MEDIA PEMBELAJARAN HIDROLISIS ASAM BASA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER
TUGAS AKHIR
AYUDIA ANDANSARI 132406045
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROLISIS ASAM BASA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
AYUDIA ANDANSARI 132406045
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
PERNYATAAN
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROLISIS ASAM BASA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2018
Ayudia Andansari 132406045
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul “Media Pembelajaran Menggunakan Hidrolisis Asam Basa Menggunakan Macromedia Falash Player”
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom selaku pembimbing danSekretaris Program Sudi D3 Teknik Informatika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini.
Terima kasih kepada ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.SC dan Drs. James Piter Marbun, M.Komselaku Ketua Departemen/Prodi dan Sekretaris Departemen/Prodi D3 Teknik Informatika FMIPA USU Dekan dan Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh Staf dan Dosen Teknik Informatika FMIPA USU, Pegawai FMIPA USU dan rekan- rekan kulliah. Teristimewa kepada Ibunda Sutarwiyah dan Ayahanda Rafni, Amd yang telah banyak berkorban dan memberikan didikan serta do’a. Kepada abang- abang dan kakak ipar penulis, Hermawan Ferdian,Amd, Yunita, Wawan Ernawan, Amd, Agnes Mardhania, Amd, dan M. Ichsan, Ertinawati, Amd yang telah memberikan banyak dukungan dan motivasi kepada penulis. Semoga Allah SWT akan membalasnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki penulisan di kemudian hari.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan bagi Universitas Sumatera Utara.
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROLISIS ASAM BASA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER
ABSTRAK
Tugas Akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah animasi yang menarik dan dapat menjadi alat bantu dalam pelajaran kimiawi khususnya dalam Hidrolisis garam. Media pembelajaran ini di rancang dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Flash Professional CS 6 serta perangkat pendukungnya. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membuat Media Pembelajaran yang berbentuk animasi elekronik yang efektif dan efesien serta mudah di mengerti khususnya hidrolisis garam. Media ini dapat membantu dalam mempelajari Hidrolisis garam yang di dalamnya berisi Materi dan animasi serta terdapat quiz yang berhubungan dengan materi hidrolis garam.
Kata kunci : Macromedia flash player, animasi, pembelajaran, hidrolisis garam
MEDIA LEARNING HYDROLYSIS ACID BASED USING MACROMEDIA FLASH PLAYER
ABSTRACK
Duty end of this aims to build a animation an interesting and can be the tools in education sector especially in both chemical.Media learning this in designed by the use of devices soft adobe flash professional cs 6 and device his supporters.Based on it writer foremost interested to make media learning that shaped animation elekronik an effective and efficient and readily in understand for students and loosening teachers in teach chemical material especially hydrolysis salt.This media can be learned to students to them more easily in learning and more can remember that lesson.
Keywords: macromedia flash player , animation , learning , hydrolysis salt
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii Penghargaan iii Abstrak iv Abstrack v Daftar Isi vi Daftar Tabel vii Daftar Gambar viii
Daftar Lampiran ix
BAB 1 Pendahuluan 1.1LatarBelakangMasalah 1 1.2Rumusan Masalah 2 1.3Tujuan Penelitian 2 1.4 ManfaatPenelitian 2 1.4.1 Manfaat Bagi Perusahaan2 1.5 Batasan Masalah3 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Belajar dan Hasil Belajar 4 2.2 Pembelajaran 4 2.3 Media Pembelajaran 5
2.4 Animasi Macromedia Flash 6
2.5 Kelebihan Flash sebagai Media Presentasi 7
2.6 Hidrolisis 7
2.7 Pengelompokan Hidrolisis Garam 9
2.7.1 Hidrolisis Parsial 9
2.7.2 Hidrolisis Total 9
2.7.3 Hidrolisis Anion 9
2.7.4 Hidrolisis Kation 10
2.7.5 Kation dan Anion Terhidrolisis 10
BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Analisis Sistem 11 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 11 3.2.1 Kebutuhan Fungsional 11 3.3 Pemodelan Sistem 12
3.3.1 Flowchart 12
3.4 Perancangan Sistem 13
3.4.1 Perancangan Antarmuka 13
BAB 4Implementasi Sistem
4.1Pengertian Implementasi Sistem 17
4.2 Tujuan Implementasi Sistem 17
4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem 18
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) 18
4.3.2 Perangkat Lunak (Softawre) 18
4.4 Hasil Implementasi Sistem 18
4.4.1 Halaman Awal 18
4.4.2 Halaman Pengertian Hidrolisis 19
4.4.3 Halaman Jenis-jenis Garam 20
BAB 5 Pentup 5.1 Kesimpulan 26
5.2 Saran 26
Daftar Isi 27 Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar
3.4.1 Tampilan Halaman Utama 13
3.4.2 Tampilan Halaman Pengertian Hidrolisis 14
3.4.3 Halaman Jenis-jenis Garam 14
3.4.4 Tampilan Halaman Tes 16
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel
2.1 Asam Kuat dan Basa Kuat 8
2.2 Garam 8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada faktor guru saja tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk menghasilkan proses pembelajaran yang bermutu. Namun pada hakekatnya guru tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru adalah salah satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan. Pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia ini, maka jajaran departemen pendidikan kebudayaan telah mengambil kebijakan ke arah penyempurnaan sistem pendidikan.
