• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Tinjauan Tentang Animasi 2.1.1. Pengertian Animasi

Animasi berasal dari kata latin “anima” yang berarti jiwa (soul), bergerak, atau digerakkan seolah-olah tampak hidup atau bernyawa. Animasi dulu disebut dengan istilah motion picture yang berarti gambar bergerak. Animasi motion pictures dibuat dari beberapa rangkaian gambar diam, yang terdiri dari berbagai macam posisi dan pergerakan, dan jika dimainkan (played back) tidak lagi sebagai gambar statis lagi, tetapi sudah berupa perpaduan yang menghasilkan suatu gerakan ilusi yang halus1.

Dalam perkembangannya hingga kini, kita mengenal beberapa teknik untuk membuat animasi, yaitu2:

a. Teknik animasi Hand Drawn

Ini adalah teknik animasi klasik yang mengandalkan kemampuan tangan untuk membuat gambar frame by frame secara manual. Baik itu gambar tokoh karakter, maupun gambar background digambar dengan menggunakan tangan.

Setelah itu, gambar foreground dan background ditumpuk secara bersusun (layering) untuk kemudian dipotret satu per satu, hingga menghasilkan animasi yang utuh.

b. Teknik animasi Stop Motion / Clay Animation

Animasi dibuat dengan menggerakkan objek / model dari boneka ataupun bahan elastis yang terbuat dari clay / tanah liat sintesis.Objek digerakkan sedikit demi sedikit dan kemudian diambil gambarnya dengan kamera satu per satu. Setelah diedit dan disusun, maka apabila rol film dijalankan akan memberikan efek seolah-olah boneka / model bergerak.

c. Teknik animasi Hand Drawn dan komputer

Pada teknik ini, gambar sketsa kasar dibuat dengan tangan, lalu di –scan untuk kemudian diberi warna dan finishing menggunakan komputer. Pembuatan

1 Furniss, Mauren, Animation, Microsoft Encarta Reference 2004, Microsoft Cooperation 2003 ed, CD Rom Version.

2 Cinemags Present The Making Of Animation: Homeland (Mei 2004). PT. Megindo Tunggal Sejahtera. Jakarta. Hal. 6.

(2)

background juga memanfaatkan kemampuan 3D model dari komputer.

Penggabungan gambar foreground dan background frame by frame juga menggunakan kemampuan grafis komputer.

d. Teknik animasi komputer 3 dimensi

Teknik ini sedang mengalami kemajuan pesat, hal ini disebabkan perkembangan teknologi komputer memungkinkan untuk membuat 3D model dari komputer secara mudah. Komputer juga mampu menerapkan tekstur dan material pada model 3D, sehingga hasilnya terlihat begitu nyata. Selain itu ekspresi gerak juga dapat diterapkan pada model 3D, sehingga tercipta ekspresi gerak yang lebih nyata. Pada teknik ini proses pembuatan animasi dari awal menggunakan komputer, baik pembuatan karakter, pengolahan gerak karakter, pembuatan latar belakang 3D sampai efek-efek khusus.

2.1.2. Sejarah Animasi

Animasi pertama kali dikenal di Mesir, sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, yang pada waktu itu gambar-gambar panel digunakan sebagai elemen dekorasi bangunan. Namum meskipun hanya sebagai dekorasi gambar-gambar tersebut tetap mampu bercerita bahkan sejarah tentang suatu peristiwa dengan tingkat detail dan urutan yang fantastis.

Animasi sebelum era perfilman dikenal pada akhir abad 19 hanya berbentuk panel-panel gambar yang kita kenal dengan komik3. Komik secara sederhana dapat diartikan sebagai teknik penggambaran 2 dimensi yang menceritakan sebuah adegan. Sedangkan animasi menggambarkan masing-masing adegan yang ada dalam sebuah plot cerita dan membuat indera penglihatan kita mempersepsikan sebuah rangkaian gambar yang seolah bergerak.

Untuk dapat mengerti tentang animasi sepenuhnya, tidak dapat dicapai apabila tidak memahami terlebih dahulu prinsip dari penglihatan manusia, persistance of vision. Hal ini didemonstrasikan pertama kali tahun 1828 oleh orang Perancis, Paul Roget, yang menemukan alat yang diberi nama thaumatrope.

Alat itu berupa sebuah piringan yang dilengkapi oleh seutas senar yang terikat pada kedua sisinya. Satu sisi piringan tersebut bergambar burung, dan sisi lainnya

3 James, Pattrickn (2004). History of Animation Before Disney.

http://www//viz,Tamu.edu/courses/viza615/97apring/p.james/history/main.html.

(3)

bergambar sebuah sangkar kosong. Kemudian senar itu ditarik di ujungnya sehingga membuat piringan tersebut berputar dan muncul gambar burung di dalam sangkar. Sebenarnya tidak terjadi perubahan terhadap gambar burung dan sangkar yang ada di masing-masing sisinya. Kejadian sebenarnya adalah mata kita tidak mampu membedakan perubahan gambar secepat putaran piringan itu, sehingga mata kita menerima gambar itu secara sekaligus, sehingga tampak gambar burung berada dalam sangkar.

