Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA MUTIARA
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ...i
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR DIAGRAM ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 6
1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ... 7
1.4 Rumusan Masalah Penelitian ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB 2 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MODEL CORE 2.1 Penulisan Teks Berita ... 10
2.1.1 Pengertian Menulis ... 10
2.1.2 Fungsi Menulis ... 12
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.3 Manfaat Menulis ... 18
2.1.4 Tujuan Menulis ... 23
2.1.5 Ragam Tulisan ... 26
2.1.6 Langkah-langkah Menulis ... 28
2.1.7 Pengertian Berita ... 31
2.1.8 Persyaratan Berita ... 32
2.1.9 Bahasa Jurnalistik dalam Berita ... 33
2.1.10 Ciri-ciri Bahasa Jurnalistik ... 34
2.1.11 Konsep Berita ... 39
2.1.12 Nilai Berita ... 41
2.1.13 Sifat Berita ... 45
2.1.14 Jenis-Jenis Berita ... 46
2.1.15 Anatomi Berita ... 48
2.1.16 Teknik Menulis Berita ... 50
2.1.17 Menulis Teks Berita ... 55
2.1.18 Proses Menulis Berita ... 56
2.1.19 Teknik Penilaian Menulis Teks Berita ... 57
2.1.20 Pembelajaran Menulis Teks Berita di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ... 58
2.2 Model CORE ... 59
2.2.1 Pengertian Model CORE ... 59
2.2.2 Kelebihan Model CORE ... 62
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.2.3 Kekurangan Model CORE ... 63
2.3 Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Model CORE ... 63
2.4 Hipotesis ... 66
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 67
3.2 Desain Penelitian ... 68
3.3 Sumber Data ... 69
3.3.1 Populasi Penelitian ... 70
3.3.2 Sampel Penelitian ... 71
3.4 Teknik penelitian ... 71
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 72
3.4.1.1 Kegiatan Tes Awal di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding ... 72
3.4.1.2 Pemberian Perlakuan di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding .... 72
3.4.1.3 Kegiatan Tes Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding ... 73
3.4.2 Teknik Pengolahan Data ... 73
3.5 Definisi Operasional ... 82
3.6 Instrumen Penelitian ... 83
3.6.1 Lembar Soal ... 83
3.5.2 Format Penilaian ... 84
3.5.3 Lembar Observasi ... 88
BAB 4 DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data ... 92
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.1 Data Hasil Tes ... 93
4.1.1.1 Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 93
4.1.1.2 Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 113
4.1.1.3 Nilai Tes Awal Kelas Pembanding ... 130
4.1.1.4 Nilai Tes Akhir Kelas Pembanding ... 145
4.1.2 Pembahasan Hasil Observasi ... 161
4.1.3 Analisis Statistik Hasil Data ... 164
4.1.3.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 164
4.1.3.1.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Eksperimen ... 164
4.1.3.1.2 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 168
4.1.3.1.3 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Pembanding ... 171
4.1.3.1.4 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Pembanding ... 174
4.1.3.2 Uji Normalitas Data ... 178
4.1.3.2.1 Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Eksperimen ... 178
4.1.3.2.2 Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 181
4.1.3.2.3 Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Pembanding ... 184
4.1.3.2.4 Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Pembanding ... 187
4.1.3.3 Uji Homogenitas Varian ... 190
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.3.3.1 Uji Homogenitas Data Tes Awal Kelas eksperimen dan Kelas
Pembanding ... 191
4.1.3.3.2 Uji Homogenitas Data Tes Akhir Kelas eksperimen dan Kelas
Pembanding ... 191
4.1.3.4 Uji Hipotesis ... 192
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 195
4.2.1 Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Berita Sebelum Mengikuti
Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran CORE dan
Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran CORE ... 195
4.2.2 Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Berita Sesudah Mengikuti
Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran CORE dan
Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran CORE ... 197
4.2.3 Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa yang Diberi Perlakuan
dengan Menggunakan Model CORE dan dengan Tanpa Menggunakan
Model CORE ... 199
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 202
5.2 Saran ... 204
DAFTAR PUSTAKA ... 205
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Berita merupakan informasi yang dibutuhkan oleh semua masyarakat untuk
mengetahui suatu kejadian atau peristiwa serta memperluas wawasan dan
memperkaya pengetahuan. Di era yang serba modern seperti sekarang ini untuk
mendapatkan berita sangatlah mudah, berita bisa didapatkan baik melalui media
cetak maupun media elektronik.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, diperlukan sumber
daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks
berita bukanlah kegiatan yang mudah karena memerlukan adanya keterampilan,
pengetahuan, dan latihan yang terus-menerus. Keterampilan tersebut tidaklah
dapat diperoleh secara instan tetapi perlu dipelajari dan tidak bergantung pada
bakat yang dimiliki seseorang dalam menulis.
Pembelajaran menulis teks berita merupakan salah satu kompetensi
berbahasa yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
SMP kelas VIII semester 2 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Meskipun telah disadari bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan dalam
kehidupan modern, kenyataannya masih banyak siswa yang belum menguasai
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Hal tersebut dikemukakan pula oleh Sariah (2006:135) dalam penelitian
yang berjudul “Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Teknik
Wawancara pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran
2005/2006”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kekurangan dan kelemahan
siswa dalam menulis teks berita pada umumnya hampir sama, yakni tidak
mementingkan isi berita, kurang mampu mengembangkan unsur 5W+1H, serta
kesalahan ejaan dan tanda baca.
