• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Kumon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Ungaran 03 Tahun Pelajaran 2013/2014 T1 292010507 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Kumon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Ungaran 03 Tahun Pelajaran 2013/2014 T1 292010507 BAB IV"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

35

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika menggunakan metode kumon, dan pembahasan yang mengenai proses pembelajaran matematika menggunakan metode kumon yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

Siklus Pertemuan

1 2 3

1 12 Februari 2014 14 Februari 2014 17 Februari 2014 2 18 Februari 2014 21 Februari 2014 24 Februari 2014

4.1 Pra Siklus

Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Ungaran 03 pada pelajaran matematika. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa pada Ulangan harian terakhir semester 2 tahun 2013/2014. Presentase hasil belajar siswa yang telah tuntas sesuai KKM yang ditentukan (70) adalah 70,37 % dan yang belum tuntas sesuai KKM adalah 29,62 %.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Daftar Nilai Siswa Prasiklus ≥ KKM (70)

Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 19 70,37 %

Belum Tuntas 8 29,62 %

(2)

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus

4.2 Siklus 1

4.2.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian menggunakan Metode Kumon pada Pembelajaran Matematika di kelas V, guru bersama peneliti berdiskusi mengenai RPP, alat peraga, dan instrumen yang terdiri dari lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar kegiatan siswa, dan lembar evaluasi. Instrumen yang berupa soal tes, diuji validasi dan reliabilitas terlebih dahulu di kelas VI sebelum diberikan kepada siswa yang akan diteliti.

Kegiatan perencanaan bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan tindakan meliputi:

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun oleh peneliti dengan bimbingan guru kelas. RPP yang disusun telah memenuhi karakteristik pembelajaran matematika dengan Penerapan Metode Kumon dalam EEK. Pada pertemuan ke-1, RPP yang

Tuntas 70% Belum tuntas

30%

(3)

disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Pada pertemuan ke-2, RPP yang disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat.

2) Lembar Latihan Soal

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Latihan Soal. Penyusunan Lembar Latihan Soal dimaksudkan untuk membimbing siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan metode kumon. Lembar Latihan Soal disusun oleh peneliti kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas. Lembar Latihan Soal 1 berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Lembar Latihan Soal 2 berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat.

b) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran matematika dengan metode kumon. Observasi ini berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran, dan juga tentang aktivitas guru dalam melaksanakan langkah-langkah metode kumon, mengorganisasikan, membimbing, memotivasi siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

2) Wawancara

(4)

3) Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan pada siklus I berupa 18 soal menjawab benar atau salah dan 3 soal melanjutkan menggambar bangun datar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, dan seberapa besar pengaruh dari metode kumon terhadap kemampuan belajar matematika siswa.

4.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan a. Pertemuan I

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.1 yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Rencana pada pertemuan pertama hanya fokus di sifat-sifat bangun datar segitiga yang dilaksanakan tanggal 12 Februari 2014.

Guru dan siswa beramah tamah terlebih dahulu untuk mengawali pembelajaran matematika. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, lalu

dilanjutkan dengan do’a bersama. Guru memperkenalkan diri dan

menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari kali ini adalah Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Hal ini dilakukan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan siswa. Selain itu, dilakukan agar siswa lebih tenang dan senang saat belajar di kelas dengan materi yang baru dan akan dipelajari.

(5)

siswa mendapatkan alat peraga berbentuk segitiga dari bahan sedotan untuk dipelajari secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari oleh guru dan mendapatkan bimbingan dari guru. Beberapa siswa mengerjakan soal latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat peraga yang telah diberikan. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di benahi oleh siswa maka guru mencatat nilai lagi yang kedua, apakah sudah mencapai nilai KKM atau belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi dengan pemahaman siswa sendiri. Guru mendapatkan beberapa siswa yang harus mendapatkan bimbingan secara lebih, karena kemampuan siswa yang belum paham dengan materi dengan pemahaman secara mandiri.

