PENGADILAN TINGGI MEDAN

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 1 dari 66 halaman Putusan Nomor 440/Pdt/2017/PT MDN

P U T U S A N

Nomor 440/Pdt/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

MULYONO: Tempat/ Tgl Lahir Pangkalan Mansyur, 09 Maret 1966, Laki- laki, Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Tanjung Sarang Elang Dusun Harapan Desa Sarang Elang Kec. Panai Hulu Kab. Labuhanbatu.

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yaitu 1. IRWANSYAH, SH, MH., 2. HARUN JAIN, SH., masing-masing Advokat- Penasehat Hukum dari kantor Hukum IRWANSYAH, SH, MH &

REKAN” Beralamat di Jalan Belibis No. 7 Rantauprapat – Labuhanbatu, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Desember 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 21 Desember 2016 Nomor : 431/SKC/2016/PN-Rap, semula disebut sebagai PENGGUGAT, sekarang PEMBANDING;

M e l a w a n

1. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PADANG SIDEMPUAN, yang beralamat di Jalan Kenanga No. 99 PADANGSIDEMPUAN, semula disebut sebagai TERGUGAT I sekarang TERBANDING I;

Dalam hal ini diwakili oleh 1. Frans Sihombing, Jabatan Pelaksana, 2. Arizaldhy Satria Nugraha, Jabatan Pelaksana, berdasarkan Surat Tugas Nomor ST-37/WKN.02/KNL.04/2017 tertanggal 03 Pebruari 2017,

2. PT. BANK SAHABAT SAMPOERNA : yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 60. Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, semula disebut sebagai TERGUGAT II sekarang TERBANDING II;

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yaitu 1. H. FAJAR SYAHNAN DAMANIK, SH., 2. EDISON P. SIREGAR, SH., masing-masing Advokat-Penasehat Hukum dari kantor Hukum FAJAR SYAHNAN DAMANIK & REKAN” beralamat di Jalan Mustafa/ Nusa Indah No. 3 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Januari 2017 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 06 Pebruari 2017 Nomor : 63/SKC/2017/PN-Rap;

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUK PERKARA

Mengutip serta memperhatikan surat gugat Penggugat tanggal 10 Desember 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 19 Desember 2016 dalam Register Perkara Nomor 199/Pdt.G/2016/PN.Rap, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat-II telah terjadi suatu hubungan hukum/perikatan berdasarkan Akta Perjaniian Kredit dimana Penggugat ada melakukan penandatanganan dengan Tergugat-II yaitu peminjaman sejumlah uang dengan fasilitas pinjaman kredit ;

2. Bahwa Penggugat diberi pinjaman kredit oleh Tergugat-II sejumlah Rp.

4.300.000.000,- (empat milyar tiga ratus juta rupiah) dengan system/jenis fasilitas pinjaman kredit adalah Kredit Pinjaman Bunga + Pokok/Flat (Penggugat setiap per-bulannya membayar bunga + pokok atas fasilitas pinjaman kredit) ;

3. Bahwa pembayaran angsuran setiap per-bulannya atas fasilitas pinjaman kredit yang telah diberikan oleh Tergugat-II kepada Penggugat yaitu sebesar Rp. 107.000.000,- (seratus tujuh juta rupiah) ;

4. Bahwa Penggugat telah membayar angsuran setiap bulannya kepada Tergugat-II selama (enam) bulan atau setara Rp. 642.000.000,- (enam ratus empat puluh dua juta rupiah) ;

5. Bahwa agunan yang menjadi jaminan atas fasilitas kredit tersebut yang telah diberikan Tergugat-II kepada Penggugat sebagaimana tertuang

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dalam perjanjian kredit yang dibuat Tergugat-II dan ditanda tangani bersama antara Penggugat dengan Tergugat-II, maka Penggugat telah memberikan agunan yang menjadi jaminan kepada Tergugat-II, yaitu berupa :

1) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 1 Desa/Kel. Aek Siala. Terletak di :

Provinsi : Sumatera Utara

Kabupaten/Kotamadya : Padang Lawas d/h Tapanuli Selatan Kecamatan : Barumun Tengah

Desa/Kelurahan : Aek Siala

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono ; 2) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi),

berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 2 Desa/Kel. Aek Siala. Terletak di :

berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 4 Desa/Kel. Aek Siala. Tterletak di :

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Maryam Lubis;

7) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 7 Desa/Aek Siala. Terletak di :

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama maryam Lubis;

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika ; 10) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi),

berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 10 Desa/Kel Aek Siala. Terletak di :

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika ; 11) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi),

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Muhammad Mulyarman;

12) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 12 Desa/Kel Aek Siala. Terletak di :

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika;

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono;

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika;

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(11)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(12)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(13)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

6. Bahwa Penggugat telah melaksanakan kewajibannya sebagai nasabah dari Tergugat-II dengan membayar angsuran setiap bulannya kepada Tergugat-II, dan sa’at ini Penggugat sedang mengalami perekonomian keluarga yang memburuk sehingga Penggugat bermohon kepada Tergugat-II untuk diberikan keringanan pembayaran angsuran setiap bulannya (Restrukturisasi), dan Penggugat bermohon kepada Tergugat-II agar dibebaskan dari bunga dan denda yang menjadi akibat keterlambatan pembayaran angsuran setiap bulannya ;

7. Bahwa Tergugat–II menolak atau tidak menyetujui permohonan Penggugat serta tidak memberikan kesempatan atau tidak mempertimbangkan alasan- alasan Penggugat tersebut, bahkan Tergugat-II memberikan ultimatum

(14)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

kepada Penggugat dengan tuduhan bahwa menunggaknya angsuran setiap bulannya atas fasilitas kredit modal kerja yang telah diberikan oleh Tergugat-II kepada Penggugat dikarenakan adanya penyimpangan penggunaan fasilitas pinjaman kredit yang merupakan kredit macet dan konsumen harus melunasi seluruh hutang pokok dan denda tunggakan serta suku bunga tunggakan yang menjadi akibat keterlambatan pembayaran angsuran setiap bulannya sebagaimana yang telah ditetapkan Tergugat-II ;

8. Bahwa dengan tertundanya pembayaran angsuran setiap bulannya oleh Penggugat dikarenakan Penggugat sedang mengalami kesulitan keuangan dan perekonomian keluarga yang sedang memburuk, namun Tergugat-II tidak memberikan kesempatan atas permohonan Penggugat, malah Tergugat-II sa’at ini akan dan /atau telah melakukan pelelangan dengan cara menyerahkan kepada Tergugat-I untuk melakukan lelang eksekusi dimuka umum terhadap agunan yang menjadi jaminan Penggugat kepada Tergugat-II yaitu guna untuk pembayaran kembali atas fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Tergugat-II kepada Penggugat ;

9. Bahwa dengan perbuatan Tergugat-II yang melakukan pelelangan dengan cara lelang eksekusi hak tanggungan melalui perantaraan Tergugat-I adalah cacat hukum serta tidak sah, karena untuk menjual objek hak tanggugan (Beding van Eigenmatigeverkoop) harus didasarkan pada Pasal 26 Undang-Undang hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 dengan memperhatikan Pasal 14, Peraturan mengenai eksekusi hypoteek yang ada mulai berlakunya Undang-Undang ini, berlaku terhadap eksekusi Hak Tanggungan, sehingga selama belum ada peraturan yang mengaturnya tentang pelaksanaan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan tersebut, maka eksekusi Hyphoteek yang berlaku yaitu dengan harus melalui Pengadilan Negeri setempat, atau dengan kata lain Pasal 6 Undang- Undang Hak Tanggungan tidak dapat berdiri sendiri karena Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan sebagai Pasal Pelaksananya dan oleh karenanya pelaksanaan atau hukum acaranya dari Pasal 26 Undang- Undang Hak Tanggungan adalah merujuk pada Pasal 224 HIR/258 Rbg, dengan demikian pelaksanaan eksekusi maupun lelangnya haruslah melalui fiat eksekusi Pengadilan Negeri, bukan melalui perantara TERGUGAT – I ;

(15)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

10. Bahwa menurut Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 3210.K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986, menyatakan bahwa :

“Pelaksanaan Pelelangan yang tidak dilaksanakan atas penetapan/Fiat Ketua Pengadilan Negeri, maka Lelang Umum tersebut telah bertentangan dengan Pasal 224 HIR/258 Rbg.”

11. Bahwa, dengan demikian Pelaksanaan Parate Eksekusi harus melalui Fiat Ketua Pengadilan Negeri, Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 3210.K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986 dan didukung oleh Buku II Pedoman Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/002/SK/I/1994 tanggal 29 April 1994 yang menyatakan :

“Untuk menjaga agar tercapai maksud dan tujuannya, maka lelang dilaksanakan terlebih dahulu kreditur dan debitur dipanggil oleh Ketua Pengadilan Negeri untuk mencari jalan keluarnya.”

