 MOTTO
Jangan pernah mengeluh dalam keadaan apapun, sesulit apapun itu, karena
kita tidak pernah tahu hikmah indah apa yang akan terjadi dibalik keluhan-keluhan kita
(Tri Marliana)
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukai
vii 1
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT, skripsi ini bisa selesai tepat pada waktunya. Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Karya tulis ini saya persembahkan kepada motivasi hidup saya, yang selalu memberi dukungan yaitu ayahanda Nadirin dan ibunda Umi Barokah tercinta yang selalu memberikan kasih sayangnya tiada henti, memberi semangat saat anak perempuannya patah semangat dan berdoa untuk keberhasilan anak perempuannya. Semoga allah selalu memberikan yang terbaik untuk kalian.
1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran selama membimbing dalam skripsi ini.
2. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan banyak saran demi terselesaikannnya skripsi ini.
3. Kawan-kawan kost wisma gading, satu angkatan 2012 selalu support tiada hentinya, dukungan doa, tawa candanya yang selalu berikan warna di sela-sela kejenuhan. Tetap optimis dan semangat dalam melakukan sesuatu.
4. Sahabat-sahabatku semua, satu angkatan 2012 S1 keperawatan yang super kompak, tanpa kalian aku tidak bisa seperti ini, semoga silaturahmi kita selalu terjaga, Aamiin.
viii 1 PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, April 2016
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
Tri Marliana1) Marsito 2) Ernawati 3)
ABSTRAK
Latar Belakang : Mendapatkan makanan yang aman adalah hak asasi setiap orang. Pada kenyataannya, belum semua orang bisa mendapatkan akses terhadap makanan yang aman. Berdasarkan profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2006, Kejadian Luar Biasa Keracunan makanan terjadi di 21 Kabupaten/ Kota dengan frekuensi tertinggi terjadi di Kabupaten Banjarnegara (29 kejadian). Pemerintah sudah menetapkan peraturan mengenai keamanan pangan, masih saja ada penjual makanan atau produsen yang menggunakan bahan tambahan makanan yang dilarang yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Tujuan : Mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei. Sampel berjumlah 40 pedagang yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Sebagian besar pedagang makanan (72,5%) dengan pengetahuan tentang keamanan jajanan kategori cukup. Sebagian besar pedagang makanan (87,5%) dengan sikap tentang keamanan jajanan kategori baik. Sebagian besar pedagang makanan (77,5%) dengan tindakan tentang keamanan jajanan kategori cukup. Sebagian besar pedagang makanan (70,0%) dengan perilaku tentang keamanan jajanan kategori cukup. Kesimpulan dan Saran: Sebagian besar pedagang makanan (70,0%) dengan perilaku tentang keamanan jajanan kategori cukup, maka petugas kesehatan khususnya perawat perlu melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para pedagang makanan jajanan di lingkungan sekolah berkaitan dengan keamanan pangan yang meliputi: cara produksi yang baik, penggunaan bahan tambahan, dan praktek hygiene dan sanitasi.
Kata Kunci : keamanan jajanan, pedagang makanan, perilaku
ix 1 BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Minithesis, April 2016
BEHAVIOR OF TR
ADERS FOR FOOD SECURITY SNACKS DISTRICT IN WORK AREA SD KALIBENING
DISTRICT BANJARNEGARA
Tri Marliana1) Marsito 2) Ernawati 3)
ABSTRACT
Background: Getting safe food is a basic human right. In fact, not everyone can get access to safe food. Based on the health profile of Central Java in 2006, Extraordinary Events Food poisoning occurs in 21 District / City with the highest frequency in Banjarnegara (29 events). The government has set regulations on food safety, there are still sellers of food or manufacturers who use banned food additives that may harm human health.
Objective: To determine the behavior of the security hawker food vendors in the Work Area SD Kalibening District of Banjarnegara district.
Methods: This study used a descriptive method with survey approach. Samples numbered 40 merchants by total sampling. Data were analyzed using descriptive analysis.
