• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi pengukuran kinerja sektor publik dengan Metode Balanced Scorecard: Studi pada PDAM Kota Madiun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi pengukuran kinerja sektor publik dengan Metode Balanced Scorecard: Studi pada PDAM Kota Madiun"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DENGAN SISTEM BALANCED SCORECARD

(Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Madiun)

S K R I P S I

O l e h

ROHMATUL AZIZAH C NIM : 05610050

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

2009

(2)

IMPLEMENTASI PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Madiun)

S K R I P S I Diajukan Kepada :

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

O l e h

ROHMATUL AZIZAH C NIM : 05610050

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

2009

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Madiun)

SKRIPSI

O l e h

ROHMATUL AZIZAH C NIM : 05610050

Telah Disetujui 23 Maret 2009 Dosen Pembimbing,

Dr. Nur Asnawi, M. Ag NIP. 150295491

Mengetahui : Dekan,

Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA NIP. 150231828

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Madiun)

S K R I P S I Oleh :

ROHMATUL AZIZAH C NIM: 05610050

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada 04 April 2009

Susunan Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Ketua Penguji

Dr. Salim Al Idrus, MM., M. Ag : ( )

NIP. 150284768

2. Sekretaris/Pembimbing

Dr. Nur Asnawi, M.Ag : ( )

NIP. 150295491 3. Penguji Utama

Drs. HA. Muhtadi Ridwan, MA : ( )

NIP. 150231828

Disahkan Oleh : D e k a n,

Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA NIP. 150231828

(5)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Ayahand a d an Ibu nd a tercinta yang d engan kesabaran, kasih sayang, kep ercayaan d an d oanya, selalu m em bu at anand a menjadi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Dan terima kasih sudah menjad i fasilitator terhebat.

Mabak-m bakku d an ad ekku tersayang Mbak Ifa, Mbak Efi, Mbak Ita d an Dek N i ah terim a kasih atas segala kasih sayang yang diberikan kepada ananda dan tak lupa kakak iparku Mas Anwar dan Mas Riza, dan juga keponak-keponakanku Zakiya, Hanun, dan Mila.

Om Syam si d an Bu lek Sri terim a kasih telah m enjad i orang tua angkat yang baik

Penyem angatku , yang selalu m end oakan, m em beri m otivasi d an m enem ani d alam su ka d an d u kaku d an terim akasih telah rela menemaniku, hingga penyelesaian skripsi ini.

(6)

MOTTO

Sesu nggu hnya Allah tid ak m erobah Kead aan sesu atu kau m sehingga m ereka m erobah kead aan[768] yang ad a p ad a d iri m ereka send iri. d an ap abila Allah m enghend aki kebu ru kan terhad ap sesu atu kau m , Maka tak ad a yang d ap at m enolaknya; d an sekali-kali tak ad a p elind u ng bagi mereka selain Dia.

[768] Tu han tid ak akan m erobah Kead aan m ereka, selam a m ereka tid ak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

(7)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya :

Nama : Rohmatul Azizah Cahyaningtyas

NIM : 05610050

Alamat : Desa Klagen Serut RT 17/03 Jiwan Madiun Menyatakan bahw a Skripsi yang saya bu at u ntu k m em enu hi p ersyaratan kelu lu san p ad a Ju ru san Manajem en Faku ltas Ekonom i Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dengan judul :

IMPLEMEN TASI PEN GUKURAN KIN ERJA SEKTOR PUBLIK D EN GAN METODE BALANCED SCO RECARD (Studi Pada PD AM Kota Madiun)

Adalah hasil karya saya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain.

Selanju tnya ap abila d ikem u d ian hari ad a klaim d ari p ihak lain, bu kan m enjad i tanggu ngjaw ab Dosen Pem bim bing d an atau p ihak Faku ltas Ekonomi, tetapi menjadi tanggungjawab saya sendiri.

Dem ikian su rat p ernyataan ini saya bu at d engan sebenarnya d an tanp a paksaan dari siapapun.

Malang, 23 Maret 2009 Hormat saya

Rohmatul Azizah C NIM : 05610050

(8)

KATA PENGANTAR

Assalam u alaiku m Warahm atu llahi Wabarakatu h

Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahm at, nikm at, d an hid ayahN ya, sholaw at beserta salam sem oga tetap tercu rahkan kep ad a ju nju ngan kita nabi Mu ham m ad SAW sebagai u sw ah kita d an p em bela kebenaran yang p atu t kita iku ti jejak langkah sam p ai akhir hayat. Dengan p etu nju kN ya p enu lis d ap at m enyelesaikan skrip si dengan judul

Implementasi Pengukuran Kinerja Sektor Publik D engan Metode Balanced Scorecard (Studi Pada PD AM Kota Madiun)

Dalam kesem p atan ini p enu lis ingin m enyam p aikan u cap an terim a kasih kep ad a sem u a p ihak yang telah m em berikan bantu an hingga p enu lis bisa m enyelesaikan p enu lisan skrip si ini. Oleh sebab itu d engan hormat penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak d an Ibu tercinta, atas d u ku ngan, kasih sayang, p erhatian, p end id ikan serta m otivasi baik d alam bentu k m aterial d an spiritual yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof, Dr H Imam Suprayogo sebagai Rektor UIN Malang

(9)

3. Bap ak Drs. H A. Mu htad i Rid w an, MA selaku Dekan Faku ltas Ekonomi UIN Malang.

4. Bapak Dr. Nur Asnawi, M.Ag. Selaku d osen p em bim bing, berkat kesabaran beliau d alam m em bim bing d an m em beri arahan serta m asu kan yang berharga bagi p enilis sehingga p enu lisan skrip si selesai

5. Segenap Dosen d an staf Faku ltas Ekonom i Universitas Islam N egeri (UIN ) Malang yang telah m end u ku ng p roses p enyu su nan penelitian ini baik secara moril maupun materiil.

6. Bap ak Sisw anto selaku Kasu bag Personalia, Bap ak Pu d jiono selaku Kasu bag Keu angan d an Bap ak Sand i selaku Kasu bag Pelayanan d an Pem asaran, telah m em bantu sekali d alam p enyelesaian skrip si ini. Terim a kasih telah bersed ia m elu angkan w aktu nya u ntu k menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kami.

7. Selu ru h d osen Faku ltas Ekonom i yang telah m engajar ilm u pengetahuanya kepada penulis

8. Selu ru h staf faku ltas ekonom i yang telah m em bantu d alam administrsi.

9. Mbak-m bakku d an ad ekku Mbak Ifa, Mbak Efi, Mbak Ita d an Dek N i ah, yang telah m em beri m otivasi d alam p erjalanan belajar kam i d an tak lu p a kakak ip ar beserta kep onakan-kep onakan yaitu Mas Anwar, Mas Riza, Zakiya, Hanun dan Mila.

(10)

10. Teman-tem an sem u anya khususnya Mbak Alfin yang selalu m em berikan m otivasi, terim a kasih atas su m bangan ilm u nya d an terim a kasih telah banyak m em bantu d alam p erjalanan belajar sebagai teman diskusi yang menyenangkan.

11. Teman-tem an PKLI d i Sid ogiri, kam i tid ak akan p ernah m elu p akan moment-m om ent terind ah kita d i sana d an Bu Ilfi N u r Diana sebagai pembimbing kami di sana.

12. Dan selu ru h angkatan 2005 yang tak terlu p akan kita akan berjalan di bumi Tuhan dengan ridhoNya amin.

Penu lis m enyad ari sep enu hnya bahw a d alam p enu lisan skrip si ini m asih jau h d ari sem p u rna. Oleh sebab itu saran d an kritik yang m em bangu n sangat p enu lis harap kan d em i p enyem p u rnaan skrip si ini.

Penu lis berharap SKRIPSI ini d ap at berm anfaat bagi siap a saja yang membacanya.

Wassalam u alaiku m Warahm atu llahi Wabarakatu h

Malang 23 Maret 2009

Rohmatul Azizah C

(11)

CURRICULUM VITAE

Nama lengkap : Rohm atu l Azizah Cahyaningtyas Tempat, tanggal Lahir : Madiun, 29 April 1987

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status perkawinan : Belum menikah Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat rumah : Ds. Klagenserut RT 17/03 , Jiwan Madiun, 63161

Telp: 0351-491558

Latar Belakang Pendidikan Formal

1. MIN Klagenserut, Jiwan-Madiun, Lulus Tahun 2001 . 2. MTSN BIBRIK Jiwan-Madiun, Lulus Tahun 2003.

3. MAN PASURUAN, Lulus Tahun 2005.

Daftar riw ayat hid u p ini saya bu at d engan sebenar-benarnya d an d ap at saya pertanggungjawabkan.

Hormat Saya,

Rohmatul Azizah

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ...iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ...v

MOTTO ...vi

SURAT PERNYATAAN...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...xi

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR BAGAN .........xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xvii

ABSTRAK ...xviii

BAB I : PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...8

C. Tujuan Penelitian ...9

D. Batasan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ...10

BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 12

A. Hasil Penelitian Terdahulu ...12

B. Kajian Teori ...14

1. Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 14

2. Sektor Publik ...17

2.1. Pengertian Sektor Publik ...17

2.2. Tipe Barang atau Pelayanan ...19

2.3. Organisasi Sektor Publik ...24

2.4. Tujuan Pengukuran Kinerja Di Sektor Publik...25

(13)

3. BALANCED SCORECARD......26

3.1.vKonsep Umum Balanced Scorecard... 26

3.2. Balanced Scorecard Untuk Organisasi Sektor Publik ..... 30

4. Empat Perspektif Pengukuran Balanced Scorecard ... 36

a. Perspektif Finansial ...36

b. Perspektif Pelanggan ...46

c. Perspektif Poses Bisnis Internal ...50

d. Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan...53

C. Implementasi Balanced Scorecard... ... 56

D. Kerangka Berfikir ... 64

BAB III : METODE PENELITIAN ...67

A. Lokasi Penelitian... 67

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian...67

C. Data dan Sumber Data ...68

D. Teknik Pengumpulan Data ...70

E. Model Analisis Data ...71

BAB IV : PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 75

A. Gambaran Umum PDAM Kota Madiun...75

1. Sejarah Singkat Berdirinya PDAM Kota Madiun ...75

2. Lokasi Perusahaan ...77

3. Tugas Pokok Dan Fungsi...77

4. Struktur Organisasi ...78

5. Aspek Produksi... 82

6. Cakupan Pelayanan ...80

B. Penerjemahan Visi, Misi dan Strategi PDAM Kota Madiun ...83

(14)

C. Pembahasan Hasil Penelitian...87 1. Pengukuran kinerja PDAM Kota Madiun

dengan menggunakan Balanced Scorecard ... 87 1) Perspektif Pelanggan ...87 2) Perspektif Bisnis Internal ...93 2. Keunggulan dalam Mengunakan Balanced Scorecard .. 102 BAB V : Kesimpulan dan Saran...106 A. Kesimpulan ...106 B. Saran...107 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Penghargaan yang telah diterima PDAM Kota Madiun ...7

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ...11

Tabel 2.2 : Perbandingan rerangka Balanced Scorecard swasta dengan sektor publik...34

Tabel 3.1 : Tolok ukur pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard... ... ... 72

Tabel 4.1 : Pegawai PDAM Menurut Jabatan ...81

Tabel 4.2 : Pegawai PDAM Menurut Jenjang Pendidikan ...82

Tabel 4.3 : Jumlah Pelanggan Kota Madiun Periode 2006-2008 ... 83

Tabel 4.4 : Costumer retention pada PDAM Kota Madiun ...88

Tabel 4.5 : Customer Acquisition pada PDAM Kota Madiun ...90

Tabel 4.6 : Cakupan Pelayanan PDAM Kota Madiun... 91

Tabel 4.7 : Customer Statisfaction pada PDAM Kota Madiun ...92

Tabel 4.8 : Uncountabel Water Rate pada PDAM Kota Madiun ...94

Tabel 4.9 : Persentase Yield Rate pada PDAM Kota Madiun...97

Tabel 4.10: Persentase Layanan Purna Jual PDAM Kota Madiun ...98

Tabel 4.11: Hasil Kinerja PDAM Kota Madiun Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Tahun 2006 2008 ... 100

(16)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 : Kerangka Berfikir ...64

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 : Struktur Organisasi PDAM Kota Madiun

Lampiran 3 : Lokasi Sumur Dalam Kapasitas Produksi PDAM Kota Madiun

Lampiran 4 : Perhitungan Kinerja PDAM Kota Madiun tahun 2006 Lampiran 5 : Perhitungan dan Penilaian Indikator Kinerja Tahun Buku

2007 dan 2006

Lampiran 6 : Kinerja PDAM Tahun 2008 Lampiran 7 : BUKTI KONSULTASI

(18)

ABSTRAK

Rohm atu l Aziah C, 2009 Skrip si. Ju d u l : Implementasi Pengukuran Kinerja Sektor Publik D engan Metode Balanced Scorecard (Studi Pada PDAM Kota Madiun)

Pembimbing : Dr. Nur Asnawi, MAg

Key Words : Kinerja, Sektor Publik, Balanced Scorecard

Balanced Scorecard ad alah su atu alat m anajem en kinerja (performance management tool) yang d ap at m em bantu organisasi u ntu k m enerjem ahkan visi d an strategi ke d alam aksi d engan m em anfaatkan seku m p u lan ind ikator finansial d an non-finansial yang kesem u anya terjalin d alam su atu hu bu ngan sebab akibat. Tolok u ku r yang d igu nakan d alam m etod e Balanced Scorecard terd ap at em p at p ersp ektif yang m elip u ti p ersp ektif finansial atau keu angan, p ersp ektif p elanggan, p ersp ektif p roses bisnis internal d an p ersp ektif p ertu m bu han d an p em belajaran. Balanced scorecard bu kan hanya d igu nakan oleh organisasi bisnis akan tap i ju ga d ap at dipergunakan oleh organisasi sektor publik, misalnya d alam p enelitian ini ad alah PDAM, Balanced Scorecard d ap at m em bantu organisasi sektor p u blik d alam m engontrol keu angan d an m engu ku r kinerja organisasi secara keseluruhan.

Jenis p enelitian ini ad alah p enelitian ku alitatif d engan p end ekatan diskriptif. Analisis d ata yang d igu nakan ad alah m etod e Balanced scorecard d engan m engu ku r kinerja p em asaran, sehingga tolok u ku r yang d igu nakan ad alah p ersp ektif p elanggan d an p ersp ektif bisnis internal bisnis. Teknik p engu m p u lan d ata yang d igu nakan ad alah w aw ancara, observasi, d an d oku m entasi, sed angkan m etod e analisis d atanya m enggu nakan analisis d eskrip tif, karena p ad a p enelitian ini p enu lis mendiskripsikan kinerja PDAM Kota Madiun.

Berd asarkan hasil analisis, bahw a kinerja PDAM Kota Mad iu n setelah m enggu nakan Balanced Scorecard sebagai alat u ku r, telah sesu ai d engan visi, m isi d an strategi yang telah d itetap kan. Sehingga Balanced scorecard d ap at d igu nakan sabagai alat u ku r kinerja d i PDAM Kota Mad iu n. Keu nggu lan m enggu nakan Balanced Scorecard adalah pengukuran kinerja lebih terfoku s kep ad a em p at p ersp ektif, sehingga semua kegiatan perusahaan dapat terukur.

(19)

ABSTRACT

Rahm atu l Azizah C, 2009 Thesis. Title: "Measurement of Public Sector s Performance Using a Method of Balanced Scorecard (Study at PDAM Town of Madiun)".

Advisor: Dr. Nur Asnawi M. Ag.

Keywords : Performance, Public Sector, Balanced scorecard.

Balanced Scorecard is an ap p liance of m anagem ent p erform ance (Managem ent Perform ace Tool)w hich can assist organization to translate strategy and vision into action by exp loiting a grou p of financial and noun-financial ind icator w ich all inter-tw in in cau se-effect inter-relation.

The stand ard u sed in Balanced Scorecard m ethod e consist of fou r p ersp ective covering p ersp ective of finance, cu stop m er/ client internal bu siness p rocess, and grow t and learning, Balanced Scorecard is not only u sed by bu siness organization bu t also p u blic sector in controlling finance and m easu ring organization s p erform ace as a w hole.

This typ e of stu d y is qu alitative research u sing d iscrip tive ap p roach. Data analysis u sed is Balance Scorecard m ethod e by m easu ring m arket p erform ance, so the stand ard u sed is cu stom er p ersp ective and business-internal-bu siness p ersp ective. The d ata collections ap p lied in this stu d y are interview , observation, and d ocu m entation. While the m ethod e of d ata analysis u sed is d escrip tive analysis, becau se at this stu d y the researcher explains the performance of PDAM Madiun.

Based on the resu lt of analysis, p erform ace of PDAM Mad iu n aftere u sing Balanced Scorecard as a m eans of m easu rem ent, has m atched w ith vision, m ission and strategy that has been set. As a resu lt, Balanced Scorecard can be u sed as a m easu rem ent of p erform ance in PDAM Mad iu n. The strength to u se Balanced Scorecard is the m easu rem ent of perform ance is m ore focu sed to fou r p ersp ective, so that all activities of company can be measured.

