• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PASAR MODAL SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PASAR MODAL SKRIPSI"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

1 SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

Oleh:

NIM. 110200269 AMRI HIDAYAT

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(2)

2

INVESTOR DALAM PASAR MODAL

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dalam memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

OLEH :

NIM : 110200269 Amri Hidayat

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Ekonomi

NIP: 1956032919860110001 Prof. Dr. Bismar Nasution, SH. M.H.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Bismar Nasution, SH. M. H.

NIP. 1956032919860110001 NIP : 19861212014042001 Tri Murti Lubis, SH. M. H

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(3)

i

*) Prof.Dr.Bismar Nasution,SH.M.H

**) Tri Murti Lubis,S.H,M.H

***) Amri Hidayat

Pasar Modal merupakan suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik utang mapun modal sendiri diperdagangkan.Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham. Keberadaan Pasar Modal di Indonesia sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Hindia-Belanda yang didirikan dengan tujuan untuk menghimpun dana guna menunjang ekspansi usaha perkebunan milik kolonial Belanda di Indonesia. Pasar Modal di Indonesia permatam kali didirikan di Batavia yaitu pada tanggal 14 Desember 1912. Melihat perkembangan Pasar Modal di Batavia, pemerintah kolonial Belanda terdorong untuk membuka Pasar Modal di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925. Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan yuridis normatif dan pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder.Pasar Modal memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar Modal merupakan tempat kegiatan perusahaan atau emiten dalam rangka mencari dana untuk pembiayaan usahanya.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang secara efektif mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1926 merupakan peraturan yang mengatur kegiatan-kegiatan di Pasar Modal Indonesia, yang secara mendasar memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum kepada masyarakat pemodal atau investor sehingga dengan adanya perlindungan tersebut kepercayaan investor dalam berinvestasi akan semakin meningkat. Selain itu UUPM juga mengatur bagaimana sanksi-sanksi yang akan di berikan terhadap para pelaku pasar modal jika melakukan pelanggaran dalam kegiatan pasar modal.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Investor, Pasar Modal

*) Dosen Pembimbing I **) Dosen Pembimbing II

***) Mahasiswa Fakultas Hukum

(4)

ii

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T sebab penulis menyadari hanya oleh karena kekuatan dan kemurahan Nya sehingga penulis diberi kekuatan,kesehatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mempersembahkan Skripsi yang berjudul “ Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Investor Dalam Pasar Modal” kepada dunia pendidikan, guna menumbuhkan perkembangan ilmu pengetahuan,khusus nya ilmu pengetahuan Hukum. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis mengakui bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang harus di Evaluasi. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari penulis serta bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah mendapat banyak bantuan,bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan Terima Kasih dan Penghargaan yang setinggi-tinggi nya kepada:

1. Bapak Prof. Budiman Ginting S.H,M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. OK Saidin, SH,M.Hum, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(5)

iii Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH. M.H, selaku Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Tri Murti Lubis,SH.M.H, selaku sekretaris Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Edy Murya, SH.M.H, selaku Dosen Penasehat Akademik selama Penulis duduk di bangku pendidikan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

8. Terima kasih dan Penghargaan yang setinggi-tinggi nya kepada Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH. M.Hselaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Tri Murti Lubis,SH.M.H, selaku Dosen Pembimbing II, atas kesediaan baik waktu dan tenaga maupun kesabarannya membimbing, memberi saran, arahan dan perbaikan untuk skripsi ini.

9. Seluruh Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, baik yang masih mengabdikan diri ataupun yang sudah pensiun.

10. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara . 11. Kepada Orangtua saya Syamsul Bahri, BA. Ibu Emmy Warni Nasution.

Dan kepada abang saya Emil Salim, M.Sc.,Apt, Arief Sulthoni dan Sadli Azhari, SH dan kepada Saudara-saudara saya yang tidak bisa dipersebut satu persatu.

(6)

iv

Hukum Pidana yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

13. Para Penulis Buku-buku dan artikel yang penulis jadikan referensi data guna pengerjaan skripsi ini baik, dan

Ada saat nya bertemu, ada juga saat nya berpisah. Terima kasih atas berbagai hal bermanfaat yang telah di berikan Kepada Penulis. Semoga Allah senantiasa memberikan berkat dan perlindungan nya kepada kita semua.

Medan, Juli 2017 Penulis;

(Amri Hidayat)

(7)

v

DAFTAR ISI ... i

BABI : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 9

D. Keaslian Penulisan ... 10

E. Tinjauan Kepustakaan ... 10

F. Metode Penelitian ... 12

G. Sistematika Penulisan... 14

BABI : TINJAUAN UMUM TERHADAP PASAR MODAL 17 A. Pengertian Pasar Modal ... 17

B. Sejarah Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia .. 21

C. Peranan Pasar Modal Dalam Perkembangan Perekonomia Indonesia ... 27

D. Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang Di Pasar Modal ... 33

BAB III : PENGATURAN TRANSAKSI SAHAM DALAM PASAR MODAL ... 42

A. Mekanisme Transaksi Saham Di Pasar Modal ... 42

B. Pengaturan Transaksi Saham Di Bursa ... 46

C. Tanggung Jawab Emiten Dalam Kegiatan Pasar Modal ... 57

BAB IV : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PASAR MODAL ... 63

A. Perlindungan Investor Melalui Prinsip Keterbukaan 63 B. Larangan Pernyataan Menyesatkan ... 69

(8)

vi

D. Larangan Insider Trading ... 78

BAB V : PENUTUP ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA

(9)

1 A.LATAR BELAKANG

Globalisasi ekonomi menimbulkan akibat yang besar sekali pada bidang hukum. Globalisasi ekonomi juga menyebabkan terjadinya globalisasi hukum.1 Globalisasi hukum terjadi melalui usaha-usaha standarisasi hukum, antara lain melalui perjanjian-perjanjian internasional, misalnya General Agreement on Tariff and Trade (GATT).2 Globalisasi hukum ini terjadi melalui kontrak-kontrak bisnis internasional. Pengusaha-pengusaha Negara maju membawa transaksi-transaksi baru ke Negara berkembang menerima model-model kontrak bisnis internasional.3

Globalisasi ekonomi juga berdampak terhadap kegiatan di pasar modal, salah satunya dengan adanya prinsip keterbukaan di pasar modal. Hal ini di sebabkan karena arus infornasi antara negara begitu deras mengalir baik itu melalui satelit, jaringan internet, televisi, radio, dan media elektronik internasional, menembus ruang dan waktu serta batas-batas negara. Sehingga transaksi-transaksi bisnis begitu mudah dilakukan oleh seluruh pengusaha di muka bumi ini dan juga memudahkan suatu perusahaan yang berupaya Persamaan ketentuan-ketentuan hukum berbagai Negara bisa saja terjadi, karena suatu negara mengikuti model Negara lain berkaitan dengan institusi-institusi hukum baru untuk mendapatkan akumulasi modal.