Joseph Plateau menciptakan sebuah alat yang dinamakan phenakistoscope.

Alat ini berupa kartu yang bergambar serangkaian gambar yang berputar, maka melalui lubang intip seseorang akan dapat melihat pergerakan gambar yang diciptakan oleh putaran piringan. Alat dengan teknik yang sama diciptakan pada tahun 1860 oleh Pierre Desvignes, dimana alat yang bernama zoetrope ini memiliki silinder yang ditaruh pada sebuah poros dan lubang untuk melihat di atasnya. Rangkaian kertas bergambar dipasang pada dinding silinder sehingga pada saat silinder berputar muncul ilusi pergerakan yang lebih halus dari alat yang ada sebelumnya.

Kedua alat itu menjadi dasar dalam penciptaan kamera atau yang disebut fotografi bergerak atau moving pictures / movie. Riset dan percobaan terus dilakukan untuk menentukan seberapa cepat sebuah gambar harus ditampilkan secara berurutan agar pergerakan yang tampil dapat terlihat halus. Pada film-film Disney yang menggunakan teknik tradisional, menggunakan 12 frames per detiknya, namun hasilnya tetap kurang halus sehingga pada waktu dipindahkan ke pita seluloid setiap gambar dicetak 2 kali. Jadi pada akhirnya setiap frame berjalan dengan kecepatan 24 frames per detik dan pergerakan yang dihasilkan sudah halus dan menjadi standar hingga saat ini. Meski untuk layar televisi menggunakan standar Eropa (PAL) yang berkecepatan 25 frames per detik dan standar Amerika (NTSC) yang berkecepatan 29.97 frames per detik.

Animasi menjadi bagian dari sejarah perfilman semenjak motion pictures yang pertama kali dibuat akhir tahun 1800-an. Tekniknya masih sangat sederhana yaitu dengan merekam gambar objek, kemudian menghentikan perekaman dan objek dipindahkan posisinya, setelah itu objek direkam kembali dan begitu seterusnya.

(4)

Winsor McCay seorang bapak kartun animasi, yang nantinya berkembang menjadi sebuah industri4. Dari tahun 1911-1921 McCay mengembangkan animasi dari trik kamera yang sederhana menjadi sebuah format tampilan karakter animasi yang layak ditonton. McCay membuat sendiri karya-karyanya, konsep dan eksekusi, sehingga terkadang ia membutuhkan waktu setahun utuk menyelesaikan sebuah film animasi yang berdurasi lima menit saja. Tentu saja masyarakat tidak bisa menunggu selama itu hanya untuk tayangan yang berdurasi lima menit dan pada akhirnya muncul sistem studio animasi yang modern. Seni membuat animasi kini tidak hanya perkerjaan dari satu orang saja tapi sudah menjadi pekerjaan sebuah tim.

Pada tahun 1920-an animasi telah menjadi sebuah industri dan salah satu studio animasi yang paling berpengaruh adalah Walt Disney dengan karakter ciptaannya Mickey Mouse (1920)5. Mickey Mouse dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan film pendek tapi pada tahun 1937 film animasi terpanjang di Amerika saat itu dibuat yaitu Snow White. Selain Disney masih banyak lagi studio animasi lainnya seperti Columbia Pictures, Metro Goldwyn-Mayer, Paramount Pictures Inc., Terrytoons, The Van Buren Studio, Walter Lantz Production dan Warner Bros yang semuanya berdiri pada tahun 1930 hingga 1940-an.

Di Jepang dunia animasi tumbuh setelah Perang Dunia II berakhir. Film pertama mereka adalah The Hare Gets Revenge Over The Raccoon (1939) dan film boneka / puppet movie Musume Dojoji, The Girl At Tezuka (1963).

Sejak berkembangnya teknologi komputer juga membantu memudahkan para animator untuk berkreasi. Dengan adanya komputer pekerjaan menjadi lebih ringan, cepat dan hasil yang lebih baik. Semenjak teknologi CG (Computer Generated) dunia animasi pun menjadi lebih marak. Kini animasi tidak hanya dibuat melalui susunan gambar per gambar tapi bisa langsung dibuat dengan komputer berikut dengan pergerakannya. Animasi dengan teknologi CG adalah Toy Story (1995), Antz (1998), A Bug’s Life (1998), Finding Nemo (2003), The Incredibles (2004) dan masih banyak lainnya.

4 Crandol, Michael (1991) The History of Animation.

http://www.digitalmediafx.com/features.html

5 Furniss, Mauren, Animation, Microsoft Encarta Reference 2004, Microsoft Coorperation 2003 ed. CD Rom Version.

(5)

2.1.3. Jenis Animasi

Dalam memproduksi sebuah film animasi, ada berbagai jenis film yang dapat dipilih, antara lain film animasi pendek (short animation films), film animasi cerita panjang (feature-length animation film), video klip (music video), program televisi (TV programme), iklan televisi (TV commercial)6.

