• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa Program Dual Degree Angkatan 2007 Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa Program Dual Degree Angkatan 2007 Universitas "X" Bandung."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif mengenai derajat Adversity Quotient pada Mahasiswa Program Dual Degree Angkatan 2007 Universitas “X” Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai derajat Adversity Quotient berikut dimensi-dimensinya pada Mahasiswa Program Dual

Degree Angkatan 2007 Universitas “X” Bandung.

Adversity Quotient merupakan suatu pola tanggapan seseorang atas segala bentuk dan intensitas dari kesulitan yang selanjutnya menentukan bagaimana reaksi orang tersebut terhadap kesulitan (Stoltz, 2007).

Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Dual Degree

Angkatan 2007 Universitas “X” Bandung yang terdiri dari 19 orang. Alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi dari Adversity Response Profile (Paul G. Stoltz, 2007) yang terdiri atas 17 item pernyataan. Reliabilitas berdasarkan Alpha Cronbach sebesar 0.970., artinya reliabilitas sangat erat/sangat reliabel.

Dari pengolahan data didapat hasil bahwa Mahasiswa Program Dual Degree Angkatan 2007 yang memiliki AQ tinggi sebesar 31,6%, memiliki AQ sedang sebesar 36,8% dan memiliki AQ rendah 31,6%.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul Lembar Pengesahan

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 10

1.5. Kerangka Pemikiran ... 11

1.6. Asumsi ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Adversity Quotient ... 22

2.1.1. Pengertian Adversity Quotient ... 23

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.3. Dimensi Adversity Quotient... 30

2.1.4. Derajat Adversity Quotient ... 36

2.1.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adversity Quotient ... 37

2.2 Tahap perkembangan Manusia (Dewasa) ... 39

2.2.1. Masa Dewasa ... 39

2.2.2. Ciri-ciri Masa Dewasa ... 40

2.2.3 Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja ... 41

2.3.Universitas “X” Bandung ... 42

2.3.1. Latar Belakang Universitas “X” Bandung ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ... 3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 3.2.1. Variabel Penelitian... 40

3.2.2. Definisi Konseptual... 40

3.2.3. Definisi Operasional ... 41

3.3. Alat Ukur ... 42

3.3.1. Alat Ukur Adversity Quotient (AQ) ... 42

3.3.2. Prosedur Pengisian Kuesioner...43

3.3.3. Sistem Penilaian...44

3.3.4. Data Penunjang ... 45

3.4. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 45

3.4.1 Validitas Alat Ukur ... 45

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.5. Populasi dan Karakteristik Populasi ... 48

3.5.1. Populasi Sasaran ... 48

3.5.2. Karakteristik Populasi ... 48

3.6. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden ... 50

4.2. Hasil Penelitian ... 51

4.3. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 65

5.2.1. Penelitian Lanjutan...65

5.2.2. Guna Laksana...65

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN DAFTAR TABEL Tabel 3.2. Tabel Dimensi dan Item ... 42

Tabel 3.3. Tabel Kategori AQ ... 44

Tabel 4.1.1. Gambaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin... 50

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.2.2. Tabel derajat AQ dengan dimensi AQ, yaitu Control ... 52 Tabel 4.2.3. Tabel derajat AQ dengan dimensi AQ, yaitu Origin & Ownership..52 Tabel 4.2.4. Tabel derajat AQ dengan dimensi AQ, yaitu Reach ... 53 Tabel 4.2.5. Tabel derajat AQ dengan dimensi AQ, yaitu Endurance ... 54

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Kerangka Pemikiran ... 20 Bagan 3.1. Skema Rancangan Penelitian ... 40

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Validitas dan Reliabilitas Lampiran 2 : Data Penunjang

Lampiran 3 : Kuesioner AQ

(6)

Lampiran 1

(7)
(8)
(9)
(10)

Lampiran 2

(11)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menyelesaikan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, peneliti meminta kerjasama dari saudara sekalian sebagai mahasiswa program dual degree angkatan 2007 untuk mengisi kuesioner. Demi kelancaran dari pengisian kuesioner, peneliti mengharapkan kerjasamanya dalam mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan keadaan saudara. Hasil data ini hanya untuk kepentingan penelitian, dan terjaga kerahasiaanya. Oleh karena itu, saudara tidak perlu menuliskan nama saudara.

Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara untuk menyempatkan diri dalam mengisi kuesioner ini.

