• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Studi litaratur

2.1.1. Tinjauan Tentang Promosi Sebagai Bagian dari Pemasaran

Tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah memuskan konsumen yang dituju dan masyarakat lain utnuk mendapatkan laba atau perbandingan yang menguntungkan antara penghasilan dan biaya (Basu & Irawan 1981,62).

Sebagai dasar pengembangan suatu kegiatan promosi adalah komunikasi.

Dengan komunikasi ini seseorang, lembaga, ataupun masyarakat dapat saling mengadakan interaksi satu sama lain. Menurut Wiiliam definisi dari komunikasi periklanan adalah kegitan komunaki yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengerahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

Faktor-faktor yang mendukung strategi pemasaran menurut Basu dan Irawan (1981, 163-166) adalah :

• Riset dan analisa pasar

• Keputusan-keputusan tentang produk

• Penetapan harga

• Promosi

• Distribusi

Promosi adalah salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk dan jasanya (Basu

& Irawan 337). Menurut Mark Plus & Co, positioning didefinisikan sebagai “the strategy for leading your consumers credibily”. Artinya positioning adalah menyangkut bagaimana kita membangun kepercayaan, keyakinan, dan trust kepada pelanggan (Kertajaya, Segitiga, 56-57).

Menurut Rhenald Kasali (2002), secara fungsional tujuan promosi adalah untuk merangsang pembelian di tempat dan pengertian Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni product, price, place, and promotion. Product

(2)

menyangkut barang yang akan dijual, price menyangkut barang yang akan dijual, place menyangkut sistem distribusi dan promotion yang menyangkut kegiatan pengenalan produk sampai pada pemberian image produk. Dengan adanya keempat sistem ini yang erat, maka pemasaran akan dapat dilakukan dengan maksimal. Menurut Basu dan Irawan Tujuan promosi ada 4 hal, yaitu:

• Modifikasi Tingkah Laku

Orang yang melakukan suatu kegiatan komunikasi itu sebenarnya mempunyai beberapa alasan. Bisa jadi alasan tersebut seperti mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan informasi, mengemukakan pendapat dan ide. Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha merubah tingkah laku dan pendapat, dan memperkuat tingkah laku yangada.

• Memberitahu

Suatu kegiatan promosi ini dilakukan untuk memberitahu kepada pasar yang dituju tentang penawaran yang diberikan oleh perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih banyak disukai karena lebih sesuai dulakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan untuk membeli.

• Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk ini umumya tidak disukai oleh masyrakat, namun kenyataannya sekarang ini justru banyak muncul promosi yang bersifat persuasiff. Promosi jenis ini akan menjadi dominan jika produk tersebut memulai masuk tahap pertumbuhan

• Mengingatkan

Promosi ini juga bersifat mengingatkan, ini dilakuk n terutama untuk mempertahankan merk produk tersebut di hati masayarakat dan kegiatan ini dilakukan juga untuk mengingatkan bahwa produk ini masih ada di pasaran.

Dalam memasarkan suatu tempat wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG tidak cukup hanya menghasilkan produk dan layanan yang baik, menyusun strategi harga yang pas, serta memungkinkan produk dan layanan tersebut bias diakses dengan baik oleh masyarakat, dalam hal ini dibutuhkan adanya promosi. Promosi dapat juga berarti aktivitas untuk

(3)

mengkomunikasikan keunggulan produk tersebut kepada target market yang mau berkunjung, promosi juga berarti wahana komunikasi yang menghubungkan pemasaran tempat tersebut dengan pelanggannya. Dalam mempromosikan produknya, tempat wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG dapat memilih salah satu bahkan lebih dari bauran promosi. Dalam konteks pemasaran daerah bauran promosi biasanya mencakup alat-alat promosi seperti:

• Iklan (advertisng).

• Sales promotion.

• Public relation dan publicity.

• Personal selling.

• Direct selling.

Pemilihan berbagai alat promosi tersebut tergantung pada karakteristik pesan dan target audience yang ingin dicapai. Menurut Hermawan dan Yuswohady (2005) target audience potensial dengan karakteristik yang berbeda disapa dengan media pesan yang berbeda pula.

2.1.2. Tinjauan Tentang Periklanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata iklan didefinisikan sebagai (1) berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan; (2) pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang dalam media massa seperti surat kabar dan majalah (KBBI : 322).

Definisi dari advertising/periklanan adalah “Paid, non personal communication by business firm, non profit organizations, and individuals who are identified in their advertising messages and who hope to inform or persuade members of particular audiences” (Boone & Kurtz 598)

Manfaat dari advertising adalah (Diktat DKV III, UKP): memberi alternatif konsumen dan menambah produksi sehingga keuntungan meningkat.

Berbagai pendekatan yang digunakan dalam Advertising (Diktat Mata Kuliah Desain Komunikasi Visual III, UKP, 2003):

• Hard Sell: pendekatan yang rasional,berdasarkan logika dan mempengaruhi pikiran.

(4)

• Soft Sell: pendekatan yang menyentuh hati nurani dan berdasarkan perasaan.

• Drama: pemain berbicara satu sama lain, bukan kepada permirsa atau pendengar.

• Demonstration: mendemonstrasikan bagaimana menggunakan produk atau apa yang dapat dilakukan oleh suatu produk dan kelebihan suatu produk menjadi pusat perhatian.

• Comparison: membandingkan dua atau lebih produk dimana biasanya produk yang diiklankan diunggulkan, baik secara direct dan indirect.

• Humor: diharapkan pemirsa atau pendengar akan mentransfer perasaan seseorang (setelah dihibur) kepada produk yang diiklankan.

• Problem Solution: dimulai dengan masalah, kemudian produknya diperlihatkan sebagai jawaban/solusi dari masalah tersebut.

• Spoke Person: seseorang (bisa artis, ahli atau orang biasa) berbicara atas nama suatu produk.

• Testimonial: variasi dari spoke person. Perbedaannya adalah pada testimonial berbicara mengenai pengalaman mereka terhadap suatu produk.

• Straigthforward: penyampaian pesan tanpa bujukan, emosi atau efek khusus, langsung ke sasaran.

• Teasers: bersifat menggoda, tidak mengidentifikasi produk, tidak memberikan informasi yang cukup dan cenderung ke Soft Sell.

Iklan dibagai menjadi berbagai jenis. Jenis-jenisnya adalah :

• Iklan Strategis digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama iklan strategis ini dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar.

• Iklan taktis memiliki tujuan yang lebih mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.

• Iklan ritel dilakukan oleh toko serba ada, pasar swalayan, dan dealer mobil yang memberikan banyak penawaran khusus dan mempunyai banyak persediaan barang dagang.

(5)

• Iklan korporat merupakan bentuk lain dari iklan strategis, ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada publik.

• Iklan bisnis kepada bisnis (business to business) terjadi ketika sebuah perusahaan berbicara kepada perusahaan lain yang biasanya dilakukan melalui majalah bisnis.

• Iklan layanan masyarakat (ILM) ialah iklan yang mengkomunikasikan pesan- pesan tentang masalah masalah sosial yang terjadi di sekitar masyarakat.

Dilihat dari tujuannya, dan diserap dari segi praktisnya, dapat dikatakan bahwa iklan merupakan sarana penyampai pesan dari produsen kepada konsumen dengan tujuan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa.

Sarana penyampaian pesan ini mengambil bentuk seperti dengan lisan, tulisan, teriakan, tercetak, terpancar (radio, film, televisi, slide, dan lain-lain).

2.1.3. Tinjauan Tentang positioning

Menurut Mark Plus & Co, positioning didefinisikan sebagai “the strategy for leading your consumers credibily”. Artinya positioning adalah menyangkut bagaimana kita membangun kepercayaan, keyakinan, dan trust kepada pelanggan (Kertajaya, Segitiga, 56-57)

Cara/Strategi Positioning menurut Hermawan Kertajaya, Yuswohady, Jacky Mussry, dan Taufik:

• Identifikasi Target Segmen yang Relevan

Langkah awalnya adalah memahami dengan baik segmen pasar yang akan menjadi target market.

• Menentukan “Frame of Reference” Pelanggan

Yang dimaksud “Frane of Reference” disini adalah jenis kelamin alias kategori suatu produk.

• Merumuskan “Point of Defferentiation”

Dalam hal ini menentukan “kenapa” konsumen harus memilih produk yang kita tawarkan dibandingkan pesaing. Positioning yang disusun harus dengan jelas menunjukkan perbedaan produk tersebut dibandingkan orang lain.

(6)

• Menetapkan Keunggulan Kompetitif Produk

Dalam hal ini point of defferentation memang sangat penting, tetapi point of defferentiation harus didukung dengan competitive edge.

Philip Kotler (1997) menyebut empat kesalahan yang bisa terjadi dalam positioning. Kesalahan-kesalahan itu adalah :

• Underpositioning (produk tidak memiliki posisi yang jelas sehingga dianggap sama saja dengan kerumunan produk lainnya di pasar).

• Overpositioning (terlalu sempit memposisikan produknya sehingga mengurangi minat konsumen yang masuk dalam segmen pasarnya).

• Confused positioning (konsumen mengalami keraguan karena marketer terlalu menekan terlalu banyak atribut).

• Doubtful positioning (posisioning ini diragukan kebenarannya karena tidak didukung bukti yang memadahi) (Kasali, Membidik 543-544)

2.1.4. Tinjauan Tentang Konsumen

Syarat-syarat untuk mengadakan segmentasi yang efektif menurut Basu dan Irawan (1981, 82-83) ada tiga factor, yaitu :

• Measurability

Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli, sejauh mana sifat- sifat tersebut dapat diukur.

• Accessibility

Tingkat dimana perusahaan itu secara effektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya.

• Substantiality

Suatu tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.

Menurut Basu dan Irawan (1981, 83-85) ada tiga alternative yang mungkin dapat ditempuh untuk memilih pasar yang dituju yaitu :

• Undifferentiated marketing

Di sini perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan, memusatkan kepada kesamaan-kesamaan dlam kebutuhan konsumen, dan bukannya pada segmen pasar yang berbeda-beda dengan kebutuhan konsumen yang berbeda

(7)

pula. Perusahaan in mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau banyak orang.

• Differentiated marketing

Dalam strategi ini perusaha berusaha untuk mencoba mengidentifikasikan kelompok-kelompok pembeli tertentu dengan membagi pasar kedalam dua kelompok atau lebih. Disamping itu perusahaan membuat produk dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk masing-masing segmen. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah penjualan serta mendapatkan kedudukan yang kuat pada setiap segmennya.

• Concentrated marketing

Dalam hal ini perusahaan hanya memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Adapun tujuan-tujuan yang ditempuh strategi ini antara lain.

o Untuk memeperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen yang dilayani.

o Untuk memperoleh penghematan-penghematan dalam operasinya karena adanya spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi.

o Untuk mendapatkan return on investment yang tinggi. Hal ini mungkin terjadi bilaman segmen pasarnya yang dipilih itu tepat.

Faktor dasar dalam perilaku konsumen adalah:

• Motivasi : suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasaan

• Pengamatan : suatu proses dengan mana konsumen menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya.

• Belajar : perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman.

• Kepribadian : organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.

• Sikap : suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penwaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.

(8)

2.1.4. Tinjauan Tentang Pariwisata

Pengertian dari kata periwisata menurut Oka adalah perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah tour (103-104). Tetapi menurut Salim pariwisata adalah perjalanan untuk bersenang-senang dengan melihat hal yang indah-indah. Di dalam buku

“Pariwisata”jilid 12.1990 diberitakan bahwa kata pariwisata digunakan resmi di Indonesia sebagai pengganti kata turisme sejak tahun 1959 yakni dalam Musyawarah Nasional Turisme II di Tretes, Jawa Timut.

Menurut Oka (1985, 110-116) ada berbagi jenis dan macam dari pariwisata tersebut dan juga permbagian pariwisata tersebut dpat ditinjau dari berbagai aspek juga. Pembagian tersebut adalah :

• Menurut letak geografis : o Local tourism

Merupakan pariwisata setempat, mempunyai ruang lingkup yang relative sempit dan terbatas di tempat-tempat tertentu saja.

o Regional tourism

Memiliki ruang lingkup yang lebih luas, berkembang di suatu daerah atau tempat yang lebih besar jika dibandingkan dengan pariwisata local.

o National tourism

Kepariwisataan yang sedang berkembang dalam suatu Negara. Sinonim dengan pariwisata dalam negeri, yang melakukan perjalanan wisata adalah warga sendiri dan warga asing yang berdomisili di negara tersebut.

o Regional-International tourism

Kegiatan pariwisataan yang berkembang di suatu wilayah Internasional yang terbatas, tetapi melewati batas lebih dari dua atau tiga Negara dalam wilaya tersebut, misal kepariwisataan ASEAN, Eropa Barat.

o International tourism

Perngertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di selurh Negara di dunia.

(9)

• Menurut pengaruhnya terhadap pembayaran : o In tourism

Ditandai dengan masuknya wisatwan asing ke suatu Negara tertentu.

Disebut pariwisata aktif karena dapat membantu pemasukan devisa bagi Negara yag dikunjungi dan dengan sendirinya akan memperkuat posisi Neraca Pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan tersebut.

o Out-going tourism

Ditandai dengan gejala keluarnya warga Negara sendir berpergian ke luar negeri sebagai wisatawan. Disebut wisatawan pasif karena merugikan Negara asal wisatawa, dan tidak memiliki arti ekonomi bagi negeri sendiri.

• Menurut alasan ataupun tujuan perjalanan : o Business tourism

Jenis pariwisata dimana pengunjungnya dating untuk tujuan dinas, usaha dagang, ataupun yang bertujuan dengan pekerjaan.

o Vacation tourism

Jenis pariwisata dimana orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur.

o Education tourism

Jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang melakukan perjalan untuk tujuan studi atau mempelajari sesuatu bidang ilmu pengetahuan.

• Menurut saat atau waktu berkunjung : o Seasonal torism

Jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada misim-musim tertentu.

o Occasional tourism

Jenis pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian maupun suatu events.

• Menurut objeknya : o Cultural tourism

Jenis pariwisata dimana motivasi orang untuk perjalanan disebabkan oleh karena adanya daya tarik dari seni budaya suatu tempat atau daerah.

(10)

o Recuperational tourism

Biasa disebut sabagai pariwisata kesehatan. Tujuannya melakukan perjalanan ini adalah untuk penyembuhan suatu penyakit. Misalnya: mandi sumber air panas.

o Commercial tourism

Dapat disebut juga dengan pariwisata perdagangan, karena perjalanan wisata ini dikaitkan dengan suatu kegiatan perdagangan Nasional atau Internaional.

o Sport tourism

Pejalanan yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat atau Negara tertentu.

o Political tourism

Biasa disebut pariwisata politik, yaitu perjalanan yang tujuan utamanya untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa ataupun kejadian yang ebrhubungan dengan kegiatan suatu Negara.

o Social tourism

Pariwisata ini bertujuan untuk mencari keuntungan karena itu tidak dapat disosialisasikan sebagai pariwisata yang berdiri sendiri.

o Religion tourism

Jenis periwisata dimana tujuan utama perjalanan yang dilakukan adalah untuk melihat upacara-upacara keagamaan.

2.1.5. Tinjauan Tentang warna

Warna dihasilkan dari gelombang cahaya. Sejenis radiasi elektromaknetik, yang terukur dalam satuan micron. Warna-warna yang dapat kita lihat berada diantara 400-700 mils-son namun ada juga warna-warna yang tidak dapat terjangkau oleh mata kita untuk dilihat ini dikarenakan panjang gelombangnya berada diluar jangkauan dari kita. Klasifikasi Warna Berdasarkan Spektrum Warna:

• Warna Primer :

o Adalah warna-warna yang tidak dapta tercapai melalui percampuran warna lainnya. Yang termasuk dalam kategori warna primer terdiri dari: merah

(11)

(magenta red), kuning (lemon yellow) dan biru (turquoise blue). Warna- warna lainnya merupakan kombinasi dari ketiga warna tersebut.

• Warna Sekunder :

o Warna-warna sekunder merupakan hasil dari pencampuran bersama antara berbagai warna primer.

• Warna Tersier :

o Warna tersier merupakan warna yang berada di antara berbagai warna- warna yang ada, biasanya lebih dari satu nama warna seperti hijau kekuningan, biru keunguan dan sebagainya.

• Warna Komplementer :

o Warna-warna yang saling berlawananan di alam lingkungan warna merupakan warna komplementer. Warna-warna komplementer selalu berlawanan secara kontras dan jika keduanya bercampur maka akan dihasilkan warna kelabu. Misalnya ungu dengan kuning, merah dengan hijau, biru dengan jingga dan sebagainya. Warna komplementer dapat menetralkan intensitas warna yang terlalu kuat.

• Warna Analogus :

o Warna-warna yang mempergunakan terang gelap dan intensitas dari warna terdekat, misalnya kuning kehijauan, kuning jingga (dominasi kuning) dan sebagainya. Sekalipun lebih berwarna daripada monokromatic, namun warna analogus juga menciptakan keharmonisan dan suasana hati yang tenang karena hubungan dekat warna-warna yang dipakai.

Dari sekian banyaknya warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang dinamakan Teori Prang System, yang meliputi (Materi UAS DKV II UKP, All’bout Logo, 5):

• Hue: menunjukkan nama dari suatu warna, seperti: merah, biru, hijau, dan lain-lain.

• Value: dimensi kedua/mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

• Intensity: disebut juga chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

(12)

Klasifikasi Warna Pada Gambar/Ilustrasi :

• Warna Monochrome :

Warna yang menambahkan atau mengurangi intensitas dari satu warna saja.

Gambar yang hanya memiliki satu warna (monochrome), warna dan kedalamannya tergambarkan pada kualitas terang maupun gelap. Gambar monochrome tidak mempresentasikan kenyataan/realitas yang ada, namun mengidentifikasikan sebuah keseimbangan antara cahaya dan juga gelap dari sebuah objek, bukan warna-warni dari sebuah objek yang sesungguhnya ataupun gradasi dari warna-warna tersebut. Gambar monochrome memberikan kesan volume dari sebuah warna, memberikan kesan kelonggaran dan kebebasan bagi pengamatnya untuk memiliki imajinasi tentang objek gambar serta partisipasi dalam memahami objek.

• Warna Polychrome/Optical Color :

Warna yang menggunakan banyak kandungan warna yang dicampurkan, tidak semata-mata menambah intensitas dan kuat lemahnya seperti halnya monochromatic. Polychrome membuat objek menjadi lebih realis dan ekspresif sebab pencampuran warna didasarkan kepada warna-warna yang sesungguhnya dilihat.

Klasifikasi Warna Berdasarkan Sensasi yang Ditimbulkan :

• Warna-warna panas. Termasuk di antaranya : warna merah, kuning dan pencanpuran di antaranya.

• Warna-warna dingin. Termasuk di antaranya : biru dan hijau serta kombinasi- kombinasi di antaranya.

• Warna-warna netral. Termasuk di antaranya yaitu putih, abu-abu dan juga hitam

Berdasarkan sifat, warna dibedakan menjadi dua yaitu :

• Warna menurut ilmu fisika

Sifat cahaya yang bergantung pada panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, enda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang terbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna

(13)

utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning, merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna.

• Warna menurut ilmu bahan

Sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan produksi lainnya, kecuali pada tekstil (istilah zat celup dipakai terutama bagi zat untuk mewarnai tekstil). Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum.

Klasifikasi Warna Berdasarkan Kualitasnya :

• Hue :

Adalah kualitas atau sifat khas dari warna yang membedakan antara warna satu dengan lainnya sebagai keunikan masing-masing warna.

• Chroma :

Adalah kekuatan dan kelemahan warna yang mengacu kepada intensitas warna, dalam hal ini pigmen dari warna. Misalnya : dua warna merah yang sama, mungkin dapat pula bernada sama, akan tetapi dalam penampilannya berbeda. Satu merupakan merah kuat dan yang lainnya merah lemah, yang disebabkan beda jumlah pigmen warnanya.

• Value :

Yaitu jenjang gelap terangnya suatu warna. Merupakan kualitas warna yang disebabkan dalam warna tersebut mengandung sejumlah warna hitam atau putih. Value warna dapat dibedakan menjadi :

o Tint, warna dengn value tinggi, warna-warna yang dianggap lebih ringan dan terang karena penambahan warna putih.

o Shade, warna dengan value rendah, warna-warna yang lebih berat oleh karena tambahan unsur hitam.

Kemampuan warna dalam menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Nada-nada warna itu mempunyai karakteristik, potensi dalam abstrak, yang dapat memberi kesan pada seseorang. Dengan pertolongan warna, dapat membantu untuk melambangkan sesuatu. Warna juga dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan sangat kuat dan juga dapt mempengaruhi emosi manusia.

(14)

Warna juga dapat menggambarkan suasana hati seseorang. Berikut ini adalah gambaran beberap warna yang mempunyai perlambangan secara umum :

• Merah :

Warna merah merupakan warna terkuat, menarik perhatian, dapat membangkitkan energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan bersemangat, memberi kesan sensual dan mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah bisa merangsang kemarahan, agresivitas, darah, berani, bahaya. Namun di Cina, warna merah biasanya melambangkan kebahagiaan.

• Oranye :

Menarik perhatian mata untuk melihat dan terfokus sehingga objek tampak lebih dekat dan lebih besar. Mengandung kesan-kesan warna merah yang kurang, merupakan kombinasi antara kuning dan merah sehingga memberikan kesan kehangatan dan kenikmatan. Mempresentasikan kemampuan untuk konsentrasi, atraksi, adaptasi, stimulasi/dorongan/rangsangan punya karakter yang mirip dengan merah tetapi lebih feminism dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, tenang, gembira dan optimis, penuh energi, bisa mengurangi depresi atau perasaan tertekan. Bila berlebihan justru akan merangsang perilaku hiperaktif.

• Kuning :

Warna kuning adalah kumpulan dari dua fenomena penting dalam kehidupan manusia, yaitu kehidupan yang diberikan matahari di angkasa, dan emas sebagai kekayaan di bumi. Warnakuning adalah warna cerah, membangkitkan energi dan mood, warna yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan mendorong ekspresi diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang kemampuan intelektual. Penggunaan yang kurang tepat justru akan menimbulkan kesan menakutkan. Bila merah dan biru melambangkan jantung dan roh, maka kuning adalh lambing intelektual.

Kuning juga memaknakan kemuliaan cinta seperti perngertian yang mendalam dalam hubungan antar manusia.

(15)

• Hijau :

Warna hijau memiliki karakteristik yang hampir sama dengan warna biru.

Dibandingkan dengan warna lain, warna ini relative lebih netral, selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan, membangkitkan energi dan juga mampu memberi efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi. Warna ini elegan, menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat meredakan stress, memberi rasa aman, dan perlindungan. Namun sayangnya hijau juga bisa menimbulkan perasaan terperangkap.

• Biru :

Memiliki karakteristik sejuk, pasif. Warna ini tidak bisa lepas dari elemen air dan udara, berasosiasi dengan alam, melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna biru dapat menimbulkan perasaan tenang dan dingin, melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Warna ini juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antik, country style. Warna biru yang kuat bisa merangsang intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi berhati-hatilah, karena warna biru yang terlalu banyak bisa menimbulkan kelesuan. Warna biru merupakan warna yang berasing, menimbulkan kesan dalamnya sesuatu, sifat yang tak terhingga, sifat tantangan Memberikan rasa kehampaan, menghilangkan nafsu makan, berkesan formal, tidak menuntut mata untuk terfokus. Biru gelap menggambarkan depresi dan kemurungan, mudah terpengaruh, perubahan, menindas, menekan. Biru muda menggambarkan pengertian, kesehatan, ketenangan, proteksi, damai, kekuatan dan kemampuan untuk memahami, kesadaran, spiritual, kesabaran

• Ungu :

Karakteristiknya yang sejuk, negatif, mundur, tenggelam, khidmat, murung, dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistis, misterius, dan mampu menarik perhatian. Oleh karena itu warna banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine, antik, anggun. Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa menambah kekuatan intuisi, fantasi dan imajinatif, kreatif, sensitif, memberi inspirasi dan obsesif. Warna ini juga dapat melambangkan duka cita, suci, lambang agama.

(16)

• Coklat :

Merupakan warna yang netral dan natural, hangat, membumi dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberi kesan anggun, dan elegan. Dapat memberi keyakinan dan rasa aman. Coklat merupakan warna yang akrab (familiar) dan menangkan, bisa memberi dorongan komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu banyak.

• Putih :

Warna putih ini memiliki karakteristik yang positif, cemerlang, ringan, polos, sederhana, melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan perlindungan, kenyamanan, dan memudahkan refleksi. Terlalu banyak warna putih bisa menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir.

• Hitam :

Warna hitam melambangkan kegelapan dan ketidakhadiran cahaya. Warna yang kuat dan penuh percaya diri, tegas, kukuh, formal, penuh perlindungan, maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan warna lambang duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan, lambang misteri, warna malam, dan selalu diidentifikasikan dengan kebalikan dari warna putih.

• Abu-abu :

Termasuk warna netral yang dapat menciptakan kesan serius, namun juga mententramkan dan menimbulkan perasaan damai, warna abu-abu sering juga melambangkan orang yang sudah berumur dengan kapasifannya, sabar, dan rendah hati. Kesan lain dari abu-abu adalah independent dan stabil, menciptakan keheningan dan kesan luas. Abu-abu juga terkesan dingin, kaku, tidak komunikatif, penuh keragu-raguan.

2.1.6. Tinjauan Tentang Layout

Layout adalah proses menyusun bagian dan yang lain sebagainya menurut suatu aturan ataupun pola. Layout dalam dunia desain menyangkut penempatan teks dan gambar di dalam sebuah desain, meliputi bagaimana elemen-elemen tersebut diletakkan dan diatur, baik itu dalam hubungan antar elemen satu sama lain, maupun secara keseluruhan dalam desain. Tujuan utama penyusunan layout

(17)

adalah untuk menghadirkan aspek visual dari tulisan maupun gamabr yang dikomunikasikan kepada pembacanya, agar mampu menerima informasi yang disajikan kepada pembacanya, agar mampu merima informasi yang disajikan secara maksimal tanpa kesulitan yang berarti. Ada 3 kriteria dasar agar kita dapat membuat layout yang baik, yaitu layout tersebut dapat dibilang baik jika pengaturannya berhasil, terorganisir, dan mampu menarik khalayak.

Layout juga dapat dibilang baik jika mampu menyajikan sejumlah informasi dalam cara yang praktis dan juga estetis bagi setiap orang yang melihatnya. Untuk menciptakan sebuah layout yang baik tidak semudah membalikan tangan. Dalam kerjanya seringkali kita menggunakan bantuan garis maya yang biasanya kita kenal dengan sebutan grid. Grid adalah alat Bantu untuk menata tipografi dan gambar, dan juga dipakai di semua aspek desain terutama pada bagian editorial ataupun isi. Grid harus bersifat fleksibel, ini bergunan untuk berbagai perubahan seperti perubahan layout dan tulisan, dan bersifat fungsional untuk pemotongan kertas pasca cetak seta penjilidan akhir.

2.1.7. Tinjauan Tentang Fotografi sebagai Ilustrasi

Kata fotografi berasal dari 2 suku kata, foto dan grafi yang artinya cahaya dan menulis atau melukis, jadi dapat dikatakan bahwa fotografi adalah seni menggambarkan sesuatu dengan bantuan cahaya. Setelah mengetahui arti dari fotografi maka kita mengetahui dengan jelas peran fotografi sangatlah vital untuk menggambarkan, merekam, apa yang telah kita lihat untuk kemudian diproses sebagai informasi yang akan disebarkan kepada khalayak ramai. Hasil foto dapat dibilang baik jika foto tersebut mampu menjelaskan sesuatu yang detail kejadian dengan baik, jelas,dan terstruktur.

Penggunaan teknik fotografi sebagai ilustrasi tentu saja memiliki berbagai macam kesulitan tersendiri, misalnya bias kita lihat dari keterbatasan ruang gerak untuk mengambil gambar, perhitungan akan kondisi cahaya yang diperlukan untuk merekam objek, serta memerlukan suatu teknik tersendiri untuk dapat menghasilkan sebuah foto yang mampu berbicara dan menyampaikan informasi yang ingin disampaikan dengan jelas.

(18)

Ada berbagai teknik untuk menciptakan sebuah karya fotografi yang baik, yaitu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :

• Komposisi

Komposisi adalah susunan dalam foto, komposisi tersebut dilakukan berdasarkan :

o Point of Interest

Pusat perhatian, hal yang paling menonjol pada foto, sehingga mampu membuat orang langsung melihat pada objek tertentu.

o Framing

Suatu kegiatan membingkai suatu objek tertentu kedalam viewfinder o Balance

Suatu kegitan yang berkaitan dengan keseimbangan objek foto yang akan dibidik.

Suatu komposisi juga dapat disusun berdasarkan jarak pemotretan yang dilakukan dengan berbagai variasi pengambilan gambar, yang antara lain : o Long Shot

Komposisi ini menghasilkan objek yang kecil dengan background yang luas, digunakan pada saat menggambarkan seluruh area dari sebuah aksi.

o Medium Shot

Komposisi ini mengahasilkan objek yang difoto sudah terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan long shot, ini digunakan untuk menggambarkan seluruh figure maupun sosok seseorang dari kepala sampai bawah lutut, tetapi tidak keseluruhan setting.

o Close Up

Komposisi yang terlihat hanya objek yang dijadikan point of interest, digunakan untuk menggambarkan sebuah figure, elemen subjek ditempatkan dari bahu sampai kepala.

o Extreme Close Up

Digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang detail dari sebuah subjek yang hanya ingin menonjolkan elemen dari tubuhnya, misal mata saja, dll.

(19)

o High Angel

Suatu teknik pemotretan dengan menggunakan kamera yang ditempatkan lebih tinggi dari objek foto, sehingga objek foto tersebut terlihat mengecil.

Sering juga kata myebut teknik ini dengan sudut pandang mata burung.

o Low Angel

Pemotretan dengan menggunakan kamera yang ditempatkan lebih rendah daripada objek foto, sehingga objek foto terkesan membesar. Sering juga kita mnyebutnya dengan sudut pandang mata kodok.

o Foreground

Pemotretan ini dilakukan dengan menempatkan objek lain didepan objek utama, ini dilakukan dengan tujuan sebagai pembanding dan juga memperindah objek utama.

o Background

Kebalikan dari foreground. Ini dilakukan dengan tujuan yang sama dan dapat pula dibuat tajam atupun tidak.

o Horizontal dan Vertikal

Pemotretan dengan posisi kamera horizontal maupun vertical, sehingga didaptkan hasil pemotretan yang berbeda.

• Focus

Suatu kegiatan mengatur ketajaman objek foto yang dijadikan poit of interest, yang dilakukan dengan cara memutar ring focus pada lensa kamera.

• Penggunaan Filter Penunjang

Penggunaan alat ini sering dikatakan sebagai penyaring, ada beberapa filter yang mampu mendukung suatu proses pemotretan diantaranya :

o Filter Ultra Violet

Filter ini berfungsi untuk menyaring sinar-sinar ultra violet yang banayk dijumpai di tempat terbuka seperti pantai, dll.

o Filter Skylight

Hampir serupa dengan filter UV, hanya saja lebih diajukan bagi penggunaan foto berwarna.

(20)

o Filter Polarisasi

Fungsi dari filter ini untuk menyaring sinar-sinar yang terpolalisir sehingga menjernihkan hasil foto, pada kondisi tertentu dapat juga membantu menambah kecemerlangan hasil dari gambar.

o Filter Natural Density

Biasanya digunakan untuk tujuan tertentu, seperti pada saat kita memakai bukaan diafragma kecil atau kecepatan rana cepat.

o Filter Kreatif

Filter ini mempunyai benyak variasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain filter gradual, multi image, sunrise, dll.

• Penggunaan Lensa

Penggunaan lensa juga dapat mempengaruhi hasil dari foto itu sendiri, berikut beberapa lensa yang digunakan antara lain :

o Super multi coated lens

Berfungsi untuk membatasi refleksi-refleksi pada elemen lensa sehingga gambar yang dihasilkan nantinya lebih cemerlang dan lebih tajam dalam menghadapi pemotretan dengan kondisi menentang cahaya.

o Lensa tele

Berfungsi untuk memberikan keleluasaan untuk melakukan pemotretan untuk jarak jauh.

o Lensa Normal

Lensa ini memiliki sudut pandang sekitar 46 derajat, sehingga diperoleh objek seperti objek yang ditangkap oleh mata normal kita.

o Lensa Wide-angel

Lensa ini cenderung menangkap bidang yang lebih luas, sehingga praktis digunakan untuk pemotretan di tempat sempit dan dapat juga untuk pemandangan alam.

(21)

2.2. Identifikasi Data Perusahaan 2.2.1. Data Perusahaan

2.2.1.1. Nama dan Sejarah Perusahaan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG

Di awal tahun 1900 wilayah Banyuwangi Barat (Blambangan) masih berupa hutan lebat yang belum tersentuh oleh tangan-tanngan pekebun. Wilayah Kalibaru, khususnya di kawasan perkebunan PT GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG baru tersentuh tangan pekebun pada tahun 1911, yaitu oleh sebuah perusahaan swasta Inggris bernama NV ’RODS TAYLOR’.

Pada tanggal 28 februari 1911 perusahaan ini mulai membuka dan mengadakan persiapan untuk menanam tanaman perkebunan, yaitu kopi dan karet. Perusahaan ini berpusat di Inggris dan dikelola hingga tahun 1955 dimana pada tahun itu juga perkebunan tersebut dibeli oleh perusahaan swasta nasional dengan nama NV PP ’GLEN NEVIS’ dan komoditi yang diusahakan yaitu : tanaman kopi, karet, dan cengkeh. Tempat ini juga dijadikan tempat wisata sejak diperlakukan otonomi daerah sekitar tahun 2003.

2.2.1.2. Pengelola Perusahaan

• Komisaris Utama : Elen Sugandhi

• Komisaris : Imam Lukito Sugandhi

• Direksi Utama : Trijono Sughandi

• Direktur : Bintara Wijaya

• Pejabat Administratur : Ardjono

• Kabag Umum : Andang Haryono

• Kabag Pabrik : Saudarto

2.2.1.3. Produk yang Dipasarkan

• Komoditi Pokok o Tanaman Karet

o Tanaman Kopi Robusta o Tanaman Kopi Arabika

(22)

• Komoditi sekunder : o Tanaman Jati Super o Tanaman Mahaoni o Tanaman sela Durian o Tanaman sela Sengon

• Komoditi baru : o Tanaman Papaya

2.2.1.4. Potensi Perusahaan

Potensi perusahaan ini dibilang cukup besar karena ditunjang dari berbagai faktor, salah satunya adalah faktor alam yang banyak mendukung. Karena hal yang membuat perkebunan ini dikenal adalah alamnya yang masih alami dan asri serta masyarakat sekitar yang hidup masih dalam suasana tradisional.

2.2.1.5. Lokasi Perkebunan

A. Lokasi perkebunan PT GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG

Di desa Kebun Rejo, Kecamatan Kalibaru Kulon, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa – Timur.

B. Jarak Tempuh ke Perkebunan PT GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG

• Surabaya - Jember, sepanjang 200,0 km dengan kondisi jalan beraspal hotmix yang merupakan jalan negara.

• Jember – Kalibaru, sepanjang 56,0 km, dengan kondisi jalan beraspal hotmix yang merupakan jalan negara.

• Dari Kalibaru (ibukota kecamatan) – menuju lokasi perkebunan Gunung Terong, sepanjang 5,0 km yang merupakan jalan desa beraspal kelas III.

C. Batas dari Lokasi Perkebunan

• Sebelah Utara : Desa Kebon Rejo dan Perkebunan PTPN XII

• Sebelah Timur : Hutan Perhutani

• Sebelah Selatan : PTPN XII9 ( Afd. Batu Lempit)

• Sebelah Barat : Perkebunan Sumberwuni / LONSUM

(23)

D. Luas Wilayah Perkebunan

• Luas Wilayah +/- 857,52 Ha dengan perincian sebagai berikut:

o Tanaman Karet : 395,28 HA

o Tanaman Kopi Robusta : 363,79 Ha o Tanaman Kopi Arabika : 7,00 Ha o Bedengan Kopi dan Karet : 1,77 Ha o Jalan dan Sungai : 5,58 Ha o Pabrik dan Emplasemen Perumahan : 16,23 Ha o Hutan Cadangan : 59,58 Ha E. Topografi Wilayah ini

Lahan perkebunan in terletak pada 425 neter sanpai dengan 650 meter diatas permukan laut. Sedangkan topografi lahan perkebunan ini adalaha bergelombang, bukit, dan lembah dengan kriteria sebagai berikut :

• Tanah datar ( 0 – 8 %) : 44%

• Tanah agak miring ( 9 – 20 %) : 41 %

• Tanah miring (21 – 25 %) : 9%

• Tanah curam (26 – 45%) : 6%

2.2.2. Data Tempat Wisata 2.2.2.1. Jenis Tempat Wisata

Kawasan Wisata Pebunan Karet dan Kopi

2.2.2.2. Nama Tempat Wisata

GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG

2.2.2.3. Spesifikasi Wisata

Kegiatan yang dapat dilakukan di tempat ini adalah kita mengelilingi area perkebunan ini sambil menyaksikan langsung aktifitas para pekerja seperti penyadapan latek, penanaman kopi, perawatan kopi, pemupukan, panen kopi, sampai pengambilan getah lateks. Disamping itu tahun ini tempat ini memulai penanaman pohon papaya disana para pengunjung juga dapat mimilih buah papaya yang matang kemudian dapat dipetik juga. Disini kita juga dapat

(24)

melakukan hiking karena sudah tersedia areanya dan juga dapat menuju ke area air terjun, tetapi kegiatan ini tidak bisa selalu dilakukan tergantung kondisi cuaca dan alam.

Kegiatan ini dilakukan dari pagi sampai siang hari. Mulai sekitar pukul 05.00 sampai pukul 14.00. Kemudian dapat dilanjutkan kembali pada malam hari untuk dapat melihat proses pemilihan biji kopi pada pukul 19.00 sampai 21.00.

2.2.2.4. Harga

Untuk saat ini biaya masuk ke tempat wisata ini sebesar RP. 20.000/orang.

Denagn adanya rencana pembukaan dan penambahaan fasilitas baru memungkinkan adanya penyesuaian harga. Fasilitas dan kegiatan yang baru antara lain: Wisata Jantung Sehat.

2.2.2.5. Positioning

Positioning tempat wisata perkebunan ini pada saat ini masih kalah dibandingkan dengan tempat wisata perkebunan yang lain, ini disebabkan tempat ini tidak mengadakan suatu kegiatan promosi secara gencar seperti tempat wisata perkebunan yang lain.

2.2.2.6. Target Audiance

• Geografis

o Khusus : Wilayah Banyuwangi dan kota-kota di sekitarnya o Umum : Nasional Indonesia

• Demografis

o Usia : 10 – 60 tahun

o Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

o Profesi : Pengusaha (industri), dan umum (beraneka ragam profesi) o Pendidikan : SMP ke atas

o Kelas sosial : Kalangan menengah (SES A-C)

(25)

• Psikografis o Gaya hidup :

Menyukai hal-hal yang berhubungan dengan traveling dan selalu ingin mengunjungi tempat-tempat yang indah dan baru serta memiliki tantangan. Jika masih dalam jenjang pendidikan merupakan sekumpulan orang yang suka bertualang menelusuri alam. Sedangkan jika sudah bekerja dan manula merupakan orang yang suka menikmati keindahan alam yang jauh dari keramaian, menyukai ketenangan, dan juga sebagai salah satu cara menghilangkan strees. Sedangkan bagi yang sudah berkeluarga merupakan salah satu tempat rekreasi dan berkumpul dengan keluarga yang juga dapat menjadi tempat belajar bagi anak-anak mereka . o Kepribadian :

Suka bersosialisasi, membutuhkan suatu tempat wisata yang menyajikan suasana tenang yang jauh dari kebisingan kota, yang suka berpergian(traveling), selalu mencari hal-hal baru untuk dijelajahi dan ditaklukan, mempunyai jiwa petualang. Jika sedang di rumah, mengisi waktu luang dengan menonton TV atau mencari hal-hal yang menghibur, seperti membaca, bersantai, dan lain-lain.

• Behavioural

o Kesempatan penggunaan :

Senang untuk bersosialisasi, mengisi waktu bersama keluarga, dan ingin mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang perkebunan dan yang menyukai hiking.

o Manfaat yang dicari :

Rekreasi, ketenangan guna menghilangkan strees, sosialisasi, dan edukasi.

(26)

2.2.2.7. Foto

:

2.2.2. Data Pemasaran 2.2.2.1. Strategi Pemasaran

Dalam hal ini perusahaan ini mengajak kerjasama hotel-hotel yang ada di sekitar area perkebunan dan juga lebih memperkenalkan kepada relasi bisnis yang baru maupun yang lama bahwa tempat ini sekarang dibuka menjadi tempat wisata perkebunan.

(27)

2.2.2.2. Wilayah Pemasaran

Daerah pemasaran untuk saat ini hanya di seputar kota Banyuwangi dan Jember. Tetapi lebih difokusakan di sekitar area perkebunan.

2.2.2.3. Potensi Pasar

Potensi pasar dalam hal ini cukup menjanjikan karena dalam kurun waktu ini tinggkat jumlah wisatawan dari dalam maupun luar negeri mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan. Dalam hal ini wisatawan yang hadir dari mancanegara banyak berasal dari Belanda dengan perkiraan sekitar +/- mencapai 100 orang per bulan, dan wisatawan lokal yang datang dalam rangka studi banding hampir mencapai separuh dari jumlah wisatawan mancanegara.

2.2.2.4. Visi Perusahaan

Industrialisasi komoditi perkebunan tanpa meninggalkan citra tradisional sebagai spesifikasi hasil olah dan tetap ramah lingkungan.

2.2.2.5. Misi Perusahaan

Sebagai penyumbang devisa bagi negara dan pengentasan kemiskinan bagi masyarakat pra sejahtera serta meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar perkebunan.

2.2.3. Data Komunikasi Visual yang Ada 2.2.3.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

Tidak ada karena dalam hal ini perusahaan ini belum pernah melakukan kegiatan promosi sekalipun sejak pertama kali. Pemberitahuan ataupun memperkenalkan produk perusahaan ini hanya melalui mulut ke mulut.

