• Tidak ada hasil yang ditemukan

TARI PODANG DI DESA NAGUR KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KAJIAN TERHADAP ETIKA DAN ESTETIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TARI PODANG DI DESA NAGUR KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KAJIAN TERHADAP ETIKA DAN ESTETIKA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

TARI PODANG DI DESA NAGUR KECAMATAN TANJUNG

BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KAJIAN : ETIKA DAN ESTETIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

NIKI TANURA

NIM : 2103340040

JURUSAN SENDRATASIK

PROGRAM STUDI SENI TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang tak terkira sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tari Podang di desa

Nagur Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai kajian : Etika dan Estetika” shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga

serta para sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannnya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal serta bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini terselesaikan juga dengan baik sesuai dengan yang di inginkan. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini, antara lain:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Dra. Tuti Rahayu, M,Si, selaku ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang juga sekaligus menjadi Dosen pembimbing I saya yang selalu memberikan motivasi, arahan dan bimbingan selama saya menulis Skripsi ini.

4. Nurwani S.ST M.Hum selaku ketua Program Studi Seni Tari.

(7)

6. Dra.Dilinar Adlin M.Pd selaku dosen Pembimbing akademik.

7. Irwansyah S. Sn. M.Sn selaku dosen penguji II.

8. Orang tua ayah saya Jhon Zuri Tantowi dan inu saya Masdalifah srg yang selalu memberika semangat, dorongan, motivasi nya untuk saya mulai dari SD, SMP, SMA, hingga akhirnya menuju Sarjana (S1), kemudian kepada kakak Liza Tanura S.Pd, beserta adik : Marisa Tanura dan Armayani Tanura yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa buat Mhd Saddam Fawzi S.Pd yang senantiasa memberika bantuan, dukungan serta dorongan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

10. Kepada Riza, Uci, Putri, Fitri Mayasari dan seluruh teman-teman stambuk 2010 yang selalu setia menemani, memberikan motivasi, bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, September 2014 Peneliti

(8)

ABSTRAK

Niki Tanura. Nim 2103340040 Tari Podang di desa Nagur Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Kajian terhadap Etika dan Estetika. Skripsi. Medan : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas : Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari podang dan mengetahui Etika dan Estetika pada tari Podang di desa Nagur Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai..

Dalam menganalisis data-data yang terkumpul, digunakan teori Etika dan Estetika serta pengertian bentuk dan penyajian.

Lokasi penelitian berada di desa Nagur Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli – Agustus tahun 2014. Sampel penelitian ini adalah Seniman Tradisi yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, study pustaka, dokumentasi, berupa video dan foto. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriftif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini adalah Etika tari Podang berdasarkan teori Deontologi, bahwa tari Podang menggambarkan nilai moral yang mencerminkan rasa hormat kepada orang lain, kemauan menggambarkan sikap yang tumbuh dari dalam hati, sedangkan konsekuensi menggambarkan hasil dari pada nilai moral dan kemauan yang sudah dicapai. sedangkan tari Podang berdasarkan Teleologi yaitu tujuan yang menggambarkan tingkatan level yang dapat membedakan antara yang tua dan yang muda. Serta tujan yang diharapkan berupa sifat kerendahan hati seseorang dalam menghormati orang lain. Estetika tari Podang secara Intrinsik yaitu menggambarkan keikhlasan para penari dalam menyambut para tamu. Sedangkan secara Ekstrinsik menggambarkan kesigapan seorang laki-laki dalam menyambut para tamu yang hadir dalam suatu acara.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR FOTO ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis ... 9

1. Pengertian Bentuk ... 9

2. Pengertian Penyajian ... 10

3. Adat Istiadat dan Norma Melayu ... 10

4. Teori Etika ... 12

(10)