Pendidikan tidak lepas dari pelaku-pelaku itu sendiri yang dalam proses pembelajaran melakukan berbagai pendekatan cara maupun strategi ke arah peningkatan mutu pendidikan. Pada pembelajaran kimia misalnya, guru menginginkan agar setiap materi kuliah dapat dikusai oleh siswa, begitu pula sebaliknya siswa menginginkan agar setiap materi yang diajarkan bisa diserap dan dipahami oleh siswa sendiri, sehingga masalah yang terjadi memungkinkan untuk dipecahkan.
Dalam pembelajaran kimia dituntut seorang guru harus mampu menguasai merode-metode pembelajaran yang menyenangkan yang dapat membuat siswa mampu menganalisis dan memahami materi dengan baik, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisiensi, maka perlu adanya media pembelajaran berbasis flash yang digunakan dengan tujuan agar konsep materi mudah dipahami dalam peningkatan hasil belajar.
Salah satu media alternatif yang digunakan untuk memberikan pemahaman konsep kepada siswa pada pelajaran kimia khusunya pada materi sistem hidrolisis asam basa walaupun tidak lagi dengan melakukan eksperimen atau demonstrasi lewat laboratorium. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media berbasis flash.
Macromedia flash dengan tujuan mampu memberikan pemahaman konsep belajar siswa yang mandiri, efektif dan efisien serta menyenangkan. Pada pemroses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang mampu mengemukakan pendapar atau ide serta kurangnya kerja sama antar siswa serta interaksi antara siswa dan guru. Meskipun diketahui bahwa mata pelajaran hidrolisi asam basa tergolong sulit untuk dipahami dibandingkan dengan materi yang lain, namun penguasaan konsep tentang materi masih begitu rendah.
Pada mata pelajaran hidrolisis asam basa yang pada dasarnya minimal harus diaplikasikan dengan melakukan demontrasi atau eksperimendilaboratorium sehingga mahasiswa dikategorikan tidak hanya menghafal konsep tetapi mampu memahami
konsep materi dengan baik. Ini tidak nampak dalam pembelajarannya, disebabkan karena laboratorium tidak memadai. Kaitannya dengan media pembelajaran dengan menggunakan makromedia flash, pola berfikir siswa dalam memhami konsep abstrak dari materi hidrolis asam basa dapat diingat dan mudah dipahami walaupun tanpa melakukan eksperimen dilaboratorium. Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan penelitian dengan desain menggunakan maskromedia flash.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, perumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah bagaimana membuat aplikasi dari pelajaran hidrolisis asam basa khusunya tentang jenis hidrolisis asam basa yang dapat memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut serta menjadikan pelajaran kimia menjadi pelajaran yang benar-benar menarik minat siswa.
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang diuraikan, adapun tujuan penelitian:
1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran hidrolisis asam basa yang menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa dari pada pembelajaran tanpa menggunakan macromedia flash.
2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran hidrolisis asam basa yang menggunakan macromedia flash terhadap retensi hasil belajar siswa dari pada pembelajaran tanpa menggunakan mascromedia flash.
1.4 Manfaaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi tentang pengaruh penggunaan macromedia flash terhadap hasil belajar dan retensi hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para praktisi pendidikan dalam meningkatkan pemahaman konsep hidrolisis garam oleh siswa melalui macromedia flash.
