BAB 2
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Terminologi judulJudul yang menjadi usulan proyek adalah Galeri Seni Rupa di Medan, yang memiliki pengertian sebagai berikut:
Galeri adalah ruangan atau gedung untuk memamerkan benda atau karya seni dan sebagainya. Seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa.
Rupa adalah bentuk atau wujud yang terlihat (tertampak). Di adalah kata depan untuk menandai tempat atau waktu.
Medan yang dimaksud adalah kotamadya Medan sebagai pusat aktifitas dan kehidupan Sumatera Utara.
Berdasarkan pengertian di atas, maka Galeri Seni Rupa di Medan adalah tempat atau wadah yang dapat menampung dan memfasilitasi segala kegiatan seni rupa di kotamadya Medan. Mulai dari kegiatan pameran, diskusi para seniman medan, pelatihan seni rupa kepada masyarakat, serta pembuatan karya seni rupa itu sendiri.
Batasan judul proyek ini adalah adalah ruang atau gedung sebagai tempat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni rupa yang berlokasi dikota Medan. Serta bersifat edukatif nonformal dan rekreatif. Dalam hal ini bersifat komersil.
2.2 Tinjauan Umum
Tinjauan umum membahas tentang galeri secara keseluruhan dan seni rupa secara umum.
2.2.1 Galeri
Secara umum galeri adalah tempat memajangkan atau memamerkan suatu karya seni agar para kolektor-kolektor seni maupun masyarakat awam dapat menikmati karya seni.
Menurut ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin:
Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di
digunakan untuk memamerkan karya seni.
Galeri merupakan suatu fasilitas yang berisi ruang pamer yang mengkomunkasikan karya-karya visual art atau seni visual. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengkomunikasikan karya-kaya seni secara visual yaitu sebagai berikut:
- Standar jarak pengamat terhadap objek lukisan
o Tinggi rata-rata manusia Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup obyek yang dilihat dalam posisi nyaman.
Tinggi rata-rata Pandangan mata
Pria 165 cm 160 cm
Wanita 155 cm 150 cm
Anak-anak 115 cm 110 cm
Tabel 2.1 Tinggi rata-rata manusia
Gambar 2.1 Jarak pandang mata terhadap lukisan.
o Daerah visual pandangan mata
Pandangan yang nyaman ke arah objek lukisan adalah pandangan di dalam daerah visual 30° ke arah atas, 30° ke arah bawah, 30° ke arah kiri. Hal tersebut dikarenakan pada daerah tersebut merupakan daerah dimana mata kita dapat mengenali warna atau membedakan daerah dimana kita dapat mengenali warna.
oJarak pengamat dan jarak lukisan
Jarak pengamat= ½ X (tinggi lukisan/tan 30°)
Jarak antar lukisan=(jarak pengamat) X tan 45° X (tinggi lukisan)
- Pencahayaan yang memberikan kesan ruang dan meningkatkan kualitas karya seni Pencahayaan dalam galeri seni lukis dapat berupa cahaya alami dan buatan (dengan menggunakan spotlight).
- Pencahayaan alami (daylight)
Pencahayaan alami harus diperhitungkan agar pengguna ruangan yang berada di dalamnya merasa nyaman dan lukisan terhindar dari sinar matahari. Berikut adalah cara yang digunakan untuk menyaring sinar matahari.
Sinar dan cahaya yang diterima apabila tidak menggunakan shading dan filter hampir
97% mengakibatkan ruang tidak nyaman. Pada gambar di tengah, cahaya yang diterima apabila menggunakan shading adalah 80% mengakibatkan ruang nyaman. Pada gambar di kanan, cahaya yang diterima adalah 72% sehingga ruang lebih nyaman.
- Pencahayaan buatan (dengan menggunakan spotlight)
Pencahayaan buatan yang digunakan sebagai penerangan untuk lukisan adalah
spotlight dengan pure white light karena sinar yang berwarna putih tidak akan
mengubah warna sebuah lukisan.
Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya visual art yang berhubungan langsung dengan karya itu sendiri harus memperhatikan environmental control (pengontrolan lingkungan) yaitu dengan :
Gambar 2.4 Penyaringan sinar matahri.
- Climate Control
Merupakan pemeliharaan atmosfir lingkungan yang stabil, yaitu dengan control terhadap temperature dan kelembaban ruang, kualitas udara dan vibrasi ruang. Implementasi climate control ini meminimalkan resiko kerusakan terjadap karya-karya seni yang ada dan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pengguna bangunan.
- Temperature and Relative Humidity
Fluktuasi dalam temperature dan kelembaban dapat merusak karya-karya seni yang ada, dengan faktor yang paling kritis adalah kelembaban. Perubahan kelembaban ruang/ lingkungan dapat mengakibatkan pengerutan dan penyusutan dimana kondisi lingkungan sangat kering, sedangkan dalam kondisi sebaliknya dapat mengakibatkan karya-karya seni yang ada mengembung dan berjamur.
Temperature dan kelembaban standard pada daerah tropis seperti daerah kita ini adalah
Temperature ± 21° C Kelembaban 55%
- Air Filtration (penyaringan udara)
Udara yang tidak tersaring mengandung polusi gas dan partikel dimana dapat merusak karya-karya seni dan yang paling penting adaah kenyamanan pengunjung dan pengguna bangunan. Penyaringan udara ini dapat dikontrol melalui suatu sistem ducting dengan efisiensi penyaringan standard 80-98%.
- Light
Pencahayaan merupakan faktor penting dalam sebuah galeri sebab sangat mempengaruhi pengalaman pengunjung dalam mengapresiasikan karya-karya seni yang ada dan penciptaan suatu suasana/atmosfir ruang. Dengan kata lain melalui pencahayaan dapat mengakibatkan emosi pengunjung. Pencahayaan buatan maupun alami dapat mengakibatkan kerusakan jika tidak diperhatikan intensitasnya. Untuk cahaya buatan, intensitas cahaya tergantung dari bahan/material dari karya-karya seni tersebut.
Contoh:
Karya dengan bahan kertas: 50 lux
Metal, keramik, glass dan batu: 300 lux
Tingkat intensitas cahaya di atas adalah berdasarkan survey galer-galeri seni professional di Australia. Untuk cahaya alami, penyinaran tidak boleh langsung jatuh pada karya-karya seni yang ada. Caranya adalah penggunaan cahaya alami dari atas dan samping.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan merawat koleksi karya seni adalah sebagai berikut:
- Penyimpanan
Koleksi karya-karya seni disimpan di dalam sebuah ruang penyimpanan yang disesuaikan dengan persyaratan karya seni tersebut seperti: AC, panel geser dan panel kayu, dan untuk pengamanan dibantu dengan sistem alarm.
- Pendokumentasian
Selain dicatat dan difoto, koleksi karya-karya seni tersebut juga didokumentasikan dalam bentuk katalog.
- Konservasi dan restorasi
Perawatan/konservasi yang dilakukan pada kasus ini bersifat cepat dan ringan yaitu pembersihan karya seni dari debu atau kotoran dengan peralatan sederhana sedangkan perbaikan/ restorasi yang dilakukan berupa perbaikan ringan yaitu perbaikan karya seni berupa penggantian pigura lukisan. Kalau koleksi tersebut sudah tergolong tua maka diperlukan konservasi yang lebih lanjut (professional) oleh tenaga ahli konservator.
Secara umum, selain sebagai tempat yang mewadahi kegiatan transferisasi perasaan dari seniman kepada pengunjung, berfungsi juga sebagai:
- Tempat memamerkan karya seni (exhibition room) - Tempat membuat karya seni lukis (workshop)
- Tempat mengumpulkan karya seni lukis (stock room) - Tempat memelihara karya seni (restoration room)
- Tempat berkumpulnya para seniman
- Tempat pendidikan masyarakat yang bersifak non-formal (sanggar).
Ditinjau dari kegiatan dan barang koleksinya, galeri dibagi atas: - Galeri tetap
Kegiatan yang ada di dalamnya bersifat terjadwal dengan baik secara regular dan koleksi lukisan di dalamnya bersifat tetap (tidak akan keluar dari galeri itu sendiri)
- Galeri temporer
Kegiatan di dalamnya hanya terjadwal dalam waktu-waktu tertentu dan berubah- ubah koleksi lukisan yang dipamerkan.
Semua pameran yang dilakukan baik di galeri tetap maupun temporer harus terlebih dahulu disetujui oleh kurator. dimana seorang kurator bertanggung jawab untuk mengadakan eksibisi. Adapun tugas kuratorial adalah memelihara, menjaga semua koleksi benda seni dari institusi yang bersangkutan, mengumpulkan objek, membuat proses atau pengawasan untuk mendapatkan perawatan atas benda seni secara lebih efektif, konservasi, dokumentasi, research, menampilkan koleksi.
2.2.2 Seni rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bias ditangkap mata, dirasakan dan rabaan.kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk volume, warna, tekstur, dan pencahayaan, dengan acuan estetika.
Jenis jenis seni rupa terbagi atas beberapa seni : - Seni Lukis
Seni lukis, yaitu seni menyusun pigmen diatas bidang seperti kanvas, kertas kayu, tembok, dan sebagainya yang menghasilkan efek efek berupa :
o Representasi objek atau pemandangan, baik melalui alam maupun imajinasi. o Komposisi tekstur, garis, raut dan warna.
o Bentuk dengan makna simbolik. Kecenderungan abstrak melalui alam atau pengalaman manusia.
- Seni patung
Seni patung, yaitu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk tri matra (tiga dimensi) dan dilaksanakan dalam tiga jenis teknik pelaksanaan, berupa :
o Membentuk, yaitu mematung dengan proses “menambah” melalui berbagai macam bahan seperti tanah liat, plastisin, gips, semen, atau dapat juga dicetak dan cor dengan menggunakan bahan lilin, perunggu, timah, besi, polyster dan lain-lain.
o Memahat, atau mematung dengan proses “mengurangi” melalui berbagai bahan seperti kayu dan batu.
o Membangun atau merakit, merupakan teknik yang banyak digunakan oleh pematung-pematung saat ini.
2.3 Lokasi
Letak geografis kota Medan berada pada 2o27’-2o47’ lintang utara dan 98o
35’-98o44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar
(tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan suhu maksimum antara 30.7oC-33.2oC. Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:
WPP Cakupan Kecamatan Pusat Pengembangan
Sasaran Peruntukkan
A 1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan
Belawan Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan,
rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan
C 1. Kec. Medan Timur 2. Kec. Medan perjuangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas
Aksara Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan
2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia
rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan
E 1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan Petisah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Helvetia 5. Kec. Medan Selayang 6. Kec. Medan Tuntungan
Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan
2. 3. 1 Kriteria Lokasi
Pemilihan lokasi site didasarkan atas beberapa kriteria, seperti:
1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan (RUTRK). Lokasi site harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan.
2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis, lingkungan dengan image yang bagus dan berbudaya sesuai fungsinya dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun.
3. Aksesbilitas lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya sarana transportasi umumnya yang melewati lokasi site.
Bebrapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi Galeri Seni Rupa di Medan :
- Galeri Seni Lukis Medan direncanakan sebagai fasilitas pelatihan yang lengkap dan bermutu yang mampu mengadakan pameran ditempatkan di pusat kota.
- Seni musik, seni tari, seni rupa dan fotografi merupakan bagian dari seni yang diminati oleh semua kalangan usia terutama remaja, sehingga diutamakan terletak dengan fasilitas sekolah, permukiman dan juga perkantoran.
- Pertimbangan lokasi yang memiliki lahan yang cukup luas yang dapat menampung seluruh kebutuhan ruang dan kebutuhan parkir yang tidak mengganggu lalu lintas sekitar.
- Galeri Seni Lukis Medan diharapkan dapat membangkitkan minat masyarakat akan seni sehingga diusahakan lokasi terletak di pusat kota.
- Terletak pada daerah yang tenang, jauh dari kebisingan dan polusi udara
- Terletak pada daerah yang memiliki suasana alam dan natural, pada eksisiting memiliki banyak pepohonan tinggi untuk mendukung suasana eksklusif dan mahal.
- Berada di kawasan pendidikan dengan tujuan menciptakan kondisi yang mudah bagi kalangan pelajar untuk dapat mengakses fasilitas dan informasi.
Seni merupakan kegiatan yang banyak diminati oleh semua kalangan terutama remaja. Oleh sebab itu, Galeri Seni Lukis Medan ini direncanakan dekat dengan fasilitas permukiman, pendidikan, serta perkantoran. Sehingga mudah di jangkau dari mana saja. Serta harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam RUTRK Kota Medan.
