ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN
NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun Pengamatan 2012-2014
Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara pengumuman dividen naik dan dividen turun dengan return saham. Penelitian ini penting karena pengumuman dividen merupakan informasi yang digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris dan merupakan studi peristiwa. Dengan jumlah populasi sasaran sebanyak 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 23 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen naik dan 7 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen turun. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata-rata berpasangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan pengumuman dividen naik dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,73 sedangkan hubungan pengumuman dividen turun dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,659.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN
DIVIDEND INCREASE AND DECREASE
ANNOUNCEMENT WITH STOCK RETURN
An empirical study at the manufacture companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2012-2014
Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
The aim of this research is to analysis the relationship between the announcement of dividend increase and dividend decrease with stock return. This research is important because the dividend announcement is an information for investor in investment decision.
The research is an empirical study as well as event study. The targeted population was 30 manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange (IDX). There was 23 manufacturing companies announced dividend increase and 7 manufacturing companies announced dividend decrease. The data analysis technique was the paired sample t-test analysis.
The result showed that the relationship between dividend increase announcement and stock return was strong negative with the correlation value was -0,73. Furthermore the relationship between dividend decrease announcement and stock return was strong negative with the correlation value is -0,659.
ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN
NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun Pengamatan 2012-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yusuf Ridho Septian
NIM: 122114011
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN
NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun Pengamatan 2012-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yusuf Ridho Septian
NIM: 122114011
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“
Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa
depan dan kita belajar untuk kebenaran abadi
.”
Chiang Kai Shek
“
Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan,
tapi dengan ketekunan dan kegigihan
.”
Samuel Jhonson
“
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati
dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan
berikutnya tanpa kehilangan semangat
.”
Winston Chuchill
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku tercinta Agustinus Martono
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberi karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang
telah membagikan ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan serta
staff Sekretariat Fakultas Ekonomi atas bantuan dalam pengurusan
administrasi.
5. Bapak Agustinus Martono dan Ibu Sri Hartini yang aku cintai dan sayangi,
yang selalu memberi motivasi dan semangat selama penyusunan skripsi.
6. Teman-teman mahasiswa akuntansi angkatan 2012 terutama kelas A yang
selalu memberikan dukungan dan doa dalam penulisan skripsi selama ini.
7. Teman-teman MPAT yang mau berbagi ide serta memberikan
masukan-masukan yang positif kepada penulis.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
E. Sistematika Penulisan... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 14
3. Return Saham ... 15
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham ... 15
x
F. Pengukuran Variabel Penelitian ... 20
G. Teknik Analisis Data ... 22
2. Perhitungan Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Naik dan Turun ... 29
3. Statistik Deskriptif Return Saham Perusahaan ... 31
a. Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 31
b. Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 33
4. Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham ... 35
5. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) ... 37
a. Hasil Perubahan Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik ... 37
b. Hasil Perubahan Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Turun ... 41
6. Hubungan Pengumuman Dividen Naik dan Turun Terhadap Return Saham ... 45
a. Hubungan Pengumuman Dividen Naik Dengan Return Saham ... 45
b. Hubungan Pengumuman Dividen Turun Dengan Return Saham ... 46
BAB VI PENUTUP ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Keterbatasan Penelitian ... 48
C. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi... 24
Tabel 4.1 Distribusi Data Penelitian... 25
Tabel 4.2 Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 26
Tabel 4.3 Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 27
Tabel 5.1 Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 29
Tabel 5.2 Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 30
Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 31
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 33
Tabel 5.5 Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Naik ... 36
Tabel 5.6 Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun ... 36
Tabel 5.7 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik ... 37
Tabel 5.8 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif... 40
Tabel 5.9 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif... 40
Tabel 5.10 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Turun ... 41
Tabel 5.11 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol) ... 43
Tabel 5.12 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol) ... 43
Tabel 5.13 Hubungan Pengumuman Dividen Naik Dengan Return Saham ... 45
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 16 Gambar 5.1 Perubahan Rata-rata Return Saham Sebelum dan Setelah
Pengumuman Dividen Naik ... 32 Gambar 5.2 Perubahan Rata-rata Return Saham Sebelum dan Setelah
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN
NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun Pengamatan 2012-2014
Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara pengumuman dividen naik dan dividen turun dengan return saham. Penelitian ini penting karena pengumuman dividen merupakan informasi yang digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris dan merupakan studi peristiwa. Dengan jumlah populasi sasaran sebanyak 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 23 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen naik dan 7 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen turun. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata-rata berpasangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan pengumuman dividen naik dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,73 sedangkan hubungan pengumuman dividen turun dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,659.
xiv
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN
DIVIDEND INCREASE AND DECREASE
ANNOUNCEMENT WITH STOCK RETURN
An empirical study at the manufacture companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2012-2014
Yusuf Ridho Septian announcement of dividend increase and dividend decrease with stock return. This research is important because the dividend announcement is an information for investor in investment decision.
The research is an empirical study as well as event study. The targeted population was 30 manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange (IDX). There was 23 manufacturing companies announced dividend increase and 7 manufacturing companies announced dividend decrease. The data analysis technique was the paired sample t-test analysis.
The result showed that the relationship between dividend increase announcement and stock return was strong negative with the correlation value was -0,73. Furthermore the relationship between dividend decrease announcement and stock return was strong negative with the correlation value is -0,659.
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Negara dapat dikatakan mengalami kemajuan perekonomian dilihat dari
kegiatan investasi yang terjadi di negara tersebut. Menurut Jogiyanto (2014)
investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva
produktif selama periode waktu tertentu sedangkan investor adalah orang yang
melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan.
Bagi investor, melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan
diharapkan mendapatkan keuntungan yang berupa dividen maupun capital gains
(Kholisoh, 2007). Menurut Mulyati (2003) dividen merupakan keuntungan yang
diterima oleh investor atas jumlah saham yang dimiliki di perusahaan yang ia
tanamkan modalnya sedangkan capital gain merupakan keuntungan yang
diterima oleh investor karena harga beli saham lebih rendah daripada harga jual
saham.
Informasi yang dimiliki oleh investor merupakan salah satu cara investor
dalam mengambil keputusan seperti ingin menjual saham atau bahkan ingin
membeli saham. Salah satu contoh informasi yang dapat mempengaruhi
keputusan investor dalam mengambil keputusan sebelum berinvestasi adalah
melalui pengumuman dividen.
