Uji beda dua rata-rata sampel berpasangan (Paired test)
• Dibutuhkan untuk mencek perbedaan yang bermakna antara dua nilai rata-rata ketika sampel-sampel tersebut tidak independen :
• Seperti - sebelum dan sesudah perlakuan - beda perlakuan
- dengan atau tanpa perlakuan
PERTEMUAN KE 3
UJI HIPOTESIS BEDA DUA RATA-RATA
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
Analisis
1. Rumusan Hipotesis
H
0: d = 0 d ≤ 0 d ≥ 0 H
A: d ≠ 0 d > 0 d < 0
2. Nilai Kritis: tentukan menggunakan tabel 3. Nilai Hitung: hitung dengan rumus
4. Keputusan: H
0ditolak jika nilai hitung absolut lebih besar daripada nilai tabel absolut.
Sebaliknya ..
5. Kesimpulan
RUMUS MENENTUKAN NILAI HITUNG
s
dt d
n s
d s
d) n
( n
) d (
d s d n
1
2 2
Contoh 1
• Dilakukan uji klinis untuk mengetahui efektivitas obat tidur yang baru pada 10 orang penderita insomnia. Setiap penderita diterapi dengan plasebo selama seminggu dilanjutkan seminggu dengan obat baru.
Setiap akhir terapi dievaluasi dengan skor rasa kantuk dengan nilai 0-30.
No urut Skor Rasa Kantuk Selisih (d=x2-x1)
_ [d-d]
_ [d-d]2 Plasebo (x1) Obat (x2)
1 22 19 -3 -1,7 2,89
2 18 11 -7 -5,7 32,49
3 17 14 -3 -1,7 2,89
4 19 17 -2 -0,7 0,49
5 22 23 1 2,3 5,29
6 12 11 -1 0,3 0,09
7 14 15 1 2,3 5,29
8 11 19 8 9,3 86,49
9 19 11 -8 -6,7 44,89
10 7 8 1 2,3 5,29
-13 186,1
_
d = -1,3
_
• ∑d=-13 d = -1,3 _
• ∑[d-d]2 = 186,1 s2 = 186,1/9 = 20,68 s = √20,68 = 4,5
d - d
0-1.3 - 0,9
1,438 =
t = s/√n = 4,5/√10 =
-1,3 - 0
Jawab
1. H0 : [d1-d2] = 0 Ha : [d1-d2] ≠ 0
2. Derajat kemaknaan = 5% uji 2 arah titik kritis t(9;0,025) = 2,262 3. Uji statistik : t karena sampel kecil
5. Statistik hitung :
4. Daerah penolakan H0 berada pada t<-2,262 atau t>2,262.
6. Kesimpulan :
Statistik hitung t = -0,9 > -2,262 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 diterima tidak ada perbedaan bermakna keampuhan obat dan plasebo pada derajat kemaknaan 5% (p>0,05).
Contoh 2
• Dosen Akuntansi UMBY menguji coba metoda pengajaran baru pada mahasiswanya dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa.
• Nilai ujian per mahasiswa sebelum dan sesudah perubahan metoda terlihat pada tabel.
• Apakah metoda pengajaran baru menunjukkan peningkatan yang bermakna pada nilai ujian
mahasiswa?
Nilai Mahasiswa
Nomor Mahasisw a (i)
Sebelum Perubahan (x1 )
Setelah Perubahan (x2 )
Selisih d = x2 - x1
(d = deviasi)
1 80 90 10
2 75 80 5
3 75 76 1
4 80 75 -5
5 76 80 4
6 98 100 2
7 75 70 -5
8 85 95 10
9 70 90 20
10 82 90 8
Total 50
Nilai Mahasiswa Shubungan dengan
Perubahan Metoda Ajar
Jawab
1. Uji hipotesis satu sisi:
H0: d = 0 (2- 1 = 0) Ha: d 0
2. Derajat kemaknaan = 5% uji 1 arah titik kritis t(9;0,05) = 1,83
4. Daerah penolakan H0 berada pada t>1,83 3. Uji statistik : t karena sampel kecil
Jawab
_
• ∑d=50 d = 50/10 = 5 _
• ∑[d-d]2 = 510 s2 = 510/9 = 56,7 s = √56,7 = 7,53
d - d
05 2,13
2,35 =
t = s/√n = 7,53/√10 = 5 - 0
5. Statistik hitung :
6. Kesimpulan :
Statistik hitung t = 2,13 > 1,83 H0 ditolak artinya perubahan nilai ujian per mahasiswa secara bermakna lebih besar dari nol pada
derajat kemaknaan 5% (p<0,05).
Uji Hipotesis Perbedaan Nilai Mahasiswa Sebelum
dan Sesudah Metoda Pengajaran Baru
• Dibutuhkan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-rata dua sampelnya.
• Tidak ada hubungan antara dua sampel yang akan diuji.
• Pada uji sampel berpasangan, satu kasus diobservasi lebih dari sekali, dalam uji
independent sample ini , satu kasus hanya didata sekali saja.
Uji Beda Dua Rata-Rata
Sampel Independen
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA DUA RATA-RATA
Analisis
1. Rumusan Hipotesis
2. Nilai kritis: (cari di tabel t atau Z)
3. Nilai Hitung: (cara manual atau komputer)
4. Keputusan: H
0ditolak jika nilai hitung absolut lebih besar daripada nilai tabel absolut.
Sebaliknya ..
5. Kesimpulan
H0: HA:
µ1= µ2
µ1≠ µ2 µ1 ≤ µ2 µ1> µ2
µ1 ≥ µ2 µ1< µ2
RUMUS MENENTUKAN NILAI HITUNG:
SAMPEL KECIL
2 1
2 1
x
s
xX t X
2 1
2 1
2 2 2
2 1
1
1 1
2 1 1
2
1
. n n
n n
s ).
n ( s
).
n
s
x x(
RUMUS MENENTUKAN NILAI HITUNG:
SAMPEL BESAR
2 1
2 1
x
s x
X Z X
2 2 2 1
2 1
2
1
n
s n
s x x s
Contoh 3
• Berikut adalah data nilai prestasi kerja karyawan yang mendapat training dengan yang tidak mendapat training.
Dengan training Tanpa training Rata
2nilai
prestasi
_
X
1= 300
_
X
2= 302 Varians S
12= 4 S
22= 4,5 Ukuran sampel n
1= 40 n
2= 30
Dengan taraf nyata 5 % ujilah :
a. Apakah perbedaan rata2 nilai prestasi kerja [μ1-μ2] >0?
b. Apakah ada perbedaan rata2 prestasi kerja [μ1-μ2]≠ 0?
[ x
1-x
2] - d
0√ (s
12/n
1) + (s
22/n
2)
Jawab a)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] > 0
2. Derajat kemaknaan = 5% titik kritis Zα = 1,645 3. Uji statistik : Z karena sampel besar
4. Statistik hitung :
[ 300 - 302 ] - 0 2 4
√ (4/40) + (4,5/30) 0,5
= = =
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 4 > 1,645 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak beda rata-rata prestasi kerja > 0.
ada perbedaan prestasi kerja antara pegawai yang diberi training dengan yang tidak
( x
2-x
1) - d
0√ (s
12/n
1) + (s
22/n
2) z =
Jawab b)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] ≠ 0
2. Derajat kemaknaan = 5% uji 2 arah titik kritis zα/2 = z2,5% = 1,96 3. Uji statistik : Z karena sampel besar
4. Statistik hitung :
[ 302 - 300 ] - 0 2 4
√ (4/40) + (4,5/30) 0,5
= = =
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 4 > 1,96 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak beda rata-rata prestasi kerja ≠ 0.
ada perbedaan prestasi kerja antara pegawai yang diberi training dengan yang tidak
Contoh 4
• Berikut adalah data nilai UTS Statistika Mahasiswa UMBY kelas Reguler pagi dan Reguler Sore.
Reguler pagi Reguler sore Rata
2kelas _
X
1= 78,9
_
X
2= 79,0 Varians S
12= 129,5 S
22= 197 Ukuran sampel n
1= 48 n
2= 48
Dengan taraf nyata 5 % ujilah :
a. Apakah ada perbedaan rata2 nilai UTS kedua kelas / [μ1-μ2]≠ 0?
b. Apakah beda rata2 nilai UTS kedua kelas tersebut >0 / [μ1-μ2] >0?
[ x
1-x
2] - d
0√ (s
12/n
1) + (s
22/n
2)
Jawab a)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] ≠ 0
2. Derajat kemaknaan = 5% uji 2 arah titik kritis zα/2 = z2,5% = 1,96 3. Uji statistik : Z karena sampel besar
4. Statistik hitung :
[ 78,9 - 79 ] - 0 0.1 0.04
√ (129,5/48) + (197/48) 2,6
= = =
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 0,04 < 1,96 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 diterima tidak ada perbedaan rata-rata nilai UTS kedua kelas
[ x
1-x
2] - d
0√ (s
12/n
1) + (s
22/n
2) z =
Jawab b)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] >0
2. Derajat kemaknaan = 5% uji 1arah titik kritis zα = z5% = 1,645 3. Uji statistik : Z karena sampel besar
4. Statistik hitung :
5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 0,04 < 1,645 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 diterima beda rata-rata nilai UTS kedua kelas tidak >0.
[ 78,9 - 79 ] - 0 0.1 0.04
√ (129,5/48) + (197/48) 2,6
= = =
Contoh 5:
Sebuah penelitian bertujuan melihat apakah rata- rata kadar nikotin rokok jarum lebih tinggi
dibandingkan rokok wismilak. Di ambil sampel secara random, 10 batang rokok jarum dan 8
batang wismilak. Dilaporkan rata-rata kadar nikotin
rokok jarum 23,1 mg dengan standar deviasi 1,5
mg sedangkan rokok wismilak 20,0 mg dengan
standar deviasi 1,7 mg. Ujilah pernyataan tsb,
dengan alpha 5%.
Jawab
• Diketahui :
n1 = 10 n2 = 8 x1 = 23,1 x2 = 20,0 s1 = 1,5 s2 = 1,7
1. H0 μ
1= μ
2Ha μ1 > μ2
2. Uji statistik t-test dengan α=0,05
3. Daerah penolakan : Ho ditolak bila t
hitung> t
(16;0,05)
>1,746
Jawab
4. Perhitungan
[ x
1-x
2]
√ (s
12/n
1) + (s
22/n
2)
t =
[ 23,1 - 20 ] - 0 5,287√ (1,52/10) + (1,72/8)
= =
5. Kesimpulan : H0 ditolak, karena t
hitung(5,287) > t
tabel(1,746) Rata-rata kadar nikotin rokok jarum lebih
tinggi daripada rokok wismilak
Soal 1. Hipotesis Beda Dua Rata-rata:
Observasi Berpasangan
Waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan satu unit barang sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut (dalam jam):
Lakukan pengujian terhadap dugaan bahwa waktu yang
diperlukan karyawan untuk menyelesaikan satu barang tidak berbeda antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan dengan tingkat signifikansi 5%.
Karyawan 1 2 3 4 5 6
Sebelum 6 8 7 10 9 7
Sesudah 5 6 7 8 7 5