• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Supraventrikular Takikardi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Supraventrikular Takikardi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN PENDAHULUAN SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI

PENDAHULUAN SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Rudy Munandar Rudy Munandar

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES MUHAMMADIAH KLATEN

STIKES MUHAMMADIAH KLATEN

!"#$

!"#$

(2)

#% De&inisi

Supraventrikular takikardi (SVT) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi be rk is ar an tar a 150 kali/menit sampai 250 kali/menit !elainan pada SVT mencakup k"mp"nen sistem k"nduksi dan terjadi dibagian atas bundel #$S %ada kebanyakan SVT mempunyai k"mpleks &'S n"rmal

! % E 'i de (i )l) *i

$nsiden SVT sekitar 1 per 1000 "rang  *alam sebuah studi berbasis p"pulasi+ prevalensi SVT adalah 2+25 kasus per 1000 "rang dengan kejadian 5 kasus per 100000 "rang/tahun ,V-'T ( Atr io ventr icul ar nodal re-en try tac hycardia ) l eb ih s e ri ng t er j ad i p ad a p as ie n y a ng b er us i a m en en ga h a ta u l eb ih t ua + sementara remaja lebih cenderung memiliki SVT dimediasi "leh jalur akses"ri 2

*alam sebuah studi berbasis p"pulasi+ resik" SVT dua kali lebih tinggi pada  .anita dib andin gkan pr ia %rev ale ns i SVT mening kat deng an usia  ,V-'T terlihat lebih sering pada "rang yang tengah baya atau lebih tua+ sementara remaja biasanya memiliki SVT dari jalur akses"ri

+ % K la si &i ,a si

Terdapat  jenis SVT yang sering ditemukan 2 + 

a Takikardi atrium primer (takikardi atrial ekt"pik)

Terdapat sekitar 10 dari semua kasus SVT+ tetapi S VT jenis ini sukar untuk di"bati Takikardi ini jarang menimbulkan gejala akut iasanya ditemukan jika pasien melakukan pemeriksaan rutin atau karena ada gagal  jantung akibat aritmia yang lama %ada takikardi atrium pr imer tampak adanya gel"mbang p yang agak berbeda dengan gel"mbang p pada .aktu irama sinus tanpa disertai pemanjangan interval %' %ada pemeriksaan elektr"isi"l"gi intrakardiak tidak didapatkan jaras abn"rmal

b. Atrioventricular re-entry tachycardia (AVRT)

%ada ,V'T pada sindr"m 3"l %arkins"n 3hite (3%3) jenis "rth"dr"mic+ k " nd uk s i a n te gr ad t er j ad i p ad a j ar as h is p ur ki nj e ( s l" . c "n du ct i" n) s ed an gk an k "n du ks i r et r" gr ad t er ja di p ad a j ar as t am ba ha n ( a st c"nducti"n) !elainan yang tampak pada 4! adalah takikardi dengan k " mp le k s & ' S y an g s e mp it d en ga n g el "m ba ng p y a ng t im bu l s eg er a setelah k"mpleks &'S dan terbalik %ada jenis yang antidr"mic+ k"nduksi antegrad terjadi pada jaras tambahan sedangkan retr"grad terjadi pada  jaras hispur kinj e !el ainan pa da 4! ta mpa k ad al ah takikardi den gan k"mpleks &'S yang lebar dengan gel"mbang p yang terbalik dan timbul pada jarak yang lebih jauh setelah k"mpleks &'S

(3)

c. Atrioventricular nodal re-entry tachycardia (AVNRT)

%ada jenis ,V-'T+ reentry   terjadi di dalam n"dus ,V Sirkuit tertutup pada  jenis ini merup akan sir kuit ungsi"nal 6ika k"nduksi antegrad terjadi pad a sisi lambat (sl". limb) dan k"nduksi retr"grad terjadi pada sisi yang cepat (ast limb)+ jenis ini disebut juga jenis typical (sl".ast) atau "rth"dr"mic !elainan pada 4! yang tampak adalah takikardi dengan k"mpleks &'S sempit dengan gel"mbang % yang timbul segera setela h k"mpleks &'S tersebut dan terbalik atau terkadang tidak tampak karena gel"mbang p tersebut terbenam di dalam k"mpleks &'S 6ika k"nduksi antegrad terjadi pada sisi cepat dan k"nduksi retr"grad terjadi pada sisi lambat+ jenis ini disebut dengan atypical (astsl".) atau antidr"mic !elainan yang tampak pada ekg adalah kelainan dengan k"mpleks &'S sempit dan gel"mbang p terbalik dan timbul pada jarak yang cukup jauh setelah k"mpleks &'S