Results: This study resulted in the finding that the majority of the food trade (72.5%) with knowledge of the security snacks category enough. Most of the food trade (87.5%) with the attitude of the security snacks categories. Most of the food trade (77.5%) with the actions of the security snacks category enough. Most of the food trade (70.0%) with the behavior of the security snacks category enough. Conclusions and Recommendations: Most of the food trade (70.0%) with the behavior of the security snacks category enough, then health workers, especially nurses need to provide guidance and counseling to street food vendors in the school environment with regard to food safety include: the production method well, the use of additional materials, and hygiene and sanitation practices. Keywords: street food security, food vendors, behavior
x 1 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
xi 1
D. Pertanyaan Penelitian ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Metode Penelitian ... 32
B. Populasi dan Sampel ... 32
C. Variabel Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Instrumen Penelitian ... 36
G. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner ... 37
H. Teknik Analisa Data ... 38
I. Pengolahan Data ... 38
J. Etika Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Pembahasan ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA
xii 1
DAFTAR GAMBAR
xiii 1
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 34 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Perilaku Pedagang Makanan Tentang Keamanan Jajana35 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pedagang Makanan Tentang
Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ... 41 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Pedagang Makanan Tentang Keamanan
Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ... 41 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tindakan Pedagang Makanan Tentang
Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ... 42 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Pedagang Makanan Tentang
xiv 1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Responden Lampiran 2. Lembar Kuesioner Lampiran 3. Uji Statistik Deskriptif Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian
xv 1
DAFTAR SINGKATAN
PBM : Penyakit Bawaan Makanan
BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan BTP : Bahan Tambahan Pangan
BTM : Bahan Tambahan Makanan
SD : Sekolah Dasar
WHO : World Health Organization
UU : Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mendapatkan makanan yang aman adalah hak azasi setiap orang. Pada kenyataannya, belum semua orang bisa mendapatkan akses terhadap makanan yang aman. Hal ini ditandai dengan tingginya angka kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh Penyakit Bawaan Makanan (PBM). Secara umum PBM dapat diakibatkan oleh bahaya biologi dan kimia. Menurut WHO dalam Dadi (2011), laporannya menyebutkan bahwa angka kematian global akibat diare yang disebabkan oleh PBM selama tahun 2010 adalah sebesar 1,8 juta orang. Selain diare, terdapat lebih dari 250 jenis penyakit karena mengkonsumsi makanan yang tidak aman.
Walaupun pemerintah sudah menetapkan peraturan mengenai keamanan pangan, masih saja ada penjual makanan atau produsen yang menggunakan bahan tambahan makanan yang dilarang yang dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti pada hasil uji BPOM yang dilakukan di 18 propinsi pada tahun 2008 diantaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandar Lampung, Denpasar, dan Padang terhadap 861 contoh makanan menunjukkan bahwa 39,95% (344 contoh) tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Dari total sampel itu, 10,45% mengandung pewarna yang dilarang, yakni rhodamin B, methanol yellow dan amaranth (Nurdwiyanti, 2008)
2
Banyak jajanan yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan sehingga membahayakan kesehatan jutaan anak sekolah dasar. Namun demikian kehadiran pedagang makanan jajanan anak di sekolah hendaknya tidak dilarang, karena hal ini juga berperan dalam menopang perekonomian terutama di sektor informal (Rachmawati, 2006).
Salah satu upaya peningkatan, pencegahan, maupun pemulihan yang dilakukan pemerintah di dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah kemanan pangan yang meliputi pengamanan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan makanan dan penyajiannya. Untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan, pemerintah harus memberikan pengawasan yang serius khususnya dalam usaha sanitasi pengelolaan makanan dan minuman yang dilakukan oleh industri rumah tangga yaitu dengan menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak bersih (Suparian, 2008).
Tanda-tanda umum makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain berlendir, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Tanda lain dari makanan yang tidak memenuhi syarat aman adalah bila dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan berbahaya seperti asam borax, formalin dan zat pewarna rhodamin B. Cara mengolah atau meracik makanan yang tidak benar juga dapat mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen (Lestari, 2009).