Film animasi pendek adalah film animasi yang mempunyai durasi dibawah 60 menit. Film animasi jenis ini biasanya dilakukan oleh orang / sekelompok orang yang sedang berlatih membuat film. Jenis film ini juga menjadi wadah eksperimen bagi para pemula yang baru belajar membuat film. Di dunia saat ini banyak festival lomba pembuatan film animasi pendek. Dan yang akhir akhir ini sedang menjadi trend adalah menyelipkan sebuah film animasi durasi pendek pada awal film7.

Film animasi cerita panjang adalah jenis film yang mempunyai durasi lebih dari 60 menit, yaitu berkisar antara 90 sampai 100 menit. Yang termasuk dalam kategori ini adalah film animasi yang biasanya diputar di bioskop atau home video.

Video klip menjadikan animasi sebagai bagian dari video klip mulai menjadi sebuah trend. Jenis film ini merupakan sarana yang sangat membantu dalam pemasaran bagi para produser musik. Di Indonesia, jenis film ini ternyata mendapat perhatian yang cukup besar. Bahkan rumah produksi animasi banyak yang berkonsentrasi kepada video klip, selain iklan. Hal ini disebabkan dari aspek bisnis jenis film ini sangat menggiurkan, seiring banyaknya bermunculan stasiun televisi swasta di Indonesia.

Program televisi, jenis film animasi ini diproduksi sebagai tontonan pemirsa televisi. Program televisi dapat dipisahkan ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok cerita dan non-cerita. Kelompok cerita terbagi dalam 2 kategori yaitu fiksi dan non-fiksi. Kategori fiksi memproduksi film serial animasi, film animasi televisi, serta film animasi cerita pendek. Kategori non-fiksi kebanyakan memproduksi apa

6 Cinemags Present The Making Of Animation: Homeland (Mei 2004). PT. Megindo Tunggal Sejahtera. Jakarta. Hal. 13.

7 Ibid. Hal. 13.

(6)

yang disebut dengan variety show, kuis televisi, liputan berita dan talkshow.

Namun animasi hanya terlibat sedikit dalam segmen ini8.

Iklan televisi, jenis animasi ini tak lain adalah salah satu sarana untuk penyebaran informasi pemasaran produk. Animasi digunakan supaya lebih menarik perhatian, dan bisa dicerna dengan cepat, khususnya untuk anak-anak9.

2.1.4. Prinsip Animasi

Sebenarnya tidak ada perbedaan besar antara teknik traditional animation dengan computer animation. Hanya apabila menggunakan komputer akan tersedia bermacam fasilitas digital yang mendukung animator dalam berkarya. Tapi bagaimana pun teknik, cara, dan prinsipnya tetap berasal dari animasi tradisional.

Frank Thomas dan Ollie Johnston merumuskan dua belas prinsip dasar animasi, yang diterapkan oleh studio-studio besar seperti Walt Disney. Prinsip ini tidak dibatasi oleh sebuah karakter animasi dan dapat diterapkan pada semua jenis animasi lainnya, untuk membangun gerakan karakter atau objek, dan pengaturan waktu.

Kedua belas prinsip animasi adalah:

a. Squash and strecth adalah perubahan massa dan bentuk dari objek sewaktu bergerak / actions.

b. Timing adalah jeda dari pergerakan yang menggambarkan berat dan ukuran objek yang digunakan untuk menjelaskan karakter personal dari objek.

Animator harus memperkirakan jumlah waktu yang diperlukan untuk mengantisipasi agar waktu yang ada cukup untuk gerakan yang diperlukan.

Jika terlalu banyak akan membuang waktu sia-sia. Jika terlalu sedikit akan membuat adegan terpotong yang membuat penonton tidak mengerti maksudnya.

c. Anticipation aadalah memperlihatkan persiapan sebelum pergerakan. Jika melihat sebuah karakter akan menendang bola maka karakter akan menarik kakinya terlebih dulu ke belakang lalu mengayunkan ke depan. Gerakan menarik kaki tersebut disebut gerakan persiapan anatomi dalam animasi. Hal ini ditujukan untuk membuat adegan semakin menarik.

8 Ibid. Hal. 13.

9 Ibid. Hal. 13.

(7)

d. Staging adalah mempresentasikan ide atau maksud yang ada, supaya menjadi jelas pengertiannya.

e. Follow through and overlapping action adalah tentang akhir dari pergerakan / action satu menuju pergerakan berikutnya, kelanjutan , dan hubungannya.

f. Straight ahead action dan pose to pose action adalah mengenai dua pendekatan kontras dalam membuat gerakan. Ada dua pendekatan dalam animasi konvensional, langsung ke depan (straight ahead animation) dan pose to pose. Di dalam straight ahead animation, animator menggambarkan frame by frame hingga adegan selesai, dan biasanya animator bekerja dengan urutan langsung menuju ke depan semenjak animator menggambar untuk pertama kalinya dalam adegan tersebut. Animator terus menggambar berdasarkan ide yang mengalir dan berkembang dengan sendirinya hingga akhir adegan dan hasilnya akan terlihat lebih fresh. Straight ahead animation digunakan untuk adegan yang liar, yang membutuhkan spontanitas dari animator. Animator bebas mengembangkan ke mana saja, membiarkan gambarnya lepas dalam arah yang beda dari lainnya.

g. Dalam pose to pose animation animator menyiapkan key drawing terlebih dahulu lalu menyelesaikan animasinya dengan melengkapi in between, gambar diantara posisi gerakan awal dan posisi gerakan akhir. Pose to pose animation digunakan untuk menghasilkan gerakan akting yang bagus, dimana pose dan pengaturan waktunya sangat diutamakan.

h. Slow in and out adalah banyaknya gerakan dalan in between frame untuk mencapai pergerakan yang lambat atau cepat. Untuk menghasilkan gerakan yang lambat atau slow motion diperlukan gambar yang lebih banyak dari biasanya, sehingga pada akhirnya menghasilkan efek gerakan yang halus dan lambat. Bila akan menggambarkan bola melayang setelah ditendang maka tidak perlu menggambarkan dengan detail. Cukup menggambarkan sesuai dengan porsi timing kecepatan yang dibutuhkan.

i. Arcs adalah pergerakan yang bersifat alami atau natural. Dalam animasi terkadang diperlukan beberapa gerakan yang ekstrim. Tapi dari semua gerakan itu tetap gerakan yang umum akan mendominasi. Gerakan ini sangat halus dan terlihat seperti mengikuti suatu arus garis yang baku.

(8)

j. Exaggeration adalah aksentuasi dari isi ide melalui desain dan gerakan.

k. Secondary action adalah gerakan yang dihasilkan dari gerakan yang lainnya.

Gerakan ini terjadi karena akibar dari gerakan yang lain. Hal ini bisa digunakan untuk menaikkan tingkat kerumitan dan lebih menariknya adegan.

Akan tetapi secondary action merupakan tingkatan lebih bawah dan tidak bersaing dengan primary action. Bila secondary action lebih dominan maka dalam menyelesaikan tahapan dari pembentukan adegan akan menjadi kurang tepat.

l. Appeal adalah perancangan atau mendesain sebuah gerakan baru yang membuat audience menikmatinya selagi menonton.

2.2 Tinjauan Video Klip 2.2.1. Pengertian Video Klip

Video klip atau music video adalah kombinasi dari lagu seorang musisi atau grup dengan gambar visual. Sebuah video klip bukanlah suatu program acara televisi, jika didefinisikan secara global, video klip adalah bagian dari program acara televisi nondrama yang mudah diingat. Hampir semua Stasiun Televisi mempunyai Acara Musik dengan format Repackaging Video yang menggunakan materi video klip sebagai pengisi acara. Video klip yang dikemas dalam acara ini biasanya disutradarai oleh kreator yang berbeda-beda10. Pengertian sebuah atau music video, dapat juga diartikan sebagai sebuah film lagu, kombinasi dari lagu seorang musisi atau grup, dengan gambar visual / visual images kebanyakan dari video klip di TV atau dijual dalam bentuk kaset video atau laser disc11. Sejarah video klip menceritakan, bahwa di tahun 1960 hingga 1970-an, para musisi rock mulai membuat apa yang disebut song film termasuk juga di dalamnya grup Inggris The Beatles. Pada awalnya masih sangat sulit untuk menyiarkan film-film tersebut, hingga pada tahun 1970-an ketika para musisi tersebut mulai menggunakannya untuk kegiatan promosi album mereka. Dengan semakin berkembangnya TV kabel di tahun 1980-an dan munculnya Music Television

10 Naratama,” Menjadi Sutradara Televisi”, Hal. 193.

11 Epstein, Becky Sue, Music Video, Microsoft Encarta Reference 2004, Microshoft Cooperation 2003ed, CD room Version

(9)

(MTV) di tahun 1981, barulah video musik mendapatkan kepopuleran. Hanya dalam waktu singkat saja banyak para musisi menggunakan video musik untuk promosi albumnya. Video musik dikeluarkan para musisi tersebut berbarengan dengan keluarnya album mereka. Penggunaan musik video telah berkembang dengan sangat cepat dalam mempengaruhi gaya dalam musik, termasuk juga di dalamnya musik country, dan gospel (musik yang bernuansakan keagamaan). Dan malah ada yang khusus menyiarkan musik video dengan tema tertentu saja. The Network Video Hits 1 (VH-1), contohnya, hanya menyiarkan lagu-lagu yang popular saja, bahkan ada yang jam tayangnya sangat malam, sehingga dapat menyiarkan jenis-jenis musik video dengan tema yang sedikit kasar atau dewasa tanpa kuatir ditonton oleh anak-anak. MTV, VH-1, dan banyak networks lainnya yang menyiarkan ke segala penjuru dunia, memberikan akses yang lebih mudah antara sang artis dan konsumennya.

