• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Value at Risk Melalui Sifat Statistik Distribusi Return Pada PT. Unilever Indonesia Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Value at Risk Melalui Sifat Statistik Distribusi Return Pada PT. Unilever Indonesia Tbk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Topik manajemen risiko menjadi mengemuka setelah terjadi banyak kejadian yang

menyebabkan kerugian pada perusahaan. Depresi tajam dan cepat terhadap rupiah

(krisis moneter), serangkaian kecelakaan transportasi darat, laut, udara, kecurangan

dalam perbankan, memperbesar permintaan terhadap manajemen risiko.

Risiko dalam konteks bisnis merupakan suatu kejadian potensial, baik

yang dapat diperkirakan (anticipated), yang tidak diperkirakan (unanticipated)

maupun yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan perusahaan

(Agus Pracoyo, 2010). Karena itu risiko dalam dunia bisnis harus dikelola

sedemikian, sehingga risiko tersebut dapat diminimumkan sekecil mungkin yang

disebut dengan manajemen risiko. Manajemen risiko (risk management) pada

dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains

yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih

transparan. Sebagai sebuah proses menyeluruh manajemen risiko menyentuh hampir

setiap aspek aktifitas sebuah entitas bisnis, mulai dari proses pengambilan keputusan

untuk menginvestasikan sejumlah uang, sampai pada keputusan untuk menerima

seorang karyawan baru.

Indonesia dikenal sebagai salah satu pasar utama yang sedang berkembang

dari para pesaing lokal maupun internasional, PT Unilever Indonesia Tbk telah

menyiapkan diri untuk dapat menguasai target yang lebih besar di pasar yang tengah

(2)

Selanjutnya Perusahaan ini terus memantau tren pasar, melibatkan diri

dengan para pelanggan dan pembelanja guna memperoleh insight tentang kesukaan

seraya memantau perilaku konsumen untuk mengembangkan kategori yang efektif

dan strategi brand. Stategi diturunkan dalam bentuk program inovasi dan

pengembangan pasar untuk menciptakan produk-produk dan jasa yang paling relevan

dan menarik bagi konsumen. Dalam hal ini penulis mengambil judul “PENENTUAN

VALUE AT RISK MELALUI SIFAT STATISTIK DISTRIBUSI RETURN PADA

PT. UNILEVER INDONESIA TBK”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Semakin tinggi harga pasar menunjukkan bahwa saham tersebut juga semakin

diminati oleh investor, karena semakin tinggi harga saham akan menghasilkan

capital again yang semakin besar pula. Capital again merupakan selisih antara harga

pasar pada periode sekarang dengan periode sebelumnya. Oleh karena itu penelitian

ini akan mencari besar kemungkinan return (keuntungan) pada PT Unilever

Indonesia Tbk menggunakan Value at Risk dengan standard normalitas, serta

memperhitungkan sifat statistika yaitu skewness dan kurtosis.

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel akan didasarkan pada

batasan-batasan sebagai berikut:

1. Data yang digunakan merupakan data yang secara resmi dipublikasikan

oleh Bursa efek Indonesia dan Bank Indonesia.

2. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% dan

potensi terjadinya kerugian maksimum (VaR), dihitung selama 30 hari.

3. Risiko pasar yang diamati pada penelitian ini hanya mencakup risiko nilai

perubahan harga dengan asumsi harga yang ada bersifat tetap selama

(3)

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Menentukan value at risk pada keadaan saham PT Unilever Indonesia Tbk dengan

menggunakan standard normalitas dan momen statistika yaitu skewnes dan kurtosis.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Para analis dan investor di pasar saham Indonesia akan dapat memperoleh

gambaran yang jelas mengenai model yang tepat dari Value at Risk untuk

mengukur salah satu risiko pasar yaitu menggunakan statistik distribusi

return dari saham-saham PT Unilever Indonesia Tbk, sehingga dalam

pengambilan keputusan investasinya dapat memperhitungkan apakah resiko

yang ditanggung sesuai dengan return yang diharapkan.

2. Perusahaan yang sahamnya tergabung dalam PT Unilever Indonesia Tbk

dapat mengevaluasi performa saham perusahaan tersebut dengan

mengetahui VaR dari sekumpulan keadaan saham yang terpilih.

3. Para akademisi dapat mengambil manfaat penelitian ini sebagai kasus nyata

yang dapat digunakan dalam penelitian manajemen keuangan dan dapat

menjadi pelengkap penilitian-penelitian yang lain serta dapat

mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya.

1.6 TINJAUAN PUSTAKA

Sudjana (1992) dan Supangat, Andi (2007), memaparkan bahwa distribusi normal atau

(4)

Ada sejumlah konsep statistik dan ukuran yang perlu diketahui ketika

menganalisa distribusi menggunakan statistik. Statistik deskriptif salah satu ukuran

statistik yang akan di bahas dalam menghitung pengukuran risiko.