1 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, Cet ke-1 (Jakarta,Program Pasca Sarjana,Fakultas Hukum Universitas Indonesia,2001),hal.2

2Ibid

3Ibid

(10)

mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam rangka meraih dana untuk melakukan ekspansi bisnis. Hal ini menyebabkan kegiatan perekonomian di berbagai negara termasuk di Indonesia juga mengalami peningkatan yang pesat.

Berbagai perusahaan di seluruh dunia dengan giat melakukan ekspansi dengan memperluas usahanya memasuki lingkup ekonomi global sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kegiatan perekenomian di berbagai negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia juga mengalami perkembangan yang pesat. Upaya ekspansi perusahaan ini antara lain dengan melakukan penanaman modal diberbagai negara di luar batas wilayah negaranya.

Peningkatan kegiatan ekspansi perusahaan-perusahaan ini tentunya membutuhkan dana yang sangat besar. Sehingga para pemilik perusahaan mulai menaruh perhatiannya ke arah kegiatan pasar modal,baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri.Hal tersebut menyebabkan semakin marak pula kegiatan di pasar modal,baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang.Sehingga dengan situasi dan kondisi yang demikian dapat mempermudah masuknya modal dari suatu negara ke negara lain.4

Pada dasarnya investasi adalah merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sejumlah dana lainnya yg dilakukan individu atau badan hukum dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.Akan tetapi pada prakteknya,pernyataan tersebut mengalami perkembangnya bahwa investasi bukan hanya untuk manghasilkan sejumlah uang tetapi untuk

4 Asril Sitompul,Pasar Modal (Penawaran Umum dan Permasalahannya),Cet.Ke-2 (Bandung:PT.Citra Aditya Bakti ,2000),hal.2

(11)

meningkatkan kesejahteraan investor.Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter yang bias di ukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat pendapatan di masa datang.5

a. menyimpan uangnya dengan membeli emas (hoardings).

Dalam pengertian lain kita juga dapat menyatakan investasi adalah kegiatan menanamkan modal,baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari penanaman modal tersebut.

Hal mendasar yang perlu di ketahui dalam proses investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dengan risk (resiko) yang harus ditanggung.Mengacu pertimbangan resiko serta luasnya ruang lingkup kegiatan investasi,maka investasi tersebut didalam masyarakat dapat diuraikan, antara lain sebagai berikut :

b. membeli tanah atau rumah (real estate).

c. meminjamkan uang pada pihak lain dan atau investai pada valuta asing.

d. menabung di bank (savings).

e. Investasi di pasar modal dengan membeli saham/ obligasi atau surat-surat berharga lainnya.6

Salah satu cara investasi dilakukan di pasar modal yaitu dengan cara membeli efek atau sekuritas yang diperjual belikan melalui pasar modal.Dengan demikian yang dimaksud dengan sekuritas/ atau efek adalah setiap surat

5 Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,Edisi I, (Yogyakarta:

PT.BPFE,2001), hal.3

6 Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal Di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia 1990), hal. 16

(12)

pengakuan hutang, surat berharga saham, komersial, obligasi,sekuritas kredit,tanda bukti hutang,setiap rights,warran,opsi atau setiap derivative dari efek atau setiap instrument yang ditetapkan sebagai sekuritas atau efek oleh pihak yang berwenang.Di Indonesia, yang berhak menetapkan setiap instrument sebagai sekuritas/ atau efek adalah Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) yang berwenang melakukan pengawasan terhadap kegiatan pasar modal nya.7

Pasar Modal merupakan sumber dana jangka panjang. Keberadaan institusi ini bukan cuma sebagai wahana pembiayaan,tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi dana masyarakat,baik yang tersedia di kantung dalam negeri maupun pundi-pundi yang tersebar di luar negeri.8

Mengandalkan pasar modal berarti bahwa pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara.Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk di salurkan ke sektor- sektor pruduktif.Apabila pengerahan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin dapat di kurangi.9

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.Fungsi pasar modal ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam

7 Asril Sitompul, Op.Cit, hal.3

8 I Putu Gede Ary Suta,Menuju Pasar Modal Modern,(Jakarta:Yayasan SAD SATRIA BHAKTI,2000), hal.18

9 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti,Pengantar Pasar Modal,Cet Ke-3,(Semarang: Rineka Cipta,2001), hal.2

(13)

menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.10

Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti di pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri.Keterbukaan tentang fakta materiel sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor,sehingga ia secara rasional dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham. Karena prinsip keterbukaan adalah jiwa pasar modal itu sendiri,maka perlu dilakukan pengkajian mendalam tentang bagaimana sesungguhnya pelaksanaan prinsip keterbukaan penentuan fakta materiel di indonesia

Di dalam kegiatan pasar modal suatu negara,untuk menarik investor bukan suatu hal yang mudah,banyak faktor yang di perhatikan oleh investor sebelum menginvestasikan dana nya di pasar modal. Faktor-faktor seperti kondisi perekonomian jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum di suatu negara merupakan hal yang menjadi dasar pertimbangan seorng investor untuk menginvestasikan dananya. Oleh sebab di pasar modal di terapkan prinsip keterbukaan pasar modal dan juga perlindungan hukum terhadap investor.

11

1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya terhadap mekanisme pasar.Sebab prinsip keterbukaan mempunya peran penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan

Didalam prinsip keterbukaan ada 3 fungsi,yaitu:

10Ibid, hal.3

11 Bismar Nasution,Op cit, hal.1

(14)

investasi karena melalui keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian (judgment) terhadap investasi,sehingga investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap portofolio mereka.Makin jelas informasi perusahaan,maka keinginan investor untuk melakukan investasi makin tinggi.12

2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.Filosofi ini didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia.Dengan demikian prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply informasi yang benar,agar dapat ditetapkan informasi yang akurat.13

3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan (fraud).Sangat baik untuk dipahamai ungkapan yang pernah di ungkapkan Barry A.K. Rider: ” sun light is the best disinfectant and electric light the best policeman.” Dengan perkataan lain, Rider menyatakan bahwa “more disclosure will inevitablydiscourage wrongdoing and abuse.”Selanjutnya dia menyatakan bahwa dalam pasar keuangan pendapat tersebut tidak perlu dibuktikan, tetapi lebih banyak bergantung pada informasi apa yang harus diungkapkan dan kepada siapa informasi itu disampaikan.Fungsi prinsip keterbukaan untuk mencegah terjadinya penipuan ini adalah pendapat yang paling tua.14

12Ibid, hal.7

13Ibid, hal.8

14Ibid, hal.9

Karena kegiatan pasar modal begitu marak dan complicated maka dibutuhkan suatu

(15)

perangkat hukum yang mengaturnya agar pasar modal itu sendiri menjadi teratur,adil,transparan,wajar, dan efisien serta dapat melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.Sehingga kemudian lahirlah hukum pasar modal (Capital Market Law,Securities Law)

Di dalam pasar modal perlindungan hukum bagi investor sangat berperan penting untuk menarik investor.Karena dengan perlindungan hukum yang baik investor akan lebih yakin untuk menanamkan modalnya di pasar modal di suatu negara.Kepastian hukum di suatu negara dapat menentukan banyak atau tidak nya investor di dalam negara tersebut.

Perlindungan hukum merupakan salah satu unsur untuk memperbaiki aspek penegakan hukum disuatu negara.Tentunya perlindungan hukum diberikan oleh negara kepada masyarakatnya demi mewujudkan stabilitas dalam hal apapun termasuk di dalamnya dalam hal ekonomi dan hukum.

Menurut R. La porta dalam Journal Financial of Economics bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh suatu negara memiliki dua sifat,yaitu bersifat pencegahan (prohibited) dan hukum (sanction).Bentuk perlindungan yang paling nyata adalah adanya institusi-institusi penegakan hukum seperti pengadilan,kepolisian dan lembaga penyelesaian sengketa di luar pengadilan (non-litigasi) lainnya.Hal ini sejalan dengan pengertian hukum menurut Soedjono Dirdjosisworo yang menyatakan bahwa hukum memiliki perngertian beragam

(16)

dalam masyarakat dan salah satu yang paling nyata dari pengertian tentang hukum adalah adanya institusi-institusi penegak hukum.15

Di dalam kegiatan pasar modal juga ada terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pihak yang ada di dalam pasar modal,pelanggaran itu berupa pernyataan menyesatkan,insider trading,dan manipulasi pasar.Pernyataan menyesatkan adalah adanya pernyataan dengan membuat penghilangan fakta materiel baik dalam dokumen-dokumen penawaran umum maupun dalam perdagangan saham.Insider trading adalah suatu pelanggaran yang terjadi di pasar modal dengan membeli atau menjual saham berdasarkan informasi dari “orang dalam” yang tidak publik sifatnya. Sedangkan manipulasi pasar adalah tindakan baik itu langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,keadaan pasar,atau harga efek di bursa efek.Di Indonesia untuk mengantisipasi tindakan

Penegakan hukum dalam bentuk perlindungan hukum dalam kegiatan ekonomi pasar modal tidak bisa dilepaskan dari aspek hukum,karena perlindungan hukum didalam pasar modal melibatkan para pihak pelaku pasar modal terutama pihak emiten, investor, dan lembaga-lembaga penunjang kegiatan pasar modal.Perlindungan hukum yang diberikan negara kepada investor adalah perlindungan hukum yang bersifat pencegahan (preventif) dan pemberian sanksi (represif).

15Hilda Hilmiah Dimyati, Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=342842&val=7177&title=PERLINDUNGAN

%20HUKUM%20 %20BAGI%20INVESTOR%20DALAM%20PASAR%20MODAL-diakses pada 10 April 2017

(17)

pelanggaran yang terjadi pada kegiatan pasar modal di buat UU nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Berdasarkan permasalahan bagaimana bentuk perlindungan hukum yang di berikan pemerintah terhdap investor, penulis menuangkannya secara lengkap dan cermat dalam sebuah skripsi yang berjudul : “TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PASAR MODAL”

B.PERUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang diangkat didalam skripsi ini adalah : 1. Bagaimana tinjauan umum terhadap pasar modal

2. Bagaimana pengaturan mengenai transaksi saham di pasar modal 3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal

C.TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tinjauan umum terhadap pasar modal

2. Untuk mengetahui pengaturan mengenai transaksi saham di pasar modal 3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal

Adapun manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

(18)

Secara teoritis skripsi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk berbagai konsep ilmiah yang pada waktunya nanti dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum ekonomi.Khususnya untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca terutama untuk investor yang ingin menanamkan modal nya di pasar modal dan juga sebagai bahan kajian untuk para akademisi dalam menambah wawasan pengetahuan terutama dalam bidang Pasar Modal khususnya dalam perlindungan hukum terhadap investor dalam pasar modal.

D.KEASLIAN PENULISAN

Setelah dilakukan penelitian di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, belum ada terdapat tulisan yang mengangkat tentang “Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Investor Dalam Pasar Modal” Oleh karena itu penulisan skripsi ini dapat dikatakan masih original, sehingga keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan akademis.

E.TINJAUAN PUSTAKA

(19)

Menurut pendapat Abdurrahman mengatakan bahwa istilah “Pasar Modal”

di pakai sebagai terjemahan dari istilah “Capital Market” yang berarti suatu tempat atau sistem bagaimana caranya dipenuhi kebutuhan-kebutuhan dana untuk kapital suatu perusahaan merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan.16

Menurut Hugh T.Patrick dan U Tun Wai, sebagaimana dikuyip Abdulbasith Anwar membedakan tiga arti pasar modal, yaitu :17

Dengan demikian, Pasar Modal berarti suatu pasar dimana dana-dan jangka pangjang baik utang mapun modal sendiri diperdagangkan.Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham.

Arti luas :

“Pasar Modal adalah keseluruhan sistem terkeuangan yang terorganisir, termasuk Bank-Bank Komersial dan semua peraturan di bidang keuangan, surat berharga/ klaim jangka panjang, pendek, primer, dan tidak langsung.”

Arti Menengah :

“Pasar Modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari setahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan, dan deposito berjangka.”

Arti Sempit “

“Pasar Modal adalah tempat pasar yang terorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa Makelar dan Underwritter.”

18

16 Abdurrahman A, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Dan

Perdagangan,(Jakarta:PT.Pradnya Paramita,1991),hal.169

17 Yayasan Mitra Dana,Penuntun Pelaku Pasar Modal Indonesia,(Jakarta: Yayasan Mitra Dana, 1991), hal.33

18 Nadjib A.Gisymar, Insider Trading Dalam Transaksi Efek,(Bandung:PT.Aditya Citra Bakti,1999), hal.10

(20)

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, Pasal 1 angka 13 memberi pengertian kepada pasar modal sebagai:

“Suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”19

Bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek. Efek adalah setiap saham,obligasi dan atau bukti lainnya termasuk sertifikat atau surat pengganti serta bukti sementara dari surat-surat tersebut,bukti keuntungan dan surat-surat jaminan opsi atau hak-hak lainnya untuk memesan atau membeli saham, obligasi, atau bukti penyertaan dalam modal atau pinjaman lainnya,serta setiap alat yang lazimnya dikenal sebagai efek.20

19 Pasal I angka 13 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

20 C.S.T.Kansil, dan Christine S.T.Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan,1997), hal.9

Perlindungan pemodal atau investor adalah salah satu pilar yang sangat penting,karena jika investor tidak mendapatkan perlindungan yang cukup memadai,maka mereka terutama investor kecil enggak untuk melakukan transaksi di Bursa.

Upaya untuk melindungi kepentingan pemodal atau investor tersebut dilaksanakan melalui kewajiban pelakasanaan keterbukaan informasi secara penuh (full disclosure principle) yaitu kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang

data-data yang ada dan tidak terdapat adanya unsur “fraud” penipuan dalam penyampaian informasi tersebut.

F. METODE PENELITIAN

(21)

Dalam hal ini, apa yang dikemukakan dalam tulisan ini merupakan pengambilan bahan tidak terlepas dari media cetak dan media elektronik mengingat tulisan ini kerap diaktualisasikan melalui media cetak dan media elektronik. Maka haruslah menggunakan metode penulisan yang sesuai dengan bidang yang diteliti.Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dapat diuaraikan sebagai berikut :

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian yang bila dilihat dari jenisnya dapat digolongkan kedalam penelitian hukum normatif (yuridis normative). Yaitu merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah berbagai peraturan perundang-undangan tertulis dan berbagai buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi.

2)Data dan Sumber Data

Dalam menyusun skripsi ini, data dan sumber data yang digunakan adalah bahan hukum primer, sekunder dan tersier.

a. Bahan hukum primer,yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan dibidang hukum yang mengikat,antara lain Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

(22)

b. Bahan hukum sekunder,yaitu buku-buku hasil penelitian dan atau karya ilmiah dari kalangan hukum yang relevan terhadap permasalahan yang diteliti.

c. Bahan hukum tersier,atau bahan hukum penunjang yaitu, bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan/atau bahan hukum sekunder, yaitu kamus hukum dan lain-lain.

3) Teknik Pengumpulan Data

Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan nya lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan digunakan metode penelitian hukum normatif.Dengan pengumpulan data secara studi pustaka (Library Reseach).Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suatu penelitian kepustakaan (Library Reseach).Dalam hal ini penelitian hukum dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan atau disebut dengan penelitian normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka data sekunder belaka yang lebih dikenal dengan nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum.

4) Analisis Data

Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini termasuk kedalam tipe penilitian hukum normatif. Pengolahan data pada hakekatnya adalah merupakan kegiatan unruk melakukan analisa data terhadap permasalahan yang dibahas.

Rangkaian kegiatan analisis data dimulai setelah terkumpulnya data sekunder,

(23)

kemudian disusun menjadi sebuah pola dan dikelompokan secara sistematis.

Analisis data lalu dilanjutkan dengan membandingkan data sekunder terhadap data primer untuk mendapat penyelesaian permasalahan yang diangkat.

G.SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus diuraikan secara sistematis. Sistematika penulisan ini dibagi dalam beberapa tahapan yang disebut dengan bab. Dimana masing-masing bab dibagi dalam beberapa sub bab yang masing-masing bab diuraikan masalahnya secara tersendiri, namun masih dalam konteks yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Secara sistematis penulis menempatkan materi pembahasan keseluruhan kedalam 5 (lima) bab terperinci. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang segala hal yang bersifat umum dalam latar belakang, kemudian dilanjutkan dengan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan ditutup dengan memberikan sistematika dari penulisan

BAB II : TINJAUAN UMUM TERHADAP PASAR MODAL

Merupakan pembahasan tentang tinjauan umum terhadap pasar modal dimana yang diuraikan mengenai pengertian pasar modal, sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia dan peranan pasar

(24)

modal dalam perkembangan perkenomian Indonesia, serta lembaga penunjang dan profesi penunjang di par modal.

BAB III : PENGATURAN TRANSAKSI SAHAM DALAM PASAR MODAL

Merupakan pembahasan tentang mekanisme transaksi saham di pasar modal,dan pengaturan transaksi saham di bursa serta tanggung jawab emiten didalam pasar modal.

BAB IV : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DI DALAMPASAR MODAL

Merupakan pembahasan tentang bagaimana perlindungan investor melalui prinsip keterbukaan, mlarangan pernyataan menyesatkan, dan larangan memanipulasi pasar, serta larangan insider trading.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang membahas mengenai kesimpulan dan saran. Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dari seluruh penulisan yang telah diuraikan dalam bab-bab yang sebelumnya sekaligus memberikan saran-saran terhadap data yang ada.

(25)
(26)

18

TINJAUAN UMUM TERHADAP PASAR MODAL

A.Pengertian Pasar Modal

Pengertian pasar modal sebagaimana pada pasar umumnya yaitu merupakan suatu tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli.Yang membedakannya dengan pasar lainnya adalah pada objek yang diperjualbelikan.

Kalau pada pasar lainnya yang diperdagangkan adalah sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan sehari-hari,tetapi yang diperjualbelikan di pasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek (surat berharga).21

21 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti,Hukum Pasar Modal Di Indonesia, (Bandung:Sinar Grafika,2009), hal.1

Pembeli efek adalah mereka baik perorangan maupun lembaga atau badan usaha yang menyisihkan kelebihan dananya untuk hal yang bersifat produktif.Sedangkan penjual efek adalah perusahaan yang membutuhkan dana atau tambahan modal untuk keperluan usahanya.

Dalam kenyataannya pasar modal dikenal sebagai bursa efek atau dalam bahasa inggris disebut Security Exchange atau Stock Market, seperti tampak dalam istilahnya berbeda, namun pada intinya sama yaitu merupakan tempat bertemunya penjual efek dan pembeli efek di pasar modal atau bursa efek yang dimana setiap efek yang diperdagangkan,dijual melalui Perantara Perdagangan Efek untuk melakukan transaksi jual beli.

(27)

Berikut ini diuraikan beberapa pengertian atau defenisi pasar modal,yang lebih spesifik lagi atau merupakan pendapat dari beberapa ahli hukum tentang pengertian pasar modal.

Menurut Marzuki Usman, pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga yaitu bank dan lembaga pembiayaan.Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public).22

Pasar modal ( capital market ) mempertemukan pemilik dana (supplier of fund) dengan pengguna dana (user of fund) untuk tujuan investasi jangka menengah (middle-term investment). Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek.23

Menurut Dr. Siswanto Sudomo, yang dimaksud dengan pasar modal adalah pasar tempat diterbitkannya dan serta diperdagangkannya surat-surat berharga jangka panjang, khususnya obligasi dan saham. Defenisi ini sudah menyangkut dua jenis pasar yang dikenal secara terpisah yaitu pasar perdana,dimana surat-surat itu pertama kali diterbitkan, dan pasar sekunder, dimana surat-surat berharga itu selanjutnya diperdagangkan.24

Sementara itu, menurut Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal pasal 1 angka 13 pasar modal adalah “Suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan

22 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.Cit, hal.5

23 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya,Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia,(Jakarta:Prenada Media,2004), hal.10

24 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.Cit, hal.8

(28)

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”25

Di Indonesia selain didalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tantang Pasar Modal,pengertian pasar modal juga tertuang didalam Keputusan Presiden (Keppres) No.52 tahun 1976 tentang Pasar Modal Bab I pasal 1, dimana disebutkan bahwa pasar modal adalah efek seperti yang dimaksud dalam Undang- undang No.15 tahun 1952 ( Lembaran Negara tahun 1952 no.67 ).26

