• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUT

N/A
N/A
Rafika Agustin

Academic year: 2022

Membagikan "AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUT"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI MANAJEMEN

LANJUTAN

DOSEN : Tanti Arfianti Dewi

(2)

AKUNTANSI

PERTANGGUNG JAWABAN

MATERI PERTEMUAN I

(3)

DEFINISI

Desentralisasi Akuntansi

Pertanggungjawaban

(4)

Akuntansi Pertanggungjawaban

Gagasan : setiap orang yang mempunyai wewenang mengendalikan biaya atau pendapatan sebagai pusat pertanggungjawaban tersendiri.

Laporan prestasi pelaksanaan berasal dari pusat

pertanggungjawaban terbawah menuju ke atas, dilihat

dari anggaran, aktual dan variannya.

(5)

METODE PENGUMPULAN HPP l

Pusat pertanggung

jawaban

Pusat Biaya

Pusat Laba

Pusat Investasi Rate of Return R/L kontribusi

Varian Alat Evaluasi

(6)

Akuntansi Keuangan Vs Akuntansi Manajemen

• Konsep hasil sisa (Residual income): adalah hasil netto di atas tingkat pengembalian minimum atas aktiva

operasi. Kelemahan : tidak dapat digunakan untuk membandingkan 2 divisi yang besarnya berbeda.

• Pengendalian Tingkat Pengembalian (ROI) :

• Meningkatkan Penjualan

• Mengurangi Biaya

• Mengurangi Aktiva

(7)

CONTOH KASUS

Contoh :

Hasil Operasi netto (EBIT) = $ 20,000

Penjualan = $ 200,000

Rata-rata aktiva operasi = $ 100,000 Tingkat pengembalian minimum 15%

Jawab :

ROI = 20%

Hasil sisa = $ 5,000

(8)

HARGA TRANSFER MATERI PERTEMUAN

3

(9)

PENGERTIAN HARGA TRANSFER

Harga perpindahan barang/jasa antara 2 pusat laba atau lebih, harga barang atau jasa antara unit-unit atau antar pusat pertanggung jawaban dalam suatu organisasi

Mengapa melakukan transfer ? Karena untuk

meminimalkan resiko dan memaksimalkan laba

(10)

DAMPAK HARGA TRANSFER

1

. dampak kepada divisi

• keuntungan perusahaan tidak berkurang

• Dampak terhadap ukuran kinerja divisi

• Harga yang dikenakan untuk barang yang di transfer mempengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual, laba divisi tersebut sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi

2. Dampak kepada perusahaan

• Jika ia mempengaruhi divisi dan ia mempengaruhi pajak penghasilan divisi-divisi yang bertindak secara

independen mungkin menetapkan HT memaksilmalkan

laba divisi

(11)

RUMUS HT

(TANPA MENGGUNAKAN ABC)

Perhitungan mark up :

BIAYA-BIAYA(SELAIN)B.PRODUKSI= XXXX

LABA YANG DI HARAPKAN X PERKIRAAN TOTAL AKTIVA PADA AWAL TAHUN = XXXX +

HASIL XXXX /X100%

B. PRODUKSI XXXX

(12)

RUMUS HT

(TANPA MENGGUNAKAN ABC)

PERHITUNGA N HARGA TRANSFER:

BIAYA PRODUKSI = XXXX MARK UP X LYD = XXXX +

HARGA TRANSFER XXXX /

VOLUME UNIT XXXX

HT PER UNIT XXXX

(13)

CONTOH KASUS

HOKI CO MEMILIKI 2 DIVISI, DIVISI A DAN B YANG DI BENTUK SEBAGAI PUSAT LABA DIVISI A MENGHASILKAN SUKU CADANG Q DAN DI JUAL DI PASAR LUAR SEBESAR 10% DAN SISANYA DI TRANSFER KE DIVISI B

MANAJER DIVISI A DAN B SEDANG MEMPERTIMBANGKAN PENENTUAN HARGA TRANSFER SUKU CADANG Q UNTUK ANGGARAN TAHUN YANG DATANG MENURUT ANGGARAN DIVISI A AKAN BEROPERASI PADA KAPASITAS NORMAL 100 0 UNIT DENGAN TAKSIRAN BIAYA PENUH UNTUK 1 TAHUN ANGGARAN YANG AKAN DATANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

BIAYA PRODUKSI= RP. 200.000.000 BIAYA ADM & UMUM= RP. 50.000.000 BIAYA PEMASARAN= RP. 20.000.000 TOTAL BIAYA DIVISI A RP. 270.000.000

TOTAL AKTIVA YANG DI PERKIRAKAN PADA AWAL TAHUN ANGGARAN ADALAH RP. 1.000.000.000 DAN LABA YANG DI HARAPKAN YANG DINYATAKAN DALAM ROI ADALAH 20% TENTUKAN HARGA TRANSFER SUKU CADANG Q??

(14)

KASUS

HOKI CO MEMILIKI 2 DIVISI, DIVISI A DAN B YANG DI BENTUK

SEBAGAI PUSAT LABA DIVISI A MENGHASILKAN SUKU CADANG Q DAN DI JUAL DI PASAR LUAR SEBESAR 20% DAN SISANYA DI

TRANSFER KE DIVISI B

MANAJER DIVISI A DAN B SEDANG MEMPERTIMBANGKAN PENENTUAN HARGA TRANSFER SUKU CADANG Q UNTUK

ANGGARAN TAHUN YANG DATANG MENURUT ANGGARAN DIVISI A AKAN BEROPERASI PADA KAPASITAS NORMAL 10.000 UNIT

DENGAN TAKSIRAN BIAYA PENUH UNTUK 1 TAHUN ANGGARAN YANG AKAN DATANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

BIAYA PRODUKSI= RP. 250.000.000 BIAYA ADM & UMUM= RP. 50.000.000 BIAYA PEMASARAN= RP. 20.000.000 TOTAL BIAYA DIVISI A RP. 320.000.000

TOTAL AKTIVA YANG DI PERKIRAKAN PADA AWAL TAHUN ANGGARAN ADALAH RP. 2.000.000.000 DAN LABA YANG DI HARAPKAN YANG DINYATAKAN DALAM ROI ADALAH 25%

TENTUKAN HARGA TRANSFER SUKU CADANG Q??

