• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANHUN PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT (APBN P 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TANHUN PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT (APBN P 2015)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS

TANAMAN TAHUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PEDOMAN TEKNIS

PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

TAHUN 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Revisi Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit tahun 2015 disusun untuk memberikan kejelasan langkah pelaksanaan dan tertib pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan bagi semua pihak terkait serta sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di daerah yang dilaksanakan dengan dukungan dana APBN dan APBN-P Tahun Anggaran 2015, dalam bentuk Dana Tugas Pembantuan di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Materi pedoman teknis ini memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan kegiatan perluasan, pemeliharaan demplot model-model peremajaan kelapa sawit dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat. Pedoman teknis ini perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang bersifat operasional di lapangan.

Pedoman teknis ini dipedomani dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Sasaran Nasional 3

C. Tujuan 4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan

Kegiatan

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

18

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

19

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

19

VII. PEMBIAYAAN 22

VIII. PENUTUP 22

(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lokasi dan volume kegiatan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015

24

Lampiran 2 Lokasi dan volume kegiatan Pemeliharaan Pengembangan Model- Model Peremajaan Kelapa Sawit Tahun 2015

25

Lampiran 3 Lokasi dan volume kegiatan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 (APBN-P)

26

Lampiran 4 Lokasi, Jenis dan Volume

Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat Tahun 2015 (APBN-P)

27

Lampiran 5 Form Berita Acara Pemusnahan Benih Kelapa Sawit Ilegal

29

Lampiran 6 Form Inventarisasi Calon Penerima Benih Kelapa Sawit

30

Lampiran 7 Form Surat Pernyataan

Penerimaan Benih Kelapa Sawit

31

Lampiran 8 Form Surat Pernyataan Benih Ilegal yang tidak bersertifikat

32

Lampiran 9 Form Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan

33

Lampiran 10 Form Berita Acara Penyerahan

(5)

Lamipra 11 Laporan Perkembangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015

Lampiran 12 Laporan Pelaksanaan Fisik Lapangan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015

(6)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Komoditi perkebunan sebagian besar merupakan perkebunan rakyat, perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berjalan sendiri-sendiri, tanpa ada kaitan kegiatan operasionalnya. Untuk pengembangan kelapa sawit, dengan maksud dapat secara langsung menerapkan praktek pertanian yang baik, maka pendekatan pengembangannya ditempuh melalui pengembangan perkebunan rakyat sebagai kebun plasma pola PIR.

Melalui pendekatan tersebut, ternyata selain perkebunan kelapa sawit menjadi berkembang, sekaligus terbukti bahwa pengembangan kelapa sawit berdampak terhadap penanggulangan kemiskinan, penggangguran dan pengembangan wilayah.

(7)

jangkauan penyebarannya. Terkait dengan pesatnya pertumbuhan yang dimaksud dan dilain pihak dihadapi keterbatasan kemampuan pemerintah, maka terjadi pengembangan perkebunan kelapa sawit oleh masyarakat secara swadaya yang menggunakan benih tidak bersertifikat. Disamping itu, seiring dengan perjalanan pengembangan perkebunan rakyat kelapa sawit, maka dewasa ini telah mulai terdapat kebun-kebun kelapa sawit yang telah memasuki umur peremajaan.

Berkenaan latar belakang kondisi umum perkebunan rakyat kelapa sawit tersebut di atas, maka kedepan menjadi strategis untuk ditempuh upaya pemberdayaan usaha perkebunan rakyat kelapa sawit meliputi kegiatan : (i) Perluasan, (ii) Pengembangan model-model peremajaan kelapa sawit, (iii) Sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat.

(8)

cash-flow, maka ditempuh cara pelaksanaan peremajaan sekitar 4% dari total luas areal per-tahun. Namun pendekatan yang dimaksud, tidak mungkin dapat terlaksana pada perkebunan rakyat. Sedangkan fasilitas dukungan pendanaan yang ada melalui program revitalisasi perkebunan mengacu pada pendekatan yang ditempuh pada usaha perkebunan besar yang dimaksud.