Kegiatan terakhir siswa telah menyelesaikan tugas individu adalah mengikuti latihan secara lisan untuk mengasah kemampuan siswa dalam pemahaman materi bangun datar segitiga. Tiap siswa aktif tunjuk tangan dan memberikan jawaban secara lisan dari pertanyaan guru. Setelah kesuluruhan siswa dapat menjawab pertanyaan dan menguasai pemahamann materi, guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban yang paling benar dengan menggunakan alat peraga sedotan yang dibuat sebelumnya oleh guru. Siswa yang dapat menguasai materi dalam pembelajaran ini terlihat sangat senang. Guru memberikan pekerjaan rumah dengan materi bangun datar segitiga, siswa diminta untuk menggambar dan mewarnai jenis-jenis segitiga dan diberi keterangan sifatnya lembar HVS yang sudah disiapkan oleh guru, dan siswa diminta untuk membawa pekerjaan rumah saat ada materi matematika selanjutnya.

b. Pertemuan 2

(6)

sifat-sifat bangun datar. Pembelajaran matematika dilaksanakan tanggal 14 Februari 2014 dengan berfokus materi sifat bangun datar segi empat.

Langkah-langkah pembelajaran mulai dari ramah tamah, penyampaian materi, pemberian lembar kerja, bimbingan, mengisi daftar nilai, tes lisan dan pemberian pekerjaan rumah, dilakukan sama dengan saat kegiatan pembelajaran pada mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat. Pada kegiatan kedua ini, siswa yang aktif dan antusias jauh lebih banyak. Bahkan mereka mengambil buku saku yang dia miliki untuk dibuat contoh guru mengajar. Pada kegiatan kedua ini, guru menggunakan figura foto yang berbentuk segi empat untuk menjelaskan secara singkat sifat-sifat yang dimiliki. Ada salah satu siswa yang memberikan contoh lain tentang bangun datar segi empat yang tidak berada dalam kelas, siswa menyebutkan bentuk TV yang dia miliki untuk memberikan contoh sesuai materi.

(7)

mendapatkan bimbingan secara lebih, karena kemampuan siswa dapat melakukan pemahaman secara mandiri dengan baik. Saat tes secara lisan dan menarik kesimpulan siswa lebih aktif dalam menyampaikan gagasan yang sebelumnya mereka pahami.

c. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga ini, siswa mempresentasikan pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa sebelumnya dengan pekerjaan individu. Guru mengulas kembali materi sifat-sifat bangun datar yang diajarkan dengan tanya jawab secara lisan. Siswa sangat antusias dengan materi yang diajarkan, siswa aktif menjawab pertanyaan. Guru membuka pertanyaan kepada siswa, maka siswa langsung berpartisipasi dengan tunjuk tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Ada beberapa siswa yang setelah menunjuk tangan, lalu lupa untuk menjawab pertanyaan. Guru mengalihkan kepada siswa yang lain untuk menjawab soal evaluasi materi bangun datar tersebut.

Siswa sangat senang dengan materi bangun datar yang diberikan oleh guru pada sebelumnya, karena saat pembelajaran menggunakan alat peraga. Jadi siswa sangat memahami materi dengan kemampuanya sendiri. Saat akan mengerjakan tes pada Siklus 1 yang bermaterikan sifat-sifat bangun datar segitiga dan segi empat tersebut siswa sangat siap untuk mengerjakannya, dapat dilihat dari antusias siswa yang aktif dalam tanya jawab sebelum melakukan tes.

(8)

pembelajaran dengan mengecek nama seluruh siswa yang telah dikumpulkan di meja guru. Pembelajaran pada Siklus 1 selesai.

4.2.3 Hasil Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada kegiatan pembelajaran Siklus 1, siswa telah mengalami peningkatan hasil belajar matematika ditinjau dari KKM yang telah ditentukan, yaitu 70. Rekapitulasi hasil belajar siswa yang mengikuti evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Daftar nilai siswa Siklus 1 ≥ KKM (70)

Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 19 73,07 %

Belum Tuntas 7 26,92 %

Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut.

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 1

Berdasar gambar dan dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70, terdapat 19 siswa telah mencapai KKM dengan

tuntas 19 siswa 73% belum tuntas 7

siswa 27%

(9)

presentase 73,07 % dan 7 siswa yang belum mencapai KKM dengan presentase 26,92 %. Walaupun mengalami peningkatan, akan tetapi presentase siswa yang telah tuntas belum mencapai target yang ditetapkan peneliti yaitu 80%.

