ABSTRAK
EFEK LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA
Michelle Guido, 2016
Pembimbing 1 : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes Pembimbing 2 : Harijadi Pramono, dr., M.Kes
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas sebagai peringatan, disebut juga silent killer. Banyak orang memiliki gejala hipertensi yang tidak terdeteksi karena orang tersebut merasa sehat dan energik sehingga sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Di Indonesia, angka kejadian hipertensi tahun 2013 sebanyak 26,5%.
Pengobatan untuk hipertensi sangat bervariasi dan perlu dipertimbangkan efikasi dan efek samping obatnya. Saat ini sudah banyak bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengobatan hipertensi, salah satunya adalah lobak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.
Penelitian ini dilakukan pada 30 orang pria usia 18-25 tahun dengan mengukur tekanan darah sistol dan diastol menggunakan sphygmomanometer air raksa sebelum dan sesudah meminum 250 ml lobak putih. Desain penelitian eksperimental quasi, bersifat komparatif dengan rancangan pre-test dan post-test.
Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata tekanan darah sistol dan diastol setelah meminum lobak putih lebih rendah 104,27/66,8 mmHg dibandingkan sebelum meminum lobak putih 116,13/74,43 mmHg (p< 0.01).
Simpulan penelitian ini adalah lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.
Kata kunci : Lobak Putih (Raphanus sativus L.), Tekanan darah, Hipertensi
ABSTRACT
THE EFFECT OF WHITE RADISH (Raphanus sativus L.) ON LOWERS BLOOD PRESSURE IN YOUNG MALE ADULT
Michelle Guido, 2016
Tutor 1: Sijani Prahastuti, dr., M.Kes Tutor 2: Harijadi Pramono, dr., M.Kes
Hypertension is a disease that is dangerous because there is no typical symptoms as a warning, called the silent killer. Many people have symptoms of hypertension were not detected because the person feels healthy and energetic so that the majority of cases of hypertension in the community had not been diagnosed. In Indonesia, the incidence of hypertension in 2013 was 26.5%.
There were a lot of variety treatment for hypertension and needed to consider the efficacy and side effects of the medicine. Currently, there were many natural ingredients that can be used as a treatment for hypertension, radish was one of them. The purpose of this study was to determine whether the white radish lowers blood pressure in young adult males.
This study was conducted on 30 men aged 18-25 years with measuring the systolic and diastolic blood pressure using a mercury sphygmomanometer before and after drinking 250 ml white radish. It used the Quasi-experimental research design, comparative with the design of pre-test and post-test.
The data analysis used the "t" paired with α = 0.05. The results of this study showed the average systolic and diastolic blood pressure after drinking white radish lower than before 104.27/66.8 mmHg compared to 116.13/74.43 mmHg (p <0.01).
The conclusions of this study was white radish lowers blood pressure in young adult males.
Keywords: White Radish (Raphanus sativus L.), Blood Pressure, Hypertension
DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN……….. xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1
1.2 Identifikasi Masalah………... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran……..………. 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian………..……….. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah………... 5
2.1.1 Definisi Tekanan Darah………. 5
2.1.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah……….. 5
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah………... 7
2.1.4 Sistem Regulasi Tekanan Darah...……… 10
2.1.5 Kelanian Tekanan Darah……….. 15
2.2 Lobak Putih...………... 18
2.2.1 Taksonomi Lobak Putih.……....……….. 19
2.2.2 Morfologi Tanaman Lobak Putih...……….. 19
2.2.3 Kandungan dan Manfaat Lobak Putih..………... 21
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian………...………… 26
3.1.1 Alat-alat Penelitian………...……… 26
3.1.2 Bahan-bahan Penelitian……… 26
3.1.3 Subjek Penelitian……….. 26
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………... 27
3.3 Metode Penelitian……… 27
3.3.1 Desain Penelitian……….. 27
3.3.2 Definisi Konsepsional Variabel………... 27
3.3.3 Definisi Operasional Variabel……….. 27
3.3.4 Besar Sampel Penelitian………... 28
3.4 Prosedur Penelitian……….. 28
3.5 Metode Analisis………... 29
3.6 Hipotesis Statistik……… 29
3.6.1 Hipotesis Statistik………. 29
3.6.2 Kriteria Uji………... 30
3.7 Uji Pendahuluan………... 30
3.8 Aspek Etik Penelitian……….. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 32
4.2 Pembahasan……….… 33
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian……….... 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……….. 36
5.2 Saran……….... 36
