• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kemestian sebagai suatu upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB merupakan salah satu perangkat strategis bagi pimpinan organisasi pemerintah yang memandu dan mengendalikan arah gerak serangkaian prioritas pengembangan organisasi, berbagai unit kerja di bawahnya, dan mitra kerjanya untuk bergerak searah dan bersenergis menuju tujuan- tujuan keseluruhan organisasi.Dengan memusatkan organisasi pemerintah pada hal yang sangat penting, RSB bertindak sebagai kompas yang membantu pengambil keputusan di berbagai tingkatan organisasi untuk mengetahui kapan ‘bertahan di jalur dan kapan perlu mengubah strategi organisasi dalam menghadapi dinamika tuntutan stakehorder kunci organisasi.

Rencana Strategis Bisnis dibutuhkan BBLK Jakarta sebagai upaya strategis untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dalam periode 5 tahun ke depan.

Arah dan prioritas strategis BBLK Jakarta mengacu pada visi dan misi dari BBLK Jakarta yang sudah ditetapkan sebelumnya. Rencana Strategis Bisnis adalah upaya yang berbeda atau lebih baik dibandingkan pesaing sesuai dengan pilihan strategi dari BBLK Jakarta. Tema strategi menjadi arah dan prioritas strategi BBLK Jakarta dalam 5 tahun ke depan sehingga semua unit kerja dan pegawai mempunyai kesamaan pandang mengenai prioritas strategi yang dipilih. Ada 2 tema strategi yang dipilih yaitu pertama, peningkatan pendapatan BLU dengan pertumbuhan Lab. Klinik, MCU Standar, komersialisasi PME & BimTek ,kedua membangun budaya layanan prima. Untuk eksekusi dan Rencana Strategi Bisnis (RSB) ini, BBLK Jakarta menggunakan alat strategik manajemen yaitu Balanced Scorecard sehingga dapat mempermudah pelaksanaan RSB ini dengan adanya peta strategi yang menggambarkan secara visual keterkaitan antar sasaran strategi dalam 4 perspektif sebab akibat.

Hal yang membuat berbeda dari BBLK Jakarta dibandingkan dengan BBLK yang lain atau

penyedia jasa sejenis ditetapkan melalui positioning yang sudah dipilih, yaitu sebagai

Laboratorium Kesehatan Kemenkes dengan Layanan Prima. Untuk mewujudkan positioning

tersebut terdapat 6 value proposition yang terdiri dari PME & BimTek, Lab Mikrobiologi tbc,

Lab. Biologi Molekuler (PCR), Lab. Kesmas dan Layanan Prima. Keenam value proposition ini

merupakan keunggulan yang ingin dibangun oleh BBLK Jakarta dan harus dirasakan sendiri oleh

(2)

2

pelanggan BBLK Jakarta, sehingga harus dibuktikan melalui survei kepada pelanggan mengenai pencapaian positioning tersebut yang merupakan jantung strategi dari BBLK Jakarta.

Perwujudan excellent performance adalah gambaran pencapaian dari setiap sasaran strategi BBLK Jakarta, untuk itu setiap sasaran strategi harus ditetapkan ukurannya secara kuantitatif sehingga keberhasilan pencapaian sasaran strategi dapat dievaluasi secara obyektif dengan dibuat matriks indikator kinerja utama atau Key Performance Indikator.

Kompetensi inti organisasi harus dibangun dalam rangka menghadapi tantangan strategis dengan mengidentifikasi faktor eksternal dan internal. Benchmarking juga perlu dilakukan dengan memilih Institusi yang sudah memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing.

Kompetensi inti BBLK Jakarta tercermin dari pilihan positioning dan value proposition.

Target kinerja BBLK Jakarta dalam matriks indikator kinerja utama dikendalikan dengan membuat program kerja strategis sebagai upaya untuk mencapai target kinerja yang diinginkan.

Evaluasi terhadap efektifitas pelaksanaan program kerja strategis dan anggaran pengembangan yang diperlukan harus dilakukan secara berkala minimal sebulan sekali sehingga dapat terlihat dampak program kerja strategis terhadap target kinerja masing-masing sasaran strategis.

Penilaian risiko berdasarkan masing-masing sasaran strategi juga dilakukan dengan menilai tingkat risiko serta mitigasi risiko yang diperlukan khususnya untuk tingkat risiko ekstrim, tinggi dan moderat. Program mitigasi risiko perlu dikelola dengan menetapkan penanggungjawab dan menyiapkan anggaran apabila dibutuhkan.

Program kerja strategis ditetapkan berdasarkan sasaran strategi yang dipilih untuk mencapai target kinerja yang diharapkan, beberapa program strategis yang ditetapkan antara lain : Program Pemasaran, Program Pelatihan, Optimalisasi Peralatan, Kerjasama dengan Instansi terkait dan Memperluas Standar Mutu.

1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis

Tujuan penyusunan Rencana Strategi Bisnis Balai Besar laboratorium Kesehatan Jakarta betujuan untuk mendapatkan :

a. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan selama periode lima tahunan.

b. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu kelembagaan Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

(3)

3

c. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan penuhan misi balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta yang telah ditentukan.

d. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan stakeholders inti Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

1.3 Dasar Hukum

Sebagai Dasar Hukum Penyusunan Rencana Strategis Bisnis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta mengacu kepada :

1. Undang undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara,

2. Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 6. Peraturan Pemerintah No.20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

7. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara / Lembaga.

8. Peraturan Pemerintah No.23/PMK.02/2007 tentang pengelolaan keuangan BLU.

9. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor Undang – Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK/.05/2008 tentang pedoman akuntansi PK BLU.

11. Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 1044/Menkes/SK/XI/2006 tentang susunan dan

uraian jabatan serta Tata Hubungan Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta,

yang telah dirubah menjadi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 52 Tahun 2013

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan

Kementerian Kesehatan.

(4)

4

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional.

13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005 – 2025.

1.4 Sistematika laporan

Sistematika Dokumen Rencana Strategis Bisnis Bab I. Pendahuluan

Bab ini membahas latar belakang penyusunan Rencana Stategis Bisnis, tujuan penyusunan Rencana Stategis Bisnis, dasar hukum yang menjadi acuan penyusunan Rencana Stategis Bisnis, serta sistematika yang menjelaskan struktur penyajian secara ringkas Rencana Stategis Bisnis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Bab II. Gambaran Kinerja Saat Ini

Bab ini menjelaskan gambaran pencapaian kinerja aspek pelayanan dan gambaran kinerja aspek keuangan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Bab III. Arah dan Prioritas Strategis

Bab ini menjelasan rumusan pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai, aspirasi stakeholders yang menjelaskan apa saja harapan dan kekhawatiran dari setiap stakeholders inti, tantangan strategis apa saja yang tengah dan akan menentukan pencapaian visi dan misi, benchmarking berbagai kemampuan organisasi dan pencapaian kinerja, analisa SWOT yang menjelaskan analisis yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluan, dan ancaman, diagram kartesius pilihan prioritas strategis yang menggambarkan posisi daya saing, analisa TOWS yang menjelaskan berbagai sasaran strategis, Rancangan peta strategis balanced scorecard (BSC) tentang upaya-upaya strategis yang teridentifikasi.

Bab IV. Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

Bab ini menjelaskan apa saja indikator kinerja utama (IKU) yang dituju untuk setiap sasaran strategis, kamus IKU untuk setiap IKU yang teridentifikasi, program kerja strategis yang akan dilakukan.