Dalam rangka memberikan kejelasan langkah pelaksanaannya dan tertib pelaksanaan penyelenggaraannya, maka disusun Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit (Perluasan, Pemeliharaan Model-Model Peremajaan dan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat).

B. Sasaran Nasional

(9)

sawit yang dapat memberikan sumber pendapatan selama Tanaman Belum Menghasilkan dan biayanya lebih rendah dari teknologi baku, namun tanaman kelapa sawitnya tumbuh normal.

Disamping itu juga menanamkan kesadaran masyarakat tentang dampak penggunaan benih tidak bersertifikat.

C. Tujuan

Pengembangan tanaman kelapa sawit tahun 2015 yang meliputi kegiatan perluasan, pemeliharaan demplot model peremajaan kelapa sawit, dan sosialisasi penggunaan benih unggul bersertifikat memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Perluasan tanaman kelapa sawit, dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat kelapa sawit pada wilayah khusus yaitu perbatasan baru;

(10)

c. Sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat bertujuan untuk :

- menyediakan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat siap tanam untuk mengganti benih tidak bersertifikat milik petani untuk dimusnahkan;

- mensosialisasikan dan demonstrasi bentuk penegasan pemberantasan penggunaan benih kelapa sawit tidak bersertifikat;

- menanamkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan benih kelapa sawit tidak bersertifikat (ilegal).

(11)

swadaya untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang layak teknik, maka prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan dan spesifikasi teknisnya disampaikan sebagai berikut :

A.Prinsip-Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

Prinsip-prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit (perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat) secara garis besar sebagai berikut :

1. Daerah sasaran kegiatan ini adalah wilayah sentra pengembangan kelapa sawit rakyat swadaya;

2. Petani atau kelembagaannya dalam melaksanakan kegiatan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat perlu menerapkan paket teknologi anjuran; 3. Kriteria benih tidak bersertifikat yang

(12)

yang berumur 1 (satu) tahun di pertanaman dan masih dimungkinkan sampai umur 3 (tiga) tahun di pertanaman dengan pertimbangan tanpa bantuan biaya bongkar;

4. Benih kelapa sawit tidak bersertifikat yang diganti dengan benih unggul bermutu bersertifikat, langsung dimusnahkan dengan dibuat berita acara pemusnahan ditandatangani oleh Kepala UPTD dan Camat serta disaksikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten dan PPNS (sebagaimana pada Lampiran);

5. Penggantian hanya berlaku bagi petani yang sudah terlanjur menanam benih asalan, dan tidak berlaku bagi petani yang hanya memiliki benih asalan dalam polibeg namun belum ditanam;

(13)

bulan dan telah disertifikasi oleh UPTD Pengawasan Mutu Benih setempat. 7. Pengadaan benih kelapa sawit

pelaksanaannya harus melalui produsen benih yang memproduksi benih melalui sistim waralaba benih yang bekerjasama dengan pemberi waralaba atau melalui produsen benih yang memiliki izin atau tanda daftar melalui sistim pengadaan pemerintah;

8. Penyaluran bantuan kegiatan perluasan kelapa sawit kepada petani atau kelompok tani terpilih dilakukan setelah melalui proses identifikasi dan seleksi CP/CL, dengan kriteria antara lain petani swadaya, tidak mampu/miskin, dengan luasan lahan maksimal 2 Ha/petani dan untuk benih yang tidak bersertifikat atas dasar informasi petani/dan atau dokumen asal usul benih serta hasil verifikasi UPTD;

(14)

diatur secara spesifik dalam Petunjuk Teknis (JUKNIS) oleh Kabupaten/Kota sesuai kondisi petani dan budaya setempat;

10. Paket bantuan merupakan hibah dan pelaksanaan pengadaan sarana produksi mengacu kepada PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2015 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

B.Spesifikasi Teknis

Paket bantuan untuk perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat berupa benih unggul bermutu bersertifikat siap tanam, sarana produksi dan pengawalan, serta hal-hal terkait lainnya.

