Upaya Pengembangan
Upaya Pengembangan
Pariwisata
Pariwisata
Kepariwisataan
Kepariwisataan
Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM.
Upaya Pengembangan
Upaya Pengembangan
Pariwisata
Pariwisata
Pariwisata Alternatif
Pariwisata Alternatif
(alternative
(alternative
tourism)
tourism)
–
Sebagai salah satu bentuk kepariwisataan
Sebagai salah satu bentuk kepariwisataan
yang timbul sebagai reaksi terhadap
yang timbul sebagai reaksi terhadap
dampak-dampak negatif dari
dampak-dampak negatif dari
pengembangan dan perkembangan
pengembangan dan perkembangan
pariwisata konvensional.
pariwisata konvensional.
–
Sebagai bentuk kepariwisataan yang
Sebagai bentuk kepariwisataan yang
berbeda (yang merupakan
berbeda (yang merupakan
alternatif
alternatif
) dari
) dari
pariwisata konvensional untuk menunjang
pariwisata konvensional untuk menunjang
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Pariwisata Modern atau Konvensional?
Pariwisata Modern atau Konvensional?
– Bentuk pariwisata yang kita kenal sekarang dewasa ini yang Bentuk pariwisata yang kita kenal sekarang dewasa ini yang
sering disebut pariwisata modern-bermula dari suatu bentuk
sering disebut pariwisata modern-bermula dari suatu bentuk
kegiatan wisata yang dipelopori oleh Thomas Cook.
kegiatan wisata yang dipelopori oleh Thomas Cook. – Ia menyelenggarakan Ia menyelenggarakan inclusive tour inclusive tour dari Leicester ke dari Leicester ke
Loughborough p.p. pada tanggal 5 Juli 1842 dengan biaya 1
Loughborough p.p. pada tanggal 5 Juli 1842 dengan biaya 1
shilling/orang.
shilling/orang.
– Paket wisata Paket wisata (package tour) (package tour) atau inclusive tour itu diikuti oleh atau inclusive tour itu diikuti oleh 570 orang berkat upaya promosi yang dilakukan melalui iklan.
570 orang berkat upaya promosi yang dilakukan melalui iklan. – Karena di waktu itu bentuk kegiatan wisata/pariwisata seperti Karena di waktu itu bentuk kegiatan wisata/pariwisata seperti
itu merupakan suatu hal atau fenomena baru maka Thomas
itu merupakan suatu hal atau fenomena baru maka Thomas
Cook kemudian dijuluki sebagai
Cook kemudian dijuluki sebagai Bapak atau Arsitek Pariwisata Bapak atau Arsitek Pariwisata Modern
Modern..
– Jenis atau bentuk kegiatan wisata yang dikemas dalam paket-Jenis atau bentuk kegiatan wisata yang dikemas dalam
paket-paket wisata itulah yang sebelumnya disebut pariwisata
paket wisata itulah yang sebelumnya disebut pariwisata
modern.
modern.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Pariwisata Berskala Besar
Pariwisata Berskala Besar
–
Sejak berakhirnya perang Dunia II, terutama sejak tahun
Sejak berakhirnya perang Dunia II, terutama sejak tahun
1960-an, dengan dimulainya pengoperasian pesawat
1960-an, dengan dimulainya pengoperasian pesawat
terbang berbadan lebar, kegiatan wisata internasional
terbang berbadan lebar, kegiatan wisata internasional
mapun domestik, dan badan-badan usaha kepariwisataan
mapun domestik, dan badan-badan usaha kepariwisataan
(industri pariwisata)
(industri pariwisata)
berkembang pesat sekali.
berkembang pesat sekali.
–
Dewasa ini per tahunnya ada lebih dari 500 juta
Dewasa ini per tahunnya ada lebih dari 500 juta
international tourism arrivals
international tourism arrivals
dengan lebih dari US$ 400
dengan lebih dari US$ 400
milyar belanja wisatawan internasional
milyar belanja wisatawan internasional
(international
(international
tourism expenditures).
tourism expenditures).
–
Belum lagi kegiatan wisata domestik dan pengeluaran
Belum lagi kegiatan wisata domestik dan pengeluaran
wisatawan domestik.
wisatawan domestik.
–
Dewasa ini badan-badan usaha kepariwisataan telah
Dewasa ini badan-badan usaha kepariwisataan telah
berkembang menjadi satuan industri pariwisata terbesar
berkembang menjadi satuan industri pariwisata terbesar
di dunia
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Ciri Pariwisata konvensional
Ciri Pariwisata konvensional
–
Ciri dari pariwisata konvensional adalah
Ciri dari pariwisata konvensional adalah
Kegiatan wisata tersebut memiliki jumlah
Kegiatan wisata tersebut memiliki jumlah
yang besar (
yang besar (
mass tourism
mass tourism
).
).
Sebagian dikemas dalam satuan paket
Sebagian dikemas dalam satuan paket
wisata
wisata
(package tour).
(package tour).
Pembangunan sarana dan fasilitas
Pembangunan sarana dan fasilitas
kepariwisataan berskala besar dan mewah.
kepariwisataan berskala besar dan mewah.
Memerlukan tempat-tempat yang dianggap
Memerlukan tempat-tempat yang dianggap
strategis dengan tanah yang cukup luas.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
–
Industri pariwisata menjadi sangat eksploitatif
Industri pariwisata menjadi sangat eksploitatif
terhadap:
terhadap:
Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia, khususnya , khususnya
masyarakat/penduduk setempat. masyarakat/penduduk setempat.
– Berbagai bentuk negatif tersebut antara lain:Berbagai bentuk negatif tersebut antara lain:
Terjadinya degradasi nilai-nilai sosial budayaTerjadinya degradasi nilai-nilai sosial budaya Terjadinya degradasi nilai moralTerjadinya degradasi nilai moral
Komersialisasi prostitusi, termasuk prostitusi anak-Komersialisasi prostitusi, termasuk prostitusi anak-anak
anak
Penggusuran penduduk, kemiskinan dan lain Penggusuran penduduk, kemiskinan dan lain sebagainya
sebagainya
Sumber Daya AlamSumber Daya Alam
– Dampak negatif terhadap lingkungan:Dampak negatif terhadap lingkungan:
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Reaksi
Reaksi
–
Berbagai dampak negatif yang terjadi akibat
Berbagai dampak negatif yang terjadi akibat
adanya kegiatan pariwisata, terutama sekali
adanya kegiatan pariwisata, terutama sekali
yang terjadi pada masyarakat/penduduk
yang terjadi pada masyarakat/penduduk
setempat, menimbulkan keperihatinan di
setempat, menimbulkan keperihatinan di
kalangan rohaniwan, cendikiawan dan
kalangan rohaniwan, cendikiawan dan
tokoh-tokoh masyarakat.
tokoh masyarakat.
–
Keperihatinan mereka mendorong
Keperihatinan mereka mendorong
diselenggarakannya lokakarya internasional
diselenggarakannya lokakarya internasional
(international workshop)
(international workshop)
yang disponsori oleh
yang disponsori oleh
the christian conference of Asia.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Rumusan definisi pengertian
Rumusan definisi pengertian
Pariwisata Alternatif
Pariwisata Alternatif
adalah:
adalah:
“
“
Alternative tourism is a process
Alternative tourism is a process
which promotes a just form of
which promotes a just form of
between members of different
between members of different
communities. It seeks to achieve
communities. It seeks to achieve
mutual understanding, solidarity and
mutual understanding, solidarity and
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Jenis pariwisata alternatif, yang
Jenis pariwisata alternatif, yang
merupakan alternatif dari pariwisata
merupakan alternatif dari pariwisata
konvensional, timbul karena:
konvensional, timbul karena:
–
Adanya asumsi bahwa pariwisata
Adanya asumsi bahwa pariwisata
memerlukan lingkungan yang baik.
memerlukan lingkungan yang baik.