Bab V. Analisa dan Mitigasi Resiko

Bab ini menjelaskan apa saja risiko yang dapat dialami, penilaian tingkat risiko dengan

memperhatikan tingkat kemunculannya, rencana mitigasi resiko berdasarkan hasil

pada tahap sebelumnya.

(5)

5 Bab VI. Proyeksi Finansial

Bab ini menjelaskan estimasi pendapatan yang disusun selama liam tahunan, rencana kebutuhan anggaran yang dibedakan atas anggaran program kelangsungan operasi dan program pengembangan, rencana pendanaan yang disusun dengan terlebih dahulu membandingkan pendapatan dan anggaran pengeluaran.

Bab VII. Implementasi Rencana Strategis Bisnis

Bab ini menjelaskan mekanisme penetapan kinerja dengan Dirjen Bina Upaya Kesehatan,mekanisme kontrak kinerja di intrenal BBLK Jakarta,Monitoring,Dialog Kinerja(performance Dialogue), dan mekanisme Reward & consequences

Bab VIII. Penutup

(6)

6

BAB II

GAMBARAN KINERJA SAAT INI

2.1 . Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan

a. Kinerja Pelayanan Tahun 2010 -2014

Tabel 1

Kinerja Pemeriksaan tahun 2010 - 2014

Grafik 1

Kinerja Pemeriksaan tahun 2010 - 2014

*Th 2010 -2013 realisasi Th 2014 : prognosa

Pemeriksaan 2010 2011 2012 2013 2014

Mikrobiologi 19.752 28.944 27.708 31.152 26.500 Patologi Klinik 11.428 9.800 7.952 8.198 13.600

Imunologi 418 5.567 3.594 22.334 7.600

Kimia

Kesehatan 44.491 58.270 85.821 53.583 65.400

Virologi 15 30 40 201 405

Media

Reagensia 27 25 30 378 460

(7)

7 b. Kinerja Operasional

Tabel 2

INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014*)

A. PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS

6,4 8,5 7,5 6 9

1 Rata-rata pemeriksaan

Laboratorium/hari 1,2 1,5 - - -

2 Rata rata pemeriksaan

Mikrobiologi 0,8 1,5 1.50 1.50 2

3 Rata rata pemeriksaan

Imunologi 0,4 1,5 0.50 2 1

4 Rata rata pemeriksaan patologi

klinik 1,5 1,5 0.50 1.50 1

5 Rata rata pemeriksaan Kimia

kesehatan 1,5 1,5 2 - 2

6 Rata rata pembuatan Media dan

reagensia - - 2 - 2

7 Rata rata pertumbuhan

pemeriksaan uji kesehatan - - 1 1 1

8 Rasio Jumlah Kegiatan

Labkesmas 1 1 - - -

B. EFISIENSI PELAYANAN

1,75 2,75 8,25 10 9,75

1 Rasio jumlah pemeriksaan

mikrobioogi dengan analis 0,5 0,25 3 3 3

2 Rasio jumlah pemeriksaan

imunologi dengan analis 0,25 0,25 1 1 1,5

3 Rasio jumlah pemeriksaan

patologi klinik dengan analis 0,25 1 1 1 1,5

4 Rasio jumlah pemeriksaan

kimia kesehatan dengan analis 0,5 0,25 1 2 1,5 5 Rasio jumlah pembuatan media

reagensia dengan analis - - 0,5 1 0,5

6

Rasio jumlah pemeriksaan lab klinik dengan dokter spesialis Patologi Klinik

0,25 1 0,25 0.5 0,25

7

Rasio jumlah pemeriksaan uji kesehatan dengan tenaga yang bertugas di Unit Instalasi Uji Kesehatan

- - 0,5 0,5 0,5

8 Angka pengulangan

pemeriksaan laboratorium - - 1 1 1

C. PERSPEKTIF PERTUMBUHAN

PEMBELAJARAN 15,25 15 5,5 5,5 5,5

1 Sales Growth 2 2 - - -

2 Program Diklat 1,75 1,5 - - -

3 Pengembangan Produk Baru 1,5 1,5 - - -

4 Pengembangan system

manajemen 1.00 1,5 - - -

5 Peningkatan Penguasaan

Teknologi 1,5 1 - - -

6 Ketepatan Penyampaian RBA 2 2 - - -

7 Laporan Triwulan 2 2 - - -

8 Laporan Tahunan 2 2 - - -

9 Rata rata jam pelatihan per

karyawan - - 2 2 2

10 Ada/tidaknya Reward dan

Punishment 1,5 1,5 2 2 2

11 Penelitian - - 1,5 1,5 1,5

JUMLAH 23,4 25,25 21,25 21,5 24,25

(8)

8 c. Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat

Tabel 3

NO INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014*)

A. MUTU PELAYANAN - - 14 14 14

1 Waktu tunggu Pelayanan - - 2 2 2

2 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Mikrobiologi - - 2 2 2

3 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Patologi Klinik - - 2 2 2

4 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Imunologi - - 2 2 2

5 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Kimia Kesehatan - - 2 2 2

6 Waktu layanan bidang pembuatan

Media dan Reagensia - - 2 2 2

7 Waktu layanan bidang pemeriksaan

uji kesehatan - - 2 2 2

A. MUTU KLINIK 27 27 7,5 7 8

1 Angka kegagalan pengambilan sampel

uji - - 1,5 1 2

2 Angka pemeriksaan lab yang dirujuk - - 2 2 2

3 Hasil kegiatan Pemantapan Mutu

Internal - - 2 2 2

4 Hasil Pemantapan Mutu Eksternal - - 2 2 2

5 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Hematologi, Urinalisa 3 3 - - -

6 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Kimia Klinik, media reagensia 3 3 - - -

7 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Mikrobiologi, Kimia Kesehatan, 3 3 - - -

8 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Parasitologi 3 3 - - -

9 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Immunologi 3 3 - - -

10 Waktu layanan bidang pemeriksaan

Virologi 2 2 - - -

11

Akurasi hasil laboratorium bidang pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa, Parasitologi, Immunologi

2 2 - - -

12

Akurasi hasil lab. bidang

pemeriksaan Bakteriologi, Virologi&

Media Reagensia

2 2 - - -

13 Akurasi hasil lab bid. Pmrksn Kimkes,

Kim Toksikologi 2 2 - - -

14 Ketersediaan media dan reagensia 2 2 - - -

15 Peralatan Laboratorium yang

terkalibrasi 2 2 - - -

B. KEPEDULIAN KEPADA MASY. 2 2 6 6 6

1

Pembinaan Kepada Lab Puskesmas, Lab RS, Lab Mandiri dan Sarana Kesehatan Lain

1 1 2 2 2

2 Kegiatan Pelayanan PME Regional - - 2 2 2

3 Program Penyuluhan Kesehatan 1 1 2 2 2

(9)