Agar bisa menghasilkan teks berita yang berkualitas, runtut, padu, dan
faktual, perlu memperhatikan unsur-unsur teks berita seperti pemilihan judul
berita, kelengkapan isi berita, kesesuaian isi berita dengan data yang diperoleh,
penggunaan diksi, dan penggunaan ejaan dan tanda baca atau EYD.
Faktor lain yang memengaruhi kurangnya kemampuan siswa dalam menulis
teks berita adalah dalam menulis teks berita siswa perlu memperhatikan
fakta-fakta yang ada, berbeda dengan menulis fiksi, cerpen misalnya. Dalam menulis
cerpen siswa bisa menulis cerita berdasarkan imajinasi dan pengalaman yang
nyata.
Hal tersebut didukung pula oleh penelitian tentang menulis teks berita.
Menurut Apri (2009:4) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan
Keteranpilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Rekaman
Peristiwa pada Siswa Kelas VIII SMPN 12 Kota Bandung Tahun Ajaran
2008/2009”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pengajaran mengenai menulis
teks berita di tingkat SMP masih kurang. Siswa lebih tertarik menulis karya sastra
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
banyaknya teks berita yang mengandung unsur narasi. Sangat terlihat bahwa siswa
kurang akrab dengan dengan teks berita.
Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks berita semakin dipertegas
dengan banyaknya pihak yang menilai bahwa pembelajaran menulis teks berita di
sekolah-sekolah belum mencapai hasil yang memuaskan. Di sekolah guru lebih
sering menggunakan model ceramah atau model penugasan dalam kegiatan
belajar mengajar, sedangkan pembahasan hasil menulis siswa kurang
dilaksanakan. Siswa pun pada akhirnya merasa bosan, jenuh, dan malas dalam
mengikuti proses belajar belajar sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan
optimal dan hasilnya kurang memuaskan.
Meskipun dianggap sulit dan kompleks keterampilan menulis berita
sangatlah penting untuk dikuasai oleh siswa guna membantu mereka dalam
mengkaji berbagai peristiwa kehidupan secara akurat, teliti, dan saksama.
Keterampilan dalam menulis teks berita tidak datang secara otomatis. Siswa tidak
bisa hanya dijejali dengan banyaknya teori menulis, sedangkan pelatihan
menulisnya sendiri jarang dibahas atau disampaikan. Dalam pembelajaran menulis
teks berita yang paling dibutuhkan oleh siswa adalah berlatih menulis karena
menulis sangat membutuhkan latihan dan praktik yang banyak, teratur, dan
terprogram.
Permasalahan kurangnya kemampuan siswa menulis teks berita merupakan
sebuah tantangan bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia untuk memberikan
pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat merangsang motivasi dan membantu
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
Dalam menulis teks berita guru diharapkan mampu berpikir kreatif guna
mencari alternatif pembelajaran yang menarik. Mereka pun diharapkan memiliki
kesabaran, keuletan, dan kejelian guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Sesulit atau bahkan setidak menarik apapun materi pembelajaran, jika diajarkan
oleh seorang guru yang memiliki kreativitas dalam mengajar tentu keberhasilan
belajar akan lebih mudah tercapai.
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar tidak hanya dapat ditentukan
dari kecerdasan atau kedalaman ilmu yang dimilikinya, guru juga perlu menguasai
model, teknik, strategi, metode, dan media pembelajaran. Siswa bukanlah robot
yang dengan mudah bisa diprogram sesuka hati. Siswa adalah manusia yang
memiliki emosi, karena itu perasaan senang, bosan, jenuh, malas, suka atau benci
terhadap materi pembelajaran menulis teks berita yang diberikan pengajar bisa
saja timbul. Guru yang bijaksana tentu akan mempertimbangkan model, teknik,
strategi, dan media pembelajaran yang tepat berkenaan dengan materi
pembelajaran. Hal tersebut merupakan suatu cara untuk membantu pengajaran
guru sekaligus sebagai langkah dalam menarik perhatian, minat, dan motivasi
siswa dalam belajar menulis teks berita.
Pada dasarnya untuk memecahkan permasalahan kurangnya kemampuan
siswa dalam menulis teks berita bisa mempergunakan berbagai model, teknik,
strategi, metode, maupun media yang berbeda-beda. Hal itu terlihat dari
penelitian-penelitian mengenai pembelajaran menulis teks berita sebelumnya yang
dinyatakan berhasil meskipun menggunakan berbagai model, teknik, strategi,
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
Gambaran latar belakang yang telah dipaparkan, memberikan dorongan
kepada peneliti untuk memecahkan permasalahan dalam menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi siswa terhadap keterampilan menulis teks berita maka
diperlukan suatu model pembelajaran yang bervariasi dan menarik. Demi menjaga
orisinalitas penelitian, dalam hal ini peniliti menerapkan model CORE karena
model ini belum pernah dipergunakan pada pembelajaran menulis teks berita.
Atas pertimbangan tersebut, peneliti merumuskan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting,
Extending) dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita”.