B. Kerangka Konseptual ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 16

B. Lokasi dan waktu Penelitian ... 16

1. Lokasi penelitian ... 16

2. Waktu penelitian ... 16

C. Populasi dan Sampel ... 17

D. Proses pengumpulan data ... 17

1. Observasi ... 17

2. Studi Kepustakaan ... 18

3. Wawancara ... 19

4. Dokumentasi ... .. 20

5. Teknik analisi data ... .. 20

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... .. 21

1. Letak Geografis Kabupaten Serdang Bedagai ... .. 21

2. Suku Melayu di Kabupaten Serdang Bedagai ... .. 23

3. Religius ... 24

B. Tari Podang ... 24

1. Asal Usul tari Podang ... 25

2. Bentuk Tari Podang ... 26

(11)

a. Tema atau cerita ... .27

b. Ragam Gerak ... 27

c. Busana Tari Podang ... 35

d. Instrumert Pengiring tari Podang ... .35

e. Properti ... 35

4. Etika Deontologi ... 35

5. Etika Teleologi ... 43

6. Tari Podang Berdasarkan Estetika (nilai Intrinsik dan Ekstrinsik)…. ... 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

(12)

DAFTAR TABEL

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang berbentuk kepulauan yang tediri dari 33 provinsi, tesebar dari Sabang sampai Marauke. Hal inilah yang menyebabkan banyak suku bangsa yang mendiami wilayah indonesia dengan memiliki keanekaragaman budaya dan ciri khas, sesuai dengan daerah dan kebudayaan dari suku bangsa tersebut. Masing – masing lagi provinsi terbagi menjadi sejumlah Kabupaten dan Kecamatan yang menunjukkan kemajemukan bangsa indonesia. Seperti yang dikemukakan Dharsono (2007:9) :

“Bahwa setiap manusia berpotensi untuk membuat atau menghasilkan kebudayaannya sendiri yang disepakati oleh masyarakat sekitarnya dan diterapkan dalam waktu yang relatif lama dan dilakukan secara terus-menerus, Kebudayaan terdiri dari beberapa unsur berdasarkan pada pola masyarakatnya sehinngga dapat membedakan budaya satu suku bangsa dan lainnya

(14)

Masyarakat Melayu bertempat tinggal dipesisir pantai Timur Sumatera Utara, berbatasan dengan Selat Sumatera atau Malaka. Dari segi geografis dapat dikatakan kehidupan mereka tergantung kepada laut, dimana mata pencaharian mereka adalah sebagai nelayan. Tetapi di balik itu, dari segi keamanan pertahanan, mereka sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan wilayah Indonesia umumnya, akan tetapi khususnya untuk Sumatera Utara. Pemukiman suku Melayu di pantai Timur Sumatera adalah daerah yang menjulur dari daratan pantai hingga sampai kedaratan berbukit-bukit mulai dari kabupaten Aceh Timur, Langkat, Deli Serdang, Asahan sampai dengan daerah Labuhan Batu.

Bungaran (2010:10-11) menjelaskan bahwa”Suku bangsa Melayu tidak lagi terbagi-bagi lagi ke dalam sub suku bangsa, akan tetapi adanya persebaran secara geografikal mengakibatkan secara teritorial dapat dibedakan atas: Melayu Deli atau Melayu Serdang, Melayu Langkat/Tamiang, Melayu Asahan/Batu bara, dan Melayu Labuhan Batu. Secara umum kebudayaan dari suku Melayu tersebut memiliki persamaan. Perbedaan yang utama kelihatan hanyalah pada bahasa yakni dalam pengucapannya (dialek). Perbedaan dialek timbul karena adanya percampuran dengan bahasa–bahasa dari suku bangsa lain. Tetapi makna dari pengucapan demikian tidak membedakan arti. Misalnya Melayu Batu Bara

pengucapan bahasanya selalu menggunakan huruf “O” seperti “ apo”, Melayu

Langkat sampai Besitang pengucapan bahasanya selalu menggunakan huruf “E”.

sedangkan Melayu tamiang bahasa melayu nya sudah bercampur dengan bahasa aceh dimana daerah ini merupakan transisi antara provinsi Sumatera Utara dengan

(15)