- % E. i)l)*i

S V T d i pi cu " le h m ek an i sm e reentry  #al ini dapat disebabkan "leh denyut a tr iu m p re m at ur a ta u d en y ut e k t" pi k v en tr i ke l % em i cu l ai nn ya t er ma s uk hipertir"idisme dan stimulan+ termasuk kaein+ "bat"batan+ dan alk"h"l

SVT diamati tidak hanya pada "rang sehat+ melainkan juga terjadi pada pasien dengan inark mi"kard sebelumnya+ pr"laps katup mitral+ penyakit jantung rematik+ perikarditis+ pneum"nia+ penyakit paruparu kr"nis+ dan keracunan alk"h"l saat ini T"ksisitas dig"7in juga dapat dikaitkan dengan SVT

$ % M an i& es .a si K li ni s

!arena keparahan gejala tergantung pada adanya penyakit jantung struktural dan cadangan hem"dinamik pasien+ individu dengan SVT mungkin hadir dengan

(4)

gejala ringan atau keluhan cardi"pulm"nary yang parah ejala yang muncul SVT dan tingkat rekuensi sebagai berikut 

a %alpitasi b * i88i nes s c  Se sak na pas d Sink"p

e - yeri dada  !elelahan g  * ia "r es is h 9ual

i  * en yu t ja nt un g 15 0 25 07 /m

%alpitasi dan dizziness   adalah gejala yang paling umum dilap"rkan "leh pasien dengan SVT Sesak naas mungkin menjadi sekunder untuk detak jantung yang cepat+ dan sering menghilang dengan penghentian takikardia SVT %ersistent dapat menyebabkan tachycardia-induced cardiomyopathy 

% as ie n y an g h em "d in am i k t id ak s ta bi l h ar us s eg er a d is ad ar k an d en ga n kardi"versi 4lektr"kardi"gram ( 4! ) harus dilakukan sesegera mungkin anyak pasien dengan epis"de sering SVT cenderung menghindari kegiatan seperti ber"lahraga dan mengemudi karena epis"de masa lalu sync"pe

/ % P a. )& is i) l) *i

angguan irama jantung secara elektr"isi"l"gi disebabkan "leh gangguan p em be nt uk an r an gs an g+ g an gg ua n k "n du ks i r an gs an g d an g an gg ua n pembentukan serta penghantaran rangsang 1 + 2 + 

a angguan pembentukan rangsang

angguan ini dapat terjadi secara akti atau pasi ila gangguan rangsang t er b en tu k s e ca ra a kt i d il ua r u ru ta n j ar as h an ta ra n n "r ma l + s er in gk al i menimbulkan gangguan irama ekt"pik dan bila dibentuk secara pasi sering menimbulkan escape rhytm  (irama pengganti)

1 $rama ekt"pik timbul karena pembentukan rangsangan ekt"pik secara akti dan en"mena reentry 

2 4scape beat (denyut pengganti) ditimbulkan bila rangsang n"rmal tidak atau belum sampai .aktu tertentu dari irama n"rmal+ sehingga bagian  ja nt un g yan g be lum atau ti dak mend apat rang san g itu beker ja secara "t"matis untuk mengeluarkan rangsangan intrinsik yang memacu jantung berk"ntraksi

  , c ti ve e ct "p ic  ir i ng t er ja di p ad a k ea da an d im an a t er da pa t k en ai k an kecepatan aut"masi pembentukan rangsang pada sebagian "t"t jantung yang melebihi keadaan n"rmal

(5)

:  ' ee nt ry t er ja di b il a pa da s eb ag ia n "t "t ja nt un g t er ja di b l" ka de unidirecti"nal (bl"kade terhadap rangsang dalam arah antegrad) dimana rangsang dari arah lain masuk kembali secara retr"grad melalui bagian yang mengalami bl"kade tadi setelah masa rerakternya dilampaui !eadaan ini menimbulkan rangsang baru secara ekt"pik ila reentry t er ja di s ec ar a c e pa t d an b er ul an g ul an g+ a ta u t id ak t er at ur ( pa da beberapa tempat)+ maka dapat menimbulkan keadaan takikardi ekt"pik atau ibrilasi

