• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor : SK.41/ VI -BPHA/ 2007

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG I ZI N USAHA PEMANFAATAN HASI L

HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM SEBAGAI MODEL PEMBANGUNAN

SI LVI KULTUR TEBANG PI LI H TANAM I NDONESI A I NTENSI F ( TPTI I )

DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan Nomor: SK.221/ VI -BPHA/ 2005 tanggal 18 Agustus

2005 telah ditetapkan Penunjukan Pemegang I zin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (I UPHHK) pada Hutan Alam

sebagai Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif

(TPTI I );

b. bahwa untuk pengembangan Silvikultur Tebang Pilih Tanam

I ndonesia I ntensif (TPTI I ) telah dilakukan evaluasi lokasi

terhadap 20 (dua puluh) unit manajemen I UPHHK calon

pelaksana Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia

I ntensif (TPTI I );

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan adanya tambahan calon

pelaksana Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia

I ntensif (TPTI I ) maka Keputusan Direktur Jenderal Bina

Produksi Kehutanan Nomor: SK.221/ VI -BPHA/ 2005 tanggal

18 Agustus 2005 dinilai tidak sesuai perkembangan;

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang

perlu menunjuk kembali pemegang izin usaha pemanfaatan

hasil hutan kayu pada hutan alam sebagai pelaksanan model

Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I )

dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan.

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

(2)

3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo.

Nomor 19 Tahun 2004;

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana

Reboisasi;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata

Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta

Pemanfataan Hutan;

10. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun

2004 tentang Pembentukan Kabinet I ndonesia Bersatu jo.

171/ M Tahun 2005;

11. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 Tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik I ndonesia,

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Nomor 66 Tahun 2006;

12. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 10 Tahun 2005

tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian

Negara Republik I ndonesia, sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Nomor 91 Tahun 2006;

13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795/ Kpts-I I / 2002

tentang Kriteria dan I ndikator Pengelolaan Hutan Alam

Produksi Lestari pada Unit Pengelolaan ;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 88/ Kpts-I I / 2003

tentang Kriteria Potensi Hutan Alam pada Hutan Produksi

yang dapat dilakukan Pemanfaatan Hutan Secara Lestari;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/ Kpts-I I / 2003

tentang Pemberian I jin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Alam atau Hutan Tanaman melalui Penawaran

dalam Pelelangan;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 149/ Kpts-I I / 2003

tentang Tata Cara Penilaian Kelangsungan I zin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (I UPHHK) pada Hutan Alam;

(3)

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/ Menhut-I I / 2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan,

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Nomor P.71/ Menhut-I I / 2006;

18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/ Menhut-I I / 2007

tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Dan

Restorasi Ekosistem Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

PERTAMA

: Menetapkan Pemegang I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(I UPHHK) pada hutan alam sebagai Model Pembangunan Silvikultur

Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ) sebagaimana

tercantum pada lampiran Keputusan ini.

KEDUA

: Hak I UPHHK sebagai Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam

I ndonesia I ntensif (TPTI I ) sebagaimana dimaksud pada Diktum

PERTAMA adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia

I ntensif (TPTI I ) pada areal kerja sesuai lokasi yang telah

disetujui oleh Pakar diluar kewajiban pelaksanaan Silvikultur

Tebang Pilih Tanam I ndonesia (TPTI );

2. Mendapatkan fasilitasi Pakar yang disiapkan oleh Departemen

Kehutanan;

3. Melakukan tebang habis pada jalur tanam dan memanfaatkan

kayu dari hasil tebangan jalur yang volumenya di luar jatah

tebangan Tebang Pilih I ndonesia (TPTI ) atau Tebang Habis

Permudaan Buatan (THPB);

KETI GA

: Kewajiban I UPHHK sebagai Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam

I ndonesia I ntensif (TPTI I ) sebagaimana dimaksud pada Diktum

PERTAMA adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif

(TPTI I ) yang telah ditetapkan secara sungguh-sungguh;

2. Memberikan pelayanan dalam rangka penelitian dan

pengembangan Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif

(TPTI I );

3. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan kepada Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina

Pengembangan Hutan Alam;

(4)

KEEMPAT

:

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Direktur Jenderal

Bina Produksi Kehutanan Nomor SK.221/ VI -BPHA/ 2005 serta

perubahan-perubahannya dinyatakan tidak berlaku.

KELI MA

:

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku

surut sejak tanggal 2 Januari 2007.

Ditetapkan di

:

J A K A R T A

Pada tanggal

:

10 April 2007

DI REKTUR JENDERAL,

ttd

Dr.I r. HADI S. PASARI BU, M.Sc

NI P. 080044005

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :

1.