Bungaran (2010:13) menjelaskan bahwa “Suku Melayu mempunyai

falsafah dalam hidupnya bahwa Melayu itu Islam, yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah, Melayu itu Berbudaya yang sifatnya nasional dalam bahasa, sastra, tari, pakaian dan lain-lain. Melayu itu Beradat yang sifatnya regional seperti: tepung tawar, balai pulut kuning, dan sebagainya. Melayu itu berturai yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun dan tertib, mengutamakan ketentraman dan kerukunan, saling menghargai secara timbal-balik. Kemudian

Melayu itu berilmu yang pribadinya diarahkan kepada ilmu pengertahuan.” Di sisi

lain dari bidang kesenian, suku melayu mencerminkan sikap yang lemah gemulai, pemalu, serta komunikasi gerak lewat tarian yang disampaikan juga memiliki adat istiadat yang menilai pada etika.

(16)

Begitu juga dengan kesenian yang ada di kabupaten Serdang Berdagai dipenuhi dengan kesenian Melayu salah satunya adalah Tari Podang. Tari Podang merupakan tarian yang yang ada di etnis Melayu terdapat di desa Nagur Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Tari Podang digunakan untuk menyambut para pembesar negeri, tokoh masyarakat maupun tamu yang hadir pada beberapa acara seperti: perkawinan, khitanan, dan juga pada rapat pembesar negeri yang sedang berlangsung. Tari podang ini ditarikan oleh laki-laki dengan gerakan yang berbentuk silat dan juga menggunakan properti Pedang. Makna yang tersirat dalam tari ini adalah untuk melindungi para tamu dan undangan yang hadir pada suatu acara. Melalui tari ini tercermin etika masyarakat melayu yang melekat pada penari, sebab etika berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan atau perilaku yang melekat dalam diri manusia.

Di samping etika, tari etnis melayu juga mengandung estetika seperti pada tari Podang yang memiliki nilai-nilai etika dan estetika yang mengikat dan membatasi pada gerak-gerak tarinya. Etika bersilat dalam tari yang bersandar pada norma melayu, serta nilai estetis seperti kesatuan penari dalam melakukan gerak adalah hal yang ingin penulis teliti lebih jauh. Oleh karena itu penulis akan

meneliti lanjut dan lebih dalam tentang “Etika dan Estetika yang terkandung pada

tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.

B.Identifikasi Masalah

(17)

Beringin kabupaten Serdang Bedagai serta pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi permasalahan baru yang menarik untuk dijadikan pokok bahasan. Adapun masalah yang timbul dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut: 1. Apa makna yang terkandung dalam tari Podang di desa Nagur kecamatan

Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai?

2. Adakah nilai etika yang mengikat serta membatasi gerak-gerak tari pada tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai?

3. Bagaiman bentuk Penyajian dari tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai?

4. Adakah nilai Etika yang tersirat pada tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai?

5. Bagaimana nilai estetika dalam penyajian tari Podang didesa Nagur kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah diatas maka akan berpengaruh kepada keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan teoritis peneliti untuk memecahkan semua masalah yang sudah teridentifikasi diatas. Maka Pembatasan dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk penyajian tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai?

(18)

3. Bagaimana nilai estetika yang terkandung dalam penyajian tari Podang kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?

D.Perumusan Masalah

Dalam menentukan rumusan masalah, penulis berpedoman pada pendapat Maryaeni (2005:14) yang mengatakan:

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail focus penelitian yang akan

digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan massalah juga bisa disikapi sebagai jabaran focus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfocus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan.

Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:“ Bagaimana Etika dan Estetika yang terkandung di dalam tari Podang di desa Nagur

Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?”

E.Tujuan Penelitian

Dari penjelasan uraian diatas, peneliti memiliki beberapa tujuan dalam penelitian ini, dimana tujuan penelitian selalu dirumuskan untuk memperjelas tentang catatan hasil yang akan dicapai. Hal ini sesuai dengan Suaharsimi Arikunto ( 1978:69 ) yang menyatakan: “Penelitian adalah rumusan kalimat yang

menunjukkan adanya hasil yang diperoleh setelah penelitian ini selesai”.