Dalam hal waktu pelaksanaan transaksi terhadap pasar modal dapat dibedakan antara Continous Market,yang beroperasi secara terus menerus dalam waktu buka tertentu dan call markets, yang beroperasi pada waktu tertentu jika ada efek yang diperjualbelikan dan ada pihak yang membeli dan menjual.27

Dari uraian diatas perlu dijelaskan beberapa istilah efek, securities, perantara perdagangan efek, dana, bursa. Dana yang diperdagangkan didalam pasar modal diwujudkan dalam bentuk surat berharga atau dalam istilah lain disebut efek yang dapat berupa saham, obligasi, sertifikat atas saham atau dalam bentuk surat berharga lainnya atau surat berharga yang merupakan penjabaran dari bentuk surat berharga saham atau sertifikat yang diperjualbelikan di dalam pasar modal. Dalam bahasa inggris disebut securities.Kata securities bersumber pada pengertian bahwa surat berharga tersebut memberikan jaminan dapat ditukar dengan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang tercantum didalam surat berharga tersebut. Kata bursa berasal dari istilah asing “bourse” yang berarti tempat

25 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

26 C.S.T.Kansil dan Christine S.T.Kansil, Loc.Cit.

27 Imam Syahputra Tunggal, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia Tanya Jawab,(Jakarta: Harvarindo,2000),hal.8

(29)

bertemunya penjual dan pembeli untuk komoditi tertentu dan yang penyelenggaraannya melalui prosedur perantara perdagangan efek. Makin luas cakupan perdagangan nasional maupun internasional kita sekarang dapat menyaksikan adanya bursa efek.28

Istilah exchange merupakan istilah lain didalam pasar, dimana ditempat tersebut terjadi pertukaran atau exchange yaitu jual beli.Perantara Perdagangan Efek dalam pasar modal merupakan aparat lembaga pasar modal atau bursa efek,karena kebutuhan dan tata cara penjualbelian suatu efek memerlukan perantara. Perantara perdagangan efek sebagai aparat dari bursa dan otomatis menjadi bagian anggota bursa.Perantara Perdagangan Efek ini ada dua yaitu makelar dan komisioner dan masing-masing mempunyai kegiatan yang sama sebagai perantara akan tetapi berbeda dalam tujuan dan peran antara masing- masing pihak tersebut,dimana makelar untuk kepentingan pihak lain dan mendapat imbalan sedangkan komisioner bisa untuk pihak lain mau untuk diri sendiri.29

Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang dari emiten yang menerbitkan,atau bisa juga surat pernyataan utang dari perusahaan kepada para pemberi pinjaman yaitu pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi beravariasi dan pada umumnya adalah jangka panjang sekitar 5 sampai dengan 20 tahun.

Bagi penerbitnya, obligasi merupakan suatu cara untuk mengurangi biaya intermediasi keuangan karena mereka memperoleh dana langsung dari masyarakat tanpa melalui bank. Bagi investor (pemodal), obligasi adalah salah

28Ibid

29Ibid,

(30)

satu investasi yang lebih menguntungkan larena biasanya bunganya lebih tinggi dari deposito.30

1. Jangka waktu jatuh tempo.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi :

2. Resiko tidak terima bunga dan pokok pinjaman.

3. Status pajak dari pembeli.

4. Adanya provisi yang memungkinkan penerbit obligasi melunasi obligasi tersebut sebelum jatuh tempo.

5. Jumlah kupon.

B. Sejarah Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia

Dalam sejarah pasar modal di Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880.

Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse effectenbueurs mendirikan cabang bursa di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setalah Bombay, Hongkong dan Tokyo.31

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri atas orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya ssangat jauh lebih tinggi dari peenghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal. Setelah

30 Martalena dan Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal,(Bandung:Andi Yogyakarta,2011),hal.69

31 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op. Cit, hal.8

(31)

mengadakan persiapan, akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) dan langsung memulai perdagangan.32

Pasar modal di Indonesia mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman Hindia Belanda. Pasar modal yang pertama kali didirikan bernama Vereniging Voor de Effectehandel (Bursa Efefk) pada tanggal 14 Desember 1912 di Batavia (Jakarta), yang kemudian diikuti dengan pendirian bursa efek di Surabaya dan Semarang. Pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.Efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi perusahaan/perkebunan Belana yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belandda serta efek perusahaan Belanda lainnya.Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di Kota Surabaya dan 01 Agsutus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa.33

Terjadinya gejolak politik di Eropa pada tahun 1939 ikut mempengaruhi perdagangan efek yang ada di Indonesia. Akibatnya pemerintah Belanda menutup Bursa Efek yang ada di Surabaya dan Semarang, sehingga yang tinggal adalah Bursa Efek Jakarta. Tetapi Busa Efek Jakarta inipun tutup karena Perang Dunia Kedua, yang sekaligus menandai berhentinya aktivitas pasar modal di Indonesia.34

Pada masa penjajahan Jepang tidak ada kegiatan pasar modal karena situasi yang tidak memungkin pada waktu itu.Setelah adanya pengakuan

32Ibid

33Ibid

34 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.Cit, hal.94

(32)

kedaulatan dari Pemerintah Belanda, maka pada zaman pemerintahan Republik Indonesia Serikat,tepatnya pada tahun 1960,pemerintah mengawali kembali kebangkitan pasar modal dengan penerbitan obligasi Pemerintah Republik Indonesia.Hal ini ditegaskan kembali dengan adanya Undang-undang darurat tentang Bursa No.13 tanggal 1 September tahun 1951 yang kemudian ditetapkan sebagi Undang-undang Nomor 15 tahun 1952. Sedangkan penyelenggaraan Bursa saat itu diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE),dan sebagai penasehatnya adalah Bank Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977. Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto, yang ditandai dengan go public PT.Semen Cibinong sebagai emiten pertama,Bursa Efek Jakarta dijalankan di bawah Badan Pengawas dan Pelaksana Pasar Modal.Hingga 1987,perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah Emiten baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen pasar modal.Tahun itu juga ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (Pakdes 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modalnya di Inodnesia. Tanggal 16 Juni 1989, Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi kembali,dan dikelola Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.Kemudian pada 13 Juli 1992,BEJ diswastanisasi. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.Tanggal 22 Mei 1995, karena sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer yang di sebut JATS (Jakarta Automated Trading Systems).Enam bulan kemudian, 10 November 1995 lahir

(33)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang mulai berlaku 1996.Pasar modal di masa Orde Baru juga mengalami pasang surut dan ketidakstabilan politik pada akhir Orde Baru yang dimulai pada siding umu MPR RI pada tahun 1997 yang memilih kembali Jenderal Soeharto sebagai Presiden dan puncaknya pada kerusuhan Mei 1998, pasar modal di Indonesia ambruk yang ditandai dengan naik turunnya harga saham secara tajam.Kondisi yang demikian sangat wajar karena siapa yang mau berinvestasi ditengah suasana yang tidak ada kepastian dan tidak ada keamanan dalam berusaha.35

35 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op. Cit, hal.10-11

Berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 juga mengisyaratkan perlunya pembentukan Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesain (LPP),sesuai dengan UUPM. LKP berfungsi dan bertanggungjawab untuk menyelenggarakan jsa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar dan efisien. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa,sedangkan pengertian penjaminan adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. Sedangkan LPP didirikan dengan tujuan untuk menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efek yang teratur, wajar dan efisien. Untuk mewujudkan LKP maka pada tanggal 5 Agustus 1996 PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) resmi didirikan dengan izin pendahuluan.Mulai tanggal 6 Oktober 1997 fungsi kliring efektif dilaksanakan.