b   an gg ua n k" nd uk si

!elainan irama jantung dapat disebabkan "leh hambatan pada hantaran (k"nduksi) aliran yang disebut bl"kade #ambatan tersebut mengakibatkan t id ak a da ny a a li ra n r an gs an g y an g s am pa i k e b ag ia n m i" ka rd y an g seharusnya menerima rangsang untuk dimulainya k"ntraksi l"kade ini dapat terjadi pada tiap bagian sistem hantaran rangsang mulai dari n"dus S, atrium+ n"dus ,V+ jaras #$S+ dan cabangcabang jaras kanan kiri sampai pada percabangan purkinje dalam mi"kard

c angguan pembentukan dan k"nduksi rangsang

 an gg ua n i ram a j an tu ng d ap at t er ja di s eb ag ai a ki ba t g ang gu an pembentukan rangsang bersama gangguan hantaran rangsang

0 % P e( er i, sa an ' e nu n1 an * a  % e me ri ks a an l ab "r a t" ri um

%ada pasien dengan nyeri dada+ pasien dengan akt"r risik" untuk inark mi"kard+ dan pasien yang dinyatakan tidak stabil dan hadir dengan gagal  jantung+ hi p" tensi+ ata u edema paru har us dil akukan eval uasi en 8im jantung %asien muda tanpa cacat jantung struktural memiliki risik" yang sangat rendah inark mi"kard Tes lab"rat"rium lainnya adalah sebagai berikut  1  ! ad ar el ek tr "l it

#arus diperiksa karena kelainan elektr"lit dapat berk"ntribusi SVT( SVT par"7ysmal )

2  # it un g d ar ah le ng ka p

;ntuk membantu menilai apakah anemia berk"ntribusi terhadap takikardi atau iskemia

  Ti ng ka t *i g" 7i n

;ntuk pasien yang mengk"nsumsi dig"7in+ karena SVT adalah salah satu dari banyak disritmia yang dapat disebabkan "leh tingkat supratherapeutic "bat ini

b  4 le k tr "k a rd i" gr a i ( 4 ! )

%resentasi 4! pada pasien dengan SVT biasanya terdapat &'S k"mpleks yang sempit (&'S interval kurang daru 120msec)+ tetapi beberapa kasus

(6)

d ap at d ij um pa & 'S k " mp le ks y a ng l eb ar j ik a b er hu b un ga n d en ga n  pre existing or rate related bundle branch bloc  %ada k"mpleks &'S yang lebar lebih baik kita mengasumsikan takikardi berasal dari ventrikel sampai dapat dibuktikan Setelah kembali keirama sinus rhytm ke 12 lead 4! harus diperhatikal ada atau tidaknya gel"mbang delta ( slurred upstroe at the o ns et o ! " R# c om pl ex  ) + y an g m en gi nd ik as i a da ny a j al ur t am ba ha n (accessory path$ay ) ,dapun bukti adanya  preexcitation   dapat minimal jika  jalur tambah an terletak jauh dar i n"dus sinu s atau jik a jalu r tambahan

<concealed = %ada pasien ambulat"ri dengan SVT sering (dua at au lebih p er bu la n) + r ek a ma n 4 ! l an ju ta n s a mp ai > h ar i d ap at b er gu na u nt uk d"kumentasi aritmia

ambaran 4! sesuai dengan tipe SVT 

: ,tri"ventricular reentry tachycardia (,V'T)

• entuk yang paling sering

• Sirkuit reentry  melibatkan n"dus ,V

• el"mbang p retr"gard dapat melibatkan tertanam ( burried $ithin )

atau hany a setelah k"mpleks &'S pada takikardi 5 ,tri"ventricular n"dal reentry tachycardia (,V'T)

• entuk kedua yang paling sering

• Sirkuit reentry  melibatkan jalur tambahan

•  eb er ap a j al ur d is eb ut c "n c ea le d p at h. ay+ h an ya b er k "n du ks i

dengan arah retr"gard

• 6 al ur y an g b er k" nd uk si d en ga n a ra h a nt eg ra d m en un ju kk an

(7)

The % $ave o! the atrial ectopic beat is visible as a distortion o! the T $ave o!  the preceding beat (solid arro$). Retrograde % $aves are visible immediately a!ter the "R#complex  (dotted arro$s). This tachycardia may be due to atrioventricular re-entrant tachycardia $ith a concealed path$ay& or atrioventricular node re-entry. This patient did not elect to undergo an electrophysiology study and ablation therapy& and is not on maintenancemedical therapy.