DAFTAR PUSTAKA……….………. 37
LAMPIRAN………. 40
RIWAYAT HIDUP………. 43
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah JNC 7………. 17 Tabel 2.2 Kandungan Nutrisi Lobak Putih per 100 g…..………. 21 Tabel 3.2 Uji Pendahuluan……… 30 Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistol dan Diastol Sesudah dan Sebelum
Minum Lobak Putih…...………... 32 Tabel L 2.1 Paired Samples Statistics Tekanan Darah Sesudah dan
Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………... 42 Tabel L 2.2 Paired Samples Correlations Tekanan Darah Sesudah dan
Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………... 42 Tabel L 2.3 Paired Sample Test Tekanan Darah Sesudah dan
Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………..………. 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar Mekanisme Lobak Menurunkan Tekanan Darah……….…. 4 Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah………... 9 Gambar 2.2 Lobak Putih..………. 19
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Informed Consent………..…. 40 Lampiran II Approval Etik………..….. 41 Lampiran III Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Sesudah dan
Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………... 42
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas
sebagai peringatan disebut juga silent killer. Banyak orang memiliki gejala hipertensi yang tidak terdeteksi karena orang tersebut merasa sehat dan energik
sehingga sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Satu
dari tiga orang dewasa memiliki peningkatan pada tekanan darahnya, hal ini
merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan setengah dari kematian akibat
stroke dan serangan jantung di dunia (World Health Organization, 2012). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg secara kronis dan
merupakan penyakit multifaktorial yaitu penyakit yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu umur, jenis kelamin, ras, faktor genetik serta faktor lingkungan yang
meliputi obesitas, stres, asupan garam, merokok, konsumsi alkohol, kurangnya
aktivitas fisik, dan sebagainya (JNC 8, 2015).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi
hipertensi di Indonesia pada usia ≥18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka
Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%)
dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia 9,4% terdiagnosis oleh
tenaga kesehatan, 9,5% terdiagnosis dan sedang minum obat, 0,1% minum obat
sendiri, dan 0,7% mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat
hipertensi. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% (25,8% + 0,7 %)
(Riskesdas, 2013).
Upaya masyarakat untuk mengontrol tekanan darah adalah dengan perubahan
gaya hidup dengan cara menjaga berat badan ideal (BMI: 18,5 - 24,9 kg/m2),
pembatasan intake natrium, pembatasan konsumsi alkohol, olahraga teratur, dan
mengonsumsi obat hipertensi. Obat hipertensi yang banyak digunakan di
masyarakat adalah golongan diuretik, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors
(ACE Inhibitors), angiotensin receptor blockers (ARBs), dan calcium channel
blockers (CCBs) yang dapat menimbulkan efek samping seperti batuk lama, hipokalemia, disfungsi ereksi pada pria, dan palpitasi (Gormer, 2007).
Lobak (Raphanus sativus L.) adalah salah satu bentuk umbi yang banyak ditemukan di Indonesia. Umbi lobak dapat dimakan mentah, dibuat acar, atau
umumnya dapat dibuat sebagai campuran soto. Lobak memiliki beberapa jenis,
yaitu lobak putih dan lobak merah. Pada penelitian ini digunakan lobak putih.
Lobak putih memiliki berbagai kandungan mineral seperti kalsium, magnesium,
kalium, natrium, fosfat, dan seng yang baik untuk kesehatan (USDA National Nutrient Database, 2014). Lobak putih juga memiliki berberapa khasiat diantaranya anti mikroba, anti virus, anti tumor, anti agregasi platelet,
menurunkan tekanan darah dan pencegahan penyakit kardiovaskular (Gultierrez
& Perez, 2004). Penelitian ilmiah mengenai manfaat lobak memang masih
terbatas, tetapi salah satunya menyebutkan, tekanan darah tikus wistar hipertensi
yang rutin mengonsumsi lobak turun dari 214 mmHg menjadi 166 mmHg
(p<0,01) (Nutrition Research & Practice, 2012).
1.2Identifikasi Masalah
Apakah lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek mengonsumsi herbal
terhadap tekanan darah. Dengan maksud tersebut maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah lobak putihmenurunkan tekanan darah pada pria
dewasa muda.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademis dari karya tulis ini adalah diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan memicu peneliti lainnya tentang pengobatan
suportif untuk menurunkan tekanan darah. Dan diharapkan pula, sebagai
dasar bagi peneliti lain yang akan meneliti suatu masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini.
Manfaat praktis dari karya tulis ini adalah diharapkan dapat memberi informasi ilmiah bagi masyarakat mengenai pengobatan tradisional dengan
mengonsumsi lobak putih yang dapat bermanfaat terhadap penurunan
tekanan darah.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Tekanan darah (BP) adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh
permukaan tertutup dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan
darah merupakan hasil perkalian dari Cardiac Output (CO) dan Total Peripheral resistance (TPR) (Guyton & Hall, 2007).
Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,
yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode
kontraksi yang disebut sistolik (Guyton & Hall, 2007).
Lobak mengandung berbagai mineral, diantaranya adalah kalium. Kalium
merupakan ion yang merangsang dilatasi pembuluh darah dengan cara
menurunkan potensial membran sehingga kontraksi otot polos dihambat, terjadi
penurunan total peripheral resistance (TPR) yang menyebabkan tekanan darah menurun. Kalium juga menghambat kontraksi otot jantung dengan cara
menghambat konduksi impuls jantung yang berasal dari atrium menuju ventrikel
melalui berkas atrioventrikuler yang menyebabkan penurunan frekuensi denyut
jantung sehingga cardiac output (CO) pun menurun dan akhirnya terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).
Kalium juga dapat mempengaruhi Renin Angiotensin Aldosterone System
(RAAs) dengan menghambat ekskresi Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga terjadi inhibisi produksi dari angiotensin II yang merupakan
vasokonstriktor kuat dan menurunkan sekresi hormon aldostreron serta Anti Diuretic Hormone (ADH) oleh kelenjar hipofise. Penurunan sekresi hormon aldosterone berefek terhadap penurunan retensi garam dan air oleh ginjal,
sedangkan penurunan ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan
retensi garam dan air serta absorpsi air menyebabkan volume cairan intravaskuler
menurun sehingga venous return pun menurun. Terjadi penurunan stroke volume
dan cardiac output yang akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).
Gambar 1.1 Gambar Mekanisme Lobak Menurunkan Tekanan Darah
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda. Tekanan Darah
Cardiac Output Total Peripheral resistance
Stroke Volume Heart Rate Viskositas
Panjang pembuluh darah
Venous Return Diameter pembuluh darah
Sekresi ADH ↓ Sekresi Aldosteron ↓
Angiotensin II ↓
ACE Konduksi impuls ↓ Potensial Membran ↓
RAAs Kalium
Lobak putih (Raphanus sativus L.)
Dilatasi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.
5.2. Saran
Lobak dapat digunakan sebagai terapi suportif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis lobak yang diperlukan untuk dapat digunakan sebagai terapi suportif untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan lobak lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan lobak dari daerah lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari lobak selain untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
EFEK LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PRIA DEWASA MUDA
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
MICHELLE GUIDO
1310215
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tuntasnya Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “EFEK LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA
MUDA” tepat pada waktunya.
Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak
memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Sijani Prahastuti, dr., M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah
membimbing, memberi dukungan, waktu, perhatian, dan bantuan moral
kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah,
2. Harijadi Pramono, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah
membimbing, memberi dukungan, waktu, perhatian, dan bantuan moral
kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah,
3. Subjek Penelitian yang bersedia untuk menempuh uji yang dilakukan
dalam penelitian ini,
4. Keluarga penulis Kikim Peter Wijaya Salam, S.E. (Ayah), Nani Wirawan,
S.E. (Ibu), dan Alvin Guido (Adik) atas segala doa, semangat, dan
perhatian materi maupun moril yang diberikan kepada penulis.
5. Teman-teman seperjuangan dalam bimbingan Lauw Audry, Frederica
Mutiara, Nadilla Citra, Kinanti Citra, Kristian Pasgha, Clarissa Amantha,
Denasa Dwi, Regina Amalia, Jessica Yudiarta, Felicitas Anindya,
Williane, Aisyah Mulqiah, Fakhri Firman, dan Shinta Koastin,
6. Sahabat-sahabat penulis, Jessica Angelina, Sarah Amalia, Herdayanti
Sukma, Regina Emmanuela, Diaz Hazrina, Ira Satya, Degitha Agtiani,
Raden Ratu, Arien Rianti, Navinda Fajriane, Chintya Gusyuanasari, Feiny
Nathania, Ellen Muliati, Angellia Pangelah, Grady Kharisma, Yosua
Christian, Jessica Natasya, dan Ryan Reinhart yang selalu memberikan
nasihat, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan karya
Tulis Ilmiah ini,
7. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan
kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini membantu pembaca dalam
menambah wawasan baru mengenai pengobatan tambahan untuk hipertensi dan
untuk perkembangan ilmu kedokteran secara umum terutama di Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Bandung, November 2016
DAFTAR PUSTAKA
Philadelphia: Elsevier Saunders. Hal 439-441.
Budiyanto, A. K. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi, Malang: UMM Press.
Chung, D.H., Kim, S.H., Myung, N., Cho, K.J., and Chang, M.J. 2012. Nutrition
Research and Practice: The antihypertensive effect of ethyl acetate extract
of radish leaves in spontaneously hypertensive rats. Retrieved from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22977684. Diunduh 27 Januari
2016.
Cuncha, J. 2012. www.medicinenet.com, Retrieved from
http://www.mwdicinenet.com/low_blood_pressure_treatment/page3.htm.
Diunduh 12 September 2016.
DiSilvestro, R.A. 2005. Handbook of Mineral as Nutrional Supplement. Boca
Raton, London, New York, Washington D.C.: CRC Press LLC. Hal. 23.
Gormer, B. 2007. Farmakologi Hipertensi. (D. Lyrawati, Ed.
Gultierrez, R. M. P., dan Perez, R. L. (2004). Raphanus sativus (Radish): Their
Chemistry and Biology. Review. Mexico: The Scientific World Journal.
4:811-837.
Guyton, A.C. and Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11,
Jakarta: EGC. Hal 111-113; 118; 172-173; 182; 234.
Kartasapoetra, G dan H. Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan dan
Produktivitas kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Kayce, B., June, T., and Bernie, R.O. 2015. Hypertension: The Silent Killer:
Updated JNC-8 Guideline Recommendations. Retrieved from
http://c.ymcdn.com/sites/www.aparx.org/resource/resmgr/CEs/CE_Hypert
ension_The_Silent_K.pdf. Diunduh 7 Januari 2016.
Klabunde, R.E. 2007. Cardiovascular Physiology Concept, Retrieved from
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2004. The Seventh Report of the Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment
of High Blood Pressure, National Institute of Health Publisher.
Panggabean, M.M. 2010. Penyakit Jantung Hipertensi dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, edisi 5, Jakarta: InternaPublishing. Hal 1777.
Persify. 2013. Hipotensi. Retrieved from
http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/hipotensi-_-951000103144. Diunduh 13 September 2016.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Retrieved from
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf. Diunduh 6 Januari 2016.
Rubatzky, V. E., dan Yamaguchi, M. 1999. World Vegetables: Principles,
Production, and utritive Values. Penerjemah: Herison, C. (1998). Sayuran
Dunia Prinsip, Produksi, dan Gizi. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 152.
Rukmana, R. 1995. Bertanam Lobak. Yogyakarta: Kanisius.
Salunkhe, D. K., dan Kadam, S. S. 1998. Handbook of Vegetable Science and
Technology Production, Composition, Storage, and Processing. New
York: Marcel Dekker, Inc. Hal. 147-148.
Sherwood, L. 2013. Human Physiology, 13th edition, Baltimore: Thomson.
Sunarjono, H.H., 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tortora, G.J. and Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology, 12th
edition, United Sates: John Wiley and Sons,Inc. Hal 772-773.
USDA. 2014. Plants Profile. Retrieved from
http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=RASA2. Diunduh 14
September 2016.
Widmaier, E.P., Raff, H. and Strang, K.T. 2008. Vander’s Human Physiology,
11th edition, New York: McGraw-Hill. Hal 400-402.
Wikipedia. 2016. Tekanan Darah Tinggi. Retrieved from
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi. Diunduh 12 September
2016.
Wikipedia, 2016. Radish. Retrieved from https://en.wikipedia.org/wiki/Radish.
Diunduh 17 September 2016.
World Health Organization. 2012. New Data Highlight Increases in Hypertension,
Diabetes Incidence. Retrieved from
http//:www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statisti
cs_20120516/en/. Diunduh 22 Oktober 2016.
Yogiantoro, M. 2009. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
edisi 5, Jakarta: InternaPublishing. Hal 1079-1085.