(19)

beberapa tujuan dalam penelitian yang akan diperjelas pada pembahasan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.

1. Mendeskripsikan bentuk penyajian tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui nilai etika yang tersirat dalam penyajian tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai.

3. Untuk mengetahui nilai Estetika yang terkandung dalam penyajian tari Podang di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin kbupaten Serdang Bedagai.

F.Manfaat Penelitian

Setiap kegiatan penelitian sudah tentu hasilnya akan bermanfaat. Hal ini dikarenakan kegiatan penelitian dilaksanakan untuk mengetahui kejadian apa saja yang terjadi selama masa penelitian. Setelah penelitian ini dilaksakan, diharapkan peneliti dapat memberi beberapa manfaat yaitu:

1. Hasil penelitian ini berguna bagi peneliti sendiri yaitu peneliti dapat lebih memahami dan mengetahui tentang tari Podang .

2. Sebagai media informasi bagi masyarakat Melayu di desa Nagur kecamatan Tanjung Beringi kabupaten Serdang Bedagai.

3. Sebagai bahan masukan bagi para seniman yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai yang ingin meneliti tari Podang tersebut.

(20)

5. Sebagai bahan bahwasanya budaya serta adat istiadat Melayu juga dapat berkembang dalam bentuk-bentuk yang memilki nilai estetik, akan tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika.

6. Menghadirkan kembali atau mengeksiskan kembali tarian yang hampir punah seperti tari Podang ini sendiri.

(21)

BAB V

PENUTUP

A.Keimpulan

Tari Podang merupakan salah satu tarian penyambutan yang berasal dari daerah Melayu. Tari Podang digunakan untuk menyambut para pembesar negeri, tokoh masyarakat maupun tamu yang hadir pada beberapa acara seperti: perkawinan, khitanan, dan juga pada rapat pembesar negeri yang sedang berlangsung. Sebab dikatakannya tarian ini tari Podang karena masyarakat yang tinggal di desa nagur merupakan masyarakat pesisir, sehingga tutur bahasa yang

mereka gunakan itu adalah huruf”O”. Tari podang ini ditarikan oleh laki-laki

dengan gerakan yang berbentuk silat dan juga menggunakan properti Pedang. Selain sebagai seni pertunjukkan dalam bentuk tari penyambutan, tarian ini juga merupakan tari hiburan pada suatu acara pertunjukkan. Tari podang termasuk tarian yang di sajikan dalam struktur penyambutan pada acara pernikahan di dalam suku Melayu. Tari Podang ini hanya di lakukan oleh penari laki-laki saja dikarenakan tarian ini berbentuk silat. Tari Podang banyak di pengaruhi budaya Minang, Hal ini terjadi karena awal mulanya tari ini dibawa langsung oleh pejuang-pejuang paderi yang memegang kuat budaya Minangkabau yang hijrah membawa sanak keluarganya ke daerah Nagur Kabupaten Serdang Bedagai.

(22)

buah. Indikasi adanya budaya lain masih tetap memungkinkan dalam tari Podang. Tari Podang adalah sisa-sisa prajurit kerajaan Batak Nagur yang melestarikan diri kewilayah nagur tersebut. Tari Podang memiliki simbol-simbol gerak di dalamnya. Simbol gerak tersebut ada 12 jurus. Selain simbol, didalam tari Podang juga terdapat makna gerak, dari setiap gerak-gerak yang di lakukan itu semuanya mengandung arti (makna).

Selain simbol dan makna, di dalam tari Podang juga terdapat Etika dan Estetika yang terkandung di dalam bentuk penyajiannya. Dari masing-masing gerak yang disajikan terdapat pula etika dan estetika. Sopan santun dalam memulai suatu pekerjaan merupakan cerminan etika seseorang kepada orang lain. itu semua telah digambarkan di dalam bentuk tari Podang .Dari etika tersebut akan lahirlah sebuah estetika(keindahan). Etika dan estetika saling berkaitan, selaras, dan seimbang. Semakin tinggi nilai etika seseorang maka semakin tinggi pula estetika( keindahan ) yang lahir dari diri seseorang tersebut.

B.Saran

1. Upaya meningkatkan eksistensi tari Podang pada masyarakat umum perlu adanya pengkajian berbagai alternatif pada masyarakat agar lebih mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang tari Podang tersebut.

2. Perlu adanya penanganan serius dan evaluasi bagi pihak yang berwenang untuk melestarikan budaya bangsa agar tidak di klaim oleh bangsa lain. 3. Yang paling terpenting adalah diharapkan kepada seluruh masyarakat dari

(23)

serta melestarikan seluruh hasil leluhur ( nenek moyang ) yang terdahulu. Dikarenakan warisan yang di berikan oleh lelehur merupakan sebuah aset negara yang tidakn bernilai harganya, bahkan apa yang sudah kita miliki tidak di milki oleh negara lain dan itu sangat bernilai bagi bangsa kita. Oleh karena itu menjaga dan melestarikan warisan leluhur juga berarti menjaga identitas kita sebagai bangsa Indonesia di mata dunia.

4. Terkhusus kepada seniman yang berada si desa Nagur Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Penulis berharap untuk tetap menjaga serta meningkatkan eksistensi tari Podang kepada seluruh masyarakat.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ade Junindra, 2005.” Silat dalam tradisi penyambutan pada masyarakat Melayu di kota Medan, studi Silat Tarik

Arikunto, Suharsimi. 1978. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rieneka Cipto

Bungaran Antonius Simanjuntak. 2010. Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Dharsono, 2007. Estetika. Penerbit: Rekayasa Sains Bandung

Gita Yuswidiyati, 2012. Silat Song-Song pada upacara perkawinan di kabupaten Aceh Tamiang, skipsi dalam meraih gelar S1 seni tari: Universitas Negeri Medan.

Iskandar, 2010, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press

Jacob Sumardjo, 1981, Filsafat Seni, Penerbit ITB Bandung

Koentjraningrat, 2004, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta : Gramedia Pustaka utama.

Koentjraningrat, 2010. Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan.Bungaran Antonius Simanjuntak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Murgianto, Sal, 1983. Koreografi Pengetahuan Dasar Komposisi Tari, Jakarta: Depdikbud

Nurwani. 2010. Pengetahuan Tari. Diktat jurusan Sendratasik. FBS Universitas Negeri Medan

Roby, Hidayat, 2005. Wawasan Seni Tari, Balai Kasian Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Sedywati, Edi. 2012. “ Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah”. Jakarta: Rajawali Pers.

PSedywati, Edi, 1981, Tari : Tinjuan Seni Pertunjukan. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

(25)

Surakhman, Winano, 1982, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito Surajiyo. 2005:101. ilmu filsafat suatu pengantar Estetika.

WJS Poerwadaminta. 1982. Silsilah dan asal-usul. Jakarta: Rieneka Cipta

Gambar

Tabel 4.1  Luas Wilayah Kab Serdang Bedagai

Referensi

Dokumen terkait

Multimedia adalah kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi, dan video yang disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan secara linear maupun interaktif,

[r]

Dengan dibuatnya animasi burung ini, diharapkan bagi pengguna yang belum mengetahui tentang bagaimana membuat anmasi dengan menggunakan Flash MX dapat memahami

[r]

Beberapa dari mereka menyediakan tempat parkir tanpa di pungut bayaran, karena itu merupakan bagian dari pelayanan mereka pada pelanggan, tetapi pada beberapa tempat yang

Pajak penghasilan t erkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOM PREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN

The addition of fresh rye to soil is effective at limiting root-knot nematode damage on cotton as measured by root gall ratings and by plant growth.. This inhibitory effect

Mahasiswa dapat memahami, menerapkan dan merancang prinsip rekayasa produk yang meliputi konsep, desain, sistem, pasar, lingkungan dan model produknya, hingga