(20)

)

Balanced Scorecard PDAM

(

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard peformance management

tool

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard PDAM

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard

PDAM PDAM

Balanced Scorecard Balanced Scorecard

PDAM

Balanced Scoreced

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peru sahaan sebagai su atu organisasi p asti m em p u nyai tu ju an yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Dan untuk mewujudkan su atu tu ju an m aka setiap p eru sahaan p asti m em iliki visi, m isi d an strategi sebagai sarana u ntu k m encap ainya. Penilaian tentang ap akah tu ju an yang telah d itetap kan d ap at d icap ai atau tid ak, tid aklah m u d ah u ntu k d ilaku kan karena berkaitan d engan p ertim bangan terhad ap asp ek m anajem en d an lingku ngannya. Salah satu cara u ntu k m engetahu i ap akah su atu tu ju an atau rencana yang telah d itetap kan telah d ilaksanakan d alam kegiatan op erasi p eru sahaan ad alah d engan mengukur kinerja perusahaan tersebut.

Setiap p eru sahaan yang m em iliki m anajem en berbasis kinerja p asti m em bu tu hkan alat yang d isebu t p engu ku ran kinerja.

Pengu ku ran kinerja d igu nakan sebagai d asar u ntu k m elaku kan p enilaian kinerja, yaitu u ntu k m enilai su kses atau tid aknya su atu organisasi, p rogram , atau kegiatan. Dengan kata lain p engu ku ran kinerja m eru p akan elem en p okok m anajem en berbasis kinerja (Mahm u d i, 2007:6). Dan m enu ru t Gasp ersz (2002:68) bahw a

1

(22)

p engu ku ran m em ainkan p eran yang sangat p enting bagi p eningkatan suatu kemajuan (perubahan) ke arah yang lebih baik.

Fenom ena yang sering terjad i p ad a kebanyakan d ari m anajer su atu p eru sahaan yaitu m ereka terlalu banyak m enghabiskan w aktu nya p ad a kegiatan op erasional, tetap i sangat d isayangkan bila m ereka tid ak p u nya w aktu sed ikitp u n u ntu k m em bahas strategi p eru sahaan. Stu d i yang d ilaku kan oleh Kap lan d an N orton membuktikan bahwa 85% dari pihak manajemen menghabiskan waktu ku rang d ari satu jam p er bu lan u ntu k m em bahas strategi. Pem bahasan itu p u n hanya berfoku s p ad a hal-hal sep erti keu angan, p enju alan d an inventori sem ata. Sering kali hal-hal intangible lu p u t d ari p erhatiaan d an p em bicaraan m ereka. Pad a akhirnya p em bahasan tersebu t hanya berfoku s p ad a hasil atau cap aian m ereka (result oriented) d an tid ak memberi perhatian cukup terhadap proses (Luis, 2007:11).

Dalam m enilai kinerja su atu p eru sahaan, u ku ran-ukuran keu angan saja d inilai ku rang m ew akili. H al ini d isebabkan karena ukuran-u ku ran keu angan m em iliki beberap a kelem ahan yaitu (Mu lyad i, 1997): Pend ekatan finansial bersifat historis sehingga hanya m am p u m em berikan ind ikator d ari kinerja m anajem en d an tid ak m am p u sep enu hnya m enu ntu n p eru sahaan ke arah yang lebih baik.

Pengu ku ran lebih berorientasi kep ad a m anajem en op erasional d an ku rang m engarah kep ad a m anajem en strategis. Tid ak m am p u

(23)

m em p resentasikan kinerja intangible assets yang m eru p akan bagian struktur aset perusahaan.

Sesu nggu hnya ad a p ersp ektif non keu angan yang lebih p enting yang d ap at d igu nakan d alam m engatasi m asalah tentang kelem ahan sistem p engu ku ran kinerja p eru sahaan yang berfoku s p ad a asp ek keu angan saja, d an yang m ana m engabaikan kinerja non keu angan. Kenyataan inilah yang m enjad i aw al tercip tanya konsep Balanced Scorecard. Istilah Balanced Scorecard terd iri d ari 2 kata yaitu balanced (berim bang) d an scorecard (kartu skor). Kata berim bang (balanced) d ap at d iartikan d engan kinerja yang d iu ku r secara berim bang d ari 2 sisi yaitu sisi keu angan d an non keu angan, m encaku p jangka p end ek d an jangka p anjang serta m elibatkan bagian internal d an eksternal, sed angkan p engertian kartu skor (scorecard) ad alah su atu kartu yang d igu nakan u ntu k m encatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang ataupun untuk perencanaan di masa yang akan datang.

Dengan d em ikian Balanced Scorecard ad alah su atu alat m anajem en kinerja (performance management tool) yang d ap at membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi d engan m em anfaatkan seku m p u lan ind ikator finansial d an non- finansial yang kesem u anya terjalin d alam su atu hu bu ngan sebab akibat (Luis 2007).

(24)

Balanced Scorecard m em iliki keu nggu lan yang m enjad ikan sistem m anajem en stategi sekarang berbed a secara signifikan d engan sistem m anajem en d alam m anajem an trad isional. Balanced Scorecard m enjad ikan sistem m anajem en kontem p orer m em iliki karakteristik yang tid ak d im iliki oleh sistem m anajem en trad isional yaitu karakteristik keteru ku ran d an keseim bangan. Balanced Scorecard sebagai inti sistem m anajem en strategi m em p u nyai keu nggu lan yaitu m em otivasi p ersonel u ntu k berp ikir d an bertind ak strategi d alam m em baw a p eru sahaan m enu ju m asa d ep an, m enghasilkan total bussines plan yang kom p rehensif d an koheren, serta m enghasilkan sasaran-sasaran strategi yang terukur.

Kebanyakan p eru sahaan m em erlu kan p elanggan yang lu as, p roses bisnis yang efisien, orang-orang yang sangat kom p eten d an bu d aya p eru sahaaan yang u nggu l u ntu k d ap at m encap ai kinerja yang m aksim u m . Sem entara fakor-faktor ini tid ak tercatat d alam lap oran keu angan. Sem u a ini sangat signifikan d alam m elaksanakan strategi perusahaan dan mencapai visinya.

Balanced scorecard bu kan hanya d igu nakan oleh organisasi bisnis tap i ju ga oleh organisasi sektor p u blik. Balanced Scorecard d ap at m em bantu organisasi p u blik d alam m engontrol keu angan d an mengukur kinerja organisasi. Organisasi publik adalah organisasi yang d id irikan d engan tu ju an m em berikan p elayanan kep ad a m asyarakat.

(25)

H al ini m enyebabkan organisasi p u blik d iu ku r keberhasilannya m elalu i efektivitas d an efisisensi d alam m em berikan p elayanan kep ad a m asyarakat. Berd asarkan karakteristiknya, organisasi p u blik d ap at d ibed akan m enjad i d u a, yaitu pure nonprofit organizations dan quasi non profit organizations. Pure nonprofit organizations ad alah organisasi p u blik yang m enyed iakan atau m enju al barang d an/ atau jasa d engan m aksu d u ntu k m elayani d an m eningkatkan kesejahteraan m asyarakat. Sed angkan quasi non profit organizations m eru p akan organisasi p u blik yang m enyed iakan atau m enju al barang d an/ atau jasa d engan m aksu d u ntu k m elayani m asyarakat d an m em p eroleh keuntungan (surplus).

Balanced Scorecard d ap at d iad op si d an d iad ap tasi p ad a pure nonprofit organizations maupun quasi non profit organizations.

Implementasi Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja tetapi haru s berp ed om an p ad a tu ju an organisasi. Pad a jenis quasi non profit organizations,tu ju an organisasninya ad alah kep u asan p elanggan d an m eningkatkan p rofitabilitas. Dengan d em ikian , Balanced Scorecard d ap at d im od ifikasi d engan m enem p atkan p ersp ektif finansial d an p elanggan sejajar p ad a p u ncak d an d iiku ti oleh p ersp ektif p roses internal dan selanjutnya perspektif inovasi dan pembelajaran (Mahsun, 2006, 164).

(26)

Dalam rangka p engad aan, p engelolaan d an p engem bangan air bersih maka pemerintah telah membentuk badan usaha yang sering d ikenal d engan nam a Peru sahaan Daerah Air Minu m PDAM. PDAM ini p engeloaannya d iserahkan sep enu hnya kep ad a Pem erintah Daerah Tingkat II d i m asing-m asing d aerah. Sebagai p eru sahaan yang bersifat m onop olis, PDAM d iharap kan d isam p ing sebagai p elayanan m asyarakat, sekaligu s ju ga d ap at m em berikan kontribu si bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara nyata.