Gaya dari musik video berkembang semakin luas. Seperti artis Michael Jackson dan Madonna membuat video yang mengkolaborasikan choreography, sets, costume, dan terkadang special effect. Tapi ada musisi lainnya menggunakan cara atau format yang lebih sederhana, seperti memfilmkan penampilan mereka dengan pencahayaan dan sets yang wajar. Beberapa musisi mengeluarkan beberapa musik video sekaligus atau seri, misalnya sehubungan dengan cerita atau tema dari albumnya.

Video musik sangat berperan untuk mengenalkan kepada publik tentang si artis, atau membantu mengarahkan persepsi publik tentang si artis, Gambar penuh makna, special efek, dan editing adalah elemen penting dari klip video. Gaya dari klip video biasanya mencerminkan suasana tema dari single/album musik, memvisualisasikan isi syair lagu melalui beberapa gaya. Misalnya gaya anak muda yang cenderung bernuansakan simbolik, gaya orang dewasa atau lanjut umur yang lebih mencerminkan ketenangan, kematangan, dan melankonis, tapi semua kembali lagi pada konsep serta warna lagunya. Sejalan dengan perkembangan, klip video banyak menjadi bagian dari sebuah acara pada stasiun televisi di penjuru dunia. Seorang Sutradara Acara Musik di Televisi hanya mengemas acara ini dengan menambah bumbu-bumbu penyedap agar makin dinamis dan diminati banyak pemirsa. Hal ini dapat kita lihat lewat acara musik di

(10)

MTV lewat TV Global yang mengusung acara musik yang banyak digemari oleh para pemirsa. Sebuah video klip dapat menggambarkan sebuah kreatifitas sutradara, dengan konsep dan strateginya. Imajinasi yang dapat kita rasakan lewat olahan video yang digambarkan menyatu dengan musik diawali dengan ide-ide yang sudah terkonsep menjadi satu. Satu pedoman pokok dalam sebuah video klip adalah, mempunyai lima bahasa universal yaitu: bahasa rhythm (irama), bahasa musikalisasi (instrumen musik), bahasa nada, bahasa lirik, dan bahasa performance (penampilan). Seluruhnya membentuk kesatuan dalam satu lagu dengan uraian nada dari penyanyi atau instrumen tertentu. Kemudian, suka atau tidak suka seorang video clipper harus mempunyai wawasan musik yang cukup luas. Hal ini amat penting untuk mencapai suatu emosi yang akan dituangkan dalam bentuk audio visual nantinya. Seorang pembuat video klip harus memiliki imajinasi visual terhadap lirik dan lagu. Meskipun demikian tidaklah menjadi suatu keharusan bahwa visualisasi lirik tersebuh harus dituangkan secara mentah- mentah (verbal). Sebagai contoh, sebuah lirik lagu dengan kata “cinta” tidaklah harus divisualisasikan dengan bunga, warna pink, atau simbol hati, namun dapat divisualisasikan dengan sebuah sepatu butut (simbol cinta tidak mengenal status sosial), atau digambarkan air yang sedang mengalir deras (cinta itu mengalir dan memiliki tujuan ke hilir). Dapat pula kita menggambarkan lirik lewat contemporary art, dengan penggambaran lekuk tari serta benda-benda antik. Jadi dalam pembuatan sebuah video klip imajinasi lepas bebas sutradara adalah tuntutan utama untuk menghasilkan kemasan musik dengan visualisasi video. Jika ingin menampilkan personil band dalam sebuah video klip yang akan dibuat, haruslah diperhatikan karakter mereka. Setiap profil diri, perilaku dan latar belakang hidup para personil amat membantu dalam penggambaran video klip dengan format band performance video clip. Ini menghindarkan kesalahan dalam penggambaran visual nantinya.

Sebenarnya video klip adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Hal ini dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV pada tahun 1981. Di Indonesia, video klip sendiri menjadi berkembang dan menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan. Hal ini didukung pula dengan makin menjamurnya saluran televisi swasta yang makin

(11)

lama makin variatif. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip sebagai bisnis utama mereka. Di Indonesia tidak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahunnya.

2.3 Data Produk 2.3.1 L’Arc~en~Ciel

L’Arc~en~Ciel merupakan band rock Jepang yang beranggotakan Tetsu (bass), Hyde (vokal), Ken (gitar), Yukihiro (drum). Band ini terbentuk pada bulan Februari 1991 dan dibentuk oleh Tetsu di Osaka.12.

L’Arc~en~Ciel telah banyak mengeluarkan album dan lagu single yang populer dengan masuknya lagu mereka ke beberapa tangga lagu di Jepang maupun dunia musik internasional. Hampir setiap konser yang diadakan oleh L’Arc~en~Ciel mengalami kesuksesan. Tiket-tiket konser mereka selalu terjual habis, bahkan terjual habis hanya dalam hitungan jam.

Vokalis dari L’Arc~en~Ciel merupakan personal yang paling menonjol dibandingkan personal band yang lain. Hal ini dikarenakan penampilan dari Hyde, vokalis, yang menarik dan suaranya yang khas dibandingkan vokalis dari grup band J-rock lainnya.

2.3.2 Promosi Album

L’Arc~en~Ciel sudah sangat dikenal oleh sebagian besar penggemar musik J-rock. Lagu L’Arc~en~Ciel mudah untuk dinikmati, sehingga bagi penggemar musik yang baru atau belum mengenal L’Arc~en~Ciel akan mudah untuk menyukainya. Lagu “Killing Me” merupakan lagu single dan lagu dari album

“Awake”. Album “Awake” sekarang ini sudah tersedia di berbagai toko musik di Indonesia.

Promosi yang akan dilakukan adalah pembuatan poster dan merchandise yang akan berfungsi untuk menarik minat dari komsumen. Poster akan menggunakan 2 versi sebagai variasi. Merchandise yang akan digunakan adalah pin, dan kaos. Pin dan kaos ini akan diberikan untuk setiap pembelian DVD.

12 www.l’arc-en-ciel.com

(12)

2.3.3 Karakteristik

Dari segi visualnya atau penampilan personal band L’Arc~en~Ciel sesuai dengan image dari J-rock. Image J-rock adalah dengan penampilan yang unik dengan penggunaan aksesoris, penataan rambut yang unik, dan penggunaan kostum.

Jenis musik L’Arc~en~Ciel adalah J-rock maka permainan mereka pun berjenis rock. Yang membedakan J-rock dengan rock yang lainnya adalah bahasa, aransemen musik, dan nada. L’Arc~en~Ciel mempunyai anggota band yang handal dalam bermain instrumen musik. Yang menjadi ciri utama dari L’Arc~en~Ciel adalah suara dari vokalisnya.

2.3.4 Label

Jika ditinjau dari segi bisnis, major label dan indie label nampak tidak memiliki perbedaan. Kedua jalur ini sama-sama terjun ke dalam bisnis musik yang berujung pada perolehan untung dari hasil jual produk musik mereka.

Perbedaan yang mendasar antar keduanya terletak pada aset, dan jaringan yang disediakan pihak major label lebih kuat dan terstruktur. Sebuah grup musik pengusung album Indie label bukannya sebuah band yang tidak konsisten terhadap kiprahnya di dunia musik. Pihak indie label biasanya justru lebih giat dalam eksperimen bermusik. Hal ini tidak akan kita temui pada album-album keluaran major label. Permasalahan ini bersumber pada pendapat pihak major Label, yaitu mereka hanya akan mengorganisasi band / perseorangan yang memiliki karakter lagu yang “menjual” di pasaran. Alasan utama dilakukannya kebijakan ini oleh major label adalah mereka harus mengejar profit sebanyak mungkin lewat band / perseorangan yang sudah mereka orbitkan. Hal ini amat membatasi gerak eksperimen bermusik band / perseorangan yang diorganisasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa major label dan indie label adalah istilah bagaimana sebuah band / perseorangan pembuat lagu dan musik menyampaikan kreatifitas bermusik mereka melalui dua jalur yang berbeda dengan satu tujuan yang sama.

Album dari kelompok musik L’Arc~en~Ciel telah, Awake, berada dalam sebuah major label. Album “Awake” menggunakan major label karena

(13)

pendistribusiannya yang lebih baik dibandingkan indie label. Selain pendistribusian yang lebih baik major label juga akan memberikan sebuah imej yang lebih eksklusif dan berkualitas baik. Untuk penjualan album CD “Awake” di Indonesia diproduksi oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia dan berada di bawah label Sony BMG Music Entertainment Inc.

2.3.5 Killing Me

Killing Me (TRANSLATION)

When I extend my hand, it seems to reach

In due time the falling sun was singeing me My Wasted Dream

Should I go off somewhere? I can't understand, I can't feel again.

Ride the sound of an explosion and reveal the night

The hole in my heart is already bandaged with nothing As long as love overflows and falls

Killing Me I think I'm broken. Dark, sweetly kiss me

Surely I won't awake from the dream. This world comes to a halt Unraveling pain forever

Don't open your eyes Ah Broken Time

Hoist self righteousness and wave it like a flag Paint the ends of the earth

Innocently smile, don't bother to understand personal appearances With a fingertip, set the future to tumble

Killing Me I think I'm broken. Dark, sweetly kiss me

Surely I won't awake from the dream. This world comes to a halt

(14)

Don't collapse/be destroyed forever

Because now I'm finding love My Wasted Dream Killing Me I think I'm broken. Dark, sweetly kiss me

Surely I won't awake from the dream. This world comes to a halt Unraveling pain forever