Hormat saya,

(12)

DATA PENUNJANG

Petunjuk pengisian

Isilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan melingkari pada pilihan jawaban yang tersedia atau mengisi titik-titik dengan jawaban-jawaban yang sesuai dengan keadaan saudara secara singkat dan jelas.

Nama (inisial) :

Jenis Kelamin : L/P (lingkari yang sesuai)

Usia : tahun

Mahasiswa/angkatan :

IPK :

1. Apakah IPK yang saudara peroleh, sudah sesuai dengan target saudara?

a.Sudah, jelaskan... b. Belum, mengapa?... 2. Apa yang saudara lakukan untuk mencapai IPK yang saudara targetkan?

a. Mencoba untuk memperbaikinya dengan belajar serius b. Membiarkannya

3. Teman-teman sekeliling saya cenderung

a. Memberikan motivasi dan nasehat untuk lebih maju b. Mempengaruhi saya untuk mengabaikan tugas kuliah 4. Respon teman dekat saya ketika saya menghadapi kesulitan

a. Membiarkan saya untuk mencoba mengatasi terlebih dahulu b. Segera memberikan bantuan

5. Apabila teman saudara mendapat prestasi yang baik, apa yang saudara lakukan? a. Berusaha mendapatkan prestasi yang baik dengan belajar lebih giat lagi

seperti teman saya

(13)

6. Apabila teman saudara dapat memahami materi yang sulit, apa yang saudara lakukan?

a. Berusaha belajar lebih giat lagi seperti teman saya untuk memahami materi yang sulit

b. Biasa saja dan tidak berusaha memahami materi tersebut

7. Apabila teman saudara dapat menyelesaikan tugas yang sulit, apa yang saudara lakukan?

a. Berusaha menyelesaikan tugas yang sulit tersebut seperti yang dilakukan teman saya

b. Biasa saja dan tidak berusaha menyelesaikan tugas tersebut 8. Jika saya salah mengerjakan tugas, dosen cenderung mengungkapkan a. Kesalahan saya disebabkan karena saya kurang memotivasi diri untuk mengerjakan tugas dengan baik

b. Saya tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas tersebut 9. Jika saya mendapat nilai jelek, bagaimana tanggapan dosen?

a. Dosen mengatakan bahwa saya tidak mampu mendapat nilai bagus b. Dosen mengatakan bahwa hal ini dikarenakan saya kurang belajar

10. Apabila saudara mengalami kesulitan studi, apa yang orangtua saudara lakukan?

a. Memberi kesempatan pada saya untuk mengatasi permasalahan sebelum memberi bantuan

b. Segera memberikan bantuan ketika saya mengalami kesulitan studi

11. Saat saudara menghadapi kesulitan dalam studi, apa orangtua memberi kesempatan bagi saudara untuk menyelesaikan masalah?

(14)

Lampiran 3

(15)

Petunjuk pengisian

 Terdapat 17 peristiwa yang terdiri dari 4 pernyataan, yaitu pernyataan a, b, c, dan d. Pernyataan tersebut berhubungan dengan studi saudara.

 Pilihlah salah satu sebagai jawaban, pada kedua pernyataan yang mengikuti setiap peristiwa.

 Lingkarilah tepat di nomor yang merupakan jawaban saudara.

 Setelah selesai mohon diperiksa kembali. Jangan ada nomor yang terlewati.

Contoh :

1. Saudara tidak menemukan materi yang dibutuhkan sebagai bahan ujian. a. Saya merasa situasi ini………….

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya

Keterangan :

Angka 1 saudara tidak dapat mengendalikan situasi tersebut

Angka 2 saudara cenderung tidak dapat mengendalikan situasi tersebut Angka 3 saudara cenderung dapat mengendalikan situasi tersebut Angka 4 saudara dapat mengendalikan situasi tersebut

b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya

Keterangan :

Angka 1 saudara merasa hal ini merupakan tanggung jawab

(16)

Angka 2 saudara merasa hal ini cenderung menjadi tanggung jawab

orang/ faktor lain

Angka 3 saudara merasa hal ini cenderung menjadi tanggung jawab

saya

Angka 4 saudara merasa hal ini merupakan tanggung jawab saya

sepenuhnya

c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja

Keterangan :

Angka 1 saudara merasa hal ini mempengaruhi semua aspek kehidupan saudara

Angka 2 saudara merasa hal ini cenderung mempengaruhi semua aspek kehidupan saudara

Angka 3 saudara merasa hal ini cenderung mempengaruhi situasi ini saja Angka 4 saudara merasa hal ini mempengaruhi situasi ini saja

d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

Keterangan :

Angka 1 saudara merasa situasi ini berlangsung menetap/ lama

(17)

1. Hasil ujian saya tidak memuaskan a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

2. Karena kegiatan di luar perkuliahan yang saya ikuti sedang mengadakan event tapi pada saat yang bersamaaan saya harus mengikuti perkuliahan. a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

3. Saya diharuskan menguasai materi dalam 1,5 – 2 bulan sebelum menghadapi ujian tengah semester.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

(18)

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja

d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

4. Saya tidak lulus satu mata kuliah sehingga harus mengulangnya tahun depan.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

5. Setiap hari saya mengerjakan tugas sampai malam a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

(19)

6. Waktu antara belajar dan menyelesaikan tugas sangat padat a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

7. Saya belum selesai mengerjakan tugas sedangkan 15 menit lagi tugas tersebut harus dikumpul.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

8. Teman saya yang ingin membantu saya menyelesaikan tugas tidak memberi kabar.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

(20)

d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

9. Saya tertidur ketika harus menyelesaikan tugas, padahal besok adalah waktu pengumpulan tugas.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

10. Saya mendapat nilai D pada salah satu praktikum, sehingga saya terancam mengulang praktikum tersebut tahun depan.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

11. IPK saya tidak memuaskan. a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

(21)

c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja

d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

12. Beberapa jam lagi saya ujian tapi saya belum menguasai materi yang akan diujikan

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

13. Saya belum memahami materi yang diajarkan padahal minggu depan sudah mulai ujian.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

(22)

14. Saya tidak bisa pulang di hari raya karena masih ada tugas yang harus saya selesaikan.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

15. Dosen menyuruh saya menyelesaikan beberapa tugas dalam waktu satu hari.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

16. Saya tidak bisa pulang saat liburan caturwulan karena masih ada tugas yang harus saya selesaikan.

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

(23)

c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

Menetap 1 2 3 4 Berlangsung sementara

17. Saya menjadi panitia sebuah acara hingga malam hari sedangkan besok pagi saya harus mengikuti ujian

a. Saya merasa situasi ini

Tidak bisa saya kendalikan 1 2 3 4 Bisa saya kendalikan sepenuhnya b. Hal ini merupakan tanggung jawab

Orang lain atau faktor lain 1 2 3 4 Saya sepenuhnya c. Akibat dari situasi ini akan mempengaruhi

Semua aspek kehidupan saya 1 2 3 4 Situasi ini saja d. Menurut saya situasi ini akan

(24)

Lampiran 4

(25)
(26)
(27)

Lampiran 5

(28)

Kategori AQ IPK yang diperoleh sesuai dengan target Total

Tabel 5.1 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai IPK

Kategori AQ

Yang dilakukan untuk mencapai IPK yang ditargetkan

Total Memperbaiki dengan

Belajar serius Membiarkan

 %  %  %

Tinggi 6 100 % 0 0 % 6 100 %

Sedang 7 100 % 0 0 % 7 100 %

Rendah 5 83,33 % 1 16.67 % 6 100 %

Tabel 5.2 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai usaha

untuk mencapai IPK yang ditargetkan

Kategori AQ

Teman-teman sekeliling saya cenderung

Total

(29)

Kategori AQ

Respon teman dekat ketika saya mengalami kesulitan

Tabel 5.4 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai respon teman dekat ketika mengalami kesulitan

Kategori AQ

Ketika teman saudara mendapat prestasi yang baik, yang saudara lakukan adalah

Total belajar lebih giat

Biasa saja dan tidak berusaha

 %  %  %

Tinggi 6 100 % 0 0 % 6 100 %

Sedang 7 100 % 0 0 % 7 100 %

Rendah 6 100 % 0 0 % 6 100 %

Tabel 5.5 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai prestasi yang diperoleh teman

Kategori AQ

Ketika teman saudara dapat memahami materi yang sulit, yang saudara lakukan

adalah

Total Belajar lebih giat

Biasa saja dan tidak berusaha

 %  %  %

Tinggi 6 100 % 0 0 % 6 100 %

Sedang 7 100 % 0 0 % 7 100 %

Rendah 6 100 % 0 0 % 6 100 %

(30)

Kategori AQ

Ketika teman saudara dapat menyelesaikan tugas yang sulit, yang saudara lakukan

adalah

Total Berusaha

menyelesaikan tugas yang sulit

Biasa saja dan tidak berusaha

Tabel 5.7 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai tugas yang sulit

Kategori AQ

Ketika salah mengerjakan tugas, dosen cenderung mengungkapkan

Tabel 5.8 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai penilaian dosen mengenai pengerjaan tugas yang salah

Kategori AQ

Ketika mendapat nilai jelek, tanggapan dosen adalah

Total saya tidak mampu

mendapat nilai bagus saya kurang belajar

 %  %  %

Tinggi 0 0 % 6 100 % 6 100 %

Sedang 1 1,42 % 6 85,71 % 7 100 %

Rendah 0 0 % 6 100 % 6 100 %

(31)

Kategori AQ

Ketika menghadapi kesulitan studi, yang orangtua saudara lakukan adalah

Total Memberi

kesempatan untuk mengatasi permasalahan sebelum memberi

bantuan

Segera memberikan bantuan ketika saya mengalami kesulitan

studi

 %  %  %

Tinggi 6 100 % 0 0 % 6 100 %

Sedang 5 71,42 % 2 28,57 % 7 100 %

Rendah 5 83,33 % 1 16,66 % 6 100 %

Tabel 5.10 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai tanggapan orangtua terhadap kesulitan studi

Kategori AQ

Ketika menghadapi kesulitan studi, apa orangtua memberi kesempatan bagi

saudara untuk menyelesaikan masalah Total

Ya Tidak

 %  %  %

Tinggi 6 100 % 0 0 % 6 100 %

Sedang 7 100 % 0 0 % 7 100 %

Rendah 6 100 % 0 0 % 6 100 %

(32)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai sektor bidang kehidupan mengalami peningkatan yang cukup pesat. Untuk dapat memajukan bidang kehidupan, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan. Arti pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Yang dimaksud jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. (www.depdiknas.go.id)

(33)

2

Universitas Kristen Maranatha diperolehnya selama kuliah di perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan bagi dirinya.

Perkembangan dunia industri yang sangat pesat dan persaingan industri yang semakin ketat telah menuntut sumber daya manusia yang ada untuk terus memperbanyak keahlian yang dimilikinya agar memiliki keunggulan dalam bersaing. Hal inilah yang membuat perguruan tinggi di Indonesia menawarkan program dual degree. Program dual degree merupakan pendidikan multidisplioner yaitu ilmu yang dipelajari merupakan kombinasi dari dua jurusan bidang studi.

(34)

3

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan kurikulum yang terdapat pada program dual degree

Universitas “X” Bandung, mahasiswa menempuh kuliah dengan sistem

(35)

4

Universitas Kristen Maranatha Pada program dual degree ini dalam satu tahun perkuliahannya terdapat tiga caturwulan. Berbeda dengan program satu jurusan yang terdiri dari dua semester, dalam setahun mereka menghadapi tiga kali Ujian Tengah Caturwulan (UTC) dan Ujian Akhir Caturwulan (UAC). Oleh karena itu mahasiswa program dual degree hanya memiliki waktu empat bulan untuk menyelesaikan beban studinya tiap caturwulan. Dalam tiap caturwulannya mereka hanya memiliki waktu satu setengah bulan untuk belajar sebelum menempuh Ujian Tengah Semester dan satu setengah bulan lagi untuk belajar sebelum menempuh Ujian Akhir Semester.

(36)

5

Universitas Kristen Maranatha Pada program dual degree ini tidak terdapat semester pendek (SP) seperti pada jurusan-jurusan lain sehingga apabila mahasiswa tidak lulus pada satu mata kuliah maka mahasiswa tersebut harus mengulang tahun depan. Hal tersebut membuat mahasiswa yang tidak lulus harus menghabiskan waktu menunggu satu tahun untuk mengambil kembali mata kuliah yang harus diulangnya. Sementara itu pada tahun berikutnya mahasiswa tersebut juga harus mengontrak beberapa mata kuliah baru lainnya dengan beban SKC yang cukup banyak. Dengan kondisi tersebut tidak jarang mahasiswa mengundur waktu mengambil kembali mata kuliah yang seharusnya diulangnya. Angkatan 2007 merupakan angkatan dimana mahasiswa banyak mendapatkan tugas-tugas baik tugas individual maupun tugas kelompok dan praktikum dan pada angkatan ini banyak pemadatan SKS dibandingkan dengan angkatan yang lain. Pada semester awal mahasiswa menjalani perkuliahan yang tidak terlalu padat dan materi yang dipelajari tidak terlalu sulit karena masih mempelajari dasar-dasar dari suatu materi dan mata pelajaran yang dikontrak masih merupakan paket seperti mata pelajaran umum sedangkan pada perkuliahan satu tahun terakhir mahasiswa merasa semakin sibuk dengan jadwal perkuliahan yang padat dan memperoleh tugas-tugas yang banyak dan rumit dan banyak kegiatan di laboratorium.