(8)

'"ntgen th"ra7 untuk menilai adanya edema paru dan kardi"megali $neksi seperti pneum"nia+ yang dalam kasuskasus tertentu yang terkait dengan SVT+ juga dapat dik"nirmasi dengan temuan dari met"de ini pencitraan

d  4 k" ka rd i" gr a i

*ipertimbangkan pada pasien untuk memeriksa adanya gangguan struktural jantung  .alau pu n ha l in i ja rang di te mukan !eb anyakan pas ien n"r mal

e. 'lectrophysiological testing

;ntuk mengidentiikasi mekanisme aritmia+ tetapi pemeriksaan ini dilakukan apabila ablasi kateter dipertimbangkan

2 % P en a. al a, sa na an # 3 + 3

-%asien dengan atrial ibrilasi pree7cited tidak b"leh diberikan secara intravena ,V n"dal agent bl"cker+ seperti aden"sin+ beta  bl"cker+ calcium channel bl"ckers+ dan dig"7in Sebaliknya+ jika pasien hem"dinamik stabil+ pr"cainamide intravena harus diberikan 6ika pasien tidak stabil+ kardi"versi arus searah harus dilakuk an

Sebagian besar pasien yang datang dengan SVT yang memiliki ,V-'T atau ,V'T , ri tm ia b er ga nt un g p ad a ,V n "d a l k "n du k si d an k ar e na i tu d ap at d ia kh ir i " le h transiently membl"kir k"nduksi ini

(9)

!ardi"versi listrik adalah met"de yang paling eekti untuk memulihkan irama sinus ! ar di "v e rs i S y nc hr "n i8 ed m ul ai 5 06 d ap at d ig un ak an s eg er a p ad a p as i en y a ng h ip "t en s i+ m em i li k i e de ma p ar u + m en ga la m i n ye r i d ad a d en ga n i sk e mi a+ a ta u sebaliknya tidak stabil 6ika ibrilasi atrium ada selama lebih dari 2::? jam+ menunda kardi"versi sampai pasien telah cukup antik"agulan untuk mencegah k"mplikasi tr"mb"emb"li

Short term pharmacological 

!etika SVT tidak diakhiri "leh manuver vagal+ manajemen jangka pendek melibatkan aden"sine dan @a channel bl"cker ,den"sine adalah "bat sh"rtacting yang berhasil menterminasi takikardi pada A0  kasus takikardia karena ,V-'T atau ,V'T *"sis aden"sine yang diberikan B12 mg secara $V 4ek samping khas aden"sin termasuk pembilasan+ nyeri dada+ dan dizziness  4ek ini bersiat sementara karena aden"sin memiliki .aktu paruh yang sangat pendek 1020 detik 

, lt er na ti  l ai n u nt uk p en g" ba ta n a ku t S VT a da la h  a c ha nn el b lo c e r  + s ep er ti verapamil dan diltia8em+ serta beta blocer  seperti met"pr"l"l atau esm"l"l Verapamil adalah @a channel bl"cker yang juga memiliki siat membl"kir ,V $a memiliki .aktu paruh lebih panjang dari aden"sin dan dapat membantu untuk mempertahankan irama sinus setelah penghentian SVT #al ini juga menguntungkan untuk mengendalikan laju ventrikel pada pasien dengan takiaritmia atrial *"sis Verapamil yang diberikan 510 mg $V atau diltia8em 0+25 C 0+5 mg/kgbb $V !eduanya diberikan saat aden"sine dan manuer vagal gagal

Long term pharmacological 

% il ih an t er ap i j an gk a p an ja ng u nt uk p as i en d en ga n S V T t er ga nt un g p ad a j en is takiaritmia yang terjadi dan rekuensi dan durasi epis"de+ serta gejala dan risik" yang terkait dengan aritmia (misalnya+ gagal jantung+ kematian mendadak) 9engevaluasi p as i en s e ca ra i nd iv id ua l+ d an p en g" ba ta n m en y es ua ik an t er ap i t er ba ik u nt uk takiaritmia tertentu

%asien dengan SVT a.alnya mungkin di"bati dengan @a channel bl"cker+ dig"7in+ serta betabl"cker !elas $,+ $@+ atau agen antiarrhythmic $$$ jarang digunakan karena keberhasilan Radio!reuency ablation