(34)

Pada tahun 2007 Bursa Efek Surabaya (BES) melakukan merger dengan melebur kedalam Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang selanjutnya berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memiliki satu pasar modal. Langkah merger PT.Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabay (BES) adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi pasar modalguna bersaing dengan bursa luar negeri.Hal ini dikarenakan bahwa perkembangan pasar modal di Indonesia pada saat itudapat dikatakan lamban dan cenderung tertinggal dari kawasan Asia lainnya, baik dari segi juma\lah emiten, produk investasi, minimnya investor lokal dan persaingan antar bursa di dalam negeri. Untuk itu dengan langkah merger yang dilakukan BEJ-BES ini untuk meningkatkan efisiensi pasar modal nasional yang diharapkan dapat mendorong peningkatan daya tarik dan daya saing industri di tingkat internasional. Dengan penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia akan memudahkan investor sehingga investor tidak harus datang ke beberapa bursa untuk menentukan pilihan investasinya. Hal ini dikarenakan bahwa sebelum penggabungan BES-BEJ, produk-produk acuan pasar modal berada di BEJ sedangkan produk-produk derivatifnya berada di BES.36

Berikut beberapa keuntungan yang didapat setelah merger BEJ dan BES menjadi BEI:37

1. Aspek operasional

36Harry Andrian Simbolon, Pasar Modal Indonesia,

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=/amp/s/akuntansiterapan.com/2013/11 /01/pasar-modal-indonesia/amp/&ved=0ahUKEwih-

_217KbTAhUMKY8KHQ2FCPEQFggwMAI&usg=AFQjCNENvrYGa- VielmUQhzPtiv9NNa7Kw. Diakses pada 14 April 2017

37 Ibid.

(35)

2. Penghematan biaya operasional yang meliputi biaya penyediaan sistem dan sarana perdagangan, biaya penyediaan sistem internal, biaya penyediaan jaringan dan sarana komunikasi, biaya penyediaan band width, serta biaya data center.

3. Aspek Pelaku

Penggabungan bursa efek akan menghemat biaya emiten dan investor, merger ini juga akan mempermudah untuk melakukan pengembangan produk yang akan diluncurkan di pasar.

3. Aspek Bisnis

Sasaran penggabungan BEJ dan BES adalah bursa hasil merger diharapkan mampu mengembangkan berbagai instrument bursa, baik yang pada saat itu diperdagangkan maupun yang akan diperdagangkan, yakni meningkatnya jumlah emiten tercatat, maupun berkembangnya instrumen yang sudah mulai diperdagangkan saat itu dan menumbuhkan instrumen-instrumen baru yang dapat diperdagangkan di bursa hasil merger.

Dalam merger tersebut BEI meningkatkan sistem komputerisasi dengan menggunakan teknologi yang modern dan yang sangat diperlukan, karena industry pasar modal adalah industry yang sangat cepat perubahannya, baik dari segi sistem dan teknologi, organisasi maupun variasi produk yang diperdagangkan.Kondisi tersebut mendorong industri pasar modal untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan efisisiensinya agar dapat bersaing di tingkat

(36)

internasional.Tingkat efisiensi industri ini akan meningkatkan daya tarik dan daya saingindustri di mata para pelaku pasar, baik lokal maupun internasional.38

Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara, diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah dan masyarakat. Penerimaan pemerintah untuk membiayai pembangunan nasional diperoleh dari pajak dan penerimaan lainnya. Adapun masyarakat dapat memperoleh dana unruk berinvestasi melalui perbankan, lembaga pembiayaan, dan pasar modal. Pasar modal merupakan alternatif pendanaan baik bagi pemerintah maupun swasta.

Pemerintah yang membutuhkan dana dapat menerbitkan obligasi atau surat utang dan menjualnya ke masyarakat lewat pasar modal. Demikian juga swasta yang dalam hal ini adalah perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan efek, baik dalam bentuk saham maupun obligasi dan menjualnya ke masyarkat melalui pasar modal.

C. Peranan Pasar Modal Dalam Perkembangan Perekonomian Indonesia Pasar modal telah menjadi bagian yang penting didalam perkembangan perekonomian Indonesia. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan dalam rangka untuk mencari sumber dana untuk pembiayaan usahanya.

39

Pasar modal mempunyai peranan penting disektor keuangan karena pasar modal memberikan alternatif baru bagi dunia usaha untuk memperoleh sumber pembiayaan di samping alternatif baru bagi masyarakat investor untuk melakukan investasi. Secara umum, pasar modal mempunyai peran penting bagi

38Ibid

39 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.Cit, hal.1

(37)

perkembangan ekonomi suatu negara karena pasar modal dapat berfungsi sebagai:40

1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan kedalam kegiatan-kegiatan produktif;

2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional;

3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja;

4. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi;

5. Memperkokoh beroperasinya mechanism financial market dalam menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana open market operation sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral;

6. Menekan tingginya bunga menuju suatu rate dan reasonable;

7. Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal.

Keberadaan Pasar Modal mempunyai 6 (enam) manfaat:41

a) Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan terciptanya alokasi secara optimal.

b) Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan adanya upaya diversifikasi portofolio investasi.

c) Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai ke lapisan masyarakta menengah.

d) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan prospektif.

40Ibid, hal.7

41 R. Serfianto D. Purnomo dan Cita Yustisia Serfiyani danIswi Hariyani,Buku Pintar Pasar Uang & Valas, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013),hal. 19

(38)

e) Menciptakan iklim usaha yang sehat, terbuka dan professional.

f) Menciptakan lapangan kerja atau profesi yang menarik.

Industri Pasar Modal memilki sifat yang unik disebabkan:42

a) Industri Pasar Modal merupakan cermin kegiatan ekonomi suatu negara, yang digambarkan melalui fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

b) Industri Pasar Modal bersifat dinamis dan terus-menerus memerlukan informasi baru dan adaptasi berkelanjutan.

c) Industri Pasar Modal membutuhkan keterbukaan informasi (disclosure) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.

d) Industri Pasar Modal memungkinkan arus pergerakan modal tidak lagi dibatasi wilayah geografis (borderless).

e) Industri Pasar Modal tergolong padat teknologi informasi yang keunggulan daya saingnya sangat bergantung pada kemajuan teknologi informasi khususnya dalam bidang transaksi perdagangan efek tanpa warkat (sripless dan Remote trading).

f) Industri Pasar Modal tergolong industry yang sangat banyak diatur oleh kebijakan pemerintah (highly regulated) sebab industry ini berkaitan dengan dana-dana milik masyarakat.