Don't open your eyes Ah Broken Time

Killing Me I think I'm broken. Dark, sweetly kiss me

Surely I won't awake from the dream. This world comes to a halt Never will you be by my side before you have become no more Kiss me I think I'm broken. Dark sweetly kiss me

Forever unraveling pain

Don't open your eyes Ah Broken time

Killing Me (ROMANJI)

Te wo nobashitara todokisou na

Itsuka ochiru taiyou kogetsuita My Wasted Dream

Dokoka mukau no ka shiri mo shinai Bakuon ni nosete yoru wo akasu

Mune no kasaana wa mou hodoko shiyou mo nai Ai sae koborete ochiru

Killing me kowaresou na kurai amaku kuchizukete Kitto yume wa samenai kono sekai wo tomete Itsu made mo tokete itai

Hitomi wa akenaide Ah broken time

Kakageta seigi wo hatamekase Chi no hate made mo nuritsubuse

(15)

Mujaki ni warau no sa shiranai furi de Yubisaki ni korogaru mirai

Killing me kowaresou na kurai amaku kuchizukete Kitto yume wa samenai kono sekai wo tomete Itsu made mo tokete itai

Hitomi wa akenaide Ah broken time

Itsu made mo kuzurenai

Ai wo ima mitsuketa kara My Wasted Dream

Killing me kowaresou na kurai amaku kuchizukete Kitto yume wa samenai kono sekai wo tomete Itsu made mo tokete itai

Hitomi wa akenaide Ah broken time

Killing me kowaresou na kurai amaku kuchizukete Kitto yume wa samenai kono sekai wo tomete Kesshite kimi ga soba ni inakunaru mae ni Kiss me kowaresou na kurai amaku kuchizukete Itsu made mo tokete itai

Hitomi wa akenaide Ah broken time

2.3.6 Makna Lirik Lagu

Lirik lagu “Killing Me” dirangkai dengan bentuk yang sangat puitis hal ini tampak dari perumpamaan yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dari sang tokoh. Lirik dari lagu “Killing Me” ini bertemakan percintaan. Dan lagu ini bercerita mengenai suatu pergelutan dari keadaan terpuruk untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik.

Lirik lagu dimulai dari suatu keadaan yang terpuruk dan menderita. Banyak peristiwa yang terjadi dan tidak mengubah keadaan menjadi lebih baik. Hingga

(16)

pada titik akhir penderitaannya akhirnya sang tokoh terus berjuang dan dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik.

2.4. Data Pasar 2.4.1. Potensi Produk

L’Arc~en~Ciel memiliki anggota band yang sangat berbakat dan sangat berpengalaman dalam bidang musik sehingga permainan musik mereka terdengar handal dan mempunyai kekuatan skill dalam bermusik yang menjadi ciri khas L’Arc~en~Ciel.

Video klip “Killing Me” bertujuan memberikan visualisasi untuk menarik perhatian penggemar musik dan memudahkan mereka untuk menyukai lagu tersebut. Dari sebuah video klip akan memberikan pemahaman yang lebih dalam dan memudahkan penonton untuk mengetahui keberadaan lagu tersebut dan menyukainya. Lagu “Killing Me” ini telah dikenal oleh banyak penggemar musik dan tidak hanya sebatas penggemar musik J-rock.

2.4.2. Posisi Produk

Pada saat sekarang ini banyak musik dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, maka persaingan dalam bidang musik pun akan semakin ketat. Musik dari negara barat tetap mendominasi minat konsumen di seluruh dunia. Namun sekarang ini di Indonesia mulai banyak produk-produk musik negara timur yang masuk ke Indonesia dan dapat diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia.

Negara timur tersebut antara lain adalah China, Jepang, Korea. Dengan kemiripan kebudayaan yang dimiliki antara Indonesia dan negara timur tersebut menjadi salah satu keuntungan bagi negara-negara timur untuk bersaing dengan produk dengan negara barat.

Jenis musik J-rock telah masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Salah satu band pendobrak musik J-rock ke dunia internasional adalah X- Japan. L’Arc~en~Ciel merupakan grup band musik J-rock berasal dari negara Jepang. Selama ini L’Arc~en~Ciel dapat diterima dengan sangat baik bagi penggemar musik J-rock di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya grup band

(17)

Indonesia yang mulai memainkan jenis musik J-rock dengan mencontoh gaya dari L’Arc~en~Ciel.

2.5. Analisa Data

Untuk menjadikan karya perancangan video klip ”Killing Me” perlu dilakukan beberapa analisa mengenai beberapa hal sehubungan dengan data yang telah didapatkan. Metode analisa data yang akan digunakan adalah metode 5W+1H, yaitu what, when,where, why, who serta how.

a. What

Dalam hal ini yang menjadi produknya adalah video klip “Killing Me” dari kelompok musik L’Arc~en~Ciel. Video klip ini merupakan video klip alternatif karena sebelumnya telah dibuat video klip “Killing Me”. Dalam video klip ini akan memvisualkan tema dari lirik lagu.

