• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Lobak Putih (Raphanus sativus L.) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pria Dewasa Muda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Lobak Putih (Raphanus sativus L.) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pria Dewasa Muda."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

Michelle Guido, 2016

Pembimbing 1 : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes Pembimbing 2 : Harijadi Pramono, dr., M.Kes

Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas sebagai peringatan, disebut juga silent killer. Banyak orang memiliki gejala hipertensi yang tidak terdeteksi karena orang tersebut merasa sehat dan energik sehingga sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Di Indonesia, angka kejadian hipertensi tahun 2013 sebanyak 26,5%.

Pengobatan untuk hipertensi sangat bervariasi dan perlu dipertimbangkan efikasi dan efek samping obatnya. Saat ini sudah banyak bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengobatan hipertensi, salah satunya adalah lobak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.

Penelitian ini dilakukan pada 30 orang pria usia 18-25 tahun dengan mengukur tekanan darah sistol dan diastol menggunakan sphygmomanometer air raksa sebelum dan sesudah meminum 250 ml lobak putih. Desain penelitian eksperimental quasi, bersifat komparatif dengan rancangan pre-test dan post-test.

Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata tekanan darah sistol dan diastol setelah meminum lobak putih lebih rendah 104,27/66,8 mmHg dibandingkan sebelum meminum lobak putih 116,13/74,43 mmHg (p< 0.01).

Simpulan penelitian ini adalah lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.

Kata kunci : Lobak Putih (Raphanus sativus L.), Tekanan darah, Hipertensi

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF WHITE RADISH (Raphanus sativus L.) ON LOWERS BLOOD PRESSURE IN YOUNG MALE ADULT

Michelle Guido, 2016

Tutor 1: Sijani Prahastuti, dr., M.Kes Tutor 2: Harijadi Pramono, dr., M.Kes

Hypertension is a disease that is dangerous because there is no typical symptoms as a warning, called the silent killer. Many people have symptoms of hypertension were not detected because the person feels healthy and energetic so that the majority of cases of hypertension in the community had not been diagnosed. In Indonesia, the incidence of hypertension in 2013 was 26.5%.

There were a lot of variety treatment for hypertension and needed to consider the efficacy and side effects of the medicine. Currently, there were many natural ingredients that can be used as a treatment for hypertension, radish was one of them. The purpose of this study was to determine whether the white radish lowers blood pressure in young adult males.

This study was conducted on 30 men aged 18-25 years with measuring the systolic and diastolic blood pressure using a mercury sphygmomanometer before and after drinking 250 ml white radish. It used the Quasi-experimental research design, comparative with the design of pre-test and post-test.

The data analysis used the "t" paired with α = 0.05. The results of this study showed the average systolic and diastolic blood pressure after drinking white radish lower than before 104.27/66.8 mmHg compared to 116.13/74.43 mmHg (p <0.01).

The conclusions of this study was white radish lowers blood pressure in young adult males.

Keywords: White Radish (Raphanus sativus L.), Blood Pressure, Hypertension

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran……..………. 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian………..……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah………... 5

2.1.1 Definisi Tekanan Darah………. 5

2.1.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah……….. 5

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah………... 7

2.1.4 Sistem Regulasi Tekanan Darah...……… 10

2.1.5 Kelanian Tekanan Darah……….. 15

2.2 Lobak Putih...………... 18

2.2.1 Taksonomi Lobak Putih.……....……….. 19

(4)

2.2.2 Morfologi Tanaman Lobak Putih...……….. 19

2.2.3 Kandungan dan Manfaat Lobak Putih..………... 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian………...………… 26

3.1.1 Alat-alat Penelitian………...……… 26

3.1.2 Bahan-bahan Penelitian……… 26

3.1.3 Subjek Penelitian……….. 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………... 27

3.3 Metode Penelitian……… 27

3.3.1 Desain Penelitian……….. 27

3.3.2 Definisi Konsepsional Variabel………... 27

3.3.3 Definisi Operasional Variabel……….. 27

3.3.4 Besar Sampel Penelitian………... 28

3.4 Prosedur Penelitian……….. 28

3.5 Metode Analisis………... 29

3.6 Hipotesis Statistik……… 29

3.6.1 Hipotesis Statistik………. 29

3.6.2 Kriteria Uji………... 30

3.7 Uji Pendahuluan………... 30

3.8 Aspek Etik Penelitian……….. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 32

4.2 Pembahasan……….… 33

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian……….... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……….. 36

5.2 Saran……….... 36

(5)

DAFTAR PUSTAKA……….………. 37

LAMPIRAN………. 40

RIWAYAT HIDUP………. 43

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah JNC 7………. 17 Tabel 2.2 Kandungan Nutrisi Lobak Putih per 100 g…..………. 21 Tabel 3.2 Uji Pendahuluan……… 30 Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistol dan Diastol Sesudah dan Sebelum

Minum Lobak Putih…...………... 32 Tabel L 2.1 Paired Samples Statistics Tekanan Darah Sesudah dan

Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………... 42 Tabel L 2.2 Paired Samples Correlations Tekanan Darah Sesudah dan

Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………... 42 Tabel L 2.3 Paired Sample Test Tekanan Darah Sesudah dan

Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………..………. 42

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Mekanisme Lobak Menurunkan Tekanan Darah……….…. 4 Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah………... 9 Gambar 2.2 Lobak Putih..………. 19

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Informed Consent………..…. 40 Lampiran II Approval Etik………..….. 41 Lampiran III Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Sesudah dan

Sebelum Mengonsumsi Lobak Putih…..………... 42

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas

sebagai peringatan disebut juga silent killer. Banyak orang memiliki gejala hipertensi yang tidak terdeteksi karena orang tersebut merasa sehat dan energik

sehingga sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Satu

dari tiga orang dewasa memiliki peningkatan pada tekanan darahnya, hal ini

merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan setengah dari kematian akibat

stroke dan serangan jantung di dunia (World Health Organization, 2012). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg secara kronis dan

merupakan penyakit multifaktorial yaitu penyakit yang dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu umur, jenis kelamin, ras, faktor genetik serta faktor lingkungan yang

meliputi obesitas, stres, asupan garam, merokok, konsumsi alkohol, kurangnya

aktivitas fisik, dan sebagainya (JNC 8, 2015).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi

hipertensi di Indonesia pada usia ≥18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka

Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%)

dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia 9,4% terdiagnosis oleh

tenaga kesehatan, 9,5% terdiagnosis dan sedang minum obat, 0,1% minum obat

sendiri, dan 0,7% mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat

hipertensi. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% (25,8% + 0,7 %)

(Riskesdas, 2013).

Upaya masyarakat untuk mengontrol tekanan darah adalah dengan perubahan

gaya hidup dengan cara menjaga berat badan ideal (BMI: 18,5 - 24,9 kg/m2),

pembatasan intake natrium, pembatasan konsumsi alkohol, olahraga teratur, dan

mengonsumsi obat hipertensi. Obat hipertensi yang banyak digunakan di

masyarakat adalah golongan diuretik, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors

(ACE Inhibitors), angiotensin receptor blockers (ARBs), dan calcium channel

(10)

blockers (CCBs) yang dapat menimbulkan efek samping seperti batuk lama, hipokalemia, disfungsi ereksi pada pria, dan palpitasi (Gormer, 2007).

Lobak (Raphanus sativus L.) adalah salah satu bentuk umbi yang banyak ditemukan di Indonesia. Umbi lobak dapat dimakan mentah, dibuat acar, atau

umumnya dapat dibuat sebagai campuran soto. Lobak memiliki beberapa jenis,

yaitu lobak putih dan lobak merah. Pada penelitian ini digunakan lobak putih.

Lobak putih memiliki berbagai kandungan mineral seperti kalsium, magnesium,

kalium, natrium, fosfat, dan seng yang baik untuk kesehatan (USDA National Nutrient Database, 2014). Lobak putih juga memiliki berberapa khasiat diantaranya anti mikroba, anti virus, anti tumor, anti agregasi platelet,

menurunkan tekanan darah dan pencegahan penyakit kardiovaskular (Gultierrez

& Perez, 2004). Penelitian ilmiah mengenai manfaat lobak memang masih

terbatas, tetapi salah satunya menyebutkan, tekanan darah tikus wistar hipertensi

yang rutin mengonsumsi lobak turun dari 214 mmHg menjadi 166 mmHg

(p<0,01) (Nutrition Research & Practice, 2012).

1.2Identifikasi Masalah

Apakah lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek mengonsumsi herbal

terhadap tekanan darah. Dengan maksud tersebut maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah lobak putihmenurunkan tekanan darah pada pria

dewasa muda.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Manfaat akademis dari karya tulis ini adalah diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan memicu peneliti lainnya tentang pengobatan

suportif untuk menurunkan tekanan darah. Dan diharapkan pula, sebagai

(11)

dasar bagi peneliti lain yang akan meneliti suatu masalah yang berkaitan

dengan penelitian ini.

 Manfaat praktis dari karya tulis ini adalah diharapkan dapat memberi informasi ilmiah bagi masyarakat mengenai pengobatan tradisional dengan

mengonsumsi lobak putih yang dapat bermanfaat terhadap penurunan

tekanan darah.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah (BP) adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh

permukaan tertutup dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan

darah merupakan hasil perkalian dari Cardiac Output (CO) dan Total Peripheral resistance (TPR) (Guyton & Hall, 2007).

Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,

yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode

kontraksi yang disebut sistolik (Guyton & Hall, 2007).

Lobak mengandung berbagai mineral, diantaranya adalah kalium. Kalium

merupakan ion yang merangsang dilatasi pembuluh darah dengan cara

menurunkan potensial membran sehingga kontraksi otot polos dihambat, terjadi

penurunan total peripheral resistance (TPR) yang menyebabkan tekanan darah menurun. Kalium juga menghambat kontraksi otot jantung dengan cara

menghambat konduksi impuls jantung yang berasal dari atrium menuju ventrikel

melalui berkas atrioventrikuler yang menyebabkan penurunan frekuensi denyut

jantung sehingga cardiac output (CO) pun menurun dan akhirnya terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).

Kalium juga dapat mempengaruhi Renin Angiotensin Aldosterone System

(RAAs) dengan menghambat ekskresi Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga terjadi inhibisi produksi dari angiotensin II yang merupakan

vasokonstriktor kuat dan menurunkan sekresi hormon aldostreron serta Anti Diuretic Hormone (ADH) oleh kelenjar hipofise. Penurunan sekresi hormon aldosterone berefek terhadap penurunan retensi garam dan air oleh ginjal,

(12)

sedangkan penurunan ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan

retensi garam dan air serta absorpsi air menyebabkan volume cairan intravaskuler

menurun sehingga venous return pun menurun. Terjadi penurunan stroke volume

dan cardiac output yang akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).

Gambar 1.1 Gambar Mekanisme Lobak Menurunkan Tekanan Darah

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda. Tekanan Darah

Cardiac Output Total Peripheral resistance

Stroke Volume Heart Rate Viskositas

Panjang pembuluh darah

Venous Return Diameter pembuluh darah

Sekresi ADH ↓ Sekresi Aldosteron ↓

Angiotensin II ↓

ACE Konduksi impuls ↓ Potensial Membran ↓

RAAs Kalium

Lobak putih (Raphanus sativus L.)

Dilatasi

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Lobak putih menurunkan tekanan darah pada pria dewasa muda.

5.2. Saran

 Lobak dapat digunakan sebagai terapi suportif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis lobak yang diperlukan untuk dapat digunakan sebagai terapi suportif untuk

menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan lobak lain.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan lobak dari daerah lain.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari lobak selain untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

(14)

EFEK LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.)

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA PRIA DEWASA MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

MICHELLE GUIDO

1310215

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tuntasnya Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “EFEK LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.)

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

MUDA” tepat pada waktunya.

Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,

Bandung.

Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak

memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Sijani Prahastuti, dr., M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah

membimbing, memberi dukungan, waktu, perhatian, dan bantuan moral

kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah,

2. Harijadi Pramono, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah

membimbing, memberi dukungan, waktu, perhatian, dan bantuan moral

kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah,

3. Subjek Penelitian yang bersedia untuk menempuh uji yang dilakukan

dalam penelitian ini,

4. Keluarga penulis Kikim Peter Wijaya Salam, S.E. (Ayah), Nani Wirawan,

S.E. (Ibu), dan Alvin Guido (Adik) atas segala doa, semangat, dan

perhatian materi maupun moril yang diberikan kepada penulis.

5. Teman-teman seperjuangan dalam bimbingan Lauw Audry, Frederica

Mutiara, Nadilla Citra, Kinanti Citra, Kristian Pasgha, Clarissa Amantha,

Denasa Dwi, Regina Amalia, Jessica Yudiarta, Felicitas Anindya,

Williane, Aisyah Mulqiah, Fakhri Firman, dan Shinta Koastin,

6. Sahabat-sahabat penulis, Jessica Angelina, Sarah Amalia, Herdayanti

Sukma, Regina Emmanuela, Diaz Hazrina, Ira Satya, Degitha Agtiani,

Raden Ratu, Arien Rianti, Navinda Fajriane, Chintya Gusyuanasari, Feiny

(16)

Nathania, Ellen Muliati, Angellia Pangelah, Grady Kharisma, Yosua

Christian, Jessica Natasya, dan Ryan Reinhart yang selalu memberikan

nasihat, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan karya

Tulis Ilmiah ini,

7. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan

kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini membantu pembaca dalam

menambah wawasan baru mengenai pengobatan tambahan untuk hipertensi dan

untuk perkembangan ilmu kedokteran secara umum terutama di Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Bandung, November 2016

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Philadelphia: Elsevier Saunders. Hal 439-441.

Budiyanto, A. K. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi, Malang: UMM Press.

Chung, D.H., Kim, S.H., Myung, N., Cho, K.J., and Chang, M.J. 2012. Nutrition

Research and Practice: The antihypertensive effect of ethyl acetate extract

of radish leaves in spontaneously hypertensive rats. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22977684. Diunduh 27 Januari

2016.

Cuncha, J. 2012. www.medicinenet.com, Retrieved from

http://www.mwdicinenet.com/low_blood_pressure_treatment/page3.htm.

Diunduh 12 September 2016.

DiSilvestro, R.A. 2005. Handbook of Mineral as Nutrional Supplement. Boca

Raton, London, New York, Washington D.C.: CRC Press LLC. Hal. 23.

Gormer, B. 2007. Farmakologi Hipertensi. (D. Lyrawati, Ed.

Gultierrez, R. M. P., dan Perez, R. L. (2004). Raphanus sativus (Radish): Their

Chemistry and Biology. Review. Mexico: The Scientific World Journal.

4:811-837.

Guyton, A.C. and Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11,

Jakarta: EGC. Hal 111-113; 118; 172-173; 182; 234.

Kartasapoetra, G dan H. Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan dan

Produktivitas kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Kayce, B., June, T., and Bernie, R.O. 2015. Hypertension: The Silent Killer:

Updated JNC-8 Guideline Recommendations. Retrieved from

http://c.ymcdn.com/sites/www.aparx.org/resource/resmgr/CEs/CE_Hypert

ension_The_Silent_K.pdf. Diunduh 7 Januari 2016.

(18)

Klabunde, R.E. 2007. Cardiovascular Physiology Concept, Retrieved from

National Heart, Lung, and Blood Institute. 2004. The Seventh Report of the Joint

National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment

of High Blood Pressure, National Institute of Health Publisher.

Panggabean, M.M. 2010. Penyakit Jantung Hipertensi dalam Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam, edisi 5, Jakarta: InternaPublishing. Hal 1777.

Persify. 2013. Hipotensi. Retrieved from

http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/hipotensi-_-951000103144. Diunduh 13 September 2016.

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Retrieved from

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas

%202013.pdf. Diunduh 6 Januari 2016.

Rubatzky, V. E., dan Yamaguchi, M. 1999. World Vegetables: Principles,

Production, and utritive Values. Penerjemah: Herison, C. (1998). Sayuran

Dunia Prinsip, Produksi, dan Gizi. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 152.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Lobak. Yogyakarta: Kanisius.

Salunkhe, D. K., dan Kadam, S. S. 1998. Handbook of Vegetable Science and

Technology Production, Composition, Storage, and Processing. New

York: Marcel Dekker, Inc. Hal. 147-148.

Sherwood, L. 2013. Human Physiology, 13th edition, Baltimore: Thomson.

Sunarjono, H.H., 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tortora, G.J. and Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology, 12th

edition, United Sates: John Wiley and Sons,Inc. Hal 772-773.

(19)

USDA. 2014. Plants Profile. Retrieved from

http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=RASA2. Diunduh 14

September 2016.

Widmaier, E.P., Raff, H. and Strang, K.T. 2008. Vander’s Human Physiology,

11th edition, New York: McGraw-Hill. Hal 400-402.

Wikipedia. 2016. Tekanan Darah Tinggi. Retrieved from

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi. Diunduh 12 September

2016.

Wikipedia, 2016. Radish. Retrieved from https://en.wikipedia.org/wiki/Radish.

Diunduh 17 September 2016.

World Health Organization. 2012. New Data Highlight Increases in Hypertension,

Diabetes Incidence. Retrieved from

http//:www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statisti

cs_20120516/en/. Diunduh 22 Oktober 2016.

Yogiantoro, M. 2009. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,

edisi 5, Jakarta: InternaPublishing. Hal 1079-1085.

Gambar

Tabel L 2.2 Paired Samples Correlations Tekanan Darah Sesudah dan
Gambar 2.2 Lobak Putih..………………………………………………………. 19
Gambar 1.1 Gambar Mekanisme Lobak Menurunkan Tekanan Darah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kekerasan dentin saluran akar setelah direndam pada EDTA dan H3PO4 selama 1 menit.. Penelitian ini dilakukan untuk

Perilaku yang ditampilkan siswa yang melanggar aturan yang ada di sekolah akibat dari pengaruh kelompok dan selalu menggantungkan diri pada kelompok yang ditunjukkan

Penelitian ini memiliki nilai R sebesar 0.856, nilai R 2 sebesar 0.773 dan terdapat 7 variabel yang berpengaruh secara positif terhadap loyalitas konsumen yaitu variabel Kebersihan

suatu produk atau jasa, maka orang tersebut tidak akan ada niat sedikitpun untuk.. beralih ketempat

mengambil data yang diperlukan dengan menggunakan alat ukur Humor Style Questionnaire.. (HSQ) yang disusun oleh Martin dkk (2003) dan Beck Depression Inventory (1996)

[r]

Selain keterlibatan langsung melalui Musyawarah Desa, masyarakat Desa juga dapat terlibat melalui mekanisme perwakilan warga di Badan Permusyawaratan Desa dalam hal penetapan

[r]