Dengan adanya pasar modal yang dijumpai dibanyak negara, maka pasar modal dapat dikatakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Oleh karena itu keberhasilan pembentukan pasar modal di suatu negara dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor.

42Ibid

(39)

Secara rinci faktor-faktor yang mempunyai keberhasilan pasar modal, antara lain sebagai berikut:43

43 Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi & Pasar Modal,Cet ke-2 (Jakarta:Sinar Grafika,2011),hal.176

1. Supply sekuritas. Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.

2. Demand akan sekuritas. Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang di tawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non keuangan maupun lembga-lembaga keuangan. Oleh karena itu, income perkapita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas.

3. Kondisi politik dan ekonomi. Faktor ini akhirnya kan mempengaruhi supply dan demand akan sekurits. Kondisi politik yang stabil akan membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.

4. Masalah hukum dan peraturan. Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Oleh karena itu, kebenaran informasi menjadi sangat penting disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.

(40)

Di dalam pasar modal manfaat pasar modal itu sendiri dapat di rasakan langsung, berikut manfaat yang di dapat oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan juga pemerintah di dalam pasar modal:

Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:44

1) Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.

2) Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.

3) Tidak ada “convenant” sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/ perusahaan.

4) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.

5) Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil.

6) Cash flow hasil penjualan saham biasanya jadi lebih besar daripada nominal harga perusahaan.

7) Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang beresiko tinggi.

8) Tidak ada bebas finansial yang tetap.

9) Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.

10) Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu.

11) Profesionalisme dalam manajemen meningkat.

Manfaat pasar modal bagi investor adalah sebagai berikut:45

1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain.

44 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.Cit, hal.12-13

45Ibid, hal.13

(41)

2) Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi.

3) Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham, mempunyai hak suara dalam RUPO bila diadakan bagi pemegang obligasi.

4) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misal dari saham A ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau menurangi resiko.

5) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument yang mengurangi risiko.

Manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang yaitu:Menuju ke arah profesional didalam memberikan pelayanannya sesuai dengan bidang tugas masing-masing, sebagai pembentuk harga dalam bursa paralel, semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang, likuiditas efek semakin tinggi.46

Sedangkan manfaat pasar modal bagi pemerintah yaitu:Mendorong laju pembangunan, mendorong investasi, penciptaan lapangan kerja, memperkecil Dept Service Ratio (DSR), mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).47

Dengan demikian dapat dilihat bahwa melalui pasar modal tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan tetapi juga membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi nasional, karena dengan semakin banyaknya perusahaan yang memanfaatkan penawaran melalui pasar modal tentunya mendorong perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan usaha dan juga

46 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.Cit, hal.13

47Ibid.

(42)

menciptakan peluang usaha baru, kesempatan kerja baru serta penambahan pendapatan pajak.

D. Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang di Pasar Modal 1.Lembaga Penunjang di Pasar Modal

Lembaga Penunjang Pasar Modal adalah lembaga penunjang yang turut serta mendukung beroperasinya suatu pasar modal. Lembaga penunjang pasar modal terdiri atas:

Kustodian

Kustodian adalah lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya berkaitan dengan efek serta memberikan jasa lainnya seperti menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.Di selenggarakan oleh:

1) Lembaga penyimpanan dan penyelesaian;

2) Perusahaan efek;

3) Bank umum yang telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah.48 Biro Administrasi Efek

Biro Administrasi Efek adalah lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mendaftarkan pemilik efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan

48 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.Cit, hal.29

(43)

melakukan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Diselenggarakan oleh perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

Sebelum perusahaan go public sangat jarang terjadi perubahan pemegang saham karena itu buku pemegang saham jarang diotak-atik. Pemegang sahamnya terbatas dan gampang dikenal sehingga penyampaian yang sifatnya administrasi atau deviden kepada pemegang saham tidak menemui hambatan yang berarti.

Setelah perusahaan go public mutasi pemegang saham seringkali terjadi.

Pemegang sahamnya tersebar dimana-mana, bahkan sampai keluar negeri. Dalam situasi demikian bila terjadi mutasi saham bisa saja direksi atau komisaris tidak lagi mengenal setiap pemegang saham. Demikian pula halnya dengan investor apabila ia memiliki banyak saham, baik dari segi jumlah maupun jenisnya maka untuk mengadministrasinya memerlukan waktu dan perhatian khusus.49

Jasa wali amanat hanya diperlukan dalam emisi obligasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali dari pemberi amanat (investor). Obligasi yang diterbitkan perusahaan melalui pasar modal selama ini adalah obligasi dengan jaminan artinya pinjaman obligasi itu dijamin dengan harta kekayaan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor Banyaknya pekerjaan yang dilakukan emiten atau investor mendorong emiten dan investor untuk memiliki unit khusus yang menangani kegiatan- kegiatan tersebut. Disinilah peran dari Biro Administrasi Efek yang menawarkan jasa untuk melaksanakan kegiatan tambahan bagi emiten dan investor.

Wali Amanat

49Ibid, hal.30

(44)

untuk mengawasi perusahaan, untuk keperluan inilah maka emiten harus menunjuk wali amanat.50

Tugas wali amanat adalah mewakili dan melindungi kepentingan investor.

Ada beberapa tugas wali amanat, yaitu:51

1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secar operasional perusahaan (emiten) mempunyai kesanggupan menghasilkan dan membayar obligasi beserta bunganya;

2. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten. Apabila harta yang menjadi jaminan tadi dialihkan pemanfaatan atau pemilikannya haruslah sepengetahuan wali amanat;

3. Memantau dan mengikuti perkembangan secara terus menerus terhadap perkembangan perusahaan emiten dan memberikan nasihat dan masukan kepada emiten;

4. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi yang menjadi hak pemodal, tepat pada waktunya.

Supaya tidak terjadi konflik kepentingan maka dalam menjalankan tugasnya ada beberapa larangan bagi wali amanat, yaitu sebagai berikut:52

1) Mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena pemilikan atau penyertaan modal pemerintah.

2) Melarang mempunyai hubungan kredit dengan emiten dalam jumlah yang sesuai dengan ketentuan Bapepam yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan antara wali amanat sebagai kreditor dan wakil pemegang efek bersifat utang (Pasal 51 ayat (1) dan (3) UUPM).

3) Dilarang merangkap sebagai penanggung dalam emisi efek bersifat utang yang sama (Pasal 54 UUPM). Larangan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan wali amanat selaku penanggung yang justru wajib memenuhi kewajiban emiten terhadap pemegang efek bersifat utang dalam hal terjadi wanprestasi oleh emiten.

