• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persaingan Perusahaan Jasa Angkutan Jurusan Bandung - Cirebon Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Kasus Di PT.Fortuna Purwamandiri).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Persaingan Perusahaan Jasa Angkutan Jurusan Bandung - Cirebon Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Kasus Di PT.Fortuna Purwamandiri)."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A

‰

Kuesioner Pendahuluan

‰

Hasil Kuesioner Pendahuluan

‰

Kuesioner Penelitian Awal

‰

Kuesioner Penelitian Akhir

(2)

LAMPIRAN B

‰

Data Mentah Kuesioner Penelitian Awal

(3)

LAMPIRAN C

‰

Uji Validitas Kuesioner Penelitian Awal

‰

SPSS Uji Reabilitas Kuesioner Penelitian Awal

‰

Tabel Data Uji Reabilitas

(4)

LAMPIRAN D

(5)

LAMPIRAN E

‰

Tabel Angka Kritik Nilai r

(6)

KUESIONER PENDAHULUAN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden pemakai jasa travel jurusan Bandung–Cirebon

Kuesioner ini dibagikan kepada Anda sebagai kuesioner awal untuk mengetahui

atribut apa saja yang mempengaruhi Anda dalam memilih atau menggunakan jasa travel serta

untuk mengetahui travel apa yang paling sering Anda gunakan khususnya untuk jurusan

Bandung-Cirebon.

Menurut Anda, atribut - atribut apa saja yang mempengaruhi Anda dalam memilih atau menggunakan jasa Travel? Anda dapat mengisikannya pada bagian kosong yang telah disediakan berikut ini :

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

[ ] ………...

Jasa travel mana yang paling sering Anda gunakan untuk jurusan Bandung-Cirebon ? [ ] Fortuna Travel [ ] Mukti Anugrah Travel [ ] 4848 Travel

(7)

HASIL KUESIONER PENDAHULUAN

Jasa travel yang paling sering digunakan untuk jurusan Bandung-Cirebon :

Jumlah

Nama Travel

Responden

Persen (%)

Fortuna Travel

14

46.67

Mukti Anugerah Travel

3

10

4848 Travel

13

43.33

Total

30

100

Diagram Pie

Pengguna Jasa Travel Jurusan Bandung-Cirebon

Fortuna Travel 47%

Mukti Anugerah Travel

10% 4848 Travel

(8)

KUESIONER PENELITIAN AWAL

Petunjuk pengisian:

Bagi Anda yang pernah memakai jasa travel jurusan

Bandung-Cirebon

,

dibawah ini terdapat atribut-atribut yang berpengaruh dalam pemilihan atau penggunaan jasa travel.

Anda diminta untuk menilai

seberapa penting

atribut-atribut tersebut.

Keterangan:

STP : Sangat Tidak Penting TP : Tidak Penting P : Penting

SP : Sangat Penting

BERIKAN TANDA CHECKLIST (D) PADA JAWABAN YANG PALING TEPAT MENURUT ANDA.

No Atribut STP TP P SP

1 Ketepatan dalam hal waktu penjemputan

2 Harga murah

3 Kejelasan alamat kantor agen

4 Pemasangan jadwal di kantor agen

5 Keramahan karyawan kantor agen

6 Kebersihan mobil

7 Kemudahan registrasi pemesanan tiket

8 Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal 9 Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen

10 Keramahan operator telepon

11 Kenyamanan tempat duduk

12 Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang 13 Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan 14 Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket

15 Keramahan supir

16 Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik

17 Frekuensi keberangkatan per hari

18 Keahlian supir (supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut)

19 Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen

20 Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan

21 Kerapihan supir dalam berpakaian

22 Kelengkapan fasilitas di kantor agen (tersedia toilet)

23 Supir berpakaian seragam

24 Kebersihan fasilitas di kantor agen

(9)

LA – 4

KUESIONER PENELITIAN AKHIR

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden yang pernah menggunakan jasa Fortuna dan 4848 travel jurusan

Bandung–Cirebon

.

Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen

Maranatha Bandung, dengan judul “Analisis Persaingan Jasa Travel Jurusan Bandung-Cirebon

Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Kasus di PT. Fortuna Purwamandiri)”, kepada

Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner penelitian ini sebagai bahan untuk

kepentingan penelitian.

Akhir kata, saya ucapkan Terima Kasih atas bantuan, kerjasama, dan kesediaan

Bapak/Ibu/Sdr/i dalam meluangkan waktu untuk membaca dan mengisi kuesioner ini.

Jawaban Bapak/Ibu/Sdr/Sdr/i dijamin kerahasiaannya.

Hormat Saya,

Agustin Luky M

Bagian I

DATA RESPONDEN

Petunjuk pengisian:

Berikan tanda checklist [

D

] pada tanda kurung dibawah ini yang sesuai dengan Bapak/Ibu/Sdr/i.

Pekerjaan Anda saat ini :

[ ] Pelajar / Mahasiswa/i

[ ] Ibu rumah tangga

(10)

LA – 4

Bagian II

Petunjuk pengisian:

Anda diminta untuk membandingkan atribut dibawah ini pada kedua jasa travel.

Berikan tanda checklist (

D

) jika menurut Anda atribut di Travel tersebut sudah memuaskan.

Jika

tidak memuaskan / masih banyak kekurangannya / belum tersedia, Anda dapat

mengosongkannya

Keterangan : kantor agen yang dinilai adalah kantor Bandung

Travel No Atribut

Fortuna 4848

1 Ketepatan dalam hal waktu penjemputan

2 Harga murah

3 Kejelasan alamat kantor agen

4 Pemasangan jadwal di kantor agen

5 Keramahan karyawan kantor agen

6 Kebersihan mobil

7 Kemudahan registrasi pemesanan tiket

8 Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal 9 Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen

10 Keramahan operator telepon

11 Kenyamanan tempat duduk

12 Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang 13 Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan 14 Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket

15 Keramahan supir

16 Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik

17 Frekuensi keberangkatan per hari

18 Keahlian supir (supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut)

19 Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen

20 Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan

21 Kerapihan supir dalam berpakaian

22 Kelengkapan fasilitas di kantor agen (tersedia toilet)

23 Supir berpakaian seragam

24 Kebersihan fasilitas di kantor agen

(11)

LA - 6

HASIL KUESIONER AKHIR

BAGIAN I (DATA RESPONDEN)

Jenis pekerjaan responden penumpang Fortuna dan 4848 travel adalah sebagai

berikut :

Jumlah

Pekerjaan

Responden

Persen (%)

Pelajar / Mahasiswa/i

53

48.18

Ibu Rumah Tangga

16

14.55

Wiraswasta

13

11.82

Karyawan

21

19.09

Lain-Lain

7

6.36

Total

110

100

(12)

SPSS UJI REABILITAS KUESIONER PENELITIAN AWAL

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Reliability Coefficients 26 items

(13)

HASIL PENGOLAHAN CORRESPONDENCE ANALYSIS

A N A C O R - VERSION 0.4 BY

DEPARTMENT OF DATA THEORY

UNIVERSITY OF LEIDEN, THE NETHERLANDS

The table to be analyzed:

1 2

FORTUNA 4848 Margin

(14)

The Rowprofiles:

1 2

FORTUNA 4848 Margin

1 .883 .117 1.000 2 .047 .953 1.000 3 .206 .794 1.000 4 .367 .633 1.000 5 .836 .164 1.000 6 .737 .263 1.000 7 .746 .254 1.000 8 .859 .141 1.000 9 .369 .631 1.000 10 .620 .380 1.000 11 .857 .143 1.000 12 .696 .304 1.000 13 .817 .183 1.000 14 .692 .308 1.000 15 .667 .333 1.000 16 .575 .425 1.000 17 .061 .939 1.000 18 .592 .408 1.000 19 .763 .237 1.000 20 .676 .324 1.000 21 .475 .525 1.000 22 .493 .507 1.000 23 .478 .522 1.000 24 .615 .385 1.000 25 .489 .511 1.000 26 .086 .914 1.000 --- ---

(15)

The Columnprofiles:

1 2

FORTUNA 4848 Margin

1 .056 .008 .033 2 .004 .090 .045 3 .016 .069 .041 4 .050 .093 .071 5 .050 .011 .031 6 .060 .023 .042 7 .044 .016 .030 8 .050 .009 .030 9 .025 .047 .036 10 .040 .027 .034 11 .064 .012 .039 12 .032 .015 .024 13 .040 .010 .026 14 .030 .014 .022 15 .043 .023 .033 16 .063 .051 .057 17 .006 .095 .049 18 .037 .028 .032 19 .024 .008 .016 20 .041 .021 .032 21 .046 .055 .050 22 .081 .091 .086 23 .027 .032 .029 24 .026 .018 .022 25 .035 .040 .038 26 .008 .094 .050 --- ---

Margin 1.000 1.000

(16)

Row Scores:

Row Marginal Dim Profile 1

(17)

Contribution of row points to the inertia of each dimension:

Row Marginal Dim Profile 1

(18)

Contribution of dimensions to the inertia of each row point:

Row Marginal Dim Total Profile 1

1 .033 1.000 1.000 2 .045 1.000 1.000 3 .041 1.000 1.000 4 .071 1.000 1.000 5 .031 1.000 1.000 6 .042 1.000 1.000 7 .030 1.000 1.000 8 .030 1.000 1.000 9 .036 1.000 1.000 10 .034 1.000 1.000 11 .039 1.000 1.000 12 .024 1.000 1.000 13 .026 1.000 1.000 14 .022 1.000 1.000 15 .033 1.000 1.000 16 .057 1.000 1.000 17 .049 1.000 1.000 18 .032 1.000 1.000 19 .016 1.000 1.000 20 .032 1.000 1.000 21 .050 1.000 1.000 22 .086 1.000 1.000 23 .029 1.000 1.000 24 .022 1.000 1.000 25 .038 1.000 1.000 26 .050 1.000 1.000

Column Scores:

Column Marginal Dim Profile 1

1 FORTUNA .520 -.679 2 4848 .480 .736

Contribution of column points to the inertia of each dimension:

Column Marginal Dim Profile 1

(19)

Contribution of dimensions to the inertia of each column point:

Column Marginal Dim Total Profile 1

1 FORTUNA .520 1.000 1.000 2 4848 .480 1.000 1.000

Variances and Correlation Matrix of the singular values:

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.259E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 1

Dim Variances Correlations between dimensions

1 3.710E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 2

Dim Variances Correlations between dimensions

1 7.309E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 3

Dim Variances Correlations between dimensions

1 4.658E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 4

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.913E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 5

Dim Variances Correlations between dimensions

(20)

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 6

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.500E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 7

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.553E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 8

Dim Variances Correlations between dimensions

1 3.458E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 9

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.901E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 10

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.090E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 11

Dim Variances Correlations between dimensions

1 3.437E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 12

Dim Variances Correlations between dimensions

(21)

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 13

Dim Variances Correlations between dimensions

1 3.062E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 14

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.283E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 15

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.192E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 16

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.066E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 17

Dim Variances Correlations between dimensions

1 7.034E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 18

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.066E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 19

Dim Variances Correlations between dimensions

(22)

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 20

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.222E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 21

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.279E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 22

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.214E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 23

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.265E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 24

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.084E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 25

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.227E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Row 26

Dim Variances Correlations between dimensions

(23)

Variances and Correlation Matrix of scores of Column 1 FORTUNA

Dim Variances Correlations between dimensions

1 2.851E-04 1.000

Variances and Correlation Matrix of scores of Column 2 4848

Dim Variances Correlations between dimensions

1 3.738E-04 1.000

The data-matrix permuted according to the scores in dimension: 1

1 2

FORTUNA 4848 Margin

(24)

Row Scores

Symmetric Normalization

Dimension 1

1.5

1.0

.5

0.0

-.5

-1.0

-1.5

26

25

24 23 22 21

20

19 18 17

16

15 14

13 12

11 10 9

8 76

5 4 3 2

(25)

Column Scores

Symmetric Normalization

Dimension 1

.8

.6

.4

.2

0.0

-.2

-.4

-.6

-.8

4848

(26)

Row and Column Scores

Symmetric Normalization

Dimension 1

1.5

1.0

.5

0.0

-.5

-1.0

-1.5

Columns

Rows 4848

FORTUNA 26

25

24 23 22 21

20

19 18 17

16

15 14

13 12

11 10 9

8 76

5 4 3 2

(27)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa

: Agustin Luky Mulyani

NRP

: 0023019

Judul Tugas Akhir

: “Analisis Persaingan Perusahaan Jasa Angkutan Jurusan

Bandung–Cirebon Berdasarkan Persepsi Konsumen

(Studi Kasus di PT. Fortuna Purwamandiri)”.

Komentar-komentar Dosen Penguji :

ƒ

Istilah

travel, travel agent

, agen perjalanan?

ƒ

Judul: analisis persaingan bisa mencakup moda transportasi lain seperti kereta,

bis, pesawat.

ƒ

Pengolahan data dengan SPSS. Bagaimana Anda mengetahui bahwa data yang

anda input sudah benar?

Contoh: marginal profile

dim 1. Apa artinya?

Anda perlu mengetahui cara SPSS mengolah data.

ƒ

Perbaiki istilah agen/jasa travel.

ƒ

Lebih koreksi draft TA.

ƒ

Identifikasi masalah berisi faktor-faktor penyebab adanya penurunan

penumpang pada Fortuna sebagai berikut: adanya perpindahan menggunakan

jasa angkutan misal ke bis, kereta atau jasa angkutan lainnya (ada persaingan

dengan jasa angkutan serupa). Kemudian pada pembatasan dituliskan bahwa

pembahasan penelitian hanya pada jasa angkutan serupa.

ƒ

Profil responden tentang pekerjaan diketahui paling banyak pemakai

Fortuna/4848 adalah pelajar/mahasiswa, lalu informasi ini dikaitkan dengan

analisis dan saran usulan untuk Fortuna, bagaimana strategi untuk tingkatkan

penumpang dari segi harga, dan lain-lain berdasarkan data itu. Bukan sekedar

turun harga karena mahasiswa belum berpenghasilan dan lain-lain

coba

(28)

DATA PENULIS

Nama

: Agustin

Luky

Mulyani

Alamat di Bandung

:

Babakan Jeruk I no. 141, Bandung

Alamat Asal

:

Kapten Sudibyo no. 72, Tegal

No. Telp Bandung

:

(022) 2016681

No. Telp Asal

:

(0283) 355226

No. Handphone

:

08562282961

Pendidikan

:

SMU Pius, Tegal

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen

Maranatha

Nilai Tugas Akhir

:

A

(29)

Bab 1 Pendahuluan

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan jaman, alat transportasi telah menjadi kebutuhan

yang mendasar. Selain kendaraan pribadi, ada banyak alternatif jasa angkutan

umum yang dapat dipilih untuk bepergian keluar kota.

PT. Fortuna Purwamandiri adalah salah satu dari sekian banyak

perusahaan yang ikut bersaing dalam menawarkan jasa angkutan. Perusahaan ini

menyediakan empat rute perjalanan yang dapat dipilih, yaitu Bandung–Cirebon,

Bandung–Tegal, Bandung–Pekalongan dan Bandung–Semarang.

(30)

Bab 1 Pendahuluan

1-2

Berdasarkan hal diatas, maka penulis bermaksud untuk melakukan

penelitian mengenai

“Analisis Persaingan Perusahaan Jasa Angkutan Jurusan

Bandung–Cirebon Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Kasus di PT. Fortuna

Purwamandiri)”.

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui

bahwa jumlah penumpang untuk empat tahun terakhir cenderung tidak mengalami

peningkatan. Faktor-faktor penyebab adanya penurunan penumpang pada Fortuna

travel ini, antara lain karena adanya perpindahan konsumen pada jasa angkutan

lainnya, seperti bis, maupun kereta api, serta ditambah lagi dengan adanya

persaingan dengan perusahaan jasa angkutan serupa, yang sama-sama

menyediakan jurusan Bandung–Cirebon. Oleh karena itu, perusahaan perlu

mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar dapat meningkatkan pangsa

pasarnya. Dengan demikian, maka perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa

saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih jasa angkutan, dan

bagaimana persepsi konsumen terhadap perusahaan dibandingkan dengan pesaing

utamanya, sehingga dapat diketahui upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk

dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

1.3.

Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah diperlukan untuk memperoleh hasil penelitian yang

sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan menjadi lebih

jelas dan terarah.

Adapun pembatasan masalah dari penelitian tugas akhir ini adalah :

ƒ

Penelitian dilakukan pada perusahaan jasa angkutan yang menyediakan

jurusan Bandung-Cirebon yaitu PT. Fortuna Purwamandiri sebagai studi kasus

utama, dan pesaing utamanya yaitu 4848 Travel sebagai pembanding.

(31)

Bab 1 Pendahuluan

1-3

1.4.

Perumusan Masalah

a)

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau

menggunakan jasa angkutan?

b)

Bagaimana persaingan PT. Fortuna Purwamandiri dan pesaing utamanya pada

peta posisi menurut persepsi konsumen berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam memilih atau menggunakan jasa angkutan?

c)

Upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan daya saing

PT. Fortuna Purwamandiri dengan mempertimbangkan kelebihan dan

kekurangan pesaing utamanya?

1.5.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah :

a)

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

memilih atau menggunakan jasa angkutan.

b)

Untuk menganalisis persaingan PT. Fortuna Purwamandiri dan pesaing

utamanya pada peta posisi menurut persepsi konsumen berdasarkan

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau menggunakan jasa

angkutan.

c)

Untuk mengetahui upaya-upaya yang perlu dilakukan PT. Fortuna

Purwamandiri untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaannya dengan

mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pesaing utamanya.

1.5.2.

Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pihak yang bersangkutan.

a)

Bagi perusahaan:

(32)

Bab 1 Pendahuluan

1-4

2.

Membantu mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap jasa

angkutan yang telah diberikan perusahaan selama ini, mengenai kelebihan

dan kekurangan perusahaan dibandingkan dengan pesaing utamanya

sehingga dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan.

b)

Bagi penulis:

Sebagai pengaplikasian teori yang telah didapat di bangku kuliah, serta

sebagai pengalaman praktek dalam dunia kerja yang nyata.

1.6.

Sistematika Penulisan

Untuk pembuatan laporan ini, sistematika penulisan yang dipakai adalah

sebagai berikut :

BAB 1.

PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang permasalahan, identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

Berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas. Teori-teori ini selanjutnya akan dipakai sebagai acuan dalam

penelitian penulis.

BAB 3.

METODOLOGI PENELITIAN

Berisi mengenai uraian langkah-langkah sistematis yang ditempuh

penulis dalam melakukan penelitian.

BAB 4.

PENGUMPULAN DATA

Berisi mengenai data umum perusahaan yang diteliti, struktur

organisasi, serta data-data lain yang diperlukan dalam penelitian.

BAB 5.

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi mengenai pengolahan data sesuai dari data-data yang telah

diperoleh serta analisis dari hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6.

KESIMPULAN DAN SARAN

(33)

Bab 1 Pendahuluan

1-5

(34)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau

menggunakan jasa angkutan berdasarkan tingkat kepentingannya adalah :

ƒ

Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan (95.8 %).

ƒ

Ketepatan dalam hal waktu penjemputan (94.2 %).

ƒ

Keahlian supir / supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut ( 94 %).

ƒ

Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal (93.3 %).

ƒ

Kenyamanan tempat duduk (93.3 %).

ƒ

Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan (91.7 %).

ƒ

Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik (90.8 %).

ƒ

Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan (90 %).

ƒ

Kebersihan mobil (90 %).

ƒ

Kemudahan registrasi pemesanan tiket (86.7 %).

ƒ

Keramahan supir (83.3 %).

ƒ

Harga murah (82.5 %).

ƒ

Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang (81.7 %).

ƒ

Keramahan operator telepon (80.8 %).

ƒ

Keramahan karyawan kantor agen (76.7 %).

ƒ

Frekuensi keberangkatan per hari (75 %).

ƒ

Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket (74.2 %).

ƒ

Kejelasan alamat kantor agen (73.3 %).

ƒ

Pemasangan jadwal dikantor agen (73.3 %).

ƒ

Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen (67.5 %).

ƒ

Kerapihan supir dalam berpakaian (65.8 %).

(35)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

ƒ

Kebersihan fasilitas kantor agen (63.3 %).

ƒ

Kelengkapan fasilitas di kantor agen (63 %).

ƒ

Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen (60.8 %).

ƒ

Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen (55.8 %).

2.

Persepsi konsumen terhadap persaingan PT. Fortuna Purwamandiri dan 4848

Travel sebagai pesaing utamanya pada peta posisi berdasarkan faktor-faktor

yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau menggunakan jasa

angkutan, adalah sebagai berikut :

‰

Fortuna memiliki kelebihan dalam hal :

ƒ

Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan.

ƒ

Ketepatan dalam hal waktu penjemputan.

ƒ

Keahlian supir (supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut).

ƒ

Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal.

ƒ

Kenyamanan tempat duduk.

ƒ

Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan.

ƒ

Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik.

ƒ

Kebersihan mobil.

ƒ

Kemudahan registrasi pemesanan tiket.

ƒ

Keramahan supir.

ƒ

Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang.

ƒ

Keramahan operator telepon.

ƒ

Keramahan karyawan kantor agen.

ƒ

Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket.

ƒ

Kebersihan fasilitas kantor agen.

ƒ

Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen.

‰

Fortuna memiliki kekurangan dalam hal :

ƒ

Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan.

ƒ

Harga murah.

(36)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

ƒ

Pemasangan jadwal dikantor agen.

ƒ

Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen.

ƒ

Kerapihan supir dalam berpakaian.

ƒ

Supir berpakaian seragam.

ƒ

Kelengkapan fasilitas di kantor agen.

ƒ

Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen.

6.2.

Saran

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pesaing utamanya

yaitu 4848 Travel maka untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan, PT.

Fortuna Purwamandiri perlu melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

‰

Mempertahankan atribut-atribut yang telah menjadi kelebihan Fortuna, yaitu

dalam hal :

ƒ

Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan.

ƒ

Ketepatan dalam hal waktu penjemputan.

ƒ

Keahlian supir (supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut).

ƒ

Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal.

ƒ

Kenyamanan tempat duduk.

ƒ

Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan.

ƒ

Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik.

ƒ

Kebersihan mobil.

ƒ

Kemudahan registrasi pemesanan tiket.

ƒ

Keramahan supir.

ƒ

Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang.

ƒ

Keramahan operator telepon.

ƒ

Keramahan karyawan kantor agen.

ƒ

Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket.

ƒ

Kebersihan fasilitas kantor agen.

(37)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

‰

Memperhatikan dan memperbaiki atribut-atribut yang menjadi kekurangan

Fortuna, yaitu dalam hal :

ƒ

Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan.

Kekurangan perusahaan dalam hal ini terjadi karena ada beberapa

supir yang tidak tahu banyak alamat di kota Cirebon, karena meskipun

kota Cirebon lebih kecil dari Bandung tetapi karena supir Fortuna dirolling

(dirotasi) untuk semua jurusan, maka ada beberapa supir yang tidak tahu

banyak alamat di kota Cirebon. Hal ini merupakan kekurangan Fortuna

Travel tetapi masih dapat diperbaiki oleh perusahaan, misalnya dengan

cara merotasi lebih rata supir-supir tersebut sehingga dengan seringnya

pergi ke daerah-daerah yang dituju, supir-supir tersebut akan menjadi lebih

mengenal daerah tersebut. Atau dengan cara menyediakan peta kota semua

jurusan, di setiap mobil Fortuna travel.

ƒ

Harga murah.

Kekurangan dalam hal ini terjadi karena harga satu kali

keberangkatan untuk jurusan Bandung-Cirebon di Fortuna Travel lebih

mahal Rp 5000,- dibandingkan di 4848 Travel. Meskipun harga adalah

relatif, tetapi karena hal ini merupakan kekurangan Fortuna Travel dan

dari profil responden yang diperoleh diketahui bahwa konsumen travel

jurusan Bandung–Cirebon kebanyakan adalah pelajar/mahasiswa, dimana

mereka umumnya menyukai yang murah maka perusahaan dapat

mempertimbangkan dan memperbaikinya misalnya dengan cara

menurunkan harga atau memberikan tiket gratis (10 gratis 1) sama seperti

untuk jurusan ke Jawa Tengah.

ƒ

Frekuensi keberangkatan per hari.

(38)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-5

jam keberangkatan yang lebih banyak pada siang atau sore hari. Oleh

karena itu, perusahaan dapat memperbaikinya misalnya dengan

menyamakan frekuensi keberangkatan pada sore hari seperti 4848 Travel.

Dengan penambahan ini diharapkan selain dapat memuaskan konsumen,

juga dapat menambah jumlah konsumen.

ƒ

Kejelasan alamat kantor agen.

Kekurangan dalam hal ini terjadi karena kantor Fortuna Travel

terletak pada gang, dan diluar gang tersebut tidak ada tanda atau petunjuk

apapun yang menunjukkan adanya kantor Fortuna Travel. Oleh karena itu

perusahaan perlu memperbaikinya dengan cara memasang papan petunjuk

yang menginformasikan adanya Fortuna Travel.

ƒ

Pemasangan jadwal dikantor agen.

Kekurangan dalam hal ini terjadi karena belum adanya

pemasangan jadwal Bandung–Cirebon di kantor Fortuna Travel, karena

yang ada selama ini hanyalah jadwal keberangkatan untuk jurusan ke Jawa

Tengah saja. Oleh karena itu, perusahaan dapat memperbaikinya dengan

cara memasang juga jadwal Bandung–Cirebon sehingga konsumen dapat

mengetahui dengan jelas waktu pemberangkatan dari Bandung ke Cirebon.

Selain itu, dengan adanya pemasangan jadwal ke Cirebon dapat dijadikan

promosi. Artinya penumpang jurusan lain yang mungkin tidak tahu bahwa

ada jurusan Bandung–Cirebon, dapat mengetahui bahwa di Fortuna Travel

tersedia juga jurusan Bandung–Cirebon.

ƒ

Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen.

Kekurangan ini terjadi karena belum adanya fasilitas telepon

umum di kantor agen seperti yang terdapat di 4848 Travel. Oleh karena

hal ini merupakan salah satu kekurangan Fortuna Travel, maka perusahaan

dapat memperbaikinya misalnya dengan cara menyediakan telepon umum

seperti telepon koin.

ƒ

Kerapihan supir dalam berpakaian.

(39)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-6

dapat memperbaiki hal ini dengan cara menetapkan standar kerapihan

dalam bekerja, misalnya diharuskan memakai seragam yang telah

diberikan atau diharuskan memakai kemeja berkerah, dan harus bersepatu.

ƒ

Supir berpakaian seragam.

Kekurangan perusahaan dalam hal ini sebenarnya berkaitan dengan

masalah kedisiplinan dari supir itu sendiri karena pada kenyataannya,

pihak Fortuna Travel telah memberikan fasilitas seragam kepada setiap

supir. Oleh karena itu, untuk kekurangan ini perusahaan dapat

memperbaikinya dengan cara menghimbau setiap supir untuk selalu

memakai seragam.

ƒ

Kelengkapan fasilitas di kantor agen.

Meskipun pada kenyataannya Fortuna Travel telah menyediakan

fasilitas toilet, tetapi karena letaknya yang tidak kelihatan langsung serta

ditambah dengan kurangnya petunjuk yang menunjukkan lokasi toilet,

menyebabkan penumpang menjadi tidak tahu tentang keberadaan toilet

sehingga bagi penumpang yang ingin ke toilet perlu mencari atau bertanya

terlebih dahulu. Karena hal ini merupakan kekurangan Fortuna Travel dan

masih dapat diperbaiki, maka untuk kekurangan dalam hal ini perusahaan

dapat memperbaiki misalnya dengan cara memasang petunjuk yang

menunjukkan arah dan posisi toilet sehingga dapat menginformasikan

dengan jelas mengenai keberadaan toilet.

ƒ

Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen.

(40)

ANALISIS PERSAINGAN PERUSAHAAN JASA ANGKUTAN

JURUSAN BANDUNG – CIREBON

BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN

(Studi Kasus di PT. Fortuna Purwamandiri)

Agustin Luky Mulyani; Jimmy Gozaly

A_LUKYQQ@yahoo.com; jimmy.gozaly@eng-maranatha.edu

Abstrak

Seiring dengan kemajuan jaman, alat transportasi telah menjadi kebutuhan yang mendasar. Selain kendaraan pribadi, ada banyak alternatif jasa angkutan umum yang dapat dipilih untuk bepergian keluar kota. PT. Fortuna Purwamandiri adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan yang ikut bersaing dalam menawarkan jasa angkutan. Perusahaan ini menyediakan 4 rute perjalanan yang dapat dipilih, yaitu Bandung–Cirebon, Bandung–Tegal, Bandung–Pekalongan dan Bandung– Semarang. Dimana dari 4 rute tersebut, menurut perusahaan jurusan Bandung– Cirebon adalah rute yang paling menguntungkan. Menurut manager operasional perusahaan, pesaing utama untuk jurusan ini adalah 4848 travel. Dan dari data yang diperoleh, jumlah penumpang untuk 4 tahun terakhir (2000-2003), cenderung tidak mengalami peningkatan. Faktor-faktor penyebab adanya penurunan ini, antara lain karena adanya perpindahan konsumen pada jasa angkutan lainnya, serta ditambah lagi dengan adanya persaingan dengan perusahaan jasa angkutan serupa, yang sama-sama menyediakan jurusan Bandung–Cirebon. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Dengan demikian, maka perusahaan perlu mengetahui faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih jasa angkutan, dan bagaimana persepsi konsumen terhadap perusahaan dibandingkan dengan pesaing utamanya, sehingga dapat diketahui upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan analisis persaingan pada perusahaan jasa angkutan jurusan Bandung–Cirebon yaitu Fortuna travel dan pesaing utamanya yaitu 4848 travel, berdasarkan persepsi konsumen, dengan menggunakan variabel penelitian bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence) serta pengolahan data menggunakan Correspondence Analysis.

Kata kunci : Jasa Angkutan, Persaingan, Persepsi konsumen.

1. Pendahuluan

Seiring dengan kemajuan jaman, alat transportasi telah menjadi kebutuhan yang mendasar. Selain kendaraan pribadi, ada banyak alternatif jasa angkutan umum yang dapat dipilih untuk bepergian keluar kota.

(41)

Bandung–Cirebon, Bandung–Tegal, Bandung–Pekalongan dan Bandung– Semarang.

Menurut perusahaan, rute yang paling menguntungkan adalah jurusan Bandung–Cirebon karena jurusan ini memiliki frekuensi jam keberangkatan yang lebih banyak sehingga memiliki jumlah penumpang yang lebih besar dibandingkan jurusan lainnya. Dan dari wawancara yang dilakukan dengan manager operasional perusahaan, diketahui bahwa pesaing utama untuk jurusan ini adalah 4848 travel. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penumpang untuk jurusan Bandung–Cirebon pada tahun 2000 adalah 9820 orang; tahun 2001, 9789 orang; tahun 2002, 9841 orang; tahun 2003, 9773 orang. Dari data tersebut, terlihat bahwa jumlah penumpang untuk empat tahun terakhir cenderung tidak mengalami peningkatan. Faktor-faktor penyebab adanya penurunan penumpang pada Fortuna travel ini, antara lain karena adanya perpindahan konsumen pada jasa angkutan lainnya, seperti bis, maupun kereta api, serta ditambah lagi dengan adanya persaingan dengan perusahaan jasa angkutan serupa, yang sama-sama menyediakan jurusan Bandung–Cirebon. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Dengan demikian, maka perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih jasa angkutan, dan bagaimana persepsi konsumen terhadap perusahaan dibandingkan dengan pesaing utamanya, sehingga dapat diketahui upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis bermaksud untuk melakukan

penelitian mengenai “Analisis Persaingan Perusahaan Jasa Angkutan

Jurusan Bandung–Cirebon Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Kasus di PT. Fortuna Purwamandiri)”.

2. Kajian Pustaka

Correspondence Analysis

Hubungan interdependen atau saling ketergantungan antarvariabel

atau data dapat dilakukan dengan Multi Dimensional Scalling (MDS) dan

Correspondence Analysis (CA). MDS dan CA lebih berhubungan dengan

objek dari suatu penelitian. Dalam teminologi (peristilahan) SPSS, kedua alat ini khususnya MDS akan memproses isi baris dan kolom sekaligus.

Secara prinsip, walaupun kedua alat tersebut menampilkan hasil utama dalam bentuk grafik, namun ada perbedaan dalam jenis data yang dapat di analisis.

• MDS dapat menganalisis data non metrik (nominal dan ordinal)

ataupun data metrik (interval dan rasio).

• CA hanya dapat menganalisis data non metrik saja.

(42)

pada map, sekaligus dengan atribut-atribut objek tersebut sehingga memberikan informasi yang relatif lebih lengkap. (12, 321)

3. Metodologi Penelitian

Penelitian Pendahuluan (observasi dan wawancara)

Kajian Pustaka

Penyusunan kuesioner penelitian awal

Penentuan Teknik Pengumpulan Data Perumusan Masalah

Uji validitas dan reabilitas Penyebaran kuesioner penelitian awal

Valid ? tidak

ya

tidak

ya

Uji validitas konstruksi

Identifikasi Variabel Penelitian -Konsep Bauran Pemasaran 7P

-Kuesioner Pendahuluan Mulai

Penentuan Tujuan Penelitian

Pembatasan Masalah dan Asumsi

Penentuan jumlah sampel penelitian awal

Pengolahan Data menggunakan Correspondence Analysis

Analisis Hasil Pengolahan Data

Kesimpulan dan Saran Penyebaran kuesioner penelitian akhir

Penyusunan Kuesioner Penelitian Akhir Penentuan jumlah sampel penelitian akhir

Selesai

[image:42.515.104.438.115.647.2]
(43)

4. Hasil Penelitian

4.1 Penentuan Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

memilih atau menggunakan jasa angkutan.

b) Untuk menganalisis persaingan PT. Fortuna Purwamandiri dan pesaing

utamanya pada peta posisi menurut persepsi konsumen berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau menggunakan jasa angkutan.

c) Untuk mengetahui upaya-upaya yang perlu dilakukan PT. Fortuna

Purwamandiri untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaannya dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pesaing utamanya.

4.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

ƒ Penelitian dilakukan pada perusahaan jasa angkutan yang menyediakan

jurusan Bandung-Cirebon yaitu PT. Fortuna Purwamandiri sebagai studi kasus utama, dan pesaing utamanya yaitu 4848 Travel sebagai pembanding.

ƒ Variabel penelitian menggunakan bauran pemasaran 7P (Product,

Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence, Process).

[image:43.515.89.432.381.654.2]

4.3 Identifikasi Variabel Penelitian

Tabel 4.1 Variabel Penelitian

Variabel Keterangan Item pernyataan dalam kuesioner

Produk atau jasa yang Ketepatan waktu penjemputan

ditawarkan kepada pa- Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal

sar untuk memenuhi

Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan

keinginan dan kebutu- Frekuensi keberangkatan per hari Product

han konsumen. Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan

Biaya yang harus

keluarkan konsumen

untuk memperoleh

produk atau jasa yang Price

ditawarkan.

Harga murah

Kejelasan alamat kantor agen Lokasi dimana produk

atau jasa tersedia.

Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen

(44)
[image:44.515.75.442.73.482.2]

Tabel 4.1 Variabel Penelitian (Lanjutan)

Variabel Keterangan Item pernyataan dalam kuesioner

Aktivitas untuk

komunikasikan produk Pemasangan jadwal di kantor agen Promotion

/ jasa yang ditawarkan.

Orang-orang yang Keramahan karyawan kantor agen

berperan dalam Keramahan operator telepon

pelayanan produk Keramahan supir

atau jasa. Keahlian supir (supir hati-hati, tidak ngebut)

Kerapihan supir dalam berpakaian

Supir berpakaian seragam People

Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan

Bukti fisik yang

mem- Kebersihan mobil

pengaruhi penilaian Kenyamanan tempat duduk

Physical konsumen terhadap Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik

Evidence produk atau jasa yang Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen

diberikan. Kelengkapan fasilitas di kantor agen (tersedia toilet)

Kebersihan fasilitas di kantor agen

Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen

Proses terjadinya

kontak antara

Kemudahan registrasi pemesanan tiket

men dengan pihak Process

penyedia produk/jasa.

Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Kuesioner

Pada penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner sebanyak tiga tahap untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Tahap pertama yaitu penyebaran kuesioner pendahuluan. Kuesioner

pendahuluan ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui atribut apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau menggunakan jasa travel serta untuk mengetahui pesaing utama dari Fortuna travel jurusan

Bandung–Cirebon. Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara aksidental

kepada 30 responden yang pernah menggunakan jasa travel jurusan Bandung–Cirebon.

(45)

gabungan antara hasil kuesioner pendahuluan dan konsep bauran pemasaran

7P. Kuesioner ini disebarkan secara aksidental kepada 30 responden yang

pernah menggunakan jasa travel jurusan Bandung–Cirebon. Dari 30 kuesioner yang disebarkan tersebut setelah dikumpulkan dan diperiksa kembali kelengkapan jawabannya, semuanya dinyatakan sah. Kuesioner dinyatakan tidak sah apabila :

G Terdapat pernyataan dengan isian jawaban lebih dari satu.

G Terdapat pernyataan yang tidak dijawab oleh responden.

Tahap ketiga yaitu penyebaran kuesioner penelitian untuk mengetahui

persepsi konsumen pada kedua jasa travel yang dibandingkan sehingga diperoleh data untuk peta posisi. Item-item pernyataan pada kuesioner penelitian akhir ini diperoleh dari item-item kuesioner penelitian awal yang telah dinyatakan valid dan reliabel serta mempunyai tingkat kepentingan diatas lima puluh persen. Penyebaran kuesioner penelitian akhir ini dilakukan di kantor PT. Fortuna Purwamandiri. Untuk dapat mengisi kuesioner yang diberikan maka sampel yang menjadi responden pada penelitian ini harus orang-orang yang pernah memakai jasa travel Fortuna dan 4848. Oleh karena itu pada penyebaran kuesioner akhir ini digunakan

teknik purposive sampling. Dimana menurut teknik ini, pengambilan

sampel dilakukan dengan memilih orang-orang berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan tujuan penelitian.

Jumlah sampel untuk penyebaran kuesioner akhir, ditentukan dengan menggunakan rumus berdasarkan proporsi yang dikemukakan oleh Paul Leedy (3,13):

( ) (

PP

)

= ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ 1 e Z N 2 dimana :

N = Ukuran sampel

Z = Standard score untuk α yang dipilih

e = Sampling error atau tingkat ketelitian yang dipergunakan.

α = Tingkat kepercayaan

P = Proporsi populasi yang akan diteliti. Jika tidak dapat

memperkirakan proporsi populasi, maka diambil kemungkinan terburuk (P = 0,5).

Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang dipakai adalah 95 %Ddari

tabel wilayah luas di bawah kurva normal, diperoleh Zα/2 = ±1.96, dan

tingkat ketelitian yang dipakai adalah 10% maka perhitungannya menjadi sebagai berikut:

( ) (

0.5 1 0.5 0.1 Z N 2 2 / 0.05

=

)

( ) (

0.5 1 0.5
(46)

( ) ( )

0.5 0.5 (384.16) N = responden 97 responden 96.04 N ≈ =

Jadi ukuran sampel atau jumlah responden yang harus diambil adalah 97 orang. Tetapi dengan mempertimbangkan adanya kemungkinan kuesioner yang mungkin tidak kembali, maka penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 110 responden.

4.5 Pengolahan Data

4.5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dari 30 kuesioner penelitian awal yang terkumpul, selanjutnya

dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product

Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan

hasil uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa semua angka korelasinya

lebih besar dari Angka Kritik Nilai r (0,361) dan alpha sebesar 0,9257.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan valid dan reliabel.

4.5.2 Perhitungan Tingkat Kepentingan

Perhitungan tingkat kepentingan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan responden terhadap item-item pernyataan yang diajukan. Pernyataan dinyatakan penting jika mempunyai persen kepentingan lebih besar dari 50%. Dari hasil uji validitas, reabilitas dan perhitungan tingkat kepentingan yang diperoleh, untuk setiap item dari kuesioner penelitian awal yang valid, reliabel serta dinyatakan penting, selanjutnya menjadi item pada kuesioner penelitian akhir.

4.5.3 Correspondence Analysis (CA)

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk dapat mengetahui dan menganalisis persepsi konsumen terhadap persaingan antara Fortuna Travel dan 4848 Travel sebagai pesaing utamanya berdasarkan atribut yang ditanyakan sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan perusahaan, maka pengolahan data menggunakan peta posisi dapat dipergunakan. Metode yang dipilih adalah

Correspondence Analysis (CA). Pengolahan dengan menggunakan metode

Correspondence Analysis ini, dilakukan dengan menggunakan bantuan

program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 10.00.

Objek yang dibandingkan adalah Fortuna Travel dan 4848 Travel. Pada penelitian ini, responden diminta untuk membandingkan atribut yang diberikan pada kedua jasa travel tersebut. Responden dapat memberikan

tanda checklist (√) jika atribut pada travel tersebut di rasa sudah

memuaskan. Hasil pengolahan data dengan metode Correspondence

Analysis adalah penempatkan objek pada peta sekaligus dengan

(47)

Pada SPSS, Correspondence Analysis disebut dengan ANACOR dan tidak dilakukan lewat menu dan kotak dialog. ANACOR dilakukan lewat

eksekusi SPSS Syntax. Melalui SPSS Syntax, user menuliskan suatu

perintah pemrograman seperti tertulis berikut ini ke Syntax Editor, dan

kemudian dilakukan eksekusi perintah tersebut (Run, All). ANACOR

TABLE=ALL(26,2)

/DIMENSION=2

/NORMALIZATION CANONICAL

/PRINT TABLE SCORES CONTRIBUTIONS PROFILES PERMUTATION

/VARIANCES ROWS COLUMNS SINGULAR /PLOT ROWS COLUMNS JOINT NDIM(ALL,MAX).

Sumber: Singgih Santoso, Fandy Tjiptono (2001), “Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, halaman 335.

Row and Column Scores

[image:47.515.107.417.260.592.2]
(48)
[image:48.515.89.432.108.628.2]

Tabel 4.2

Kelebihan Fortuna Travel dan 4848 Travel

Kuadran Obyek No. Nama Atribut

2 Harga murah

17 Frekuensi keberangkatan per hari

26 Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen

3 Kejelasan alamat kantor agen

4 Pemasangan jadwal di kantor agen

9 Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen

21 Kerapihan supir dalam berpakaian

23 Supir berpakaian seragam

25

Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan

I 4848

Travel

22 Kelengkapan fasilitas di kantor agen (tersedia toilet)

1 Ketepatan waktu penjemputan

8 Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal

11 Kenyamanan tempat duduk

5 Keramahan karyawan kantor agen

13

Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan

19 Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen

7 Kemudahan registrasi pemesanan tiket

6 Kebersihan mobil

12

Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang

14

Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket

20 Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan

15 Keramahan supir

10 Keramahan operator telepon

24 Kebersihan fasilitas di kantor agen

18 Keahlian supir (supir hati-hati, tidak ngebut)

II Fortuna

Travel

(49)

5. Analisis

5.1 Analisis Profil Responden

Dari kuesioner yang disebarkan kepada 110 responden, diperoleh hasil sebagai berikut :

[image:49.515.84.416.150.516.2]

Tabel 5.1 Profil Responden

Jumlah Pekerjaan

Responden Persen (%)

Pelajar / Mahasiswa/i 53 48.18

Ibu Rumah Tangga 16 14.55

Wiraswasta 13 11.82

Karyawan 21 19.09

Lain-Lain 7 6.36

Total 110 100

Gambar 5.1

Diagram Pie Jenis Pekerjaan Responden

5.2 Analisis Hasil Pengolahan dengan Correspondence Analysis

Pada pengolahan data menggunakan metode Correspondence Analysis,

ada tiga buah grafik yang dibuat, yaitu :

ƒ Grafik Row Scores, yaitu grafik yang menampilkan posisi

atribut-atribut yang diteliti.

(50)

ƒ Grafik Row and Column Scores yaitu gabungan dari grafik Row Scores

dan grafik Column Scores. Pada grafik ini, objek dan atributnya

ditampilkan sekaligus.

Hasil Correspondence Analysis dapat dilihat dengan jelas berdasarkan

grafik Row and Column Scores. Semakin dekat suatu atribut dengan salah satu objek, maka atribut itu menjadi kelebihan objek tersebut. Pada penelitian ini, posisi atribut dan objek yang dibandingkan terbagi dalam dua bagian, yaitu diatas sumbu X dan dibawah sumbu X. Agar mempermudah dalam menganalisis, maka untuk selanjutnya daerah yang berada di atas sumbu X disebut dengan kuadran I. Sedangkan daerah dibawah sumbu X disebut dengan kuadran II.

ƒ Kuadran I terletak pada bagian atas sumbu X, merupakan wilayah

dimana 4848 Travel ditampilkan. Ada 10 atribut yang termasuk dalam wilayah ini, yaitu atribut nomor 22, 25, 23, 21, 9, 4, 3, 26, 17, dan 2.

ƒ Kuadran II terletak pada bagian bawah sumbu X, merupakan wilayah

dimana Fortuna Travel ditampilkan. Ada 16 atribut yang termasuk dalam wilayah ini, yaitu atribut nomor 1, 8, 11, 5, 13, 19, 7, 6, 12, 14, 20, 15, 10, 24, 18, dan 16.

6. Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau

menggunakan jasa angkutan berdasarkan tingkat kepentingannya adalah :

ƒ Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan (95.8 %).

ƒ Ketepatan dalam hal waktu penjemputan (94.2 %).

ƒ Keahlian supir / supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut (94 %).

ƒ Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal (93.3 %).

ƒ Kenyamanan tempat duduk (93.3 %).

ƒ Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan (91.7 %).

ƒ Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik (90.8 %).

ƒ Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan (90 %).

ƒ Kebersihan mobil (90 %).

ƒ Kemudahan registrasi pemesanan tiket (86.7 %).

ƒ Keramahan supir (83.3 %).

ƒ Harga murah (82.5 %).

ƒ Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang

(81.7 %).

ƒ Keramahan operator telepon (80.8 %).

ƒ Keramahan karyawan kantor agen (76.7 %).

ƒ Frekuensi keberangkatan per hari (75 %).

ƒ Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket

(51)

ƒ Pemasangan jadwal dikantor agen (73.3 %).

ƒ Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen (67.5 %).

ƒ Kerapihan supir dalam berpakaian (65.8 %).

ƒ Supir berpakaian seragam (65 %).

ƒ Kebersihan fasilitas kantor agen (63.3 %).

ƒ Kelengkapan fasilitas di kantor agen (63 %).

ƒ Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen (60.8 %).

ƒ Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen (55.8 %).

2. Persepsi konsumen terhadap persaingan PT. Fortuna Purwamandiri dan

4848 Travel sebagai pesaing utamanya pada peta posisi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih atau menggunakan jasa angkutan, adalah sebagai berikut :

‰ Fortuna memiliki kelebihan dalam hal :

ƒ Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan.

ƒ Ketepatan dalam hal waktu penjemputan.

ƒ Keahlian supir (supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut).

ƒ Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal.

ƒ Kenyamanan tempat duduk.

ƒ Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan.

ƒ Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik.

ƒ Kebersihan mobil.

ƒ Kemudahan registrasi pemesanan tiket.

ƒ Keramahan supir.

ƒ Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang.

ƒ Keramahan operator telepon.

ƒ Keramahan karyawan kantor agen.

ƒ Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket.

ƒ Kebersihan fasilitas kantor agen.

ƒ Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen.

‰ Fortuna memiliki kekurangan dalam hal :

ƒ Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan.

ƒ Harga murah.

ƒ Frekuensi keberangkatan per hari.

ƒ Kejelasan alamat kantor agen.

ƒ Pemasangan jadwal dikantor agen.

ƒ Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen.

ƒ Kerapihan supir dalam berpakaian.

ƒ Supir berpakaian seragam.

ƒ Kelengkapan fasilitas di kantor agen.

ƒ Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen.

(52)

perusahaan, PT. Fortuna Purwamandiri perlu melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

‰ Mempertahankan atribut-atribut yang telah menjadi kelebihan Fortuna,

yaitu dalam hal :

ƒ Jaminan keamanan bagasi selama perjalanan.

ƒ Ketepatan dalam hal waktu penjemputan.

ƒ Keahlian supir (supir hati-hati dalam menyetir, tidak ngebut).

ƒ Ketepatan waktu pemberangkatan dari kota asal.

ƒ Kenyamanan tempat duduk.

ƒ Ketepatan tiba di tujuan sesuai jadwal yang direncanakan.

ƒ Kondisi AC selalu dapat beroperasi dengan baik.

ƒ Kebersihan mobil.

ƒ Kemudahan registrasi pemesanan tiket.

ƒ Keramahan supir.

ƒ Kecepat-tanggapan supir dalam penanganan bagasi penumpang.

ƒ Keramahan operator telepon.

ƒ Keramahan karyawan kantor agen.

ƒ Pencantuman alamat kantor agen cabang di kota lain, pada tiket.

ƒ Kebersihan fasilitas kantor agen.

ƒ Kenyamanan ruang tunggu di kantor agen.

‰ Memperhatikan dan memperbaiki atribut-atribut yang menjadi

kekurangan Fortuna, yaitu dalam hal :

ƒ Pengetahuan supir pada alamat di kota yang bersangkutan.

Perusahaan dapat memperbaiki dengan cara:

- Merotasi lebih rata supir-supir tersebut sehingga dengan

seringnya pergi ke daerah-daerah yang dituju, supir-supir tersebut akan menjadi lebih mengenal daerah tersebut.

- Menyediakan peta kota semua jurusan, di setiap mobil Fortuna.

ƒ Harga murah.

Kekurangan ini terjadi karena:

- Harga satu kali keberangkatan untuk jurusan Bandung-Cirebon

di Fortuna, lebih mahal Rp 5000,- dibandingkan di 4848 Travel. Meskipun harga adalah relatif, tetapi karena hal ini merupakan kekurangan Fortuna Travel dan dari profil responden yang diperoleh diketahui bahwa konsumen jurusan Bandung–Cirebon kebanyakan adalah pelajar/mahasiswa, dimana mereka umumnya menyukai yang murah karena belum berpenghasilan sendiri, maka perusahaan dapat mempertimbangkan dan memperbaikinya misalnya dengan cara menurunkan harga atau memberikan tiket gratis (10 gratis 1) sama seperti untuk jurusan ke Jawa Tengah.

ƒ Frekuensi keberangkatan per hari.

(53)

yang disediakan oleh 4848 Travel yaitu pukul 06.00, 09.00, 12.00, 14.00, 16.00 dan pukul 18.00 lebih memuaskan. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai jam keberangkatan yang lebih banyak pada siang atau sore hari. Oleh karena itu, perusahaan dapat memperbaikinya misalnya dengan menyamakan frekuensi keberangkatan pada sore hari seperti 4848 Travel.

ƒ Kejelasan alamat kantor agen.

Kekurangan dalam hal ini terjadi karena:

- Kantor Fortuna Travel terletak pada gang, dan diluar gang

tersebut tidak ada tanda atau petunjuk apapun yang menunjukkan adanya kantor Fortuna Travel.

Perusahaan dapat memperbaikinya dengan cara:

- Memasang papan petunjuk yang menginformasikan adanya

Fortuna Travel.

ƒ Pemasangan jadwal dikantor agen.

Hal ini terjadi karena belum adanya pemasangan jadwal Bandung– Cirebon. Perusahaan dapat memperbaikinya dengan cara memasang jadwal Bandung–Cirebon sehingga konsumen dapat mengetahui dengan jelas waktu pemberangkatan dari Bandung ke Cirebon.

ƒ Penyediaan fasilitas telepon umum di kantor agen.

Kekurangan ini terjadi karena belum adanya fasilitas telepon umum di kantor agen seperti yang terdapat di 4848 Travel. Oleh karena itu, perusahaan dapat memperbaikinya dengan cara menyediakan telepon umum seperti telepon koin.

ƒ Kerapihan supir dalam berpakaian.

Meskipun ukuran kerapihan relatif, perusahaan dapat memperbaiki hal ini dengan cara menetapkan standar kerapihan dalam bekerja, misalnya diharuskan memakai seragam yang telah diberikan atau diharuskan memakai kemeja berkerah, dan harus bersepatu.

ƒ Supir berpakaian seragam.

Kekurangan dalam hal ini dapat diperbaiki dengan cara menghimbau setiap supir untuk selalu memakai seragam.

ƒ Kelengkapan fasilitas di kantor agen.

Kekurangan ini terjadi karena tidak adanya petunjuk yang menunjukkan lokasi toilet. Oleh karena itu, perusahaan dapat memperbaikinya dengan cara memasang petunjuk yang menunjukkan arah dan posisi toilet sehingga dapat menginformasikan dengan jelas mengenai keberadaan toilet.

ƒ Kemudahan alat transportasi ke lokasi kantor agen.

(54)

7. Daftar Pustaka

[1] Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol”, Jilid 1, Edisi 9, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 1997.

[2] Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian”, Jilid 2, Edisi 6, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 1994.

[3] Arikunto, Suharsini.; ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek”, Edisi Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002.

[4] “Panduan Lengkap: SPSS 10.00 for Windows”, Lembaga Pendidikan

Komputer Wahana Semarang dan Penerbit Andi Yogyakarta, 1997. [5] Stanton W.; “Prinsip Pemasaran”, Jilid 2, Edisi 7, Erlangga, 1993.

[6] Sugiyono.; “Metode Penelitian Administrasi”, Cetakan kesembilan,

Alfabeta, Bandung, 2002.

[7] Supranto J, M.A.; “Pengukuran Tingkat kepuasan Pelanggan untuk

Menaikkan Pangsa Pasar”, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

[8] Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.; “Metode Penelitian

Survai”, PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 1995.

[9] Tjiptono, Fandy.; “Manajemen Jasa”, Andi Offset, Yogyakarta,

1996.

[10] Walpole, Ronald E., and Raymond H. Myers.; “Ilmu Peluang dan

Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan”, Edisi ke-4, Penerbit ITB,

Bandung, 1995.

[11] Zeithaml, Valerie A., Parasuraman and Leonard L. Berry.;

“Delivering Quality Service : Balancing Costumer Perceptions and

Expectations”, The Free Press, New York, 1990.

[12] Santoso, Singgih., Fandy Tjiptono.; “Riset Pemasaran Konsep dan

(55)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Kotler, Philip.; “Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol”, Jilid 1, Edisi 9, Erlangga, Jakarta, 1997.

2.

Kotler, Philip.; “Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian”, Jilid 2, Edisi 6, Erlangga, Jakarta, 1994.

3.

Arikunto, Suharsini.; ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”,

Edisi Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002.

4.

“Panduan Lengkap: SPSS 10.00 for Windows”, Lembaga Pendidikan

Komputer Wahana Semarang dan Penerbit Andi Yogyakarta, 1997.

5.

Stanton W.; “Prinsip Pemasaran”, Jilid 2, Edisi 7, Erlangga, 1993.

6.

Sugiyono.; “Metode Penelitian Administrasi”, Cetakan kesembilan, Alfabeta,

Bandung, 2002.

7.

Supranto J, M.A.; “Pengukuran Tingkat kepuasan Pelanggan untuk

Menaikkan Pangsa Pasar”, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

8.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.; “Metode Penelitian Survai”, PT

Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 1995.

9.

Tjiptono, Fandy.; “Manajemen Jasa”, Andi Offset, Yogyakarta, 1996.

10.

Walpole, Ronald E., and Raymond H. Myers.; “Ilmu Peluang dan Statistika

untuk Insinyur dan Ilmuwan”, Edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung, 1995.

11.

Zeithaml, Valerie A., Parasuraman and Leonard L. Berry.; “Delivering

Quality Service: Balancing Costumer Perceptions and Expectations”, The

Free Press, New York, 1990.

Gambar

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Tabel 4.1 Variabel Penelitian
Tabel 4.1 Variabel Penelitian (Lanjutan)
Grafik Gambar 4.1 Row and Column Scores
+3

Referensi

Dokumen terkait

merancang dan melakukan kegiatan observasi dengan menggunakan metode pencatatan rating Metode pencatatan observasi: Rating Pertemuan 9-10 (300 menit) Mahasiswa mampu

Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang memfokus pada masalah agar informasi yang dikumpulkan cukup mendalam sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yaitu

Untuk mewujudkan pengobatan yang rasional, analisis pengobatan pasien Congestive Heart Faliure (CHF) terkait dengan keamanan obat menjadi.. Penelitian akan dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol kailan yang ditanam secara organik melalui analisis kandungan total fenolik, flavonoid, asam

1) Pada tahap perencanaan, guru telah melakukan persiapan pembelajaran dengan optimal. Kegiatan pembelajaran telah tergambar jelas pada lembaran RPP yang telah

Berdasarkan dari kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian di atas, berkaitan dengan penerapan srtategi Directed Reading Thingking Activity (DRTA) dapat meningkatkan

Kendala yang dihadapi oleh kantor-kantor pemerintah terutama sampai saat ini masih banyak kendala yang disebabkan oleh manajemen birokrasi di pemerintahan dalam hal biaya

Hasil analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014