(15)

Pengawasan Mutu Benih Kelapa Sawit. Benih kelapa sawit harus berasal dari sumber benih dalam negeri yang telah ditetapkan pemerintah :

1. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PT.PPKS) Medan;

2. PT. Socfin Indonesia (PT.Socfindo); 3. PT. PP London Sumatera Indonesia,Tbk

(PT. Lonsum);

4. PT. Bina Sawit Makmur;

5. PT. Tunggal Yunus Estate (Asian Agri); 6. PT. Dami Mas Sejahtera;

7. PT. Bakti Tani Nusantara; 8. PT. Tania Selatan.

9. PT. Sarana Inti Pratama 10.PT. Sasaran Ehsan Mekarsari

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.Ruang Lingkup Kegiatan

(16)

1. Kegiatan Pusat

a. Menyiapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Kelapa Sawit;

b. Melakukan pertemuan dalam rangka membangun kesiapan pelaksanaan (penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan);

c. Melakukan Sosialisasi dan Pengawalan kegiatan bersama Dinas Perkebunan Propinsi.

d. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan;

e. Melakukan pemantauan, monitoring evaluasi dan pengendalian kegiatan serta membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi di tingkat lapangan;

f. Menyusun laporan perkembangan hasil pemantauan dan pengendalian serta perkembangan kegiatan.

2.Kegiatan Provinsi

(17)

b. Mengikuti pertemuan dalam rangka membangun kesiapan pelaksanaan (penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan);

c. Menjabarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit yang dituangkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi daerah;

d. Melakukan sosialisasi/pengawalan, identifikasi dan seleksi CP/CL, monitoring dan evaluasi, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi bersama–sama Dinas Kabupaten yang membidangi Perkebunan;

e. Jika Kegiatan merupakan TP propinsi: maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan;

(18)

Bersertifikat sesuai ketentuan yang berlaku;

g. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan secara berkala (triwulan) yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan;

3.Kegiatan Kabupaten

a. Menjabarkan Pedoman Teknis kedalam Petunjuk Teknis (Juknis); b. Mengikuti pertemuan dalam rangka

membangun kesiapan pelaksanaan (penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan);

c. Menetapkan tim teknis kabupaten sebagai pelaksana kegiatan;

d. Melakukan sosialisasi/pengawalan, identifikasi dan seleksi CP/CL, monitoring evaluasi, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan

dan membantu mengatasi

permasalahan yang dihadapi;

(19)

Kabupaten, maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan;

f. Melakukan proses pengadaan barang, benih dan atau saprodi lainnya untuk kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat sesuai ketentuan yang berlaku;

g. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan secara berkala (triwulan) dan tahunan sesuai form yang telah ditetapkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan.

B.Pelaksana Kegiatan

(20)

petani/kelompok tani terpilih yang telah ditetapkan melalui proses seleksi, dengan mengacu Pedoman Teknis, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang telah ditetapkan.

Dengan maksud agar penyelenggaraannya dapat berlangsung sesuai tertib teknis dan administrasi sesuai ketentuan, maka pelaksanaan kegiatan oleh petani/ kelompok tani dibawah bimbingan, pendampingan dan koordinasi:

1. Dinas Kabupaten/Propinsi setempat yang membidangi perkebunan sebagai penanggung jawab kegiatan;

2. Petugas Dinas Kabupaten/Propinsi yang membidangi perkebunan yang ditunjuk untuk menangani administrasi kegiatan;

3. Petugas unit fungsional terkait untuk konsultasi kelancaran pelaksanaan kegiatan;

4. Petugas teknis yang ditunjuk untuk memberikan pembekalan ketrampilan, bimbingan dan pendampingan teknis pelaksanaan;

(21)

Kebersamaan Ekonomi.

