• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA."

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA XI (PERSERO)

PABRIK KARUNG ROSELLA BARU

SURABAYA

OLEH :

MARIA INDAH SARI NPM : 0732010095

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga

sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang perguruan tinggi.

Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan

judul “SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN PERSEDIAAN BARANG DI

PK. ROSELLA BARU”.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

Dalam penulisan Skripsi ini tak lepas dari bantuan, bimbingan dan

dorongan dari pihak instansi baik secara langsung maupun secara tidak langsung

yang berhubungan dengan penulisan Skripsi ini. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr.Ir Minto Waluyo,MM, selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik

(3)

bagi penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

5. Bapak Ir. M. Anang F, MMT, dan Bapak Suseno Budi P,ST, MT selaku

Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, masukan serta

nasehat kepada saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.

6. Pimpinan dan Staf Pk Rosella Baru yang memberikan Ijin dan kesempatan

kepada saya untuk melakukan Penelitian.

7. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku yang telah memberikan banyak

dukungan, semangat serta doa restu baik secara moril maupun materiil

sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

8. Mas Mario yang telah memberikan bantuan material.

9. Adek.ku Mariani yang memberikan support, makasih sister...

10. Teman – teman angkatan 2007 terima kasih atas dorongan dan semangatnya,

terima kasih juga atas kebersamaan kita selama ini.

11. Semua Temen-temen mahasiswa U.P.N khususnya jurusan Teknik Industri

angkatan 2007 maupun angkatan atas dan bawah yang penulis kenal.

12. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.

Semoga Kemampuan dan pengetahuan telah tercurahkan demi

kesempurnaan Skripsi ini, namun keterbatasan dan kekurangan tetaplah ada. Oleh

karena itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan ini

(4)

kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan Tugas Akhir

(Skripsi) ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya,Januari 2012

(5)

KATA PENGANTAR……..………... i

DAFTAR ISI ..……….………... iii

DAFTAR TABEL………... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ……...……….…... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang………... 1

1.2

Perumusan Masalah ....……….……... 3

1.3

Batasan Masalah ……...……… 3

1.4

Tujuan Penelitan……….………... 3

1.5

Asumsi ...……….…….… 4

1.6

Manfaat Penelitian ……… 4

1.7

Sistematika Penelitian ... 5

(6)

iv

2.2

Pokok – pokok sebuah SIM... ... 9

2.3 Konsep Dasar Informasi ... …….. 10

2.3.1 Data...………... 10

2.4

Informasi... ……... 11

2.4.1

Kualitas Informasi... 11

2.4.2

Pengembangan Sistem... 12

2.4.3

Sistem Informasi Menurut Level Organisasi... 14

2.5

Bagan Alir Dokumen ... ……... 15

2.6

Sistem Informasi manufaktur…………...………...……... 17

2.7

Data Flow Diagram………...………...………... 18

2.8

Persediaan... ……… 20

2.8.1

Klasifikasi Barang Persediaan... 21

2.9

Pengkelasan dan Pengkodean…..…………..………. 22

2.10

Gudang dan Pergudangan…………..………. 23

2.10.1

Administrasi pergudangan………. 24

2.11

Visual basic net...………. 25

2.12

My SQL... 26

2.13

Economic Order Quantity... 27

(7)

3.2

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel... 32

3.3

Langkah – Langkah pemecahan Masalah…...………... 33

3.4

Metode Penggolahan Data... 38

3.5

Flow Chart Persediaan barang... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Pengumpulan Data...44

4.2

Analisis Sistem...44

4.2.1 Sistem Informasi Manajemen Persediaan...44

4.3

Perencanaa Sistem...45

4.3.1 Identifikasi Permasalahan Pada Sistem...45

4.3.2 Perancangan Kebutuhan Informasi...46

4.3.3 Perancangan Prosedure...47

4.3.3.1 Alur Sistem...48

(8)

vi

4.3.4 Perancangan Input...52

4.3.5 Perancangan Data base...52

4.4

Perancangan Program Komputer...52

4.4.1 Validitas Rancangan Sistem informasi Manajemen Persediaa...52

4.4.2 Verifikasi Program Komputer...53

4.4.3 Hubungan Antar Data Base...53

4.4.3.1 konseptual Modeling Data...53

4.5

Implementasi...55

4.5.1 Cara Kerja Program...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan...67

(9)
(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi………..12

Gambar 2.2 Pengembangan Sistem ………...14

Gambar 2.3 simbol yang digunakan di bagian alir dokumen...17

Gambar 2.4 Notasi Proses DAD ………...19

Gambar 2.5 Simbol Simpanan Data Di DAD ………....20

Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah...34

Gambar 3.2 Flowchart Persediaan Barang...42

Gambar 4.3 Konteks Diagram...49

Gambar 4.4 DFD Level 1 ...50

Gambar 4.5 DFD Level 2...51

Gambar 4.6 Conceptual Data Modeling...54

Gambar 4.7 Physical Data Modelling...55

Gambar 4.8 Dialog LogIn...56

Gambar 4.9 Menu Utama...56

Gambar 4.10 Aplikasi Stok Bahan...57

Gambar 4.11 Perhitungan Metode EOQ...57

Gambar 4.12 Form Data Supplier...58

Gambar 4.13 Form Stok Bahan Baku...59

(11)

Gambar 4.17 Form Cari Data Supplier...63

Gambar 4.18 Form Cari Data Stok Bahan...63

Gambar 4.19 Form Cari Data Bahan Produksi...64

Gambar 4.20 Form Cari Data Stok Barang...64

Gambar 4.21 Laporan Data Supplier...65

Gambar 4.22 Laporan Data Stok Bahan...65

Gambar 4.23 Laporan Data Produksi...66

(12)

ABSTRAK

The very rapid technological developments are accompanied by advances in technology, leading companies must devote all its resources optimally and professional company to support the company's success in confronting fierce competition in this era of globalization. The company's success is highly dependent on the success of management in carrying out his job. The success of the company's management depending on the availability of relevant information from appropriate data processing. In order for information work can be handled in a systematic and practical need for management information systems.

New Pk.Rosella is a company engaged in the manufacture of plastic bags. Along with the development company the right information is necessary to accurately Pk. Rosella in handling the administration of sales and warehouse stock. To assist the decision making process by management. Unavailability of appropriate information systems, rapid and accurate lead time data processing and report maker becomes ineffective and can cause kesalahn in preparing reports that will ultimately affect the process penganbilan decision by management.

The purpose of this study is to design a management information system in order to obtain the results of the election effective and efficient inventory and inventory related permasalahn overcome the design information data base, which contains information on design inputs and design outputs in the form of a report - the report.

From the research results obtained that information systems designed to improve the procedure warehouse stock sales activities and becoming more effective because it can shorten the time of reporting, speed up delivery of information to managers so that production can easily control the existing inventory in warehouse.

(13)

Perkembangan teknologi yang sangat pesat yang di iringi oleh kemajuan teknologi, menyebabkan perusahaan harus mengarahkan seluruh sumber daya perusahaan secara maksimal dan professional untuk mendukung keberhasilan perusahaan dalam menghadapkan persaingan yang ketat di era globalisasi ini. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam melaksanakan pekerjaannya. Keberhasilan manajemen perusahaan tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara sistematis dan praktis perlu adanya manajemen sistem informasi.

Pk.Rosella baru merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan karung plastik. Seiring dengan perkembangan perusahaan informasi yang tepat secara akurat sangatlah diperlukan Pk. Rosella dalam menangani administrasi penjualan dan stok gudang. Untuk membantu proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Belum tersedianya sistem informasi yang tepat, cepat dan akurat menyebabkan waktu pemprosesan data dan pembuat laporan menjadi tidak efektif serta dapat menimbulkan kesalahn dalam pembuatan laporan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada proses penganbilan keputusan oleh pihak manajemen.

Adapun tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi manajemen agar didapat hasil pemilihan persediaan yang efektif dan efisien serta mengatasi permasalahn yang menyangkut persediaan informasi yang merancang data base, merancang input yang berupa informasi dan merancang output yang berupa laporan – laporan.

Dari hasil penelitian didapat bahwa sistem informasi yang dirancang dapat memperbaiki procedure kegiatan penjualan dan stok gudang mejadi lebih efektif karena dapat mempersingkat waktu pembuatan laporan, mempercepat penyampaian informasi kepada manajer produksi agar dengan mudah dapat mengontrol persediaan yang ada digudang.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketergantungan dunia usaha terhadap komputerisasi sudah berlangsung

sejak dua atau tiga dasawarsa yang lalu. Tidaklah mengherankan bila diera

globalisasi dan informasi ini, komputer merupakan pendukung handal dalam

kemajuan suatu perusahaan, khususnya sebagai ketersediaan dan pengembangan

sistem informasi manajemen di berbagai bidang.

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang

terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan

yaitu menyampaikan informasi. Selain itu sistem informasi yang dapat dibangun

dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan produktivitas,

menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah),

meningkatkan layanan dan kepuasan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam

perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen. Sedangkan secara

umum manfaat-manfaat sistem informasi tersebut dapat dikategorikan sebagai

manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible

benefit).

Sistem informasi persediaan yang baik dan akan sangat membantu pihak

manajemen dalam menentukan keputusan – keputusan ataupun kebijakan –

kebijakan yang nantinya akan mempengaruhi jalannya proses produksi, stock

barang baik tidaknya suatu sistem informasi sangat tergantung dari cepat

(15)

memberikan informasi secara cepat , tepat serta akurat kepada pihak –pihak yang

memerlukan.

PT.Perkebunan Nusantara XI (Persero) PK. Rosella Baru Surabaya

merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri karung plastik dan benang

multiflament. Perusahaan dituntut agar dapat menghasilkan produksi yang sesuai

permintaan pelanggan dan mengirimkannya sesuai dengan permintaan pelanggan

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Banyaknya jumlah barang yang harus ditangani serta frekuensi keluar

masuknya barang digudang semakin tinggi membutuhkan suatu sistem informasi

yang dapat mengolah data dengan cepat dan menghasilkan suatu informasi yang

akurat, relevan dan tepat waktu. Saat ini sistem informasi persediaan yang ada di

PK Rosella Baru PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) bersifat sederhana dan

dilakukan dengan cara manual. Hal ini menyebabkan lambatnya atau sulitnya

mendapatkan informasi persediaan. Sistem informasi persediaan yang

terkomputerisasi akan sangat membantu perusahaan dalam melaksanakan semua

kebijakan yang berkaiatan dengan persediaan.

Karena permasalahan tersebut, maka perlu dibuat suatu sistem informasi

manajemen dengan membuat suatu program database. Dengan adanya program

database ini, maka hasil yang diharapkan adalah agar dapat menyederhanakan

sistem kerja manual yang ada sekarang dengan sistem yang terkomputerisasi dan

juga dapat meningkatkan tingkat ketelitiannya. Selain itu juga , informasi yang

diberikan akan lebih akurat relevan dan tepat waktu, sehingga mempermudah

(16)

3

informasi yang pada akhirnya dapat mendukung pengambilan keputusan yang

akurat oleh pihak manajerial perusahaan.

1.2 Per umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah uraian diatas maka dirumuskan masalah

sebagai berikut:

“ Bagaimana merancang sistem informasi manajemen persediaan barang

di PK. Rosella baru ?”

1.3 Batasan Masalah

Agar hasil penelitian dapat lebih terarah, spesifik, dan tidak terlalu melebar

atau menyimpang dari tujuan semula, maka perlu adanya pembatasan masalah,

yaitu :

1. Sistem informasi yang akan dipelajari dan dikembangkan ialah sistem

persediaan barang berupa bahan baku dan barang jadi.

2. Pengembangan sistem informasi yang dilakukan meliputi perbaikan sistem.

3. Tidak dilakukan perhitungan biaya.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk merancang Sistem Informasi

(17)

1.5 Asumsi

Dalam penelitian ini diasumsikan:

1. Operator mengerti dalam menjalankan sistem yang baru.

2. Diasumsikan data supplier telah terdata secara resmi diperusahaan.

3. Pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan order

yang dilakukan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

•Dapat menyederhanakan sistem kerja manual yang ada sekarang dengan

sistem yang terkomputerisasi dan juga dapat meningkatkan ketelitian. •Membatu memperlancar operasi kerja.

•Memiliki sistem pengarsipan yang lebih rapi, efektif, dan efisien.

2. Bagi Mahasiswa

•Sebagai bahan perbandingan teori dan praktek sehingga dapat menambah

wawasan yang sangat penting bagi mahasiswa di masa depan.

•Dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya didapat secara

teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata.

3. Bagi Universitas

•Sebagai perbendaharaan perpustakaan dan study banding bagi mahasiswa

(18)

5

1.7 Sistematika Penulisan

Pada dasarnya sistematika penyusunan berisikan mengenai uraian yang

akan dibahas pada masing-masing bab, sehinnga setiap bab akan mempunyai

bahas topik sendiri.

Adapun sistematika dari tugas akhir ini :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir

ini yang menguraikan tentang perusahaan, masalah yang terdapat

diperusahaan, batasan masalah, asumsi, maksud dan tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini mengemukakan dasar-dasar teori yang yang berhubungan dan

berkenaan dengan topic yang dibahas dan akan dipakai sebagai dasar dalam

menganalisa dan memecahkan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian, langkah – langkah penelitian,

langkah – langkah analisa sistem, dan langkah – langkah perancangan

sistem.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai identifikasi permasalahan,

(19)

yang diterapkan serta analisa kebutuhan informasi, juga membahas

mengenai perancangan sistem yang terdiri dari diagram perancangan input

dan output dari program.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan dari pemecahan masalah dan

memberikan saran terhadap perbaikan sistem yang digunakan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem,

yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada

komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada

prosedure mendefinisikan sistem sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005 : 1)

Suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur

lebih menekankan pada urut-urutan operasi didalam sistem. Prosedur

(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neusehel sebagai berikut: (HM.