9

* Kinerja yang hasilnya kosong(-) disebabkan adanya perubahan indikator kinerja 2.1 . Gambaran Kinerja Aspek Keuangan

a. Rasio Keuangan

Tabel 4

Rasio Keuangan tahun 2010 - 2014

C. KEPUASAN PELANGGAN 5 5 3,5 4 3

1 Prosentase Komplain 1 1 2 2 1,5

2 Presentase pelanggan yang puas - - 1,5 2 1,5

Lama Waktu tunggu di Poliklinik 2 2 - - -

Kemudahan Pelayanan 2 2 - - -

D. KEPEDULIAN TERHADAP

PELANGGAN/LINGKUNGAN 4 4 2,5 2,5 2,5

1 Program BBLK Berseri - - 1,5 1,5 1,5

2 Proper lingkungan (KLH) - - 1 1 1

Kebersihan Lingkungan 2,5 2,5 - - -

Hasil Uji Amdal 1,5 1,5 - - -

TOTAL (A+B+C+D) 38 38 33,5 33 33,5

No. INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014*)

A. Rasio Keuangan 6,52 6,4 19,3 18,3 19,3

1 Rasio Kas (Cash Ratio) - - 0.25 0,25 0,25

2 Rasio Lancar (Current Ratio) - - 2,5 2,5 2,5

3 Periode penagihan piutang (Collection

Periods) - - 2 2 2

4 Perputaran Aset Tetap (Fixed asset

turnover) - - 2 1 2

5 Imbalan atas asset tetap (Return on

Asset) - - 0,5 0,8 0,5

6 Imbalan equitas (Return on Equity) 0,4 - 0,6 0,8 0,6

7 Perputaran Persediaan ( Inventory

turnover) 0,72 3 0,75 0,5 0,75

8 Rasio Subsidi Biaya Pasien - - 0,5 0,5 0,5

9 Perputaran Total Asset ((TATO) 1,4 0,6 - - -

10 Imbalan Investasi (ROI) - - - -

11 Rasio Modal Sendiri terhadap Aktiva - - - - -

12 Rasio Aktiva Bersih Terhadap Total

Aktiva 4 2,8 - - -

13 Rasio Pendapatan PNBP terhadap

Biaya Oprsnl - - 1 0.75 1

14 RBA Definitif 2 2 2

15 Laporan Kaeuangan SAK 1.95 1.95 1.95

16 SP3B BLU 1 1 1

17 Tarif Layanan 0.25 0.25 0.25

18 Sistem Akuntansi 1 1 1

19 Persetujuan Rekening 0.5 0.5 0.5

20 SOP Pengelolaan Kas 0.5 0.5 0.5

21 SOP Pengelolaan Utang 0.5 0.5 0.5

22 SOP Pengelolaan Piutang 0.5 0.5 0.5

23 SOP Pengelolaan Barang & Jasa 0.5 0.5 0.5

24 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.5 0.5 0.5

(10)

10 Grafik 2

Belanja Rupiah Murni tahun 2010 - 2014

Grafik 3

Belanja PNBP tahun 2010 - 2014

(11)

11 Grafik 4

Pendapatan Rupiah Murni tahun 2010 - 2014

Grafik 5

Pendapatan PNBP tahun 2010 - 2014

(12)

12 Tabel 5

Pencapaian Indikator Kinerja tahun 2010 - 2013

*) Prognosa 2014

No

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014*)

Kinerja Badan Layanan Umum 67.92 70,65 74.05 72.80 73.67

a. a. Kinerja Keuangan 6.52 6,4 19.30 18.30 18.57

b. b. Kinerja Operasional/Layanan 23.40 26,25 21.25 21.50 21.60 c. c. Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi

38.00 38.00 33.50 33.00 33.50

Masyarakat

Hasil/Kategori

Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

A A A A A

(13)

13

BAB III

Arah dan Prioritas Strategis

3.1. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai

BBLK mempunyai Visi, Misi dan Tata Nilai yang menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut adalah :

Visi :

Menjadi Laboratorium Kesehatan Pembina dan Rujukan Nasional yang Mengutamakan Layanan Prima.

Misi :

 Melaksanakan pelayanan laboratorium yang responsif, profesional, berkualitas dan kompetitif.

 Menerapkan sistem manajemen laboratorium kesehatan secara konsisten.

 Meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan.

 Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan iptek.

 Meningkatkan kemitraan dalam jejaring laboratorium kesehatan Nasional &

Internasional.

 Mengembangkan tata kelola administrasi dan keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Tata Nilai :

 Jujur

 Responsif

 Profesional

 Kepuasan Pelanggan

(14)

14 3.2. Aspirasi Stakeholders Inti

BBLK melakukan antisipasi terhadap aspirasi dari Stakeholder yang meliputi : Tabel 6

(15)

15 3.3. Tantangan Strategis

Dalam mempersiapkan Rencana Strategis Bisnis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta mempertimbangkan mulai dari Faktor Makro dan Persaingan serta Daya Saing yang dimiliki. Pentingnya mempertimbangkan Faktor Makro adalah untuk mengantisipasi faktor- faktor yang diluar kontrol BBLK Jakarta tetapi dapat mempengaruhi keberlangsungan operasional BBLK. Faktor-faktor Makro akan bisa menjadi masukkan untuk menentukan Opportunity dan Threat. Sedangkan Persaingan dan Daya Saing harus dipetakan karena akan memberikan kontribusi terhadap masukkan untuk menentukan Strength dan Weakness dalam Analisa SWOT. Untuk lebih detil analisa-analisa yang menjadi tantangan strategis bagi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta adalah :

3.3.1 ANALISA MAKRO :

Analisa ini penting karena Rencana Strategis harus melihat faktor-faktor diluar organisasi yang bisa memberikan dampak positif dan negatif kepada BBLK Jakarta. Paling tidak faktor makro harus dilakukan analisis setiap tahun atau bila ada perubahan yang mendasar dalam tatanan teknologi, ekonomi, pasar, politik, hukum, lingkungan dan supplier.

Dalam analisa ini digunakan Analisa Makro dengan menganalisa faktor-faktor : 1. TEKNOLOGI :

Teknologi yang terkait dengan BBLK Jakarta. Bagaimana teknologi tersebut berkembang dan mempengaruhi kinerja dari BBLK Jakarta. Teknologi dapat dikaitkan dengan 3 hal besar dalam BBLK Jakarta yaitu :

a. Perkembangan Teknologi Informasi.

b. Inovasi Metode Pengujian.

c. Teknologi Peralatan Lab.

2. EKONOMI :

Dalam analisa ekonomi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan mulai dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, Nilai tukar rupiah dan kondisi ekonomi dunia.

Faktor-faktor tersebut bisa jadi terjadi fluktuasi dan diluar kontrol dari manajemen

BBLK Jakarta tetapi akan berdampak kepada kinerja termasuk peningkatan investasi,

peningkatan biaya, peluang pasar yang lebih besar.

(16)

16 3. MARKET :

Pasar yang menjadi segmentasi dan target dari BBLK Jakarta yang harus diantisipasi , maka perlu ditentukan sekaligus segmentasi yang dipilih dan seberapa target pasar yang ada. Pengembangan segmentasi dan target akan bisa menjadi peluang baru. Kemampuan untuk melihat adanya segmentasi dan target pasar yang baru menjadi penting untuk pertumbuhan khususnya potensi pasar dan tingkat persaingan yang terjadi.

4. POLITIK :

Faktor Politik tidak dapat diabaikan dibeberapa sektor industri khususnya untuk memastikan stabilitas dan tingkat kepercayaan. Indonesia mengalami siklus 5 tahunan tentang agenda politik yaitu pemilihan wakil rakyat dan Presiden. Dalam hal ini pihak BBLK Jakarta belum melihat faktor politik berdampak besar terhadap strategi BBLK Jakarta.

5. HUKUM :

Berbagai peraturan dan regulasi pemerintah pusat dan daerah yang harus diikuti oleh BBLK Jakarta menjadi penting diantisipasi untuk memastikan pemilihan strategi yang efektif.

6. LINGKUNGAN :

Faktor Lingkungan punya pengaruh yang besar terhadap strategi BBLK Jakarta.

Yaitu untuk kebutuhan institusi (industri,RS) dalam penerapan standar pengelolaan limbah,air bersih dan ruangan.

7. SUPPLIER :

Faktor Supplier memegang peranan penting, terkait kerjasama pengadaan peralatan dan bahan laboratorium termasuk kepastian ketersediaannya.

8. SOSIAL :

Faktor Sosial belum dilihat punya pengaruh yang besar terhadap Strategi BBLK

Jakarta.

(17)

17 Tantangan Strategis BBLK Jakarta meliputi :

a. Potensi pasar masih terbuka (mikrobiologi,Kimia kesehatan,biologi molukuler,PME komersial).

b. Tingginya minat instansi lain untuk bekerja sama dengan BBLK Jakarta.

c. Kebutuhan institusi (industri,RS) dalam penerapan standar pengelolaan air limbah, ruangan.

d. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan laboratorium.

e. Inovasi metode pengujian.

f. Persaingan dengan laboratorium swasta semakin kuat.

g. Perkembangan Teknologi peralatan laboratorium berkembang pesat.

h. Perkembangan teknologi informasi.

i. Kompetensi SDM perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan IPTEK.

3.4. Benchmarking

Dalam melakukan manuver strategis menuju Visi dari BBLK Jakarta maka ada beberapa Institusi yang menjadi bencmarking karena merupakan Institusi yang mempunyai keunggulan dibidang tertentu. Institusi yang menjadi benchmarking adalah :

1. Lab. Prodia

 Keunggulan :

◦ Layanan Pelanggan.

◦ Jumlah Pemeriksaan lab. Klinik.

◦ Jumlah Cabang.

◦ Program Marketing.

◦ Program Penelitian & Pengembangan.

2. Lab. Sucofindo

 Keunggulan :

◦ Jumlah Pemeriksaan Lab Kesmas.

◦ Jumlah Pelanggan Institusi.

◦ Brand Sucofindo.

(18)

18 3.Departemen Mikrobiologi FKUI

 Keunggulan :

◦ Biologi Molekuler.

◦ Kultur dan Resistensi M.tbc metoda cair(MGIT)

3.5. Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan analisa faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan BBLK Jakarta saat ini dan faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman BBLK Jakarta.

Tabel 7 Analisa SWOT – BBLK Jakarta :

(19)

19

(20)

20

3.6. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis

Diagram Kartesius dilakukan berdasarkan hasil dari analisa SWOT. Dari Kartesius yang dihasilkan akan menjadi masukkan untuk penentuan langkah strategis dari BBLK Jakarta.

Diagram Kartesius :

Gambar 1

(21)

21 3.7. Analisa TOWS :

Analisa TOWS – BBLK Jakarta

Tabel 8

(22)

22 3.8. Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard ( BSC )

Sebelum menentukan Peta Strategi dengan konsep Balanced Scorecard maka BBLK Jakarta menetapkan Positioning yang merupakan jantung strategi untuk menuju Visi.

Positioning BBLK Jakarta akan menjadi acuan dalam menyusun Peta Strategi dan Balanced Scorecard yang akan menggambarkan peta perjalanan yang akan dilalui semua jajaran dalam organisasi BBLK Jakarta.

Tema Strategi penting dirumuskan sebelum Peta Strategi Balanced Scorecard

digambarkan. Tema Strategi akan membantu memberikan fokus dan keseragaman setiap Unit

Kerja akan Strategi yang akan diberlakukan. Keseragaman Pemahaman Tema Strategi akan

memberikan kesadaran setiap insan dalam Unit Kerja untuk memberikan kontribusi terhadap

EKSEKUSI dari Tema dan Peta Strategi. Salah satu penyebab kegagalan dalam Eksekusi

Strategi suatu Organisasi adalah karena “ketidaktahuan organisasi tersebut terhadap strategi

apa yang akan dijalankan”. Tema Strategi dari BBLK Jakarta terdiri dari dua tema strategi,

pertama Peningkatan pendapatan BLU dengan pertumbuhan Lab. Klinik, MCU Standar,

komersialisasi PME & Bimtek dan kedua Membangun Budaya Layanan Prima.

(23)

23

Peningkatan terwujutnya layanan

lab klinik dan uji kesehatan

Peningkatan terwujudnya layanan lab

kesmas

(24)

24

BAB IV

Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

4.1. Matriks IKU

Pada matrik IKU menjelaskan indikator kinerja utama yang dituju untuk setiap sasaran strategis.

Tabel 9

Matriks IKU BBLK Jakarta

(25)

25 4.2. Kamus IKU

a. Kamus IKU Survey Kepuasan Pelanggan

Tabel 10

PERSPEKTIF : Proses Bisnis Internal

SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya kepuasan stakeholder

IKU : Survey kepuasan pelanngan

DEFINISI :

Kepuasan pelanngan melaui survey berdasarkann indek kepuasan masyarakat sesuai dengan metode dan ketentuan yang diatur dalam pedoman umum penyusunan indek kepuasan masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KEP/25/M.PAN/2/2004

FORMULA : Hasil Penilaian IKM x 100%

Skala Maksimal Nilai IKM

BOBOT IKU ( % ) : 3

PERSON IN CHARGE : Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek

SUMBER DATA : Hasil surney

PERIODE PELAPORAN : Bulanan, Triwulan, Semester

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

indek 3 3,25 3,5 3,75 4

b. Kamus IKU Persentase Keluhan Pelanggan Yang Ditindak Lanjuti

PERSPEKTIF :

SASARAN STRATEGIS :

IKU :

DEFINISI :

FORMULA

:

BOBOT IKU ( % ) : 3.00%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek Kabag Keuangan dan administrasi umum

SUMBER DATA :

3. Hasil survei Persepsi Pelanggan PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

% 100 100 100 100 100

Jumlah komplain pelanggan yang sudah ditangani sampai tuntas kepada pelanggan Persentase persepsi pelanggan yang setuju terhadap value proposition BBLK jakarta terhadap total seluruh pelanggan yang menjawab

(Persentase persepsi pelanggan yang setuju terhadap value proposition BBLK jakarta / total seluruh pelanggan yang menjawab) x 100%

2. Kaji Ulang Manajemen

Bulanan, Tahunan

PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS Terwujudnya layanan terpadu dan prima Persentase keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti

(Jumlah komplain pelanggan yang sudah ditangani sampai tuntas kepada pelanggan/jumlah total komplain pelanggan) x 100%

1. Daftar Keluhan Pelanggan

(26)

26

c. Kamus IKU Ketepatan Kalibrasi Alat Laboratorium Sesuai Jadwal

PERSPEKTIF : PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS

SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya layanan terpadu dan prima

IKU : Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal

DEFINISI : Jumlah perelatan yang telah terkalibrasi sesuai jadwal dibandinglkan peralatan yang dikalibrasi sesuai yang dijadwalkan

FORMULA : Jumlah peralatan yang telah terkalibrasi sesuai jadwal /jumlah peralatan yang akan dijadwalkan kalibrasi dikali 100%

BOBOT IKU ( % ) : 2

PERSON IN CHARGE : Kabag Keuangan dan administrasi umum

SUMBER DATA : 1. Laporan kalibrasi instalasi Sarana dan prasarana

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

% 85 90 95 100 100

d. Kamus IKU Persentase Temuan Di Lapangan Yang Ditindaklanjuti

PERSPEKTIF : PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya layanan terpadu dan prima

IKU : Persentase temuan di lapangan yang ditindaklanjutu

DEFINISI : Hasil telusur BBLK yang ditindaklanjuti adalah hasil telusur lapangan yang dilakukan oleh asesor internal dan eksternal baik baik telusur pelanggan,sistem,layanan laboratorium yang tidak sesuai standar dan elemen penilaian akreditasi agar sesuai dengan standar akreditasi.Hasil temuan bisa berupa terpenuhi sebagian atau sama sekali tidak terpenuhi/tidak sesuai standar

FORMULA : Hasil tesusur lapangan BBLK yang ditindaklanjuti/Jumlah total temuan telusur x 100

BOBOT IKU ( % ) : 3%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek

SUMBER DATA : Laporan audit Internal Bidang Pementapan mutu dan Bimtek

PERIODE PELAPORAN : Bulanan

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

% 80 85 90 95 100

(27)

27

e. Kamus IKU Jumlah Kesiapan Pemeriksaan Kasus Surveilance

PERSPEKTIF :

SASARAN STRATEGIS :

IKU :

DEFINISI :

FORMULA :

BOBOT IKU ( % ) : 3.00%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pelayanan Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek SUMBER DATA :

PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

# 8 10 12 14 16

1. Laporan Kegiatan Pelayanan Laboratorium 2. Laporan hasil survei

Bulanan, Tahunan

PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS

Terwujudnya Lab Surveilance, PME Nasional dan Bimtek Jumlah kesiapan pemeriksaan kasus surveilance

Jumlah jenis penyakit yang menjadi dasar surveilance program pemerintah

Jumlah jenis penyakit yang menjadi dasar surveilance program pemerintah

f. Kamus IKU Jumlah Keikutsertaan PME

PERSPEKTIF : PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS

SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya Lab Surveilance, PME Nasional dan Bimtek

IKU : Jumlah keikutsertaan PME

DEFINISI : Jumlah peserta PME dari program pemerintah dan PME komersial

FORMULA : Jumlah peserta PME dari program pemerintah + PME komersial

BOBOT IKU ( % ) : 5%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek SUMBER DATA : Laporan Pelaksanaan PMI

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

# 450 600 750 900 1150

(28)

28 g. Kamus IKU Jumlah Lab. Yang Dibina

PERSPEKTIF : PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS

SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya Lab Surveilance, PME Nasional dan Bimtek

IKU : Jumlah Lab. yang dibina

DEFINISI : Jumlah Lab. Binaan dalam wilayah regional

FORMULA : Jumlah Lab. Binaan dalam wilayah regional

BOBOT IKU ( % ) : 5%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek SUMBER DATA : 1. Laporan Bimtek

PERIODE PELAPORAN : Bulanan, Tahunan

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

300 375 500 600 700

h. Kamus IKU Jumlah Peserta Bimtek Intenal

(29)

29

i. Kamus IKU Cakupan Kegiatan Pemantapan Mutu Internal

PERSPEKTIF : PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS

SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya Lab Surveilance, PME Nasional dan Bimtek

IKU : Cakupan Kegiatan Pemantapan mutu Internal DEFINISI : Jumlah kegiatan pemantapan mutu internal

FORMULA : Jumlah kegiatan pemantapan mutu internal

BOBOT IKU ( % ) : 6%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pemantapan Mutu & BimTek SUMBER DATA : Laporan Pelaksanaan PMI

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

#

85 90 95 95 100

j. Kamus IKU Jumlah MOU Yang Berjalan Efektif

PERSPEKTIF :

SASARAN STRATEGIS :

IKU :

DEFINISI :

FORMULA :

BOBOT IKU ( % ) : 4.00%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bag. Keuangan & Adm. Umum

SUMBER DATA :

PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

# 15 20 30 40 50

PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS Terwujudnya program pemasaran Jumlah Mou yang berjalan efektif

Jumlah MoU/Perjanjian Kerjasama secara tertulis antara pihak BBLK dengan Institusi lain terkait dengan Pelayanan & Non Pelayanan yang sudah berjalan

Jumlah MoU/Perjanjian Kerjasama secara tertulis antara pihak BBLK dengan Institusi lain terkait dengan Pelayanan & Non Pelayanan yang sudah berjalan

1. Daftar MoU/perjanjian kerja sama 2. MoU/Perjanjian kerjasama

(30)

30 k. Kamus IKU Pertumbuhan Jumlah Pemeriksaan

PERSPEKTIF : PERSPEKTIF INTERNAL PROSES BISNIS

SASARAN STRATEGIS : Terwujudnya program pemasaran

IKU : Pertumbuhan jumlah Pemeriksaan

DEFINISI : Jumlah Parameter pemeriksaan di Lab. Klinik dan Lab. Kesmas

FORMULA : Jumlah Parameter pemeriksaan di Lab. Klinik + Lab. Kesmas

BOBOT IKU ( % ) : 6%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bid. Pelayanan

SUMBER DATA : 1. Laporan Kegiatan Pelayanan Laboratorium

PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

# 10 10 10 10 10

l. Kamus IKU Persentase SDM Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Jabatan

PERSPEKTIF :

SASARAN STRATEGIS :

IKU :

DEFINISI :

FORMULA :

BOBOT IKU ( % ) :

7.00%

PERSON IN CHARGE :

Ka. Bag. Keuangan & Adm. Umum

SUMBER DATA :

PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

%

70 75 80 85 90

1. Peta Uraian Jabatan 2. Kualifikasi Jabatan Semester, Tahunan

(Kesesuaian kompetensi teknis dan non teknis pegawai / Kualifikasi jabatan yang ditetapkan) x 100%

PERSEPEKTIF PEMBELAJARAN dan PERTUMBUHAN Terwujudnya SDM yang kompeten

Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan

Kesesuaian kompetensi teknis dan non teknis pegawai terhadap kualifikasi jabatan yang dibutuhkan

(31)

31

m. Kamus IKU Indeks Survey Budaya Layanan Prima

PERSPEKTIF :

SASARAN STRATEGIS :

IKU :

DEFINISI :

FORMULA :

BOBOT IKU ( % ) :

4.00%

PERSON IN CHARGE :

Ka. Bag. Keuangan & Adm. Umum

SUMBER DATA :

PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

#

60 70 80 85 90

2. Buku monitoring pegawai Triwulan. Semester, Tahunan

(Jumlah pegawai dengan skor minimal 7/jumlah total karyawan)x 100%

PERSEPEKTIF PEMBELAJARAN dan PERTUMBUHAN Terwujudnya Budaya Kinerja

Indeks survei Budaya Layanan Prima

Hasil Survey seluruh pegawai terhadap budaya layanan prima dengan skor minimal 7 (Range 1-10)

1. Sasaran Kinerja Pegawai (Perilaku Kerja)

n. Kamus IKU Jumlah Modul SILK Yang Diimplementasikan

PERSPEKTIF

:

SASARAN STRATEGIS

:

IKU

:

DEFINISI

:

FORMULA

:

BOBOT IKU ( % )

:

4.00%

PERSON IN CHARGE

:

Ka. Bag. Keuangan & Adm. Umum

SUMBER DATA

:

PERIODE PELAPORAN

:

TARGET

:

2015 2016 2017 2018 2019

# - 3 4 4 5

2. Laporan Keuangan 3. Laporan Pengadaan Bulanan, Tahunan

Jumlah modul SILK yang sudah digunakan dalam proses kerja rutin PERSEPEKTIF PEMBELAJARAN dan PERTUMBUHAN

Peningkatan SILK

Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan

Jumlah modul SILK yang sudah digunakan dalam proses kerja rutin

1. Laporan hasil uji

(32)

32

o. Kamus IKU Persentase Sarpras Yang Sesuai Standard Pelayanan

PERSPEKTIF :

SASARAN STRATEGIS :

IKU :

DEFINISI :

FORMULA :

BOBOT IKU ( % ) : 6.00%

PERSON IN CHARGE : Ka. Bag. Keuangan & Adm. Umum SUMBER DATA :

PERIODE PELAPORAN :

TARGET : 2015 2016 2017 2018 2019

% 65 75 85 95 100 1. Laporan SIMAK BMN

2. Standar Pelayanan Minimal Tahunan

(Persentase Kesiapan Gedung terhadap standar pelayanan + Persentase Kesiapan peralatan medik/laboratorium terhadap standar pelayanan + Persentase Kesiapan prasarana non medik terhadap standar pelayanan)/3

PERSEPEKTIF PEMBELAJARAN dan PERTUMBUHAN Terwujudnya Sarpras yang handal

Persentase Sarpras yang sesuai standard Pelayanan Persentase Kesiapan Gedung sesuai standar pelayanan Persentase Kesiapan peralatan medik/laboratorium Persentase Kesiapan prasana non medik

4.3. Program Kerja Strategis

Bagian ini menjelaskan program kerja yang dilakukan oleh BBLK Jakarta untuk mewujudkan

target IKU pada setiap tahunnya. Program kerja yang dipilih merupakan gambaran rangkaian

program kerja yang dibutuhkan untuk mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu lima

tahun .

(33)

33 Tabel 11

KPI Program Kerja Strategis tiap Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1. Tingkat Kesehatan BLU 1. Perencanaan Anggaran sesuai kebutuhan oleh setiap unit kerja

1. Perencanaan Anggaran sesuai kebutuhan oleh setiap unit kerja

1. Perencanaan Anggaran sesuai kebutuhan oleh setiap unit kerja

1. Perencanaan Anggaran sesuai kebutuhan oleh setiap unit kerja

1. Perencanaan Anggaran sesuai kebutuhan oleh setiap unit kerja

2. Monitoring & Evaluasi

penggunaan anggaran 2. Monitoring & Evaluasi

penggunaan anggaran 2. Monitoring & Evaluasi

penggunaan anggaran 2. Monitoring & Evaluasi

penggunaan anggaran 2. Monitoring & Evaluasi penggunaan anggaran 3. Kepatuhan terhadap Peraturan

Perundangan, Standar Akuntansi,

& SOP yang berlaku

3. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan, Standar Akuntansi, & SOP yang berlaku

3. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan, Standar Akuntansi, & SOP yang berlaku

3. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan, Standar Akuntansi, & SOP yang berlaku

3. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan, Standar Akuntansi, & SOP yang berlaku

2. Kepuasan pelanggan 1. Pembuatan kuesioner &

Pelaksanaan Survei kepuasan pelanggan

1. Pelaksanaan survei kepuasan pelanggan

1. Pelaksanaan survei kepuasan pelanggan

1. Pelaksanaan survei kepuasan pelanggan

1. Pelaksanaan survei kepuasan pelanggan

2. Tindakan perbaikan terkait hasil survei

2. Tindakan perbaikan terkait hasil survei

2. Tindakan perbaikan terkait hasil survei

2. Tindakan perbaikan terkait hasil survei

2. Tindakan perbaikan terkait hasil survey

3. Total Pendapatan BLU 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran

2. Pelaksanaan mobile sampling 2. Pelaksanaan mobile sampling2. Pelaksanaan mobile sampling2. Pelaksanaan mobile

sampling 2 Pelaksanaan mobile

sampling

4. Persentase keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti

1. Program Pelatihan tehadap customer service

1. Program Pelatihan tehadap customer service

1. Program Pelatihan tehadap customer service

1. Program Pelatihan tehadap customer service

1. Program Pelatihan tehadap customer service

2. Membuat SOP penanganan keluhan pelanggan sesuai jenis dan cara penanganannya

2. Membuat SOP penanganan keluhan pelanggan sesuai jenis dan cara penanganannya

2. Membuat SOP penanganan keluhan pelanggan sesuai jenis dan cara penanganannya

2. Membuat SOP penanganan keluhan pelanggan sesuai jenis dan cara penanganannya

2. Membuat SOP penanganan keluhan pelanggan sesuai jenis dan cara penanganannya 3. Monitoring & Evaluasi Status

keluhan pelanggan 3. Monitoring & Evaluasi Status

keluhan pelanggan 3. Monitoring & Evaluasi Status

keluhan pelanggan 3. Monitoring & Evaluasi

Status keluhan pelanggan 3. Monitoring & Evaluasi Status keluhan pelanggan

5. Persentase Temuan hasil telusur

lapangan BBLK yg ditindaklanjuti 1. Membuat jadwal Audit Internal

ataupun eksternal secara berkala 1. Membuat jadwal Audit Internal ataupun eksternal secara berkala

1. Membuat jadwal Audit Internal ataupun eksternal secara berkala

1. Membuat jadwal Audit Internal ataupun eksternal secara berkala

1. Membuat jadwal Audit Internal ataupun eksternal secara berkala

2. Evaluasi hasil temuan atau

ketidaksesuaian 2. Evaluasi hasil temuan atau

ketidaksesuaian 2. Evaluasi hasil temuan atau

ketidaksesuaian 2. Evaluasi hasil temuan atau

ketidaksesuaian 2. Evaluasi hasil temuan atau ketidaksesuaian

(34)

34

KPI 2015 2016 2017 2018 2019

6. Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal

1. Membuat jadwal kalibrasi alat sesuai jenis dan kebutuhan alat

1. Membuat jadwal kalibrasi alat sesuai jenis dan kebutuhan alat

1. Membuat jadwal kalibrasi alat sesuai jenis dan kebutuhan alat

1. Membuat jadwal kalibrasi alat sesuai jenis dan kebutuhan alat

1. Membuat jadwal kalibrasi alat sesuai jenis dan kebutuhan alat 7. Jumlah kesiapan

pemeriksaan kasus surveilance1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi

kemampuan pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Program Pelatihan SDM 3. Program Pelatihan SDM 3. Program Pelatihan SDM 3. Program Pelatihan SDM 3. Program Pelatihan SDM 4. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 4. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 4. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 4. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 4. Koordinasi & kerjasama dengan Instansi terkait 5. Akreditasi Parameter

Biologi Molekuler

5. Akreditasi Parameter Biologi Molekuler

5. Akreditasi Parameter Biologi Molekuler

5. Akreditasi Parameter Biologi Molekuler 8. Jumlah keikutsertaan PME 1. Advokasi ke Kementrian

Kesehatan untuk mendapat dukungan dasar hukum pelaksanaan PME & Bimtek Komersial

1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama dengan Instansi terkait

2. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 2.Peningkatan kemampuan parameter pemeriksaan untuk pelaksanaan PME

2.Peningkatan kemampuan parameter pemeriksaan untuk pelaksanaan PME

2.Peningkatan kemampuan parameter pemeriksaan untuk pelaksanaan PME

2.Peningkatan kemampuan parameter pemeriksaan untuk pelaksanaan PME 3.Peningkatan kemampuan

parameter pemeriksaan untuk pelaksanaan PME

3.Pelatihan SDM untuk

evaluasi hasil PME 3.Pelatihan SDM untuk

evaluasi hasil PME 3.Pelatihan SDM untuk

evaluasi hasil PME 3.Pelatihan SDM untuk evaluasi hasil PME 4.Pelatihan SDM untuk

evaluasi hasil PME 9. Jumlah Lab. yang dibina 1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama

dengan Instansi terkait 1. Koordinasi & kerjasama dengan Instansi terkait 2.Pembinaan lab di wilayah

regional terjadwal

2.Pembinaan lab di wilayah regional terjadwal

2.Pembinaan lab di wilayah regional terjadwal

2.Pembinaan lab di wilayah regional terjadwal

2.Pembinaan lab di wilayah regional terjadwal

10. Jumlah peserta Bimtek

internal 1.Bimtek Internal terjadwal

sesuai kebutuhan 1.Bimtek Internal terjadwal

sesuai kebutuhan 1.Bimtek Internal terjadwal

sesuai kebutuhan 1.Bimtek Internal terjadwal

sesuai kebutuhan 1.Bimtek Internal terjadwal sesuai kebutuhan

2.Evaluasi program Bimtek

internal 2.Evaluasi program Bimtek

internal 2.Evaluasi program Bimtek

internal 2.Evaluasi program Bimtek

internal 2.Evaluasi program Bimtek

internal

(35)

35

KPI Program Kerja Strategis tiap Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

11. Jumlah pemeriksaaan

Lab Klinik & uji kesehatan 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran

2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan pemeriksaan

3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan 3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan 3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan 3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan 3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

4. Perluasan ruang lingkup

akreditasi 4. Perluasan ruang lingkup

akreditasi 4. Perluasan ruang lingkup

akreditasi 4. Perluasan ruang lingkup

akreditasi 4. Perluasan ruang lingkup akreditasi

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

12. Jumlah pemeriksaaan

Lab. Kes Mas 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran 1. Program Pemasaran

2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 2. Optimalisasi kemampuan pemeriksaan

3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

4. Perluasan ruang lingkup

akreditasi

4. Perluasan ruang lingkup akreditasi

4. Perluasan ruang lingkup akreditasi

4. Perluasan ruang lingkup akreditasi

4. Perluasan ruang lingkup akreditasi

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan

sesuai standar pelayanan 5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

5. Optimalisasi waktu pemeriksaan sesuai standar pelayanan

6. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, &

Acuan)

6. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu,

& Acuan)

6. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu,

& Acuan)

6. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, & Acuan)

6. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, & Acuan)

13. Cakupan kegiatan

Pemantapan Mutu Internal 1. Pemantapan Mutu Internal

terjadwal dan terdokumentasi 1. Pemantapan Mutu Internal

terjadwal dan terdokumentasi 1. Pemantapan Mutu Internal

terjadwal dan terdokumentasi 1. Pemantapan Mutu Internal

terjadwal dan terdokumentasi 1. Pemantapan Mutu Internal terjadwal dan terdokumentasi

2.Monitoring dan evaluasi kegiatan Pemantapan Mutu Internal secara berkala

2.Monitoring dan evaluasi kegiatan Pemantapan Mutu Internal secara berkala

2.Monitoring dan evaluasi kegiatan Pemantapan Mutu Internal secara berkala

2.Monitoring dan evaluasi kegiatan Pemantapan Mutu Internal secara berkala

2.Monitoring dan evaluasi kegiatan Pemantapan Mutu Internal secara berkala 14. Jumlah Jenis Pemeriksaan

yang terakreditasi 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, &

Acuan)

3. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu,

& Acuan)

3. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu,

& Acuan)

3. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, & Acuan)

3. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, & Acuan)

(36)

36

KPI Program Kerja Strategis tiap Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

4. Monitoring &

evaluasi program standar mutu secara berkesinambungan

4. Monitoring & evaluasi program standar mutu secara berkesinambungan

4. Monitoring & evaluasi program standar mutu secara berkesinambungan

4. Monitoring &

evaluasi program standar mutu secara berkesinambungan

4. Monitoring & evaluasi program standar mutu secara berkesinambungan

5. Penyusunan &

penerapan SOP & IK sesuai perkembangan IPTEK

5. Penyusunan &

penerapan SOP & IK sesuai perkembangan IPTEK

5. Penyusunan & penerapan SOP & IK sesuai

perkembangan IPTEK

5. Penyusunan &

penerapan SOP & IK sesuai perkembangan IPTEK

5. Penyusunan &

penerapan SOP & IK sesuai perkembangan IPTEK

15. Jumlah Mou yang berjalan efektif

1. Program Pelatihan

Tim Pemasaran 1. Program Pelatihan Tim

Pemasaran 1. Program Pelatihan Tim

Pemasaran 1. Program Pelatihan

Tim Pemasaran 1. Program Pelatihan Tim Pemasaran

2. Pemetaan target market dan Program Pemasaran

2. Pemetaan target market

dan Program Pemasaran 2. Pemetaan target market

dan Program Pemasaran 2. Pemetaan target market dan Program Pemasaran

2. Pemetaan target market dan Program Pemasaran

3. Program Kerjasama dengan Institusi di luar BBLK

3. Program Kerjasama dengan Institusi di luar BBLK

3. Program Kerjasama

dengan Institusi di luar BBLK 3. Program Kerjasama dengan Institusi di luar BBLK

3. Program Kerjasama dengan Institusi di luar BBLK

4. Program Promosi (Brosur, Spanduk, Pameran, Bakti Sosial)

4. Program Promosi (Brosur, Spanduk, Pameran, Bakti Sosial)

4. Program Promosi (Brosur, Spanduk, Pameran, Bakti Sosial)

4. Program Promosi (Brosur, Spanduk, Pameran, Bakti Sosial)

4. Program Promosi (Brosur, Spanduk, Pameran, Bakti Sosial)

5. Pembuatan

kebijakan & SOP terkait pengembangan

website

5. Pembuatan kebijakan &

SOP terkait pengembangan website

5. Pembuatan kebijakan &

SOP terkait pengembangan website

5. Pembuatan kebijakan & SOP terkait pengembangan website

5. Pembuatan kebijakan &

SOP terkait pengembangan website

16. Pertumbuhan jumlah

Pemeriksaan

1. Optimalisasi kemampuan pemeriksaan

1. Optimalisasi

kemampuan pemeriksaan 1. Optimalisasi kemampuan

pemeriksaan 1. Optimalisasi

kemampuan pemeriksaan

1. Optimalisasi

kemampuan pemeriksaan

(37)

37

2. Optimalisasi peralatan & reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan & reagensia untuk pemeriksaan

2. Optimalisasi peralatan &

reagensia untuk pemeriksaan

3. Program pelatihan

SDM 3. Program pelatihan SDM 3. Program pelatihan SDM 3. Program pelatihan

SDM 3. Program pelatihan SDM

(38)

38

BAB V

Analisa dan Mitigasi Risiko

Dalam hal ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Jakarta pada kurun waktu periode lima tahun.Dan menjelaskan penilaian resiko dan mitigrasi resiko.Dimana resiko tersebut diatikan sebagai kemungkinan kejadian yang dapat menghalangi keterwujudan sasaran strategis, yang bersumber dari aspek finansial dan non finansial(regulasi,masyarakat,supplier,pesaing atau unsur stakehorder inti).

5.1. Identifikasi Risiko

Dalam identifikasi resiko menjelaskan resiko yang dihadapi BBLK Jakarta untuk mewujudkan suatu sasaran stragisnya dalamurun waktu lima tahun.

Tabel 12

(39)

39 5.2. Penilaian Tingkat Resiko

Dalam hal ini menjelaskan pengukuran tingkat resiko dengan memperhatikan tingkat kemungkinan kemunculan jenis resiko dan estimasi besar dampak resiko yang ditimbulkan bila resiko terjadi pada suatu sasaran strategis BBLK Jakarta.

Tabel 13

(40)

40 5.3. Rencana Mitigasi Risiko

Rencana mitigrasi resiko merupakan upaya nyatayang dibutuhkan BBLK Jakarta untuk menangani kemungkinan dan dampak resiko tertentu pada sasaran strategis.Rencana mitigrasi resiko disusun diutamakan untuk megendalikan resiko yang berda dalam kendali BBLK Jakarta.

Tabel 14

Rencana Mitigrasi Resiko

(41)

41

BAB VI

Proyeksi Finansial

6.1. Estimasi Pendapatan

Estimasi pendapatan disusun selama lima tahunan periode Rencana Strategi Bisnis berdasarkan sumber sumber pendapatan yang terdiri dari sumber pendapatan operasional,pengembangan, kontribusi unit kerja dan pemasukan dari sumber lain. Serta estimasi besaranya pertahun selamam lima tahun.

Tabel 15

No. Sumber

Pendapatan

Baseline Th skrg

Estimasi Pendapatan (Rp)

Th Ke-1 ThKe-2 Th Ke-3 Th Ke-4 Th Ke-5

1 Dana Pemerintah

Operasional 16,210,695,000 12,319,340,000 13,698,179,391 15,200,144,952 16,847,491,311 18,654,515,761 a. Belanja

Pegawai

3,563,695,000 4,934,190,000 5,483,607,921 6,087,967,634 6,752,763,318 7,484,038,570 b. Belanja Barang

Operasional

4,808,638,000 4,609,190,000 5,150,161,775 5,745,230,727 6,399,806,574 7,119,840,006 c. Biaya

Langganan Daya dan Jasa

557,450,000 517,500,000 549,553,375 583,209,419 618,548,265 655,654,053

d. Biaya Pemeliharaan

1,704,312,000 1,480,350,000 1,667,824,320 1,874,046,072 2,100,889,999 2,350,418,318 e. Biaya

Perjalanan

565,200,000 765,800,000 827,972,000 862,166,600 898,070,930 935,770,477 f. Belanja Non

Operasional

11,400,000 12,310,000 13,560,000 14,249,500 14,973,475 15,733,649

g. Belanja Modal 5,000,000,000 5,500,000 33,275,000 62,438,750 93,060,688

No.

Jenis Kegiatan Baseline Th Skrg

Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)

Tahun Ke-1 Th Ke-2 Th Ke-3 Th Ke-4 ThKe-5

Pengembangan 5,161,850,000 5,800,000,000 5,845,000,000 5,780,000,000 5,815,000,000

a. Peralatan Medik

2,410,345,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 b. Renovasi

Gedung Pelayanan

2,489,655,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000

c. Memperluas Standar Mutu (Metode pengujian, baku mutu, Acuan, Uji banding & PMI)*

220,000,000 350,000,000 375,000,000 400,000,000 425,000,000

d. Pengembangan Sistem software SILK

250,000,000 250,000,000 150,000,000 150,000,000

e. Pembuatan kebijakan & SOP terkait pengembangan website

41,850,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000

f. Pemenuhan kebutuhan SDM Pemasaran sesuai kualifikasi yang dibutuhkan*

150,000,000 170,000,000 180,000,000 190,000,000

(42)

42

Estimasi Pendapatan tahun 2015 - 2019

No. Sumber Pendapatan Baseline Th skrg

Estimasi Pendapatan (Rp)

Th Ke-1 ThKe-2 Th Ke-3 Th Ke-4 Th Ke-5

2 Kontribusi Unit Kerja

2,750,000,000 3,067,497,500 3,418,638,850 3,784,252,735 4,182,678,009 4,730,631,349

a. Instalasi Kimia Kesehatan &

Lingkungan

1,535,600,000 1,689,160,000 1,874,967,600 2,062,464,360 2,268,710,796 2,609,017,415

b. Instalasi Mikrobiologi

901,450,000 991,595,000 1,090,754,500 1,199,829,950 1,319,812,945 1,451,794,240 c. Instalasi Patologi

Klinik

96,800,000 106,480,000 117,128,000 128,840,800 141,724,880 155,897,368 d. Instalasi

Imunologi

124,025,000 136,427,500 150,070,250 165,077,275 181,585,003 199,743,503 e. Instalasi Virologi 30,250,000 33,275,000 36,602,500 40,262,750 44,289,025 48,717,928 f. Instalasi Uji

Kesehatan

50,000,000

62,500,000

75,000,000 87,500,000 100,000,000 g. Instalasi Media

Reagensia

61,875,000 10,560,000 11,616,000 12,777,600 14,055,360 15,460,896

h. PME komersial 50,000,000 75,000,000 100,000,000 125,000,000 150,000,000

i. Bimtek komersial 75,000,000 150,000,000 225,000,000 300,000,000 375,000,000

3 Pemasukan Lain-lain 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000

a. Sewa Gedung 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000

TOTAL PENDAPATAN 16,210,695,000 20,554,687,500 22,924,818,241 24,839,397,687 26,822,169,320 29,214,147,110

Referensi

Dokumen terkait

Pada sub bab ini menyajikan capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

MISI SASARAN STRATEGIS PROGRAM/ KEGIATAN RENCANA ANGGARAN TAHUN 2016 (Rp.) Meningkatka n kinerja Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan melalui pelayanan publik berbasis

Oleh karena itu LKIP Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima, memuat hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis serta rangkuman indikator kinerja Program dan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI DUKCAPIL KOTA BIMA 2021 |BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA 27 Pada Sasaran Strategis II tabel diatas, sasaran strategis yang ingin dicapai

Dari data diatas dapat diketahui bahwa Capaian Kinerja dengan Sasaran Strategis Meningkatnya Wawasan dan Pemahaman Masyarakat program Pendidikan Politik dengan indikator

Pencapaian Kinerja Dan Anggaran Sasaran/ Program Indikator Kinerja Anggaran Target Reali- sasi Capai an Alokasi Reali- sasi Capaian Meningkatnya kualitas pelayanan

Dalam rencana kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan tahun 2014, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan target masing-masing

Untuk mencapai sasaran strategis pada periode 2014-2018, setiap tahun dalam periode tersebut Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali menyusun Rencana Kinerja Tahunan