1. Nilai rata-rata

=

� �

Dengan: = tanda kelas interval

� = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas �

2. Modus adalah nilai yang muncul dengan frekuensi terbesar

� = + 1

1+ 2

Dengan:

b = batas bawah kelas modal ialah kelas interval dengan

frekuensi terbanyak

p = panjang kelas modal

1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval

dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda

kelas modal

2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas

interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah

(5)

3. Median adalah nilai tengah dari sebuah kelompok angka tertentu yang

diperingkat berdasarkan besarnya nilai angka tersebut.

=

+

1

2

− �

Dengan:

b = batas bawah kelas median

p = panjang kelas median

n = banyak data

F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas

median

f = Frekuensi kelas median

4. Standar deviasi adalah ukuran simpangan nilai tertentu dari nilai rata-ratanya. Dalam hal ini standar deviasi akan mengukur simpangan kerugian

dari suatu risiko terhadap rata-rata (mean) kerugian dari seluruh kejadian

risiko. Rumusnya yaitu:

=

∑ �−

2

−1

5. Skewness atau kecondongan adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetri akan

memiliki rata-rata, median dan modus yang tidak sama besarnya, sehingga

distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan

menceng. Untuk mengetahui bahwa konsentrasi distribusi menceng ke

kanan atau menceng ke kiri, dapat digunakan metode koefisien

(6)

� = − � �

Dengan: Sk = koefisien kemencengan

= rata-rata

Mo = modus

σ = simpangan baku

apabila secara empiris didapatkan hubungan antar nilai pusat sebagai:

− � = − �

Maka rumus kemencengan diatas dapat diubah menjadi:

=

3

6. Kurtosis

Kurtosis (keruncingan) adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi

yang biasanya diambil se][cara relatif terhadap suatu distribusi normal.

Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga

macam, yaitu:

a. Leptokurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.

b.Platikurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar.

c.Mesokurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan

tidak mendatar.

Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi dan menyelidiki apakah

(7)

adalah koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis persentil dengan

menghitung nilai VaR dengan kesalahan normal disimbolkan dengan

Ψnormal, dinyatakan sebagai:

Ψ

normal = mean –aσ

Dimana nilai a merupakan nilai dari distribusi normal yang di dapat dari

tabel Z untuk tingkat kepercayaan α.

Perhitungan VaR dengan kesalahan skewness dan kurtosis disimbolkan

(8)

1.7 METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Proses identifikasi risiko financial.

Pada bagian ini diuraikan mengenai jenis risiko yang melekat (inherent

risk) dalam transaksi trading untuk memastikan bahwa pengukuran risiko

financial dapat dilakukan secara akurat yang meliputi risiko harga

pasar/sekuritas (price risk). Nilai yang diambil merupakan daftar nilai

closing pada saham PT. Unilever Indonesia Tbk per hari selama 30 hari.

2. Proses pengukuran risiko financial menggunakan Value at Risk (VaR).

Pengukuran risiko financial dapat dilakukan dengan mencoba

mengkontraskan pendekatan VaR dengan pendekatan tradisional yang

menggunakan asumsi kenormalan data dan perhitungan yang

memperhatikan sifat statistika, yaitu rata-rata, modus, median, skewness

dan kurtosis.

3. Menghitung nilai VaR dengan kesalahan normal Ψnormal = mean – aα

dan menghitung VaR dengan kesalahan skewness dan kurtosis

ΨSK = mean – a׳α

4. Kemudian mengambil kesimpulan untuk membandingkan nilai VaR

dengan kesalahan normal dengan VaR dengan kesalahan skewness dengan

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dilakukan pengujian secara formal yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan diperoleh hasil bahwa data nilai ekstrim mengikuti distribusi pareto terampat, sehingga data

Para analis dan investor di pasar saham Indonesia akan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai model yang tepat dari Value at Risk untuk mengukur salah satu risiko pasar

Risiko pasar adalah risiko kerugian yang timbul akibat pergerakan harga pasar yaitu timbul dari perubahan tingkat bunga, timbul sebagai akibat dari traded market risk yaitu

harga saham dimasa yang lalu.Salah satu aspek yang penting dalam analisis resiko keuangan adalah perhitungan Value At Risk (VaR), yang merupakan pengukuruan kemungkinan

Selanjutnya dilakukan pengujian secara formal yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan diperoleh hasil bahwa data nilai ekstrim mengikuti distribusi pareto terampat, sehingga data

kerugian terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu t dengan tingkat kepercayaan tertentu α.. Secara sederhana VaR ingin menjawab pertanyaan,

PENENTUAN VALUE AT RISK PT TELKOM TBK DENGAN STATISTIKA DESKRIPTIF.. DESSY QOMARIAH SIREGAR

Dengan memperhatikan skala yang ditunjukkan pada gambar 2, dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan yang pada praktiknya cukup besar antara kalkulasi VaR dengan menggunakan