Maksudnya, adalah PENGGUGAT diberi kesempatan untuk mencari calon pembeli tanah yang diagunkan/jaminkan tersebut, apabila hal itu terjadi, maka pembayarannya harus dilakukan didepan/dihadapan Ketua Pengadilan Negeri.

12. Bahwa tindakan Tergugat-II yang akan dan/atau telah melaksanakan pelelangan dengan Lelang Eksekusi Hak Tanggugan dimuka umum berupa agunan yang menjadi jaminan Penggugat kepada Tergugat-II dengan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dimuka umum melalui perantara Tergugat-I merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad), serta bertentangan :

1) Bertentangan dengan Pasal 26 Undang-undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang mengharuskan Eksekusi Hak Tanggungan menggunakan Pasal 224 HIR/258 Rbg yang mengharuskan ikut campur Ketua Pengadilan Negeri (bukan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 93/PMK.06/2010 Jo Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 106/PMK.06/2013).

2) Bertentangan dengan angka 9 tentang penjelasan umum Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang menyatakan bahwa

“agar ada kesatuanpengertian dan kepastian penggunaan ketentuan tersebut”, maka ditegaskan lebih lanjut dalam Undang-undang ini, bahwa sebelum ada Peraturan Perundang-undangan yang

(16)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

mengaturnya, maka Peraturan mengenai Hyphotek yang diatur dalam HIR/Rbg berlaku terhadap Eksekusi Hak Tanggungan;

3) Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHPerdata yang mengharuskan Lelang melalui Pengawai Umum (pengadilan negeri);

4) Bertentangan dengan Pasal 200 ayat (1) HIR yang mewajibkan Ketua Pengadilan Negeri (dalam perkara a quo Pengadilan Negeri Rantauprapat) untuk memerintah kan Tergugat-I untuk menjualnya (bukan Tergugat-II yang meminta kepada Tergugat- I);

5) Bertentangan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 3210.K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986 yang menyatakan bahwa “Pelaksanaan Pelelalngan yang tidak dilaksanakan atas penetapan/Fiat Ketua Pengadilan Negeri, maka Lelang Umum tersebut telah bertentangan dengan Pasal 224 HIR/258 Rbg, sehingga tidak sah, sehingga pelaksanaan parate Eksekusi harus melalui Fiat Ketua Pengadilan Negeri ;

6) Bertentangan dengan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan yang menyebutkan Jenis, Hirarki Peraturan Perundang-undangan, yaitu :

1. Undang-Undang Dasar 1945;

2. Ketetapan MPR;

3. Undang-Undang/Perpu;

4. Peraturan Pemerintah;

5. Peraturan Presiden;

6. Peraturan Daerah Provinsi;

7. Peraturan Daerah.

Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (In Cassu) Nomor : 93/PMK.06/2010 Jo Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 106/PMK.06/2013 tidak termasuk jenis peraturan perundang- undangan, apalagi Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor : 4 Tahun 1996 tidak ada memerintahkan bahwa Peraturan Pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Keuangan.

13. Bahwa berdasarkan ketentuan diatas, seharusnya Tergugat-II mematuhinya dan bukan malah akan dan/atau telah melaksanakan pelelangan dengan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dimuka umum atas fasilitas pinjaman kredit yang diberikan Tergugat-II kepada Penggugat

(17)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dengan cara melalui perantara Tergugat-I, sehingga Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dimuka umum adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad), apalagi Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (In Cassu) Nomor 93/PMK.06/2010 Jo Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013 tidak termasuk jenis peraturan perundang-undangan, dan Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 tidak ada memerintahkan bahwa Peraturan Pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut diatas, sehingga perbuatan Tergugat-II adalah merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad), sebagaimana dimaksud pada Pasal 1365 KUHPerdata yang berbunyi :

“tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”

14. Bahwa fasilitas pinjaman kredit tersebut telah diikat dalam Perjanjian Kredit sebagaimana telah dibuat dan ditandatangani serta disepakati bersama antara Penggugat dengan Tergugat-II, namun sampai sa’at ini Tergugat-II tidak pernah memberikan salinan dokumen perjanjian kredit polis asuransi dan akta pemberian Hak Tanggungan maupun yang lainnya yang merupakan hak Penggugat atas dokumen tersebut meskipun telah diminta oleh Penggugat dengan patut, oleh karenanya perbuatan Tergugat-II tersebut adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad) serta bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen khususnya tentang Klausula Baku pada Pasal 18 ayat (2) yang menyatakan :

“Pelaku Usaha dilarang mencantumkan Klausula Baku yang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas atau pengungkapannya sulit dimengerti.”

15. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ini sebelumnya telah pula mengajukan perkara ini kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Batu Bara, dan telah pula memutus perkara ini dengan Putusan Nomor : 382/Arbitrase/BPSK/BB/V/2016;

16. Bahwa Tergugat-II tidak pula menjalankan haknya untuk mengajukan keberatan terhadap putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

(18)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Batu Bara Nomor : 382/Arbitrase/BPSK/BB/V/2016 tertanggal 19 Oktober 2016 kepada Pengadilan Negeri Rantauprapat sebagaimana dimaksud : 1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia (PERMA) Nomor : 01

Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Keputusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) pada Pasal 5 ayat (1) dinyatakan :

“Keberatan diajukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pelaku usaha atau konsumen menerima pemberitahuan putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).”

2) Bahwa Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) pada Pasallam 7 ayat (2) menyatakan :

“Terhadap putusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) para pihak yang bersengketa dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak pemberitahuan Putusan Majelis diterima oleh para pihak yang bersengketa.”

3) Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pada Pasal 56 menyebutkan :

1) Para pihak dapat mengajukan kepada Pengadilan Negeri paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut;

2) Pelaku Usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap menerima putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.

Berdasarkan hal-hal terurai diatas, telah nyata perbuatan yang dilakukan Tergugat-I dan Tergugat-II tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan prosedur yang berlaku, dan dimohonkan kepada yang terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat Cq. Majelis Hakim perkara ini memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan perbuatan Tergugat-II yang tidak memberikan salinan dokumen perjanjian yang mengikat diri berupa : Perjanjian Kredit, Polis

(19)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Asuransi dan Akta Pemberian Hak Tanggungan maupun dokumen lainnya adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige overheidsdaad) ;

3. Menyatakan Perjanjian Kredit yang telah dibuat dan ditandatangani bersama antara Penggugat dengan Terguga-II batal demi hukum ;

4. Menyatakan Penggugat telah beritikad baik dalam menjalankan kewajibannya sebagai nasabah dari Tergugat-II ;

5. Menyatakan Tergugat-II yang telah melakukan pelelangan dengan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dimuka umum atas agunan yang menjadi jaminan Penggugat kepada Tergugat-II dengan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dimuka umum melalui Tergugat – I berupa :

1) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 1 Desa/Kel. Aek Siala. Terletak di ;

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono ;

(20)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

7) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 7 Desa/Aek Siala. Terletak di :

(21)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Kabupaten/Kotamadya : Padang Lawas d/h Tapanuli Selatan

(22)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Kecamatan : Barumun Tengah Desa/Kelurahan : Aek Siala

(23)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(24)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(25)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika;

(26)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

33) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 33 Desa/Kel Aek Siala.Terletak di :

(27)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(28)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(29)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Muhammad Mulyarman

Adalah Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige overheidsdaad);

6. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum permintaan lelang yang akan dan/atau telah dilaksanakan Tergugat-I atas permintaan Tergugat-II terhadap agunan yang menjadi jaminan Penggugat kepada Tergugat-II berupa :

(30)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

1) Sebidang tanah seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 1 Desa/Kel. Aek Siala. Terletak di ;

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono ; 2) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi),

Lebih jauh diuraikan dalam surat ukur Nomor : 602/2003 tanggal 04 April 2003, Sertifikat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya Tapanuli Selatan tanggal 04 April 2003, nama pemegang hak tertulis/terdaftar nama Corina Zendy, dan sa’at ini telah

(31)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dibalik namakan dengan nama pemegang tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono ;

5) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 5 Desa/Kel. Aek Siala. Terletak di :

7) Sebidang tanah seluas 20.000. M2 (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 7 Desa/Aek Siala. Terletak di :

(32)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika;

10) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 10 Desa/Kel Aek Siala. Terletak di :

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika;

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Muhammad Mulyarman

(33)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika 14) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi),

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulya Rafika 15) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi),

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono 16) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi),

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono 17) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi),

(34)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Mulyono;

nama pemegang hak tertulis/terdaftar sa’at ini atas nama Maryam Lubis