Disamping itu sarana yang lain adalah gapura tanda masuk yang menandakan kawasan perkebunan ini.

2.2.3.2. Sarana Komunikasi Internal

Sarana Komunikasi Visual yang ada disekitar pekebuanan ini hanya ada sign milik perkebunan lain dan juga billboard rokok.

(28)

2.3. Identifikasi Data Kompetitor 2.3.1. Data Perusahaan

2.3.1.1. Nama Perusahaan

Perkebunan KALIKLATAK

2.3.1.2. Pengelola Perusahaan PT. Kaliklatak Plantation

Jl. NguraH Rai No.17 Banyuwangi Jawa Timur Telp: (0333) 24061, 24896

Irma Soehoed Prawiroatmodjo Dengah (Managing Director)

2.3.1.3. Lokasi Perusahaan

Terletak kurang lebih 15 km dari kota pelabuhan penyeberangan ferry Ketapang-Gilimanuk, menuju ke arah pedalaman. Dengan kendaraan umum atau mobil dari kota Banyuwangi, pengunjung dapat menelusuri jalan pedesaan pegunungan ke Perkebunan Kaliklatak. Dari Ibukota Jakarta, pengunjung dapat mengambil rute Jakarta - Surabaya - Banyuwangi dengan bus atau Jakarta - Surabaya dengan kereta api atau pesawat lalu Surabaya-Banyuwangi dengan bus.

2.3.1.4. Luas Wilayah Perkebunan

Perkebunan Kaliklatak seluas 1013 hektar.

2.3.1.5. Topografi Wilayah ini

Terletak di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Di bagian yang tertinggi sekitar 850 m dpl

2.3.1.6 . Produk yang Dipasarkan

• Kopi

• Karet

• Kakao

• Rempah-rempah

(29)

2.3.1.7. Sejarah Perusahaan

Perkebunan Kaliklatak mulanya milik perusahaan Belanda Mij. Moorman

& Co. dengan pimpinan Administratur seorang Belanda. Pada tahun 1957 setelah diadakan perundingan dan perjanjian, kebun ini berpindah tangan ke R. Soehoed Prawiroatmodjo, seorang pengusaha pribumi yang memulai karirnya dari bawah.

Di tangan Bapak R. Soehoed Prawiroatmodjo, Kaliklatak dikembangkan dengan penambahan berbagai jenis tanaman ekonomis seperti lada, cengkeh, pala, vanili, kayu manis, keningar, kayu putih, kelapa, serta buah-buahan dari berbagai jenis seperti pisang, jeruk, dan kelengkeng.Di tahun 1986, Perkebunan Kaliklatak sudah tumbuh pesat. Di bawah arahan 10 orang pimpinan, bekerja 70 karyawan bulanan dan 600 pekerja harian tetap. Di awal milenium III, struktur usaha perkebunan kini terdiri dari 8 bagian (afdeling), yaitu 3 afdeling kopi, 1 afdeling karet, 1 afdeling kakao, 1 afdeling hortikultura, 1 afdeling cengkeh, dan 1 afdeling pabrik. Dengan sistem pendekatan, kepedulian, pertemuan berkala bulanan, pimpinan afdeling duduk bersama karyawan untuk melakukan konsultasi pemecahan yang mengacu pada problem solving.

2.3.2. Data produk

2.3.2.1. Jenis Perusahaan

Wisata Agro Irjen. Sebagai tempat wisata perkebunan dan juga sebagai area perkebunan.

2.3.2.2. Positioning

Tempat wisata perkebunan ini mengakui bahwa mereka adalah tempat wisata nomer satu di daerah banyuwangi bahkan di daerah Jawa Timur.

2.3.2.3. Target Audiance

Dari segi umur : Semua kalangan (anak,remaja,orang tua) Dari segi pendidikan : Tingakat SD,SMP,SMU,Perguruan Tinggi Dari segi ekonomi : Menengah keatas golongan A,B,C

(30)

2.3.3. Potensi Pasar

2.3.3.1. Strategi pemasaran :

Banyaknya media promosi yang telah dipakai membuat tempat ini dikenal oleh banyak orang dibanding dengan tempat wisata lain.

2.3.3.2. Wilayah Pemasaran

Daerah pemasaran untuk saat ini sudah mencangkup hampir seluruh kota besar di pulau Jawa dan Bali

2.3.3.3. Potensi Pasar

Potensi pasar dalam hal ini cukup menjanjikan karena sampai saat ini jumlah pengunjung yang datang setiap tahun mengalami kenaikan ini ditunjukkan dengan semakin lengkpnya fasilitas bagi para wisatawan yang disediakan di tempat ini.

2.3.4. Data Komunikasi Visual yang Ada 2.3.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

Banyak sekali media yang dipakai salah satunya adalah Website yang dapat dilihat untuk umum

2.3.4.2. Sarana Komunikasi Internal

Adanya sign yang terletak dekat dengan KALIKALTAK sehingga memudahkan utnuk mengetahui tempat ini.

2.4. Data Survey dan Wawancara 2.4.1. Tabulasi Data Survey

Dari hasil survei di kawasan wisata perkebuna GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG kami mendapatkan banyak sekali tambahan data yang sangat diperlukan. Ini dekarenakan apa yang ditulis pada laporan yang diberikan oleh perusahaan tersebut banyak berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Perkebunan ini memiliki luas area yang hampir sebagian besar ditanami oleh pohon karet, kemidian kopi, dan yang terakhit adalah papaya. Kehidupana

(31)

masyarakat yang tinggal di area bagian luar maupun dalam perkebunan ini masih relatif sederhana, ini terbukti dari tempat tinggal meraka, cara berpakaian mereka, dan suasana yang timbul disana.

Perkebunan ini sebenarnya mempunyai berbagai macam keunikan yang mungkin jarang kita temukan pada kawasan wisata perkebunan yang lain, salah satunya adalah adanya air terjun yang mengeluarkan air secara deras pada musim penghujan saja sedangkan pada musim kemarau relatif kecil air yang keluar bahkan tidak menutup kemungkinan airnya tidak ada. Dengan realita yang ada seharusnya kwasan wisata perkebunan ini dapat bersaing dengan kawasan wisata yang sejenis, mungkin kekurangan yang mencolok dibandingkan dengan kawasan wisata yang alain adalah masih minimnya fasilitas yang ada, kurangnya suatu kegiatan promosi untuk memperkenalkan kawasan wisata ini, dan yang terakhir adalah tidak semua orang boleh masuk tetapi melalui suatu prosedur terdahulu.

Salah satu promosi yang pernah dilakukan kawasan wisata ini adalah menjalin kerjasama dengan hotel yang berada tidak jauh dari kawasan wisata ini.

Salah satu hotel tersebut adalah KALIBARU COTTAGE yang letaknya kurang lebih 6 km dari kawasan wisata ini. Kerjasama yang dilakukan dengan hotel tersebut adalah dari pihak hotel menawarkan tour perjalanan ke area perkebunan ini kepada para tamunya. para wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan wisata ini diantar oleh pihak perkebunan ini menggunakan truck.

Dari hasil survei di kawasan wisata perkebbunan KALIKLATAK kami mendapatakan banyak sekali tambahan data, ini dikarenakan apa yang tertulis sudah tertinggal cukup jauh, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya fasilitas yang tersedia pada kawasan perkebunan ini.

Dari segi bangunan yang ada kawasan wisata perkebunan ini lebih mengarah ke arah tradisi Bali, ini dapat dilihat dari ornamen pada bangunan yang ada. Keunggulan perkebuan ini selain terletak pada luas area yang dimiliki, fasilitasnya yang dapat digunakan oleh para wisatwan dapat dibilang lengkap mulai dari hotel, kolam renang, rumah makan, sampai area pertunjukan.

Selain itu letak dari perkebunan ini yang dapat dibilang cukup strategis karena berada di jalurr kawasan wisata Kawah Ijen sehingga secara tidak langsung

(32)

dapat menarik wisatawan untuk datang ke kawasan wisata perkebunan ini sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke kawasan wisata Kawah Ijen.

Daya tarik pendukung yang mewarnai kawasan wisata perkebunan KALIKLATAK ini adalah panorama perkebunan, menara pandang, Ijen Plateu, Meru Meriti Wildlife Reserve. Jumlah wisatawan yang hadir di kawasan wisata perkebunan ini cukup menjanjikan ini diperlihatkan dengan selalu bertambahnya fasilitas yang diperuntukan bagi wisatwannya.