1.4.2 Manfaaat bagi Perusahaan Ada dua manfaat bagi perusahaan yaitu:
1. Menjalin kerja sama dan hubungan yang baik antara instansi kerja dan D3 Teknik Informatika Fakultas MIPA USU.
2. Memperoleh saran dan masukan yang bermanfaat bagi pihak instansi kerja untuk perkembangan dan kemajuan.
1.5Batasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan terjadinya perbedaan pengertian, maka perlu dijelaskan beberapa masalah yaitu:
1. Macromedia flash adalah aplikasi pencipta objek animasi ditambah pemrograman action script.
2. Materi yang disampaikan pada media ini berupa pengenalan hidrolisis dan jenis- jenis garam.
3. Hasil belajar adalah kemampuan mahasiswa dalam evaluasi pada materi hidrolisis garam dimana kemampuan ini diperoleh melalui media pembelajaran macromedia flash.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Defensi Belajar dan Hasil Belajar
Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku. Hal ini memberikan informasi bahwa dalam belajar harus dilandasi oleh adanya perubahan. Proses perubahan terjadi selama jangka waktu tertentu. Winkel (1996 : 50) menyatakan bahwa adanya perubahan dalam pola perilaku inilah yang menandakan telah terjadi belajar. Makin banyak kemampuan yang diperoleh sampai menjadi milik pribadi, makin banyak pula perubahan yang telah dialami. Jadi banyaknya kemampuan yang dimiliki sebagai hasil dari belajar sebanding dengan banyaknya perubahan yang dialami.
Belajar menurut cronbach dalam suryabrata (1994 : 50) adalah mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca indra. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh winkel (1996 : 52) belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan dalam bergaul dengan orang-orang dalam memegang benda, dan dalam menghadapi peristiwa. Selanjutnya winkel (196 : 53) mengemukakan bahwa belajar pada manusia dirumuskan sebagai berikut: “suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan, keterampilan, dan nilai serta sikap”.
Dari berbagai definisi belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan yang melibatkan aktivitas mental yang melahirkan kecakapan baru melalui usaha keras dalam proses berkelanjutan. Dalam proses belajar menghasilkan kemampuan-kemapuan belajar yang selanjutnya disebut hasil belajar.
Secara sederhana, winkel (1996 : 51) mengolongkan kemampuan belajar dalam kemampuan kognitif yang meliputi melakukan rangkaian gerak gerik badan dalam urutan tertentu. Kemampuan dinamik efektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan tindakan.
Secara global, hasil belajar didefinisikan sebagai suatu bentuk perubahan tingkah laku yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku yang baru sebgai hasil dari pengalaman dan latihan. Perubahan ini melengkapi kemampuan kognitif, sensorik, psikomotorik, dan kemampuan dinamik. Pada umumnya dalam dalam ukuran kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif hasil belajar dinyatakan dengan baik atau kurang baik, bagus atau kurang bagus. Sedangkan secara kuantitatif dinyatakan dengan angka.
2.2 Pembelajaran
Menurut tim dikdatik metode kurikulum depdikbud (1995 : 1) dalam Sutayasa, pembelajaran berarti perubahan atau aktivitas yang menyebabkan timbulnya kegiatan atau kecakapan baru pada orang lain. Sedangkan Nana Sudjana (1998 : 7) kegiatan
pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yakni suatu proses penterjemahan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada para mahasiswa melalui interaksi belajar mengajar di sekolah.
Definisi lain dari Roestiyah N.K. (1986 : 41) dalam Santyasa, pembelajaran adalah transfer pengetahuan kepada siswa, mengajar mahasiswa bagaimana caranya belajar hubungan interaksi antara guru dan siswa, proses interaksi siswa dengan siswa dan konsultasi guru.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dalam menyampaikan program pembelajaran pada sejumlah siswa sehingga terjadi interaksi dua arah, yaitu guru siswa, siswa guru, dan siswa-siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.3 Media Pembelajaran
Apabila media membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran (Azhar Arsyad, 2002 : 4). Agar media tersebut berfungsi dengan baik dan mampu membantu mahasiswa maupun guru dalam mencapai apa yang diharapkan. Maka dalam hal iniguru harus memahami teknik penyajian pelajaran.
Teknik penyajian pelajaran adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh dosen untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik Roetiyah N.K (1991 : 1). Klasifikasi media pembelajaran dengan berdasrkan bentuknya yaitu:
1. Media berbasis Manusia (guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok).
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirim dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.
2. Media berbasis Visual (buku, alat bantu kerja, grafik, peta, gambar, dan slide).Media ini memgang peranan yang sangat peting dalam proses belajar. Media ini dapat memperlancar pemahaman dan memperkuar ingatan. Visual dapar pula menumbuhkan minat mahasiswa dan dapat memberikan hubungan antar materi pelajaran dengan dunia nyata.
3. Media berbasid Audio Visual ( vidio, film, dan tv).
Salah satu hal yang penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak rancangan, dan penelitian.
4. Media berbasis komputer.
Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer sebagai manajer dalam proses pembelajaran. Adapula peran komputer sebgai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatnya meliputi penyajian informasi, isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Demikian pula Nasution (1986), mengemukakan bahwa faedah yang terkandung dalam media pembelajaran adalah sebagai menambah kegiatan belajar
mengajar, menghemat waktu belajar, menambah keadaan permanen dari hasil belajar, membantu anak-anak yang ketinggalan dalam pelajaran, membangkitkan minat belajar, perhatian, dan aktivitas pada maurid, dan memberi pegalaman yang lebih tepat dan jelas.
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah dapar mengefektifkan metode mengajar, dapat membantu siswa dalam menyamakan persepsi terhadap konsep, memperkecil verbalisme, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membangkitkan minat dan aktivitas siswa, menghemat waktu belajar, menambah kegiatan belajar mengajar, menambah keadaan permanen dari hasil belajar.
2.4 Animasi Macromedia Flash
Macromedia adalah sebuah perubahan perangkat lunak yang bergerak dibidang grafis dan pengembangan web. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992 dan telah berkembang pesat pada tahun 1990-an dan 2000-an. Pada desember 2005 macromedia diakui salah satu perusahaan saingannya yaitu adobe sistems, tetappi adobe sementara ini masih tetap menggunakan nama macromedia pada sejumlah programnya.
Macromedia didirikan pada tahun 1992 melalui mergerantara authorware(perusahaan pembuat authorware) dan macromind-paracomp(perubahan pembuat macromind director). Hingga pertengahan 1990-an, macromedia director yang digunkan untuk memproduksi CD-ROM dan kios-kios informasi masih merupakan produk unggulan macromedia, namun seiring meningkatnya popularitas world wide web. Macromedia menciptakan shockwave, sebuah plugin director bagi penjelajah web serta pada tahun 1996 mengakui sisi dua perusahan berorientasi web, future wave software yang membuat future splash animator yang kemudian dikembangkan menjadi flash dan iBand software pembuat perangkat lunak authoring HTML yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dreamweaver.
Kemampuan membuat objek seperti shockwave flash maupun animasi gif, dapat dikatakan bahwa macromedia flash adalah aplikasi pencipta objek animasi yang powerful ditambah dengan pembuatan objek grafis vektor yang terkandung didalamnya. Pemrogramana action script dan transisi layernya yang dinamis membuat produk ini lebih produktif dibandingkan produk penciptaan animasi sejenis.
Macromedia flash merupakan standar profesional yang digunakan untuk membuat animsi di web. Sejak keberadaannya pertama kali dan digunakan oleh beberapa situs web untuk membuat animasi intro dan permainan, banyak orang dibuat kagum olehnya.
2.5 Kelebihan Flash sebagai Media Presentasi
Presentasi adalah salah satu contoh komunikasi langsung dimana presenter pembawa materi presentasi berhadapan dengan audiens. Andi Pramono (2006 : 1) pendengar tertentu tidak memiliki beban karena mereka tinggal menerima apa yang dikatakan
presenter, presenterlah yang memiliki beban karena harus membawakan materi dan harus bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya. Presentasi yang baik adalah presentasi yang komunikatif. Banyak faktor yang dapat menyebabkan orang tidak dapat memperhatikan apa yang disampaikan oleh presenter. Andi Pramono (2006 : 2) salah satunya adalah karena media yang digunakan untuk presentasi.
Ada beberapa alasan mengapa kita memilih flash sebagai media presentasi, yaitu karena flash memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil setelah dipublish.
2. Flaash mampu mengimpor hampir hampir semua file gambar dan file-file audio hingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.
3. Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.
4. Font presentasi tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan tidak memiliki font tersebut.
5. Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah pecah meskipun di zoom beratus kali.
6. Flash mampu dijalankan pada sistem operasi windows maupun mancintosh.
2.6 Hidrolisis
Hidrolisis merupakan reaksi kimia dimana H2O (molekul dari air) akan diurai / dipecah ke dalam bentuk kation H+ (hidrogen) serta anion OH- (hidroksida) melalui proses kimiawi. Proses tersebut umumnya dipakai dalam memecah suatu polimer tertentu, khususnya polimer dimana terbuat melalui proses bertahapa polimerasi atau yang dikenal dengan istilah step_growth_polimerazation. Istilah hidrolisis berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air serta lysis dengan arti pemisahan.