Tidak hanya dalam hasil belajar, peneliti juga mengamati adanya proses pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi meliputi 11 aspek pengamatan untuk lembar observasi guru dan 14 aspek pengamatan untuk observasi siswa. Lembar observasi ini diisi dengan hanya memberi centang (√) pada kolom “ya” dan “tidak” sesuai kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa berdasar aspek yang diteliti. Berikut adalah tabel hasil observasi kegiatan guru dan siswa.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus 1

No. Pertemuan Lembar observasi guru Lembar observasi siswa

Ya Tidak Ya Tidak

1. 1 9 poin 2 poin 12 poin 2 poin

2. 2 9 poin 2 poin 12 poin 2 poin

3. 3 11 poin - 14 poin

Dari tabel diatas, hanya sedikit aspek yang belum dilaksanakan oleh peneliti pada pertemuan pertama, meskipun terdapat peningkatan pada pertemuan kedua dan ketiga. Aspek yang telah dilaksanakan oleh guru yaitu mengenai penjelasan indikator yang harus dicapai siswa, pelaksanaan refleksi, dan pemberian pada tes. Pelaksanaan dalam refleksi dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa hanya dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

4.2.4 Refleksi

Berdasar pelaksanaan dan pengamatan yang telah diperoleh di Siklus 1, ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk pembelajaran di Siklus 2, yaitu:

(10)

b. Alat peraga yang digunakan guru seharusnya lebih kuat dan lebih banyak sehingga dapat membuat siswa lebih aktif lagi dalam menjawab lisan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Guru harus memotivasi siswa yang kurang aktif untuk dituntut lebih aktif dalam memberikan pendapat pada saat berdiskusi.

4.3 Siklus 2

4.3.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian Pembelajaran Matematika menggunakan Metode Kumon di kelas V, guru bersama peneliti berdiskusi mengenai RPP, alat peraga, dan instrumen yang terdiri dari lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar kegiatan siswa, dan lembar evaluasi. Instrumen yang berupa soal tes, diuji validasi dan reliabilitas terlebih dahulu di kelas VI sebelum diberikan kepada siswa yang akan diteliti.

Kegiatan perencanaan bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan tindakan meliputi:

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun oleh peneliti dengan bimbingan guru kelas. RPP yang disusun telah memenuhi karakteristik pembelajaran matematika dengan Penerapan Metode Kumon dalam EEK. Pada pertemuan ke-1, RPP yang disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus. Pada pertemuan ke-2, RPP yang disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak.

2) Lembar Latihan Soal

(11)

dikonsultasikan dengan guru kelas. Lembar Latihan Soal 1 berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus. Lembar Latihan Soal 2 berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat ruang prisma tegak.

b) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran matematika dengan metode kumon. Observasi ini berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran, dan juga tentang aktivitas guru dalam melaksanakan langkah-langkah metode kumon, mengorganisasikan, membimbing, memotivasi siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

2) Wawancara

Wawancara kepada Guru dan Kepala Sekolah digunakan untuk mengetahui dalam mendapatkan jawaban atau informasi dari dengan tanya-jawab. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian agar mempermudah peneliti menyusun dalam pembelajaran sejauh mana ketertarikan dan usaha siswa dalam mengembangkan kemampuan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kumon pada siklus II.

3) Tes Hasil Belajar

(12)

4.3.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.2 yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Rencana pada pertemuan pertama hanya fokus di sifat bangun ruang kubus yang dilaksanakan tanggal 18 Februari 2014.

Sebelum pertemuan pertama dilaksanakan guru membagikan hasil pekerjaan tugas dan pekerjaan rumah yang telah diberi nilai oleh guru. Hasil pekerjaan tes dinilai oleh guru dan disebutkan hasil nilai yang mereka kerjakan sebelumnya, walaupun guru tidak memberikan lembaran hasil tes pada Siklus 1.

Guru dan siswa beramah tamah terlebih dahulu untuk mengawali pembelajaran matematika. Hal ini dilakukan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan siswa. Selain itu, dilakukan agar siswa lebih tenang dan senang saat belajar di kelas.