(15)

BIAYA PERSEDIAAN MATERI PERTEMUAN

4

(16)

Biaya Persediaan

Setiap bagian aset di perusahaan pasti mempunyai biaya (cost) begitu juga dengan persediaan. Secara

garis besarnya biaya yang terjadi pada persediaan adalah:

• Biaya penyimpanan

(holding cost/carrying cost),

• Biaya pemesanan/pembelian

(ordering cost/procurement cost)

• Biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan

(stock-out cost/shortage cost).

(17)

Analisa Persediaan

Dalam melakukan pengendalian persediaan, harus dilakukan analisa terhadap persediaan. Analisa persediaan dapat dilakukan dengan beberapa metode

yaitu:

1) Economic Order Quantity (EOQ) 2) Reorder Point (ROP)

3) Safety Stock (SS)

(18)

Economic Order Quantity (EOQ) (Part 1)

Economic order quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai

jumlah pembelian yang optimal (Riyanto, 2015).

Artinya setiap kali memesan bahan baku, perusahaan dapat menghemat biaya yang akan dikeluarkan. Tujuan Economic Order Quantity, adalah agar kuantitas persediaan yang dipesan baik

dan total biaya persediaan dapat diminimumkan

sepanjang periode perencanaan produksi.

(19)

Reorder Point (ROP) (Part 2)

Reorder point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain dengan:

1) Perusahaan setiap hari membutuhkan 150 unit bahan mentah. Kebutuhan ini akan diantar atau

dikirim oleh pengantar 10 hari setelah perusahaan memesan atau menelepon

(lead time).

Jawab:

Reorder Point = 150 x 10 = 1.500 unit

(20)

Reorder Point (ROP) (Part 3)

2) Menetapkan jumlah penggunaan selama “lead time” dan ditambah dengan persentase tertentu.

Misalnya ditetapkan bahwa safety stock sebesar 50% dari penggunaan selama “lead time”, dan

ditetapkan bahwa “lead time”-nya adalah 5 minggu, sedangkan kebutuhan material setiap

minggunya adalah 40 unit.

Jawab:

Reorder Point = (5 x 40) + 50% (5 x 40) = 200 + 100 = 300 unit

(21)

Reorder Point (ROP) (Part 4)

3) Dengan menetapkan penggunaan selama “lead time” dan ditambah dengan penggunaan selama

periode tertentu sebagai safety stock, misalkan kebutuhan selama 4 minggu.

Jawab:

Reorder Point = (5 x 40) + (4 x 40) = 200 + 160 = 360 unit

(22)

Safety Stock (Part 1)

Safety stock diartikan sebagai persediaan pengaman atau persediaan tambahan yang dilakukan perusahaan agar

tidak terjadi kekurangan bahan. Safety stock sangat

diperlukan guna mengantisipasi membludaknya

permintaan akibat dari permintaan yang tak terduga.

(23)

Safety Stock (Part 2)

Besarnya safety stock dapat dihitung dengan memperhitungkan beberapa faktor penentu, seperti:

a. Penggunaan bahan baku rata-rata, artinya harus diketahui dahulu berapa rata-rata penggunaan bahan baku perusahaan.

b. Faktor waktu, yang digunakan untuk menyediakan persediaan pengaman tersebut.

c. Biaya yang digunakan, artinya besarnya biaya

yang dibebankan untuk melakukan persediaan

pengaman.

(24)

Safety Stock (Part 3)

Standar kuantitas safety stock yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Persediaan minimum, yang diperlukan oleh perusahaan dan tidak boleh kurang dari yang sudah ditetapkan.

b. Besarnya pesanan standar, merupakan biaya pesanan yang dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

c. Persediaan maksimum, jumlah persediaan maksimal.

d. Tingkat pemesanan kembali, rupakan jumlah pemesanan kembali pada saat dibutuhkan.

e. Administrasi persediaan.

(25)

Sistem Pengendalian Persediaan

Sistem pengendalian persediaan dapat diterapkan mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Beberapa sistem pengendalian

menurut Sartono (2014: 453-456):

a. Model Just In Time (JIT) b. Model Outsourcing

c. Sistem Pengendalian ABC

d. Metode Material Requirement Planning (MRP)

(26)

JUST IN TIME (JIT)

MATERI PERTEMUAN 5

(27)

Just in time ( JIT )

Sistem JIT bermanfaat untuk :

1. Meningkatkan keterlacakkan biaya

2. Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk 3. Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya produk 4. Mengubah prilaku dan relatif pentingnya BTKL 5. Mempengaruhi system penentuan harga pokok

produk pesanan dan proses

6. Mempengaruhi otomatisasi

(28)

Keuntungan & kelemahan JIT

Salah satu keuntungan JIT terletak pada

pengurangan jumlah investasi yang melekat dalam persediaan bahan bakudan barang jadi sehingga perusahaan manufacture tidak perlu menyediakan

fasilitas gudang yang besar

Salah satu kelemahan JIT adanya ketertundaan penerimaan bahan yang terpenting dapat

mengakibatkan operasi pabrik yang bisa terhenti

(29)

Penentuan Harga Transfer

Definisi : Harga jual khusus yang dipakai dalam

pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling division) dan unit divisi pembeli

(buying divison).

(30)

Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai

tujuan, antara lain:

• Memberi informasi yang relevan kepada masing- masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan

perusahaan.

• Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita- cita perusahaan yaitu meningkatkan laba unit

usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan.

• Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha secara individual.

• Mudah dimengerti dan dikelola sebagai suatu

sistem penentuan harga.

(31)

Prinsip dasar penentuan harga transfer

Bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut diual ke konsumen luar atau dibeli dari

pemasok luar.

(32)

Harga transfer berdasarkan harga pasar (Market-Based Transfer Prices)

Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang

yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah

harga yang sewajarnya.

Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan antar divisi tersedia di pasar,

misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak menyediakan harga

kertas mentah atau setengah jadi.

Namun, jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga pasar. Meskipun demikian, jika tidak

ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-

based transfer price).

(33)

Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-based Transfer Prices)

Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam

memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk,

jika seandainya unit penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih

tinggi daripada harga pasar, maka dapat terjadi

kecenderungan pembelian barang dari luar. Kedua, jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak

akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi

internal. Ketiga, penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang yang

bertanggung jawab mengendalikan biaya.