Secara sederhana arti hidrolisis adalah proses pembelahan ikatan kimia dengan penambah air. Sebagai contoh yaitu proses klarifikasi sukrosa. Klarifikasi merupakan pemecahan karbohidrat menjadi komponen molekul gula melalui hidrolisis, misal contohnya sukrosa dipecah menjadi fruktosa serta glukosa. Biasanya hidrolisi adalah proses kimia dimana molekul air terpecah menjadi dua bagian. Dalam reaksi tersebut, satu fragmen dari molekul target atau molekul induk memperoleh ion hidrogen. Jika suatu molekul asam direaksikan dengan molekul basa maka akan membentuk garam dan air reaksi ini disebut sebagai reaksi penetralan. Namun, pada dasarnya larutan garam tersebut tidak selalu bersifat netral, tetapi dapat juga bersifat asam maupun basa. Untuk menjelaskan sifat larutan garam tersebut digunakanlah konsep hidrolisis.
Berikut ini tabel beberapa jenis asam kuat, basa kuat, serta garam dengan konsep asam basa pembentuknya.
Tabel 2.1 Asam Kuat dan Basa Kuat
Ket: Asam Kuat (kiri), Basa Kuat (Kanan)
Tabel 2.2 Garam
Reaksi kimia yang terjadi antara molekul air dan garam, dimana komponen garam (kation atau anion) yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah akan membentuk ion H3O+=(H+)sebagai ion positif dan ion OH- sebagai ion negatif. Apabila reaksi hidrolisisi menghasilkan ion H3O+maka artinya larutan bersifat asam, tetapi jika reaksi hidrolisis menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa. Secara matematis, rumus kimianya dapat ditulis dalam reaksi berikut ini.
M+ + H2O → MOH + H+ Sedangkan anion bereaksi menjadi
X- + H2O → HX + OH-
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hidrolisis adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya. Reaksi hidrolisis terjadi ketika beberpa senyawa- senyawa ionik, seperti garam, asam, dan basa tertentu larut dalam air.
2.7 Pengelompokan Hidrolisis Garam
Jika ditinjau dari komponen pembentuk garam serta banyak tidaknya garam tersebut dapat diuraikan ketika direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat dibedakan sebagai berikut ini.
2.7.1 Hidrolisis Parsial
Hidrolisis parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah satu atau sebagian ion saja yang mengalami hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak.
Komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisis parsial ini ialah asam lemah dan basa kuar atau sebaliknya basa kuat dan asam lemah.
2.7.2 Hidrolisis Total
Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang mana komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah. Berdasarkan jenis ion-ion yang dihasilkan ketika garam terlarut dalam air, proses hidrolisis dapat dibedakan menjadi beberapa macam berikut ini.
2.7.3 Hidrolisis Anion
Apabila garam yang terdiri dari komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, maka garam-garam ini hnaya akan terhidrolisis sebagian parsial didalam air dan akan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-).
Dengan kata lain, yang terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah sedangkan kation dari basa kuat tidak terhidrolisis.
Misal:
CH3COONA(aq) → CH3COO-(aq) + NA+(aq) CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH- NA+ + H2O → tidak terjadi reaksi
Dari contoh diatas, menjelaskan bahwa CH3COO- yang bertindak sebagai anion asam lemah terhidrolisis membentuk OH- ketika direaksikan dengan molekul air (H2O) sedangkan Na+ yang bertindak sebagai kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direaksikan dengan molekul air. Kesimpulannya garam dengan komponen pembentuk asam lemah dan basa kuat, jika direaksikan dengan air akan terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion yang bersifat basa.
2.7.4 Hidrolisis Kation
Serupa halnya dengan reaksi hidrolisis antara garam dengan komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, jika garam dengan komponen penyususn asam kuat dan basa lemah dilarutkan ke dalam molekul air juga akan mengalami hidrolisis parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam (H+).
Hal ini terjadi karena hanya kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis. Contohnya
NH4CL → NH4+
+ Cl- NH4+ +H2O ↔NH4OH + H+ Cl- + H2O → tidak terjadi reaksi
Berdasarkan contoh diatas, dapat dijelaskan bahwa NH4+
yang bertindak sebagai basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yakni H+. Sedangkan Cl- yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.
2.7.5 Kation dan Anion Terhidrolisis
Apabila garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul air akan mengalami hidrolisis total. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kation dari basa lemah maupun anion dari asam lemah dapat terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion H+ atau OH-.
Misal:
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH- NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
Contoh diatas, menjelaskan bahwa kedua komponen penyusun garam CH3COO- (anion dari asam lemah) dan NH4+ (kation dari basa lemah) dapat terhidrolisis secara sempurna yang masing-masing berurutan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-) dan ion yang bersifat asam (H+). “Perlu untuk diketahui, bahwasannya garam dengan komponen asam kuat dan basa kuat yang direaksikan dengan molekul air tidak akan mengalami hidrolisis, dalam arti lain reaksi tersebut bersifat netral. Peristiwa ini dapat terjadi ketika garam yang mengandung ion logam alkali atau ion logam alkali tanah (kecuali Be2+
) dan basa konjugasi suatu asam kuat (misalnya, Cl-, Br-, dan NO3-
) direaksikan dengan molekul air akan menghasilkan larutan yang bersifat netral.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem juga merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sisem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadp masalah-masalah dalam kebutuhan yang memicu proyek (Whitten, 2004).
Dalam tugas akhir ini, ada tiga fase analisis yaitu analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis proses. Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan penyebab atau akar dari masalah serta memahami kelayakan masalah. Analisis kebutuhan dilakukan untuk menjelaskan fungsi-fungsi yang ditawarkan dan mampu dikerjakan oleh sistem, sedangkan analisis proses digunakan untuk memodelkan tingkah laku sistem.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisi kebutuhan sistem terdapat dua bagian, yaitu analisis kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Kebutuhan fungsional merupaka seluruh aktivitas yang disediakan sistem, sedangkan kebutuhan nonfungsional merupakan fitur-fitur, karakteristik dan batasan lainnya.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional pada aplikasi media pembelajaran hidrolisis asam basa yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1. Performa sistem atau aplikasi yang akan dibangun dapat menampilkan media pembelajaran hidrolisis garam.
2. Desain, sistem atau aplikasi yang akan dibangun harus interakti dan edukatif agar memudahkan user dalam menggunakannya.
3. Ekonomi, sistem atau aplikasi yang akan dibangun harus bekerja dengan baik dan tidak memerlukan perangkat tambahan yang dapat mengeluarkan biaya.
4. Informasi, sistem atau aplikasi harus mampu menyediakan informasi hidrolisis asam basa.
5. Pelayanan, sistem atau aplikasi yang akan dibangun harus mudah digunakan (user friendly), menarik dan mudah dipahami.
3.3 Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem yang dirancang bertujuan menggambarkan peran user terhaadap sistem yang dibuat. Pemodelan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem berupa flowchat.
3.3.1 Flowchart
Flowchart atau diagram alir merupakan presentasi gambar dari langkah-langkah logis yang dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah.
Gambar 3.3.1 Flowchart Media Pembelajaran Hidrolisi Garam Start
Pendahuluan
Pengertian hidrolisis
Menu Pengertian hidrolisis
Tes Menu Tes
Jenis -Jenis Garam
Menu Jenis-Jenis Garam
Exit
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan spesifikasi dari solusi berbasis komputer secara detail, disebut juga dengan physical design. Perancangan sistem menekankan pada implementasi sistem secara teknis (Whitten 2004). Perancangan sistem merupakan tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk sehingga mudah dipahami dan digunaka. Perancangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu perancangan antarmuka.
3.4.1 Perancangan Antarmuka
Perancangan sistem dilakukan agar sistem yang dibangun sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya rancangan antarmuka bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam pemakaian sistem. Berikut adalah beberapa rancangan antarmuka sistem pada aplikasi:
1. Halaman Utama
Gambar dibawah ini merupakan halaman utama pada rancangan halaman utama terdapat menu animasi movieclip yang akan memainkan animasi flash dengan cara mengklik tombol play yang telah disediakan selain movieclip di dalam menu utama yang materi penjelasan konsep hidrolisis.
Gambar 3.4.1 Tampilan Halaman Utama
2. Halaman Pengertian Hidrolisis
Gambar dibawah ini merupakan tampilan halaman pengertian hidrolisis pada rancangan halaman pengertian hidrolisis terdapat menu animasi movieclip yang
- x
Pengertian hidrolisis Jenis- jenis Garam Tes
Animasi Flash
Materi Hidrolisis
- x
- x
akan memainkan animasi flash dengan cara mengklik tombol play dan tombol back untuk kembali ke halaman utama serta dapat materi penjelasan konsep hidrolisis.
Gambar 3.4.2 Tampilan Halaman Pengertian Hidrolisis
3. Halaman Jenis-jenis Garam
Gambar dibawah ini merupakan tampilan halaman jenis-jenis garam pada rancangan halaman pengertian jenis-jenis garam terdapat slide menu dibawah ini merupakan tampilan halaman jenis-jenis garam pada rancangan halaman pengertian jenis-jenis garam terdapat slide menu yang berisi beberapa menu yang berisi beberapa menu yaitu menu asam kuat basa kuat, menu asam kuat basa lemah, menu asam lemah basa kuat, menu basa lemah basa kuat, dan menu perhitungan pH yang masing-masing berisi materi.