(13)

guru mencatat nilai lagi yang kedua, apakah sudah mencapai nilai KKM atau belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi dengan pemahaman siswa sendiri.

Kegiatan terakhir siswa telah menyelesaikan tugas individu adalah mengikuti latihan secara lisan untuk mengasah kemampuan siswa dalam pemahaman materi bangun ruang kubus. Tiap siswa aktif tunjuk tangan dan memberikan jawaban secara lisan dari pertanyaan guru. Setelah keseluruhan siswa dapat menjawab pertanyaan dan menguasai pemahamann materi, guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban yang paling benar dengan menggunakan alat peraga sedotan yang dibuat sebelumnya oleh guru. Alat peraga dari sedotan ini lebih kuat disbanding siklus sebelumnya, karena pembuatanya menggunakan lem tembak untuk mengkaitkan pada tiap titik sudutnya. Siswa yang dapat menguasai materi dalam pembelajaran ini terlihat sangat senang. Guru memberikan pekerjaan rumah dengan materi bangun ruang kubus, siswa diminta untuk menggambar dan mewarnai kubus dan diberi keterangan sifatnya lembar HVS yang sudah disiapkan oleh guru, dan siswa diminta untuk membawa pekerjaan rumah saat ada materi matematika selanjutnya. Pada pertemuan pertama ini siswa merasa lebih antusias, karena guru lebih memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk lebih aktif dalam memberikan gagasan, jawaban, maupun pendapat.

b. Pertemuan 2

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan tanggal 21 Februari 2014 pada materi geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.2 yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang, berfokus pada materi sifat bangun ruang prisma tegak.

(14)

Pada akhir pembelajaran, siswa diminta untuk berkompetisi secara lisan untuk menjawab pertanyaan dari guru sebelum pulang, berhubung pembelajaran matematika jam terakhir maka siswa berkompetisi cepat, tepat, dan benar dalam menjawab pertanyaan dari guru. Guru memberikan soal dari materi yang telah diberikan pada Siklus 2, hal ini guru bertujuan agar siswa siap untuk tes pada pertemuan ke 3. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar, tepat dan cepat maka siswa dapat berkemas untuk pulang. Ada beberapa siswa yang bertanya lebih dengan materi bangun ruang dengan bimbingan secara perseorangan setelah pulang sekolah, mereka bertanya tentang materi bangun ruang kubus.

c. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga ini, siswa mempresentasikan pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa sebelumnya dengan pekerjaan individu. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas untuk presentasi pekerjaan rumah yang telah dikerjakan, semua siswa rata-rata mengerjakan pekerjaan rumah dengan perintah yang sesuai diberikan oleh guru. Salah satu siswa ada yang masih kosong pada lembar kerja pekerjaan rumah, maka guru memerintahkan untuk mengerjakannya sebelum dikumpulkan.

(15)

4.3.3 Hasil Pelaksanaan Pengamatan

Pada kegiatan pembelajaran Siklus 2, siswa telah mengalami peningkatan hasil belajar matematika. Hasil belajar siswa yang mengikuti evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Daftar nilai siswa Siklus 2 ≥ KKM (70)

Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 26 100 %

Belum Tuntas 0 0 %

Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut.

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 2

Berdasar gambar dan dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70, terdapat 26 siswa telah mencapai KKM dengan presentase 100 % dan 0 siswa yang belum mencapai KKM dengan presentase 0 %. Jumlah seluruh siswa pada kelas V adalah 27, tidak masuk 1 karena sakit, Jadi, terdapat 26 siswa yang mengikuti tes. Peningkatan yang terjadi begitu banyak,

tuntas 26 siswa 100%

belum tuntas 0

siswa 0%

(16)

bahkan semua siswa mencapai nilai diatas KKM, presentase siswa yang telah mencapai target yang ditetapkan peneliti yaitu 80%.