Pengumuman dividen biasanya digunakan investor sebagai informasi
perusahaan di masa depan (Apriani, 2005). Dividen diminati karena
membagikan laba yang diperoleh sesuai dengan RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) dan besar kepemilikan saham. Biasanya di pasar modal Indonesia,
perusahaan lebih sering membagikan dividen tunai kepada investor
dibandingkan bentuk dividen lain karena pemberian dividen tunai dapat
mengurangi ketidakpastian investor (Anita dan Ardiana, 2014). Pada dividend
signaling theory dijelaskan bahwa informasi tentang dividen yang dibayarkan
digunakan oleh investor sebagai sinyal perusahaan di masa yang akan datang
(Kholisoh, 2007)
Jika perusahaan mengumumkan peningkatan dividen akan dianggap
sebagai sinyal yang positif sehingga menimbulkan reaksi harga saham karena
investor beranggapan bahwa prospek perusahaan di masa depan baik. Tetapi
terkadang investor bereaksi negatif jika perusahaan mengumumkan dividen naik
karena investor khawatir jika perusahaan membagikan dividen yang sangat besar
dapat menghambat pertumbuhan perusahaan. Hal ini terjadi karena laba yang
dimiliki untuk mengembangkan bisnis perusahaan berkurang.
Sebaliknya pengumuman penurunan dividen yang dibagikan oleh
perusahaan akan dianggap sebagai sinyal yang negatif karena investor akan
menganggap bahwa prospek perusahaan kurang menguntungkan (Bhattacharya,
1979 dalam Midiastuty, dkk., 2009). Namun, tidak selamanya investor
menganggap bahwa penurunan dividen menandakan bahwa prospek perusahaan
di masa depan kurang menguntungkan melainkan investor menganggap bahwa
menggunakan laba ditahannya untuk mengembangkan perusahaan (Mulyati,
2003). Hal ini akan membuat pandangan investor terhadap perusahaan yang
mengumumkan dividen turun menjadi positif karena investor mengharapkan jika
pengembangan perusahaan akan memberikan prospek di masa depan yang bagus
bagi perusahaan maupun bagi investor. Jika prospek bagus akan memberikan
peningkatan keuntungan di masa depan dibandingkan di masa sekarang.
Sehingga menyebabkan return saham perusahaan akan mengalami perubahan ke
arah yang positif atau meningkat.
Melihat adanya perubahan return saham yang dihasilkan setiap
perusahaan yang mengumumkan dividen naik maupun turun maka dijadikan
alasan peneliti untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai hubungan
pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 -
2014. Selain itu, penelitian ini juga akan mengetahui kuat rendahnya hubungan
pengumuman dividen naik maupun turun dengan return saham perusahaan.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah
1. Bagaimana hubungan antara pengumuman dividen naik dengan return
saham?
2. Bagaimana hubungan antara pengumuman dividen turun dengan return
C.Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengumuman dividen
naik dengan return saham dan hubungan pengumuman dividen turun dengan
return saham.
D.Manfaat Penelitian
1. Bagi investor (Pemegang saham)
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para
investor mengenai hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan
return saham serta menjadikan bahan pertimbangan bagi para investor
sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
2. Bagi emiten (Perusahaan)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan acuan bagi emiten
(perusahaan) dalam membuat keputusan berkaitan dengan perubahan dividen
yang akan diberikan atau diumumkan kepada investor seperti apakah
perusahaan akan menaikkan atau menurunkan dividen.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dalam melakukan
pengembangan dalam penelitian selanjutnya mengenai hubungan
pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham.
4. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return
E.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan yang
menjelaskan tentang pengertian dividen, pengumuman dividen, teori
kebijakan dividen, pengertian saham, faktor yang mempengaruhi
harga saham, return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhi
return saham, kerangka konseptual.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi sasaran
penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik
pengumpulan data, pengukuran variabel penelitian, teknik analisis
data.
BAB IV DESKRIPSI DATA
Dalam bab ini menjelaskan secara singkat mengenai distribusi data
penelitian, kode perusahaan, nama perusahaan, tahun perusahaan
yang mengumumkan dividen dan tanggal pengumuman dividen.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang analisis data, analisis statistik deskriptif,
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian dan saran-saran yang dianggap perlu dalam hal penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Dividen
1. Pengertian dividen
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011), dividen adalah pembagian
sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham
atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meningkatnya
pembagian dividen yang diberikan perusahaan kepada investor dapat
dijadikan indikator bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Hal ini akan
menumbuhkan minat para investor untuk menanamkan modalnya kepada
perusahaan tersebut. Sedangkan jika pembagian dividen perusahaan
mengalami penurunan dari pembagian sebelumnya, hal ini menjadikan
indikator bahwa kinerja perusahaan tidak baik karena informasi yang
terkandung dalam dividen merupakan informasi tingkat pertumbuhan laba
saat ini dan masa mendatang dari suatu perusahan.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011), dividen dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a. Dividen tunai (cash dividend) yaitu dividen yang dibagikan kepada
investor dalam bentuk kas (tunai).
b. Dividen saham (stock dividend) yaitu dividen yang dibagikan bukan dalam
c. Dividen properti (property dividend) yaitu dividen yang dibagikan dalam
bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan
surat-surat berharga.
d. Dividen likuidasi (liquidating dividend) yaitu dividen yang diberikan
kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.
2. Pengumuman dividen
Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang cukup
penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi karena dalam
pengumuman dividen terdapat informasi yang mengisyaratkan prospek
perusahaan di masa depan (Jogiyanto, 2014). Menurut Anita dan Ardiana
(2014), pengumuman dividen memberikan informasi bagi investor guna
mempertimbangkan dan menentukan tingkat keuntungan dan resiko saham
yang diperjualbelikan. Syarat yang diinginkan oleh para investor untuk
menanamkan modal adalah perasaan aman atas investasinya. Jika
pengumuman dividen dari perusahaan memiliki informasi, maka pasar
diharapkan akan memberikan reaksi pada waktu pengumuman. Reaksi pasar
ini ditunjukan oleh berubahnya harga saham perusahaan tersebut.
Brigham dan Houston (2011), menyatakan bahwa pengumuman
dividen dapat mempengaruhi harga saham. Hal itu menunjukkan bahwa
dividen yang diumumkan mengandung informasi yang penting sehingga
investor langsung bereaksi setelah mendapatkan pengumuman dividen dari
perusahaan. Pengumuman dividen dapat memberikan gambaran mengenai
menggambarkan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang memberikan
dividen meningkat memiliki tingkat profitabilitas yang baik (Vieira dan
Raposo, 2007).
Selain itu juga menurut Putri (2014), pengumuman dividen turun
sangat direspon oleh para investor. Hal ini disebabkan karena investor
menganggap bahwa penurunan dividen yang terjadi sebagai sinyal buruk dari
penurunan kinerja perusahaan dan dianggap perusahaan akan mengalami
penurunan keuntungan sehingga perusahaan tidak mampu membayar dividen
dalam jumlah yang sama dengan periode sebelumnya atau tetap.
Selain itu, dalam suatu pengumuman dividen ada beberapa jenis
tanggal yang perlu diperhatikan (Sulistyastuti, 2002) yaitu:
a. Tanggal pengumuman (declaration date) yaitu tanggal pengumuman
bentuk dan besarnya dividen.
b. Tanggal cum dividen (cum-dividend date) yaitu tanggal terakhir
perdagangan saham yang masih melekat hak dividen.
c. Tanggal ex-dividen (ex-dividend date) yaitu tanggal dimana perdagangan
saham sudah tidak melekat hak dividen.
d. Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham (date of record) yaitu
tanggal yang menyebutkan bahwa seorang investor tercatat sebagai
pemegang saham suatu perusahaan maka memiliki hak yang
diperuntukkan bagi pemegang saham.
e. Tanggal pembayaran (date payment) yaitu tanggal dimana perusahaan
Setelah perusahaan mengumumkan dividen, terdapat tanggal yang
paling ditunggu-tunggu oleh para investor yaitu tanggal pembayaran dividen.
Tetapi banyak perusahaan yang lebih mementingkan pertumbuhan
perusahaan (growth) daripada melakukan pembayaran dividen (Basir dan
Fakhrudin, 2005). Pihak perusahaan lebih yakin bahwa dengan
menginvestasikan kembali laba yang diperoleh akan meningkatkan nilai
perusahaan dan pemegang saham. Beberapa hal yang melatarbelakangi
pembayaran dividen adalah
a. Memberikan return kepada investor
Salah satu pertimbangan investor sebelum membeli saham adalah
apakah saham yang dibeli akan memberikan dividen yang diharapkan oleh
investor.
b. Sebagai pemenuhan janji di prospectus
Perusahaan yang menjual saham perdananya ke publik biasanya
akan menyatakan kebijakan dividennya dalam prospectus. Janji
perusahaan itu merupakan daya tarik buat investor yang lebih
mementingkan pendapatan dividen atas saham yang dibelinya.
c. Emiten membukukan keuntungan dan memiliki sumber dana yang cukup
untuk dibagi dalam bentuk dividen.
Emiten membukukan keuntungan yang cukup besar dan memiliki
sumber dana yang cukup, biasanya emiten akan membagikan dividen,
keuntungan yang diperoleh tidak dibagikan dalam bentuk dividen tetapi
dimasukkan sebagai laba ditahan untuk pengembangan usaha emiten.
3. Kebijakan dividen
Menurut Mulyati (2003), kebijakan dividen merupakan suatu
kebijakan yang penting dan harus dipertimbangkan matang-matang oleh
manajemen karena dapat melibatkan kepentingan pemegang saham dengan
dividennya serta kepentingan perusahaan dengan laba yang ditahannya. Jika
perusahaan memilih akan membagikan sebagian besar labanya sebagai
dividen maka laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan akan mengecil
sehingga dapat menghambat pertumbuhan pendapatan dan harga saham di
masa depan.
Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan sebagian besar
labanya maka laba yang dibagikan sebagai dividen akan kecil. Oleh karena
itu, perusahaan harus dapat menyeimbangkan antara tingkat pertumbuhan
perusahaan dan dividen yang akan dibayarkan kepada investor.
Menurut Sulistyastuti (2002), kebijakan perusahaan membagikan
dividen kepada para investor merupakan kebijakan yang sangat penting.
Kebijakan pemberian dividen (dividend policy) tidak saja membagikan
keuntungan yang telah diperoleh perusahaan kepada para investor tetapi
kebijakan perusahaan membagikan dividen harus selalu diikuti dengan
Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen.
Menurut Brigham (1992) dalam Surtikanti (2007) terdapat tiga teori yang
berkaitan dengan kebijakan dividen perusahaan yaitu:
a. Dividend irrelevance Theory
Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai
pengaruh, baik harga saham maupun biaya modalnya atau dapat dikatakan
bahwa kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan. Namun nilai
perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi. Sementara itu keputusan
apakah laba yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen atau
akan ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
b. Bird-in-the hand theory
Teori ini menyatakan bahwa sebaiknya perusahaan membagikan
dividen sebesar-besarnya karena investor lebih menyukai dividen yang
tinggi dan investor lebih menyukai dividen dalam bentuk kas karena kas
di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain.
Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh
besarnya dividen yang dibagikan.
c. Tax differential Theory
Teori ini menyatakan bahwa dividen cenderung dikenai pajak lebih
tinggi daripada capital gain. Sehingga investor akan meminta keuntungan
setelah pajak terhadap saham yang memiliki dividend yield yang tinggi
Selain itu terdapat teori-teori lain yang berkaitan dengan kebijakan
dividen perusahaan (Puspitasari dan Witono, 2004) yaitu:
a. Dividend signaling theory
Teori ini menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu
sinyal bagi investor bahwa prospek perusahaan di masa depan akan
meningkat atau perusahaan akan mendapatkan penghasilan yang lebih
baik di masa depan. Sedangkan, penurunan dividen diyakini oleh investor
sebagai sinyal yang buruk karena investor akan menganggap bahwa
prospek perusahaan akan menurun atau perusahaan mungkin akan
mengalami kerugian di masa depan.
Menurut Baker dan Powell (2012), perusahaan dapat menggunakan
sinyal perubahan dividen untuk menyampaikan informasi tentang prospek
pertumbuhan di masa depan. Kemampuan perubahan dividen yang
dilakukan perusahaan dapat mempengaruhi harga saham seperti
meningkatnya dividen akan berhubungan dengan peningkatan harga
saham (Filbeck, 2009 dalam Baker dan Powell, 2012). Selain itu, reaksi
harga saham dapat diukur dengan menggunakan return saham sebagai
nilai perubahan harga.
b. Clientile effect
Teori ini menyatakan bahwa berbedanya investor akan memiliki
preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Contohnya seperti kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi
tinggi dibanding dengan capital gains sebaliknya kelompok investor
dengan pajak yang rendah akan menyukai dividen.
B.Saham
1. Pengertian saham
Pengertian saham menurut Tandelilin (2010), adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sedangkan menurut
Husnan (2003), merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal
yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari
prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan
berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan
haknya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Fred dan
Brigham (2001) adalah
a. Laba per lembar saham
Jumlah keuntungan bersih dalam setiap lembar saham yang dapat
diraih oleh perusahaan selama perusahaan tersebut beroperasi.
b. Tingkat bunga
Jika tingkat bunga naik, otomatis dapat mempengaruhi persaingan
di pasar modal antara saham dan obligasi sehingga investor lebih memilih
obligasi cenderung stabil dibandingkan tingkat bunga saham. Hal ini yang
akan mempengaruhi harga saham sehingga harga saham dapat turun.
c. Jumlah kas dividen yang diberikan
Meningkatkan pembayaran dividen tunai (kas) merupakan salah
satu cara yang dilakukan perusahaan agar investor lebih percaya dalam
berinvestasi sehingga menyebabkan harga saham perusahaan naik.
d. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Biasanya investor melakukan investasi pada perusahaan yang
mempunyai keuntungan yang cukup baik karena menunjukkan prospek
yang baik sehingga investor tertarik berinvestasi.
3. Return saham
Menurut Jogiyanto (2014), return merupakan hasil yang diperoleh
dari investasi. Terdapat 2 (dua) jenis return yaitu return realisasian (realized
return) dan return ekspektasian (expected return). Return realisasian
(realized return) merupakan return yang telah terjadi sedangkan return
ekspektasian (expected return) merupakan return yang diharapkan investor
akan diperolehnya di masa yang akan datang. Sehingga pada umumnya para
investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan pasti mengharapkan
keuntungan berupa pengembalian yang hendak didapat dari hasil investasi.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham
Menurut Samsul (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi return
yang berada di luar perusahaan seperti (faktor makro ekonomi yang meliputi
tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, kondisi ekonomi internasional,
dll) dan (faktor non ekonomi yang meliputi peristiwa politik dalam negeri
maupun luar negeri, peperangan, demonstrasi, dll). Sedangkan faktor mikro
adalah faktor yang berada di dalam perusahaan itu sendiri seperti laba bersih
per saham, nilai buku per saham dan rasio keuangan lainnya.
C.Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam tinjauan pustaka,
maka kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Kenaikan dividen yang dibayarkan lebih tinggi merupakan isyarat bagi
investor bahwa manajemen perusahaan memperkirakan laba di masa datang
akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan reaksi positif sehingga return saham
naik. Sedangkan penurunan dividen atau kenaikan dividen yang lebih kecil
merupakan suatu isyarat bahwa manajemen meramalkan laba di masa yang akan
datang rendah. Hal ini akan menyebabkan reaksi investor menjadi negatif Pengumuman
dividen naik
Pengumuman dividen turun
sehingga return saham turun (Mulyati, 2003). Hal ini menunjukkan
pengumuman kenaikan maupun penurunan dividen dapat diikuti dengan
kenaikan maupun penurunan return saham dan diduga adanya hubungan antara
18 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris. Penelitian
empiris adalah penelitian yang menggunakan data sekunder dari pihak luar atau
eksternal kemudian diolah dan dianalisis secara keseluruhan. Penelitian yang
dilakukan merupakan event study yang bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan atau pengaruh berdasarkan suatu peristiwa (event). Data sekunder
yang digunakan oleh peneliti berupa laporan perusahaan yang telah diolah dan
telah dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia (BEI).
B.Populasi sasaran
Populasi sasaran dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Alasan
perusahaan manufaktur menjadi pilihan sebagai populasi sasaran karena jumlah
perusahaan manufaktur di Indonesia relatif sangat besar dibandingkan dengan
kategori-kategori perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Beberapa kriteria populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Semua perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek
2. Perusahaan yang membayarkan dividen tunai naik baik secara berturut-turut
maupun tidak berturut-turut selama periode pengamatan yaitu tahun 2012
sampai dengan 2014.
3. Perusahaan yang membayarkan dividen tunai turun baik secara berturut-turut
maupun tidak berturut-turut selama periode pengamamatan yaitu tahun 2012
sampai dengan 2014.
4. Perusahaan tidak melakukan corporate action pada tanggal pengumuman
seperti right issue, ipo (initial public offering), reverse stock split, dan go
private serta aksi koorporasi lainnya selama periode pengamatan.
5. Perusahaan yang mempunyai data harga saham harian tahun 2012-2014 dari
perusahaan yang membayar dividen tunai naik maupun turun.
6. Perusahaan yang menerbitkan saham dalam bentuk uang Rupiah.
C.Objek penelitian
Objek penelitian adalah tanggal pengumuman dividen tunai naik, tanggal
pengumuman dividen tunai turun, dan return saham terhadap perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.
D.Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2016.
2. Tempat Penelitian
E.Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi
yaitu dilakukan melalui pengumpulan data dan pencatatan data yang diperoleh
di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan publikasi dari situs
internet seperti www.idx.co.id, www.finance.yahoo.com dan www.ksei.co.id
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
1. Daftar nama semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan yang memenuhi kriteria populasi sasaran.
2. Data harga saham perusahaan yang telah memenuhi kriteria populasi sasaran.
Kriteria harga saham pada penelitian ini yaitu harga penutupan (closing
price).
3. Tanggal pengumuman dividen tunai untuk perusahaan yang mengalami
kenaikan dividen maupun penurunan dividen dilakukan selama 5 hari
sebelum pengumuman dan 5 hari setelah selama periode pengamatan.
F. Pengukuran variabel penelitian
Variabel penelitian yang akan digunakan adalah rata-rata return saham
dan pengumuman dividen.
1. Pengukuran rata-rata return saham selama periode pengamatan.
a. Menghitung return saham selama periode pengamatan.
Menurut Ang (1997) dalam Anindhita (2010), return saham adalah
tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukan. Investor berharap dengan melakukan investasi akan mendapat
suatu investasi, tentunya investor tidak ingin melakukan investasi.
Menurut Husnan (2003), untuk menghitung return saham diperlukan
rumus sebagai berikut:
Rit =
���−���−1���−1
Dimana:
Pit = harga saham individual i pada periode t (mulai t-5 pengumuman dividen sampai t+5 pengumuman dividen)
���− = harga saham individual i pada periode t-1 (mulai t-5 pengumuman dividen sampai t+5 pengumuman dividen)
b. Menghitung rata-rata return saham selama periode pengamatan.
�̅ = �� = � + � + � + � + � /�
Dimana:
�̅ = rata-rata
� , � , …, = return saham individual pada periode pengamatan (mulai t-5 pengumuman dividen sampai t+t-5 pengumuman dividen)
� = jumlah data populasi
2. Pengumuman dividen perusahaan manufaktur.
Data tanggal pengumuman dividen perusahaan manufaktur yang
mengumumkan dividen tunai dapat ditemukan dalam laporan perusahaan
yang dipublikasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau terdapat dalam
website www.idx.co.id dan www.ksei.co.id
3. Pengertian pengumuman dividen naik
Pengumuman dividen naik adalah pengumuman dividen yang mengalami
kenaikan ketika dibandingkan dengan pengumuman dividen di tahun
4. Pengertian pengumuman dividen turun
Pengumuman dividen turun adalah pengumuman dividen yang mengalami
penurunan ketika dibandingkan dengan pengumuman dividen di tahun
sebelumnya.
G.Teknik analisis data
Untuk mengetahui adanya hubungan pengumuman dividen naik dan
turun dengan return saham, dilakukan langkah-langkah teknik analisis data yang
digunakan sebagai berikut:
1. Mendapatkan data perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria pada
periode pengamatan dari tahun 2012-2014.
2. Mendapatkan data tanggal pengumuman dividen tunai perusahaan yang
mengumumkan dividen naik maupun turun.
3. Menentukan periode pengamatan, yang ditetapkan oleh peneliti adalah 5 hari
sebelum pengumuman dividen tunai naik atau turun dan 5 hari setelah
pengumuman dividen tunai naik atau turun.
4. Mendapatkan data harga saham harian pada saat harga penutupan yaitu 5 hari
sebelum pengumuman dividen tunai naik atau turun perusahaan dan 5 hari
setelah pengumuman dividen tunai naik atau turun perusahaan. Setelah
mendapatkan data harga saham harian pada saat penutupan, dilanjutkan
dengan menghitung return saham dan rata-rata return saham perusahaan.
5. Melakukan analisis statistik deskriptif
Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif atalah statistik yang digunakan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan data populasi sasaran.
6. Klasifikasi data rata-rata return saham.
Mengklasifikasi data rata-rata return saham perusahaan yang dihasilkan
bertujuan untuk mengubah data variabel rata-rata return saham menjadi
beberapa kategori. Dalam pengklasifikasian data rata-rata return saham juga
akan dilihat apakah rata-rata return saham perusahaan mengalami perubahan
atau tidak.
7. Melakukan analisis tabulasi silang (Crosstabs)
Analisis yang menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan
kolom. Biasanya memiliki ciri-ciri yaitu dua variabel atau lebih yang
mempunyai hubungan secara deskriptif dan pada umumnya penyajian data
berskala nominal (Suyantoro, 2014).
8. Menarik kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil analisis melalui uji beda dua rata-rata
berpasangan. Menurut Trihendradi (2008), uji beda dua rata-rata berpasangan
adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama
terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu.
Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu
sedangkan pengukuran kedua dilakukan sesudahnya. Keeratan hubungan
dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi yang dihasilkan melalui uji beda dua
tinggi-rendahnya nilai koefisien korelasi yang dapat menjelaskan tingkat
hubungan antara kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Interpretasi koefisien korelasi
BAB IV DESKRIPSI DATA
A.Populasi Sasaran
Dalam penelitian ini, populasi sasaran yang digunakan adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun
2012 – 2014 dan perusahaan yang terpilih adalah perusahaan yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Selama tahun 2012 -2014
terdapat sekitar 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia).
Tabel 4.1 Distribusi Data Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 -2014 141 Perusahaan yang melakukan aksi koorporasi tahun 2012-2014 (55) Perusahaan yang datanya tidak lengkap/ tidak sesuai kriteria (60) Perusahaan yang membayarkan bukan dividen tunai (1) Perusahaan yang memenuhi kriteria (perusahaan yang
mengumumkan dividen naik dan turun) 25
Berdasarkan tabel 4.1, terdapat sekitar 141 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2012-2014.
Namun dikurangi sekitar 55 perusahaan karena telah melakukan aksi koorporasi
seperti stock split, right issue yang berdekatan dengan tanggal pengumuman
sehingga jumlahnya menjadi 86 perusahaan. Peneliti juga mengurangi sekitar 60
perusahaan yang datanya tidak lengkap ataupun tidak sesuai kriteria seperti
perusahaan yang tidak mengumumkan dividen selama periode pengamatan.
Selain itu peneliti mengurangi 1 perusahaan karena mengumumkan
dividen saham sehingga jumlah perusahaan sekarang yang sesuai dengan kriteria
sebanyak 25 perusahaan. Dari sekitar 25 perusahaan tersebut, peneliti
melakukan sebanyak 23 pengamatan untuk perusahaan yang mengumumkan
dividen naik sedangkan sebanyak 7 pengamatan untuk perusahaan yang
mengumumkan dividen turun.
B.Data singkat perusahaan
Tabel 4.2 Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik
No. Kode
(Emiten) Nama perusahaan
Tanggal pengumuman
1 DLTA Delta Djakarta Tbk 08-Mei-12
03-Jun-13 2 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk. 23-Juni-14
3 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 23-Mei-12
4 GDYR Goodyear Indonesia Tbk.
05-Jun-12 17-Juni-13 19-Mei-14
5 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 18-Juni-13
6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
16-Mei-12 03-Juni-13 20-Mei-14
7 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk. 14-Sept-12
18-Juli-13
8 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 16-Mei-12 03-Juni-13
9 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
10-Mei-12 16-Mei-13 16-Mei-14 10 JECC Jembo Cable Company Tbk. 21-Juni-13
11 KBLM Kabelindo Murni Tbk. 12-Jun-12
12 LION Lion Metal Works Tbk. 08-Juni-12 10-Juni-13
13 LMSH Lionmesh Prima Tbk. 08-Juni-12
10-Juni-13
14 MERK Merck Tbk. 24-April-12
15 MRAT Mustika Ratu Tbk. 26-Juni-12
Tabel 4.2 Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik (lanjutan)
No. Kode
(Emiten) Nama perusahaan
Tanggal pengumuman
16 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
12-Juni-12 14-Juni-13
17 SKLT Sekar Laut Tbk. 10-Jun-13
18 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
02-Juli-12 07-Mei-13 27-Maret-14 19 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk. 12-Jun-12 20 TCID Mandom Indonesia Tbk. 26-April-12 21 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. 30-Mei-12 22 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. 05-Juni-14
23 VOKS Voksel Electric Tbk. 23-Mei-13
Sumber: data diolah (2016)
Tabel 4.3 Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun
No. Kode
(Emiten) Nama perusahaan
Tanggal pengumuman
1 GGRM Gudang Garam Tbk. 02-Juli-13
2 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 04-Juni-12
11-Juni-14 3 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 20-Mei-14 4 INDR Indo-Rama Synthetics Tbk. 05-Juli-12
5 MERK Merck Tbk. 25-Maret-13
6 SCCO Supreme Cable Manufacturing &
Commerce Tbk. 06-Juni-14
7 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. 11-Juni-13
28 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.Analisis data dan pembahasan 1. Pengumpulan data
Data dalam penelitian ini berupa pengumuman dividen naik dan
turun dan return saham. Penelitian ini akan menganalisis hubungan
pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham perusahaan dari
tahun 2012-2014. Perhitungan statistik, analisis tabulasi silang dan mencari
hubungan pengumuman dividen dengan return saham dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS 21. Cara perhitungan data variabel penelitian
sebagai berikut:
a. Menghitung return saham selama periode pengamatan.
Rit =
���−���−1 ���−1Contoh perhitungan return saham perusahaan Darya-Varia Laboratoria
Tbk. (DVLA) pada t+1 adalah sebagai berikut:
�
����=
3 − 33= -0,0074
Data harga saham harian sekitar hari pengumuman dividen naik dan
turun secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2
b. Menghitung rata-rata return saham perusahaan selama periode
Contoh perhitungan rata-rata return saham perusahaan Darya-Varia
Laboratoria Tbk. (DVLA) pada t+1 sampai dengan t+5 adalah sebagai
berikut:
�̅ = − , + − , + , + − , + − ,
�̅ = − ,
Data rata-rata return saham perusahaan secara keseluruhan dapat dilihat
pada lampiran 3 dan 4.
2. Perhitungan rata-rata return saham perusahaan yang mengumumkan
dividen naik dan turun.
Tabel 5.1 Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan
Sumber: data diolah (2016)
Tabel 5.2 Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Turun.
3. Statistik deskriptif perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen
naik dan turun
a. Statistik deskriptif perusahaan manufaktur sebelum dan setelah
pengumuman dividen naik
Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Naik.
Rata-rata return saham
Nilai minimum -0,0162 -0,0305
Nilai maksimum 0,0231 0,0216
Rata-rata 0,0018 -0,0029
Sumber: data diolah (2016)
Pada tabel 5.3 merupakan rata-rata return saham sebelum dan
setelah pengumuman dividen naik dengan jumlah 23 perusahaan atau
sebanyak 23 pengamatan. Diketahui bahwa perusahaan manufaktur
dengan nilai minimum rata-rata return saham sebelum pengumuman
dividen naik adalah perusahaan Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yaitu
sebesar -0,0162 sedangkan nilai minimum rata-rata return saham
perusahaan manufaktur setelah pengumuman dividen naik adalah
Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) yaitu sebesar -0,0305.
Selain itu, diketahui juga bahwa nilai maksimum rata-rata return
saham perusahaan manufaktur sebelum pengumuman dividen naik
adalah Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) yaitu sebesar 0,0231. Sedangkan
nilai maksimum rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah
pengumuman dividen naik adalah Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) sebesar
-0.012
Berdasarkan tabel 5.3, terlihat rata-rata return saham perusahaan
sebelum pengumuman dividen naik sebesar 0,0018 sedangkan rata-rata
return saham perusahaan setelah pengumuman dividen naik sebesar
-0,0029. Penurunan rata-rata return saham perusahaan manufaktur
setelah pengumuman dividen naik, diduga adanya reaksi negatif dari
investor dengan cara menjual saham perusahaan sehingga rata-rata
return saham perusahaan manufaktur bergerak ke arah negatif atau
mengalami penurunan.
Gambar 5.1. Perubahan Rata-rata Return Saham Perusahaan
Manufaktur Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik.
Berdasarkan gambar 5.1 tampak adanya fluktuasi rata-rata
return saham perusahaan setelah pengumuman dividen naik. Sempat
terjadi peningkatan pada t+2 sampai t+3 namun mengalami penurunan
Awalnya investor melihat kenaikan dividen merupakan sinyal
yang bagus mengenai kinerja perusahaan di masa sekarang. Namun
pada t+4 penurunan yang signifikan terjadi diduga karena investor
menyadari risiko besar yang dimiliki oleh perusahaan yang
mengumumkan dividen naik, salah satunya adalah diduga perusahaan
akan sulit mengembangkan bisnisnya jika tidak dapat mengatur
besarnya dividen yang akan dibagikan maupun keuangan perusahaan.
Jika manajemen lebih memprioritaskan investor dibandingkan dengan
pertumbuhan perusahaan dikhawatirkan perusahaan bisa kalah saing
dengan perusahaan yang lainnya sehingga berdampak pada penurunan
keuntungan. Alasan ini yang diduga membuat investor lebih memilih
untuk menarik dana (menjual) saham perusahaan daripada
mempertahankan ataupun membeli saham perusahaan.
b. Statistik deskriptif rata-rata return saham perusahaan manufaktur
sebelum dan setelah pengumuman dividen turun
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun
Rata-rata return saham
Nilai minimum -0,0014 -0,018
Nilai maksimum 0,0170 0,0052
Rata-rata 0,0064 -0,0027
Sumber: data diolah (2016)
Pada tabel 5.4 merupakan rata-rata return saham perusahaan
manufaktur sebelum dan setelah pengumuman dividen turun yang
minimum rata-rata return saham sebelum pengumuman dividen turun
dimiliki oleh perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yaitu
sebesar -0,0014 sedangkan perusahaan dengan nilai minimum rata-rata
return saham setelah mengumumkan dividen turun sebesar -0,018
adalah Gudang Garam Tbk (GGRM).
Hasil lain pada tabel 5.4, diketahui juga bahwa nilai maksimum
rata-rata return saham perusahaan sebelum pengumuman dividen turun
ditempati oleh perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM) sebesar
0,0170. Sedangkan nilai maksimum rata-rata return saham perusahaan
manufaktur setelah pengumuman dividen turun adalah Supreme Cable
Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) sebesar 0,0052.
Selain pada tabel 5.4, rata-rata return saham perusahaan
manufaktur sebelum mengumumkan dividen turun sebesar 0,0064
sedangkan rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah
mengumumkan dividen turun menjadi sebesar -0,0027. Penurunan
terjadi diduga karena adanya penjualan saham investor sehingga
rata-rata return saham bergerak ke arah negatif.
Gambar 5.2 tampak bahwa terjadi penurunan yang signifikan
pada saat hari diumumkan adanya penurunan dividen. Terjadinya
penurunan rata-rata return saham setelah pengumuman diduga reaksi
investor yang terlalu berlebihan setelah mengetahui akan adanya
-0.02 -0.015 -0.01 -0.005 0 0.005 0.01 0.015
t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t-0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5
Gambar 5.2. Perubahan Rata-rata Return Saham Perusahaan Sebelum dan Setelah Penumuman Dividen Turun.
Penurunan dividen ini disebabkan karena manajemen
perusahaan meramalkan akan adanya penurunan keuntungan di tahun
yang akan datang sehingga investor meresponnya dengan menjual
saham daripada mempertahankan sahamnya di perusahaan. Diduga
investor menganggap bahwa penurunan dividen berpotensi pada
penurunan keuntungan pada tahun berikutnya.
4. Klasifikasi data rata-rata return saham
Tabel di bawah ini merupakan hasil dari pengklasifikasian data rata-rata
return saham perusahaan manufaktur sebelum dan setelah pengumuman
dividen naik dan turun:
Rata-rata return saham bernilai min atau di bawah nol = negatif
Rata-rata return saham bernilai nol = nol
Tabel 5.5 Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang
return saham Perubahan
Setelah
Sumber: data diolah (2016)
Tabel 5.6 Klasifikasi Data Rata-Rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun
return saham Perubahan
Tabel 5.6 Klasifikasi Data Rata-Rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun (Lanjutan)
No Kode
return saham Perubahan
Sebelum
Sumber: data diolah (2016)
5. Analisis tabulasi silang jumlah perusahaan sebelum dan setelah
pengumuman dividen naik dan turun berdasarkan rata – rata return saham
perusahaan manufaktur.
a. Hasil perubahan jumlah perusahaan sebelum dan setelah pengumuman
dividen naik.
Tabel 5.7 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik Berdasarkan Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan tabel 5.7 jumlah perusahaan yang memiliki
rata-rata return saham negatif sebelum pengumuman dividen naik sebanyak
8 perusahaan atau sekitar 34,8%, sebanyak 2 perusahaan yang memiliki
perusahaan yang rata-rata return saham positif sebanyak 56,5% dari
jumlah total perusahaan sebelum pengumuman dividen naik.
Setelah pengumuman kenaikan dividen, terdapat 4 perusahaan
yang mengalami peningkatan menjadi rata-rata return saham positif dan
1 perusahaan yang naik menjadi 0 (nol). Hanya 3 perusahaan yang tetap
memiliki rata-rata return saham negatif namun mengalami kenaikan
yaitu perusahaan Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) naik sekitar 70%
sedangkan 2 perusahaan lainnya seperti Indofood Sukses Makmur Tbk.
(INDF) dan Tempo Scan Pacific (TSPC) masing-masing mengalami
penurunan sebesar 76% dan 87%.
Selain itu hanya 1 perusahaan yang tetap memiliki rata-rata
return saham 0 (nol) setelah pengumuman dividen naik dan 1
perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata return saham menjadi
negatif yaitu perusahaan Lionmesh Prima Tbk (LMSH) sekitar 100%.
Perusahaan yang memiliki rata-rata return saham positif juga
mengalami perubahan setelah pengumuman. Sebanyak 8 perusahaan
yang turun menjadi negatif dan 5 perusahaan yang rata-rata return
sahamnya tetap positif.
Meskipun 5 perusahaan rata-rata return sahamnya positif namun
yang mengalami penurunan yaitu perusahaan Delta Djakarta Tbk.
(DLTA) sekitar 31%, Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) sekitar 7% dan
Pertiwi Nusantara Tbk. (DPNS) dan Merck Tbk. (MERK) mengalami
kenaikan masing-masing lebih dari 100%.
Perubahan jumlah perusahaan setelah pengumuman dividen
diduga adanya perbedaan pandangan setiap investor. Bagi investor yang
hanya berorientasi pada besarnya dividen, kenaikan dividen merupakan
hal yang baik karena diharapkan akan terjadi peningkatan keuntungan
di masa depan setiap tahunnya. Ini dilihat dari setelah pengumuman
dividen naik terdapat perusahaan yang rata-rata return saham
meningkat menjadi positif.
Namun bagi perusahaan yang rata-rata return saham positif
turun menjadi negatif setelah pengumuman, diduga adanya
ketidakpuasan investor terhadap besaran dividen yang akan dibagikan
oleh perusahaan dan menganggap perusahaan dapat memberikan
kenaikan dividen yang lebih tinggi atau sesuai harapan investor.
Perusahaan tersebut adalah Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA),
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk (INTP), Kabelindo Murni Tbk (KBLM) dan Tembaga
Mulia Semanan Tbk. (TBMS) yang laba bersih maupun laba ditahan
Berikut persentase pertumbuhan laba bersih dan laba di tahan
perusahan dengan periode pengamatan 2012-2014:
Tabel 5.8 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan Tahun 2012-2014 yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif
No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Sumber: data diolah (2016)
Keterangan: perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5
Tabel 5.9 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan Tahun 2012-2014 yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif
No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Sumber: data diolah (2016)
Keterangan: perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 6
Selain itu, khusus untuk perusahaan Goodyear Indonesia Tbk.
(GDYR), Jembo Cable Company Tbk. (JECC) dan Supreme Cable
laba bersih menyebabkan investor lebih memilih untuk menjual saham
sehingga berdampak pada rata-rata return saham perusahaan bergerak
ke arah negatif. Diduga investor melihat penurunan laba bersih
perusahaan karena kinerja perusahaan yang menurun.
Laba bersih yang terdapat dalam laporan laba rugi merupakan
salah satu bagian laporan keuangan yang sering dijadikan indikator
kinerja perusahaan baik atau tidak. Salah satu diduga penyebab
menurunnya laba bersih adalah dari segi penjualan produk yang
dihasilkan tidak adanya inovasi baru. Dengan kata lain, menurunnya
laba bersih dikhawatirkan dapat berdampak pada penurunan pembagian
dividen di masa yang akan depan.
b. Hasil perubahan jumlah perusahaan sebelum dan setelah pengumuman
dividen turun
Tabel 5.10 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Turun Berdasarkan Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur.
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan tabel 5.10, jumlah perusahaan yang memiliki
memiliki rata-rata return saham 0 (nol) atau hanya sekitar 14,3% dan 1
perusahaan yang rata-rata return saham negatif sebanyak 14,3% dari
jumlah total perusahaan sebelum pengumuman penurunan dividen.
Pada tabel 5.10 terlihat perubahan jumlah perusahaan yang
rata-rata return saham negatif menjadi positif setelah pengumuman dividen
turun. Tampak tidak terjadi perubahan jumlah perusahaan dengan
rata-rata return saham 0 (nol) setelah pengumuman dividen turun. Bahkan
terjadi penurunan rata-rata return saham positif menjadi negatif
sebanyak 3 perusahaan dan yang menjadi 0 (nol) sebanyak 1
perusahaan setelah pengumuman dividen. Hanya 1 perusahaan yang
rata-rata return saham tetap positif namun mengalami penurunan yaitu
perusahaan Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO).
Selain itu, pada tabel 5.10 terdapat 1 perusahaan yang
mengalami peningkatan rata-rata return saham negatif menjadi positif
yaitu perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), padahal jika
melihat dari persentase pertumbuhan laba bersih perusahaan sedang
mengalami penurunan dari tahun 2012-2013 dan berbanding terbalik
dengan laba ditahannya yang mengalami peningkatan di tahun yang
sama (dapat dilihat pada tabel 5.11 dan 5.12). Diduga investor tidak
mempermasalahkan penurunan laba bersih yang dialami oleh
perusahaan karena masih adanya peningkatan laba ditahan selama tahun
Selain itu, diduga investor meyakini prospek perusahaan di masa
depan masih bagus karena perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk.
(INDF) merupakan perusahaan besar dan dapat bersaing dengan
perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman sehingga
diduga tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan. Perusahaan
Indofood juga selalu menghasilkan inovasi pada produk yang
dihasilkan dan diduga investor sudah memiliki kepercayaan yang besar
terhadap prospek maupun kebijakan yang diambil perusahaan. Hal ini
yang menyebabkan harga saham perusahaan bergerak ke arah positif
atau meningkat.
Tabel 5.11 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol).
No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Sumber: data diolah (2016)
Keterangan: perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 7
Tabel 5.12 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol).
No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Sumber: data diolah (2016)
Pada tabel 5.11 dan 5.12 tampak bahwa laba bersih maupun laba
ditahan perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM), Gajah Tunggal Tbk
(GJTL) dan Merck Tbk. (MERK) mengalami kenaikan setiap tahunnya
namun perusahaan lebih memilih untuk menurunkan dividen. Hal ini
yang diduga dijadikan salah satu alasan investor menjual saham
perusahaan karena tidak sesuainya ekspektasi investor. Kenaikan laba
bersih maupun laba ditahan setiap tahunnya, investor mengharapkan
akan adanya peningkatan pembagian dividen tetapi manajemen
perusahaan lebih memilih untuk mengumumkan penurunan pembagian
dividen. Diduga investor kecewa terhadap kebijakan yang telah diambil
oleh perusahaan yang lebih membuat kebijakan penurunan dividen
dibandingkan dengan peningkatan pembagian dividen.
Kecuali untuk perusahaan Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR)
yang laba bersih mengalami penurunan sebesar 86,79%. Diduga
investor melihat penurunan laba bersih terjadi karena kinerja
perusahaan yang kurang baik untuk dapat meningkatkan laba bersih
yang berdampak pada investor membuat keputusan investasi untuk
menjual saham sehingga membuat rata-rata return saham perusahaan
6. Hubungan Pengumuman Dividen Naik dan Turun Terhadap Return
Saham.
a. Analisis dan pembahasan mengenai hubungan pengumuman dividen
naik terhadap return saham.
Tabel 5.13 Hubungan Pengumuman Dividen Naik Dengan Return Saham
N Korelasi Sig.
Sebelum Pengumuman & Setelah Pengumuman 23 -0,73 0,741
Sumber: data diolah (2016)
Pada tabel 5.13 tampak bahwa hubungannya negatif kuat dan
tidak signifikan. Berarti dividen naik dapat berhubungan dengan
penurunan return saham perusahaan. Temuan ini tidak sesuai dengan
dividend signaling theory yang menyatakan bahwa kenaikan dividen
akan meningkatkan harga saham. Diduga investor beranggapan bahwa
informasi pengumuman peningkatan dividen dari perusahaan kurang
relevan untuk dijadikan pengambilan keputusan investasi dari investor
karena tidak selalu mencerminkan kondisi keuangan, kinerja
perusahaan, laba bersih ataupun laba ditahan perusahaan sedang bagus.
Hal ini yang diduga membuat investor pada akhirnya lebih memilih
menjual saham atau menggunakan besarnya dividen yang diterima
untuk reinvestasi di perusahaan lain yang lebih menarik atau
menjanjikan di masa depan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Saptariningsih, dkk
tahun sebelumnya tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga saham
atau return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ (Bursa
Efek Jakarta). Perilaku investor terhadap pengumuman dividen naik
seperti ini diduga mendukung tax differential theory yang tidak
menyukai pembagian dividen yang besar. Menurut Putri (2014) bahwa
kebijakan dividen seperti meningkatkan pembagian dividen dapat
menghambat pertumbuhan perusahaan karena dana yang dimiliki
perusahaan untuk melakukan reinvestasi berkurang.
b. Analisis dan pembahasan mengenai hubungan pengumuman dividen
turun terhadap return saham.
Tabel 5.14 Hubungan Pengumuman Dividen Turun Terhadap Return Saham
N Korelasi Sig.
Sebelum Pengumuman & Setelah Pengumuman 7 -0,659 0,107
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan pada tabel 5.14 tampak bahwa hubungannya
negatif kuat dan tidak signifikan. Berarti dividen turun dapat
berhubungan dengan peningkatan return saham dan tidak sesuai dengan
dividend signaling theory yang menyatakan bahwa penurunan dividen
akan membuat harga saham turun. Diduga investor tidak menggunakan
informasi pengumuman dividen turun untuk mengambil keputusan
investasi dan adanya faktor kepercayaan investor terhadap kinerja