Dengan pertimbangan paket bantuan dari sub-sektor perkebunan hanya benih kelapa sawit unggul bersertifikat/saprodi/upah kerja, serta pengawalan, sedangkan dana untuk pengutuhan penyelenggaraan diharapkan didukung dari berbagai sumber, maka kerjasama dan peran aktif dari masing-masing pelaksana kegiatan sangat mendukung keberhasilan.

Organisasi pelaksanaan kegiatan lingkup unit fungsional pada semua tingkatan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Sedangkan organisasi pelaksanaan tingkat kelompok tani diatur sesuai musyawarah kelompok.

C.Lokasi, Jenis dan Volume

(22)

D.Simpul Kritis

1. Koordinasi antara Direktorat Tanaman Tahunan, petugas Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten, Puslit/Balit/Instansi terkait, dan petugas lapang;

2. Pemilihan lokasi/petani/CPCL diusahakan lokasi yang mudah dijangkau dan di monitor oleh petugas, sehingga memudahkan pengadaan dan pengiriman sarana dan prasarana produksi serta evaluasi kegiatan ke daerah tersebut;

3. Ketepatan waktu pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana produksi lainnya untuk pengembangan tanaman tahunan, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan;

4. Teknologi budidaya yang akan diterapkan harus sesuai dengan baku teknis serta kondisi di lapangan;

5. Penetapan waktu, frekuensi, parameter pengamatan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tahunan;

(23)

tahunan diusahakan tepat waktu dan tepat sasaran.

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

Proses pengadaan dan penyaluran bantuan kegiatan pengembangan tanaman Kelapa sawit (perluasan, pemeliharaan model-model peremajaan dan sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul bermutu bersertifikat) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Prosedur pengadaan mengacu kepada Perpres nomor 54 tahun 2010 juncto Perpres nomor 70 tahun 2012 juncto Perpres nomor 4 tahun 2015 beserta perubahannya.

b. Kontrak pengadaan sarana dan

prasarana tersebut telah

ditandatangani paling lambat akhir triwulan I tahun 2015.

(24)

d. Penyaluran sarana prasarana lainnya kepada petani paling lambat menjelang awal musim hujan tahun 2015, dengan berita acara serah terima barang sebagaimana format yang telah ditetapkan.

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

Pembinaan dan pengendalian dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiatan dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, transparansi dan akuntabel.

(25)

Perkebunan, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jenis pelaporan

a. SIMONEV yang meliputi:

 Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja;

 Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut realisasi fisik dan keuangan;

 Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi;

 Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan seperti pada lampiran;

(26)

c. Laporan akhir kegiatan yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiatan.

2. Waktu penyampaian laporan:

a. Laporan MONEV dibuat perbulan dengan ketentuan:

 Pelaporan dari dinas yang membidangi perkebunan kabupaten ditujukan kepada provinsi disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan;

 Pelaporan dari dinas yang membidangi perkebunan provinsi ditujukan kepada kepada Direktorat Tanaman Tahunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan.

b. Laporan Perkembangan Fisik dibuat pertriwulan, ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan laporan;

(27)

disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember 2015.

VII. PEMBIAYAAN

Kegiatan Pengembangan Kelapa Sawit (Perluasan, Pemeliharaan Model-Model Peremajaan dan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat) Tahun 2015 dibiayai oleh dana APBN dan APBN – Perubahan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tugas Pembantuan (TP) Provinsi atau Kabupaten.

VIII. PENUTUP

(28)

Dalam rangka lebih memberikan kejelasan penyelenggaraan pelaksanaannya agar tertib teknis dan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan mampu mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka provinsi menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Kabupaten menerbitkan Petunjuk Teknis.

Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat berperan dalam mendorong tumbuhnya usaha pengembangan tanaman kelapa sawit pada wilayah spesifik.

Capaian keberhasilan yang dimaksud akan dapat terwujud melalui integrasi perencanaan, kesamaan tekad dan kerjasama semua pihak terkait.

(29)

Lampiran 1. Lokasi dan Volume Kegiatan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015

PROVINSI KABUPATEN VOLUME (ha)

1 ACEH 1 Nagan Raya 200

2 KALBAR 2 Bengkayang 200

(30)

Lampiran 2. Lokasi dan Volume Kegiatan Pemeliharaan Pengembangan Model-Model Peremajaan Kelapa Sawit Tahun 2015

PROVINSI KABUPATEN VOLUME

1 SUMBAR 1 Pasaman Barat 1 Pkt

2 KALBAR 2 Landak 1 Pkt

(31)

Lampiran 3. Lokasi dan Volume Kegiatan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015 (APBN-P)

PROVINSI KABUPATEN VOLUME (ha)

1 ACEH 1 Nagan Raya 100

Aceh Jaya 200

Aceh Timur 200

Aceh Utara 250

Bireuen 250

2 KALBAR 2 Bengkayang 200

Kapuas Hulu 200

Sambas 300

Sanggau 300

3 KALTARA Malinau 250

Nunukan 250

4 KALTENG Kobar 200

Kotim 240

(32)

Lampiran 4. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiatan

Sosialisasi Penggunaan Benih

Kelapa Sawit Unggul Bermutu

Bersertifikat Tahun 2015 (APBN-P)

No. Kegiatan Utama/

Provinsi/Kabupaten

Volume

1 2 3

1. Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat 2. Sumatera Selatan

(33)

c. Kuantan Singingi

a. Bengkulu Selatan b. Kaur

c. Bengkulu Utara

100 Ha 50 Ha 100 Ha 6.Kalimantan Barat

a. Landak b. Sanggau

c. Kota Singkawang d. Sintang 7.Kalimantan Selatan

a. Kota Baru b. Tanah Bumbu c. Tanah laut d. Barito Kuala

200 Ha 200 Ha 200 Ha 200 Ha 8.Sumatera Utara

a. Asahan b. Langkat

100 Ha 100 Ha 9.Kalimantan Timur

a. Kutai Kartanegara 100 Ha

(34)

Lampiran 5. Form Berita Acara Pemusnahan Benih Kelapa Sawit Ilegal

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI...

BERITA ACARA PEMUSNAHAN BENIH KELAPA SAWIT ILEGAL Pada hari ini ... tanggal ... Bulan ... Tahun ... Jam .... WIB, bertempat di ..., Kecamatan ... Kabupaten ... telah dilaksanakan pemusnahan benih/ tanaman kelapa sawit tidak bersertifikat milik kelompok tani/petani ... sebanyak ...batang.

Pemusnahan dilaksanakan dengan cara pembakaran atas permintaan dan kesadaran sendiri dari pemilik benih/tanaman kelapa sawit tersebut, guna mencegah dampak kerugian yang lebih besar di masyarakat.

Pelaksanaan pemusnahan benih dilakukan dan disaksikan oleh Kepala Dinas... Kabupaten ..., Kepala Dinas Perkebunan Provinsi, Wakil dari ...

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dibuat di : Pada Tanggal :

Pelaksana Pembakaran : Ka. UPTD Pengawasan Benih

Provinsi... ... NIP.

Pengawas Benih Tanaman

... NIP.

(35)
(36)

Lampiran 7. Form Surat Pernyataan Penerimaan Benih Kelapa Sawit

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: adalah

nama………..selaku Ketua Kelompok tani……… Desa………Kecamatan……….Kabupaten…………. .

dengan ini menyatakan bahwa benih kelapa sawit yang diterima dari kegiatan Sosialisasi Penggunaan benih Kelapa Sawit Unggul bermutu bersertifikat :

a. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanaman di areal milik kami dan sanggup memelihara dengan baik.

b. Bersedia memusnahkan benih yang tidak berserifikat sesuai ketentuan teknis.

Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

………..2015

Mengetahui Kepala Dinas Perkebunan

Ketua Kelompok Tani Provinsi/Kabupaten/Kota...

Materai 6.000

Nama Nip...

(37)

Lampiran 8. Form Surat Pernyataan Benih Ilegal yang tidak bersertifikat

SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... Alamat : ... Pekerjaan : ...

Dengan ini menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari pengawas benih tanaman (PBT) Provinsi ...pada tanggal..., tanaman/benih kelapa sawit yang kami miliki yang berlokasi di Kecamatan...Desa...sejumlah ...batang dinyatakan sebagai benih ilegal yang tidak bersertifikat, untuk itu benih tersebut kami menyerahkan benih/ tanaman kelapa sawit tersebut kepada Pemerintah untuk dilakukan pemusnahan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya bermaterai cukup untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

………..2015

(38)

Lampiran 9. Form Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan

SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN LAHAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini Nama :...

Alamat : …. Kecamatan ... Desa ... Pekerjaan : ...

Dengan ini menyatakan bahwa lahan yang kami miliki berlokasi di Kecamatan...Desa...luas...ha, adalah lahan milik kami berdasarkan Surat Keterangan Tanah/ Sertifikat Tanah yang dikeluarkan oleh ……….

No ………tanggal...

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya bermaterai cukup untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

………..2015

Yang membuat pernyataan

Materai 6.000

(39)
(40)

Lampiran : 11

Laporan Perkembangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015

Provinsi :

Kabupaten : Dinas : Alamat :

No

Program/Kegiatan/Sub Kegiatan/Rincian

Kegiatan

Anggaran Output Fisik

Kendala/

Masalah Tindak Lanjut

Pagu Realisasi Uraian Target Realisasi Target Realisasi

Rp %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

………2015 Kepala Dinas………

Provinsi/Kabupaten

(41)

Lampiran : 12

Laporan Pelaksanaan Fisik Lapangan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015

Provinsi :

Kabupaten :

No Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des 1. CP/CL (SK Kadis)

2. Persiapan Lahan 3. Pengadaan Benih

a. Pengumuman b. Surat Perintah Kerja c. Serah Terima Barang

4. Pengadaan Pupuk, Obat-obatan dan Alat Pertanian Kecil

a. Pengumuman b. Surat Perintah Kerja c. Serah Terima Barang 5. Penanaman

6. Pemeliharaan

………2015 Kepala Dinas………

Provinsi/Kabupaten

(42)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Bahwa dalam rangka menunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, maka PIHAK PERTAMA memberikan hibah kepada PIHAK KEDUA berupa inventaris dengan nilai sebesar

“Yang disebut dengan ‘Analisis Unsur Pembentuk Secara Langsung’ adalah teknik atau cara yang dipakai untuk menyatakan dengan jelas, bagaimana memformulasikan unsur yang lebih

Semua Kontrak Pekerjaan yang Sejenis sesuai dengan isian kualifikasi di SPSE;.. Ijazah dan SKA dari Tenaga Ahli perusahaan

Pada contoh di atas bisa dilihat bahwa term mayor dan predikat dari kesimpulan adalah ”CBCB<TJMFD FP<”, term minor dan subyek dari kesimpulan adalah

(1) Ruang lingkup hak akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) yang diberikan oleh Menteri kepada petugas Penyelenggara Pusat, provinsi, kabupaten/kota dan

Uraian Isilah kolom ini dengan informasi kegiatan yang secara nyata Saudara lakukan di sekolah 11?. Kegiatan utama apa

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya untuk paket pekerjaan Perencanaan Pembangunan Pasar Rakyat Sangkalan dengan ini kami undang

Weekly mean PCV in group A fell rapidly in the very ®rst week when compared with control and reached its minimum value observed on sixth week PI.. In group B, the mean PCV