3
Departemen kesehatan telah memasyarakatkan penggunaan BTP yang diizinkan dalam proses produksi makanan dan minuman, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan dengan acuan UU No. 23/192 tentang kesehatan yang menekankan aspek keamanan. Sedangkan UU No. 7/1996 tentang Pangan, selain mengatur aspek keamanan dan mutu dan gizi juga mendorong terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab serta terwujudnya tingkat kecukupan pangan yang terjangkau sesuai kebutuhan masyarakat (Cahyadi, 2008).
Penggunaan bahan tambahan makanan (BTM), zat pewarna sintetik khususnya yang ilegal seperti rhodamin B (pewarna tekstil), methanol yellow, dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenetik yang dalam jangka panjang menyebabkan kelainan-kelainan pada organ tubuh manusia. Rhodamin B bila tertelan dapat mengakibatkan iritasi saluran pencernaan, gangguan fungsi hari, dan kanker hati. Methanil Yellow (pewarna kuning berbahaya) bila tertelan dapat mengakibatkan mual, muntah, sakit perut dan keracunan makanan.
4
keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ?”
C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara 2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara
b. Mengetahui sikap pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara. c. Mengetahui tindakan pedagang makanan tentang keamanan jajanan di
SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pedagang
Sebagai bahan informasi pedagang mengenai penggunaan bahan tambahan pangan serta kebersihan penyajian makanan.
2. Bagi Perawat Komunitas
Sebagai bahan masukan guna meningkatkan kegiatan promosi kesehatan mengenai sanitasi makanan pada sekolah-sekolah di wilayah kerjanya.
3. Bagi Penelitian selanjutnya
5
anaknya dan pedagang terus meningkatkan kualitas jajanan yang dijajakannya.
E. Keaslian Penelitian
6
perbedaannya penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan pada jenis penelitian yang merupakan penelitian deskriptif serta perbedaan pada waktu dan tempat penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah (2012). Pengetahuan Keamanan Pangan Penjual Makanan Jajanan Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Semarang: Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah S emarang
Arisman. (2009). Identifikasi Perilaku Penjamah Makanan yang Berisiko Sebagai Sumber Keracunan Makanan, Laporan Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya, Palembang
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Aziz Alimul Hidayat, (2009). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta, EGC
Alimul Hidayat, Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik. Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Cahyadi, Wisnu. (2008). Analisis & aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan/Ed.2. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyadi, W., (2008), Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Bumi. Aksara: Jakarta
Dadi (2011). Diare Akut Pada Anak. Jakarta: Rajawali
Damayanthi (2013). Pendidikan gizi informal kepada penjaja makanan untuk peningkatan keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar. Bogor: Institut Pertanian.
Dinas Kesehatan Pemerintah. Provinsi Jawa Tengah. (2006). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Pemerintah. Provinsi Jawa Tengah.
Februhartanty (2014). Keamanan Jajanan Anak. Jakarta: Rajawali
Lestari, (2009), Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba yang Terdapat pada Saus Tomat dan Saus Cabai Isi Ulang yang Digunakan Pada Kantin USU. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
52
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Nurdwiyanti (2008). Pewarna Makanan. Jakarta: Rajawali
Prabu, (2008). Penyehatan Makanan. Staf Pengaja Bagian Kesehatan Lingkungan Politeknik Cipta Jakarta.
Rahmawati, S.M,. (2006). Pengaruh Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar. Tesis Program Pascasarjana . IPB, Bogor
Riwidikdo. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Saparinto C., Hidayati D., (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius
Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparian, (2008). Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum, Surabaya
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Tri Marliana NIM : A11200838
Saat ini sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
1
PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN
BANJARNEGARA
Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban
1. Segala sesuatu yang berasal dari alam yang diperuntukkan sebagai makanan disebut ....?
a. Pangan b. Minuman c. Masakan
2. Pangan yang belum mengalami pengolahan disebut ....? a. Makanan pembuka
b. Pangan Segar c. Bahan makanan
3. Pangan atau minuman yang diolah dengan cara tertentu disebut ....? a. Sumber pangan
2
4. Makanan atau minuman yang sudah diolah dan siap disajikan disebut ....? a. Pangan olahan siap saji
b. Panganan jajanan c. Pangan Olahan
5. Makanan atau minuman yang sudah mengalami proses pengolahan, tetapi masih memerlukan tahapan pengolahan lanjutan untuk dapat dikonsumsi disebut …..
a. Pangan olahan siap saji
b. Pangan olahan yang tidak siap saji c. Pangan Olahan
Makanan yang Aman
6. Makanan dinyatakan aman apabila ....?
a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki b. Setengah matang
8. Makanan yang sehat seharusnya tidak mengalami ....? a. Perubahan bentuk, warna yang tidak dikehendaki b. Perubahan rasa
c. Berbau
9. Makanan yang sehat seharusnya terbebas dari ....? a. Bebas dari kuman pengganggu
3
10. Saran untuk makanan mentah yang mudah tercemar adalah ...? a. Dimasak secara menyeluruh
b. Dipanaskan c. Didinginkan
C. Sikap
Petunjuk Umum Pengisian
Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai pendapat saudara dengan cara memberikan tanda (√)
S : Bila setuju TS : Tidak setuju
Pembelian S TS
1 Bahan baku berkualitas dapat meningkatkan kualitas makanan jajanan yang dihasilkan
2 Bahan baku harus dipilih dengan hati-hati guna memastikan kualitasnya
5 Bahan baku sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan kering dan menghindari panas atau dingin berlebih
6 Bahan baku yang mudah layu atau busuk disimpan ke dalam wadah dan masukkan ke dalam kulkas.
Penyiapan
4
9 Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan makanan jajanan harus bersih dan selalu dibersihkan setelah digunakan
Memasak
10 Sayuran yang dimasak dalam kondisi baik dan tidak rusak 11 Semua masakan matang sempurna dan tidak ada masakan
setengah masak
12 Makanan yang dimasak menggunakan penyedap rasa alami 13 Makanan yang dimasak menggunakan pewarna makanan
alami Penyajian
14 Sisa makanan yang tidak habis disimpan
15 Makanan yang sudah matang langsung segera dikonsumsi 16 Makanan mentah dan matang tidak disajikan dalam wadah
yang sama
Penanganan makanan berlebihan
17 Masakan berlebihan yang tidak dapat dihabiskan dipanaskan kembali
18 Tempat pembuangan sampah di tempat penyediaan makanan dibersihkan apabila sudah berbau busuk.
19 Masakan berlebihan yang tidak dapat dihabiskan disimpan dalam lemari pendingin
5
D. Tindakan (Diisi oleh peneliti) Petunjuk Umum Pengisian
Diisi dengan cara memberikan tanda (√)
No Pertanyaan Ya Tidak
Penyiapan
1 Pedagang menggunakan pewarna makanan alami 2 Pedagang menggunakan pewarna makanan pengganti 3 Pedagang mengawetkan makanan dengan menyimpan di
lemari pendingin
4 Pedagang menggunakan bahan pengawet pengganti
5 Pedagang menggunakan gula guna memaniskan makanan 6 Pedagang menggunakan pemanis buatan
Memasak
7 Pedagang menggunakan penyedap rasa alami 8 Pedagang menggunakan penyedap rasa hasil pabrik 9 Pedagang menggunakan air matang
10 Pedagang mesak bahan makanan hingga matang Penyajian
11 Pedagang mengemas makanan dalam kondisi tertutup sehingga tidak dihinggapi lalat
12 Pedagang menyajikan makanan menggunakan sarung tangan
13 Pedagang menyajikan makanan menggunakan sendok, garpu atau alat pencepit untuk menyajikan makanan Penanganan makanan berlebihan
14 Pedagang menyiapkan tempat sampah
13
LEMBAR KONSUL
Nama : Tri Marliana NIM : A11200838
Pembimbing I : Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom
No Tanggal Materi kegiatan Paraf
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
LEMBAR KONSUL
Nama : Tri Marliana NIM : A11200838
Pembimbing II : Ernawati, S.Kep.Ns
No Tanggal Materi kegiatan Paraf
14