4 % Pen*,a1 ian a% A na (nesis

*alam menganamesis pasien dengan SVT+ klinisi harus mengetahui durasi dan rekuensi epis"de SVT+ "nset+ penyakit jantung sebelumnya+ dan halhal

(10)

yang dapat memicu terjadinya SVT (alk"h"l+ kaein+ pergerakan yang tiba tiba+ stress em"si"nal+ kelelahan+ dan peng"batan) ambaran ini dapat membedakan SVT dengan takiaritmia lainnya SVT memiliki "nset dan terminasi palpitasi yang tibatiba+ sedangkan sinus takikardi memiliki "nset yang mengalami percepatan ataupun perlambatan secara bertahap *engan adanya gejala yang khas pada anamnesis yaitu "nset yang tibatiba+ cepat+ palpitasi yang reguler+ dapat ditegakkan diagn"sis SVT tanpa dibutuhkannya pemeriksaan 4! berulang ,dapun pasien yang mengalami "nset SVT yang tidak tibatiba sering kali mengalami misdiagn"sis dengan gangguan panik

!arena keparahan gejala SVT tergantung pada adanya gangguan pada struktur janung atau hem"dinamik dari pasien+ pasien dengan SVT dapat m e mi li ki g ej al a k a rd i" pu lm "n er r in ga n a ta u b er a t % al pi ta s i d en ga n dizziness   merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada pasien SVT -yeri dada dapat dijumpai sekunder terhadap nadi yang cepat dan biasanya berkurang setelah terminasi dari takikardi

5 % P e (e ri ,s aa n & is i,

%emeriksaan isik umumnya terbatas pada kardi"vaskular dan respirasi %asien sering merasa terganggu dan mungkin takikardi satusatunya yang d ij um pa i p ad a p as ie n s eh at d an m em il ik i h em "d in am ik y an g b ai k S ed an gk an p ad a p as ie n y a ng m em il ik i g an gg ua n h em " di na m ik d ap at dijumpai takipneu dan hip"tensi+ cracles   dapat dijumpai pada auskultasi sekunder terhadap gagal jantung+ S dapat dijumpai dan pulsasi vena  jugula ris dap at te rli ha t %ad a pemer iksaan isik pada saa t epi s"de dapa t menunjukkan !rog sign   (pen"nj"lan vena jugularis+ gel"mbang yang timbul akibat k"ntraksi atrium terhadap katup trikuspid yang tertutup)

#"% Dia*n)sa Ke'era6a.an dan In.er7ensi a% %enurunan curah jantung

Tujuan  Setelah dilakukan tindakan kepera.atan selama 172: jam+ diharapkan curah jantung klien eekti

$ndikat"r 

a  Ta nd a v i ta l n "r m al

b *apat ment"lerir aktivitas+ tidak ada kelelahan c Tidak ada edema paru+ perier dan asites

d Tidak terjadi penuruan kesadaran e  , k ra l ha ng at + cr tD 2 de ti k

(11)

a 9"nit"r tanda vital+ aktivitas klien+ pernaasan+ kelelahan+ sesak naas+ s ua r a n a as + p "l a n a as + b al an c e c ai ra n+ r es p "n p as ie n t er ha da p peng"batan aritmia+ irama jantung dan bunyi jantung+ sian"sis perier+ bradikardi dan peningkatan sist"lik

b 4valuasi adanya nyeri dada

c ,tur peri"de latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan d ,njurkan untuk menurunkan stress

e 6elaskan pada pasien tujuan dari pemberian "ksigen

 !el"la pemberian "bat antiaritmia+ in"tr"pik dan vas"dilat"r untuk mempertahankan k"ntraktilitas jantung

b ketidakeektian p"la naas bd kelelahan+ suplai "2 tidak mencukupi

Tujuan  Setelah dilakukan tindakan kepera.atan selama 172: jam+ diharapkan p"la naas klien eekti

$ndikat"r 

a  t an da v it al n" rm al

b menunjukan jalan naas paten (tidak sesak+ irama naas+ rekuensi+ p"la naas n"rmal

c  t id ak a da p ur s ed l ip + m am p u m e n ge lu ar k an s pu tu m + d a p at b er n a as mudah+ tidak menggunakan "t"t bantu naas+tidak sian"sis+ suara naas vesikuler