Model CORE yaitu suatu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk
terlibat secara langsung dalam mendalami, menggali, mengembangkan,
memperluas, menggunakan, dan menemukan hasil materi yang sedang dipelajari,
sehingga siswa akan mudah mengingat materi yang sedang dipelajarinya. Model
CORE merupakan salah satu model pembelajaran yang mengedepankan model
diskusi. Model CORE mencakup empat proses, yaitu connecting, organizing,
reflecting, dan extending. Dengan connecting, siswa diajak untuk dapat
menghubungkan pengetahuan baru yang akan dipelajari dengan pengetahuannya
terdahulu. organizing membawa siswa untuk dapat mengorganisasi
pengetahuannya. Kemudian dengan reflecting, siswa dilatih untuk menjelaskan
kembali informasi yang telah mereka dapatkan. Terakhir, extending diantaranya
dengan diskusi, pengetahuan siswa akan diperluas.
Melalui model CORE dalam pembelajaran menulis teks berita diharapkan
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan daya nalar dan
komunikasi mereka sehingga dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar
siswa. Selain itu, penggunaan model CORE ini diharapkan mampu meningkatkan
motivasi, aktivitas, interaksi, dan komunikasi antar siswa serta memotivasi guru
untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga bisa mengurangi
kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang sulit
dilakukan oleh siswa sehingga diperlukan suatu model pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
2) Siswa sering kali mengalami kesulitan pada saat menuangkan ide dalam
bentuk tulisan. Hal ini membuat siswa merasa tidak bisa menulis.
3) Teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis kurang variatif
sehingga pembelajaran menulis dirasakan membosankan.
4) Pembelajaran menulis teks berita masih sulit dikerjakan oleh siswa SMP
karena kemampuan menulis berita memerlukan penguasaan berbagai unsur
kebahasaan seperti pemilihan judul berita, kelengkapan isi berita, kesesuaian
isi berita dengan data yang diperoleh, penggunaan diksi, dan penggunaan
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
5) Peran guru sangat dibutuhkan untuk merangsang motivasi dan kekreatifan
siswa melalui penggunaan berbagai teknik, metode, media, model, dan materi
pembelajaran keterampilan menulis teks berita yang bervariasi.
1.3 Pembatasan Masalah Penelitian
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis
teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2011/2012
dengan menggunakan model CORE. Di dalam penelitian ini, peneliti berupaya
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menulis teks berita. Agar penelitian lebih
terfokus, peneliti membatasi permasalahan hanya pada (1) penggunaan model
CORE dalam pembelajaran menulis teks berita dengan memperhatikan aspek daya
tarik judul, (2) kelengkapan unsur-unsur berita, (3) ketepatan struktur penulisan
berita, (4) keefektifan kalimat, dan (5) ketepatan ejaan dan tanda baca.
1.4 Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis teks berita sebelum
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model CORE dan tanpa
menggunakan model CORE?
2) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis teks berita sesudah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model CORE dan tanpa
menggunakan model CORE?
3) Apakah penerapan model CORE efektif dalam pembelajaran menulis teks
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut:
1) kemampuan menulis teks berita siswa sebelum mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model CORE dan tanpa menggunakan model CORE.
2) kemampuan menulis teks berita siswa sesudah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model CORE dan tanpa menggunakan model CORE.
3) mengetahui efektifitas pembelajaran menulis teks berita setelah diterapkannya
model CORE.
1.6 Manfaat Penelitian
Setiap kegiatan dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan manfaat yang
berguna sehingga kegiatan yang dilakukan bukanlah pekerjaan yang sia-sia.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat Teoretis
Jika dalam penelitian ini model CORE terbukti dapat meningkatkan
kemampuan menulis berita siswa, maka penelitian ini akan memperkuat dan
mendukung teori sekait penggunaan model CORE dalam pembelajaran
menulis teks berita. Disamping itu, hasil penelitian ini dapat memperkaya
ragam model dalam proses pembelajaran menulis teks berita.
1.6.2 Manfaat Praktis
1) Manfaat bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru, yaitu
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
dalam meningkatkan kualitas belajar siswa khususnya dalam keterampilan
menulis teks berita.
2) Manfaat bagi Siswa
Tentu hasil penelitian ini memberikankan manfaat bagi mereka yang
memiliki kesulitan dalam keterampilan menulis teks berita, untuk
mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas, bakat serta ide terhadap
pembelajaran menulis berita.
3) Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti karena dapat mengembangkan
wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian serta menjadi alternatif
model pembelajaran baru dalam menulis teks berita. Manfaat lain yang
diperoleh peneliti dari penelitian ini yaitu memberikan sebuah motivasi untuk
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Metode ini digunakan untuk mengujicobakan suatu metode pembelajaran dengan
sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti
bagaimana akibatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Syamsuddin dan Damaianti
(2009:150) bahwa penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang
sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan “jika sesuatu dilakukan pada
kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, apakah yang akan terjadi?”. Dalam
hal ini peneliti memanipulasi suatu perlakuan, stimulus, atau kondisi-kondisi
tertentu kemudian mengamati pengaruh dan perubahan yang diakibatkan oleh
manipulasi yang dilakukan secara sengaja tadi.
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu
atau kuasi eksprimen. Metode ini merupakan metode penelitian yang menguji
hipotesis berhubungan sebab akibat melalui memanipulasi variabel independen
(misalnya treatment, stimulus, dan kondisi) dan menguji perubahan yang
diakibatkan oleh pemanipulasian tadi (Subana dan Sudrajat, 2001:95).
Eksperimen semu hampir sama dengan eksperimen sebenarnya.
Perbedaannya terletak pada penggunaan subjek peneltian. Pada eksperimen semu
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syamsuddin dan Damaianti (2009:162),
kuasi eksperimen tidak melakukan melakukan random assignment, tetapi dengan
menggunakan kelompok yang sudah terbentuk (intac group). Peniadaan random
assignment didasarkan atas pertimbangan agar pelaksanaan eksperimen bersifat
alami. Dengan demikian, subjek atau siswa tidak merasa bahwa dirinya sedang
dieksperimen.
Tujuan penelitian ini yakni untuk meneliti ada tidaknya hubungan sebab
akibat dengan cara menggunakan suatu perlakuan kepada suatu kelompok atau
kelas kemudian membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol atau kelas
pembanding. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak
peneliti capai, yaitu untuk menguji manfaat penerapan model pembelajaran CORE
terhadap hasil belajar siswa dalam menulis teks berita.
3.2 Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang peneliti gunakan adalah rancangan secara acak
dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the randomized
pretest-postest control group design) (Syamsuddin dan Damaianti, 2009:163). Dengan
demikian, desain yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut.
R 01 X1 02
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
R = penentuan sampel secara acak
X1 = perlakuan untuk kelas eksperimen
X2 = perlakuan untuk kelas kontrol atau pembanding
01 = tes awal kelas eksperimen
02 = tes akihr kelas eksperimen
03 = tes awal kelas kontrol atau pembanding
04 = tes akhir kelas kontrol atau pembanding
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik ini
meliputi tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas pembanding. Tes
awal berupa tes esai yaitu siswa diminta untuk membuat sebuah teks berita.
Setelah dilakukan tes awal, peneliti memberikan perlakuan. Perlakuan di kelas
eksperimen peneliti menerapkan model pembelajaran CORE, sedangkan di kelas
pembanding tidak diberi perlakuan khusus hanya dengan menggunakan metode
ceramah. Setelah diberi perlakuan, siswa diberikan tes akhir untuk mengetahui
apakah perlakuan yang diberikan telah menyebabkan perubahan yang lebih baik.
3.3 Sumber Data
Menurut Arikunto (2010:172) sumber data dalam penelitian adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini berhubungan
dengan populasi dan sampel penelitian. Penelitian dilakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 9 Bandung yang bertempat di Jalan Semar, Bandung.
Peneliti memilih SMP Negeri 9 Bandung menjadi sumber data penelitian ini
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesulitan dan kekurangan dalam keterampilan menulis. Penyebab utama siswa
kurang memiliki keterampilan menulis karena metode pembelajaran yang
diberikan guru selalu monoton menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan
dengan pembelajaran menulis sehingga siswa tidak memiliki motivasi untuk
terampil menulis.
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 9 Bandung yang
berjumlah 443 orang terbagi dalam 12 kelas.
Berikut ini peneliti sajikan keadaan populasi dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1
Data Siswa Kelas 8 SMP Negeri 9 Bandung
Kelas Jumlah Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan Keseluruhan
VIII.1 18 20 38
VIII.2 18 20 38
VIII.3 18 20 38
VIII.4 18 18 36
VIII.5 16 20 36
VIII.6 19 18 37
VIII.7 19 17 36
VIII.8 18 18 36
VIII.9 18 17 35
VIII.10 18 19 37
VIII.11 20 18 38
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2010:174). Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian dari keseluruhan subjek
yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi. Penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sampling atau sampel acak.
Dalam pengambil sampel secara random, semua subjek yang terdapat dalam
populasi dianggap sama, maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel (Arikunto,
2010:177). Cara sampel acak yang digunakan dalam penelitian adalah adalah
dengan undian. Setiap kelas diberi nomor lalu dipilih dua kelas yang akan
dijadikan sampel dengan cara di kocok.
Melalui sampel acak, maka didapatlah dua kelas untuk dijadikan sampel
dalam penelitian ini, yaitu kelas 11 sebagai kelas eksperimen dan kelas
VIII-7 sebagai kelas kontrol.
3.4 Teknik Penelitian
Teknik adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu (KBBI, 2008:1473).
Berdasarkan definisi teknik tersebut maka dapat disimpulkan bahwa teknik
penelitian merupakan suatu cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi saat
melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Dalam teknik
penelitian akan diuraikan sejumlah langkah teknis yang berkaitan dengan teknik
pengumpulan data dan teknik pengoalahan data. Untuk penjelasan semua langkah
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan pekerjaan yang paling penting dalam
meneliti karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk mengumpulkan
data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik tes.
Tes adalah serentetan perrtanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat,
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes diberikan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Tes yang diberikan kepada siswa di
kelas eksperimen dan di kelas pembanding sebanyak dua kali, yaitu sebelum
diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.
Langkah-langkah yang digunakan dalam pengumpulan data dengan tes
adalah sebagai berikut.
3.4.1.1 Kegiatan Tes Awal di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding
Kegiatan tes awal diberikan kepada siswa di kelas eksperimen dan kelas
pembanding untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis
teks berita sebelum diberi perlakuan. Kegiatan tes awal di kelas eksperimen dan
kelas pembanding mendapatkan perlakuan yang sama, baik dari segi waktu
pengerjaan dan kebebasan siswa dalam menentukan topik berita.
3.4.1.2 Pemberian Perlakuan di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding
Setelah mendapatkan data melalui tes awal kegiatan selanjutnya adalah
memberikan perlakuan pembelajaran menulis teks berita. Perlakuan yang
diberikan kepada siswa kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
metode ceramah. Perlakuan yang diberikan kepada kepada siswa kelas
eksperimen dan kelas pembanding sebanayak tiga kali perlakuan.
3.4.1.3 Kegiatan Tes Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding
Setelah siswa mendapatkan perlakuan maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan kegiatan tes akhir. Tes akhir dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan pemberian perlakuan terhadap kemampuan siswa dalam
menulis teks berita.
3.4.2 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Data berupa hasil
tes awal dan tes akhir siswa dalam menulis teks berita. Langkah selanjutnya
adalah mengadakan pengolahan data dan menganalisis data tersebut dengan
menggunakan rumus statistik. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif
kemudian data yang diperoleh dari hasil tes akan diolah dengan cara
membandingkan data tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas
pembanding. Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut.
a. Menilai dan menganlisis data tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan
kelas pembanding berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan,
kemudian dianalisis dan ditabulasikan. Tujuannya untuk mengetahui rata-rata
nilai tes awal dan tes akhir yang diperoleh siswa. Penilaian hasil tes awal dan
tes akhir menulis teks berita siswa dinilai oleh tiga orang peneliti.
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a) Menganalisis hasil tulisan siswa.
b) Menentukan hasil skor prates dan pascates, setelah itu mengubah skor
menjadi nilai dengan rumus:
Nilai skor = x 100
c) Mendeskripsikan beberapa hasil tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan
kelas pembanding.
b. Penilaian tes menulis teks berita dinilai oleh lebih dari satu orang maka peneliti
melakukan uji reliabilitas antar penimbang untuk skor tes awal dan tes akhir di
kelas eksperimen dan kelas pembanding. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi
unsur subjektivitas. Langkah-langkah uji reliabilitasnya sebagai berikut.
a) Membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor tes awal dan
tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b) Untuk menguji penilaian yang diberikan oleh penimbang maka uji
reliabilitas dilakukan dengan:
1) Mencari jumlah kuadrat responden dengan menggunakan rumus:
�� 2
= ( )2–( )2
.
Keterangan:
�� 2
= jumlah kuadrat responden (testi)
( )2 = jumlah kuadrat benar dari responden
( )2 = kuadrat dari jumlah skor total
k = banyaknya item (dari penguji)
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Mencari jumlah kuadrat penimbang dengan menggunakan rumus:
�� 2
= ( )2–( )2
.
Keterangan:
�� 2
= jumlah kuadrat item (penilai berjumlah tiga orang)
( )2 = jumlah kuadrat benar dari seluruh item
( )2 = kuadrat dari jumlah skor total
k = banyaknya item (dari penguji)
N = banyaknya responden atau testi
3) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus:
�� 2
= 2 –( )2
.
Keterangan:
�� 2
= jumlah kuadrat total penilaian
2 = jumlah kuadrat dari tiap hasil responden
( )2 = kuadrat dari jumlah skor total
k = banyaknya item (dari penguji)
N = banyaknya responden atau testi
4) Mencari jumlah kuadrat sisa (kekeliruan) dengan menggunakan rumus:
�� 2
= 2 – 2 – 2
Keterangan:
�� 2
= jumlah kuadrat kekeliruan
2 = jumlah kuadrat total
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 = jumlah kuadrat penimbang
5) Mencari varians responden, varians penimbang, dan varians sisa dengan
tabel ANAVA sebagai berikut.
Sumber
6) Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukan dalam format ANAVA.
Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus
Hyot.
11=� −��
Keterangan:
11 = reliabilitas antarpenimbang
� = varians responden (testi)
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7) Dari hasil uji reliabilitas antarpenimbang itu, dilanjutkan dengan melihat
tabel Guilford sebagai berikut.
Koefisien korelasi Validitas
< dari 0,20 Tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 Korelasi rendah
0,40 – 0,60 Korelasi sedang
0,60 – 0,80 Korelasi tinggi
0,80 – 0,90 Korelasi tinggi sekali
1,00 Korelasi sempurna
(Subana dan Sudrajat, 2005: 104)
c. Melakukan uji normalitas nilai tes menulis teks berita hasil tes awal dan tes
akhir
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data
yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Peneliti melakukan uji
normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan daftar distribusi mean dengan ketentuan:
- Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil
- Banyak kelas (Bk) = 1 + 3,3 log n
- Panjang kelas =
- Derajat kebebasan = Bk – 3
2) Menentukan nilai rerata mean dengan menggunakan rumus:
X =
Keterangan:
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
= jumlah nilai siswa
= jumlah siswa
3) Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:
s =
2−( )²
−1
Keterangan:
S = simpangan baku
² = jumlah nilai siswa dikuadratkan
= jumlah nilai siswa
n = jumlah siswa
4) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi skor tes awal dan tes
akhir untuk menentukan nilai X². Rumus yang digunakan adalah:
∑ − 2
Keterangan:
2 = nilai chi-kuadrat
= frekeunsi yang diobservasi (frekuensi empiris)
= frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
d. Melakukan uji homogenitas varians
Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan homogen tidaknya sebuah
data yang diperoleh. Uji homogenitas dilakukan dengan cara menghitung varian
(sd²) data tes awal dan tes akhir lalu dihitung � . Kemudian, dihitung pula
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
data hasil tes awal – data tes akhir � < � maka data tersebut dinyatakan
homogen. Rumus yang digunakan adalah:
� = �
�
Keterangan:
� = nilai yang dicari
Vb = varians terbesar
Vk = varians terkecil
Data dinyatakan homogen jika � < �
(Subana dan Sudrajat, 2005: 188)
e. Melakukan pengujian hipotesis dengan menentukan signifikan perbedaan dua
variabel dengan kriteria jika < , maka hipotesis nol diterima atau
hipotesis kerja ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kemampuan menulis teks berita siswa yang diberi perlakuan dengan
menggunakan model CORE dan dengan tanpa menggunakan model CORE.
Jika > , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima.
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks
berita siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan model CORE dan
dengan tanpa menggunakan model CORE. Langkah-langkah yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Mencari
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
= nilai deviasi kelas eksperimen
= jumlah gain kelas eksperimen
= banyaknya subjek
b) Mencari 2
2 = 2 – 2
Keterangan:
2 = jumlah gain varians kelas pembanding
= jumlah gain kelas pembanding
= banyaknya subjek
c) Mencari
=
Keterangan:
= nilai deviasi kelas pembanding
= jumlah gain kelas eksperimen
= banyaknya subjek
d) Mencari 2
2 = 2 - 2
Keterangan:
2 = jumlah gain varians kelas pembanding
= jumlah gain kelas pembanding
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e) Menghitung
t = −
+2+ −22 1 +1
Keterangan:
M = nilai hasil rata-rata per kelas
N = banyaknya subjek
2 = deviasi setiap nilai
2 dan 1
2 = deviasi setiap nilai
2 dan 1
f) Menentukan derajat kebebasan
db = 1+ 2- 2
g) Menentukan dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan derajat kebebasan yang
telah dicari sebelumnya
= t (1-a) (db)
Kriteria pengujian :
Ho ditolak dan Ha diterima jika >
Ho diterima dan Ha ditolak jika <
(Subana dan Sudrajat, 2005:163)
f. Pengolahan Hasil Observasi
Data hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan observer
diakumuliasikan untuk mengetahui nilai rata-rata yang diberikan observer. Berikut
adalah rumus untuk menghitung skor aktivitas guru:
S =
��
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
S : nilai dari tiap observer
O : jumlah nilai aspek yang diperoleh
J A : jumlah seluruh aspek
Setelah mendapatkan skor dari setiap observer kemudian menghitung skor total
dari seluruh observer
� = �1+�2+�3 3
Keterangan:
� = skor total
�1 = skor dari pengamat 1
�2 = skor dari pengamat 2
�3 = skor dari pengamat 3
Selanjutnya nilai tersebut diinterpretasikan dengan interval penilaian
sebagai berikut:
Nilai Kategori Penilaian
3,50 – 4,00 A
2,50 – 3,40 B
1,50 – 2,40 C
0 – 1,50 D
3.5 Definisi Operasional
Berdasarkan judul dan tujuan penelitian ini, peneliti akan mendefinisikan
beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini sehingga tidak menimbulkan
kesalahpahaman yang terjadi antara peneliti dan pembaca. Adapun definisi istilah
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Pembelajaran menulis teks berita adalah suatu proses belajar atau pengalaman
belajar seseorang dalam membuat teks berita yang mengandung unsur-unsur
penulisan berita yang baik.
2) Model CORE yaitu suatu model pembelajaran yang memberdayakan seluruh
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa
untuk lebih mudah dalam menulis teks berita. Siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil untuk memahami unsur-unsur teks berita. Siswa
pun diajak untuk berdiskusi bersama teman sekelas untuk mendapatkan
informasi yang lebih banyak. Proses pembelajaran ini dianggap lebih
menyenangkan bagi siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih
kreatif dalam menulis teks berita.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2010:192). Instrumen yang digunakan sangat menentukan terhadap
keberhasilan suatu kegiatan penelitian. Untuk menghasilkan data yang sesuai
dengan permasalahan yang peneliti teliti, peneliti menggunakan tes. Instrumen tes
yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar soal, format penilaian, dan
lembar observasi.
3.6.1 Lembar Soal
Lembar soal dalam penelitian ini berisi soal tes kemampuan menulis teks
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebelum mendapat perlakuan dan sesudah mendapat perlakuan. Format soal yang
digunakan adalah sebagai berikut.
Soal!
Petunjuk Umum!
1. Tulislah nama Anda dan kelas pada selembar kertas!
2. Tulislah dengan jelas!
3. Lembar jawaban dan soal dikumpulkan kembali kepada guru!
Petunjuk Khusus!
1. Amatilah peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarmu, baik itu
di sekolah ataupun di sekitar tempat tinggalmu. Peristiwa-peristiwa itu
misalnya kegiatan Pramuka, PMR, upacara bendera, kerja bakti,
kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain sesuai dengan kejadian terkini atau
teraktual yang dapat kamu amati.
2. Dari peristiwa terkini yang paling menarik itu, catatlah data dari
unsur-unsur peristiwa itu dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini!
a. Peristiwa apakah yang terjadi?
b. Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
c. Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Dimanakah letak peristiwa tersebut?
e. Mengapa peristiwa itu dapat terjadi?
3. Setelah data dari unsur-unsur peristiwa itu kamu catat, tulislah berita
dengan singkat, padat, dan jelas. Jika sudah selesai berilah judul pada teks
tersebut agar menjadi sebuah teks berita yang menarik!
3.6.2 Format Penilaian
Format penilaian teks berita ini berupa kriteria penilain teks berita yang
digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi hasil teks berita siswa. Format
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1
Format Penilaian Menulis Teks Berita
Aspek yang dinilai Skala Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1. Daya tarik judul
2. Kelengkapan unsur-unsur
berita
3. Ketepatan struktur penulisan
berita
4. Keefektifan kalimat
5. Ketepatan ejaan/tanda baca
Nilai Autentik
Keterangan:
1) nilai autentik maksimal 100.
2) persentase kemampuan siswa dalam menulis teks berita setiap aspek
penilaian merupakan hasil dari:
nilai yang diperoleh
nilai maksimal x 100%
3) arti skala secara umum:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) kriteria penilain secara umum:
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Teks Berita
No Aspek Skor Deskriptor
1 Daya Tarik Judul 5 Judul sesuai dengan tema, isi berita, singkat dan
menarik
4 Judul sesuai dengan tema, isi berita, singkat
tetapi kurang menarik
3 Judul sesuai dengan tema, isi berita, terlalu
panjang dan tidak menarik
2 Judul dibuat sama dengan tema dan isi berita
1 Judul tidak sesuai dengan tema dan isi berita
2 Kelengkapan
Unsur-unsur Berita
5 Isi berita memuat semua unsur-unsur
kelengkapan sebuah berita
4 Isi berita hanya memuat 5 unsur kelengkapan
sebuah berita
3 Isi berita hanya memuat 4 unsur kelengkapan
sebuah berita
2 Isi berita hanya memuat 3 unsur kelengkapan
sebuah berita
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebuah berita
3 Ketepatan Struktur
Penulisan Berita
(Permulaan, isi,
dan penutup)
5 Penulisan berita telah memenuhi struktur berita
terdapat permulaan, isi, dan penutup yang urut
dan jelas
4 Penulisan berita cukup memenuhi struktur
berita terdapat permulaan, isi, dan penutup yang
tidak urut tetapi jelas
3 Penulisan berita kurang memenuhi struktur
berita terdapat permulaan, isi, dan penutup yang
tidak urut dan kurang jelas
2 Penulisan berita sangat kurang memenuhi
struktur berita hanya terdapat permulaan dan isi
1 Penulisan berita tidak memenuhi struktur berita
tidak terdapat permulaan, isi, dan penutup
4 Keefektifan
kalimat
5 Kalimat dalam berita lugas, singkat dan
menarik
4 Kalimat dalam berita lugas, cukup singkat dan
menarik
3 Kalimat dalam berita lugas, kurang singkat dan
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 Kalimat dalam berita tidak lugas, tidak singkat
tetapi menarik
1 Kalimat dalam berita tidak lugas, tidak singkat,
dan tidak menarik
5 Ketepatan
Ejaan/Tanda Baca
5 Ejaan/tanda baca yang digunakan sangat sesuai
dengan EYD
4 Ejaan/tanda baca yang digunakan sesuai dengan
EYD
3 Ejaan/tanda baca yang digunakan cukup sesuai
dengan EYD
2 Ejaan/tanda baca yang digunakan kurang sesuai
dengan EYD
1 Ejaan/tanda baca yang digunakan tidak dengan
EYD
3.5.3 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pengambilan data.
Peneliti menetapkan dua format observasi dalam penelitian ini, yaitu untuk
aktivitas guru dan aktivitas siswa. Manfaat observasi ini adalah untuk mengetahui
hal-hal yang tidak dapat diamati oleh peneliti sebagai guru selama proses
pembelajaran berlangsung sehingga bisa menjadi bahan evaluasi dan bahan
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tujuan observasi ini dilakukan yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran dan
akibat yang ditimbulkan setelah pembelajaran tersebut. Format observasi guru dan
siswa yang digunakan adalah sebagai berikut.
Format Observasi Aktivitas Guru
Hari/tanggal :
Kelas :
Pokok Pembelajaran :
Observer :
No Aktivitas yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1 Penguasaan Model Pembelajaran
a. Kemampuan dalam membuat siswa
memahami informasi yang baru
b. Kemampuan dalam membuat siswa
mampu mengorganisasikan
informasi-informasi yang
diperolehnya
c. Kemampuan dalam membuat siswa
memikirkan secara mendalam
konsep yang dipelajarinya
d. Kemampuan dalam membuat siswa
memperluas pengetahuan yang
dimilikinya
2 Implementasi Langkah-langkah
Pembelajaran (Skenario)
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
indikator yang ada dalam RPP
b. Proses pembelajaran
mencerminkan model pembelajaran
yang dipergunakan oleh guru
c. Kecermatan dalam melakukan
langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan skenario yang ada
dalam RPP
d. Kecermatan dalam memanfaatkan
waktu, sesuai dengan alokasi yang
direncanakan
3 Penggunaan Media Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan saat penggunaan media
pembelajaran
c. Keterampilan dalam
mengopersionalkan media
pembelajaran
e. Media pembelajaran yang
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4 = Sangat Baik
Kualifikasi Nilai Observasi
Nilai Rentang Skor Arti
A 3,5 – 4,0 Baik sekali
B 2,5 – 3,4 Baik
C 1,5 – 2,2 Cukup
D 0 -1,5 kurang
Format Observasi Aktivitas Siswa
Pertemuan :
Hari/tanggal :
Tujuan observasi :
No Aktivitas Jumlah Siswa
1 Menjawab pertanyaan guru
2 Berkelompok dengan baik
3 Berdiskusi dengan bahasa yang baik dan
santun
4 Mampu menyelesaikan persoalan dengan baik
5 Inisiatif dalam mengajukan pendapat atau
bertanya
6 Memperhatikan penjelasan guru
7 Serius dalam mengerjakan tugas
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran CORE (Connecting,
Organizing, Reflecting, Extending) dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita”.
Latar belakang dilaksanakannya penelitian ini adalah rendahnya kemampuan
siswa dalam menulis teks berita. Faktor utama yang menyebabkan siswa tidak
mampu membuat teks berita adalah dalam membuat teks berita harus
memperhatikan fakta-fakta yang ada. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengujicobakan model CORE jika digunakan dalam pembelajaran menulis teks
berita pada siswa kelas VIII.
Model CORE adalah suatu model pembelajaran yang mampu lebih
memberikan pemahaman dan pengalaman secara baik kepada siswa melalui
diskusi yang dilakukan oleh para siswa. Diskusi yang dilakukan tidak hanya
dengan teman sekelompok, melainkan berdiskusi dengan teman sekelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis siswa
sebelum dan sesudah diberi perlakuan model CORE. Penelitian ini dilaksanakan
dengan menggunakan metode eksperimen semu dengan sampel yaitu kelas
VIII-11 sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan berupa model
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembanding yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan apapun dengan jumlah
sampel sebanyak 35 siswa.
Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis teks berita dengan
menggunakan model CORE di SMP Negeri 9 Bandung, diperoleh simpulan
sebagai berikut.
1) Kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis teks berita sebelum
mendapat pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model
CORE berkategori cukup. Hal ini terlihat dari perolehan skor rata-rata tes
awal sebesar 53,6. Begitu pula kemampuan siswa setelah mendapat
pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model CORE
berkategori sangat baik, terlihat dari perolehan skor rata-rata tes akhir sebesar
77,5.
2) Kemampuan siswa kelas pembanding dalam menulis teks berita termasuk
berkategori cukup dengan skor rata-rata tes awal sebesar 56,3, dan setelah
diadakan tes akhir, kemampuan menulis teks berita siswa dikategorikan baik,
terlihat dari perolehan skor rata-rata tes akhir sebesar 67,7.
3) Model CORE terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks
berita sehingga siswa dapat menulis teks berita dengan baik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas
pembanding yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5.2 Saran
Berdasarkan pengolahan, pembahasan, dan simpulan yang peneliti uraikan
sebelumnya, dan sebagai bagian akhir dari penelitian ini peneliti sampaikan
beberapa saran yang dapat dijadikan masukan.
1) Guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan model CORE,
khususnya dalam pembelajaran menulis teks berita karena model
pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis teks
berita siswa.
2) Peneliti mengharapkan pada penelitian pembelajaran menulis teks berita
selanjutnya, dapat menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan
variatif, agar pembelajaran menulis teks berita tidak membosankan dan
mampu menumbuhkan minat siswa dalam proses pembelajaran.
3) Penelitian terhadap model CORE disarankan untuk dilanjutkan dengan aspek
penelitian yang lain pada kajian yang lebih luas, misalnya pada kemampuan
berbahasa lain seperti berbicara.
4) Penelitian lanjutan tentang pembelajaran menulis teks berita, perlu dicari
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 205
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Erlangga: Jakarta.
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2007. Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Anshori, Dadang S dan Khaerudin Kurniawan. 2005. Bahasa Jurnalistik. Bandung: Pusat Studi Literasi.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. Bahasa Jurnalistik. 2010. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Damaianti, Vismaia dan Syamsuddin AR. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djuroto, Totok. 2003. Teknik Mencari & Menulis Berita. Semarang: Dahar Prize.
Hartono. 2010. “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Metode CORE pada siswa SMP 3 Magelang”. (On Line). Tersedia: http.meilanikasim.wordpress.com. [23 Maret 2012].
Hernowo. 2003. Quantum Writing. Bandung: MLC.
Hernowo. 2005. Quantum Writing. Bandung: Mizan Media Utama.
Jacob, C. 2005. Pengembangan Model CORE dalam Pembelajaran Logika dengan Pendekatan Reciprocal Teaching bagi Siswa SMA Negeri 9
Bandung dan SMA Negeri 1 Lembang. Bandung: Laporan Piloting FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Kosasih, E. 2010. Menjadi Penulis Remaja. Jakarta:Nobel Edumedia.
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 206
Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Nurussyfa, Fitri. “Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Kecakapan Siswa Kelas VII E Dalam Menulis Teks Berita”. Skripsi Pendidikan Bahsa dan Sastra Indonesia UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Olii, Helena. 2007. Berita dan Informasi, Jurnalistik Radio. Jakarta: PT. Indeks.
Priatna, N. 2009. “Perbandingan Kompetensi Strategis Siswa SMP yang Memperoleh Pembelajaran Matematika Melalui Model CORE dengan Metode ekspositoris”. Mimbar Pendidikan: Jurnal Kependidikan No. 2 vol. XXVIII, Tahun 2009. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan. Bandung: Batic Press.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro.
Santana K, Setiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Semi, M. Atar. 1995. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara.
Subana dan Sudrajat. 2005. Metode Statistika. Bandung: Pustaka Setia.
Sudarman, Paryati. 2008. Menulis di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suhendar. 1992. Bahasa Indonesia: Pengajaran dan Uji Keterampilan Menulis. Bandung: Pionir Jaya.
Sumadiria, Haris. 2008. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung: Remaja Rosakarya Offset.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Nurul Hidayati, 2012
Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 207