2.4.2. Tabulasi Data Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data rinci mengenai Kawasan wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG. Berikut data hasil wawancara dengan salah satu pemimpin perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG, Trijono Sughandi, selaku Direksi Utama :

Perkebuana ini dibuka untuk umum sejak diberlakukannya Otonomi Daerah sekitar tahun 2003. para wisatawan yang hadir jumlahnya relatif bertambah dari tahun ketahun, ini ditanadai dengan jumlah pengunjung yang hadir sekitar 100 orang per bulan. Wisatwan yang hadir banyak dari wisatawan lokal maupun asing. Dari wisatwan asing kebanyakan berasal dari Belanda mereka biasanya datang dengan keluarganya untuk bernostalgia dan juga berinteraksi dengan para pekerja, dari wisatwan lokal banyak yang datang dari kalangan remaja, eksekutif yang ingin mencoba tantangan baru yaitu hikking di kawasan wisata perkebunan ini.

Di kawasan wisata perkebunan ini terdapat banyak sekali tempat yang menarik untuk dinikmati tetapi menurut para wisatawan yang pernah datang, tempat yang paling merak sukai adalah air terjun, perkebuan kopi yang berada dipuncak gunung, karena mereka bisa melihat hampir seluruh kawasan wisata perkebunan ini.

Disamping dari segi pemandangan alam yang menakjupkan para wisatwan juga suka menyaksikan kegiatan para pekerja perkebunan antara lain adalah:

kegiatan penyadapan latek, penanaman kopi dan karet, perawatan kopi, pemupukan, panen kopi sampai pengambilan getah lateks.

(33)

Adapun usaha-usaha yang dilakukan agar para wisatwan menyukai kawasan wisata ini selain dengan mulainya perbaikan sarana umums eperti jalan menuju lokasi wisata, juga meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan seperti keamanan sehingga mereka tidak perlu merasa kawatir keamanaannya terganggu.

Kawasan perkebunan ini juga memiliki suatu rencana kedepan yang mungkin ini merupan langkah awal menuju suatu pembaruan. Rencana kedepan yang mungkin akan dilakukan adalah membangun restoran dan juga mini market guna memudahkan wisatawan mendapatkan kebutuhan mereka dan juga sautu program ”jalan sehat” yang setiap wisatawan yang datang ke kawasan wisata ini akan diberikan sesuatu yang lain daripada yang lain.

2.4.3. Analisa Data Survey dan Wawancara 2.4.3.1. Analisa Data Wawancara

Kawasan wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG ini sebagai salah satu objek wisata yang memiliki potensi yang cukup baik dan menjanjikan. Di dalam perkebunan yang memiliki luas lahan +/- 857,52 Ha ini memiliki struktur topografi yang terdiri dari bukit, lembah, dan tanah yang bergelombang ini membuat lebih indah. Selalin itu hamparan perkebunan karet dan kopi yang masih asri membuat tempat ini menjadi salah satu alternatif tempat wisata yang dapat menghilangkan stress. Sebenarnya tempat ini memiliki banyak tempat yang menarik yang tidak dimiliki oleh tempat wisata perkebunan yang lain, salah satunya adalah air terjun.

Tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari manca negara dan juga dalam negri, tetapi jumlah wisatawan yang hadir paling banyak pada bulan juli samapi agustus dan wisatawan tersebut paling banyak berasal dari Belanda.

Tempat wisata tidak seperti tempat wisata perkebunan lainnya, kita bisa bebas masuk ketempat tersebut. Di perkebunan ini kita harus memberitahu dahulu beberapa hari sebelumnya, ini digunakan agar pihak perkebunan mempersiapkan dahulu areanya dan juga untuk kepentingan data perusahaan.

(34)

Pada tahun ini perusahaan ini mendapatkan proyek baru yaitu penanaman perkebunan buah dalam hal ini adalah papaya. Mulai bulan juli diadakan suatu acara yaitu jalan sehat.

Sayangnya, pihak pengelolah kawasan wisata ini kurang aktif dalam menambah fasilitas umum,dan juga mengadakan promosi. Ini mengakibatkan tempat wisata ini kalah bersaing dengan tempat wisata perkebunan yang lain.

Untuk itulah diperlukan usaha promosi dengan memperhatikan hal-hal yang telah diperoleh melalui penelitian untuk menarik minat masyarakat untuk datang ke kawasan wisata perkebunan ini.

2.4.3.2. Analisa Data Survey

Kawasan wisata KALIKLATAK ini memiliki keunggulan dari segi fasilitasnya yang lengkap dibandingkan dengan perkebunan lain yang serupa, letaknya yang strategis dengan jalur menuju tempat wisata yang lain (kawah ijen), dan juga memiliki luas wilayah perkebunan yang cukup luas.

Para wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya mengalami kenaikan baik itu dari dalam maupun luar negri. Wisatawan dari mancanegara paling banyak didominasi oleh wisatawan dari jerman. Tersedianya pemandu jalan untuk memandu para wisatawan yang ingin melakukan tour merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh perkebunan ini yang disukai oleh para wisatawan yang hadir, ini dikarenakan para wisatawan bisa lebih mengenal dan mengerti tetang segala hal tentang perkebunan ini. Salah satu acara yang paling disukai oleh para wisatawan yang adanya setiap tahunnya adalah ”sedekah bumi” yang dilakukan setiap tanggal 17april.

Perkebunan KALIKLATAK ini sedikit mengadopsi kebudayaan Bali, ini tercermin dari banyaknya bangunan yang menyerupai bangunan yang biasa kita lihat di daerah Bali. Salah satunya yang bisa kita lihat dsini adalah gapura masuk ke area perkebunan ini.

Dari analisa hasil surve pada perkebunan GLEN NEVIS –GUNUNG TERONG sebenarnya perkebunan ini bisa bersaing dengan perkebunan yang sejenis lainnya. Salah satunya dengan menambah fasilitas yang bisa membuat para wisatawan yang berkunjung merasa nyaman karena kebutuhan mereka

(35)

terpenuhi, dan juga lebih berani melakukan suatu kegiatan promosi yang lebih memperkenalkan kawasan wisata perkebunan ini kepada para wisatawan baik dari dalam maupun luar negri.

2.4.4. Asumsi Data Wawancara dan Survey

Kawasan Wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG memiliki potensi yang cukup baik sebenarnya sebagai salah satu objek wisata di daerah Banyuwangi.

Selain itu perkebunan ini memiliki keunggulan yang banyak dibandingkan dengan tempat yang lain. Selain tempatnya yang luas, topografi yang indah ( karena terdiri dari bukit dan lembah ), pemandangan yang masih alami dan asri, dam yang paling disukai oleh para wisatawan adalah air terjunnya.

Sayangnya, Pihak pengelolah kurang aktif dalam menambah fasilitas umum, serta sarana dan prasarana kurang dipelihara dengan baik. Padahal sebuah tempat wisata yang amam, nyaman, serta memiliki fasilitas yang lengkap merupakan beberapa hal yang diharapkan target audiance dari sebuah kawasan wisata selain dari segi pemandangan yang indah.

Munculnya tempat wisata perkebunan yang baru membuat makin banyaknya pilihan bagi masyarakat untuk berwisata, disamping itu juga semkain gencarnya tempat wisata tersebut melakukan promosi baik itu tempat wisata perkebunan yang baru ataupun yang sudah lama membuat tempat wisata perkebunan ini kalah bersaing dengan yang lainnya. Untuk itu diperlukan usaha promosi yang dilakukan secara efektif dan memperhatikan hal-hal yang telah diperoleh melalui penelitian untuk menarik minat masyarakat untuk datang ke tempat wisata ini.

2.5. Analisis Data

2.5.1. Tinjauan Teoritis Analisis Data

2.5.1.1. SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat )

Teknik ini menganalisa dari sisi keunggulan, kelemahan, peluang, serta ancaman.

(36)

• Strength (Keunggulan) :

Keunggulan dari tempat wisata ini selain masih asri dan alami adalah struktur topografi yang terdiri dari tanah bergelombang, bukit, dan lembah membuat area ini terlihat indah dan eksotis serta tampat ini juga disukai sebagai kawasan hiking. Salah satu tempat yang tidak dimiliki tampat wisata perkebunan lain yaitu adanya air terjun yang masih alami dan yang menarik dari air terjun ini adalah air terjun ini hanya mengeluarkan air pada musim hujan saja. Selain itu keunggulan yang lainya adalah wisatwan yang hadir dapat menyaksikan langsung aktifitas para pekerja seperti penyadapan latek, penanaman kopi, perawatan kopi, pemupukan, panen kopi, sampai pengambilan getah lateks. Disamping itu tahun ini tempat ini memulai penanaman pohon papaya disana para pengunjung juga dapat mimilih buah papaya yang matang kemudian dapat dipetik juga.

• Weakness (Kelemahan) :

Kelemahan dari kawasan wisata perkebunan ini adalah kurangnya promosi yang dilakukan sehingga banyak wisatawan domestik maupun mancanegara kurang mengetahui kawasan ini. Hal tersebut mengakibatkan kurang aktifnya pengelolah perkebunan ini untuk menambah fasilitas yang ada. Selain itu tempat wisata ini cukup sulit dikunjungin dibanding tempat wisata perkebunan lain, ini disebabkan sebelum berkunjung ke tempat ini para pengunjung harus memberitahu dahulu kepada pengelolah perkebunan ini beberapa hari sebelumnya sebelum masuk ke tempat ini, dan yang masuk ke tempat ini tidak diijinkan sendiri-sendir melainkan harus berkelompok atau terorganisir.

• Opportunity (Peluang) :

Sebenarnya terdapat peluang dari tempat wisata perkebunan ini. Apabila perkebuan ini menambah fasilitas dan sarana lebih lengkap lagi dan juga mengadakan promosi, maka tempat wisata ini tidak akan ditinggalkan oleh wisatwan dari dalam maupun luar negeri. Namun bila tidak ada tindakan positif dari pengelola, kemungkinan keberadaan tempat ini akan kalah dibandingakan tempat wisata perkebunan yang lain dan semakin dilupakan.

(37)

• Threat (Ancaman) :

Ancaman terbesar justru dari dalam sendiri, ini disebabkan bila tempat wisata perkebunan ini tidak segera memperbaiki sarana umum yang ada dan tidak lebih melengkapi sarana dan prasarana umum, dan juga dari segi promosi masih sama seperti dulu tidak pernah melakukan suatu kegiatan promosi makan kawasan perkebuanan ini lama kelamaan akan dilupakan oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Selama ini Banyuwangi sudah terkenal tempat wisata pekebunan KALIKLATAK yang sudah berdiri sejak dahulu, mempunyai letak yang cukup strategis, dan juga selalu memperbaiki dan menambah fasilitas dan sarana umum, dimana hal tersebut menjadi salah satu ancaman bagi tempat wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG. Karena tempat wisata perkebunan KALIKLATAK memang menjadi daya tarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

2.5.1.2. USP (Unique Selling Prepotion)

Konsep USP adalah merancang suatu model komunikasi untuk menanamkan brand image yang unik di benak konsumen untuk menginformasikan positioning dengan cara bagaimana komunikasi itu diterjemahkan dalam teks dan gambar. Dalam konsep kreatif, ada lima kriteria atau acuan untuk menerjemahkan USP, yaitu: (Riyanto, 20)

• Selling Idea yaitu semua konsep kreatif mengarah pada gagasan untuk menjual.

• Persuasive yaitu komunikasi tidak bersifat rasional saja, tetapi juga bersifat emosional.

• Unexpected yaitu semua konsep kreatif harus bersifat unik, beda, atau tidak terduga.

• Relevan yaitu semua konsep kreatif harus memiliki konteks yang jelas.

• Simple yaitu komunikasi harus dirancang sesederhana mungkin.

Tempat wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG ini memiliki daya tarik tersendiri apabila dibandingkan dengan tempat wisata perkebunan lain yang ada di daerah Jawa Timur, bahkan Indonesia. Keberadaan Topografi alam yang beragam, lingkungan alam yang masih alami, asri, dan

(38)

masih tradisional merupakan salah satu keunggulan dibandingkan tempat lain, dan juga yang tidak kalah pentingnya keberadaan air terjun di area perkebunan ini, karena hampir tidak ada tempat wisata perkebunan yang sekaligus mempunyai air terjun alami bukan buatan yang airnya hanya ada pada musim hujan saja.

Disamping itu tempat wisata perkebunan ini memiliki sejarah historis karena dahulu kala tempat ini banyak sekali pekerja maupun pemilik yang berasal dari belanda, sehingga banyak sekali wisatawan dari belanda yang datang untuk mengenang masa lalu dan bernostalgia.

2.5.2. Kesimpulan Analisa Data

Kawasan wisata perkebunan PT. GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG di desa Kebon Rejo, Kecamatan Kalibaru Kulon, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa – Timur ini perlu memulai promosi wisata agar mendapat kunjungan wisata serta memberikan keuntungan berupa pendapatan untuk kepentingan perusahaan dan juga dapat digunakan untuk meningkatan fasilitas yang dapat berguna bagi wisatwan serta untuk menambah devisa negara.

Selama ini usaha yang telah dilakukan oleh perkebunan ini dalam memberitahu keberadaan tempat ini hanya melalui mulut ke mulut (word of mouth) kepada relasi kerja dan juga mengadakan kerjasama dengan penginapan yang letaknya tidak jauh dari area perkebunan ini. Sedangakan fasilitas dan pelayanan di kawasan perkebunan ini juga kurang memuaskan karena disini tidak disediakan rumah makan, area peristirahatan. Sedangkan bila ingin mengunjungi tempat ini harus melalui prosedur yang cukup rumit yaitu para wisatawan hanya diperbolehkan masuk ke tempat ini jika berkelompok atau terorganisir dan juga harus melapor dahulu beberapa hari sebelumnya.

Pariwisata adalah salah satu penyumbang devisa bagi negara dalam sektor nonmigas serta secara tidak langsung juga bertujuan untuk memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat setempat.

Agar suatu kegiatan promosi wisata tersebut dapat berjalan efektif, hal paling utama yang harus diperhatikan adalah kondisi tempat wisata tersebut haruslah terjaga kelestariannya.

(39)

Beberapa hal yang dapat ditonjolkan dari tempat wisata perkebunan PT.

GLEN NEVIS – GUNUNG TERONG adalah tempat wisata ini selain masih asri dan alami adalah struktur topografi yang terdiri dari tanah bergelombang, bukit, dan lembah membuat area ini terlihat indah dan eksotis serta tampat ini juga disukai sebagai kawasan hiking. Salah satu tempat yang tidak dimiliki tampat wisata perkebunan lain yaitu adanya air terjun yang masih alami dan yang paling menarik air terjun itu mengeluarkan air hanya pada musim hujan saja.

Selain itu keunggulan yang lainya adalah wisatwan yang hadir dapat menyaksikan langsung aktifitas para pekerja seperti penyadapan latek, penanaman kopi, perawatan kopi, pemupukan, panen kopi, sampai pengambilan getah lateks.

Disamping itu tahun ini tempat ini memulai penanaman pohon papaya disana para pengunjung juga dapat mimilih buah papaya yang matang kemudian dapat dipetik juga.

Untuk kompetitor sendiri, perkebunan KALIKLATAK merupakan salah satu daya tarik di kabupaten Banyuwangi dari segi tempat wisata perkebunan bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Sebuah kawasan wisata harus memberikan rasa aman dan nyaman serta suasana yang mendukung bagi para wisatawannya. Karena dengan demikian wisatawan secara otomatis akan mengingatnya lalu menceritakan pengalamannya kepada orang lain, sehingga akan muncul rasa ingin tahu yang tinggi. Melalui persaan ini lah dapat membuat orang berkunjung ke tempat tersebut. Sedangkan dengan adanya fasilitas yang memadai dan lengkap merupakan salah satu hal yang juga diharapkan dari sebuah kawasan wisata.

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan Karya Tulis Imiah yang berjudul “Perbedaan Diameter Lumen Arteri Umbilikalis pada Preeklampsia Berat dan Kehamilan Normotensi” ini dilakukan dalam rangka memenuhi

Kemudian cetik niskala adalah meracun korban atau orang dengan sarana yang tidak kelihatan.Cetik ini hanya mampu dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu Leak yang sudah

 Menemukan berbagai perangkat lunak program aplikasi berbasis pengolah angka  Menemukan berbagai perangkat lunak program aplikasi berbasis pengolah grafis  Menemukan

Ilmu Pragmatik membantu untuk menemukan cara pengajaran bahasa asing yang menghasilkan pembelajar bahasa asing yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan

INFEKSI MENULAR SEKSUAL Diskusi Genital Warts (Ningrum) KONSEP KESPRO (indikator kesehatan.. wanita)

Kompetensi Fungsional (Functional Competencies) merupakan kompetensi yang menjelaskan tentang kemampuan peran tertentu yang diperlukan dan biasanya dihubungkan dengan keterampilan

1. Bila dilihat dari hasil percobaan membandingkan RIA-magnetik yang dibuat dengan kit RIA komersiallain, terlihat bahwa ED-50 dari partikel magnetik 49 nmol/l sedangkan DPC =

LineTo adalah fungsi yang terdapat dalam TCanvas yang digunakan untuk membuat sebuah garis dari PenPos (posisi TPen) sampai dengan suatu titik tertentu yang direpresentasikan