Pada Siklus kedua ini mengalami peningkatan yang signifikan, menjadi peningkatan yang sempurna menjadi 100 %, peningkatan ini mempunyai beberapa faktor mendukung dalam tes, yaitu (1) Sebelum tes dimulai siswa diberikan evaluasi dan tanya jawab atas kekurangan siswa yang sebelumnya di dahului presentasi siswa atas pemberian pekerjaan rumah, (2) Saat tes berlangsung guru membolehkan untuk menggunakan alat peraga, agar siswa lebih memahami soal yang diberikan, (3) Pada pertemuan kedua pada Siklus 2, guru memberikan kisi-kisi soal di akhir pembelajaran siswa agar siswa belajar dan memahami materi tes terlebih dahulu. Faktor-faktor tersebut digunakan guru untuk menunjang metode kumon dalam pembelajaran matematika, agar siswa dapat memahami dengan kemampuannya diri sendiri dalam kemampuan belajar mandiri. Hal ini diberikan oleh guru agar meningkatkan hasil belajar.

Seperti pada Siklus pertama, dalam hasil belajar, peneliti juga mengamati adanya proses pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi meliputi 11 aspek pengamatan untuk lembar observasi guru dan 14 aspek pengamatan untuk observasi siswa. Berikut adalah tabel hasil observasi kegiatan guru dan siswa.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus 1

No. Pertemuan Lembar observasi guru Lembar observasi siswa

Ya Tidak Ya Tidak

1. 1 8 poin 3 poin 11 poin 3 poin

2. 2 10 poin 1 poin 13 poin 1 poin

3. 3 11 poin - 14 poin

(17)

4.3.4 Refleksi

Berdasar pelaksanaan dan pengamatan yang telah diperoleh di Siklus 2 dengan adanya pertimbangan hasil dari refleksi pada siklus 1, hasil belajar siswa telah meningkat dan mencapai indikator yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu dari presentase jumlah siswa yang nilainya lebih dari KKM > 80%. Oleh sebab itu tidak perlu lagi ada siklus berikutnya.

4.4 Perbandingan Prasiklus – Siklus 1 – Siklus 2

Tabel 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Jumlah Siswa Presentase Siswa

Prasiklus 19 70,37 %

Siklus 1 19 73,07 %

Siklus 2 26 100 %

(18)

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa ada 19 siswa dari 27 siswa yang mendapat nilai ≥ KKM, yaitu 70 pada prasiklus. Hasil presentase prasiklus adalah 70,37%. Presentase ini belum mencapai indikator yang ditargetkan peneliti yaitu 80%. Di siklus 1, terdapat kenaikan jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ KKM, dengan presentase 73,03%. Meskipun telah mengalami peningkatan, akan tetapi presentase ini belum sesuai dengan presentase keberhasilan yang ditentukan peneliti. Di siklus 2 mengalami peningkatan signifikan, 26 siswa yang mendapat nilai ≥ KKM, dengan presentase yang lebih dari target dari peneliti, yaitu sebesar 100%.

70.37% 73.07%

100%

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Gambar

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus
Tabel 4.3 Daftar nilai siswa Siklus 1 ≥ KKM (70)
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus 1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Buñuel’in çağdaşı, hatta bir dönem sürrealist grupla da vakit geçirmiş Fran- sız psikanalist Jacques Lacan diyordu, arzu nesneleri aslında birer yansımamızdır aynadaki

ةليسو نأب ملعما ىأرو ،ملعتلاو ميلعتلا لمع ي همدتسي نأ عيطتسي ةيلعافتلا ةناوطسأ عي نأ ملعما ديري امد ع اعجار نوكت ح دعاسم مل و عامتساا ماكلا

BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Belanja ATK, Perangko, Materai dan Benda Pos lainnya, Dokumentasi, Cetak dan Penggandaan

Verifikasi pada Hari Rabu s/ d Kamis , Tanggal 24 s/ d 25 Sept em ber 2014, Pukul : 08.00 w ib s/ d 15.59 Wib dengan membawa dokumen asli perusahaan beserta copyannya sesuai

Penyedian Jasa Komunikasi,Sumber Daya air dan Listrik Jasa Lainnya 1

SALINAN..

Skripsi berjudul ” Analisis Laju Keausan Material Elektroda pada Proses Electrical Discharge Machining Die Sinking Akibat Variasi Arus, on Time dan off Time Pulse ” telah diuji

dapat meningkatkan peran aktif belajar siswa kelas XI TP SMK PIRI Yogyakarta.  Implementasi