(34)

Harga Transfer Negoisasi (Negotiated Transfer Prices)

Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan

transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang

diinginkan. Harga transfer negoisasi memiliki beberapa kelebihan.

Pertama, pendekatan ini melindungi otonomi divisi dan konsisten dengan semangat desentralisasi. Kedua, manajer divisi cenderung

memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba potensial atas transfer dibanding pihak-pihak lain dalam

perusahaan.

Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang inheren dalam pusat-pusat

pertanggungjawaban karena setiap divisi yang berkepentingan tersebut pada akhirnya yang akan bertanggung jawab atas harga

transfer yang dinegosiasikan. Namun transfer pricing ini tidak begitu mudah untuk ditentukan karena posisinya pada situasi sulit

yang bisa menimbulkan conflict of interest diantara kedua belah pihak yang terlibat, yaitu divisi penjual dan divisi pembeli.

Artinya, tidak akan ada satu metode transfer price yang terbaik,

yang akan diterima mutlak oleh kedua belah pihak.

(35)

Harga Transfer pada Perusahaan Multinasional

Transfer pricing sering juga disebut dengan intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal pricing yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota (grup perusahaan).

Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati (harga pasar).

Tujuan harga transfer berubah apabila melibatkan multinational corporation (MNC) serta barang yang ditransfer melalui batas-batas negara. Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak, bea, dan risiko pertukaran asing, bersama dengan

meningkatkan suatu kompetitif perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintah asing. Walaupun tujuan domestik seperti motivasi manajerial dan otonomi divisi selalu penting, namun

seringkali menjadi sekunder ketika transfer internasional terlibat.

Perusahaan akan lebih fokus pada pengurangan pajak total atau

memperkuat anak perusahaan asing. Oleh karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis yang ditujukan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah

pajak atau bea dari suatu negara.

(36)

CONTOH

Biaya variable perunit Rp.800.000

Biaya tetap pertahun Rp.600.000.000

Investasi dalam modal kerja dan fasilitas produksi Rp. 2.400.000.000

Tarif kembalian investasi 10%

Divisi MIRA mentransfer seluruh produknya ke divisi ADNAN. Struktur biaya divisi MIRA

dalam memproduksi produk adalah sbb:

(37)

Harga transfer produk divisi MIRA yang ditransfer ke divisi ADNAN dihitung sbb: Untuk setiap unit produk yang ditransfer oleh divisi MIRA, Divisi ADNAN dibebani harga sebesar Rp. 800.000 perunit Setiap bulan divisi ADNAN dibebani tambahan beban :

biaya tetap sebesar Rp. 50.000.000 (Rp. 600.000.000 : 12 bulan)

Laba sebesar Rp. 20.000.000 (10%x Rp. 2.400.000) : 12 bulan

Jika dalam suatu bulan Divisi MIRA mentransfer 10.000 unit produk ke divisi ADNAN, beban yang ditanggung oleh divisi ADNAN dalam bulan tersebut dihitung sbb:

Biaya variable 2.000 x Rp. 800.000 Rp. 1.600.000.000

Biaya tetap Rp. 50.000.000

Laba Rp. 20.000.000

--- +

Harga Transfer Rp. 1.670.000.000

(38)

 Dengan metode harga transfer beban tetap bulanan, divisi penjual sebagai captive supplier

tidak dipengaruhi kinerjanya oleh volume penjualan divisi pembeli. Walaupun divisi tidak

mentransfer produk ke divisi pembeli  divisi

pembeli dijamin SELALU mendapatkan laba.

(39)

TITIK IMPAS / BEP

MATERI PERTEMUAN 6

(40)

Pemahaman analisis biaya volume laba

Analisa biaya volume laba (cost volume profit analysis) adalah menyajikan informasi kepada

manajemen tentang dampak perubahan biaya, pendapatan, volume dan bauran produk terhadap laba. Analisis CVP berfokus pada hubungan biaya

volume laba dan dampak dari pola perilaku biaya terhadap pengambilan keputusan. Pemahaman

terhadap pola perilaku biaya perusahaan akan mempermudah pengambilan keputusan manajemen

dalam hal penetapan harga produk, penerimaaan/penolakan pesanan,analisis

penghematan biaya, dan promosi atas lini produk

yang lebih menguntungkan.

(41)

Titik Impas (BEP) Dalam Unit

Salah satu bentuk analisis CVP yang populer adalah perhitungan titik impas perusahaan. Titik

impas (Break Even Point /BEP) adalah suatu titik yang menunjukkan volume pendapatan yang tidak

menimbulkan laba atau rugi. Pada saat BEP, pendapatan total sama dengan biaya total sehingga

besarnya laba sama dengan nol. Analisis impas membuat perusahaan menelaah pola perilaku biaya

tetap dan biaya variabel.

(42)

CONTOH

Penjualan (1.000 x Rp 3.000) Rp 3.000.000 Biaya variabel (1.000 x Rp1800) Rp (1.800.000)

Marjin kontribusi Rp 1.200.000

Biaya tetap Rp 720.000

Laba operasi Rp480.000

Jika X adalah unit yang dijual pada titik impas, maka persamaan laba operasinya adalah:

0 = 3.000X - 1.800 X - 660.000 1.200X = 720.000

X = 600

Jadi titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 600 unit produk. Hal ini juga dapat dibuktikan dari perhitungan berikut ini:

Penjualan (600 x Rp 3.000) Rp 1.800.000 Biaya variabel (600 x Rp1.800) Rp (1.080.000)

Marjin kontribusi Rp 720.000

Biaya tetap Rp 720.000

Laba operasi Rp 0

(43)

Titik Impas (BEP) Dalam Rupiah/Nominal Penjualan

Untuk menghitung BEP dalam nominal, biaya variabel dianggap sebagaipersentase penjualan. Namun, penjualan pada BEP juga

dapat dihitung secara singkat

Penjualan pada BEP = biaya tetap x (harga/marjin kontribusi) Penjualan pada BEP = biaya tetap/rasio marjin kontribusi

Dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, rasio marjin kontribusi dapat digunakan untuk menentukan dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba,yaitu dengan mengalikan rasio marjin kontribusi dengan perubahan penjualan. Rasio marjink ontribusi

merupakan bagian penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap

dan menghasilkan bagian laba

(44)

Analisis Multi Produk

Analisis multi produk memerlukan adanya asumsi terkait dengan bauran penjualan(sales mix), yaitu kombinasi berbagai produk yang dihasilkan/dijual

perusahaan.