–
Kesadaran bahwa pariwisata dapat
Kesadaran bahwa pariwisata dapat
digunakan sebagai instrumen untuk
digunakan sebagai instrumen untuk
menunjang upaya pelestarian
menunjang upaya pelestarian
lingkungan.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
–
Salah satu bentuk wisata alternatif, dalam artian
Salah satu bentuk wisata alternatif, dalam artian
jenis dan bentuk berbeda dari pariwisata
jenis dan bentuk berbeda dari pariwisata
konvensional, disebut dengan
konvensional, disebut dengan
ecotourism.
ecotourism.
–
Semula
Semula
ecotourism
ecotourism
masih diidentikan dengan
masih diidentikan dengan
nature tourism
nature tourism
atau wisata alam biasa seperti
atau wisata alam biasa seperti
yang tercermin dari definisi yang dirumuskan oleh
yang tercermin dari definisi yang dirumuskan oleh
Hector Coballos-Lascurain, yang memperkenalkan
Hector Coballos-Lascurain, yang memperkenalkan
istilah
istilah
ecotourism
ecotourism
pada tahun 1987, yaitu:
pada tahun 1987, yaitu:
“
“nature or ecotrourisme is tourism that consists in nature or ecotrourisme is tourism that consists in
travelling to relatively undisturbed or uncontaminated travelling to relatively undisturbed or uncontaminated natural areas with the specific objective of studying, natural areas with the specific objective of studying,
admiring, and enjoying the scenery and its wild plants and admiring, and enjoying the scenery and its wild plants and animals, as well as any existing cultural manifestations animals, as well as any existing cultural manifestations (both past and present) found in these areas”
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Pada tahun 1993
Pada tahun 1993
the ecotourism
the ecotourism
society
society
, suatu organisasi nirlaba
, suatu organisasi nirlaba
yang didirikan di Amerika Serikat
yang didirikan di Amerika Serikat
pada tahun 1991, memberi rumusan
pada tahun 1991, memberi rumusan
definisi yang bersifat proaktif tentang
definisi yang bersifat proaktif tentang
pengertian
pengertian
ecotourism
ecotourism
, yaitu:
, yaitu:
“
“
Ecotourism is responsible travel to natural areas
Ecotourism is responsible travel to natural areas
which conserves the environment and improves
which conserves the environment and improves
the welfare of local people.”
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Perubahan Persepsi
Perubahan Persepsi
–
Berbagai dampak negatif pariwisata terutama
Berbagai dampak negatif pariwisata terutama
disebabkan oleh pengembangan pariwisata yang
disebabkan oleh pengembangan pariwisata yang
dilakukan semata-mata dengan pendekatan ekonomi
dilakukan semata-mata dengan pendekatan ekonomi
dimana pariwisata dipersepsikan sebagai instrumen
dimana pariwisata dipersepsikan sebagai instrumen
untuk meningkatkan pendapatan, terutama pada bidang
untuk meningkatkan pendapatan, terutama pada bidang
usaha swasta dan pemerintah.
usaha swasta dan pemerintah.
–
Untuk menghindari berbagai kekeliruan tersebut maka
Untuk menghindari berbagai kekeliruan tersebut maka
dilakukan pendekatan yang berbeda.
dilakukan pendekatan yang berbeda.
Perubahan Persepsi tentang PariwisataPerubahan Persepsi tentang Pariwisata
Pariwisata harus dipersepsikan sebagai suatu alat atau
Pariwisata harus dipersepsikan sebagai suatu alat atau
instrumen untuk meningkatkan:
instrumen untuk meningkatkan:
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Kriteria Pengembangan PariwisataKriteria Pengembangan Pariwisata
Untuk memberikan arahan yang lebih jelas tentang Untuk memberikan arahan yang lebih jelas tentang pengembangan pariwisata perlu ditetapkan beberapa pengembangan pariwisata perlu ditetapkan beberapa
kriteria seperti yang diperkenalkan oleh Rev Ron O’Grady kriteria seperti yang diperkenalkan oleh Rev Ron O’Grady berikut ini:
berikut ini:
– Decision making about the form of tourism in any place Decision making about the form of tourism in any place
must be made in consultation with the local people and be
must be made in consultation with the local people and be
acceptable to them.
acceptable to them.
– A reasonable share of the profits derived from tourism must A reasonable share of the profits derived from tourism must return to the people.
return to the people.
– Tourism must be based on sound environmental and Tourism must be based on sound environmental and
ecological principles, be sensitive to local cultural and
ecological principles, be sensitive to local cultural and
religious traditions and should not place any members of
religious traditions and should not place any members of
the host community in a position of inferiority.
the host community in a position of inferiority.
– The number of tourism visiting an area should not be such The number of tourism visiting an area should not be such that they overwhelms the local population and deny the
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Pengembangan pariwisata perlu dijadikan sebagai
Pengembangan pariwisata perlu dijadikan sebagai
bagian dari pembangunan nasional yang
bagian dari pembangunan nasional yang
berkelanjutan
berkelanjutan
(sustainable development).
(sustainable development).
Maka pengembangan pariwisata harus dilakukan
Maka pengembangan pariwisata harus dilakukan
dalam kesatuan yang terpadu dengan sektor-sektor
dalam kesatuan yang terpadu dengan sektor-sektor
pembangunan lainnya.
pembangunan lainnya.
Kebijakan Pengembangan Wisata Alam
Kebijakan Pengembangan Wisata Alam
–
Dari segi ekonomi ,pariwisata alam akan dapat
Dari segi ekonomi ,pariwisata alam akan dapat
menciptakan pekerjaan di daerah-daerah
menciptakan pekerjaan di daerah-daerah
terpencil.
terpencil.
–
Membutuhkan investasi yang relatif besar untuk
Membutuhkan investasi yang relatif besar untuk
pembangunan sarana dan prasarana.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Pendapatan dan Permintaan
Pendapatan dan Permintaan
– Pengelolaan kawasan wisata alam banyak menggunakan Pengelolaan kawasan wisata alam banyak menggunakan
dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung; sebagai
dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung; sebagai
mekanisme pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian
mekanisme pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian
alam atau program pengembangan masyarakat.
alam atau program pengembangan masyarakat. – Kajian tentang tingkat pemulihan biaya perlu Kajian tentang tingkat pemulihan biaya perlu
dipertimbangkan untuk mengetahui biaya untuk menutup
dipertimbangkan untuk mengetahui biaya untuk menutup
investasi pengembangan pariwisata alam, pengeluarkan
investasi pengembangan pariwisata alam, pengeluarkan
investasi pembangunan pariwisata alam dan
investasi pembangunan pariwisata alam dan
pengoperasiannya dan disamping juga harus mampu
pengoperasiannya dan disamping juga harus mampu
menutup biaya tidak langsung akibat dampak negatif
menutup biaya tidak langsung akibat dampak negatif
kegiatan pariwisata tersebut terhadap masyarakat
kegiatan pariwisata tersebut terhadap masyarakat (social (social cost).
cost).
– Agar dapat memperoleh keuntungan, pendapatan yang Agar dapat memperoleh keuntungan, pendapatan yang
ditentukan harus lebih besar dari semua biaya yang
ditentukan harus lebih besar dari semua biaya yang
dikeluarkan dalam eangka pengusahaan pariwisata. Namun
dikeluarkan dalam eangka pengusahaan pariwisata. Namun
untuk pengelolaan kawasan pelestarian alam, keuntungan
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Kesempatan kerja dan usaha bagi
Kesempatan kerja dan usaha bagi
masyarakat
masyarakat
–
Salah satu peluang bagi masyarakat di sekitar obyek
Salah satu peluang bagi masyarakat di sekitar obyek
wisata alam adalah kesempatan bekerja pada obyek
wisata alam adalah kesempatan bekerja pada obyek
wisata, baik sebagai tenaga staf maupun sebagai tenaga
wisata, baik sebagai tenaga staf maupun sebagai tenaga
buruh kerja.
buruh kerja.
–
Pengembangan suatu obyek wisata akan memberi
Pengembangan suatu obyek wisata akan memberi
dampak positif bagi kehidupan ekonomi masyarakat,
dampak positif bagi kehidupan ekonomi masyarakat,
yaitu membuka kesempatan berusaha seperti; usaha
yaitu membuka kesempatan berusaha seperti; usaha
penyediaan makanan, minuman dan usaha transportasi
penyediaan makanan, minuman dan usaha transportasi
baik tradisional maupun konvensional.
baik tradisional maupun konvensional.
–
Hal ini sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
Hal ini sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
No.5/1990 pasal 34 ayat 4, yaitu memberi kesempatan
No.5/1990 pasal 34 ayat 4, yaitu memberi kesempatan
kepada rakyat untuk ikut berperan dalam usaha di
kepada rakyat untuk ikut berperan dalam usaha di
kawasan pelestarian alam.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Pengusahaan pariwisata alam
Pengusahaan pariwisata alam
–
Untuk menciptakan iklim usaha dan peluang
Untuk menciptakan iklim usaha dan peluang
ekonomi yang secara profesional memanfaatkan
ekonomi yang secara profesional memanfaatkan
kegiatan wisata alam, pemerintah telah
kegiatan wisata alam, pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijaksanaan.
mengeluarkan berbagai kebijaksanaan.
–
Sebelum ada SK Menteri Kehutanan No.
Sebelum ada SK Menteri Kehutanan No.
687/Kpts-II/1989, terdapat 4 perusahaan wisata
687/Kpts-II/1989, terdapat 4 perusahaan wisata
alam di 4 lokasi kawasan pelestarian alam.
alam di 4 lokasi kawasan pelestarian alam.
–
Sesudahnya, ada 12 perusahaan pariwisata alam
Sesudahnya, ada 12 perusahaan pariwisata alam
baru di 34 lokasi kawasan pelestarian alam.
baru di 34 lokasi kawasan pelestarian alam.
–
Sesudah terbitnya Peraturan Pemerintah
Sesudah terbitnya Peraturan Pemerintah
No.18/1994, bertambah 2 perusahaan wisata
No.18/1994, bertambah 2 perusahaan wisata
alam baru di 3 lokasi kawasan pelestarian alam.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Penerimaan Negara
Penerimaan Negara
–
Prospek kegiatan pariwisata alam dalam memberikan
Prospek kegiatan pariwisata alam dalam memberikan
andil dalam penerimaan negara cukup besar, baik untuk
andil dalam penerimaan negara cukup besar, baik untuk
penerimaan langsung (karcis masuk, pungutan iuran
penerimaan langsung (karcis masuk, pungutan iuran
pengusahaan pariwisata alam/PIPPA dan pungutan
pengusahaan pariwisata alam/PIPPA dan pungutan
usaha pariwisata alam/PUPA) maupun tak laungsung
usaha pariwisata alam/PUPA) maupun tak laungsung
melalui pengeluaran wisatawan.
Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
(lanj’)
Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)
TAHUN WISNUS PERJALANAN RATA-RATA PENGELUARAN TOTAL PENGELUARAN (000 orang) (000) PERJALANAN PER PERJALANAN
(000 Rupiah) (Triliun Rupiah)
2001 103,884.30 195,770.70 1.88 324.58 58.71 2002 105,377.70 200,589.60 1.9 343.09 68.82 2003 110,031.30 207,119.80 1.88 373.56 70.87 2004 111,353.40 202,763.10 1.82 383.85 71.7 2005 112,701.20 213,303.90 1.89 394.43 77.51 2006* 114,391.70 216,503.50 1.92 400.35 78.67 2007** 116,107.60 219,751.01 1.95 406.35 79.85 * Angka sementara
Statistik Outbound 2002-2004
Tahun Rata-rata Pengeluaran/Orang (US$) Rata-rata Lama Tinggal (Hari)
Per Kunjungan Per Hari
2002 917,12 75,55 12,14
2003 915,55 82,33 11,12
2004 859,81 77,88 11,04
Tahun Outbound Devisa Ke Luar Kunjungan Perubahan (%) US$ (Juta) Perubahan (%)
2002 3.231.535 - 2.963,71