Pengertian hidrolisis Jenis- jenis Garam Tes
Animasi Flash
Materi Hidrolisis
Play
Back
Pengertian hidrolisis
Jenis- jenis Garam
Tes
Materi Jenis- Jenis Garam
- x 4. Halaman Tes
Gambar dibawah ini merupakan tampilan halaman tes terdapat pada rancangan halaman pengertian tes terdapat form nama yang berfungsi untuk menginput nama user yang akan mengikuti tes serta terdapat button ya dan tidak untuk menentukan apakah user ingin melanjutkan tes atau tidak. Jika user memilih untuk melanjutkan tes maka akan muncul form soal yang isinya berupa soal pilihan berganda. Setelah menyelesaikan semua soal yang diberikan maka akan muncul halaman berupa hasil dari tes yang menampilkan hasil berupa benar, salah nilai, dan komentar tentang hasil tes yang telah dilakukan.
Pengertian Jenis- jenis
Garam
Tes
Form Nama
Ya Tidak
- x Pengertian
hidrolisis
Jenis- jenis Garam
Tes
Soal Pilihan Ganda
Gambar 3.4.4 Tampilan Halaman Tes - x
Pengertian hidrolisis
Jenis- jenis Garam
Tes
Hasil Benar :
Salah : Nilai : Komentar :
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistm adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui dan telah di uji, menginstal, dan memulai menggunakan sistem baru yang diperbaiki. Tahap ini merupakan tahap inti dari pekerjaan sebuah proyek. Disini pembangunan komponen- komponen pokok sebuah sistem informasi dilakukan berdasarkan desain yang sudah dibuat. Implementasi sistem yang dimaksud merupakan proses pembuatan dan pemasangan sistem secara utuh baik dari sisi hardware, software, dan brainwarenya.
Tahapan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan desain sisten yang telah disetujui dan menyusun dokumen yang telah mengalami proses perbaikan.
2. Menulis, mendokumentasikan, dan menguji program-program dan prosedur- prosedur yang telah diperbaiki dari sistem yang telah di setujui.
3. Memastikan agar software ini menjadi user friendly yang artinya user dapat dengan mudah mengoperasikan software ini.
4. Melakukan pengujian sistem secara keseluruhan.
5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar, dengan melakukan perencanaan, mengontrol dan melakukan instalasi yang benar terhadap sistem.
4.2 Tujuan Implementasi Sistem
Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolahan data dan penyajian data.
2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada di dalam dokumentasi sistem yang baru atau yang telah disetujui.
3. Memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan dengan mudah sistem yang telah dibuat.
4. Memastikan bahwa sistem telah berjalan dengan lancar dengan mengontrol dan melakukan instalasi secara benar.
5. Memperhitungkan bahwa sistem telah memenuhi permintaan pemakai yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.
4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem
Pada umumnya setiap desain yang dirancang membutuhkan komponen yang mendukung agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Komponen-komponen sistem yang di butuhkan dalam membangun aplikasi kamus digital istilah teknik ini diantaranya:
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware)
Hardware (perangkat keras) secara bahasa berarti perangkat keras dari komputer, secara istilah hardware adalah bagian dari komputer yang dapat dirasakan kehadirannya secara fisik dengan cara dilihat dan disentuh.. Hardware merupakan seluruh komponen peralatan yang membentuk suatu komputer, dan peralatan lainnya yang memungkinkan komputer dapar melaksanakan tugasnya. Hardware menjadi salah satu faktor penting dalam pengoperasian sebuah komputer.
4.3.2 Perangkat Lunak (software)
Software (perangkat lunak) adalah program yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras. Software adalah sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. Perangkat lunak ini ridak berbentuk fisik, melainkan berupa program yang diciptakan melalui perangkat elektronik.
Komputer tidak ada akan artinya jika di dalamnya tidak mempunyai perangkat lunak.
Dalam perangkat lunak dikenal dengan apa yang disebut sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi adalah sebuah software yang mengatur dan mengintegarasikan hardware agar dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki termasuk input dan output.
4.4. Hasil Implementasi Sistem 4.4.1 Halaman Awal
Pertama kali kita membuka media pembelajaran ini, maka tampilan yang akan muncul seperti ini.
Gambar 4.4.1 Halaman Awal
Pada halaman awal terdapat movieclip berupa percobaan reaksi tiga jenis garam yang berbeda yang masing-masing di tes menggunakan kertas lakmus merah dan biru untuk mengetahui sifat larutan garam.
4.4.2 Halaman Pengertian Hidrolisis
Pada halaman awal terdapat movieclipberupa reaksi hidrolisis yang terjadi pada garam NH4Cl yang dilarutkan ke dalam air.
Gambar 4.4.2 Halaman Pengertian Hidrolisis
4.4.3 Halaman Jenis-Jenis Garam
Pada rancangan halaman pengertian jenis-jenis garam, terdapat slide menu yang berisi beberapa menu yaitu menu asam kuat basa kuat, menu asam kuat basa lemah, menu asam lemah basa kuat, menu basa lemah basa kuat, dan menu perhitungan pH yang masing-masing berisi materi.
Gambar 4.4.3 Halaman Jeni-jenis Garam
Gambar 4.4.6 Halaman Jenis Garam Asam Lemah dan Basah Kuat
4.4.8 Halaman Tes
Pada halaman tes terdapat form untuk mengisi nama user yang ingin mengikuti tes untuk tampilannya dapat dilihat digambar.
Pada halaman tes terdapat soal pilihan berganda yang terdiri dari lima pilihan, untuk menjawab pertanyaan user dapat mengklik pada jawaban yang diangap paling tepat.
Tampilan soal tes dapat dilihat pada gambar.
Gambar 4.4.9 Halaman soal tes
Setelah menyelesaikan tes yang seluruh maka akan ditampilkan hasil tes berupa jumlah hasil jawaban yang benar, jawaban salah, nilai dan komentar. Nilai ditentukan dari jumlah jawaban yang benar dikali sepuluh dan dikurangkan dengan jumlah jawaban salah dikali lima. Komentar disesuaikan dengan hasil dari nilai. Tampilan soal tes dapat dilihat pada gambar.
Gambar 4.4.10 Tampilan Halaman Hasil Tes
BAB 5 PENTUP
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dapat diambil dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Media pembelajaran hidrolisi garam dapat di implementasikan menggunakan media pembelajaran asam basa menggunakan macromedia flash player.
2. Pemrograman yang dilakukan macromediaflash player menggunakan action script yang diimplementasikan di button dan kuis yang ada di media pembelajaran.
5.2 Saran
Saran untuk pengembangan pembuatan media pembelajaran ini adalah:
1. Penambahan vidio ini juga lebih memperbanyak animasi, materi, dan kuis tentunya akan membuat aplikasi pembelajaran ini lebih menarik, interaktif dan bermanfaat.
2. Setiap pembelajaran dibuat dalam bentuk animasi agar lebih menarik dan mudah dipahami siswa. Melakukan penelitian yang lebih terhadap kendala-kendala yang dihadapi dalam mempelajari dan memahami pelajaran kimia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/agusrabialdi/media-pembelajaran-larutan-penyangga http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=17423
http://digilib.unimed.ac.id/9692/9/9%20NIM%204123131021%20BAB%20I.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/13694/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://tinangkung.blogspot.com/2010/04/pengaruh-pembelajaran-sistem-koloid http://eprints.uny.ac.id/25503/1/David%20Vero%2007520241007.pdf
http://eprints.uny.ac.id/9539/3/bab%202%20-%2008303241011.pdf
LISTING PROGRAM
stop();
var nilai:Number = 0;
var betul:Number = 0;
var nama:TextFormat;
stop();
on(rollOver){
stopAllSounds();
dm.play();
}
on(release){
gotoAndStop(2);
stopAllSounds();
}
on(release){
stopAllSounds();
gotoAndStop(9);
}
on (release) {
pendahuluan.play();
}
on(release){
gotoAndStop(1);
}
on(release){
movtabung.play();
}
on(release){
gotoAndStop(1);
}
on(release){
nilai = 0;
betul = 0;
nama = namakamu;
nextFrame();
}
on(release){
betul +=1;
nilai += 10;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
betul +=1;
nilai += 10;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
betul +=1;
nilai += 10;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
betul +=1;
nilai += 10;
nextFrame();
}
on(release){
betul +=1;
nilai += 10;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
on(release){
nilai -= 5;
nextFrame();
}
jawabbenar = betul;
jawabsalah = 5 - betul;
nilaiakhir = nilai;
IsNama = " " +nama;
if(Number(nilai) <= 50 && Number(nilai)>=30){
komentar = "Anda Sudah Memahami materi dengan bagus..";
}
else if(Number(nilai) <= 29 && Number(nilai)>=10){
komentar = "Anda Kurang Memahami Materi... Belajarlah Lagi";
}
else {
komentar = "Anda Tidak Belajar Dengan Benar";
}