Tolok u ku r yang d igu nakan d alam m etod e Balanced Scorecard terdapat em p at p ersp ektif yang m elip u ti p ersp ektif finansial atau keu angan, p ersp ektif p elanggan, p ersp ektif p roses bisnis internal d an p ersp ektif p ertu m bu han d an p em belajaran. Akan tetap i d alam p enelitian ini, p eneliti m enggu nakan d u a p ersp ektif saja yaitu perspektif p elanggan d an p ersp ektif p roses bisnis internal , su p aya d alam p engu ku ran lebih tertu ju kep ad a kinerja p em asaran. Tu ju an p engu ku ran kinerja p ad a p ersp ektif p elanggan gu na m engetahu i kem am p u an p eru sahaan d alam m em p ertahankan p elanggan, m enarik pelanggan d an kem am p u an u ntu k m em berikan kep u asan kep ad a pelanggan. Dan p ad a p ersp ektif p roses internal bisnis d igu nakan u ntu k m engetahu i kem ap u an p eru sahaan d alam m elaku kan p roses kerja perusahaan.

(27)

Ad ap u n alasan p enu lis m em ilih PDAM sebagai obyek p enelitian ad alah berd asarkan p enjajagan aw al bahw a p engu ku ran kinerja yang selam a ini d ilaku kan PDAM Kota Mad iu n yaitu berd asarkan p ad a kep u tu san Menteri Dalam N egeri N om or : 47 tahu n 1999 yang terd iri d ari asp ek keu angan, asp ek op erasional d an asp ek administrasi. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk mengaplikasikan p engu ku ran d engan m enggu nakan m etod e Balenced Scorecard, su p aya d i d alam p engu ku ran kinerja tersebu t d ap at berim bang antara kinerja keu angan d an non keu angan, d an d ap at m engu ku r ap akah visi, m isi dan strategi yang dijalankan sudah terealisasi sesuai keinginan.

Selain d ari alasan d i atas, p eneliti m engam bil obyek p enelitian p ad a PDAM Kota Mad iu n, yaitu d iharap kan d ap at m em berikan p em aham an tentang bagaim ana p engu ku ran kinerja p eru sahaan dengan Balanced Scorecard d ap at d iterap kan secara nyata d isesu aikan d engan teori yang ad a, sehingga ap a yang d ihasilkan p eneliti d alam p enelitian ini d ap at m em berikan nilai tam bah bagi p eru sahaan maupun bagi peneliti dan dapat juga diaktivasikan oleh PDAM.

Menu ru t Bap ak Sisw anto selaku kep ala bagian kep egaw aian, Selam a ini PDAM Kota Mad iu n term asu k p eru sahaan yang m em p u nyai kinerja p ositif d an m enjad i p eru sahaan p ercontohan, hal ini d id u ku ng d engan p enghargaan-p enghargaan yang d ip eroleh oleh

(28)

PDAM baik d alam skala p rop insi m au p u n nasional. Sebagaim ana yang tertera dalam tabel berikut:

Tabel 1.1

Penghargaan yang telah diterima PDAM Kota Madiun

No Waktu Penghargaan

1 2002 Penghargan sebagai instansi p ercontohan pelayanan prima tingkat Prop insi Jawa Timur 2 2003 Penghargaan Pelayanan Prim a tingkat

Propinsi Jatim

3 2004 Penghargaan Pelayanan Prim a tingkat Nasional

4 2004 Mem p eroleh Qu ality Sistem Certification ISO 9001-2000

5 2005 Mend ap at p enghargaan d ari Dep artem en PU sebagai p enyelenggara air m inu m terbaik ked u a Tingkat N asional kategori kota sed ang dan kota kecil

6 2007 Penghargaan sebagai ju ara 1 sebagai p enyelenggara air m inu m terbaik d ari Departemen PU

Sumber: Dokumen PDAM yang diolah

Berd asarkan alasan d i atas p eneliti tertarik u ntu k m elaku kan p enelitian d engan ju d u l IMPLEMENTASI PENGUKURAN KIN ERJA SEKTOR PUBLIK D EN GAN METOD E BALANCED SCORECARD (Studi Pada PD AM Kota Madiun)

B. RUMUSAN MASALAH

Berd asarkan latar belakang yang telah d iu raikan, m aka rumusan m asalah yang diajukan adalah :

(29)

1. Bagaim anakah kinerja PDAM Kota Mad iu n jika d iu ku r d engan menggunakan Balanced Scorecard?

2. Apa keunggulan m engu ku r kinerja PDAM Kota Mad iu n dengan menggunakan Balanced Scorecard?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui kinerja PDAM Kota Madiun jika diukur dengan menggunakan sistem Balanced Scorecard.

2. Untu k m engetahu i keunggulan m engu ku r kinerja PDAM d engan menggunkan Balanced Scorecard?

D . BATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi fokus penelitian pada pengukuran kinerja yang berhu bu ngan d engan p em asaran.

Pengu ku ran tersebu t berd asarkan pada dua p ersp ektif, yaitu p ersp ektif p elanggan d an p ersp ektif p roses bisnis internal. Selain d ari p ad a itu tolok u ku r yag d igu nakan ju ga d ibatasi berd asarkan kinerja yang ada di PDAM Kota Madiun.

Penelitian ini juga d ifoku skan p ad a p eriod e tahu n 2006 sampai 2008 d engan alasan p eriod e tersebu t ad alah p eriod e terd ekat

(30)

d engan m asa p enelitian, selain itu tiga tahu n d irasa cu ku p u ntu k menggambarkan kinerja perusahaan.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini d iharap kan d ap at m em berikan m anfaat bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Peneliti

a. Penerap an d ari ilm u yang telah d ip eroleh p eneliti selam a perkuliahan.

b. Mem p erlu as w aw asan, p engetahu an d an p engalam an p enu lis u ntu k berfikir secara kritis d an sistem atis d alam m enghad ap i permasalahan yang terjadi.

2. Bagi Lembaga

a. H asil ini d iharap kan d ap at m enam bah khasanah keilm u an d an Sebagai bahan m asu kan bagi faku ltas u ntu k m engevalu asi sejau h m ana ku riku lu m yang d iberikan m am p u m em enu hi tuntutan perkembangan dunia bisnis.

b. H asil ini ju ga d iharap kan d ap at d ip ergu nakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

a. Melalu i p enelitian ini, d iharap kan d ap at m em berikan and il yang besar d alam m em berikan kontribu si terhad ap p ara

(31)

eksekutif p eru sahaan (m anajem en) d alam m enjalankan Balanced Scorecard guna mengukur dan mengidentifikasi strategi, visi dan m isi p eru sahaan gu na m eningkatkan kinerja p eru sahaan secara berkesinambungan.

b. H asil ini ju ga d iharap kan d ap at d ip ergu nakan sebagai bahan referensi u ntu k p engem bangan selanju tnya d an su p aya d ap at digunakan sebagai alternatif alat pengukuran kinerja.

(32)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitia Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode

analisis

Tolok Ukur Hasil

1 Husnul

Mubarok

Penerapan Balanced Scorecard untuk

Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada CV Indah

Cemerlang Singosari

Malang

Analisis Deskriptif

1. Perspektif Keuangan Gros profit margin Operating Profit Margin

ROE dan ROI Sales Growth

2. Perspektif Pelanggan

Costumer Retention Costumer Acquision Costumer Complain Costumer

Profitability 3. Persp ektif Proses

Bisnis Internal Manufacruring Cycle Effectiveness 4. Perspektif

Pem belajaran d an Pertumbuhan

Employee Retention Employee Training Employee

Absenteeism

Kondisi keuangannya tid ak terlalu mengkhawatirkan akan tetap i haru s lebih m em p erhatikan p ad a rasio ROE d an ROI

Kinerja p eru sahaan mengalami

p enu ru nan, akan tetap i kinerjanya m asih bisa d ikatakan sedang dan cukup

Pad a p ersp ektif ini m enu nju kkan ad anya peningkatan

Secara keselu ru han, berd asarkan tolok u ku r, Persp ektif ini dikatakan baik

2. M. Ubadillah Faqih (2008)

Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Model

Pengukuran Keseimbangan Proposisi Nilai Stakeholder Pada PT. Citra

Utama Niaga

Kualitatif Deskriptif

1. Perspektif Keuangan

Growth Rate in Revenue

2. Perspektif Pelanggan Customer Acquisition

Customer Retention

Prop osisi nilai stakeholder PT. Citra Utam a N iaga N u santara telah m encap ai ap a yang telah m enjad i sasaran d an tu ju an p eru sahaan secara efektif dan efisien.

H al ini d ap at kita

12

(33)

Nusantara Surabaya

Customer statisfaction

3. Persp ektif Proses Bisnis Internal

On Time Delivery Market Segment New Product Introduction Yield Rate 4. Perspektif

Pem belajaran d an Pertumbuhan

Employee Productivity

Employee Retention Employee

statisfaction

lihat d ari p ersentase pertumbuhan

(growth) value proposition p ad a masing-masing p resp ektif yang cenderung

m engalam i kenaikan setiap tahunnya.

3. Rohmatul Azizah Cahyaningtiyas

(2008)

Implementasi Pengukuran Kinerja Sektor Publik Dengan Sistem Balanced Scorecard (Studi

Pada Perusahaan

Daerah air Minum (PDAM) Kota

Madiun)

Kualitatif Deskriptif

1. Perspektif Pelanggan

Customer Acquisition

Customer Retention Customer

statisfaction

2. Persp ektif Proses Bisnis Internal

Yield Rate Manufacruring Cycle Effectiveness Layanan Pu rna Jual

Dengan m elihat tabel d i atas, m aka d ap at terlihat p ersam aan d an p erbed aan p enelitian ini d engan p enelitian terd ahu lu . Ad ap u n p ersam aannya yaitu d alam hal ju d u l p em bahasan d an ju ga m etod e penelitian. Balanced Scorecard m eru p akan salah satu p okok p em bahasan d alam p enelitian sekarang m au p u n d alam p enelitian terd ahu lu . Dan m etod e yang d igu nakan d alam p enelitian antara ked u anya yaitu d engan pendekatan kualitatif.

(34)

Perbed aan antara p enelitian sekarang d engan p enelitian terd ahu lu ad alah p ertam a d alam hal obyek yang d iteliti, p ad a p enelitian terd ahu lu p eneliti m enggu nakan obyek p eru sahaan yang berorientasi p ad a p rofit d an p ad a p enelitian sekarang p enelitian m enggu nakan sektor p u blik sebagai obyek p enelitian. Perbed aan yang ked u a ad alah tolok u ku r yang d igu nakan, d alam p enelitian sekarang p enelitian m enggu nakan tolok u ku r p ersp ektif p elanggan d an p ersp ektif bisnis internal, su p aya d alam p engu ku ran kinerja lebih terfoku s d an m end etail p ad a ked u a p ersp ektif tersebut dan dapat menggambarkan kinerja pemasaran pada perusahaan.

B. Kajian Teori

1. Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Menu ru t Mahsu n (2006:25) kinerja (performance) ad alah gam baran m engenai tingkat p encap aian p elaksanaan su atu kegiatan/ program/

kebijakan d alam m ew u ju d kan sasaran, tu ju an, m isi d an visi organisasi yang tertu ang d alam strategic planning su atu organisasi. Istilah kinerja sering d igu nakan u ntu k m enyebu t p restasi atau tingkat keberhasilan ind ivid u m au p u n kelom p ok ind ivid u . Kinerja bisa d iketahu i hanya jika ind ivid u atau kelom p ok ind ivid u tersebu t m em p u nyai kriteria keberhasilan yang telah d itetap kan. Kriteria keberhasilan ini beru p a tujuan-tu ju an atau target-target tertentu yang hend ak d icap ai. Tanp a ad a

(35)

tu ju an atau target, kinerja seseorang atau organisasi tid ak m u ngkin d ap at diketahui karena tidak ada tolok ukurnya.

Kinerja m enu ru t Tika (2006:121) m eru p akan hasil-hasil fu ngsi p ekerjaan/ kegiatan seseorang atau kelom p ok d alam su atu organisasi yang d ip engaru hi oleh berbagai faktor u ntu k m encap ai tu ju an organisasi dalam waktu tertentu.

Menu ru t Mahm u d i (2007:6) kinerja m engacu p ad a sesu atu yang terkait d engan kegiatan m elaku kan p ekerjaan, d alam hal ini hasil yang d icap ai kerja tersebu t. Kinerja m eru p akan su atu konstru k (construct) yang bersifat m u ltid im ensional, p engu ku rannya ju ga bervariasi tergantu ng pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja. Beberapa pihak berp end ap at bahw a kinerja m estinya d id efinisikan sebagai hasil kerja itu sendiri (outcomes of work), karena hasil kerja m em berikan keterkaitan yang kuat terhad ap tu ju an-tu ju an strategi organisasi, kep u asan p elanggan, d an kontribusi ekonomi.

Manajem en berbasis kinerja m em bu tu hkan alat yang d isebu t p engu ku ran kinerja. Pengu ku ran kinerja d igu nakan sebagai d asar u ntu k m elaku kan p enilaian kinerja, yaitu u ntu k m enilai su kses atau tid aknya su atu organisasi, p rogram , atau kegiatan. Dengan kata lain p engu ku ran kinerja merupakan elemen pokok manajemen berbasis kinerja.

Menu ru t Mahsu n (2006:25) p engu ku ran kinerja (performance measurement) ad alah su atu p roses p enilaian kem aju an p ekerjaan terhad ap

(36)

tu ju an d an sasaran yang telah d itentu kan sebelu m nya, term asu k inform asi atas efisiensi p enggu naan su m ber d aya d alam m enghasilkan barang d an jasa (seberap a baik barang d an jasa d iserahkan kep ad a p elanggan d an sam p ai seberap a jau h p elanggan terp u askan); hasil kegiatan d iband ingkan d engan m aksu d yang d iinginkan; d an efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Menu ru t Gasp ersz (2005:68) bahw a p engu ku ran m em ainkan p eran yang sangat p enting bagi p eningkatan su atu kem aju an (p eru bahan) ke arah yang lebih baik. Dalam m anajem en m od ern, p engu ku ran terhad ap fakta-fakta akan m enghasilkan d ata, yang kem u d ian ap abila d ata ini d ianalisis secara tep at akan m em berikan inform asi yang aku rat, yang selanju tnya inform asi itu akan bergu na bagi p eningkatan p engetahu an p ara m anajer d alam m engam bil kep u tu san atau tind akan m anajem en u ntu k m eningkatkan kinerja organisasi. Berkaitan d engan p engu ku ran kinerja, p em ilihan u ku ran-u ku ran kinerja yang tep at d an berkaitan langsu ng d engan tu ju an-tu ju an strategis p eru sahaan ad alah sangat p enting d an m enentu kan. H al ini d isebabkan karena banyak p eru sahaan hanya seked ar m elaksanakan p engu ku ran hal-hal yang tid ak p enting d an tidak berkaitan langsung dengan tujuan-tujuan strategis perusahaan.

(37)

2. Sektor Publik

2.1. Pengertian Sektor Publik

Sektor p u blik seringkali d ip aham i sebagai segala sesu atu yang berhu bu ngan d engan kep entingan u m u m d an p enyed iaan barang atau jasa kep ad a p u blik yang d ibayar m elalu i p ajak atau Pend ap atan N egara lain yang d iatu r d engan hu ku m . Bid ang kesehatan, p end id ikan, keamanan atau transportasi adalah contoh sektor publik. Oleh karena area sektor p u blik sangat lu as, m aka d alam p enyelenggaraannya sering d iserahkan ke p asar nam u n p em erintah tetap m engaw asinya d engan seju m lah regu lasi. Bahkan beberap a bid ang sektor p u blik d ikelola d engan menggunakan sumber pendanaan dari sumbangan atau dana amal.

Mu ncu lnya sektor p u blik ini tid ak terlep as d ari sejarah. Aw alnya sektor p u blik ini m u ncu l karena ad a kebu tu han m asyarakat secara bersama terhad ap barang atau layanan tertentu . Untu k m enghind ari alokasi d an d istribu si atau layanan u m u m yang tid ak ad il m aka p engatu ran p engalokasian d an p end istribu siannya d iserahkan kep ad a p ihak (p engu ru s tertentu ). Warga m asyarakat akhirnya m em bayar sejumlah p ajak u ntu k m end u ku ng p engatu ran barang atau layanan umum oleh pengurus tersebut.

Sektor p u blik eksis karena d ibu tu hkan. Jad i keberad aan sektor p u blik d i tengah m asyarakat tid ak bisa d ihind ari (inevitable). Masyarakat m em bu tu hkan regu lasi yang m engatu r p em akaian barang-barang publik

(38)

(public goods). Dalam p erkem bangannya, sektor p u blik sangat berp eran d alam p engatu ran public goods tersebu t sehingga d ap at m end istribu sikan kep ad a segenap m asyarakat secara ad il d an m erata. Menu ru t Jones (1993) dari Mahsun (2006:8), peran utama sektor publik mencakup tiga hal yaitu:

1. Regulatory Role

Regulasi-regu lasi sangat d ibu tu hkan m asyarakat agar m ereka secara bersam a-sam a bisa m engkonsu m si d an m enggu nakan public goods. Sektor p u blik sangat berp eran m enetap kan segala atu ran yang berkaitan d engan kep entingan u m u m . Tanp a ad a atu ran d ari organisasi-organisasi di lingkungan sektor publik maka ketimpangan akan terjad i d i m asyarakat. Sebagian m asyarakat akan d iru gikan karena tid ak m am p u m em p eroleh barang atau layanan yang sebetulnya untuk umum.

2. Enabling Role

Tu ju an akhir d ari sebagian regu lasi ad alah m em u ngkinnya segala aktivitas m asyarakat berjalan secara am an, tertib d an lancar.

Sektor publik memiliki peran yang cukup besar dalam memperlancar aktivitas masyarakat yang beraneka ragam terebut.

3. Direct Provision of Goods and Services

Makna pure public goods (barang p u blik m u rni) ternyata d alam p rakteknya su lit u ntu k d ip isahkan secara tegas d engan quasi public goods. Selain itu sem akin kom p leks d an m elu asnya area sektor

(39)

p u blik, m aka sebagian sektor p u blik m u lai d ilaku kan p rivatisasi.

Privatisasi m engharu skan sektor p u blik m asu k d alam m ekanism e pasar. Sektor publik berperan dalam mengatur berbagai kegiatan

2.2. Tipe Barang atau Pelayanan

Katagorisasi tip e barang atau p elayanan yang d ap at m em bed akan dengan area sektor swasta antara lain:

1. Pure Public Goods

Pure Public Goods ad alah barang-barang atau jasa kebu tu han m asyarakat yang m anfaat barang atau jasa tersebu t d inikm ati oleh selu ru h m asyarakat secara bersam a-sam a. Barang ini ap abila d ikonsu m si oleh ind ivid u tertentu tid ak akan m engu rangi konsu m si orang lain akan barang tersebu t. Pure public goods haru s d ised iakan d alam ju m lah d an ku alitas yang sam a terhad ap selu ru h anggota m asyarakat sehingga d ap at d ikonsu m si tanp a m engu rangi tersed ianya bagi orang lain. Pure public goods d alam p engertian ini term asu k layanan atau jasa yang d iberikan u ntu k kep entingan m asyarakat lu as.

Ada 4 (empat) ciri utama pure public goods, yaitu : a. Non-rivalry in consumption

Pure Public Goods m eru p akan konsu m si u m u m sehingga konsumen tidak bersaing dalam mengkonsumsinya.

b. Non-exclusive

(40)

Penaw aran atas pure public goods tid ak hanya d ip eru ntu kkan bagi seseorang d an m engabaikan yang lainnya sehingga tid ak ad a yang ekslu sif antar orang d alam m asyarakat, sem u a m em p u nyai hak yang sama dalam mengkonsumsinya.

c. Low Excludability

Penyed ia atau konsu m en su atu barang atau p elayanan tid ak bisa m enghalangi (atau m engecu alikan) orang lain u ntu k menggunakan atau memperolah manfaat dari barang tersebut.

d. Low Competitive

Antar p enyed ia pure public goods tid ak saling bersaing secara ketat. H al ini karena keberad aan barang ini tersed ia d alam ju m lah dan kualitas yang sama.

Contoh pure public goods tersebu t antara lain: layanan keam anan, ketentram an d an kead ilan. Pem erintah sebagai p em egang otoritas haru s m engatu r pure public goods ini d engan fasilitas-fasilitas tertentu , m isalnya p ertahanan nasional (defence), satu an kep olisian, layanan pemadaman kebakaran serta layanan peradilan. Pure public goods ini harus dibiayai oleh sektor publik, misalnya dari pajak.

2. Quasi Public Goods

Quasi public good s ad alah barang-barang atau jasa kebu tu han m asyarakat yang m anfaat barang atau jasa tersebu t d inikm ati oleh selu ru h m asyarakat, nam u n ap abila d ikonsu m si oleh ind ivid u

(41)

tertentu akan m engu rangi konsu m si orang lain akan barang tersebu t.

Barang atau jasa ini sebetu lnya m em p u nyai d aya saing tinggi, tetap i non-excludable. Artinya, p enyed ia atau konsu m en su atu barang atau p elayanan ini tid ak bisa m enghalangi (atau m engecu alikan) orang lain u ntu k m enggu nakan atau m em p eroleh m anfaat d ari barang tersebu t m eskip u n konsu m si seseorang akan m engu rangi keberad aan barang atau jasa tersebu t. Quasi public goods sering ju ga d isebu t d engan istilah common pool goods. Contoh quasi public goods ad alah layanan kesehatan, pendid ikan, p engend alian p encem aran, d an ekstrasi air tanah. Quasi public goods sebagian besar d ibiayai oleh sektor p u blik d an sebagian oleh sektor swasta.

3. Quasi Private Goods

Quasi private goods ad alah barang-barang atau jasa kebu tu han m asyarakat yang m ana m anfaat barang atau jasa tersebu t hanya d inikm ati secara ind ivid u al oleh yang m em belinya w alau p u n sebetu lnya barang atau jasa tersebu t d ap at d inikm ati oleh sem u a m asyarakat. Setiap konsu m en yang m enggu nakannya haru s membayar. Quasi private goods bersifat excludable, tetap i d aya saingnya rend ah. Artinya p enyed ia atau konsu m en su atu barang atau p elayanan bisa m enghalangi (atau m engecu alikan) orang lain u ntu k m enggu nakan atau m em p eroleh m anfaat d ari barang tersebu t

(42)

w alau p u n sebetu lnya jika seseorang m enggu nakan su atu barang atau p elayanan tersebu t tid ak d ap at m engu rangi ketersed iannya bagi orang lain. Quasi private goods sering d isebu t d engan istilah tool goods. Contoh quasi private goods antara lain p elayanan jalan tol, tenaga listrik d an PDAM. Biaya Quasi private goods adalah dari sektor publik dan swasta.

4. Pure Private Goods

Pure private goods ad alah barang-barang atau jasa kebu tu han m asyarakat yang m anfaat barang atau jasa tersebu t hanya d inikm ati secara ind ivid u al oeh yang m em belinya d an yang tid ak m em belinya tid ak d ap at m enikm ati barang atau jasa tersebu t. Jad i barang p rivat hanya d ap at d ikonsu m si p ad a w aktu tertentu d an barang tersebu t akan m engu rangi ketersed iaannya bagi orang lain d isam p ing sangat mudah untuk memantau dan mengidentifikasikan biaya konsumsinya.

Term asu k d alam p engertian barang p rivat ad alah layanan atau jasa yang p eru ntu kkannnya d ibatasi hanya kep ad a konsu m en d an p rod u sen, d im ana harga p asar d engan m u d ah d itentu kan oleh konsu m en d an p rod u sen. Terd ap at 4 (em p at) ciri u tam a barang p rivat yaitu:

a. Rivalry in consumption

Barang p rivat bu kan m eru p akan konsu m si u m u m sehingga terdapat persaingan antarpengguna dalam mengkonsumsinya (pure

(43)

private goods). Ketersed iaan barang p rivat yang tid ak sam a baik d alam ju m lah m au p u n ku alitas m engakibatkan p ara konsumen saling bersaing u ntu k bisa m end ap atkan ju m lah d an ku alitas yang lebih baik.

b. Exclusive

Penaw aran atas barang p rivat hanya d ip eru ntu kkan bagi seseorang yang m am p u m enggantikan nilai barang yang d ised iakan tersebu t (bersifat ekslu sif). Sem entara seseorang yang tid ak m em iliki su m ber d aya yang cu ku p , tid ak bisa mengkonsumsinya.

c. Excludability

Penyed ia atau konsu m en su atu barang atau p elayanan bisa m enghalangi (atau m engecu alikan) orang lain u ntu k m enggu nakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut.

d. High Competitive

Antar p enyed ia (p rod u sen) barang p rivat saling bersaing secara ketat. Akhirnya barang p rivat yang tersed ia d i p asar yang tersed ia d i p asar sangat beraneka ragam baik ju m lah m au p u n ku alitasnya.

Mekanism e p asar akan m enentu kan siap a p rod u sen yang d ap at memenangkan kompetisi.

Keberad aan barang-barang p rivat d i arahkan kep ad a m ekanism e p asar. Pem erintah tid ak banyak m engatu r d an m engend alikan

(44)

p em erataan barang p rivat ini. Contoh barang-barang p rivat ad alah m akanan, p akaian, hibu ran, p eralatan d an sebagainya. Biaya pure private goods berasal dari sektor swasta.

2.3. Organisasi Sektor Publik

Di setiap N egara , caku p an organisasi sektor p u blik sering tid ak sam a. Tid ak ad a d efinisi yang sering kom p rehensif d an lengkap bisa d igu nakan u ntu k sistem p em erintah. Area organisasi sektor p u blik bahkan beru bah-u bah tergantu ng p ad a kejad ian historis d an su asana p olitik yang berkem bang d i su atu N egara. Di Ind onesia, berbagai organisasi term asu k d alam caku p an sektor p u blik antara lain p em erintah p u sat, p em erintah d aerah, seju m lah p eru sahaan d im ana p em erintah m em p u nyai saham (BUMN d an BUMD), organisasi bid ang p end id ikan, organisasi bid ang kesehatan, d an organisasi-organisasi m assa (Mahsu n, 2006 : 13).

Organisasi sektor p u blik bu kan sem ata-m ata organisasi yang non p rofit oriented . Banyak yang m enganggap organisasi sektor p u blik p asti non p rofit. Angap an ini ku rang tep at, karena organisasi sektor p u blik ad a yang bertip e qu asi non p rofit yaitu yang bertu ju an m eningkatkan kesejahteraan m asyarakat d engan m otif su rp lu s (laba) agar terjad i keberlangsu ngan organisasi d an m em berikan kontribu si p end ap atan negara atau d aerah m isalnya BUMN d an BUMD. Jad i p erlu d itegaskan

(45)

bahw a organisasi sektor p u blik bu kan hanya organisasi sosial, bu kan hanya organisasi non p rofit d an ju ga bu kan hanya organisasi p em erintahan. Organiasi sektor p u blik ad alah organisasi yang berhu bu ngan d engan kep entingan u m u m d an p enyed iaan barang atau jasa kep ad a p u blik yang d ibayar m elalu i p ajak atau Pend ap atan N egara lain yang diatur dengan hukum.

2.4. Tujuan Pengukuran Kinerja Di Sektor Publik

Pengu ku ran kinerja m eru p akan bagian p enting d ari p roses p engend alian m anajem en, baik orgisasi p u blik m au p u n sw asta. N am u n Karena sifat d an karakteristik organisasi p u blik berbed a d engan sektor sw asta, p enekanan d an orientasi p engu ku ran kinerjanya p u n terd ap at p erbed aan. Tu ju an d ilaku kan p enilaian kinerja d i sektor p u blik ad alah (Mahmudi, 2007:14):

1. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi 2. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai

3. Memperbaiki kinerja periode berikutnya

4. Mem berikan p ertim bangan yang sistem atik d alam p em bu atan keputusan pemberian reward dan punishment

5. Memotivasi pegawai

6. Menciptakan akuntabilitas publik

(46)

3. BALANCED SCORECARD

3.1. Konsep Umum Balanced Scorecard

Lu is (2008:16) m end efinisikan Balanced Scorecard sebagai su atu alat m anajem en kinerja (performance management tool) yang d ap at m em batu organisasi u ntu k m enerjem ahkan visi d an strategi ke d alam aksi d engan m em anfaatkan seku m p u lan ind ikator finansial d an non-finansial yang kesem u anya terjalin su atu hu bu ngan sebab akibat. Dari d efinisi tersebu t, jelaslah bahw a Balanced Scorecard sangat berp eran sebagai p enerjem ah d an pengubah (conferter) visi d an strategi organisasi m enjad i aksi. Karena itu Balanced Scorecard tid ak berhenti p ad a saat strategi selesai d ibangu n, tetapi terus memonitor proses eksekusinya.

Balanced Scorecard m eru p akan su atu m etod e p enilaian kinerja p eru sahaan d engan m em p ertim bangkan em p at p ersp ektif u ntu k m engu ku r kinerja p eru sahaan yaitu : p ersp ektif keu angan, p elanggan, proses bisnis internal serta p roses p em belajaran d an p ertu m bu han. Dari keem p at p ersp ektif tersebu t d ap at d ilihat bahw a Balanced Scorecard m enekankan p ersp ektif keu angan d an non keu angan. Pend ekatan Balanced Scorecard d im aksu d kan u ntu k m enjaw ab p ertanyaan p okok yaitu (Kaplan dan Norton, 1996):

a. Bagaim ana p enam p ilan p eru sahaan d im ata p ara p em egang saham ?.

(perspektif keuangan).

(47)

b. Bagaim ana p and angan p ara p elanggan terhad ap p eru sahaan ? (Perspektif pelanggan).

c. Ap a yang m enjad i keu nggu lan p eru sahaan? (Persp ektif p roses internal).

d . Ap a p eru sahaan haru s teru s m eneru s m elaku kan p erbaikan d an m encip takan nilai secara berkesinam bu ngan? (Persp ektif pembelajaran dan pertumbuhan).

Dikatakan sebagai sistem p engu ku ran kinerja m anajem en, Balanced Scorecard secara fu ngsional d igu nakan u ntu k m elihat kinerja m enajem en p eru sahaan saat ini d an d i m asa yang akan d atang. Sed angkan sebagai sistem m anajem en strategis, Balanced Scorecard lebih d ari sekad ar p engu ku ran op erasional atau p u n taktis. Ia m em berikan arah d an tu ntu nan kep ad a m anajem en u ntu k m em bu at su atu kerangka kerja strategis yang nantinya dapat ditransformasikan ke dalam suatu tindakan.

Pad a u m u m nya, p engu ku ran kinerja p eru sahaan biasanya d ilaku kan d engan m enggu nakan p engu ku ran trad isional. N am u n, p engu ku ran yang hanya m engand alkan p engu ku ran trad isional saja d engan m enggu nakan alat u ku r keu angan, ternyata tid ak cu ku p m am p u m eningkatkan kem am p u an p eru sahaan ke arah p eningkatan kinerja secara berkesinam bu ngan. H al ini d isebabkan, p eningkatan kinerja p eru sahaan agar m encap ai nilai ekonom is m asa d ep an, tid ak hanya d itentu kan oleh kem am p u an keu angan p eru sahaan, tetap i ju ga haru s

(48)

d id u ku ng oleh faktor-faktor lain beru p a kem am p u an p eru sahaan terhad ap sesu atu yang lebih bersifat intangible (tid ak berw u ju d ), sep erti loyalitas konsu m en, efisiensi p roses internal, teknologi, inovasi, produktivitas karyawan, kepuasan karyawan dan lain sebagainya.

Terlep as d ari itu , p enggu naan tolok u ku r keu angan sebagai satu - satu nya p engu ku r kinerja p eru sahaan m em iliki banyak kelem ahan, antara lain :

a. Pam akaian kinerja keu angan sebagai satu -satu nya p enentu kinerja p eru sahaan bisa m end orong m anajer u ntu k m engam bil tind akan jangka p end ek d engan m engorbankan kep entingan jangka p anajang.

Misal, u ntu k m anaikkan p rofit atau ROI, seorang m anajer bisa saja m engu rangi kom itm ennya terhad ap p engem bangan atau p elatihan bagi karyaw an, term asu k investasi-investasi d alam sistem d an teknologi u ntu k kep entingan p eru sahaan m asa d ep an. Dalam jangka p end ek kinerja keu angan m eningkat, nam u n d alam jangka p anjang akan menurun;

b. Diabaikannya asp ek p engu ku ran non-finansial d an intangible asset p ad a u m u m nya, baik d ari su m ber internal m au p u n eksternal akan m em berikan su atu p and angan yang keliru bagi m anajer m engenai perusahaan di masa sekarang, terlebih lagi di masa datang;

(49)

c. Kinerja keu angan hanya bertu m p u p ad a kinerja m asa lalu d an ku rang sep enu hnya u ntu k m enu ntu n p eru sahaan ke arah tu ju an perusahaan (Yuwono, dkk., 2006 : 28).

Oleh karena itu , p roses p engu ku ran kinerja m anajerial m au p u n sistem m anajem en strategis p eru sahaan p erlu d id u ku ng oleh sistem tolok u ku r kinerja Balanced Scorecard d engan baik, yang tid ak saja bertu ju an p ad a p encap aian hasil-hasil jangka p end ek. Selain tetap m em berikan p enekanan p ad a asp ek finansial, ia ju ga m encaku p sem u a p engu ku ran d ari em p at p ersp ektif secara kom p rehensif. Alasannya jelas, p engu ku ran finansial trad isional tid ak m engiku tsertakan faktor-faktor intangible (tid ak berw u ju d ). Sehingga, tid ak d ap at d ijad ikan satu -satu nya faktor p enentu keberhasilan perusahaan.

