• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 19 MEDAN T.P. 2012/2013

Oleh:

Lia Junita Sihombing NIM 408121064

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(2)

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Think Pair Share Berbasis Peta Konsep Terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gaya di Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 19 Medan T.P. 2012/2013

Nama Mahasiswa : Lia Junita Sihombing

NIM : 408121064

(3)

iv

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 19 MEDAN T.P. 2012/2013

Lia Junita Sihombing (408131086)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gaya dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbasis peta konsep pada materi pokok gaya.

Populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Medan berjumlah 251 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas yaitu kelas VIII7 jumlah siswa 34 orang dan kelas VIII6 jumlah siswa 34 orang. Metode penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian Two Group Pretest Postest Design. Kelas VIII7 menggunakan model pembelajaran cooperative tipe think pair share berbasis peta konsep (eksperimen) dan kelas VIII6 menggunakan model pembelajaran konvensional (kontrol). Instrumen yang digunakan tes hasil belajar serta hasil observasi aktivitas. Tes diuji validitas isi dan validitas ramalan menggunakan rumus product moment. Tes yang valid 20 soal dengan ketentuan rhitung > 0,339. Reabilitas tes diuji dengan rumus KR-20 dan diperoleh hasil r11 sebesar 0,81. Teknik analisis data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas diperoleh data terdistribusi normal. Data pretes kedua kelas diuji homogenitasnya, diperoleh kedua kelas homogen. Peningkatan hasil belajar kedua kelas diuji beda dengan uji t-sampel independen.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Faktor-faktor Belajar 6

2.1.3. Hasil Belajar 7

2.1.4. Aktivitas Belajar 7

2.1.5. Pengertian Model Pembelajaran 8

2.1.6. Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Think-Pair-Share 16 2.1.7. Landasan Teoritik Pembelajaran Kooperatif 17

2.1.8. Pembelajaran Konvensional 18

2.1.9. Peta Konsep 19

2.1.10.Materi Gaya 22

2.2. Kerangka Konseptual 33

2.3. Hipotesis 34

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.3. Variabel Penelitian 35

3.4. Instrumen Penelitian 35

3.5. Metode dan Desain Penelitian 38

3.6. Prosedur Penelitian 39

3.7. Teknik Analisis Data 40

(5)

vii

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 43

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis Data 45

4.4. Pembahasan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 51

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari Cooperative Learning 10

Gambar 2.2. Think-Pair-Share 16

Gambar 2.3. Peta Konsep 20

Gambar 2.4. (a) Gaya yang diberikan pada balon 22

(b) Gaya yang diberikan pada penggaris 22

Gambar 2.5. Gaya otot 23

Gambar 2.6. Gaya mesin pada kapal laut 24

Gambar 2.7. Gaya gesekan bola dengan lantai 24

Gambar 2.8. Gaya pegas 24

Gambar 2.9. Gaya magnet. 24

Gambar 2.10. Gaya gravitasi bumi 25

Gambar 2.11. Gaya sebesar 5N dan arahnya ke kanan 25

Gambar 2.12. (a) Dua buah gaya searah masing-masing 50N 26

(b) Resultan gayanya 26

Gambar 2.13. (a) Dua buah gaya berlawanan arah 26

(b) Resultan gayanya 26

Gambar 2.14. Seorang anak sedang menonton TV 27

Gambar 2.15. Arah gaya dorong, gaya berat, gaya gesekan dan gaya 28

normal yang seimbang menyebabkan benda tetap diam

Gambar 2.16. Arah percepatan dan gaya ke kanan 29

Gambar 4.1. Diagram data pretes dan postes dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol 44

(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 60

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 66

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 72

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 1 79

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 2 81

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 3 83

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa 4 84

Lampiran 9 Tabel Spesifikasi Tes 87

Lampiran 10 Intrumen 94

Lampiran 11 Deskriptor 99

Lampiran 12 Observasi 100

Lampiran 13 Peta Konsep Jenis Gaya 101

Lampiran 14 Peta Konsep Resultan Gaya 102

Lampiran 15 Peta Konsep Hukum Newton 103

Lampiran 16 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 104

Lampiran 17 Tabel Reliabilitas Tes 109

Lampiran 18 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 113

Lampiran 19 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 114

Lampiran 20 Tabel Aktivitas Siswa 1 pada Kelas Eksperimen 115

Lampiran 21 Tabel Aktivitas Siswa 2 pada Kelas Eksperimen 117

Lampiran 22 Tabel Aktivitas Siswa 3 pada Kelas Eksperimen 119

Lampiran 23 Tabel Aktivitas Siswa 4 pada Kelas Eksperimen 121

Lampiran 24 Uji Normalitas Data 123

Lampiran 25 Uji Homogenitas Data 126

Lampiran 26 Pengujian Hipotesis 127

Lampiran 27 Tabel Nilai-nilai r product moment 128

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya

manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan mempunyai peranan yang

penting karena selain untuk membentuk manusia yang berkualitas, pendidikan

juga penting bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bangsa. Menurut

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”.

Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan

dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut

adalah siswa, guru, alat dan metode, materi dan lingkungan pendidikan. Semua

unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan memberikan BOS (Bantuan

Operasional Sekolah) untuk tingkat SD sampai SMP. Dalam hal ini, pemerintah

telah mengalokasikan dana sebesar 20% dari APBN untuk bidang pendidikan,

serta mengganti kurikulum pendidikan dengan maksud agar tercipta proses

transformasi ilmu yang lebih efektif. Tidak hanya itu, kualitas guru pun

ditingkatkan dengan adanya sertifikasi guru untuk menambah kemampuan guru

dalam menyampaikan pelajaran kepada para peserta didik, agar pembelajaran

yang semula berpusat pada guru dapat beralih menjadi berpusat pada siswa.

Namun dalam kenyataannya upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil.

Rendahnya pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari hasil belajar siswa

(9)

2

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), sedikitnya 11.443 atau sekitar

0,78% siswa SMA dinyatakan tidak lulus UN 2011. Kemdiknas mencatat, jumlah

tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang persentase ketidaklulusannya

mencapai 0,96%. Berdasarkan data Kemdiknas juga, jumlah tersebut dihitung dari

semua siswa yang mendaftar UN, yaitu 1.476.575 siswa.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar, salah

satunya adalah proses pembelajaran yang tidak berpihak pada siswa. Dalam

pelaksanaan pembelajaran siswa hanya bersifat sebagai pendengar dan guru yang

bersifat dominan dalam pembelajaran. Dominasi guru dalam pembelajaran ini

menyebabkan siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada

menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan.

Akibatnya siswa hanya dapat menghapal tanpa mengerti apa yang dipelajari dan

apa hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengalaman penulis selama PPL dapat dilihat bahwa dalam

proses pembelajaran menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai

kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Fakta tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan

dengan baik. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kurangnnya

perencanaan dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar tidak

terorganisir dengan baik karena dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi

dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan

keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru bidang studi Fisika SMP

Negeri 19 Medan diperoleh informasi bahwa nilai fisika rata-rata dari seluruh

siswa kelas VIII, sebanyak 50% siswa belum mencapai batas KKM yaitu 75

(dalam skor 0-100). Hal ini disebabkan dalam pembelajaran guru hanya mengenal

model pembelajaran konvensional, dimana dalam pembelajaran konvensional ini

dengan urutan ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan. Tetapi dalam hal ini

metode diskusi yang dilakukan guru belum sepenuhnya tepat. Guru hanya

(10)

yang diperoleh siswa setelah melakukan diskusi. Secara teori setiap siswa yang

telah melakukan diskusi bersama kelompok belajarnya harus memiliki

pemahaman yang sama akan materi yang didiskusikan, ternyata dalam satu

kelompok pemahaman yang dimiliki siswa tidak sama.

Memahami hal di atas sebaiknya seorang guru perlu menciptakan suasana

belajar yang menarik dan menyenangkan, agar siswa aktif dan pembelajaran

berpusat pada siswa serta setiap siswa memiliki pengetahuan yang sama setelah

berdiskusi. Maka, salah satu alternatif model pembelajaran adalah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) berbasis peta konsep.

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pertama sekali

dikembangkan oleh Frank Lyman yang menyatakan bahwa think pair share

merupakan cara efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas

(Arends, 2008: 15).

Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,

baik dalam kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang bertujuan untuk memberi

kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir

dan kegiatan belajar (Trianto, 2009: 56).

Di samping itu bila pembelajaran kooperatif dibantu dengan peta konsep,

maka siswa lebih mudah mengerti materi yang disampaikan guru, karena peta

konsep memberikan kemudahan dalam mengatasi konsep sulit sehingga pelajaran

yang diberikan guru dapat terorganisasi dengan baik dalam ingatan siswa. Peta

konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dalam suatu

bidang studi. Peta konsep dapat pula mengungkapkan konsepsi salah yang terjadi

pada siswa (Dahar, 1989: 123).

Dari penelitian yang sudah dilakukan mahasiswa sebelumnya dengan

model pembelajaran yang sama, ternyata hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran Kooperatif tipe think pair share lebih tinggi dari hasil belajar siswa

yang diajarkan secara konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh (Siregar,

2007) memperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan

(11)

4

didukung oleh penelitian (Sianipar, 2007) dimana nilai rata-rata hasil belajar

siswa yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TPS

adalah 79,7 (dalam skala 10-100). Adapun kelemahan dari kedua penelitian

tersebut adalah tidak menggunakan peta konsep dan tidak menilai aktivitas siswa

selama proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mencoba melakukan penelitian

dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Think Pair

Share Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi

Pokok Gaya di Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 19 Medan T.P. 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan konvensional.

2. Pemahaman siswa setelah berdiskusi tidak sama.

3. Kurangnya perencanaan dalam pelaksanaan pembelajaran.

4. Pembelajaran berpusat pada guru.

1.3. Batasan masalah

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

cooperative tipe think pair share berbasis peta konsep.

2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP

Negeri 19 Medan T.P 2012/2013.

3. Materi pokok gaya.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka yang

menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran cooperative tipe think pair

(12)

gaya di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 19 Medan tahun

pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran cooperative tipe think pair share

berbasis peta konsep pada materi pokok gaya?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative tipe think

pair share berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gaya.

2. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe think pair

share berbasis peta konsep pada materi pokok gaya.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model

pembelajaran cooperative tipe think pair share berbasis peta konsep.

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran kooperatif bagi

pembaca ataupun peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach , Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dahar, R.W.,(1989), Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dimyati, Mudjiono, (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., Zain, A.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Statistika Dasar, FMIPA Unimed

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Metodologi Penelitian, FMIPA Unimed

Giancoli, D.C.,(2001), Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Halliday,D., Resnick, R., (1995), Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamalik, O., (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

Sianipar, A.F., (2007), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di SMA Swasta Teladan Medan Kelas X Semester I T.P 2007/2008., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Siregar, T.M., (2007), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Listrik Statis Kelas IX Semester I di SMP Negeri 4 Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta. Slavin, R.E., (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

(14)

Kompas, (2012), Edukasi: http:// edukasi. kompas.com /read /2011 /05/ 13/ 20382012/. Diakses Maret 2012

Wordpress, (2012), Model pembelajaran: http://gurupkn.wordpress.com/category/ pembelajaran /model-model/page/3/. Diakses April 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap pemahaman konsep matematis siswa

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa SMP Pada Konsep Fotosintesis. Skripsi

Salah satu model pembelajaran kooperatif di atas yaitu tipe think pair sharedapat digunakan dalam penelitian ini, karena model pembelajaran kooperatif tipe think pair

Penelitian yang dilakukan peneliti dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam peembalajaran fisika materi pemantulan cahaya bertujuan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) kelas IV di

18 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI CAHAYA DAN OPTIK KELAS VIII Aneke Fransiska Karunia1, Noer Af’idah2 Universitas Hasyim