2.Profesi Penunjang di Pasar Modal

Profesi Penunjang Pasar Modal mempunyai peranan penting dalam penawaran umum.Setiap informasi yang ada didalam prospectus membutuhkan penanggung jawab secara professional.Informasi yang mengandung fakta dan informasi material mengenaiemiten sangat membutuhkan jasa

50 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Loc. Cit

51 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya.Op.Cit, hal.174

52 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti,Op.Cit.hal.31

(45)

professional.Informasi dalam prospektus merupakan tahap awal pada investor dalam memutuskan untuk membeli atau tidak membeli saham yang ditawarkan.53

Pendapat dan/atau penilaian profesi penunjang pasar modal sangat penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasinya, oleh karena itu kegiatan profesi penunjang pasar modal perlu diawasi dengan mewajibkannya mendaftar di Bapepam. Jadi untuk dapat melakukan kegiatan di pasar modalmereka wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam. Dalam melaksanakan tugasnya, profesi penunjang wajib memberikan pendapat atau penilaian yang independen maksudnya dilakukan secara professional dan bebas dari pengaruh pihak yang memberikan tugas dan menggunkan jasa profesi penunjang tersebut atau afiliasinya, sehingga pendapat atau penilaian yang diberikan objektif dan wajar.54

Akuntan memperoleh izin dari Menteri Keuangan dan terdaftar di Bapepam. Tugas akuntan adalah memeriksa dan melaporkan segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah keuangan dari emiten. Atas hasil pemeriksaan ini akuntan akan memberikan pendapatnya. Ada empat macam akuntan publik, yaitu sebagai berikut:

Sebagaimana yang tertuang di dalam Pasal 64 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, profesi penunjang pasar modal di dalam nya meliputi Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris dan Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

1. Akuntan

55

53 Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman,Op.Cit.hal.178

54 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.Cit.hal.32

55Ibid

(46)

a) Unqualified Opinion (wajar tanpa syarat). Pendapat ini diberikan apabilalaporan keuangan telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tanpa suatu catatan atau kekurangan.

b) Qualified Opinion (pendapat kualifikasi). Atas laporan keuangan yang diperiksanya, akuntan public memberikan pendapat yang wajar, dengan kualifikasi atas penyajian laporan keuangan tersebut karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.

c) Adverse Opinion (pendapat tidak setuju). Dalam hal ini akuntan public tidak setuju atas penyusunan laporan keuangan tersebut.

d) Disclimer of Opinion. Dalam hal ini akuntan public menolak member pendapat atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksanya. Hal ini terjadi karena akuntan tidak mempunyai cukup bukti yang dapat dipergunakan untuk member pendapatnya secara professional seperti yang dipersyaratkan oleh Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).

2. Konsultan Hukum

Konsultan hukum, yakni memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) mengenai segala kewajiban yang mengikat perusahaan yang hendak go public secara hukum sehingga dalam proses penjualan efek dan calon pembeli/investor memperoleh informasi yang benar terhadap keadaan perusahaan yang efeknya akan dibeli.56

Kualifikasinya adalah sarjana hukum yang mempunyai kemampuan dan kejujuran serta tidak memihak dalam memberikan pendapat atau pernyataan.

Pernyataan yang dibuat sesuai dengan kebenaran material berdasarkan data, dokumen, dan peristiwa hukum pada emiten. Konsultan hukum dalam membuat pendapat hukum harus memuat fakta, keterangan, dan informasi mengenai aspek hukum emiten dan harus mempunya integritas, objektifitas dan kemandirian (independensi) serta tunduk kepada kode etik konsultan hukum sebagaimana

56 Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong,Hukum Dalam Ekonomi,Cet Ke- 4,(Jakarta:Grasindo,2007), hal.155-156

(47)

ditetapkan dalam Kode Etik Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang mulai berlaku tanggal 1 April 1995.57

a) Akta pendirian/anggaran dasar perusahaan beserta perubahan-perubahan.

Penelitian lebih ditekankan pada keabsahan akta tersebut baik material maupun formal.

Ada beberapa hal yang perlu mendapat penelitian dan pernyataan konsultan hukum sekurang-kurangnya meliputi berikut ini:

b) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public. Konsultan hukum akan meneliti kebenaran telah disetornya modal perusahaan seperti yang tertulis dalam anggaran dasar.

c) Pemilikan izin usaha. Konsultan hukum akan meneliti apakah perusahaan telah memiliki izin usaha yang sah dan perusahaan beroperasi sesuai dengan izin usaha yang diperolehnya.

d) Status kepemilikan atas aktiva perusahaan terutama harga tetap, perlu diketahui status kepemilikannya. Apakah milik perusahaan, disewa atau atas nama pihak lain.

e) Perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga.

Perjanjian-perjanjian tersebut perlu dipastikan apakah pembuatannya sah dan mengikat secara hukum.

f) Gugatan atau tuntutan. Apakah perusahaan dan/atau direksi perusahaan sedang dalam suatu perkara atau tidak. Apabila ada, dijelaskan pula perkara yang dihadapinya itu. Hal-hal yang demikian merupakan informasi bagi calon pemodal dan menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk menjadi pemodal bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya.58

a. Tanggung Jawab Konsultan Hukum

Permasalahan pertanggungjawaban hukum dibidang pasar modal merupakan salah satu hal yang cukup rumit, mengingat dalam sistem pasar modal dimungkinkan terlibat lebih dari satu pihak ikut mengkonstribusikan kesalahan secara yuridis sehingga mengakibatkan kerugian suatu pihak atau dilanggarnya suatu aturan hukum.

57 Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Op.Cit, hal.179

58 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.Cit, hal.34

Referensi

Dokumen terkait

 Yogyakarta:  Tara

pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian hukum ini adalah metode pendekatan hukum yuridis normatif. Penelitian hukum yuridis normatif yaitu suatu penelitian yang

Hasil pemijahan ikan nilem dengan menggunakan donor sperma ikan nilem memiliki rata-rata FR dan HR lebih tinggi dibandingkan pada pemijahan secara hibridisasi menggunakan

12 NK4 Tujuan menelitian Berkaitan=dengan=pertanyaan=penelitian=yang=telah=di= rumuskan=di=atasI=maka=tujuan=penelitian=ini=adalahW==

“Bahkan makna firman -Allah ‘dan pada waktu waktu di siang hari’ yakni tepi siang dari Fajar (Shubuh) dan tepinya yang akhir adalah Asar.” Maka kami katakan: Akan tetapi, engkau

Aktivitas industri ini memiliki pengaruh terhadap peningkatan suhu di badan air namun pada stasiun II terdapat vegetasi tumbuhan yang hidup di tepi sungai

Fosfat tersedia tanah pada lahan dengan penggunaan berbeda berkriteria rendah hingga sangat tinggi, dimana terjadi perubahan akibat alihfungsi lahan sawah tersebut

Tramadol dapat digunakan sebagai analgesik untuk mengatasi nyeri sedang yang akut. Tramadol intravena dan intramuskular kurang lebih memiliki kekuatan 1/10 dari morfin