Jogiyanto, 2005: 1)

Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal

(tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih

departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam

dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Lebih lanjut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D.

Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut : (HM.

Jogiyanto,2005: 2)

Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan

(21)

(Who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana

(how) mengerjakannya.

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen

atau komponenya, didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sistem

sebagai berikut ini: (HM. Jogiyanto, 2005: 2)

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu.

Lebih lanjut Raymond Mecleod, Jr. mendefinisikan sistem sebagai

berikut:(Mecleod, 2001: 11)

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen

atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi

yang lebih luas karena pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari

beberapa subsistem atau elemen-elemen bagian. Komponen-komponen atau

subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan saling berhubungan

membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat

tercapai. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analisa dan

perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai

komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari

sistem tersebut.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan

maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada

(22)

9

biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran

dalam ruang ingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama,

seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan.

Untuk sistem akuntasi atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan

bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih

tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup darimana memandang sistem

tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan

bergantian dan tidak dibedakan.

2.2 Pokok – Pokok Sebuah SIM

Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen – elemen

fisik sebagai berikut :

1. Perangkat keras komputer

2. Perangkat lunak

a. Perangkat lunak sistem

b. Perangkat lunak terapan umum

c. Program aplikasi

3. Data Base ( data yang tersimpan dalam media penyimpan komputer)

4. Prosedure

5. Petugas pengoperasian.

Dalam Penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari :

Program untuk melaksanakan penggolahan komputer

Prosedure untuk membuat terapan menjadi operasional ( formulir,

(23)

Subsistem terapan dapat diuraikan dalam fungsi keorganisasian yang

mendukung ( pemasaran, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya ) atau

dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan. ( Gordon B. Davis

1985:15,16).

2.3 Konsep Dasar Infor masi

Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem dimana informasi

dapat didefinisikan sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005: 8)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak

dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan

nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat,

benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.3.1 Data

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,

aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak

berpengaruh secara langsung kepada pemakai. ( Abdul kadir, 2003 :29 )

Data yang terformat adalah adalah data dengan suatu format tertentu.

Misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai

(24)

11

2.4Infor masi

McFadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang

telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan

seseorang yang menggunakan data tersebut. Shannon dan Weaver, dua

orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk

mendefinisikan informasi ( kroeneke, 1992 ). Menurut mereka, informasi

adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima.

Artinya dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.

Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (Abdul kadir, 2003 :

31 ).

2.4.1 Kualitas Infor masi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari

tiga hal yaitu: (HM. Jogiyanto, 2005: 10)

1. Informasi harus akurat (accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk

(25)

3. Relevan (relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda.

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari

informasi dengan bentuk bangunan yang dtunjang oleh tiga buah pilar.

Gambar . 2.1 Pilar k ualitas infor masi

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 10)

2.4.2 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun

suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama

perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai

berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 35)

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem

yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang

(26)

13

misalnya kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat

menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin, serta tidak

effisiennya operasi.

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem

yang baru, dikarenakan kebutuhan informasi yang semakin luas,

volume pengolahan data semakin meningkat.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)

Untuk meraih kesempatan sehingga membutuhkan informasi yang lebih

baik supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain dan

kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang

meningkat kepada langganan.

3. Adanya instruksi-instuksi (directives)

Penyusunan sistem yang baru karena adanya instruksi-intruksi dari

pimpinan ataupun dari luar (peraturan pemerintah).

Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan dan

kesempatan yang dapat diraih, sehingga sistem yang lama harus

diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti seluruhnya, yaitu :

- Laporan yang tidak tepat waktunya

- Isi laporan yang sering salah

- Pengiriman barang yang sering tertunda

- Kegiatan yang tumpah tindih

- Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi

(27)

- Pemesanan kembali barang yang tidak effisien

- Bertumpuknya back-order tertundanya pengiriman karena kurangnya persediaan barang)

Karena adanya permasalahan tersebut maka sistem yang lama

memerlukan perbaikan sehingga pengembangan sistem sangat diperlukan

untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih

kesempatan-kesempatan yang ada memenuhi kesempatan yang diberikan.

Gambar 2.2 Pengembangan sistem

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 37)

2.4.3 Sistem Infor masi Menur ut Level Or ganisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi:

(Abdul Kadir, 2003 : 94)

1. Sistem Informasi departemen

2. Sistem Informasi Perusahaan.

3. Sistem Informasi Antarorganisasi.

Sistem yang ada

Permasalahan kesempatan instruksi

Pengembangan sistem

Memecahkan masalah meraih kesempatan memenuhi instruksi

(28)

15

Serupa dengan pembagian menurut level organisasi, kroenke (1992)

mengklasifikasikan sistem informasi dalam sebuah organisasi menjadi tiga

kelompok : (Abdul kadir, 2003 :95 )

1. Sistem Informasi Probadi.

2. Sistem informasi kelompok kerja ( workgroup information system ) dan

3. Sistem Informasi perusahaan (enterprise information system)

2.5 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan

alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan

alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya.

Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol

sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 796)

a. Simbol Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk

proses manual, mekanik atau komputer

b. Simbol Kegiatan Manual

Menunjukkan pekerjaan manual

c. Simbol Simpanan Offline

Adalah file non-komputer yang diarsip urut nomor

(29)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut huruf

(alfabetical)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut tunggal

(cronogical)

d. Simbol Proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program

komputer

e. Simbol Hard disk

Adalah simbol yang menunjukkan input atau output

menggunakan hard disk.

f. Simbol Diskette

Menunjukkan input atau output menggunakan

diskette

g. Simbol Keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line

keyboard

h. Simbol Penjelasan

Menunjukkan penjelasan dari suatu proses A

(30)

17

i. Simbol Penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih

sama atau ke halaman lain

j. Simbol Keputusan

Menunjukkan adanya penyeleksian kondisi

k. Simbol Display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

l. Simbol Garis Alir

Menunjukkan arus dari proses

m. Simbol Titik Terminal

Menunjukkan awal dan akhir suatu proses

Gambar 2.3 Simbol yang digunakan di bagan alir dok umen (Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 10)

2.6 Sistem Infor masi manufaktur

Sistem Informasi Manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk

mendukung fungsi produksi, yang mencangkup seluruh kegiatan yang

terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses memproduksi barang

(31)

2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram atau DFD adalah diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data. DFD sering digunakan

untuk menggambarkan suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara

logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan

fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk,

diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and

design) yang menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur

dan jelas dan merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

Beberapa simbol yang digunakan didalam DFD (Data Flow

Diagram): (HM. Jogiyanto, 2005: 700)

1. Kesatuan Luar (External Entity),

Kesatuan luar merupakan kesatuan lingkungan di luar sistem yang

dapat berupa barang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input

atau menerima output dari sistem.

Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak dan dapat

diberi identifikasi dengan huruf kecil diujung kiri atas sebagai berikut :

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu anak panah. Arus data ini

mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data

menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem

(32)

19

dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis

panahnya.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses

untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses.

Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi panjang

dengan sudut-sudut tumpul.

Gambar 2.4 Notasi pr oses di DAD

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :

1. Identifikasi proses, umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan

nomor acuan dari proses yang ditulis pada bagian atas di simbol proses.

2. Nama proses, menunjukkan apa yang dikerjakan proses tersebut. Nama

proses diletakkan dibawah identifikasi proses di simbol proses.

3. Pemroses, menunjukkan proses manual yaitu siapa atau dimana proses

dilakukan dan ditulis dibawah nama proses.

4. Simpanan Data (Data Store)

Disimbolkan dengan sepasang garis horisontal pararel yang tertutup di

salah satu ujungnya. Simpanan data hanya berhubungan dengan proses

menunjukan proses up-date terhadap data yang tersimpan di simpanan

data, sedangkan arus data yang berasal dari simpanan data menunjukkan Identifikasi

(33)

bahwa proses menggunakan data yang tersimpan di dalam simpanan

data.

Gambar 2.5 Simbol simpanan data di DAD

2.8 Per sediaan

Barang persediaan atau disebut inventory adalah barang – barang yang biasanya dapat dijumpai digudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau

tempat – tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku barang setengah jadi, barang jadi, barang – barang unutk keperluan operasi, atau barang – barang untuk keperluan suatu proyek. Tujuan mengadakan persediaan antara

lain : (Richardus, 2003 : 4 )

1. Memenuhi kebutuhan normal.

2. Memenuhi kebutuhan mendadak.

3. Memungkinkan pembelian atas dasar ekonomi

Manajemen Persediaan (inventory control ) atau disebut juga inventory

management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan

kebutuhan material sedemikan rupa sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan d

Ilain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal.

(34)

21

2.8.1 Klasifikasi Barang Per sediaan

Barang persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atau klasifikasi

antara lain : ( Richardus, 2003 : 8 )

1. Bahan baku ( raw material )

Bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolah menjadi

barang jadi, sebagai hasil utama dari perusahaan yang

bersangkutan.

2. Barang setengah jadi ( semi finished products )

Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang

sebagian akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi.

3. Barang jadi ( finished products )

Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang

merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutan dan siap

untuk dipasarkan atau dijual.

4. Barang umum dan suku cadang (general material and spare

parts )

Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk

operasi menjalankan perusahaan atau pabrik dan untuk

memelihara peralatan yang digunakan.

5. Barang untuk proyek ( work in progress )

Barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu

proyek baru.

(35)

Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dan disimpan

digudang menunggu penjualan kembali dengan keuntungan

tertentu.

2.9 Pengkelasan dan Pengkodean

Untuk mempermudah memahami data perlu dikelompokan dalam

kelas-kelas dan setiap kelas diberi kode tertentu. Pengkelasan adalah suatu

proses unutk mengenali dan mendapatkan suatu data dalam kelas-kelas

berdasarkan kesamaan sifat yang berguna. Hal – hal yang perlu diperhatikan

didalam pengkelasan :

1. Pengkelasan merupakan jawaban terhadap kebutuhan

pemakai.

2. Pengkelasan dapat dikembangkan untuk menerima

kemungkinan adanya item pengenal.

3. Pengkelasan logis dalam membagi – bagi data.

4. Pengkelasan dapat mengantisipasi kebutuhan yang luas.

Kode merupakan symbol dari kelas yang digunakan untuk mencatat,

mengkomunikasikan dan memproses data. Kode dapat brupa angka, huruf,

symbol khusus atau gambar. Dengan kode data item / record, file dapat

dikenal dengan jelas , disamping untuk retrieve dan manipulasi. Hal – hal

yang perlu diperhatikan dalam mendesain kode adalah :

1. Tiap kode mewakili item yang unik.

2. Bagan kode mempunyai logika sesuai dengan kebutuhan

(36)

23

3. Strukutur kode harus mudah dimengerti oleh setiap pemakai

organisasi.

4. Desain kode harus fleksibel untuk menampung kemungkinan

terjadinya perubahan.

5. Kode perlu mempunyai makna yang luas dalam setiap kondisi

dan situasi.

Perancangan system pengkodean sanagat membantu dalam

pengefisianan dan pengefektifan proses, bukan saja dalam proses

pemanggilan data tetapi juga pemyimpanan data. Dengan adanya kode –

kode tersebut dapat menghemat pengetikab data yang terlalu panjang dan

memudahkan operator untuk mengingatnya. Sedangkan untuk penyimpanan

dan pemngamanan data maka kode – kode tersebut dibuat berbeda satu

sama lain baik dalam satu file maupun dengan file – file yang lain sehingga

akan mencegah terjadinya penumpukan data yang sama atau data yang

hilang.

2.10 Gudang dan Per gudangan (inventory)

Pergertian gudang adalah bangunan yang dipergunakan untuk

menyimpan barang dagangan ( kata benda ), sedangkan pergudangan adalah

kegiatan menyimpan barang dalam gudang ( kata kerja ).

Gudang dan pergudanagn merupakan salah satu bagian penting dari

seluruh proses pabrik. Posisi ini berpengaruh besar terhadap lancer tidaknya

(37)

mempunyai tugas menerima barang, menyimpan barang dan mengeluarkan

barang.

Dalam arti yang lebih luas, gudang dan pergudanagn membahas

pemindahan serta penganan bahan dan barang jadi. Karena itu kita dapat

meninjau dari beberapa hal, yaitu :

1. Karakteristik barang tersebut ( apakah padat, cair , gas , atau

apakah lunak , mudah busuk , keras , berat , nilainya sangat

tinggi atau rendah atau hubungan antara nilai itu dengan berat

jenisnya ).

2. Sumber dari mana barang itu diterima dan bagaimana

mengantarkannya.

3. Apakah yang terjadi pada barang itu didalam gudang atau

dimana barang itu berhenti.

4. Tujuan terakhir barang itu, siapa yang membutuhkan dan untuk

keperluan apa.

2.10.1 Administr asi Per gudangan

Masalah administrasi digudang adalah sangat penting karena setiap

hal yang terjadi atau berlangsungnya harus didata dengan jelas. Ada

kemungkinan persediaan mengkonversikan sabagai masalah transportasi,

manajemen persediaan, pengemasan dan pergudanagan kedalam bahasa

computer yang dapat digunakan untuk memeriksa operasi system melalui

(38)

25

Konversi catatan – catatan kekomputer memudahkan penanganan

berbagai dokumen dalam satu system rutin. Selain itu, catatan – catatan

dapat dianalisis mengenai kegunaan data umpan balik yang cepat dan

pengembangan strategi perusahaan.

Manfaat penggunaan computer pada pergudangan adalah untuk

berbagai tujuan, antara lain :

1. Mencatat pengeluaran, penerimaan dan sisa yang ada digudang

dengan kecepatan tinggi.

2. Mencatat persediaan yang sedang dipesan dan menunggu

penyerahaan.

3. Memberikan informasi tentang barang yang sudah mencapai

pesanan ulang, dan dapat diprogram untuk membuat order

tambahan .

2.11 Visual Basic Net

Sejarah Visual Basic diawali dari pengembangan bahasa BASIC

(Beginner All Purpose Symbolic Instruction Code) di Darmouth College

Amerika Serikat pada awal tahun 1960-an. Sejak semula Basic memang

dirancang untuk udah dipelajari. Begitu sederhananya hingga nyaris semua

pakar pemrograman menggunakan Basic sebagai bahasa pemrogramannya.

Dalam pengembangan Visual Basic. Net ada banyak perubahan

radikal. Salah satunya adalah pengembangan dasar bagi semua alat – alat

pengembangan. Net. Dasar ini disebut NET Freamework yang menyediakan

(39)

(Ducan Mackenzie, Kent sharkey,2004 :17)

2.12 My SQL

MySQL merupakan database yang paling populer digunkan untuk

membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan

pengelola datanya.

Kepopuleran MYSQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk

digunakan, cepat, secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan

database perusahaan – perusahaan skala menengah – kecil. MySQL

merupakan database yang digunakan oleh situs – situs terkemuka di interned

untuk menyimpan datanya.

Software database MySQL kini dilepas sebagai sofrware manajemen

database yang open source, sebelumnya merupakan software yang

shareware. Shareware adalah suatu software yang dapat didistribusikan

secara bebas untuk keperluan penggunaan secara pribadi, tetapi jika

digunakan secara komersial maka memakai harus mempunyai lisensi dari

pembuatnya. Software open source menjadikan software dapayt di

distribusikan secara bebas dan dapat dipergunakan untuk keperluan bribadi

atau pun komersial, termasuk di dalamnya source code dari software

tersebut.

Database MySQL tersedia secara bebas Cuma – Cuma dan boleh

digunakan oleh setiap orang, dengan lisensi open source GNU General

Public Licence (GPL) atau pun lisensi komersial non GPL. Saat ini

perkirakan lebih dari 3 juta pemakai di seluruh dunia, dengan lebih dari

(40)

27

MP3.com, Motorola, NASA, Silicon Graphics, HP,Xerox, Cisco, dan Texas

Instruments.

Database MsSQL, merupakan database yang menjanjikan

sebagai,alternatif pilihan database yang dapat digunakan untuk sistem data.

Personel atau organisasi kita. Oracle sebagai database besar telah mermbuat

kit (modul) untuk memuydahkan proses migrasi dari MsSQL ke dalam

Oracle hal ini dapat menunjukan bahwa Oracle telah memperhitungan

database MySQL sebagai database alternatif masa depan. Demikian juga

dengan pengguna dari database MySQL, menunjukkan makib banyaknya

perusahaan besar menggunakannya. (Betha sidik, 2003 : 2)

2.13 ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan total biaya

persediaan disebut economic order quantity (EOQ). Model EOQ tersebut

dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi sebagai berikut :

1. Kebutuhan bahan bakun dapat ditentukan, relatif tetap dan terus menerus.

2. Tenggan waktu pemesanan dapat ditentukan dan relatif tetap.

3.Tidak diperkenankan adanya kekurangan persediaan artinya stetelah

kebutuhan dan tenggang waktu dapat ditentukan secara pasti berarti

kekurangan persediaan dapat dihindari.

4. Pemesanan datang sekaligus dan akan menambah persediaan.

5. Struktur biaya dapat berubah, biaya pemesanan atau persiapan sama tanpa

(41)

fungsi linier terhadap rata-rata persediaan dan harga beli atau biaya

pembelian perunit adalah konstant ( tidak ada potongan ).

6. kapasitas gudang dan modal cukup untuk menampung dan membeli

pesanan. (Drs. Zulian Yamit, Msi, 1999 )

2.14 Penelitian Terdahulu

a

a.. (Dhani Irawati, 2009, Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Penggajian di PT. Terang Fajar Persada Sidoarjo)

PT. TERANG FAJARPERSADA adalah perusahaan yang

bergerak di bidang manufaktur pengolahan dan pembuatan

furniture. Perusahaan ini telah berdiri cukup lama dan memiliki

karyawan yang cukup besar. Pada perusahaan ini absensi karyawan

masih dilakukan secara manual pada departemen masing – masing ,

begitu juga dengan lembur karyawan.

Penggajian sebagai subsistem dari manajemen personalia

merupakan hal yang vital bagi PT.TERANG FAJARPERSADA

karena penggajian sangat berpengaruh terhadap produktivitas

tenagta kerja bagi PT .TERANG FAJARPERSADA yang

mempunyai jumlah karyawan yang cukup banyak perhitungan gaji

karyawan yang dilakukan secara manual bisa menimbulkan banyak

masalah, dikarenakan terlambatnya informasi absen dan lembur

yang diberikan, pada pimpinan. Selain itu perhitungan yang manual

juga tidak efektif dan efisien , tidak jarang terjadi kesalahan hitung

(42)

29

maupun PT.TERANG FAJARPERSADA. Dengan system absensi

dan lembur yang masih manual pihak manajemen PT. TERANG

FAJARPERSADA tidak dapat langsung mengetahui data absen dan

lembur bila sewaktu – waktu dibutuhkan.

b. ( Siti Munawaroh, Perancangan Sistem Informasi Persediaan

Barang, Study kasus : di Universitas STIKUBANK Semarang) dari

jurnal Teknologi Industri.

Universitas STIKUBANK semarang merupakan salah satu

perguruan yang cukup besar di Jawa Tengah yang dalam hal ini

mempunyai satu tujuan yaitu untuk meluluskan mahasiswa –

mahasiswa yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan itu, Universitas

Stikubank semarang harus juga memperhatikan tujuan dari sub

sistem – subsistem yang ada didalamnya, yang nantinya akan saling

terkait. Salah satu sistem yang ada didalam Universitas Stikubank

semarang adalah sistem persediaan alat tulis kantor merupakan

suatu sistem yang tujuannya adalah menyediakan segala kebutuhan

alat tulis kantor yang dibutuhkan bila ada suatu kegiatan di

universitas stikubank semarang dan pada akhirnya nanti bisa

membuat suatu laporan yang dapat digunakan untuk evaluasi pada

waktu – waktu yang akan datang.

c. (Novi Surya Nugroho, 2005, Perancangan Sistem Informasi

Manajemen Persediaan Barang di Cv Surya Indah Gresik )

Diera globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia usaha

(43)

perdagangan maupun jenis usaha industri akan mempunyai dampak

terhadap perusahaan yaitu akan menimbulkan adanya persaingan

yang ketat. Timbulnya persaingan itu menuntut perusahaan agar

bekerja secara efektif dan efisien dalam proses prodduksi. Oleh

karena itu informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting

bagi perusahaan untuk menggambil keputusan.

Cv Surya Indah adalah perusahaan yang memproduksi

interior design dengan sistem produksi job order. Seiring dengan

perkembangan perusahaan, informasi yang tepat , cepat dan akurat

sangatlah diperlukan Cv Surya Indah dalam menangani administrasi

penjualan, pembelian dan gudang untuk membantu proses

pengambilan keputusan oleh pihak manajemen belum tersedianya

sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Menyebabkan waktu

memproses data dan pembuatan laporan menjadi tidak efektif serta

dapat menimbulkan kesalahan dalam pembuatan laporan yang pada

akhirnya akan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan oleh

pihak manajemen.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem

informasi manajemen agar dapat memperlancar arus informasi yang

dapat diperoleh perusahaan dengan menganalisis serta memperbaiki

arus informasi yang ada merancang basis data, merancang program

komputer dengan bahasa pemprograman visual basic 6.0 merancang

(44)

31

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sistem informasi

yang dirancang bermanfaat dapam efisiensi waktu memproses data

dan pembuatan laporan serta mengurangi kesalahan dalam

pembuatan laporan keterlambatan dalam pembelian bahan baku

dapat dicegah karena stok bahan baku dapat terkontrol dengan baik.

Sehingga dapat dihasilkan informasi dengan cepat tepat dan akurat

(45)

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitia n dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PK Rosella Baru PT. Perkebunan Nusantara XI

Surabaya. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei

samapai 2 Juni.

3.2. Identifikasi dan Definisi Oper a siona l Var iabel

Variabel yang digunakan adalah variabel – variabel yang berkaitan dengan

judul penelitian dimana variabel – variabel tersebut digunakan untuk

mempermudah didalam merancang sistem dan prosedur sistem informasi

manajemen persediaan. Variabel tersebut antara lain adalah :

a. Variabel terikat :

Sistem Informasi Manajemen Persediaan barang di perusahaan.

b. Variabel Bebas :

1.Data Stok Bahan

Data stok bahan yang dibutuhkan.

2.Data Supplier

Data yang digunakan sebagai identitas pengirim barang keperusahaan.

3.Data Produksi

Data tentang jumlah barang yang diproduksi.

4.Data Stock barang siap jual

(46)

33

3.3. Langkah – langkah Pemecahan Masalah

Agar lebih sistematis maka langkah – langkah yang harus dilakukan dalam

(47)
(48)

35

Keterangan Gambar :

1. Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan tinjauan kepustakaan untuk melandasi cara

berfikir, bertindak, dan memberikan arah penelitian serta membantu

menyelesaikan masalah.

2. Survey Awal

Pada tahap ini diteliti bagaimana sistem dan prosedur yang sudah

diterapkan.

3. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini disusun dengan memperhatikan faktor-faktor yang

menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut, kemudian menentukan suatu

metode untuk memecahkan masalah tersebut kemudian mencari pemecah

masalahnya.

4. Penetapan Tujuan Penelitian

Pada tahap penelitian tujuan ini dilakukan penetapan tujuan penelitian

dengan maksud agar langkah-langkah dalam pemecahan masalah menjadi terarah

dan mencapai sasaran yang diinginkan..

5. Analisa Sistem

Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap sistem yang meliputi:

a) Memahami cara kerja sistem

Ada dua cara dalam memahami cara kerja sistem antara, yaitu:

1) Menganalisa struktur organisasi

Menganalisa tugas, tanggung jawab dan wewenang dari tiap-tiap bagian

(49)

2)Identifikasi prosedur

Pada bagian ini didefinisikan prosedur yang berlaku pada sistem yang

akan dikembangkan.

b) Identifikasi permasalahan pada sistem

Memahami jalannya sistem dan masalah-masalah yang ditemukan pada

proses identifikasi.

c) Analisa kebutuhan informasi

a. Analisa dokumen dan laporan

Menganalisa macam-macam dokumen yang digunakan pada sistem yang

lama sebagai pedoman penyusun kebutuhan sistem informasi yang baru.

b. Analisa kebutuhan informasi

Pada tahap ini akan dianalisa kebutuhan informasi sesuai dengan tujuan

sistem dan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

6. Perancangan Sistem Informasi

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi manajemen dan

perancangan perangkat lunak. Tujuan perancangan sistem informasi ini adalah

untuk membentuk informasi yang terpadu sesuai dengan kebutuhan.

Perancangan sistem informasi meliputi:

a. Pembuatan kerangka sistem

Pembuatan kerangka perancangan sistem yang memuat desain sistem

secara garis besar kerangka ini nantinya akan dikembangkan secara lebih detail

(50)

37

b. Perancangan sub sistem

Untuk mempermudah dalam perancangan sistem maka sistem informasi

perlu dijabarkan menjadi sub sistem-sub sistem yang lebih ringkas.

c. Perancangan database

Dilakukan perancangan suatu sistem file yang saling berhubungan dan

berfungsi untuk mengolah sumber informasi yang saling berkaitan dan

memberikan informasi yang akurat dan konsisten. Berisi jenis-jenis dan susunan

file secara keseluruhan serta bagaimana masing-masing file berelasi satu dengan

lainnya juga dijelaskan fungsi dan kegunaan masing-masing file dalam sistem.

d. Perancangan input dan output

Yaitu merancang suatu sistem dialok yang mudah dimengerti sehingga

memudahkan pemakai dalam memasukkan data kedalam komputer serta

merancang tampilan laporan-laporan yang akan dihasilkan dari pengolahan data.

7. Perancangan Program

Perancangan perangkat lunak ini merupakan transformasi sistem informasi

dirancang sebelumnya yang kemudian dirubah kedalam bahasa pemrograman

sehingga mudah untuk dioperasikan. Kriteria yang nantinya dimiliki oleh

perangkat lunak tersebut, adalah mudah dalam penggunaan dan aplikasinya serta

memberikan informasi sejelas-jelasnya.

8. Validasi Program

Pembuatan perangkat lunak yang telah dilakukan kemudian diuji cobakan

untuk melihat dan mengevaluasi kinerja perangkat lunak tersebut dan mengetahui

(51)

9. Verifikasi Desain Sistem

Berdasarkan hasil verifikasi desain sistem maka bisa terlihat apakah sistem

dan perangkat lunak yang telah dibuat dapat berfungsi dengan baik dan semua

fungsi yang terlibat dalam sistem informasi manajemen telah masuk kedalam

program dan dapat menjawab apakah sistem informasi manajemen persediaan

barang yang dibuat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada perusahaan

secara signifikan.

10.Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya kemudian

didapatkan suatu kesimpulan sebagai intisari dan penyelesaian dari permasalahan

yang ada dan diberikan saran-saran sebagai bahan masukan yang berkaitan

dengan penelitian yang telah dilakukan

3.4 Metode Penggola han Data

Untuk melakukan perancangan sistem informasi manajemen pada

perusahaan, akan menggunakan Software Visual Basic.NET dan DataBase

My SQL.

1. Tahap Ana lisis Sistem

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul dan kita sudah mengetahui

sistem yang ada, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisa data tersebut,

sehingga diperoleh gambaran untuk perubahan sistem yang ada menjadi

(52)

39

1. Identifikasi sistem, prosedur dan permasalahan sistem.

a. Identifikasi sistem.

Bagian ini diidentifikasikan sebagai kegiatan-kegiatan yang

berlangsung pada masing-masing departemen, juga diidentifikasikan

personil-personil yang terlibat secara langsung dalam tugas maupun

wewenang.

b. Identifikasi prosedure

Bagian ini diidentifikasikan prosedur yang berlaku pada sistem yang

akan dikembangkan yaitu prosedur bagian gudang. Disini dapat dilihat

aktivitas yang terjadi dan hubungan antar departemen dalam

perusahaan.

c. Identifikasi permasalahan.

Diidentifikasikan mengenai permasalahan sistem yang ada dan

penyebabnya.

2. Memahami cara kerja sistem.

Pada bagian ini mempelajari jalannya sistem beserta permasalahan yang

muncul dan menghambat kelancaran sistem informasi yang ada. Pada

bagian ini juga mempelajari dokumen dan laporan yang digunakan pada

sistem yang ada saat ini, jaringan data dan distribusi laporan.

3. Analisi Sistem dan Pembuatan Laporan Hasil analisis.

Setelah melakukan identifikasi komponen sistem dan memahami cara

kerja sistem, maka dapat dilakukan analisa terhadap permasalahan yang

ada. Pada analisa dokumen dan laporan yang digunakan pada sistem yang

(53)

dilakukan analisa terhadap kebutuhan informasi untuk menjawab

permasalahn yang ada. Setelah semua analisis dilakukan dibuat laporan

hasil dari analisis yang dapat dikonsultasikan dengan penguna sistem,

yaitu pihak manajemen perusahaan yang dihadapi. Apabila hasil dari

analisa sistem ini disetujui pihak pengguna, maka dapat dilakukan

perancangan sistem. Tetapi jika hasil analisa sistem ini tidak disetujui,

maka akan dilakukan analisa ulang.

2. Per ancangan Sistem

Pada perancangan sistem informasi manajemen usulan ini, diharapkan

dapat menyelesaikan semua permasalahan sistem yang ada saat ini yang meliputi

beberapa perancangan, antara lain:

a. Perancangan Input dan Output

Pada perancangan input dilakukan perancangan sistem yang mampu

mengumpulkan dan mencatat data secara lengkap dan tepat, sehingga

memudahkan operator dalam memasukkan data ke komputer. Sedangkan pada

perancangan output dilakukan perancangan tampilan laporan-laporan yang

dihasilkan dari pengolahan data.

b. Pengembangan Sistem dan Prosedur

Pada bagian ini dilakukan pengembangan sistem dan prosedur kerja yang

ada, menjadi suatu sistem yang berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan pihak

manajemen perusahaan .

c. Perancangan Data Base dan program komputer

Pada tahap ini dirancang suatu sistem file yang saling berhubungan beserta

(54)

41

berkaitan dengan persediaan barang pada perusahaan, sehingga diperoleh

informasi yang dibutuhkan sesuai dengan sistem yang dirancang.

3. Uji Validitas Pr ogr am (Uji Coba Progr am)

Pada tahap ini dilakukan uji terhadap program yang telah dibuat dengan

tujuan menghindari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi, meliputi:

1. Pengetesan form, Dilakukan pada tiap form.

2. Pengetesan program. Apabila semua modul sudah dibuat diuji secara

terangkai sebagai satu program.

4. Tahap hasil dan Pembahasan

Setelah sistem informasi manajemen usulan diterapkan dan dilakukan

beberapa uji kelayakan, diperoleh hasil dan dilakukan pembahasan mengenai

kekurangan dan kelebihan dari sistem informasi manajemen usulan.

5. Tahap Kesimpulan dan sar an

Berdasarkan tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya kemudian

didapatkan suatu kesimpulan sebagai intisari dan penyelesaian dari permasalahan

yang ada dan diberikan saran-saran sebagai bahan masukan yang berkaitan

(55)

4.1 Pengumpulan Data

Pada proses pengumpulan data yang diperlukan untuk menganalisa sistem

serta untuk mengidentifikasi prosedur yaitu data bahan baku, data supplier, data

produksi, data barang siap jual.

4.2 Analisis Sistem

Tahap awal yang harus dilakukan pada perancangan system adalah analisis

terhadap sistem yang ada ( sistem yang sekarang digunakan ). Hal ini penting

untuk mengetahui apa dan bagaimana kondisi dari sistem yang saat ini tengah

berjalan.

4.2.1 Sistem Infor masi Manajemen Per sediaa n

Sistem informasi yang ada pada saat ini kegiatannya masih dilakukan

secara manual, mulai dari pencatatan sampai pembuatan laporan –

laporannya. Perusahaan belum mengoptimalkan komputer yang ada.

Sistem informasi manajemen pada PK. Rosella baru terdiri dari dua

bagian utama yaitu permintaan barang pada supplier, penjualan barang pada

pelanggan dan pencatatan stok barang digudang sebagai pendukung kegiatan

tersebut. Proses permintaan barang merupakan permintaan barang dari

supplier yang akan diserahkan ke staf gudang sesuai dengan permintaan

(56)

43

barang yang diminta sehingga dari pencatatan tersebut diketahui dan

diperoleh informasi mengenai jumlah barang yang perlu dipesan ke supplier.

Dari proses permintaan ini, barang akan dikirim langsung ke perusahaan

sebelum nantinya dilanjutkan ke gudang sehingga dapat diketahui barang

yang ada digudang sebagai stok persediaan.

Proses penjualan adalah sistem dan prosedur penjualan barang yang

ada diperusahaan kepada pelanggan/konsumen. Prosedur penjualan dengan

mencatat data barang yang dipesan kemudian dikeluarkan dari gudang untuk

memperoleh informasi keluar masuknya barang yang ada. Dari kedua proses

utama tersebut diatas, dimana keduanya menggunakan data persediaan

barang yang sama

Sebenarnya sistem informasi manajemen pada PK. Rosella baru

sudah cukup baik, hanya saja sistem tersebut masih menggunakan sistem

manual sehingga untuk memperoleh informasi yang akurat secara cepat

memerlukan waktu yang relatif lama karena harus menunggu penyusunan

laporan dari staf gudang dengan melihat catatan pada buku stok barang.

4.3 Per enca naan Sistem

Tahap ini merencanakan suatu sistem dengan memperhatikan sistem yang

ada serta memperhatikan permasalahan dan meningkatkan kinerja sistem dengan

(57)

4.3.1Identifikasi Per masalahan Pada Sistem

Permasalahan merupakan hasil identifikasi terhadap kebutuhan sistem

yang sekarang, sesudah sitem yang ada dianalisa secara mendetail maka

dilakukan analisa permasalahan. Langkah ini merupakan penjabaran dari

permasalahan.

Tabel 4.1 Identifikasi Masalah

No Per masalahan Identifikasi Masalah Tempat Ter jadinya Masalah 1. Lamanya pembuatan laporan penjualan Pembuatan laporan menyalin kembali dari catatan penjualan Bagian penjualan 2 Kesalahan dalam pendataan stok

Pendataan stok barang masih dilakukan dengan menghitung manual Bagian gudang 3 Lamanya pembuatan laporan stok barang Pembuatan laporan menyalin kembali dari catatan stok barang

Bagian gudang

Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa hal yang

menjadi permasalaan adalah :

Belum adanya sistem informasi yang menandai dan terkomputerisasi

dengan baik pada bagian penjualan dan gudang sehingga aktifitas

manajemen yang dilakukan kurang optimal. Kondisi ini berakibat pada

lambatnya mengakses informasi.

Melihat permasalahaan diatas, maka dengan adanya penelitian tentang

perancangan sistem informasi manajemen persediann ini diharapkan dapat

memberikan masukan mengenai pengembangan sistem dari yang sudah

(58)

45

4.3.2 Per ancangan Kebutuhan Infor masi

Perancangan kebutuhan informasi sangat penting artinya dalam suatu

sistem. Hal ini terutama berkaitan dengan input masukan dalam sitem dan

output yang nantinya hendak dihasilkan.

Tabel 4.2 Per encanaan Kebutuhan Infor masi

No Infor masi yang dibutuhkan Per iode Keter angan

1. Data Supplier Setiap saat Untuk mengetahui data

supplier secara rinci

2. Data stock bahan Setiap saat

Untuk mengetahui data stok bahan digudang secara rinci

3. Data produksi Setiap saat / tiap

periode tertentu

Untuk mengetahui data produksi setiap saat / tiap periode tetentu

4. Data stok barang siap jual Setiap saat / tiap periode tertentu

Untuk mengetahui data-data stok barang siap jual setip saat / tiap periode tetentu

5. Laporan supplier Setiap saat / tiap periode tertentu

Untuk mengetahui laporan supplier yang tersedia

6. Laporan stok bahan Setiap saat Untuk mengetahui laporan stok bahan secara rinci

7. Laporan produksi Setiap saat Untuk mengetahui

laporan produksi secara terperinci

(59)

4.3.3 Per ancangan pr osedur e

Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses

terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasikan pada aliran proses yang

terjadi, agar memperjelas proses alur aplikasi yang dibuat.

4.3.3.1Alur Sistem

Alur sistem ini Seorang petugas hanya meng-klik 2 kali icon aplikasi

setelah ini menunggu aplikasi terbuka dan petugas memilih menu, dimana

pada menu terdapat :

1. FILE

Pada halaman file ini terdapat beberapa pilihan untuk inputan data

diantaranya :

Data Supplier

Data Stok Bahan

Data Produksi

Data Stok Barang Siap Jual

2. TRANSAKSI

Pada halaman ini petugas melakukan inputan data penjualan

3. LAPORAN

Pada halaman ini petugas dapat melihat berbagai macam laporan

diantaranya :

Laporan Data Supplier

Laporan Data stok Bahan

(60)

47

Laporan Data Stok Barang Siap jual

4. CARI DATA

Pada halaman ini petugas dapat melakukan pencarian data

diantaranya :

Cari Data Supplier

Cari Data Stok Bahan

Cari Data Produksi

Cari Data Stok Barang Siap Jual

5. Aplikasi stok bahan plastik

Pada halaman ini , dapat melakukan pengisian bahan baku atau

pengiriman bahan baku dari silo / tempat pentimpanan ke mesin

produksi secara otomatis.

6. Perhitungan Metode EOQ

Pada halaman ini dapat melakukan atau mengetahui interval

pemesanan persediaan bahan baku.

4.3.3.2Konteks Diagr am

Diagram arus data yang ada pada rancangan sitem informasi

manajemen ini digunakan dengan menunjukkan aliran – aliran data yang

terjadi. Pembuatan didahulukan dengan membuat context diagram yang

(61)

4.4 Context Diagram

Penjelasan gambar 4.3 :

Petugas melakukan login terlebih dahulu, setelah itu petugas masuk dalam system

persediaan. Selanjutnya jika petugas akan membuat data supplier, maka masuk

pada entry data supplier. Jika ingin menginput atau mengetahui jumlah bahan

baku maka masuk pada entry data bahan baku. Dan apabila ingin menginput data

produksi, maka masuk pada entry data produksi. Untuk mengetahui atau

menginput data barang siap jual maka entry data stok barang jual. Dan apabila

ingin menginput data penjualan maka masuk entry data penjualan.

A. DFD LEVEL 1

Semua proses pada DFD level 0 atau konteks diagram diturunkan atau

(62)

49

4.5 DFD Level 1

Penjelasan Gambar 4.2 DFD Level 1 menunjukkan DFD level 1 dari sistem

informasi persediaan, yaitu :

1. Entry data, Cetak data, Hapus data

Petugas terlebih dahulu login kedalam sistem dengan memasukkan user name

dan password. Petugas mengentry data yang dibutuhkan. Setelah itu sistem

memberikan informasi data supplier, data stok gudang, proses produksi, stok

barang jual, penjualan kepada petugas.

2. Cetak Data

Petugas terlebih dahulu login kedalam sistem dengan memasukkan user name

dan password. Petug

Gambar

Gambar. 2.1 Pilar kualitas informasi  (Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Gambar 2.2 Pengembangan sistem
Gambar 2.3 Simbol yang digunakan di bagan alir dokumen
Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah
+3

Referensi

Dokumen terkait

- sel en*otel ku"oi* tin##i3 antar sel *apat *itero"os limfosit - sel en*otel ku"oi* tin##i3 antar sel *apat *itero"os limfosit - permukaan en*otel mempun+ai

Setelah terjadinya peperangan yang dimenangkan oleh pasukan Ibnu Zubair maka pasukan Mukhtar ats-Tsaqafi yang berjumlah ribuan orang yang terdiri dari kaum Mawali tewas sedang

Hasil penelitian menunjukkan skor perencanaan harian yang dicapai oleh kepala ruang di RS Tugu Ibu Depok pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol sebelum pelatihan

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMPENSASI, DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB).. (Studi pada Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Hubungan Antara

besarnya tarif pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin peserta Kartu Bekasi Sehat dan SKTM di RSUD sesuai tarif yang berlaku di RSUD Kota Bekasi berdasarkan

Pada penderita LES sangat membutuhkan dukungan dari orang lain dalam arti dukungan informasi bisa diberikan oleh keluarga, masyarakat, dokter, perawat dan tenaga

Usaha ternak sapi perah dapat difokuskan pada peningkatan produksi susu dan pedet, sehingga hasil produksi yang dihasilkan lebih optimal.. Produk yang dihasilkan, pasca panen