2.3.2 Alternatif Lokasi Proyek Alternatif 1
Lokasi ini berada pada jalan Masdulhak. Site berada didaerah kawasan perumahan, perkantoran, komersil, dan juga pendidikan. Pada WPP D kawasan merupakan kawasan perkembangan rekrasi indoor dan sarana pendidikan. Lahan ini sangat mendukung untuk kegiatan seni rupa. Daerah yang tenang, jauh dari kebisingan dan polusi udara. Serta lingkungan pada lahan ini sangat segar dan sehat. Tetapi kondisi pada eksisting terdapat rumah tinggal kalangan menengah keatas.
Kasus Proyek :Galeri Seni Rupa Di Medan
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Pihak Swasta
Lokasi Tapak : Jln. Masdulhak, Kecamatan Medan Polonia Kotamadya Medan
o Batas Utara : Singaore PiagetAcademy
o Batas Timur : Rumah penduduk
o Batas Selatan : Rumah penduduk
o Batas Barat : Kantor PLN, komplek Masdulhak
Luas Lahan : + 2 Ha (+ 20.000 m2)
Kontur : Datar
KDB : 60 %
KLB : 1-4 lantai
GSB
Bangunan Eksisting : Rumah penduduk Potensi Lahan :
o Terletak dipusat kota
o Berada pada kawasan perdagangan, perkantoran, permukiman, rekreasi indoor, dan sarana pendidikan.
o Transportasi lancar dan baik
o Luas site mendukung + 2 Ha
o Memiliki jalur utilitas yang baik
o Berada di posisi hook.
Alternatif 2
Lokasi ini berada pada jalan Jendral Soedirman. Pada WPP D kawasan ini merupakan kawasan pengembangan rekreasi indoor dan pendidikan. Lahan ini sangat mendukung untuk kegiatan seni rupa, berada dikawasan elite yang akan menghasilkan suasana privat dan lebih tenang. Lahan ini juga didukung oleh faktor potensi alamnya, karena bersebelahan dengan sungai Babura dan pepohonan tinggi.
Kasus Proyek :Galeri Seni Rupa Di Medan
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Pihak Swasta
Lokasi Tapak : Jln. Jend. Soedirman, Kecamatan Medan Baru Kotamadya Medan
o Batas Utara : Jln. Jend. Soedirman
o Batas Timur : Sungai Babura
o Batas Selatan : Jln. Babura lama dan rumah penduduk
o Batas Barat : Rumah kalangan menengah keatas
Luas Lahan : + 1,8 Ha (+ 18.000 m2) Kontur : Datar KDB : 80 % KLB : 3-5 lantai GSB : 9,5 meter Potensi Lahan :
o Terletak dipusat kota
o Berada pada kawasan pendidikan, permukiman, dan perkantoran
o Luas site mendukung + 1,8 Ha
o Memiliki jalur utilitas yang baik
o Lahan memiliki potensi alam yang tinggi, terdapat sungai dan pepohonan yang tinggi.
o Dilalui angkutan umum
No Kriteria Jalan Masdulhak Jalan Soedirman
1. Luas site. ± 2 Ha ± 1.8 Ha
2.
Aksesibilitas :
Jaringan Transportasi Jumlah angkutan umum Jalur pejalan kaki
3 - 3 3 3 3. Tingkatan jalan 1 sekunder 3 Arteri primer
4. Pencapaian menuju site.
1
Kurang baik, karena tidak dilalui angkutan umum, melainkan hanya
kendaraan pribadi.
3
Sangat baik, karena kendaraan pribadi dan
angkutan umum melewati site ini.
5. Fungsi eksisting. 1 Terdapat rumah penduduk kalangan menengah keatas. 3
Lahan kosong (tahap perencanaan pembangunan komplek
perumahan)
6. Suasana sekitar site. 3
tenang 3 tenang 7. Tingkat kemacetan. 3 Tidak macet 3 Tidak macet
8. Potensi alam pada eksisiting. 3
Terdapat pepohonan
3
Terdapat banyak pepohonan dan sungai. 9.
Lokasi jauh dari sumber negative Lokalisasi Night Club 3 3 3 3
10. Sesuai dengan RUTRK. 3
Sesuai 3 Sesuai Total 24 36 (1) : kurang (2) : cukup (3) : baik
Berdasarkan potensi kawasan yang ada dan juga berbagai pertimbangan atas dasar kriteria pemilihan lokasi proyek maka tapak pada alternatif 2, yaitu Jalan
Sudirman.
2.3.3 Deskripsi lokasi sebagai proyek
o Lokasi Proyek : Jln. Sudirman, Kecamatan Medan Baru, Medan
o Batas – Batas Site
Batas Utara : Rumah penduduk dan Sungai Babura
Batas Timur : Sungai Babura
Batas Selatan : Rumah penduduk dan Jalan Babura Lama Batas Barat : Rumah penduduk dan Rukan
O Luas Lahan : ± 1,8 Ha (± 18.000 m2) O Kontur : Datar O KDB : 80% o KLB : 3-5 lantai o Lebar Jalan : Jln. Sudirman : 17 meter Jln. Babura lama : 7,4 meter
O GSB :
Jln. Sudirman : 9,5 meter Jln. Babura lama : 4,7 meter
O GSS :
Sungai Babura : 15 meter
o Bangunan Eksisting : tanah kosong
o Potensi Lahan : Berada di pusat kota
Berada pada Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan
Transportasi lancar dan baik Luas site mendukung ± 1,8 Ha Memiliki jalur utilitas yang baik.
2.4 Tinjauan Fungsi
2.4.1 Deskripsi kegiatan dan pengguna Deskripsi Pengguna
Ada pun pengguna bangunan Galeri Seni Rupa di Medan, yaitu:
Seniman adalah orang yang memiliki bakat seni, dan menghasilkan banyak
karya seni.
Pengelola adalah pegawai yang bekerja untuk mengurusi masalah admnistrasi
serta mengelola berbagai macam bentuk kegiatan seni di Galeri Seni Rupa di
Medan.
Pengunjung adalah seniman, pelajar, wisatawan lokal, wisatawan domestik,
wisatawan mancanegara, kurator, dan kritikus.
Deskripsi Kegiatan
Deskripsi kegiatan yang disediakan pada Galeri Seni Rupa di Medan adalah sebagai berikut:
Kegiatan pameran : mengadakan pameran seni rupa hasil karya seniman lokal,
domestik, dan mancanegara.
Kegiatan penjualan : menjual hasil karya seni rupa yang dipamerkan dan
berbagai alat dan bahan untuk keperluan seni rupa.
Kegiatan ilmiah : mengadakan seminar, diskusi, pertemuan, penelitian, dan
sebagainya untuk membahas berbagai hal yang berhubungan dengan seni rupa dan sekaligus menambah wawasan mengenai seni rupa itu sendiri.
Kegiatan perawatan dan perbaikan : merawat karya seni rupa yang dipamerkan
untuk menghindari kerusakan.
Kegiatan pendidikan : mengadakan pelatihan barupa kursus-kursus mengenai
seni rupa kepada masyarakat dan pelajar untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni rupa.
Kegiatan khusus : mengadakan perlombaan kegiatan seni rupa dan melelang
karya seni rupa dari hasil para seniman.
Kegiatan pengelolaan : mengelola berbagai macam bentuk kegiatan pada Pusat
Kegiatan Seni Rupa di Medan.
2.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dari segi kegiatan Ruang untuk kegiatan pameran
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Pameran permanen dan
temporer
Memamerkan objek koleksi atau
karya-karya seni rupa
Publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola
Lobby
Ruang tunggu sebelum memasuki ruang pameran Publik - Seniman - Pengunjung - Pengelola Resepsionis Memberikan informasi tentangGaleri Seni Rupa
Di Medan Publik - Seniman - Pengunjung - Pengelola Gudang pameran Penyimpanan alat-alat
untuk pameran Servis
- Pengelola Tabel 2.4 Tabel deskripsi kebutuhan ruang pameran.
Ruang untuk kegiatan ilmiah
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Ruang serbaguna
Pelelangan barang dan karya-karya seni, juga
untuk seminar Semi privat - Seniman - Pengunjung - Pengelola Serambi
diskus, dan menonton tentang karya-karya seni Semi privat - Seniman - Pengunjung - Pengelola Audio visual
Menonton karya seni, atau menonton pembuatan karya seni
Semi privat
-Gudang Penyimpanan alat-alat Servis - Pengelola
Kegiatan penjualan
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Ruang penjualan alat dan bahan
seni rupa
Menjual alat dan bahan
seni rupa Publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola Ruang penjualan souvenir dan buku tentang seni rupa Menjual berbagai souvenir dan buku
tentang seni rupa
Publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola
*Ruang pelelangan dilakukan diruang serba guna.
Kegiatan pendidikan
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Ruang kelas
Menyelenggarakan pendidikan nonformal
dan latihan bagi masyarakat dan pecinta
seni Publik - Seniman - Pengunjung - Pengelola studio Menghasilkan karya seni baru dari seniman
maupun pengunjung
Publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola
Workshop Menghasilkan karya
seni rupa publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola Tabel 2.5 Tabel deskripsi kebutuhan ruang kegiatan ilmiah.
perpustakaan
Membaca buku dan berdiskusi yang berkaitan dengan seni
rupa
Publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola
Kegiatan pengelolaan barang
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Kuratorial Mengurus dan mengawas karya-karya seni rupa Privat - Kurator - Staff kurator Ruang konservasi dan preparasi Mengkonservasi dan merawat karya-karya seni rupa Privat - Konservator - Staff konservator
Gudang Menyimpan barang dan
alat servis
- Pengelola
Laboratorium Meneliti karya-karya
seni rupa Privat
- Peneliti - Kurator
Kegiatan pengelolaan bangunan
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Direktur Bekerja Privat - Direktur Wakil direktur Bekerja Privat - Wakil direktur
Sekertataris Bekerja Privat - Sekertataris Staf dan
administrasi Bekerja Privat
- Staff
Ruang rapat Rapat atau meeting Privat
- Direktur - Wakil direktur - Sekertaris - Staf-staf
Ruang tunggu Tempat menunggu Publik
- Direktur - Wakil direktur - Sekertaris - Staf-staf - Pengunjung - pengelola
Gudang Menyimpan barang dan
alat servis
- Pengelola Tabel 2.7 Tabel deskripsi kebutuhan ruang kegiatan pendidikan.
Tabel 2.8 Tabel deskripsi kebutuhan ruang kegiatan pengelolan barang.
Tabel 2.9 Tabel deskripsi kebutuhan ruang kegiatan pengelolan bangunan.
Coffee shop and restoran
Ruang Kegiatan Zona Pengguna
Area makan dan
minum Makan dan minum Publik
- Seniman - Pengunjung - Pengelola Dapur Memasak dan menyajikan semua pesanan konsumen Semi publik - Pengelola - karyawan Ruang pengelola dan karyawan
Istirahat dantempat
bekerjanya karyawan privat
- Pengelola - karyawan
Gudang Menyimpan barang dan
alat servis - Pengelola 2.4.3 Alur kegiatan Pengunjung Seniman Datang Daftar Seminar Pameran Latihan/ belajar Pameran Belanja ditoko suvenir Beli Istirahat Duduk Makan dan minum Pulang Bayar Datang Pameran Mengajar Seminar Istirahat Pulang
Tabel 2.10 Tabel deskripsi kebutuhan ruang resto dan coffee shop.
Gambar 2.9 Alur kegiatan pengunjung.
Pengelola Pegawai Objek koleksi Dapur Datang Absen Absen
Kerja Istirahat kerja
Pulang
Datang Absen
Absen
Kerja Istirahat kerja
Pulang Ganti baju
Datang Gudang
temporer
Keluar
Pameran Perawatan Vault
Alat-alat Datang Bahan basah Bahan kering Istirahat Gudang Mentah, jadi Minuman, daging,
sayur Gudang,freezer
Gudang
Gudang
Gudang Gambar 2.11 Alur kegiatan pengelola.
Gambar 2.12 Alur kegiatan pegawai.
Gambar 2.13 Alur kegiatan barang/objek koleksi.
2.5 Studi Banding Fungsi Sejenis
2.5.1 Gedung Komunitas Salihara
Komunitas Salihara adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah sejak 08 Agustus 2008, dan pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia.
Berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.800 m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompleks Komunitas Salihara terdiri atas tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, dan ruang perkantoran. Saat ini, Teater
blackbox Salihara adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Pada saat ini kompleks
Komunitas Salihara sedang diperluas dengan tambahan fasilitas untuk studio latihan, wisma seni dan amfiteater.
Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai macam acara seni dan pemikiran; sebagian datang dari mancanegara, dan berkelas dunia pula.
Pernah didapuk sebagai “The Best Art Space” (2010) oleh majalah Time Out Jakarta dan sebagai satu dari “10 Tempat Terunik di Jakarta” (2010) versi Metro TV, arsitektur Komunitas Salihara juga dinobatkan sebagai “Karya arsitektur yang menerapkan aspek ramah lingkungan” oleh Green Design Award 2009.
Saat ini Komunitas Salihara banyak dikunjungi oleh masyarakat yang ingin menikmati program-program kesenian dan pemikiran, klasik dan mutakhir, dan bermutu tinggi. Di samping itu, Komunitas Salihara menjadi tempat berkumpul bagi berbagai kelompok minat—misalnya sastrawan, pembuat film, koreografer, arsitek muda, peminat filsafat, penerjemah, pencinta buku, dan lain-lain.
Beberapa fasilitas atau ruang yang ada di bangunan ini adalah:
Teater Salihara, difungsikan sebagai ruang teater didalam bangunan.
Galeri Salihara, difungsikan sebagai ruang pameran tetap dan pameran temporer. Serambi Salihara atau ruang diskusi, dan kuliah umum.
Teater atap Salihara, difungsikan ruang teater terbuka.
Kedai Kopitiam Oey Salihara, sebagai coffee shop didalam gedung ini.
Ruang Arsip Salihara, difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan
data.
Gerai Salihara, difungsikan sebagai ruang penjualan pernak-pernik atau souvenir
dari karya para seniman.
Komunitas Salihara dapat juga disebut pusat kebudayaan alternatif: ia tidak dimiliki oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, ataupun kedutaan asing.
2.5.2 The Art Gallery of Alberta, Canada
Art Gallery of Alberta adalah museum seni premier provinsi. The AGA mengembangkan dan menyajikan jadwal berputar pameran kontemporer dan sejarah dari Alberta, Kanada dan di seluruh dunia, bersama dengan program publik dan pendidikan dan peristiwa yang menghubungkan orang-orang, seni dan ide-ide. Didirikan pada tahun 1924, Art Gallery of Alberta adalah lembaga budaya tertua di Alberta, dan satu-satunya museum di provinsi semata-mata didedikasikan untuk pameran dan pelestarian seni dan budaya visual. Serta Art Gallery of Alberta memelihara koleksi lebih dari 6.000 benda.
The AGA baru ini menjalani proyek pembangunan besar kembali. Dirancang oleh arsitek Los Angeles Randall Stout, 85.000 kaki persegi (7.900 meter persegi) baru AGA dibuka untuk umum pada tanggal 31 Januari 2010. Dengan menggunakan Struktur seng yang dinamis, kaca dan baja, yang dirancang oleh arsitek Los Angeles berbasis Randall Stout, mengambil inspirasi dari lingkungan utara unik Edmonton dan jaringan perkotaan. Galeri baru ini memiliki tiga lantai ruang pameran perdana, teras yang berhadapan dengan kota Edmonton, Pusat Pendidikan Seni Singhmar, Zink restoran, AGA Shop, Teater Ledcor, Sewa Seni dan Galeri Penjualan.
Gambar 2.18 Bangunan Art Gallery of Alberta.
Fasilitas pada bangunan ini adalah Stasiun art, teater, teater serbaguna, kelas/studio, gudang penyimpanan, souvenir shop, galeri aula besar, galeri café, galeri koleksi khusus, galeri anak-anak, galeri fleksibel, galeri patung, galeri taman patung diatap, galeri outdoor, kantor, ruang rapat, dan ruang konferensi.
No. Studi Banding Kesimpulan
1 Galeri Salihara Galeri yang berada di komplek salihara ini bukan hanya sebagai tempat pameran karya-karya seni, melainkan tempat berkumpulnya berbagai kelompok minat, misalnya sastrawan, pembuat film, koreografer, arsitek muda, peminat filsafat, penerjemah, pencinta buku, dan lain-lain..galeri ini memiliki fasilitas yang lengkap seperti: teater, galeri, serambi (ruang diskusi), kopi tiam oey, dan gerai salihara.
2 The New Art Gallery of Alberta
Bangunan ini berfungsi sebagai museum dan galeri seni. Seing melakukan kegiatan pengembangan dan pameran kontemporer dari sejarah Alberta, Kanada, dan dari seluruh dunia. Fasilitas yang ada pada galeri ini adalah art station, teater, kelas/studio, gudang, souvenir shop, galeri aula besar, galeri café, galeri khusus, galeri anak-anak, dapur, galeri fleksibel, galeri taman patung diatap, galeri outdoor, kantor, ruang rapat, ruang konferensi.
Gambar 2.20 Suasana restoran dan galeri pada bangunan Art Gallery of Alberta.
Tabel 2.11 Tabel perbandingan bangunan Salihara dan The New Art Gallery of Alberta.