• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Program Kesling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Tingkat Puskesmas Program Kesling"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGI

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

PELAKSANA PROGRAM BUDI CANDRA KIRANA SKM

NIP 197509022007011006

UPT PUSKESMAS CIAWI

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya akhirnya penyusunan Perencanaan Program Kesling tahun 2015 ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari bahwa Perencanaan Program Kesling ini masih banyak kekurangannya, namun kami mengharapkan dengan adanya Perencanaan Program Kesling ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi kami, begitu juga bagi pihak yang membutuhkan.

Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan pendapat yang konstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan perencanaan tahunan ini, sehingga apa yang menjadi target dan visi serta misi Puskesmas menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Demikianlah Perencanaan Program Kesling ini kami susun agar dapat dipedomani bersama untuk mencapai status kesehatan masyarakat yang optimal.

Ciawi, Januari 2015

Diketahui

Kepala Puskesmas Ciawi

Dr Salma A Alatas NIP. 196010281992022001

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45.

Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan, Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program kegiatan pelayanan kesehatan.

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.

program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Ada (6) upaya dasar yang dilakukan di bidang kesling 1) Penyehatan sumber air bersih (SAB)

(4)

Kegiatan upaya penyehatan air meliputi ; surveilans kualitas air, inspeksi sanitasi SAB, pemeriksaan kualitas air, Kelompok pengguna air WSLIC.

2) Penyehatan lingkungan pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga (jaga), saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan sampah (TPS).

3) Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)

Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan pangkas rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan sarana kesehatan lain, sarana pendidikan dan perkantoran

4) Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM)

Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan 5) Pemantauan Jentik nyamuk dan PSN (pemberantasan Sarang Nyamuk)

Petugas sanitasi puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk.

6) Konsultasi kesling klinik sanitasi

Pemberian konsultasi gratis kepada masyarakat/pasien yang menderita penyakit yang berhubungan dengan lingkungan seperti; diare, kecacingan, penyakit kulit, TB Paru, dan lainnya.

1.2 Tujuan

Umum : Meningkatkan kemampuan manajemen Program Kesling Puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam upaya Peningkatan

pencapaian program Kesling.

Khusus :

1. Dapat disusunnya rencana usulan kegiatan program Kesling 2. Dapat disusunnya rencana pelaksanaan kegiatan progaram Kesling

(5)

BAB II

VISI DAN MISI PUSKESMAS SERTA MOTTO

Visi UPT Puskesmas Ciawi

“ Menjadi Puskesmas Unggulan dan terstandarisasi dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Ciawi menuju tercapainya Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”

Misi UPT Puskesmas Ciawi

1. Memberikan pelayanan yang bermutu terjangkau dan berkualitas sesuai standar

2. Mewujudkan system Manajemen dan pengelolaan sumber daya secara efektif,efisien dan tranparansi serta akuntabel

3. Berkoordinasi dan bersilaturohmi secara berkesinambungan dengan lintas sector dan lintas program

4. Memotifasi kemandirian untuk hidup sehat bagi individu maupun masyarakat Kecamatan Ciawi

5. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciawi

6. Membina Upaya kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan dunia usaha serta masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas Ciawi

7. Menjalin kebersamaan antar karyawan di UPT Puskesmas Ciawi.

MOTO “TERSENYUM”

“ TERdepan pelayanan KeSEhatannya dan NYaman untuk Masyarakat” Sebagai penjabaran dari visi misi maka visi dan misi program kesling

VISI : Mewujudkan masyarakat sehat mandiri di bidang kesling MISI :

1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan lingkungan.

2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan lingkungan yang paripurna , merata, bermutu dan berkeadilan. 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya di bidang kesehatan

(6)

4) Menciptakan tata kelola lingkungan yang baik.

BAB III

(7)

3.1 Tugas Pokok

Tugas pemegang program adalah sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Uraian tugas pemegang program gizi berdasarkan struktur organisasi adalah sebagai berkut.

1. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan. a. Menyusun TOR rencana Satu tahunan

b. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana satu Tahunan c. Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana satu

Tahunan

d. Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan tingkat Kabupaten/ Kota,

e. Menganalisis data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana lima tahunan tingkat kabupaten/kota

f. Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat kabupaten/kota g. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima

tahunan tingkat kabupaten/kota.

h. Mengolah data secara sederhana tingkat kabupaten/ kota untuk menyusun rencana tahunan

i. Menganalisis data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat kecamatan/puskesmas.

j. Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat kecamatan/puskesmas. k. Menyusun rencana 3 (tiga) bulanan tingkat kecamatan/puskesmas

l. Menyusun rencana bulanan tingkat kecamatan/puskesmas m. Menyusun rencana operasional tingkat kecamatan/puskesmas n. Menyusun data/literature untuk menyiapkan penyusunan petunjuk teknis/petunjuk pelaksana

o. Menyusun data/literature dalam rangka menyusun pedoman.

2) Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan.

(8)

lingkungn

b) Melakukan pengolahan data secara manual untuk pengamatan kesehatan lingkungan

3) Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan

a) Melakukan pemeriksaan secara sederhana. pada obyek kelompok II b) Mengambil sample secara sederhana pada obyek kelompok II

c) Menentukan diagnosa dan treatment intervensi obyek kelompok I awal secara konvensional

d) Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok II awal secara sederhana

e) Melakukan konsultasi kesling obyek kelompok I awal lokal

4) Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.

a) Membuat instrumen sederhana untuk identifikasi perilaku dalam rangka persiapan kegiatan.

b) Membuat instrumen lanjut untuk identifikasi perilaku dalam rangka persiapan kegiatan

c) Mengumpulkan data primer untuk identifikasi perilaku dalam rangka persiapan kegiatan

d) Mengumpulkan data sekunder untuk identifikasi perilaku

e) Melakukan tabulasi dan pengumpulan data sederhana untuk menganalisis perilaku

f) Menganalisis secara sederhana tentang perilaku

g) Membuat perencanaan sederhana untuk pemberdayaan masyarakat h) Mengembangkan materi sederhana untuk pemberdayaan masyarakat

i) Mempersiapkan dan memelihara alat peraga j) Melakukan pemberdayaan individu secara umum k) Membuat laporan hasil pemberdayaan

l) Melakukan pengumpulan data tentang masalah kesehatan dalam rangka menggerakkan dan mengerahkan kelompok masyarakat potensial. m) Melakukan pertemuan lintas program

(9)

5) Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan lingkungan. a) Membuat karya ilmiah hasil penelitian bidang kesehatan yang

dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.

b) Membuat karya ilmiah hasil penelitian bidang kesehatan yang

dipublikasikan dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui instansi yang berwenang (LIPI).

c) Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang kesehatan yang tidak dipublikasikan tetapi

didokumentasikan pada perpustakaan dalam bentuk buku dan atau makalah. d) Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan

sendiri dalam bidang kesehatan yang dipublikasikan dalam bentuk buku dan atau makalah

e) Membuat karya tulis ilmiah popular di bidang kesehatan lingkungan yang disebarluaskan melalui media massa

6) Menterjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang kesehatan lingkungan

a) Menterjemahkan/menyadur buku di bidang kesehatan lingkungan yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan atau diedarkan secara nasional.

b) Menterjemahkan/menyadur buku di bidang kesehatan lingkungan yang dipublikasikan dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh instansi yang berwenang (LIPI)

c) Menterjemahkan/menyadur buku di bidang kesehatan lingkungan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk buku dan atau makalah.

d) Membuat abstrak tulisan ilmiah yang dimuat dalam penerbitan.

7) Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan.

8) Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan.

(10)

BAB IV

PENCAPAIAN PROGRAM KESLING TAHUN 2015& PERENCANAAN PROGRAM KESLING TAHUN 2016

(11)

N

o Jenis Kegiatan Kegiatan Pencapaian

Pencapaian IKU Target IKU 1 Pengawasan rumah Rumah sehat 85,75 45.48 71,1

Rumah bebas jentik 90 90 100

2 Pengawasan Jamban Keluarga Memakai Jamban yang memenuhi syarat kesehatan 90,55 53.41 78,22 3 Pengawasan SPAL

SPAL yang dipeiksa

88.99 70.75 78,21 Rumah dengan SPAL

yang

memenuhi syarat 4 Pengawasan

TTU

TTU yang Diperiksa

97.5 41.90 72,73 TTU yang memenuhi

syarat 5 Pengawasan

SAB

SAB yang diperiksa

88,37 66.06 90,21 SAB yang memenuhi

syarat 6 Pengawasan TPM TPM yang diperiksa 70,27 27.82 71,07 TPM yang memenuhi syarat

4.2. Perumusan Masalah dan Penyebab Masalah Program Kesehatan Lingkungan

No Rumusan Masalah Berbagai Faktor

Penyebab Masalah Perumusan Penyebab Masalah

1 Cakupan jamban yang memenuhi syarat masih rendah, 53.41%

sedangkan target 78.22%

 Masih adanya sebagian dari

masyarakat yang tidak mempunyai jamban

 Kepemilikan rumah yang masih berstatus sewa/kontrak

 Tidak tersedianya lahan untuk membuat septictank

(12)

2 Masih rendahnya cakupan SPAL yang memenuhi syarat dari target 78.21 %, tercapai baru 70,55 % dan septictank  Perilaku / kebiasaan masyarakat  Faktor ekonomi  Dukungan LS (Lintas Sektor)

 Sarana dan prasarana yang tidak mendukung  Masih adanya masyarakat yang mengalirkan air pembuangannya langsung kesungai  Masih kurangnya system drainase  Rendahnya status ekonomi keluarga  Kepemilikan rumah

yang masih berstatus sewa/kontrak

 Perilaku / kebiasaan masyarakat yang BAB di sungai dan

sembarangan tempat

 Masyarakat mengganggap bahwa membuat jamban itu mahal

 Kurangnya dukungan / sokongan dari lintas sektoral untuk

mengajak masyarakat untuk membuat jamban sederhana

 Masih rendahnya pencapaian SPAL yang memenuhi syarat kesehatan

3 Masih rendahnya pengawasan TTU target 72.73 pencapaian 41.90

Tertutupnya akses petugas dalam pengawasan TTU

Kerja Sama dengan Lintas sektoral yang terkait

(13)

4.3 Perumusan Pendekatan Pemecahan Masalah Program Kesehatan Lingkungan No Rumusan Penyebab Masalah Inventarisasi Alternatif Pendekatan Pemecahan Masalah Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah 1. 4. Cakupan jamban yang memenuhi syarat kesehatan masih rendah  Melakukan penyuluhan PHBS secara berkelanjutan  Kunjungan rumah secara berkelanjutan  Membuat jamban/bowl percontohan dengan melibatkan dinas terkait  Menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan lintas sector  Mengajak masyarakat

untuk

membuat jamban yang sesuai dengan syarat kesehatan

 Menyebarkan leaflet tentang kesehatan

 Membuat jadwal penyuluhan

 Membuat jadwal kunjungan rumah

 Memberikan contoh

pembuatan jamban yang baik

 Bekerjasama dengan lintas sector

 Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mau melakukan perubahan terhadap lingkungan

 Memberikan informasi melalui leaflet tentang

(14)

lingkungan  Pelatihan natural leader  Sosialisasi CLTS ke Sekolah  Memberikan OH petugas kesehatan lingkungan  Melatih masyarakat untuk

bisa melakukan perubahan dan mengajak masyarakat lain yang tidak punya jamban agar mau membuat jamban

 Menjelaskan tentang bahaya BABS (Buang Air Besar Sembarangan)

 Mengusulkan OH petugas

4.4 Inventarisasi rencana kegiatan Program Kesehatan Lingkungan

No Pendekatan pemecahan masalah

Inventarisasi rencana kegiatan

Rencana kegiatan

1 Membuat jadwal penyuluhan PHBS

Jadwal penyuluhan Setiap bulan (12 x setahun)

2 Membuat jadwal kunjungan rumah

Jadwal kunjungan Setiap bulan (12 x setahun)

(15)

3 Memberikan contoh

pembuatan jamban yang baik

Menerangkan / menjelaskan tentang system SPAL yang baik

3 x setahun

4 Menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan lintas sector

Bekerjasama dengan lintas sector untuk menjadikan salah satu desa ODF

Setiap 3 bulan

5 Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mau

melakukan perubahan terhadap lingkungan

Memotivasi masyarakat untuk mau berperilaku hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan keliling

Setiap bulan (12 x setahun)

4.5 Rencana usulan kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Kegiatan

pokok

Rencana kegiatan Target Volume kegiatan Sasaran Kesling Pemeriksaan Rumah Jamban SAB SPAL Sampah Jentik 12 x setahun 12 x setahun Rumah Masyarakat Pemeriksaan

TTU 2 x setahun 2 x setahun

Tempat-tempat umum Pemeriksaan TPM 2 x setahun 2 x setahun Tempat pengolahan

(16)

makanan Klinik sanitasi

Setiap ada kasus yang di rujuk dari poli

Setiap ada kasus yang di rujuk dari poli Masyarakat yang berkunjung ke pelayanan kesehatan

4.6 Analisa Hambatan Potensial Program Kesehatan Lingkungan

N O

KEGIATAN KEMUNGKINAN HAMBATAN PELAKSANAAN

LANGKAH MENCEGAH TIMBULNYA HAMBATAN

1 2 3 4

1 Penyuluhan Tidak semua masyarakat datang diundang atau tidak berada dirumah

 Melalui undangan

 Kunjungan rumah oleh petugas dan kader kesling

 2 Membuat

jadwal kunjungan

Adanya jadwal yang bentrok dengan kegiatan lain

Konfirmasi ulang sebelum jadwal kunjungan 3 Menerangkan / menjelaskan tentang pembuatan jamban sehat

Dana tidak ada Mengusulkan permintaan dana ke Lintas Sektor

4 Bekerjasama dengan lintas sector untuk menjadikan salah satu desa ODF

Masyarakat yang tidak sulit untuk berubah

Melakukan pendekatan dan kerjasama dengan tokoh masyarakat

5 Memotivasi masyarakat untuk mau

Masyarakat yang tidak sulit untuk berubah

Melakukan pendekatan dan kerjasama dengan tokoh masyarakat

(17)

berperilaku hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan keliling 6 Mengusulkan leaflet ke DKK

Dana tidak di anggarkan Di usulkan dalam anggaran 7 Melakukan

pelatihan

natural leader dan pemicuan CLTS

Kurangnya keaktifan dari natural leader dalam melakukan pemicuan

Bekerjasama dengan petugas kesehatan

8 Melakukan pemicuan CLTS pada murid SD

Kurang mengerti murid SD tentang bahaya dari BABS

Bekerjasama dengan guru dalam memberikan motivasi kepada murid untuk melakukan perubahan

9 Mengusulkan OH petugas pada PTP ini

(18)

BAB V PENUTUP

Penyusunan perencancanan program kesling ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan program kesling sehingga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terarah .

Menjadi acuan pada kegiatan perencanaan anggaran pada anggaran operasional atau BOK dan JKN sehingga kegiatan dapat bejalan sesui rencana.

Diharapkan pada semua pihak yang terkait dapat melaksanakan program kesling dengan baik dan profesional sehingga mendapat hasil yang lebih baik.

Akhirnya kami mengharapkan dukungan dari semua pihak maupun lintas sektoral terkait buntuk dapat berperan serta dalam program kesehatan yang kami rencanakan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pesan komunikasi politik serat Kala Tida, dapat ditarik kesimpulan bawa subjek dalam hal ini adalah Pujangga memberikan gambaran yang dominan pada rusaknya tatanan

Pertan-aan tentang saatsaat dimana konseli +e+as dari masalah. S96T didasarkan pada gagasan dimana ada saatsaat dalam hidup konseli ketika masalah -ang mereka

1) 1 Perusahaan Tercatat mengikuti Peraturan Bapepam dan LK No. 2) 6 Perusahaan Tercatat berbeda Tahun Buku pada Maret dan Mei dan September. Dengan demikian terdapat 52

Συνήθως, ως χρονικ σημείο εμφανίσεως αναφέρονται τα πρώτα μετά την πτώχευση της Oθωμανι- κής Aυτοκρατορίας χρνια (1876) και ως

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhisebagian persyaratan menyelesaikan program studi S-1 pada Fakultas Teknik Program studi Teknik Sipil Universitas

[r]

1. Buka winbox kemudian login. Pada menu pool seperti pada Gambar 6 diisi pada name dan IP address untuk menentukan IP yang akan digunakan untuk VPN user.

Meskipun sudah ada sistem pencatatan dan cara pencatatan yang baik dan benar di dalam buku panduan SOP budidaya jeruk pamelo madu Bageng Kabupaten Pati dari mulai