$ntervensi

a 9"nit"r ''+ irama+ kedalaman dan usaha bernaas+ pergerakan dada+ lihat kesimetrisan+ menggunakan "t"t bantu pernaasan dan retraksi "t"t interc"stae dan supracalavicular+ dyspnue+ sian"sis+ auskultasi suara naas+ catat adanya suara tambahan seperti .hee8ing+ status E2+ "bservasi adanya hip"ventilasi

b %antau serangan + karakteristik dan batuk

c *"r"ng mengeluarkan sputum/skret pada saat batuk

d eri p"sisi semi ".ler

e uka jalan naas dengan head tlit chin lit+ ja. trust

 %asang may" dan sucti"n bila perlu

g eri pelembab udara

h !"lab"rasi pemberian br"nk"dilat"r

c -yeri akut berhubungan dengan suplai E2 yang tidak mencukupi

Tujuan  Setelah dilakukan tindakan kepera.atan selama 172: jam+ diharapkan p"la naas klien eekti

!riteria #asil

a 9elap"rkan nyeri berkurang+ tanda vital n"rmal b 3ajah tampak rileks

c *apat melakukan naas dalam d *apat mengenali serangan nyeri $ntervensi

(12)

a !aji nyeri meliputi l"kasi+ karakteristik+ serangan+ durasi+ kualitas+ rekuensi b 9"nit"r tandatanda vital selama nyeri

c Ebservasi isyarat n"nverbal adanya ketidaknyaman terutama yang tidak dapat diungkapkan

d #ilangkan akt"rakt"r presipitasi penyebab nyeri (kelelahan+ kurang pengetahuan) e ,jarkan teknik n"narmak"l"gi (47 k"mpres hangat+ %ijat leher dan punggung

belakang+ naas dalam

 ,njurkan untuk tidur/istirahat untuk meredakan nyeri

g !aji perubahan tingkat nyeri pada klien sesudah dan sebelum intervensi h !"lab"rasi pemberian analgesik jika kualitas nyeri intens sesuai indikasi

(13)

*,FT,' %;ST,!,

1 Elgin+ 6erey 4+ *"uglas % Gipes Tachyarrhythmias raun.aldHs #eart *isease , Te7b""k " @ardi"vascular 9edicine -inth 4diti"n %age ?BAA

2 3ang+ %aul 6 dan -, 9ark 4stes $$ #upraventricular Tachycardia 3ebsite http//circahaj"urnals"rg/c"ntent/10B/25/20B  ,ccessed Ect"ber 1B+ 201

 *elacreta8+ 4tienne #upraventricular Tachycardia 3ebsite

http//.../nejm"rg/d"i/ull/10/105B/-469ep0511:5 ,ccessed Ect"ber 1B+ 201

: 9edi+ @ar"lin 6"nathan 9 !alman+ dan Saul  Freedman #upraventricular Tachycardia.   3ebsite http//...miac"mau/public/issue/1A0I05I0200A/med10>I2>Imhtml ,ccessed Ect"ber 1B+ 201

5 ugneja+ 9"nika %aroxysmal #upraventricular Tachycardia  3ebsite http//emedicinemedscapec"m/article/15BB>0"vervie.  ,ccessed Ect"ber 1B+ 201

Referensi

Dokumen terkait

Akar penyebab rendahnya keaktifan siswa kelas VII H SMP N 2 Colomadu adalah guru matematika yang kurang menarik dalam memberikan materi sehingga membuat siswa menjadi

&#34;erangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak,  pada saat klien sedang melakukan akti'itas. :iasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang

dl pada minggu pertama. emo emoglobi globin kuran n kurang dari 1, gr ' dl.. Bayi den Bayi dengan idr gan idrops saat lah ops saat lahir. Bayi pada Bayi pada resiko t

t#rgantung antig#n ( antigent  independent ) dan taha yang t#rgantung anrig#nt (antigent dependent ) Pada taha &#34;- s# indu... s#au m#naati

1indakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri akut adalah mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang mun'ul&#34;, menetapkan respon

saat maaghn!a agar tidak sering kam&#34;uh. +alam keluarga Tn.R #uga !ang mengeluh sakit % istri Tn. R !aitu N!.R mengatakan mengalami pen!akit darah tinggi dan mempun!ai pen!akit

Nyeri kronis yang terjadi setelah suatu cidera atau proses penyakit diduga terjadi karena ujung-ujung saraf yang normalnya hanya mentransmisikan stimulus yang sangat

 Sedangkan menurut Nelson 2007, penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti