• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan: Relevansi dengan Tujuan Pembelajaran

Bagian pendahuluan tesis ini, khususnya latar belakang, perumusan masalah, keaslian penelitian, dan manfaat penelitian, sangat relevan dengan tujuan pembelajaran tingkat tinggi. Latar belakang menjelaskan konteks penelitian, menyoroti masalah inflamasi kulit dan keterbatasan pengobatan konvensional, serta memperkenalkan potensi ekstrak daun cocor bebek sebagai alternatif. Perumusan masalah mengarahkan pembaca pada pertanyaan-pertanyaan spesifik yang akan dijawab dalam penelitian, membangun kemampuan analisis kritis dan pemecahan masalah. Keaslian penelitian menunjukkan pemahaman literatur terkait dan kontribusi orisinalitas penelitian ini. Terakhir, manfaat penelitian menjelaskan kontribusi teoritis dan praktis bagi perkembangan ilmu farmasi dan praktik pengobatan, meningkatkan pemahaman akan implikasi penelitian.

1.1 Latar Belakang: Konteks dan Masalah

Latar belakang membahas isu inflamasi kulit dan efek samping obat konvensional, membangun pemahaman mahasiswa tentang pentingnya mencari alternatif pengobatan. Pengenalan ekstrak daun cocor bebek sebagai bahan alam dengan potensi anti-inflamasi mengajarkan mahasiswa untuk berpikir kritis tentang sumber daya alam dan aplikasinya dalam farmasi. Diskusi tentang formulasi gel sebagai bentuk sediaan yang mudah digunakan dan diterima pasien melatih mahasiswa dalam aspek formulasi dan biofarmasi.

1.2 Perumusan Masalah: Kemampuan Analisis Kritis

Perumusan masalah yang spesifik dan terukur melatih mahasiswa untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang tepat dan terarah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menuntut kemampuan mahasiswa untuk menganalisis permasalahan dan merumuskan hipotesis yang dapat diuji secara ilmiah. Hal ini sangat penting dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa.

1.3 Keaslian Penelitian dan Manfaat Penelitian: Kontribusi dan Relevansi

Bagian keaslian penelitian mendemonstrasikan kemampuan mahasiswa untuk melakukan kajian pustaka yang komprehensif dan mengidentifikasi celah pengetahuan. Ini mengajarkan mahasiswa untuk mengidentifikasi area penelitian yang belum terjamah dan kontribusi orisinalitas penelitian mereka. Bagian manfaat penelitian menekankan dampak penelitian baik secara teoritis maupun praktis, melatih mahasiswa untuk memahami implikasi dan relevansi karya ilmiah mereka terhadap bidang ilmu dan masyarakat.

II. Tinjauan Pustaka: Landasan Teoritis dan Prinsip-prinsip Keilmuan

Tinjauan pustaka memberikan landasan teoritis yang kuat bagi penelitian. Diskusi mengenai inflamasi, tanaman cocor bebek, flavonoid, ekstraksi, gel, gelling agent (CMC Na), humektan (propilen glikol), dan desain faktorial, memaparkan konsep-konsep kunci dalam farmasi, fitokimia, dan metodologi penelitian. Penjelasan mekanisme anti-inflamasi flavonoid dan peran CMC Na dan propilen glikol dalam formulasi gel memperkaya pemahaman mahasiswa tentang prinsip-prinsip farmakognosi, farmasi fisika, dan formulasi. Penggunaan desain faktorial sebagai metodologi penelitian mengajarkan mahasiswa tentang perancangan eksperimen yang efisien dan analisis data statistik.

2.1 Inflamasi dan Mekanisme Aksi: Proses Biologis dan Molekuler

Bagian ini memberikan pemahaman mendalam tentang proses inflamasi, termasuk mediator inflamasi dan peran enzim siklooksigenase. Mahasiswa diajarkan untuk memahami patofisiologi inflamasi pada tingkat molekuler. Penjelasan mengenai peran prostaglandin dan jalur asam arakidonat dalam inflamasi membangun dasar pemahaman tentang target kerja obat anti-inflamasi.

2.2 Tanaman Cocor Bebek dan Kandungan Kimianya: Sumber Daya Alam dan Potensi Farmakologi

Diskusi tentang tanaman cocor bebek, termasuk morfologi dan kandungan kimianya (flavonoid), memperkenalkan mahasiswa pada potensi sumber daya alam dalam bidang farmasi. Penjelasan tentang aktivitas anti-inflamasi flavonoid dan mekanisme kerjanya mengajarkan mahasiswa tentang hubungan antara struktur kimia dan aktivitas biologis senyawa alam.

2.3 Gel, Gelling Agent (CMC Na), dan Humektan (Propilen Glikol): Prinsip Formulasi

Bagian ini membahas karakteristik gel sebagai sediaan semipadat, fungsi gelling agent dan humektan, serta sifat-sifat CMC Na dan propilen glikol. Mahasiswa diajarkan tentang pemilihan bahan dan pertimbangan formulasi dalam pengembangan sediaan farmasi. Penjelasan tentang bagaimana CMC Na dan propilen glikol mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas gel melatih mahasiswa dalam aspek formulasi.

2.4 Desain Faktorial: Metodologi Penelitian dan Analisis Data

Penjelasan tentang desain faktorial sebagai metode penelitian yang efisien dan analisis data statistik melatih mahasiswa dalam perancangan dan pelaksanaan eksperimen. Mahasiswa diajarkan untuk memahami bagaimana merancang percobaan untuk mengevaluasi efek beberapa faktor secara terpisah dan interaksinya. Ini penting dalam pengembangan kemampuan riset ilmiah mahasiswa.

III. Metodologi Penelitian: Penerapan Prinsip-prinsip Keilmuan

Bagian metodologi penelitian menjelaskan secara detail langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, menunjukkan aplikasi praktis dari prinsip-prinsip keilmuan yang telah dibahas dalam tinjauan pustaka. Deskripsi jenis dan rancangan penelitian, variabel penelitian, bahan dan alat, serta tata cara penelitian memberikan gambaran yang jelas dan terstruktur tentang bagaimana penelitian dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan reproduksibilitas dan validitas hasil penelitian.

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian: Pilihan Metodologi yang Tepat

Penjelasan mengenai pemilihan metode eksperimental murni dan desain faktorial sebagai metodologi penelitian menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk memilih metode penelitian yang sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah. Ini mengajarkan mahasiswa untuk memahami kekuatan dan kelemahan berbagai metode penelitian dan memilih yang paling tepat.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional: Kejelasan dan Presisi

Definisi operasional yang jelas dan presisi untuk setiap variabel penelitian memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan konsisten dan hasil penelitian mudah diinterpretasi. Ini mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya kejelasan dan presisi dalam penelitian ilmiah.

3.3 Bahan dan Alat Penelitian, serta Tata Cara Penelitian: Praktik Laboratorium

Deskripsi bahan dan alat penelitian, serta langkah-langkah pelaksanaan penelitian memberikan panduan praktis bagi mahasiswa dalam melaksanakan penelitian di laboratorium. Ini melatih mahasiswa dalam keterampilan laboratorium dan penerapan pengetahuan teori dalam praktik.

3.4 Analisis Data: Interpretasi Hasil Penelitian

Penjelasan tentang metode analisis data, dalam hal ini menggunakan program R, melatih mahasiswa dalam kemampuan analisis data statistik. Ini penting untuk memastikan interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid. Kemampuan untuk menganalisis dan menginterpretasi data statistik merupakan keterampilan penting bagi seorang peneliti.

IV. Hasil dan Pembahasan: Analisis Data dan Interpretasi

Bagian hasil dan pembahasan menyajikan data penelitian secara sistematis dan menganalisis hasil penelitian berdasarkan teori dan prinsip keilmuan yang telah dibahas sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian menjelaskan secara rinci mengenai temuan yang diperoleh, menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan. Pembahasan juga membahas keterbatasan penelitian dan implikasinya terhadap hasil penelitian. Hal ini melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis dalam menginterpretasi data dan menarik kesimpulan yang logis dan terdukung bukti empiris.

4.1 Hasil Penelitian: Penyajian Data yang Sistematis

Penyajian data yang sistematis dan terstruktur melalui tabel dan grafik menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menyajikan data penelitian secara jelas dan mudah dipahami. Ini melatih mahasiswa dalam kemampuan komunikasi ilmiah dan penyajian data yang efektif.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian: Analisis Kritis dan Interpretasi

Pembahasan hasil penelitian yang mendalam dan kritis menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk menginterpretasi data dan menarik kesimpulan yang logis dan terdukung bukti empiris. Ini menunjukkan pemahaman mahasiswa tentang teori dan prinsip keilmuan yang relevan dan kemampuan mereka untuk menghubungkan temuan penelitian dengan teori yang ada.

4.3 Keterbatasan Penelitian: Refleksi dan Evaluasi

Pengakuan keterbatasan penelitian menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk melakukan refleksi diri dan mengevaluasi kualitas penelitian mereka secara objektif. Ini penting untuk pengembangan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan kualitas penelitian di masa mendatang.

V. Kesimpulan dan Saran: Sintesis dan Rekomendasi

Kesimpulan merangkum temuan-temuan penting penelitian, menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di awal. Saran memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, mempertimbangkan keterbatasan penelitian dan implikasinya. Hal ini melatih mahasiswa untuk mensintesis informasi, menarik kesimpulan yang bermakna, dan memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi pengembangan penelitian di masa mendatang.

5.1 Kesimpulan: Sintesis Temuan Penelitian

Kesimpulan yang ringkas dan jelas merangkum temuan-temuan penting penelitian, menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan. Ini menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk mensintesis informasi dan menyajikan kesimpulan yang ringkas dan mudah dipahami.

5.2 Saran: Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya

Saran yang diberikan mempertimbangkan keterbatasan penelitian dan memberikan rekomendasi yang konstruktif untuk penelitian selanjutnya. Ini menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang.

Gambar

Gambar 3. Struktur kimia CMC Na (Rowe dkk., 2009)
Gambar 4. Struktur kimia propilen glikol (Rowe dkk., 2009)
Tabel I. Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level
Tabel II. Formula gel untuk luka bakar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai optimasi formula gel UV protection endapan perasan umbi wortel (Daucus carota, L.): tinjauan terhadap humektan propilen glikol dan sorbitol dilakukan

Penelitian mengenai Karbopol 940 sebagai gelling agent, propilen glikol sebagai humektan dan menggunakan ekstrak pegagan yang sudah pernah dilakukan adalah Optimasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari Carbopol ® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada level yang

Dalam penelitian ini digunakan carbopol sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant dalam formula gel sunscreen dengan berbagai tingkat konsentrasi,

Tidak dapat ditemukan range komposisi optimum humektan gliserol dan propilen glikol dalam formula gel UV Protection endapan perasan wortel ( Daucus carota, Linn.)

Penelitian mengenai optimasi formula gel UV protection endapan perasan umbi wortel ( Daucus carota , L.): tinjauan terhadap humektan propilen glikol dan sorbitol dilakukan

Penelitian tentang optimasi filming agent polivinil alkohol dan humektan propilen glikol dalam formula gel masker peel-off anti-acne dari ekstrak daun kemangi ( Ocimum

Penelitian pengaruh propilen glikol dan sorbitol sebagai humektan dalam formula krim antioksidan vitamin C (Ascorbic acid) menggunakan metode desain faktorial