(37)

6

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa program dual degree masa liburan mereka yang singkat bila dibandingkan dengan mahasiswa satu jurusan yang pada umumnya memiliki masa liburan yang cukup panjang membuat mereka merasa jenuh dan malas mengikuti perkuliahan di caturwulan selanjutnya sehingga kurang berkonsentrasi ketika mendengarkan dosen mengajar di kelas.

(38)

7

Universitas Kristen Maranatha apabila kesulitan semakin menumpuk, ia cenderung menyerah dan tidak berdaya. Ia juga cenderung untuk menyalahkan orang lain atas kesulitan yang timbul tanpa merasa perlu untuk memperbaiki situasi tersebut. Kesulitan yang ada cenderung mempengaruhi semua aspek kehidupannya, sehingga ia merasa kehidupannya dikelilingi oleh kesulitan. Ia terus memandang kesulitan sebagai situasi yang berlangsung lama dan menetap sehingga membuatnya menjadi putus asa dan menyerah.

(39)

8

Universitas Kristen Maranatha Sebanyak 40% mahasiswa program dual degree angkatan 2007 memiliki Adversity Quotient sedang. Pada awalnya mereka bisa mengatasi kesulitan yang muncul, tetapi saat kesulitan semakin banyak dan menumpuk, mereka kurang bisa mengatasinya sehingga sering kali menjadi kerepotan. Mahasiswa program dual degree dengan Adversity Quotient sedang ini bila tugas yang diberikan sedikit, ia masih dapat menyelesaikannya, namun bila tugas yang diberikan cukup sulit dan jumlahnya banyak, mereka kurang bisa menyelesaikannya (control/kendali), mereka akan menyalahkan kurikulum yang padat dan dosen yang telah memberikan mereka tugas yang begitu sulit dan menumpuk (ownership/tanggung jawab), kegiatan mereka di luar kuliah seperti kegiatan berorganisasi menjadi terganggu karena mereka tidak bisa membagi waktu (reach/jangkauan kesulitan), dan menganggap bahwa kesulitan yang dialaminya akan berlangsung lama (endurance/daya tahan) sehingga mereka menjadi malas mengikuti kegiatan perkuliahan, mengerjakan tugas seadanya, namun masih berusaha mengumpulkan tugas tepat waktu.

(40)

9

Universitas Kristen Maranatha membagi waktunya antara kuliah dan mengerjakan tugas dengan kegiatan lainnya (reach/jangkauan kesulitan), dan menganggap kesulitan yang dialaminya akan berlangsung lama (endurance/daya tahan) sehingga mereka suka bolos mengikuti perkuliahan, malas belajar dan kurang memperhatikan dosen di kelas sehingga kurang memahami materi perkuliahan, mengerjakan tugas asal-asalan, dan telat mengumpulkan tugas.

Dari fenomena di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana Adversity Quotient pada mahasiswa program dual degree angkatan 2007 di Universitas “X” Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui seberapa tinggi derajat Adversity Quotient pada mahasiswa program dual degree angkatan 2007 Universitas “X” Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa program dual degree

angkatan 2007 Universitas “X”.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(41)

10

Universitas Kristen Maranatha yang mempengaruhinya pada mahasiswa program dual degree angkatan 2007 Universitas “X”.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

Kegunaan Ilmiah penelitian ini adalah

1. Memberi sumbangan informasi bagi ilmu Psikologi khususnya Psikologi Pendidikan mengenai Adversity Quotient.

2. Menjadi acuan dan bahan masukan serta pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin mengetahui dan meneliti lebih lanjut tentang Adversity Quotient.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis dari penelitian ini adalah

1. Memberikan informasi kepada mahasiswa program dual degree angkatan 2007, agar memiliki pengetahuan mengenai derajat Adversity Quotient, sehingga menjadi bahan pengenalan diri dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalani perkuliahan dan bagi mahasiswa yg memiliki derajat AQ yang rendah dapat meningkatkan AQ nya.

(42)

11

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran

(43)

12

Universitas Kristen Maranatha Quotient (AQ). Adversity Quotient merupakan suatu pola tanggapan yang ada dalam pikiran mahasiswa program dual degree terhadap kesulitan studi yang dialaminya, yang selanjutnya menentukan bagaimana tindakan individu untuk mengatasi kesulitan studi tersebut.

(44)

13

Universitas Kristen Maranatha aktivitas kuliah dengan aktivitas lainnya, yang menyebabkan mahasiswa program dual degree dikendalikan oleh rasa malas dan keinginan bermain daripada belajar dan mengerjakan tugas.

(45)

14

Universitas Kristen Maranatha Dimensi R (Reach) memjelaskan sejauh mana mahasiswa program dual degree mampu membatasi situasi yang menimbulkan kesulitan yang dapat mempengaruhi bagian-bagian dari kehidupan lain. Semakin efektif mahasiswa program dual degree menahan atau membatasi jangkauan kesulitan, maka tidak akan mempengaruhi bagian-bagian lain dari kehidupannya. Mahasiswa program dual degree yang dapat membagi waktu antara kuliah dengan kegiatan di luar kuliah memiliki reach yang tinggi. Mahasiswa yang mempunyai jadwal padat, tugas banyak, materi yang harus dihafal, namun masih dapat meluangkan waktunya dengan keluarga dan teman sekaligus masih dapat berprestasi di kuliahnya, memiliki Reach yang tinggi. Mahasiswa program dual degree yang memiliki Reach yang sedang bila menghadapi kesulitan yang mudah akan bisa membagi waktu antara kegiatan kuliah dan belajar dengan kegiatan di luar perkuliahan, namun bila kesulitan studinya semakin banyak dan menumpuk, mahasiswa tersebut akan kesulitan dalam membagi waktunya. Mahasiswa program dual degree yang memandang kesulitan sebagai sesuatu yang dapat memasuki bagian-bagian kehidupan lain, yang mendapat tugas banyak, jadwal padat, banyaknya materi yang harus dipelajari, relasi yang kurang baik dengan dosen, dapat menyebabkan mahasiswa program dual degree kurang dapat menjalankan kuliah dengan baik dan menyebabkan relasi dengan keluarga, teman, dan dosen menjadi berkurang, memiliki Reach yang rendah.

(46)

15

Universitas Kristen Maranatha dalam studi sebagai sesuatu yang bersifat sementara, cepat berlalu seiring dengan usaha yang telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan sehingga membuat mahasiswa program dual degree dapat bertahan menghadapi kesulitan yang ada. Mahasiswa program dual degree yang mempunyai dimensi Endurance yang sedang bila menghadapi kesulitan studi yang mudah akan memandang kesulitan itu sebagai sesuatu yang sifatnya sementara dan cepat berlalu sehingga dapat mengatasinya, namun bila kesulitannya semakin bertumpuk, mahasiswa tersebut akan memandang kesulitan studi sebagai pertistiwa yang berlangsung lama, sehingga akan menganggap sulit untuk mencapai keberhasilan. Mahasiswa program dual degree yang mempunyai dimensi Endurance yang rendah memandang kesulitan dalam studi dan penyebabnya sebagai peristiwa yang berlangsung lama, dan menganggap peristiwa positif sebagai sesuatu yang bersifat sementara, sehingga menganggap bahwa kesulitan akan ditemui selama studi di program dual degree dan akan menganggap sulit untuk mencapai suatu keberhasilan.

Adversity Quotient mahasiswa program dual degree di Universitas “X” dibentuk dari prestasi, orangtua, dosen dan teman sebaya. (Dweck & Seligman,

dalam Paul G.Stoltz, 2007). Prestasi merupakan hal yang paling sering dinilai

(47)

16

Universitas Kristen Maranatha studinya sebaliknya jika mahasiswa yang sering mendapatkan nilai jelek setiap ujian kurang mampu mengatasi kesulitan studi.

Orang tua merupakan figur pendidik pertama yang dikenal anak dalam lingkungannya. Anak belajar dari orang tua bagaimana cara menghadapi masalah sehari-hari. Orang tua yang melakukan apa saja bagi anaknya, secara tidak langsung akan mengajarkan ketidakmampuan mengatasi kesulitan. Namun, jika sejak dini anak sudah dibiasakan mengatasi kesulitan studi dengan terlebih dahulu berusaha sendiri maka kemungkinan mereka lebih mampu menghadapi kesulitan studi dan berbagai kesulitan lainnya. Orangtua yang memberikan dukungan pada anaknya dalam menjalani perkuliahan pada program dual degree ini membuat anaknya mampu mengatasi kesulitan studinya sementara orangtua yang kurang mendukung anaknya dalam menjalani perkuliahan dual degree ini membuat anaknya kurang mampu mengatasi kesulitan studi.

(48)

17

Universitas Kristen Maranatha Teman sebaya yang merupakan lingkungan dimana seorang mahasiswa program dual degree berinteraksi juga mempengaruhi kemampuan mereka mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada, termasuk kesulitan dalam studi. Seorang mahasiswa program dual degree akan belajar dari teman-teman melalui modelling (meniru perilaku orang lain) mengenai bagaimana kecenderungan teman-teman sebaya tersebut berespons terhadap kesulitan studi maupun kesulitan lainnya. Apabila mahasiswa program dual degree dikelilingi oleh teman-teman yang mampu mengatasi kesulitan studi maka mahasiswa tersebut akan meniru tingkah laku temannya dalam mengatasi kesulitan sebaliknya apabila mahasiswa tersebut dikelilingi oleh teman-teman yang kurang mampu mengatasi kesulitan studi maka mahasiswa tersebut kemungkinan kurang dapat mengatasi kesulitan studinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti prestasi, orangtua, dosen, dan teman sebaya bersama-sama dengan Control (Pengendalian), Ownership (Tanggung Jawab), Reach (Jangkaun Kesulitan), dan Endurance (Daya Tahan) akan saling mempengaruhi dan membentuk perilaku mahasiswa program dual degree dalam menghadapi kesulitan studinya sehingga dapat diketahui derajat AQ-nya. Menurut Paul G. Stoltz (2007) ada 3 kategori AQ yaitu AQ tinggi, sedang atau rendah.

(49)

18

Universitas Kristen Maranatha tersebut, dan kesulitan yang muncul pada satu aspek kehidupan tidak meluas pada aspek kehidupan yang lain. Mereka memandang kesulitan yang ada sebagai situasi yang sifatnya sementara sehingga kesulitan dapat cepat berlalu. Bila mahasiswa tersebut harus mengikuti sistem perkuliahan yang padat dan diberikan tugas yang banyak dan sulit, ia merasa bisa bertahan mengikuti perkuliahan dan mengatasi setiap kesulitannya (control/kendali), tidak akan menyalahkan siapapun termasuk dosen yang sudah memberikan tugas yang banyak dan sulit (ownership/tanggung jawab), dapat membagi waktu antara mengerjakan tugas dengan kegiatan di luar kuliah seperti kegiatan berorganisasi (reach/jangkauan kesulitan), dan merasakan kesulitannya sebagai sesuatu yang bersifat sementara dan cepat berlalu (endurance/daya tahan) sehingga mendorongnya untuk terus mengikuti perkuliahan, berusaha memahami materi yang diberikan dan berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya serta mengumpulkan tugas tepat waktu.

(50)

19

Universitas Kristen Maranatha tetapi ketika kesulitan tersebut semakin menumpuk, membuatnya cenderung putus harapan dan cenderung melihat kesulitan tersebut akan berlangsung lama atau menetap. Bila diberikan tugas yang sedikit, ia masih dapat menyelesaikannya, namun bila tugas yang diberikan cukup sulit dan jumlahnya banyak, mereka kurang bisa menyelesaikannya (control/kendali), mereka akan menyalahkan kurikulum yang padat dan dosen yang telah memberikan mereka tugas yang begitu sulit dan menumpuk (ownership/tanggung jawab), kegiatan mereka di luar kuliah seperti kegiatan berorganisasi menjadi terganggu karena mereka tidak bisa membagi waktu (reach/jangkauan kesulitan), dan menganggap bahwa kesulitan yang dialaminya akan berlangsung lama (endurance/daya tahan) sehingga mereka menjadi malas mengikuti kegiatan perkuliahan, mengerjakan tugas seadanya, namun masih berusaha mengumpulkan tugas tepat waktu.

(51)

20

Universitas Kristen Maranatha dosen pengajar yang memberikan tugas yang banyak (ownership/tanggung jawab), tidak bisa membagi waktunya antara kuliah dan mengerjakan tugas dengan kegiatan lainnya (reach/jangkauan kesulitan), dan menganggap kesulitan yang dialaminya akan berlangsung lama (endurance/daya tahan) sehingga mereka suka bolos mengikuti perkuliahan, malas belajar dan kurang memperhatikan dosen di kelas sehingga kurang memahami materi perkuliahan, mengerjakan tugas asal-asalan, dan telat mengumpulkan tugas.

Dari uraian diatas dapat digambarkan melalui skema kerangka pikir sebagai berikut:

Skema 1.1 Skema Kerangka Pikir Mahasiswa

Program Dual degree

Adversity Quotient Faktor yang mempengaruhi : - Prestasi

- Orangtua - Dosen

- Teman sebaya

- Control (Kendali)

- Ownership (Tanggung jawab) - Reach (Jangkauan kesulitan) - Endure (Daya tahan)

Tinggi

Rendah Kesulitan studi

pada kegiatan belajar

(52)

21

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Asumsi

1. Mahasiswa program dual degree universitas “X” memiliki derajat Adversity Quotient yang berbeda-beda.

(53)

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. AQ pada mahasiswa program dual degree menyebar. Sebanyak 36,8% mahasiswa program dual degree memiliki derajat AQ sedang dimana mahasiswa cukup dapat mengolah dan menanggapi semua bentuk dan kesulitan studi yang dihadapi, dimana dimensi-dimensinya tergolong sedang (Control sedang, Ownership sedang, Reach sedang, dan Endurance sedang).

2. Sebanyak 31,6% mahasiswa program dual degree memiliki derajat AQ tinggi dimana mahasiswa dapat dalam mengolah dan menanggapi semua bentuk dan kesulitan studi yang dihadapi, dimana dimensi-dimensinya tergolong tinggi (Control tinggi, Ownership tinggi, Reach tinggi, dan Endurance tinggi).

(54)

65

Universitas Kristen Maranatha 4. AQ mahasiswa program dual degree dipengaruhi oleh faktor-faktor

seperti prestasi, teman sebaya, dosen, dan orangtua.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dan dengan menyadari adanya berbagai keterbatasan dari hasil penelitian ini, maka peneliti merasa perlu untuk

mengajukan beberapa saran, yaitu :

5.2.1 Penelitian Lanjutan

Bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan AQ, dapat melakukan penelitian AQ yang lebih spesifik dan dapat dikaitkan dengan variabel seperti prestasi akademik.

5.2.2. Guna Laksana

- Bagi dosen wali dan bagi unit yang menangani mahasiswa sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan konseling mengenai AQ pada mahasiswa program dual degree dalam menghadapi studi pada program dual degree. - Dapat dijadikan salah satu training dalam program2 kemahasiswaan seperti senat.

(55)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.

Santrock, John W. 1985. Adult Development and Aging Dubuge. Lowa: w n c, Brown Publisher

Santrock, John W. Life Span Development-Perkembangan Masa Hidup, edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial, edisi keenam. Alih Bahasa : Zanzawi Suyuti dan Landung Simatupang dalam koordinasi Peter Hagul. Jakarta : Gramedia.

Stoltz, Paul G. 2007. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: PT Grasindo.

(56)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

www.depdiknas.go.id, diakses tanggal 20 Januari 2009 www.maranatha.edu, diakses tanggal 20 Januari 2009

Gambar

Tabel 5.1 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai  IPK
Tabel 5.4 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai respon teman dekat ketika mengalami kesulitan
Tabel 5.7 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenaitugas yang sulit
Tabel 5.11 Tabulasi silang antara AQ dengan persepsi responden mengenai reaksi orangtua ketika melihat anaknya menghadapi kesulitan studi

Referensi

Dokumen terkait

FIK-LINY Kampus Wates perlu menetapkan Dosen FIK dan Dosen antar Fakultas yang diberi tugas mengajar dan menguji pada Program D-lI dan S I PGSD Penjas Swadana.. Bahwa

Hulu Palik proses Pengadaan Langsung untuk Pekerjaan Belaqia Modal Pengadaan Konstruksi Balai. Penyuluhan adalah sebagai berikut

[r]

Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jurnal Lampiran

usaha kecil di jalan Timoho-Sapen ada 3 cara yaitu, (1) usaha secara turun temurun (2) ikut usaha mertua (3) usaha mandiri. Keahlian pelaku usaha diperoleh secara turun

Ayat-Ayat yang menjelaskan tentang TOLERANSI Agama Islam dengan Agama Lain..

Berdasarkan hasil penelitian di Muara Sungai Kumbe yang didapatkan bahwa kerapatan mangrove sangat penting untuk mentukkan kepadatan moluska, pada stasiun I

Kegiatan pelaksanaan perawatan yang seharusnya dilakukan akan tetapi pada pelaksanaan tidak dilakukan, maka akan menimbulkan kerusakan dan akan menghambat