Dengan m enggu nakan Balanced Scorecard ini, p ara eksekutif p eru sahaan d ap at m engu ku r seberap a besar kem am p u an m ereka u ntu k menciptakan value (nilai) d i antara p ara stakeholder-nya secara seim bang d an p rop orsional. Pad a p ersp ektif finansial m isalnya, p engu ku ran d ilaku kan d alam rangka m encip takan nilai tam bah bagi p em egang saham ; p ersp ektif p elanggan d ilaku kan d alam rangka m encip takan nilai tam bah bagi p elanggan; p ersp ektif p roses bisnis internal d ilaku kan d alam rangka m eningkatkan ku alitas, efisiensi d an efektivitas p roses; d an p ersp ektif p ertu m bu han d an p em belajaran d ilaku kan d alam rangka m eningkatkan kom p etensi d an p rod u ktivitas karyaw an u ntu k m elaku kan

(50)

p em belajaran secara teru s m eneru s, baik ke d alam organisasi m au p u n ke luar organisasi.

Di d alam p engu ku rannya visi d an strategi m enjad i d asar d alam proses penyusunan Balanced Scorecard, sebagaimana visi dan strategi harus m end asari setiap tind akan strategis yang akan d ilaku kan oleh p eru sahaan. Visi d an strategi tersebu t kem u d ian d ikaitkan d engan beberap a p ersp ektif Balanced Scorecard, yang m elip u ti p ersp ektif finansial, p ersp ektif p elanggan, p ersp ektif p roses bisnis internal, d an p ersp ektif p ertu m bu han d an p em belajaran. Artinya, p eningkatan kinerja ke arah p ersp ektif keu angan, p ersp ektif p elanggan, p ersp ektif p roses bisnis internal d an p ersp ektif p em belajaran d an p ertu m bu han haru s d isesu aikan dengan visi dan strategi perusahaan.

Selanju tnya Vincent Garp erz m end efinisikan visi, m isi d an strategi sebagai berikut :

1. Visi (vision) ad alah su atu p ernyataan m enyelu ru h tentang gam baran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang : a. Diciptakan melalui konsensus.

b. Cita-cita id eal d i m asa yang akan d atang, yang m em p engaru hi mental orang-orang agar berhasrat mencapainya.

c. Menggam barkan sesu atu yang m u ngkin, tid ak p erlu haru s d ap at diperkirakan.

d . Memberikan arah dan fokus.

(51)

e. Mempengaruhi orang-orang untuk menuju visi itu.

f. Tidak memiliki batas waktu.

2. Misi ad alah ad alah su atu p ernyataan bisnis d ari p eru sahaan. Di dalamnya mengandung :

a. Alasan-alasan tentang keberadaan perusahaan itu.

b. Tidak menyatakan suatu hasil.

c. Tidak ada batas waktu atau pengukuran.

d . Mem berikan bisnis u ntu k p em bu atan kep u tu san tentang alokasi sumber daya-sumber daya dan penetapan tujuan yang tepat.

e. Mend efinisikan bisnis sekarang d an yang akan d atang d alam bentuk produk skor, pelanggan, alasan-alasan dan pasar.

3. Strategi ad alah su atu p ernyataan tentang ap a yang haru s d ilaku kan oleh organisasi u ntu k bertind ak d ari satu titik referensi ke titik referensi yang lain.

3.2. Balanced Scorecard Untuk Organisasi Sektor Publik

Menu ru t Mahsu n (2006:166) p ad a d asarnya Balanced Scorecard m eru p akan sistem p engu ku ran kinerja yang m encoba u ntu k m engu bah m isi d an strategi organisasi m enjad i tu ju an-tu ju an d an u ku ran-ukuran yang lebih berw u ju d . Uku ran finansial d an non finansial yang d iru m u skan d alam p ersp ektif Balanced Scorecard sebenarnya ad alah d erivasi (p enu ru nan) d ari visi d an strategi organisasi. Dengan d em ikian,

(52)

hasil p engu ku ran d engan Balanced Scorecard ini m am p u m enjaw ab p ertanyaan tentang seberap a besar tingkat p encap aian organisasi atas visi dan strategi yang telah ditetapkan.

Pad a aw alnya Balanced Scorecard d ibentu k u ntu k organiasi bisnis yang bergerak d i sektor sw asta, akan tetap i p ad a p erkem bangannya Balanced Scorecard d ap at d iterap kan p ad a organisasi sektor p u blik d an organisasi sektor nonp rofit lainnya. Perbed aan u tam a organisasi sektor p u blik d egan sektor sw asta teru tam a ad alah p ad a tu ju annya (bottom line).

Sektor sw asta (bisnis/ kom ersial) bertu ju an u ntu k m encari laba (profit maximization) sed angkan sektor p u blik ad alah m aksim isasi p elayanan publik (public service maximization). Manajer p ad a sektor sw asta berfoku s p ad a u ku ran-u ku ran ku antitatif-finansial, m isalkan laba bersih (netincome) laba p erlem bar saham , ROI d an sebagainya. Uku ran kinerja finansial tersebu t sebenarnya tep at d igu nakan ketika organisasi berad a p ad a era ind u stri. N am u n ketika organisasi tengah m enghad ap i era revolu si teknologi inform asi d an kom u nikasi serta era ekonom i berbasis pengetahuan (knowledge-based economy), hanya m engand alkan u ku ran kinerja finansial akan m enyababkan organisasi ketinggalan d an kehilangan arah. H al itu d isebabkan u ku ran kinerja finansial m eru p akan u ku ran kinerja m asa lalu (lag indicator) yang d id asarkan p ad a aku ntansi historis (Mahmudi 2007:134).

(53)

Menurut Mahsun d ari Qu inlivan, (2006:167) p ad a organisasi penyedia layanan p u blik, tu ju an u tam a p engu ku ran kinerjanya ad alah u ntu k m engevalu asi keefektifan layanan jasa yang d iberikan kep ad a m asyarakat. Oleh karena itu , kep u asan p elanggan m enjad i lebih p enting d ari p ad a seked ar keu ntu ngan. Trend p engu ku ran kinerja organisasi layanan p u blik sat ini ad alah p engu ku ran kinerja berbasis outcome d arip ad a seked ar u ku ran-u ku ran p roses. Artinya u ku ran kinerja organisasi p u blik ini sebenarnya bu kan terletak p ad a p roses m engolah inp u t m enjad i ou tp u t, tetap i ju stru p enilaian terhad ap seberapa bermanfaat dan sesuai output tersebut memenuhi harapan dan kebutuhan m asyarakat. Bahkan au d iting konvensioanal yang sem u la berfoku s p ad a ukuran proses mulai bergeser ke arah pengukuran outcome

Ada beberapa perbedaan organisasi bisnis dengan organisasi sektor publik mengenai perspektif dalam Balanced Scorecard, yang terdapat dalam tabel dibawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penyajian data yang diperoleh dan penguraian pada pembahasan penelitian ini, diketahui bahwa Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman Samarinda

Pada penelitian sebelumnya, Faradillah (2013) dengan penelitian yang berjudul “Analisis pemerintah daerah dalam menerapkan standar akuntansi pemerintahan

Kejahatan Antara Norma dan Realita, Raja Grafindo, Jakarta, 2007, hlm 31... beratkan pada keterangan saksi. Tetapi pada kasus yang menimpa penyandang disabilitas di

Seperti itulah kodratnya anak perempuan tertua di dalam suku Semende, sedangkan mereka yang tidak lagi menjalankan hukum pewarisan dengan sistem Tunggu Tubang

Hasil dari penelitian ini adalah terumuskan 5 strategi dan kebijakan IS/IT yang sebaiknya diterapkan di FIT Tel-U berdasarkan pertimbangan 3 hal, pertama kebutuhan

enurut para ahli seperti Kou?es dan Posner, Seorang pemimpin tidak hanya duduk dan melihat saja, tetapi seorang pemimpin mampu melakukan apa yang harus dan penting yang

Kurva hasil tangkapan yang dikonversi ke panjang pada ikan butini gabungan, maupun pada ikan jantan dan betina secara terpisah di Danau Towuti dapat dilihat pada Gambar

Melalui literatur tersebut maka tipe antena yang dipilih adalah Super J- Pole .Antena Super J- Pole merupakan modifikasi dari antena J-Pole.Desain antena J- Pole