Produksi video klip ini menggunakan animasi 3 dimensi. Animasi 3 dimensi digunakan karena akan memberikan suatu keunikan yang menjadi keunggulan bagi sebuah video klip.

b. Where

Video klip “Killing Me” akan dipasarkan melalui media televisi nasional yaitu MTV (Global TV). Untuk penayangan di stasiun televisi nasional lainnya akan kurang menunjang karena dari segi harga penayangan yang lebih mahal untuk menayangan video klip dan segi efektifitasnya.

c. When

Acara MTV yang akan dituju adalah MTV Non Stop Hits dan MTV Brand New. MTV Non Stop Hits merupakan acara yang menampilkan video klip secara bersambung tanpa ada pembawa acara. Sedangkan MTV Brand New merupakan acara MTV yang menayangkan video klip yang terbaru. Video klip

“Killing Me” ini akan ditayangkan di MTV Brand New karena sebagai video klip alternatif dari video klip sebelumnya. Jam penayangan untuk MTV Brand New adalah hari Senin jam 14.00 WIB dan hari Rabu jam 23.30 WIB. Untuk penayangan MTV Non Stop Hits adalah waktu yang kosong dalam peralihan acara.

(18)

d. Who

Video klip ini ditujukan untuk penggemar musik J-rock pada khususnya dan semua penggemar musik pada umumnya. Tidak ada batasan usia maupun gender namun untuk musik J-rock ini akan lebih banyak disenangi oleh kaum muda.

e. Why

Animasi 3 dimensi bukan merupakan hal yang baru tapi dalam bidang video klip animasi masih jarang digunakan. Jadi dengan jarangnya penggunaan animasi akan memberikan suatu kelebihan dan keuntungan dalam video klip ini. Dengan animasi 3 dimensi kita dapat menambahkan suatu efek yang sulit untuk dilakukan secara life shoot. Penambahan efek visual akan membuat video klip ini menjadi lebih menarik.

f. How

Video klip “Killing Me” dibuat dengan menggunakan animasi 3 dimensi.

Pembuatannya akan melalui tahap pra-produksi, produksi, pasca-produksi.

Kegiatan dalam pra-produksi:

• Analisa karakter band L’Arc~en~Ciel

• Analisa tema lagu

• Storyboard Produksi:

• Modelling

• Animating

• Rendering Pasca-produksi:

• Compositing

• Kemasan media

Video klip “Killing Me” akan ditayangkan di stasiun televisi nasional MTV (Global TV). MTV dipilih dengan pertimbangan bahwa sebagian besar penonton dari acara ini adalah penggemar musik J-rock yang sesuai dengan sasaran dari grup musik L’Arc~en~Ciel.

(19)

Setelah produksi animasi selesai maka akan dilakukan juga promosi album yang akan dilakukan melalui iklan media cetak yaitu poster. Poster akan dipasang pada toko yang menyediakan album L’Arc~en~Ciel.

2.6 Kesimpulan

L’Arc~en~Ciel merupakan kelompok musik J-rock yang digemari oleh seluruh penggemar J-rock dan sebagian besar adalah anak muda.

Untuk saat ini lagu J-Rock sedang sangat digemari oleh kaum muda di dunia, ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya band anak muda yang menyanyikan lagu J-rock. Maka sekarang adalah saat yang tepat untuk meluncurkan DVD “Killing Me” ketika minat dari target konsumen terhadap musik beraliran J-Rock sedang meningkat. Agar sesuai dengan jenis musik yang dibawakan maka imej yang akan disampaikan adalah imej yang enerjik dan memberikan semangat.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Wydra (2017), concept art adalah fondasi awal dari sebuah karya desain dengan memproduksi ide yang bertujuan untuk memberikan bayangan visual dari sebuah proyek, dan

Simbol (Symbol) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umumsebagai simbol atau lambang untuk

Hasil dari analisis permasalahan dan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, perancang mendapatkan kesimpulan bahwa film pendek ini merupakan media yang tepat untuk para

Sehingga, jika diambil kesimpulan dari penggabungan kedua definisi tersebut, buku interaktif anak – anak merupakan sebuah media visual berisi tulisan atau gambaran yang

Dengan masalah yang telah dipaparkan penulis mengusulkan bahwa pemecahan masalah adalah melalui perancangan media audio visual dalam bentuk film dokumenter dengan genre

Penggunaan media audio visual seperti film, video dan media lain yang menggunakan komputer masih belum diimplementasikan dengan baik, berdasarkan hal tersebut perlu

Biasanya didalam dunia perfilman maupun periklanan, sebelum melangkah dalam pembuatan film akan lebih mudah dalam proses produksi apabila dibuat rangkaian ilustrasi

Selain perancangan komunikasi visual dalam bentuk video informasi yang berupa film dokumenter biografi Bambang Sugeng juga dirancang sebuah merchandaise yang berupa kaos