Dengan menentukan suatu bauran penjualan tertentu, analisis multi produk dapat diubah ke

dalam analisis produk tunggal. Namun untuk analisis CVP kita harus menggunakan bauran

penjualan dalam unit

(45)
(46)

ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

MATERI PERTEMUAN 7

(47)

Pemahaman biaya volume laba untuk pengambilan

keputusan

Berdasarkan hasil analisis biaya volume laba sebagai alat perencanaan laba yang menunjukkan bahwa dengan penerapan biaya volume laba maka akan dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan

keputusan dalam penjualan.

(48)

Pembuatan Grafik hubungan biaya volume laba

Titik impas merupakan pertemuan antara grafik

penghasilan total dengan grafik biaya total dalam satu bidang sumbu tegak (penjualan/biaya dalam Rp) dan sumbu datar (volume penjualan/produksi dalam unit).

Sebelum membuat grafik terlebih dahulu dibuat perhitungan penghasilan total pada berbagai tingkat

volume kegiatan (penjualan/produksi)dalam jarak

kapasitas tertentu.

(49)

Contoh:

Harga jual per unit Rp 2.000 Biaya variabel per unit Rp 500 Biaya tetap total dalam jarak kapasitas 0-200 unit Rp 180.000

Kolom 2 = kolom1 x harga per unit

Kolom 4 = kolom 1 x biaya variabel per unit Kolom 5 = kolom 3 + kolom 4

Kolom 6 = kolom 2 – kolom 5

(50)

• Garis penghasilan total dibuat dengan menarik sebuah garis yang

memotong titik-titik hubungan antara volume penjualan dalam unit (kolom 1) dengan penjualan total (kolom 2).

• Garis biaya total dengan carai menarik garis yang memotong titik-titik

hubungan antara volume penjualan (kolom 1) dalam unit dengan biaya dalam rupiah (kolom 5).

• Garis penghasilan total berpotongan dengan garis biaya total pada sebuah titik yang disebut: TITIK IMPAS. Jarak antara garis penghasilan total dengan garis biaya total di daerah sebelum titik impas disebut daerah RUGI,

sedangkan di atas titik impas disebut daerah LABA.

(51)

HUBUNGAN BIAYA VOLUME LABA

Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba Analisis Biaya Volume Laba(Analisis Titik Impas) Yakni

merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga

jual,volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka

pendek.

(52)

PEMAHAMAN BIAYA VOLUME LABA

Analisis biaya volume laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendaliaan. Proses analisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah dengan bertumpukan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan. Analisis biaya volume laba (cost-volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang

mendsari hubungan-hubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansiume mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan

perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan laba. Analisis biaya- volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan- hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya

atau sebagian diluar kendali manajemen.

(53)

ANALISIS VOLUME LABA

Volume laba merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan dan biaya terhadap laba untuk membantu manajer

dalam perencanaan laba jangka pendek

(54)

PERILAKU BIAYA

MATERI PERTEMUAN 8

(55)

Pemahaman Hubungan Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya

Aktivitas

• Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan, baik

perusahaan jasa maupun manufaktur dituntut untuk melakukan perencanaan, perhitungan dan analisis biaya yang dikeluarkan dengan tujuan agar perusahaan mampu meningkatkan

efesiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dan mampu

memprediksi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

• Kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan dan memenangkan setiap persaingan usaha adalah bagaimana perusahaan mampu lebih efesien, ekonomis dan produktif dalam menghasilkan output (produk).

• Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau masa yang akan datang bagi organisasi.

Ekuivalen kas artinya sumber non kas dapat ditukar dengan

barang atau jasa yang diinginkan.

(56)

Penilaian Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring

dengan perubahan output.

Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama harus dipertimbangkan batasan waktu. Kemudian, harus diidentifikasi sumber-sumber daya yang dibutuhkan dan output aktivitas. Terakhir, harus diukur input dan

output dan ditentukan pengaruh perubahan output

pada biaya aktivitas.

(57)

Batasan Waktu

Untuk menentukan suatu biaya apakah biaya tersebut biaya tetap atau biaya variabel bergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang, semau biaya adalah variabel; dalam jangaka pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap.

Sebagai contoh, pengajuan suatu penawaran untuk mendapatkan satu pesanan khusus mungkin hanya membutuhkan waktu satu bulan. Waktu satu bulan tersebut merupakan waktu yang cukup lama untuk

membuat suatu penawaran dan menghasilkan

pesanan.

(58)

Sumber Daya dan Ukuran Output

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan. Sumber

daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja, dan modal. Input-input ini digabungkan untuk memproduksi suatu output.

Penggerak Tingkat Non Unit

Penggerak tingkat non unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor lain selain unit berubah. Contohnya meliputi penyusutan pabrik, gaji

manajer pabrik, dan biaya menjalankan departemen

pembelian.

(59)

Aktivitas, Penggunaan

Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Sumber daya fleksibel

Sumber daya fleksibel dipasok saat digunakan dan dibutuhkan ; sumber daya ini diperoleh dari pihak luar, dimana istilah perolehan tidak membutuhkan komitmen jangka panjang

untuk membeli sejumlah sumber daya tertentu.

Sumber Daya yang Terikat

Sumber daya yang terikat adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan ; mereka didapat dengan

menggunakan kontrak eksklusif atau implicit untuk memperoleh sejumlah tertentu sumber daya, tanpa memandang apakah jumlah

sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak

(60)

Biaya Bertahap

Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu pada titik

tertentu naik ketingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang

output yang sama. hal-hal yang menunjukkan perilaku bertahap, harus dibeli dalam jumlah

tertentu

(61)

Penilaian Biaya Manajerial

Metode ini memiliki banyak bentuk . beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktifitas tertentu ke kategori tetap dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya biaya campuran. Jadi, suatu perusahaan kimia

mungkin memperlakukan bahan baku dan utilitas sebagai biaya lainnya sebagai biaya tetap. Bahkan

tenaga kerja, yang merupakan suatu contoh tradisional dan umum dari biaya variable

berdasarkan unit, mungkin saja di perlukan sebagai

biaya tetap pada perusahaan ini.

