BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data yang penulis paparkan dalam kajian “Makna Tradisi Dhawuhan di Desa Cukil Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut Makna Tradisi Dhawuhan adalah untuk penghormatan kepada lelembut dan menyucikan diri dan melestarikan lingkungan. Hal itu terlihat dari tindakan-tindakan dalam upacara sesaji. Sesaji sebagai wujud persembahan dimaksudkan untuk menjaga keselarasan dan keseimbangan hidup antara alam sekitar dengan alam gaib. Melalui penyiraman Dawet di atas batu yang dikeramatkan dengan tujuan untuk meminta hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Makna Tradisi Dhawuhan juga dapat menjalin rasa kebersamaan, gotong-royong, tidak membeda-bedakan agama, tidak ada perbedaan antara orang yang kaya dan orang yang miskin.
B. Saran
1. Kepada sesepuh-sesepuh Desa Cukil
2. Kepada Masyarakat
Pelaksanaan Tradisi Dhawuhan hendaknya tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh semua komunitas masyarakat Desa Cukil. Agar Tradisi Dhawuhan tidak luntur, dengan melibatkan generasi muda. Selain sebagai identitas daerah juga dapat meningkatkan hubungan sosial antara warga masyarakat di Desa Cukil.
3. Kepada Pemerintah