• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI APEL DI DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI APEL DI DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI APEL

DI DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Andriani Kusumawati 145020401111026

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2022

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI APEL DIDESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

Yang disusun oleh :

Nama : Andriani Kusumawati

NIM : 145020401111026

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 3 Januari 2022

Malang,3 Januari 2022 Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc.

NIP. 196410291989031001

(3)

Judul : Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Andriani Kusumawati

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: andriak96@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada produksi dan pendapatan usahatani apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar produksi, biaya, pendapatan hasil komoditi dibanding buah lain dan mengetahui peekembangan sektor pertanian maupun menciptakan peluang baru. Metode yang digunakan adalah pendekatan studi deskriptif dengan pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan(observasi)oleh partisipan, kuesioner dan wawancara. Metode analisis data yang dilakukan yaitu menganalisis data primer yang didapat dari kuesioner kemudian diolah dengan rumus tertentu untuk mendapatkan hasil pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika harga jual semakin tinggi, maka akan meningkatkan total penerimaan. Supaya hasil produksi komoditi dari Kota Batu khususnya apel dapat memiliki daya saing yang tinggi dibanding buah lain. Dengan demikian sektor pertanian khususnya apel akan dapat lebih berkembang dan menciptakan peluang baru.

Kata kunci: produksi, pendapatan, usahatani

A. PENDAHULUAN

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang perekonomian didalam negara berkembang khususnya Indonesia. Dikarenakan hal tersebut pertanian masih memiliki peran penting dalam perekonomian di negara berkembang. Bahkan kebanyakan masyarakat Indonesia masih bergantung pada hasil pertanian sebagai penyambung ekonomi mereka, yang dimana pendapatan dari pertanian masih tidak stabil dan masih kurang menyeluruh. Dalam hal ini petani mengalami keadaan yang sedikit dirugikan dengan pendapatan yang masih minim di bandingan dengan pengepul yang bisa menggandakan harga jual di pasaran. Dari hasil analsis dan survey masih sering terjadi kekurangan dalam analisis dan teknik pengambilan yang bisa merugikan petani khususnya apel. Salah satu penyebab turunnya pendapatan petani adalah menurunnya lapangan usaha, berkurangnya lahan pertanian, lambatnya kenaikan harga produk dan penurunan kualitas dan kuantitas. Dapat dilihat juga bahwa masih ada penjual yang masih kesulitan dalam memasarkan atau memperluas usaha melalui buah apel dikarenakan kondisi lingkungan, mental, naik turunnya harga dan produktivitas petani atau penjual itu sendiri.

Sudarman (2001) Sektor pertanian ialah salah satu sektor yang sangat penting dalam perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang, dapat di lihat dengan jelas dari peranan sektor pertanian didalam menampung penduduk serta memberikan pekerjaan penduduk sekitar. Pembangunan pertanian perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena sektor pertanian dapat memiliki kemampuan untuk menghasilkan surplus. Apabila produktifitas pertanian diperbesar akan menghasillkan pendapatan petani yang lebih tinggi selanjutnya memungkinkan petani untuk menabung dan menambah modal. Salah satu cara meningkatkan taraf hidup para petani yaitu dengan cara meningkatkan pendapatan petani. Untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi petani harus melaksanakan berbagai kegiatan dengan mengembangkan komiditas pertanian lain yang secara otomatis akan menguntungkan jika lahan pertaniannya sangat menunjang.

Pengembangan diluar usahatani akan sangat membantu untuk meningkatkan kesejahteraan

(4)

petani karena terbatasnya potensi usahatani, banyak penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan sektor pertanian akan mampu menurunkan angka kemiskinan petani.

B. LANDASAN TEORI

Menurut Soekartawi (1995) usahatani merupakan bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dapat dikatakan efektif apabila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki secara sebaik-baiknya dan dapat dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut mengeluarkan output yang melebihi input.

Produksi adalah suatu kegiatan pemanfaatan atau pengalokasian faktor produksi dengan tujuan menambah kegunaan atau menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kegunaan (utility) suatu barang atau jasa adalah kemampuan barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Menurut Sukirno (2013) yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau dapat diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.

Faktor-faktor produksi terkadang juga disebut dengan istilah lain, yaitu sumber- sumber daya. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan jasa dan barang. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan menjadi empat jenis, yaitu seperti yang ada dibawah ini :

1. Tanah atau sumber daya alam 2. Tenaga kerja

3. Modal 4. Keahlian/skill

Menurut Sadono Sukirno (2008), pendapatan nasional dapat dilihat dari tingkat produksi negara yang berhasil dicapai dalam suatu tahun tertentu dan mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Menurut Mulyanto (2007) faktor-faktor dari pendapatan yang diperoleh adalah : 1) Jumlah faktor produksi yang dimiliki dan disumbangkan dalam proses,

semakin banyak faktor produksi yang digunakan maka semakin besar pula pendapatan yang diterima.

2) Harga pokok produksi, hal ini juga menentukan besar kecilnya pendapatan yang diterimapemilik faktor produksi, semakin tinggi harga faktor produksi maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang diterima faktor produksi, dan

3) Efisiensi kerja, juga turut menpengaruhi pendapatan, karena efisisensi kerja merupakan jumlah pekerjaan yang berhasil diselengarakan oleh seorang pekerja. Umumnya dapat dikatakan semakin tinggi efisiensi kerja akan semakin tinggi pula tngkat pendapatannya.

Mulyadi (2009) biaya yang jumlahnya akan berbeda diantara dua alternative atau lebih pada umumnya yaitu biaya variabel, tetapi tidak selalu biaya tetap bukan merupakan biaya relevan, karena biaya tetap bisa berubah jumlahnya bila telah melampaui kisaran tertentu.Untuk membantu memberikan informasi biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan management sangat di perlukan klasifikasi biaya berdasarkan perilakunya,dan selanjutnya biaya perlu di tentukan jumlah biaya variabel dan biaya tetapnya.Biaya tetap

(5)

semua jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Biaya tidak tetap karena besar kecilnya berhubungan langsung dengan besar kecilnya produksi.

Kemampuan suatu komoditi untuk memasuki pasar luar negeri dan kemampuan untuk dapat bertahan di dalam pasar tersebut merupakan daya saing. Jika suatu produk mempunyai daya saing maka produk tersebut akan diminati oleh konsumen.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Prnelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi dan pendapatan petani apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur pada tahun 2021. Dalam penelitian ini menggunakan 24 responden yang berprofesi sebagai petani apel.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis data primer yang telah dikumpulkan melalui kuesioner yang telah dibuat dengan memuat daftar pertanyaan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasi, ditabulasi, dan diolah sesuai dengan alat analisis yang dipakai :

Analisis Pendapatan Bersih

Untuk mengetahui total pendapatan (penerimaan) dalam suatu usaha tani dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Pendapatan total = TR = P X Q Keterangan :

TR = Penerimaan/pendapatan total (dalam rupiah) P = Harga jual per unit (dalam rupiah)

Q = Jumlah produksi (dalam kg)

Pendapatan bersih petani diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

P = TR – TC Keterangan :

P = Pendapatan bersih TR = Total penerimaan TQ = Total biaya produksi Definisi Operasional

1. Biaya variabel adalah biaya yang berubah dengan perkembangan usaha tani yaitu, pupuk, obat, dan tenaga kerja.

2. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah, yaitu biaya perawatan dan lain lain.

3. Pendapatan bersih petani apel adalah pendapatan yang diperoleh para petani yang diterima dari hasil udaha tani apel dari dikurangi dengan biaya pada proses produksi dalam satuan rupiah.

4 Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan dan besarnya jumlah produksi yang dihasilkan para petani.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden adalah objek penelitian mengenai masalah dan tujuan yang berkaitan dengan hasil penelitian, sehingga dapat mengetahui dengan jelas dari identitas responden, maka akan lebih mudah mengetahui kemampuan dari sesorang responden dalam penguraian pendapatan tentang tujuan penelitian yang akan di capai, maka identitas responden yang akan di uraikan sebagai berikut :

Umur Responden

Salah satu faktor utama yang menentukan petani dalam melakukan usahataninya adalah umur, umur sangat mempengaruhi kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir, pada umumnya petani yang berusia muda dan sehat mempunyai fisik yang lebih kuat dan cepat menerima informasi dan inovasi baru. Sebaliknya petani yang umur relatif tua mempunyai

(6)

kapasitas pengolahan usahatani informasi yang lebih matang karena banyak pengalaman yang di alaminya, sehingga berhati-hati dalam bertindak untuk melakukan suatu usaha.

Tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan respond dapat mempengaruhi aktifitas setiap manusia dan sering pula di jadikan sebagai indikator pengukur potensi sumber daya yang dimiliki. Suatu perubahan akan lebih mudah terjadi pada suatu masyarakat jika memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi karena akan berpengaruh pada cara berpikir.

Luas Lahan Usaha Tani Apel Responden

Luas lahan petani responden dalam usahatani padi mempengaruhi produktivitas petani. Luas lahan yang di miliki dapat memberikan gambaran bahwa makin luas lahan yang di miliki, maka akan semakin tinggi status sosial ekonomi petani.

Biaya Produksi

Biaya merupakan kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha memerlukan fisik maupun non fisik, baik langsung dan tidak langsung. Biaya produksi di dalam usahatani diantaranya uang tunai, upah tenaga kerja, biaya pembelian pupuk, biaya pembelian pestisida, dan sebagainya.

Biaya dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

1. Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh petani yang penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi yaitu penggunaan alat pertanian seperti cangkul, parang/sabit, dan mesin kompres. Rata-rata penggunaan cangkul yang digunakan petani Rp. 83.000, rata-rata penggunaan parang/sabit Rp.

40.458 dan rata-rata untuk mesin kompres yang digunakan petani Rp. 1.377.500.

2. Biaya tidak tetap merupakan biaya yang besarnya tergantung jumlah barang yang harus dikeluarkan misalnya pupuk, pestisida dan sebagainya. Pupuk zatsp digunakan sebanyak 3.270 kg dengan rata-rata sebanyak 136,25 kg. Untuk pestisida bubuk yang digunakan Rp.7.950.000 dengan rata-rata Rp.331.250.Sedangkan untuk pestisida cair yang digunakan Rp.6.890.000 dengan rata-rata Rp. 287.083.

Analisis Produksi Apel

Produksi apel adalah penentu seberapa besar tingkat kinerja petani dalam mengelola lahan pertanian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jumlah total penerimaan produksi petani responden sebesar Rp. 221.900.000 dengan rata-rata Rp. 9.245.833.

Selanjutnya jumlah total produksi petani responden 3.270 ton dengan rata-rata 136,25 ton.

Dengan total luas lahan petani responden seluas 10,6 ha, dengan rata-rata luas 0,44 ha.

Pendapatan Usahatani Apel

Usahatani sebagai salah satu kegiatan produksi di lahan pertanian yang akan di nilai dari penerimaan yang diperolrh para petani dan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usahatani. Berdasarkan hal tersebut maka dalam usahatani apel diperlukan analisis usahatani agar meningkatkan pendapatan para petani apel.

Tujuan usahatani apel ataupun komuditas lainnya adalah untuk nmencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menekan biaya produksi. Setiap usahatani mempunyai resiko masing-masing, terkadang usahatani apel beresiko gagal panen.

Analisis ekonomi yang dilakukan dalam usahatani sangatlah penting dan akan memberikan gambaran bagi para petani apel yang dilakukan di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu apakah memberikan keuntungan atau malah justru sebaliknya.

Tingkat pendapatan yang diperoleh dari usahatani apel ditentukan oleh jumlah produksi setiap tahunnya. Analisis pendapatan ini meliputi produksi, biaya tetap, biaya tidak tetap, dan pendapatan atau keuntungan. Produksi yang dimaksud yaitu banyaknya hasil yang diperoleh dari usahatani apel yang dikelola disetiap tahunnya oleh para petani.

Rata-rata produksi petani responden dalam usahatani apel sebesar 3.270 ton dengan rata-rata 136,25 ton. Dengan harga Rp.4000, sehingga penerimaan yang diterima oleh petani apel sebesar Rp. 221.900.000 dengan rata-rata Rp. 9.245.833. Rincian

(7)

pendapatan usahatani responden dengan usahatani apel dapat diuraikan pada tabel berikut :

Analisis Pendapatan Usahatani Apel Rata-Rata Perhektar di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2021.

No Uraian Nilai (Rp)

1 Penerimaan

- Produksi (kg) - Harga Total Penerimaan

2.311,45833333 4.000 9.245.833

2 Biaya Produksi

Biaya tidak tetap - Pupuk - Pestisida

Biaya Tetap - Cangkul - Parang/sabit - Mesin Kompres

681.250 617.916

83.000 40.458 1.377.500

Total Biaya 2.800.124

Pendapatan bersih 6.445.708 Sumber :Data primer setelah diolah 2021

Tingkat pendapatan petani apel secara umum di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah produksi, harga jual, dan biaya yang dikeluarkan dalam setiap produksi.

Analisis pendapatan dipengaruhi oleh penerimaan dan biaya produksi. Untuk mengetahui total pendapatan bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

P = TR – TC

= 9.245.833 - 2.800.124

= 6.445.708

Ketika harga jual dan produksi apel dengan harga Rp.4000/kg mendapatkan pendapatan bersih Rp.6.445.708. Jika harga jual semakin tinggi, maka akan meningkatkan total penerimaan. Supaya hasil produksi komoditi dari Kota Batu khususnya apel dapat memiliki daya saing yang tinggi dibanding buah lain. Yang pertama segera dilakukan peremajaan tanaman apel karena kebanyakan tanaman apel dapat berproduksi ketika sudah berumur diatas 35 tahun, yang kedua perlu adanya solusi untuk menekan mahalnya harga pupuk, obat, pembasmi hama penyakit atau juga berupa subsidi. Yang ketiga perlu adanya upaya meningkatkan budidaya apel kepada para petani. Maka dapat diharapkan apel yang ada di Desa Tulungrejo akan meningkat dan mengimbangi atau mengungguli apel import baik dalam segi produktivitas, harga, ukuran dan rasa. Agar buah apel dapat Berjaya di masa mendatang.

Dengan demikian sektor pertanian khususnya apel akan dapat lebih berkembang dan menciptakan peluang baru karena pasar buah apel dalam negeri untuk saat ini masih dikuasi oleh apel dari negara lain. Contohnya di indomaret, alfamart, hypermart dan supermarket lainnya masih banyak produk apel dari luar negeri. Jika apel produk lokal dapat bersaing dengan produk apel dari luar negeri maka petani buah apel penerimaannya akan lebih meningkat dari sebelumnya. Jika produktivitas petani apel meningkat maka pendapatan petani juga akan meningkat.

E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu,maka dapat disimpulkan bahwa :

(8)

1. Produksi apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu adalah sebesar 55.475 kg.

2. Jumlah biaya yang dikeluarkan petani apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji adalah sebesar Rp. 67.203.000 dengan rata-rata Rp. 2.800.124.

3. Pendapatan petani apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebesar Rp. 9.245.833.

4. Agar hasil produksi komoditi dari Kota Batu khususnya apel dapat memiliki daya saing yang tinggi dibanding buah lain, dilakukan peningkatan segi produktivitas, harga, ukuran dan rasa.

5. Dengan demikian sektor pertanian khususnya apel akan dapat lebih berkembang dan menciptakan peluang baru karena pasar buah apel dalam negeri untuk saat ini masih dikuasi oleh apel dari negara lain

Saran

Saran bagi pemerintah dalam menyediakan pupuk, obat yang bersubsidi dan kebutuhan usahatani lainnya juga perlu ditingkatkan. Bagitu juga tentang akses penjualan usahatani apel juga perlu ditingkat supaya bisa berkembang ke pangsa pasar luar negeri.

Dan juga diadakan lagi kegiatan penyuluhan tentang teknik pengelolaan pertanian dan bekerja sama dengan kelompok tani di Desa Tulungrejo.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomia Universitas Brawijaya dan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Teuku Adi. 2015. Analisis Pendapatan Usahatani Metode SRI(System Rice Intensification) di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Teuku Umar. Meulaboh, Aceh Barat.

Dwiastuti, Riri. 2017. Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Malang: UB Press.

Gustiyana, H. (2004). Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian. Jakarta:

Salemba empat.

Hanafie, Rita. (2010). Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: ANDI

Hanani dkk. 2003. Strategi Pembangunan Pertanian. Bantul: Lappera Pustaka Utama.

Hasa, Sabir. 2018. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Leppangan Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Makassar: Makassar.

Hermanto. F. 1989. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Karmini. 2018. Ekonomi Produksi Pertanian. Samarinda: Mulawarman University PRESS.

Mulyadi. 2009 . Akuntasi Biaya Untuk Manajemen. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Mulyanto. 2007. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graham Ilmu.

Nurrohmah, Siti. 2016. Analisis Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Mowila Kabupaten Komawe Selatan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Haluoleo. Kendari.

Porter ME. 1990. The Competitive Advantage of Nation.New York : The Free Press . Mikroekonomi: Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

SEI, Imsar. 2018. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Kopi Gayo (Arabika) Kabupaten Bener Meriah. Laporan Penelitian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Medan

Shinta, Agustina. 2011. Ilmu Usahatani. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).

(9)

Sjamsir, Z. 2017. Pembangunan Pertanian dalam Pusaran Kearifan Lokal (P. Rappana (ed.)). Makassar: CV Sah Media.

Sudarman. 2001. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka (UI-Press).

Sukirno, Sadono. 2006. Teori Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supardi, Suprapti. 2016. Ekonomi Pertanian. Cetakan 1. Yogyakarta: CV. Absolute Media.

Supriadin. 2019. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Sandue Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Makassar: Makassar.

Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Referensi

Dokumen terkait

Data primer yang dibutuhkan pada penelitian ini seperti data pasien, data rekam medis pasien untuk menentukan attribut dalam pembuatan sistem, alur kerja pada Klinik dan

Akibat dari tidak adanya acuan dalam pelaksanaan pekerjaan banyak membuat organisasi tidak berfungsi dengan baik, hal ini dikarenakan para karyawan bingung

Pada biaya produksi terendah, jenis tanaman yang ditanam adalah kombinasi tanaman buah dan tanaman pagar dengan luas lahan 1 ha, sedangkan pada biaya produksi

peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.. langsung

arahannya adalah, agar semua siswa semakin aktif, terlibat penuh dan meningkatkan konsentrasi serta kesungguhannya dalam enam tahap strategi pembelajaran siklus

Dalam pelaksanaan strategi penanggulangan masalah perumahan dan pemukiman di Kota Tanjung Balai tersebut sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, maka perlu diperhatikan

Perkembangan harga bahan pangan pokok di Jawa Timur sebagaimana dalam tabel di bawah ini menunjukkan bahwa koefisien variasi yang tinggi ditunjukkan untuk

Proses pembelajaran dengan kegiatan bermain peran dengan tema Profesi untuk meningkatkan kepercayaan diri anak pada siklus I ini tentunya sesuai dengan masalah yang