(62)

Contoh Soal :

Penggunaan Sumber Daya Dan Perilaku Biaya

Kaylin Manufacturing Company memiliki memiliki tiga staf utang usaha, bertanggungjawab atas pemprosesan faktur pembelian. Masing-masing dibayar dengan gaji tetap sebesar $30.000 dan mampu memproses 5.000 per tahun (jika bekerja secara efisien). Selain gaji, kaylin mengeluarkan $9.000 pertahun untuk formulir, perangko, cek dan lain sebagainya (15.000 faktur diproses). Selama tahun berjalan, 12.500 faktur telah diproses.

Diminta:

1. Hitunglah tarif aktivitas untuk aktivitas pesanan pembelian. Bagilah aktivasi tersebut kedalam komponen tetap dan variable.

2. Hitunglah total ketersediaan aktivitas dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak dipakai.

3. Hitunglah total biaya sumber daya yang dipasok dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak terpakai.

(63)

1. Tariff aktivitas =(3×$30.000)+$9.000)/15.000=$6,60/faktur Tarif aktivitas tetap = $90.000/15.000 = $6,00/faktur

Tarif aktivitas variable = $9.000/15.000 = $0,60/faktur

2. Ketersediaan aktivitas = penggunaan aktivitas + aktivitas tidak terpakai 15.000 faktur = 12.500 faktur + 2.500 faktur 3. Biaya sumber daya yang dipasok = biaya aktivitas yang digunakan + biaya aktivitas

tidak terpakai

$90.000 + ($0,60 × 12.500) = ($0,60 × 12.500) + ($6,00 × 2.500)

$97.500 = $82.500 + $15.000

solusi

(64)

Keputusan Bauran Produk

Bauran produk (disebut juga variasi produk) merupakan satu set produk dan unit produk yangditawarkan penjual bagi pembeli. Misalnya

bauran produk Sony terdiri dari : produk audio, produk video, produk komputer,produk game,

produk software (musik/film)Bauran produk memiliki lebar, panjang, kedalaman dan

konsistensinya.

(65)

Lini Produk

Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Lini Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai

variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga.Line dept ( kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk

dalam satu lini. Line consistency ( konsistensi lini ) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk

dalam satu lini. Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini) mengacu pada presentase penjualan atau

keuntungan yang dapat diambil dari seberapa kecil produk dalam satu lini. Beberapa lini produk berbeda

yang dijual oleh satu perusahaan disebut witdh of

product mix (rentang bauran produk)

(66)

Keputusan Lini Produk Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama ( mirip ), dijual kepada kelompok

pelanggan yabg sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif

yang berbeda.

1. Analisis lini produk

Manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba dari setiap barang yang ada dalam lininya dan bagaimana lini produknya jika dibandingkan dengan lini produk pesaing.

2. Panjang Lini Produk

Masalah yang dihadapi oleh manajer lini produk adalah menentukan panjang lini produk yang optimal. Lini produk dikatakan terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah barang, lini produk disebut terlalu panjang apabila manajer dapat menaikkan laba dengan mengeluarkan barang dari lini produk

3. Keputusan Melebarkan Lini

Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian yang mungkin diliput. Perusahaan dapat melebarkan lininya ke bawah, ke atas atau keduanya.

(67)

Bauran Produk

Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan dijual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan penjual

tertentu. Suatu bauran produk perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu :luas, panjang, kedalaman, dan konsistensi Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi produk. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;

a) Perusahan dapat menambah lini produknya.

b) Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih lengkap.

c) Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam bauran produk.

d) Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya,

tergantung apakah perusahaan ingin memiliki reputasi kuat dalam

satu bidang atau dalam beberapa bidang.

(68)

BIAYA KUALITAS

MATERI PERTEMUAN 9

(69)

Informasi Biaya Kualitas

Pelaporan biaya kualitas memiliki tujuan utama untuk meningkatkan dan memberi dasar perencanaan

pengendalian, dan pembuatan keputusan manajerial.

Sebagai contoh: dalam mengkualitaskan penerapan program pemilihan pemasok untuk menghasilkan

kualitas masukan bahan, seorang manajer akan memerlukan penilaian terhadap:

• Biaya kualitas untuk setiap kelompok

• Tambahan biaya yang berhubungan dengan program tersebut.

• Penghematan yang di ptoyeksikan untuk setiap

elemen dan setiap kelompok

(70)

Mengukur Biaya Kualitas

Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati (observable quality costs) adalah biaya-biaya yang tersedia untuk dapat diperoleh dari catatan akuntansi

perusahaan. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs) adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk (biaya

oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi)

metode penelitian pasar (market research method),dan fungsi kerugian kualitas Taguchi (Taguchi quality loss function)

Total biaya kegagalan eksternal = k (Biaya kegagalan eksternal yang terukur)

Metode Pengali (multiplier method)

Metode pengali mengasumsikan total biaya kegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur.

(71)

Metode Penelitian Pasar

Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan wawancara dengan anggota tim penjualan perusahaan dapat memberikan

pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya biaya tersembunyi perusahaan.

Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi

Fungsi kerugian Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas yang tersembunyi. Selanjutnya, biaya kualitas yang tersembunyi meningkat

secara kuadrat saat nilai aktual menyimpang daari nilai target.

L(y) = k (y-T)²

k = konstanta porporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan y = nilai aktual dari karakteristik kualitas,

T = nilai target dari karakteristik kualitas, L = kerugian kualitas.

(72)

Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas. Langkah pertama dan paling sederhana dalam

menciptakan sistem semacam itu adalah menilai biaya kualitas aktual saat ini.

Laporan Biaya Kualitas

Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keungan perusahaan dapat dinilai lebih mudah dengan menampilkan biaya-biaya sebagai

persentase dari penjualan aktual. Tampilan 1-3, sebagai contoh, melaporkan biaya kualitas Ladd Lighting Corporation yang

mencangkup hampir 15 persen dari penjualan untuk tahun fiskal 2008.

Mengacu pada prinsip yang berlaku umum, biaya kualitas sebaiknya kurang dari 2,5 persen. Ladd Lighting Corporation memiliki kesempatan yang baik untuk meningkatkan laba dengan mengurangi

biaya kualitas.

Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian

Efisiensi produktif total adalah suatu titik di mana dua kondisi terpenuhi: (1) Pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak

satu input pun yang digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan output, dan (2) atas bauran-bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah. Kondisi pertama digerakkan oleh hubungan teknis

sehingga disebut efisiensi teknis.

(73)

Pengukuran Produk Parsial

Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah menilai apakah

efisiensi produktif telah meningkat atau menurun.

Definisi Pengukuran Produktivitas Parsial

Produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap input

Rasio produktivitas = Output /Input

Ukuran-Ukuran Parsial dan dan Pengukuran Perubahan Efisiensi Produktif

Untuk mengukur perubahan dalam produktivitas, ukuran produktivitas yang aktual berjalan dibandingkan dengan ukuran produktivitas periode sebelumnya. Periode sebelumnya disebut dengan periode dasar dan menjadi acuan ataua standar bagi pengukuran perubahan

efiseiensi produktif. Keunggulan Ukuran Parsial

(74)

Kelemahan Ukuran Parsial

Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah dapat

menyesatkan. Penurunan produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas yang lainnya. Pertama, kemungkinan

terjadi trade-off menyebabkan perlu adanya ukuran produktivitass total untuk menilai kelebihan berbagai keputusan produktivitas

Pengertian Akuntansi Biaya Lingkungan

Akuntansi lingkungan adalah identifikasi, pengukuran dan alokasi biaya-biaya lingkungan hidup dan pengintegrasian biaya-biaya ke

dalam pengambilan keputusan usaha serta mengkomunikasikan hasilnya kepada para stockholders perusahaan.

Akuntansi Biaya Lingkungan (ECA) dengan menelusuri 2 jenis :

a) Biaya tidak langsung (tambahan lingkungan) yaitu biaya yang harus dialokasikan pada biaya obyek, misalnya biaya pelatihan lingkungan, gaji untuk manager eksekutif lingkungan, sertifikasi ISO 14000).

b) Biaya langsung (tambahan lingkungan) yaitu biaya yang dapat ditelusuri secara langsung dari biaya proyek, misalnya biaya energi dari sebuah produk, gaji, biaya buruh proses, pembelian bahan mentah produksi)

(75)

Pengertian Ekoefisiensi

Ekoefisiensi adalah suatu prinsip yang mengefisiensikan energi dan bahan yang tidak tergunakan menjadi lebih tergunakan didalam proses produksi sehingga dapat menekan bahkan meminimalkan tingkat energi dan bahan yang terbuang.

Penyebab Ekoefisiensi :

a) Permintaan pelanggan akan produk yang lebih bersih

b) Pegawai yang lebih baik dan produktivitas yang lebih besar c) Biaya modal yang lebih rendah dan asuransi yang lebih

rendah

d) Keuntungan sosial yang signifikan sehingga citra perusahaanmenjadi lebih baik

e) Inovasi dan peluang baru

f) Pengurangan biaya dan keunggulan bersaing

(76)

Biaya lingkungan berbasis fungsi atau berbasis aktivitas

a) Penghitungan biaya berbasis fungsi membentuk suatu kelompok biaya lingkungan dan menghitung tingkat/tarifnya dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga kerja atau jam mesin.

b) Penghitungan berbasis aktivitas membebankan biaya ke aktivitas lingkungan dan kemudian menghitung tingkat/tarif aktivitas. Tingkat ini digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke produk berdasarkan

penggunaan aktivitas Penilaian Biaya Siklus Hidup

Biaya produk lingkungan dapat menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan pembenahan produk perusahaan. Pembenahan produk meliputi

praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap lingkungan.

Siklus hidup suatu produk meliputi:

a) Ekstraksi sumber daya b) Pembuatan produk c) Penggunaan produk

d) Daur ulang dan pembuangan.

e) Pengemasan produk (merupakan bagian siklus hidup produk yang sering tidak disebutkan).

(77)

Analisis Nilai Proses

Analisis nilai proses merupakan sesuatu yang mendasar dalam akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas; lebih berfokus pada aktivitas dibanding pada biaya, dan lebih menekankan pada kinerja sistem

secara keseluruhan dibanding kinerja individu.

Analisis Penggerak

Analisis Aktivitas a) Aktivitas apa yang dilakukan

b) Bagaimana aktivitas dilakukan

c) Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas d) Penilaian terhadap aktivitas.

(78)

INVESTASI MODAL

MATERI PERTEMUAN 10

(79)

Investasi modal

Teori dan Konsep Investasi Modal A. Investasi Ada 2 Macam:

1) Outonomous Invesment (Investasi Tetap) 2) Inoced Invesment (Investasi Terpacu)

Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidak tergantung pada besarnya pendapatan.Investasi terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada

pendapatan. Investasi tetap umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang bersifat tetap seperti: mesin,bangunan, tanah, investasi untuk mendirikan usaha. Investasi ini tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan nasional. Investasi terpacu investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika pendapatan

meningkat maka investasi akan meningkat pula

(80)

Investasi modal

B.Investasi Modal

Investasi modal adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki.

Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang

relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat

dibutuhkan oleh investor.

(81)

Investasi modal

Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal yang dapat

membantu investor dalam membuat keputusan investasi adalah pendekatan fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham maka semakin bagus untuk melakukan

investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat terjangkau oleh kemampuan investor dan

memiliki nilai resiko yang kecil

(82)

Teori investasi

C. Teori Investasi

Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang

dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi, maupun persediaan barang jadi yang masih baru. Investasi merupakan konsep aliran (flow concept),

karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah

barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang

modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya

(83)

4 kriteria investasi

1. Payback Period

Payback period (periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang

direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika

waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun kita

harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang baru menguntungkan

dalam jangka panjang (>5 tahun).

(84)

2. Benefit / cost ratio (B/C Ratio)

` B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan

4 kriteria investasi

(85)

3. Net Present Value (NPV)

Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

4 kriteria investasi

(86)

4. Internal Rate of return ( IRR )

Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan

berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan (r).

jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

4 kriteria investasi

(87)

Menghitung ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi

Menghitung ROI atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu hal penting bagi

seorang wirausaha atau investor. Finansialku akan berbagi cara menghitung ROI atau Tingkat

Pengembalian Investasi

(88)

Cara Menghitung ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi

Cara perhitungan ROI sangat sederhana, misal Anda berinvestasi sebesar Rp 1.000.000, kemudian investasi tersebut menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1.100.000, maka ROI nya adalah 1,1.

Rumus yang digunakan untuk perhitungannya adalah:

ROI = Pendapatan yang dihasilkan / Modal yang ditanam

Pendapatan yang dihasilkan dapat berupa arus kas yang diterima setiap periode atau pendapatan

dalam jumlah besar (lumpsum). Dalam beberapa investasi, jumlah dana atau pendapatan yang

dihasilkan disebut juga dengan yield.

(89)

Contoh perhitungan

Contoh perhitungan yang sedikit lebih rumit. Bapak A membeli sebuah rumah sebesar 500.000.000 dan mengeluarkan uang dimuka (DP) sebesar 100.000.000. Bapak A sangat beruntung karena rumahnya disewa oleh sebuah perusahaan dan Bapak A mendapatkan

pendapatan sebesar 15.000.000 per tahun. Maka ROI investasi rumah yang dilakukan Bapak A

adalah 15% (15.000.000 / 100.000.000).

(90)

Roi, npv, irr

• Roi adalah : Besaran yang harus ada ketika anda investasi atau pada saat anda meminta pendanaan

kepada investor

• Npv Adalah : merupakan nilai dari proyek yang bersangkutan yang diperoleh berdasarkan selisih

antara cash flow yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan. Jika npv . 0 maka

investasi dikatakan feasible (layak)

• Irr adalah : merupaan tingkat diskon rate yang

menghasilkan npv sama dengan no. jika hasil

perhitungan prr lebih besar dari discount factor

dapat dikatakan investasi yang dilakukan layak

(91)

A. Pemahaman perhitungan NPV

Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp.15.000.000,‐. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,‐ dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?

Dalam perhitungan NPV, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dan menggunakan cash flow diagram.

PV = 16.949.153 + 14.363.689 + 12.172.617 + 10.315.778 + 8.742.184 + 6.556.638

= 69.100.059

NPV = PV – OO = 69.100.059 – 75.000.000 = – 5.899.941 RUMUS:

(92)

A. Pemahaman perhitungan IRR

Suatu pabrik mempertimbangkan usulan investasi sebesar Rp 130.000.000 tanpa nilai sisa dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp 21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR sebesar 13 %, hitunglah IRR!

Dicoba dengan faktor diskonto 10 %…

NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) – Investasi Awal NPV = (21.000.000 x 5.8979) – 130.000.000

NPV = Rp 659.000,00

Dicoba dengan faktor diskonto 12 %

NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) – Investasi Awal NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) – 130.000.000

NPV = RP -6.649.000,00

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00…

Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya dilakukan Interpolasi sbb :

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan OI 10% 130659000 130659000

12% 123351000 130000000

2% 7308000 659000

IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%

IRR = 10,18%

Kesimpulan :

Proyek investasi sebaiknya ditolak Karena IRR < 13 %

(93)

Jenis jenis anggaran dalam perusahaan

MATERI PERTEMUAN 11

(94)

Anggaran perusahaan

aset-aset, dana yang dimiliki perusahaan yang berupa fisik maupun non-fisik guna memenuhi estimasi-estimasi keuangan pada kebutuhan suatu

operasi kegiatan yang bertujuan untuk pemproyeksikan pengoperasian perusahaan

tersebut dalam bentuk keuangan

(95)

Ciri-ciri anggaran perusahaan

Dinyatakan dalam satuan ruang

Umumnya mencakup kurun waktu satu periode .

Mengandung komitmen manajemen yang baik di pejabat tinggi

perusahaan dalam mengelola keuangan dan

anggaran perusahaan.

(96)

Fungsi’jenis’tipe anggaran

(97)

Hubungan anggaran perusahaan

hubungan peranggaran dengan manajemen Hubungan antara budget dengan akuntansi

Hubungan antara budget budget dengan statiska dan

matematika

(98)

Contoh kasus

Contoh : PT Agung Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada akhir

bulan desember manajemen PT Agung Jaya hendak menyusun anggaran pemakaian bahan

baku untuk produksi Dress wanita “DS001”

untuk bulan januari 2013. Berikut adalah

anggaran produksi Dress wanita “DS001” untuk

bulan januari 2013.

(99)

lanjutan

(100)

Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3

buah manik. Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik

adalah Rp.3.000,-

(101)

Penyelesaian

(102)

Lanjutan penyelesaian

(1)

20.000 = 10.000 x 2

(2)

1.200.000.000=20.000 x 60.000

(1)

30.000 = 10.000 x 3

(2)

90.000.000 = 30.000 x 3.000

Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain

seharga Rp.1,2 M dan 30.000 buah manik seharga Rp.90.000.000,-

(103)

SUMBER DAYA AKTIVITAS

MATERI PERTEMUAN 12

(104)

Sumber Daya Aktivitas

Metode penggunaan sumber daya aktivitas memiliki tiga kategori sumber daya yaitu:

1. Sumber daya yang diperoleh karena digunakan dan diperlukan,

2. Sumber daya yang diperoleh di muka (periode tunggal atau jangka pendek), 3. Sumber daya yang diperoleh di muka

(kapabilitas pelayanan multiperiode).

(105)

Pemahaman Hubungan Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya

Aktivitas

• Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur dituntut untuk melakukan perencanaan, perhitungan dan analisis biaya yang dikeluarkan dengan tujuan agar perusahaan mampu meningkatkan efesiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dan mampu memprediksi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

• Kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan dan memenangkan setiap persaingan usaha adalah bagaimana

perusahaan mampu lebih efesien, ekonomis dan produktif dalam menghasilkan output (produk).

• Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk

mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

saat ini atau masa yang akan datang bagi organisasi. Ekuivalen kas

artinya sumber non kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang

diinginkan.

(106)

Penilaian Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring

dengan perubahan output.

Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama harus dipertimbangkan batasan waktu. Kemudian, harus diidentifikasi sumber-sumber daya yang dibutuhkan

dan output aktivitas. Terakhir, harus diukur input dan output dan ditentukan pengaruh perubahan

output pada biaya aktivitas.

(107)

Sumber Daya dan Ukuran Output

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan.

Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja, dan modal. Input-input ini

digabungkan untuk memproduksi suatu output.

Penggerak Tingkat Non Unit

Penggerak tingkat non unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor lain selain unit berubah. Contohnya meliputi penyusutan pabrik, gaji

manajer pabrik, dan biaya menjalankan departemen

pembelian.

(108)

Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Sumber daya fleksibel

Sumber daya fleksibel dipasok saat digunakan dan dibutuhkan ; sumber daya ini diperoleh dari pihak luar, dimana istilah perolehan tidak membutuhkan komitmen jangka panjang untuk membeli sejumlah sumber daya tertentu.

Sumber Daya yang Terikat

Sumber daya yang terikat adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan ; mereka didapat dengan menggunakan kontrak eksklusif atau implicit untuk

memperoleh sejumlah tertentu sumber daya, tanpa

memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia

digunakan secara penuh atau tidak

(109)

Biaya Bertahap

Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu pada titik

tertentu naik ketingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang

output yang sama. hal-hal yang menunjukkan

perilaku bertahap, harus dibeli dalam jumlah tertentu

(110)

Penilaian Biaya Manajerial

Metode ini memiliki banyak bentuk . beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktifitas tertentu ke kategori tetap dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya biaya campuran. Jadi, suatu perusahaan

kimia mungkin memperlakukan bahan baku dan utilitas sebagai biaya lainnya sebagai biaya tetap. Bahkan tenaga kerja, yang merupakan suatu contoh tradisional dan umum

dari biaya variable berdasarkan unit, mungkin saja di

perlukan sebagai biaya tetap pada perusahaan ini.

(111)

Contoh Soal :

Penggunaan Sumber Daya Dan Perilaku Biaya

Kaylin Manufacturing Company memiliki memiliki tiga staf utang usaha, bertanggungjawab atas pemprosesan faktur pembelian. Masing-masing dibayar dengan gaji tetap sebesar $30.000 dan mampu memproses 5.000 per tahun (jika bekerja secara efisien). Selain gaji, kaylin mengeluarkan $9.000 pertahun untuk formulir, perangko, cek dan lain sebagainya (15.000 faktur diproses). Selama tahun berjalan, 12.500 faktur telah diproses.

Diminta:

1. Hitunglah tarif aktivitas untuk aktivitas pesanan pembelian. Bagilah aktivasi tersebut kedalam komponen tetap dan variable.

2. Hitunglah total ketersediaan aktivitas dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak dipakai.

3. Hitunglah total biaya sumber daya yang dipasok dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak terpakai.

(112)

Solusi:

1. Tariff aktivitas = (3×$30.000)+$9.000)/15.000

=$6,60/faktur

Tarif aktivitas tetap = $90.000/15.000 = $6,00/faktur Tariff aktivitas variable = $9.000/15.000 = $0,60/faktur

2. Ketersediaan aktivitas = penggunaan aktivitas + aktivitas tidak terpakai 15.000 faktur = 12.500 faktur + 2.500 faktur

3. Biaya sumber daya yang dipasok = biaya aktivitas yang digunakan + biaya aktivitas tidak terpakai

$90.000 + ($0,60 × 12.500) = ($0,60 × 12.500) + ($6,00 × 2.500)

$97.500 = $82.500 + $15.000

(113)

RASIO KEUANGAN

MATERI PERTEMUAN 13

(114)

RASIO KEUANGAN

Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan

(neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas).

Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang

pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang

Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai

risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang

berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan.

(115)

RASIO LIQUIDITAS

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi

(hutang jangka pendeknya).

Current Ratio

Quick Ratio

Cash Ratio

(116)

Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila

perusahaan dilikuidasi.

Total Debt to Total Assets Ratio

Debt to Equity Ratio

(117)

Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba (Baca pula: pengertian dan

analisis rasio profitabilitas). Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal ini berkaitan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan.

Profit Margin

Gross Profit Margin

(118)

Return On Assets Return On Investment (ROI)

Net Profit Margin

(119)

UNSUR UNSUR DALAM BIAYA PRODUKSI

MATERI PERTEMUAN 14

(120)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi Anggaran Produksi

• Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,

• Kapasitas mesin dan peralatan pabrik

• Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan,

penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja,

• Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan

• Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

(121)

Adapun kegunaan dari anggaran tersebut adalah :

• Anggaran memberikan suatu pendekatan disiplin untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

• Anggaran memberikan arah dan tujuan bagi seluruh tingkatan manajemen.

• Anggaran meningkatkan koordinasi dan aktivitas bisnis dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

• Anggaran menyediakan saran untuk memperoleh ide-ide dan kerjasama dari seluruh tingkatan manajemen keahlian dan pengetahuan dari semua manajer diperlukan untuk mengembangkan rencana yang paling efektif dan

memungkinkan partisipasi dari pihak yang ada pada setiap tingkatan, tidak hanya membawa ide-ide yang baik menjadi nyata tetapi juga memberikan saran untuk

mengkomunikasikan sasaran dukungan untuk rencana

terakhir.

(122)

Unsur-Unsur Biaya Produksi Menurut objek pengeluarannya

secara garis besar unsur-unsur biaya produksi terdiri dari :

• Biaya bahan baku

• Biaya Tenaga Kerja Langsung

• Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)

(123)

1. Anggaran produksi dengan stabilitas produksi

2. Anggaran produksi dengan stabilitas persedediaan 3. Anggaran produksi dengan kombinasi stabilitas

Metode Penyusunan

Angggaran Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Jangan meletakkan telepon selular Anda pada tempat yang tidak rata/stabil, untuk menghindari telepon selular gagal berfungsi atau rusak karena jatuh..

Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun

Sekolah/Madrasah dinyatakan terakreditasi jika Nilai Akhir kumulatif untuk seluruh komponen akreditasi sekurang-kurangnya 56, dengan ketentuan tidak lebih dari 2

Jika kedua pihak sudah setuju maka akan dibuat Kontrak dan Account Executive akan membuat Form Down Payment dimana client harus melakukan DP sebagai modal

engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang nantinya membantu dalam membuat ren-ana tindakan terhadap klien. ni bisa berupa kronologi

Tapi jalan yang sudah terlanjur rusak nerbulam-bulan tersebut, tidak mungkin direhab secara permanen,lalu bagaimana tanggung jawab moral kepada warga yang selama ini,

Setelah semua dokumen terkumpul, maka Divisi Akuntansi dan Anggaran memberikan form usulan yang telah dibuat oleh tiap divisi ke divisi pooling budget (Divisi Sistem Informasi,

i. Sub Divisi Pelaksanaan Anggaran j. Sub Divisi Pemberdayaan Masyarakat l. Sub Divisi Tata Usaha, Hukum dan Humas m. Sub Divisi Pengendalian dan Pengelolaan Resiko n.. Direktur