Menteri Kehutanan;

2.

Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan;

3.

Gubernur Kalimantan Timur;

4.

Gubernur Kalimantan Barat;

5.

Gubernur Kalimantan Tengah;

6.

Gubernur Riau;

7.

Gubernur Sumatera Barat;

8.

Gubernur Maluku Utara;

9.

Gubernur Papua;

10.

Gubernur I rian Jaya Barat;

11.

Direktur Utama masing-masing perusahaan yang ditunjuk;

(5)

LAMPI RAN

: KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor :

SK.41/ VI -BPHA/ 2007

Tanggal

: 10 April 2007

PEMEGANG I ZI N USAHA PEMANFAATAN HASI L HUTAN KAYU ( I UPHHK)

PADA HUTAN ALAM SEBAGAI MODEL PEMBANGUNAN SI LVI KULTUR TEBANG

PI LI H TANAM I NDONESI A I NTENSI F ( TPTI I )

No

Nama Perusahaan

No. & Tgl. SK

Provinsi

1 PT. Balikpapan Forest I nd.

60/ Kpts-I I / 1995

26- 01-1995

Kalimantan Timur

2 PT.

Erna

Djuliawati

15/ Kpts-I I / 1999

18- 01-1999

Kalimantan Tengah

3 PT.

I KANI

248/ Kpts-I I / 2000

22- 08-2000

Kalimantan Timur

4 PT. Sari Bumi Kusuma

201/ Kpts-I I / 1998

27- 02-1998

Kalimantan Barat

5 PT.

SARPATI M

266/ Menhut-I I / 2004

21 – 07 – 2004

Kalimantan Tengah

6 PT. Suka Jaya Makmur

106/ Kpts-I I / 2000

29 – 12 - 2000

Kalimantan Barat

7 PT. Andalas Merapi Timber

82/ Kpts-I I / 2000

22 – 12 - 2000

Sumatera Barat

8 PT. Siak Raya Timber

89/ Kpts-I I / 2001

15 – 3 - 2001

Riau

9 PT. Yakin Timber Jaya

102/ Kpts-I I / 2000

26 – 12 - 2000

Kalimantan Tengah

10 PT. Gaung Satya Graha Agrindo

102/ Kpts-I I / 2001

13 – 3 - 2001

Kalimantan Tengah

11 PT.

Austral

Byna

124/ Kpts-I I / 1993

27 – 2 - 1993

Kalimantan Tengah

12 PT.

Dasa

I ntiga

77/ Kpts-I I / 2000

22 – 12 - 2000

Kalimantan Tengah

13 PT.

Gunung

Meranti

941/ Kpts-VI / 1999

14 – 10 -1999

Kalimantan Tengah

14 PT.

Telaga

Mas

Kalimantan

478/ Kpts-I I / 1994

25 – 10 - 1994

Kalimantan Timur

15 PT. Karya Wijaya Sukses

192/ Menhut-I I / 2006

24 - 5 - 2006

Kalimantan Timur

16 PT.

Triwira

Asta

Bharata

37/ Kpts-I I / 1990

22-1-1990

Kalimantan Timur

17 PT. I TCI Kartika Utama

149/ Kpts-I I / 1993

(6)

18 PT.

I ntracawood

I ndustry

355/ Menhut-I I / 2004

31 – 8 - 2004

Kalimantan Timur

19 PT. Greaty Sukses Abadi

67/ Menhut-I I / 2006

27 – 3 - 2006

Kalimantan Timur

20 PT. Bina Balantak Utama

40/ Kpts-11/ 91

16 – 6 – 1991

Papua

21 PT. Tunas Sawaerma

742/ Kpts – I I / 1996

25 –11 - 1996

Papua

22 PT. Yotepa Sarana Timber

811/ Kpts-I I / 1991

30 – 10 - 1991

I rjabar

23 PT. I ntimpura Timber Co

30/ Kpts – I I / 1989

6 – 2 - 1989

I rjabar

24 PT.

I rma

Sulindo

08/ Kpts – I I / 2001

11 – 1 - 2001

I rjabar

25 PT. Telaga Bakti Persada

142/ Kpts-I I / 89

28 – 3 -1989

Maluku Utara

DI REKTUR JENDERAL,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina

Penanggung Jawab : Direktur Jenderal Kehutanan Bina Produksi Kehutanan Ketua (Merangkap Anggota) : Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Kemitraan.. Wakil Ketua (Merangkap Anggota)

bahwa sebagai tindak lanjut butir a, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan telah membentuk Tim Penilai Proposal Teknis Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu