Laporan Keuangan Konsolidasi
Dengan Laporan Auditor Independen
Periode Enam Bulan Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode 2003
(Review Dan Tidak Diaudit)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 JUNI 2004
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE 2003 (REVIEW DAN TIDAK DIAUDIT)
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasi………. 1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi………... 4-5
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasi... 6
Laporan Arus Kas Konsolidasi….………. 7-8 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi………. 9-62
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-2955
Para Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Barito Pacific Timber Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Barito Pacific Timber Tbk (Perusahaan) dan Anak perusahaan (“Grup”) tanggal 30 Juni 2004, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan defisiensi modal konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Grup. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa Anak perusahaan tertentu yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva sekitar Rp675,3 miliar pada tanggal 30 Juni 2004 serta laba bersih sekitar Rp3,6 miliar untuk periode 2004. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan asosiasi, yang penyertaannya disajikan dalam laporan keuangan terlampir dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Nilai tercatat penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sekitar Rp88,8 miliar pada tanggal 30 Juni 2004, dan bagian atas rugi bersih perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sekitar Rp113,9 miliar untuk periode 2004. Laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh berkaitan dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan untuk perusahaan tersebut, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Barito Pacific Timber Tbk dan Anak perusahaan tanggal 30 Juni 2004, dan hasil usaha serta arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Grup akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Grup serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Grup untuk menghadapi kondisi tersebut. Kondisi ekonomi tersebut telah menyebabkan meningkatnya beban produksi Grup dan kondisi sosial dan politik di areal hak pengusahaan hutan tertentu sehingga mempengaruhi kelancaran pengadaan bahan baku (log) yang digunakan untuk kegiatan usaha. Seperti dijelaskan dalam Catatan 12 dan 17, sampai dengan tanggal laporan auditor independen, walaupun Grup telah merestrukturisasi sebagian besar pinjaman dalam dolar Amerika Serikat dan obligasi yang telah jatuh tempo dan gagal bayar (default), Grup masih dalam proses negosiasi untuk merestrukturisasi pinjaman dalam dolar Amerika Serikat lainnya yang juga telah jatuh tempo. Pada tanggal 30 Juni 2004, laporan keuangan konsolidasi Grup menyajikan defisit sekitar Rp3 triliun dan jumlah kewajiban lancar konsolidasi melebihi jumlah aktiva lancar konsolidasi sekitar Rp1 triliun. Hal-hal tersebut, dan hal lainnya yang dijelaskan dalam Catatan 27, menyebabkan adanya ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Grup untuk melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan apakah Grup akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya.
Laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2003 telah kami review dan laporan kami atas laporan keuangan tersebut, bertanggal 29 Agustus 2003, berisi pernyataan bahwa kami tidak mengetahui adanya modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan konsolidasi tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Namun, suatu review sangat terbatas lingkupnya dibandingkan dengan audit dan tidak memberikan dasar bagi kami untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Indrajuwana Komala Widjaja NIAP 98.1.0511
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,3 41.820.352.558 77.128.999.907
Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp28.604.828.894 pada periode 2004 dan 2e,2f,4,
Rp10.967.137.472 pada periode 2003 5,17
Pihak ketiga 60.166.591.742 83.395.223.273
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.375.811.060 162.002.479.872
Piutang lain-lain 147.102.797.246 105.782.848.948
Persediaan - bersih 2g,6,17 252.741.463.870 481.976.283.243
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2d,2h,16 56.193.659.120 89.101.740.114
Jumlah Aktiva Lancar 572.400.675.596 999.387.575.357
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa 2e,5,7 792.009.782.113 767.602.693.098
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,16 162.103.953.324 254.203.360.950
Penyertaan saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan penyertaan saham sebesar Rp4.494.000.000
pada periode 2003 2b,7 429.810.561.334 580.043.093.383
Hutan Tanaman Industri 2i,8 97.575.559.391 410.348.909.391
Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan 2i,8 55.391.407.484 121.391.045.243
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sejumlah Rp990.403.747.914
pada periode 2004 dan Rp1.059.346.505.821 2j,2k,2l,
pada periode 2003 9,17 385.935.734.972 560.351.521.330
Deposito yang dijaminkan 2c,10 54.129.335.812 47.437.376.696
Klaim atas kelebihan pembayaran
pajak penghasilan 2q,16 1.163.520.427 6.837.777.870
Piutang subordinasi 2e,5 753.200.000.000 662.799.996.686
Biaya pengelolaan Hak Pengusahaan
Hutan - bersih 2m,11 10.335.164.234 11.716.138.039
Aktiva tidak lancar lainnya 2b,2j,24d 8.373.410.381 52.126.221.281
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2.750.028.429.472 3.474.858.133.967
JUMLAH AKTIVA 3.322.429.105.068 4.474.245.709.324
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek 12 362.477.500.000 329.172.500.000
Hutang usaha 13 287.112.928.647 428.600.550.499
Hutang lain-lain dan uang muka yang diterima 2r 202.149.490.137 129.603.092.342
Biaya masih harus dibayar 12,14,17 536.433.670.840 1.311.680.809.371
Hutang pajak 2q,16 69.620.817.046 132.456.924.135
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun:
Pinjaman 2u,4,6,
8,9,17 37.939.057.153 918.340.901.215
Hutang obligasi 2n,17 44.550.625.000 60.000.000.000
Sewa guna usaha 2k 1.148.996.432 2.426.354.793
Jumlah Kewajiban Lancar 1.541.433.085.255 3.312.281.132.355
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan istimewa 2e,5 73.969.352.098 77.176.004.151
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Pinjaman 2u,4,6,
9,17 581.949.757.479 516.298.344.512
Hutang obligasi 2n,17 400.000.000.000 444.550.625.000
Obligasi konversi 2u,17 537.596.500.000 473.073.500.000
Kewajiban pembayaran di masa
depan atas pinjaman
yang direstrukturisasi 2u,17 495.708.789.624 484.328.401.960
Akumulasi rugi Anak Perusahaan 7 263.179.408.374 -
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,16 24.339.731.030 27.932.195.832
Akrual atas estimasi biaya pesangon, penghargaan masa kerja dan
ganti kerugian - bersih 2s,15 92.251.149.387 54.055.250.516
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2.468.994.687.992 2.077.414.321.971
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b 2.258.125.727 5.581.059.322
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
DEFISIENSI MODAL
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham
Modal dasar - 4.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
2.617.459.794 saham pada
periode 2004 dan 2.613.512.626
saham pada periode 2003. 1b,18 2.617.459.794.000 2.613.512.626.000
Tambahan modal disetor - agio saham 1b 1.124.528.702.000 1.124.528.702.000
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2j 944.040.711 944.040.711
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi 2b,7 582.962.691.591 582.962.691.591
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 2o,7 (2.047.743.235.574) (2.049.743.235.574)
Defisit
Sudah ditentukan penggunaannya 40.000.000.000 40.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya (3.008.408.786.634) (3.233.235.629.052)
Bersih (2.968.408.786.634) (3.193.235.629.052)
Defisiensi Modal - Bersih (690.256.793.906) (921.030.804.324)
KEWAJIBAN DAN
DEFISIENSI MODAL - BERSIH 3.322.429.105.068 4.474.245.709.324
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2004 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode 2003
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
PENJUALAN BERSIH 2e,2r,5,
19 699.497.462.796 1.078.477.815.379
BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2r,2s,
5,9,15,20 570.493.821.241 1.077.403.382.833
LABA KOTOR 129.003.641.555 1.074.432.546
PENDAPATAN SEWA DAN LAINNYA 2e,2r,5 6.485.168.478 5.691.722.617
BEBAN USAHA 2r,2s,9,
15,21
Penjualan 18.257.514.140 20.834.405.074
Umum dan administrasi 101.842.772.852 126.989.121.371
Jumlah Beban Usaha 120.100.286.992 147.823.526.445
LABA (RUGI) USAHA 15.388.523.041 (141.057.371.282)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 2e,2r,5,
22 42.751.308.419 38.496.801.657
Bagian atas rugi bersih perusahaan
asosiasi - bersih 2b,7 (113.878.178.520) (89.007.652.790)
Selisih kurs - bersih 2p (117.083.806.932) 65.665.282.818
Beban keuangan 2r,22 (74.746.447.468) (191.974.068.549)
Lain-lain - bersih 2r,9 (21.745.263.762) (19.369.868.282)
Beban Lain-lain - Bersih (284.702.388.263) (196.189.505.146)
RUGI SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (269.313.865.222) (337.246.876.428) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2q,16
Periode berjalan (3.322.689.736) (2.730.868.385)
Tangguhan 11.364.298.287 53.734.602.597
Bersih 8.041.608.551 51.003.734.212
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2004 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode 2003
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN (261.272.256.671) (286.243.142.216) HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b 1.135.842.772 142.994.200
RUGI ANAK PERUSAHAAN
SEBELUM AKUISISI - 30.718.158.873
RUGI BERSIH (260.136.413.899) (255.381.989.143)
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 2v (99) (98)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASI Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode 2003 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Selisih Selisih Modal Proforma Defisit Transaksi
Nilai Transaksi
dari Transaksi
Modal Tambahan Modal Selisih Penilaian Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Restrukturisasi Sudah Belum Ditempatkan dan Disetor - Kembali Perusahaan Entitas Entitas Ditentukan Ditentukan Defisiensi Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Asosiasi Sepengendali Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Bersih Modal - Bersih
2003 (Review dan Tidak Diaudit)
Saldo 1 Januari 2003 2.577.988.116.000 1.124.528.702.000 944.040.711 582.962.691.591 - (121.621.076.701) 40.000.000.000 (2.977.853.639.909) (2.937.853.639.909) 1.226.948.833.692
Penambahan saham dari
hasil restrukturisasi
pinjaman 18 35.524.510.000 - - - - - - 35.524.510.000
Modal proforma dari
transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 2o,7 - - - 121.621.076.701 - - - 121.621.076.701
Selisih dari transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali 2o,7 - - - - (2.049.743.235.574) - - - - (2.049.743.235.574)
Rugi bersih periode 2003
(Enam bulan) - - - - (255.381.989.143) (255.381.989.143) (255.381.989.143) Saldo 30 Juni 2003 2.613.512.626.000 1.124.528.702.000 944.040.711 582.962.691.591 (2.049.743.235.574) - 40.000.000.000 (3.233.235.629.052) (3.193.235.629.052) (921.030.804.324) 2004 Saldo 1 Januari 2004 2.617.459.794.000 1.124.528.702.000 944.040.711 582.962.691.591 (2.047.743.235.574) - 40.000.000.000 (2.748.272.372.735) (2.708.272.372.735) (430.120.380.007)
Rugi bersih periode 2004
(Enam bulan) - - - - (260.136.413.899) (260.136.413.899) (260.136.413.899)
Saldo 30 Juni 2004 2.617.459.794.000 1.124.528.702.000 944.040.711 582.962.691.591 (2.047.743.235.574) - 40.000.000.000 (3.008.408.786.634) (2.968.408.786.634) (690.256.793.906)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2004 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode 2003
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 693.445.134.005 1.165.442.256.323
Pembayaran kas kepada pemasok
dan karyawan (468.148.765.352) (1.025.705.799.703)
Kas yang dihasilkan dari operasi 225.296.368.653 139.736.456.620
Pembayaran beban usaha (105.100.178.523) (255.833.473.653)
Pembayaran beban bunga (74.618.538.385) (11.840.530.127)
Pembayaran pajak penghasilan dan
pajak pertambahan nilai (3.722.689.736) (13.848.441.170)
Lain-lain - bersih 8.586.746.112 29.009.955.887
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 50.441.708.121 (112.776.032.443)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga 2.702.231.624 2.507.370.130
Perolehan aktiva tetap (7.253.146.459) (13.370.642.015)
Penambahan hutan tanaman industri dalam
pengembangan - bersih (3.117.875.189) (6.240.079.015)
Pembayaran uang muka 24d - 12.997.500.000
Penurunan deposito yang dijaminkan - 13.833.388.669
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (7.668.790.024) 9.727.537.769
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Peningkatan (penurunan) piutang/hutang
hubungan istimewa dan lain-lain (38.201.823.206) 76.963.717.786
Pembayaran hutang sewa guna usaha (3.704.425.000) (635.876.811)
Pembayaran dana reboisasi (770.941.076) (4.500.000.000)
Penambahan piutang subordinasi - (13.833.388.669)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (42.677.189.282) 57.994.452.306
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS 95.728.815 (45.054.042.368)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 41.724.623.743 122.183.042.275
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 41.820.352.558 77.128.999.907
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2004 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode 2003
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2003
(Review dan
Catatan 2004 Tidak Diaudit)
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Penerbitan obligasi konversi sehubungan dengan
restrukturisasi pinjaman 17 - 25.683.500.000
Pembayaran saldo kewajiban yang timbul dari akuisisi
dengan piutang hubungan istimewa - 80.499.760.952
Penerbitan saham sehubungan dengan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan
PT Barito Pacific Timber Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 624 tanggal 19 Oktober 1979. Pada tanggal
28 Juni 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 22 tanggal 20 Desember 2002, mengenai perubahan modal dasar Perusahaan dari 3.000.000.000 saham menjadi 4.000.000.000 saham masing-masing dengan nilai nominal Rp1.000 per saham (Catatan 18). Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (dahulu Menteri Kehakiman)
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-24630 HT.01.04 TH.2002 tanggal
23 Desember 2002.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri dan perdagangan serta pengusahaan/eksploitasi hasil hutan, yang meliputi industri kayu lapis, particle board, woodworking (sawmill) dan perdagangan ekspor dan impor. Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri kayu lapis, particle board, sawmill serta eksploitasi hasil hutan. Perusahaan memulai produksi komersialnya sejak tahun 1983. Perusahaan berkedudukan di Banjarmasin, dengan kantor pusat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62 - 63, Jakarta 11410, sedangkan lokasi pabriknya berlokasi di Jelapat, Banjarmasin dan Kuala Dua Kumpai, Pontianak.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak 1 saham untuk setiap 1 saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham atau dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Selanjutnya, masing-masing pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan 1.177.988.116, 35.524.510 dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan. Seluruh saham Perusahaan tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (Catatan 18).
Pada tanggal 25 Juni 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan jumlah nominal sebesar Rp400.000.000.000, yang telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Juli 1997 (Catatan 17).
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
% Pemilikan Efektif/Hak Suara Jumlah Aktiva
(Langsung dan Tidak Langsung) (dalam Miliar Rupiah)
2003 Tahun Beroperasi 2003 (Review dan Tempat Secara (Review dan
Anak Perusahaan 2004 Tidak Diaudit) Kedudukan Bidang Usaha Utama/Produk Komersial 2004 Tidak Diaudit)
PT Tunggal Agathis Indah
Wood Industries 100,00 100,00 Ternate Pengusahaan hutan dan
industri pengolahan kayu 1986 237 366 PT Mangole Timber
Producers 100,00 100,00 Ambon Pengusahaan hutan dan
industri pengolahan
kayu 1983 679 742 PT Binajaya Rodakarya 100,00 100,00 Banjarmasin Lem (perekat) 1992 192 184 PT Wiranusa Trisatrya 100,00 100,00 Ambon Lem (perekat) 1991 195 218 PT Griya Idola 1)
99,99 99,99 Jakarta Pembangunan, pemilikan
dan pengelolaan gedung
perkantoran (properti) 1991 73 66 PT Musi Hutan Persada 39,55 54,00 Sumatra Hutan Tanaman Industri 1999 940 841
Selatan
PT Kirana Cakrawala 3) 60,00 60,00 Ternate Hutan Tanaman Industri 2003 29 31
PT Kalpika Wanatama 1) 60,00 60,00 Ambon Hutan Tanaman Industri 2003 44 45
PT Rimba Equator Permai 60,00 60,00 Pontianak Hutan Tanaman Industri
(Catatan 24c) -*)
9 9
PT Anangga Pundinusa 2) 60,00 60,00 Samarinda Hutan Tanaman Industri
(Catatan 24c) -*) 30 28
*)
sedang dalam tahap pengembangan.
1)
dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan melalui PT Mangole Timber Producers.
2)
dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan melalui PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood.
3)
dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan melalui PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries.
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 adalah
sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Prajogo Pangestu - Komisaris Utama Juhannes Djalimin - Direktur Utama Harlina Tjandinegara - Komisaris Agus Salim Pangestu - Wakil Direktur Utama
Soedibyo - Komisaris Andito Ario Bismo - Direktur
Pamudji - Komisaris Independen Tjong Bunardi - Direktur Didi Achdijat - Komisaris Independen Andria Bachrudin - Direktur
Salwati Agustina - Direktur
Simon Nurgiri Simansjah - Direktur
Henky Susanto - Direktur
Jumlah remunerasi bruto untuk anggota komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar Rp5,3 miliar dan Rp4,8 miliar masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003.
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 masing-masing adalah 12.336 orang dan 17.259 orang (tidak diaudit).
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan)
e. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan (Tidak Diaudit)
Pada tanggal 30 Juni 2004, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik Perusahaan dan Anak perusahaan yang belum berakhir masa konsesinya adalah 1.133.296 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 625.615 hektar. Sesuai catatan Perusahaan dan Anak perusahaan, rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
Masa Sisa Masa Virgin
Luas HPH HPH Forest
No. dan Tanggal SK HPH Lokasi (Hektar) (Tahun) (Tahun) (Hektar)
Perusahaan:
- Wilayah Banjarmasin:
Unit HPH II Kalimantan Tengah 64.000 20 81/12 39.337
SK No. 818/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992
Unit HPH IV Kalimantan Tengah 105.000 20 19/12 49.894
SK No. 096/Kpts-II/1989 17 Februari 1989
Anak Perusahaan:
- PT Tunggal Yudi Sawmill
Plywood (TYSP):
Unit HPH IV Papua 273.000 20 113/12 224.113
SK No. 489/Kpts-II/1995 14 September 1995
- PT Tunggal Agathis Indah
Wood Industries (TAIWI):
Unit HPH I Maluku 160.000 20 36/12 43.661
SK No. 817/Kpts-II/1992 Utara
19 Agustus 1992 (Adendum)
Unit HPH II (Catatan 27) Maluku 42.300 20 710/12 26.800
SK No. 394/Kpts-II/1992 Utara
22 April 1992
Unit HPH III (Catatan 27) Gorontalo 55.000 20 76/12 21.409
SK No. 929/Kpts-II/1991 17 Desember 1991
- PT Mangole Timber
Producers (MTP):
Unit HPH I Maluku 46.066 20 76/12 16.800 *
SK No. 192/Kpts-II/1998 Utara
27 Februari 1998
Unit HPH II (Catatan 27) Maluku 101.800 20 56/12 61.553
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan)
e. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan (Tidak Diaudit) (lanjutan)
Masa Sisa Masa Virgin
Luas HPH HPH Forest
No. dan Tanggal SK HPH Lokasi (Hektar) (Tahun) (Tahun) (Hektar)
- PT Mangole Timber
Producers (MTP):
Unit HPH V (Catatan 27) Maluku 66.600 20 76/12 34.566
SK No. 30/Kpts-II/1997 13 Januari 1997 (Adendum)
Unit HPH VI (Catatan 27) Papua 150.000 20 15/12 89.372 *
SK No. 368/Kpts-IV/1985 7 Desember 1985 Jumlah 1.133.296 625.615
Ket. *) Dalam proses penyerahan kembali kepada pemerintah.
Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan SK No. 09/Menhut-II/2004 tanggal 7 Januari 2004 telah mencabut SK No. 490/kpts-II/1995 tanggal 14 September 1995 tentang pemberian Hak Pengusahaan Hutan (unit HPH V) dengan luas 228.000 hektar kepada PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries.
Selanjutnya, Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu masing-masing juga telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk menyerahkan kembali areal HPH yang dimiliki, untuk memenuhi kepentingan masyarakat atas lahan dalam areal HPH tersebut. Areal HPH tersebut terdiri dari:
Luas (hektar)
Unit HPH IV milik Perusahaan 105.000
Unit HPH I milik MTP 46.066
Unit HPH VI milik MTP
150.000 Sampai dengan tanggal 10 September 2004, penyerahan kembali areal HPH tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan surat persetujuan dari pihak yang berwenang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta peraturan dan pedoman penyajian laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan-perusahaan publik.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas (Catatan 2b), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (Catatan 2g) dan aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku (Catatan 2j).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 1c.
Saldo akun dan transaksi-transaksi yang material antar Perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Selisih lebih antara biaya perolehan penyertaan saham dan bagian Perusahaan atas nilai aktiva bersih Anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar Lainnya di neraca konsolidasi) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 10 sampai 20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian goodwill selama 10 sampai 20 tahun tersebut adalah karena pada umumnya Anak perusahaan tersebut mempunyai prestasi usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 1 (satu) sampai 2 (dua) dekade. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan”.
Penyertaan saham Perusahaan dan Anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih dan dikurangi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi garis lurus atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi pemilikan Perusahaan dan Anak perusahaan atas nilai aktiva bersih perusahaan asosiasi pada tanggal perolehan. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Dolar AS, yaitu PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (Catatan 7), dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata Bank Indonesia selama periode berjalan, yaitu Rp8.689 dan Rp8.729 per US$1, masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003. Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara harga perolehan dengan nilai bersih aktiva anak perusahaan/perusahaan asosiasi sehubungan dengan perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang disebabkan oleh transaksi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/perusahaan asosiasi dicatat sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi” dan disajikan sebagai bagian dari “Defisiensi Modal” pada neraca konsolidasi.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Penyertaan saham yang dimiliki oleh Perusahaan dan/atau Anak perusahaan dengan pemilikan kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
c. Setara Kas
Deposito berjangka dan penempatan jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak terbatas penggunaannya disajikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang dijaminkan dan telah ditentukan penggunaannya untuk proyek tertentu disajikan sebagai bagian “Aktiva Tidak Lancar” (Catatan 10).
d. Investasi Jangka Pendek
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan untuk hutang jangka pendek dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek.
e. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan 5 atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing debitur pada akhir periode.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama untuk barang jadi, suku cadang dan bahan pembantu, serta metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya. Penyisihan dibentuk, jika ada, untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Hutan Tanaman Industri
Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI), seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai “Hutan Tanaman Industri Dalam Pengembangan”. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus.
Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi “Biaya Pinjaman”, beban bunga yang terjadi dari
pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek Hutan Tanaman Industri dikapitalisasi ke dalam “Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan”. Kapitalisasi bunga dihentikan pada saat Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan siap menghasilkan dan dipindahkan ke dalam akun Hutan Tanaman Industri.
j. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan terutama dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 5 - 20
Mesin, peralatan dan alat-alat berat 4 - 15
Perabotan dan peralatan kantor 4 - 5
Kendaraan 4 - 15
Aktiva tetap tertentu milik beberapa Anak perusahaan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda. Nilai buku aktiva tetap Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 0,48% dan 0,80% masing-masing dari nilai buku aktiva tetap konsolidasi masing-masing pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003. Jumlah tersebut tidak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang
dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuran - pematokan - pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah/hak atas tanah. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut, yang disajikan sebagai bagian “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi sesuai masa berlakunya hak atas tanah terkait yaitu antara 20 sampai 30 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak disusutkan/diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dalam akun “Aktiva Tetap” di neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Aktiva Tetap (lanjutan)
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16, “Aktiva Tetap” dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
k. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi yang disyaratkan. Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dalam “Aktiva Tetap”), dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan pada aktiva tetap pemilikan langsung.
l. Penurunan Nilai Aktiva
Nilai aktiva ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai aktiva yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat
dipulihkan.
m. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan (HPH) yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
n. Biaya Emisi Obligasi
Sesuai Peraturan No.VIII.G.7 yang diterbitkan oleh BAPEPAM, efektif 1 Januari 2000, saldo biaya emisi efek obligasi disajikan sebagai pengurang langsung atas hasil emisi obligasi yang bersangkutan. Pada tahun 2002, biaya emisi obligasi telah diamortisasi seluruhnya.
o. Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, saham, kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan)
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi antar entitas sepengendali disajikan sebagai akun “Selisih dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari defisiensi modal pada neraca konsolidasi.
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada laba rugi periode berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, kurs mata uang asing yang digunakan masing-masing adalah Rp9.415 dan Rp8.285 per US$1, Rp11.384 dan Rp9.476 per EUR1 serta Rp5.485 dan Rp4.716 per SIN$1.
q. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Hutang pajak tangguhan dicatat dengan menggunakan metode hutang untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aktiva dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Aktiva pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29/1996 tanggal 18 April 1996, penghasilan atas persewaan bangunan dari Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 6% dari jumlah bruto harga sewa. Selanjutnya, efektif tanggal 1 Mei 2002, berdasarkan PP No. 5/2002 tanggal 23 Maret 2002, tarif pajak penghasilan tersebut diubah menjadi 10% dari jumlah bruto harga sewa.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal sedangkan untuk penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan sewa dan jasa yang diperoleh Anak perusahaan diakui berdasarkan metode akrual sesuai dengan masa sewa. Pendapatan sewa dan jasa yang diterima di muka namun belum jatuh tempo dikelompokkan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan disajikan dalam akun “Hutang Lain-lain dan Uang Muka yang Diterima” di neraca konsolidasi dan akan diakui sebagai pendapatan pada waktu sewa dan jasa diserahkan. Beban diakui saat beban tersebut terjadi.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Kesejahteraan Karyawan
Perusahan mencatat estimasi kewajiban untuk Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian Karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, yang menggantikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 (Kep-150) tanggal 20 Juni 2000.
Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada Undang-undang No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Penyisihan berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 meliputi biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu. Penyisihan sehubungan biaya jasa lalu, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang memenuhi syarat. Jumlah estimasi kewajiban (terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya jasa kini) setelah dikurangi dengan jumlah yang tidak diamortisasi atas biaya jasa lalu yang ditangguhkan disajikan sebagai “Akrual atas Estimasi Biaya Pesangon Penghargaan masa Kerja dan Ganti Kerugian - bersih” pada neraca.
t. Informasi Segmen
Berdasarkan PSAK No. 5, “Pelaporan Segmen”, perusahaan publik diharuskan untuk mengungkapkan informasi segmen pada laporan keuangannya yang lebih terperinci untuk mengidentifikasikan segmen usaha dan geografis.
Perusahaan bergerak dalam bidang pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu, sedangkan Anak perusahaan terutama bergerak dalam bidang pengusahaan hutan dan pengolahan kayu, industri perekat serta pembangunan, pemilikan dan pengelolaan gedung perkantoran. Bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari Perusahaan dan Anak perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis produk/jasa yang dihasilkan Perusahaan dan Anak perusahaan. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan segmen geografis. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 23.
u. Restrukturisasi Pinjaman Bermasalah
Restrukturisasi pinjaman bermasalah dicatat sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”. Keuntungan restrukturisasi pinjaman diakui apabila nilai tercatat hutang, setelah diperhitungkan dengan penyelesaian pinjaman, yang antara lain, melalui penerbitan saham Perusahaan, lebih besar dari jumlah pembayaran kas di masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan pinjaman, tanpa memperhitungkan nilai tunainya (Catatan 17). Seluruh pembayaran kas yang dibayar dianggap sebagai pengurangan nilat tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui sejak saat restrukturisasi hingga jatuh temponya.
v. Rugi Bersih Per Saham Dasar
Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang bersangkutan, yaitu 2.617.459.794 saham pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2.608.409.658 saham pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2003.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Rugi Bersih Per Saham Dasar (lanjutan)
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan, setelah memperhitungkan dampak retroaktif atas asumsi bahwa seluruh hutang obligasi konversi telah dikonversikan pada saat terjadinya sesuai dengan ketentuan konversi yang ditetapkan (Catatan 17). Tidak terdapat laba (rugi) bersih per saham dilusian yang dihitung dan disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
2003 (Review dan 2004 Tidak Diaudit) Kas 4.461.915.839 6.232.336.411 Bank Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.223.946.906 21.068.823.576
PT Bank Central Asia Tbk 1.413.955.330 2.988.458.134
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 885.727.389 896.985.055
Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$1.131.335
pada periode 2004 dan US$1.438.791
pada periode 2003) 10.651.615.055 11.924.513.270
PT Bank Central Asia Tbk (US$38.992
pada periode 2004 dan US$246.234
pada periode 2003) 367.438.239 2.040.051.196
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 684.079.685 387.929.219
Jumlah Kas di Bank 21.226.762.604 39.306.760.450
Setara Kas
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.766.499.115 25.279.669.109
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 3.079.433.937
PT Bank Central Asia Tbk - 2.000.000.000
Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$145.000
pada periode 2004 dan 2003) 1.365.175.000 1.230.800.000
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka Rupiah berkisar antara 5,75% sampai 6,88% per tahun dan 9,50% sampai 14,50% per tahun, masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, serta 0,70% sampai 1,00% per tahun dan 2,25% per tahun masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 atas deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS.
4. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
2003 (Review dan 2004 Tidak Diaudit) Pihak ketiga: Ekspor 55.387.618.743 72.372.390.321 Lokal 22.453.812.351 21.155.706.420
Jumlah - pihak ketiga 77.841.431.094 93.528.096.741
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (17.674.839.352) (10.132.873.468)
Pihak ketiga - bersih 60.166.591.742 83.395.223.273
Pihak hubungan istimewa:
PT Green Delta 10.095.725.538 10.095.725.538
PT Jabar Utama Wood Industry 8.261.276.882 9.467.851.865
PT Kampari Wood Industries 3.577.607.748 5.178.647.227
PT Nansari Prima Plywood 2.702.264.889 2.715.239.390
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper - 133.492.299.865
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 668.925.545 1.886.979.991
Jumlah - pihak hubungan istimewa 25.305.800.602 162.836.743.876
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (10.929.989.542) (834.264.004 )
Pihak hubungan istimewa - bersih 14.375.811.060 162.002.479.872
Piutang Usaha - Bersih 74.542.402.802 245.397.703.145
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang dan umur masing-masing piutang pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Ekuivalen Jumlah 2004 Rupiah Jumlah dalam Rupiah dalam Rupiah
Belum jatuh tempo 1.008.239.340 US$ 5.390.028 50.747.115.802 51.755.355.142
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 2.794.882.031 183.175 1.724.597.037 4.519.479.068 31 - 60 hari 560.200 187.603 1.766.280.739 1.766.840.939 61 - 90 hari 6.614.000 7.256 68.317.311 74.931.311 Lebih dari 90 hari 34.391.463.398 1.130.023 10.639.161.838 45.030.625.236
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Mata Uang Asing
Ekuivalen Jumlah 2003 (Review dan Tidak Diaudit) Rupiah Jumlah dalam Rupiah dalam Rupiah
Belum jatuh tempo 3.245.418.752 US$ 24.694.121 204.185.252.415 207.430.671.167
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 1.790.963.611 428.591 3.545.315.488 5.336.279.099 31 - 60 hari - 41.089 340.421.619 340.421.619 61 - 90 hari - 36.279 300.567.373 300.567.373 Lebih dari 90 hari 25.047.024.840 1.449.296 17.909.876.519 42.956.901.359
Jumlah 30.083.407.203 US$ 26.649.376 226.281.433.414 256.364.840.617
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (10.967.137.472)
Bersih 245.397.703.145
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2003
(Review dan
2004 Tidak Diaudit)
Pihak Ketiga
Saldo awal periode 17.373.088.354 9.746.616.956
Perubahan selama periode berjalan:
Penambahan penyisihan 301.750.998 386.256.512
Saldo akhir periode 17.674.839.352 10.132.873.468
Pihak hubungan Istimewa
Saldo awal periode 10.929.989.542 834.264.004
Perubahan selama periode berjalan:
Penambahan penyisihan - -
Saldo akhir periode 10.929.989.542 834.264.004
Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang mengalami kesulitan keuangan akibat menurunnya kegiatan usaha pihak hubungan istimewa tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Piutang usaha tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak atas harta secara fidusia untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 17).
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi keuangan dan dagang dengan beberapa perusahaan tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, terutama penjualan kayu olahan, pembelian kayu bulat (Catatan 24b) dan bahan pembantu yang umumnya dilaksanakan dalam kisaran tingkat harga dan bunga seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Perusahaan dan Anak perusahaan membebani bunga atas piutang dalam mata uang Rupiah yang berasal dari transaksi keuangan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu dengan tingkat bunga rata-rata 8% per tahun dari saldo rata-rata tiap bulan, sedangkan piutang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (PT Barito Pacific Lumber (BPL), PT Tunggal Setia Pratama (TSP), PT Sangkulirang Bhakti dan PT Delta Mustika) dikenakan bunga sebesar 4% per tahun pada periode 2004.
Piutang dan hutang yang timbul dari transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan dalam aktiva tidak lancar dan kewajiban tidak lancar dalam neraca konsolidasi. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Akun Jumlah yang Bersangkutan (%)
2003 2003 (Review dan (Review dan 2004 Tidak Diaudit) 2004 Tidak Diaudit)
Penjualan Bersih
PT Jabar Utama Wood Industry 25.430.719.482 55.391.944.538 3,64 5,14 PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper - 258.381.166.929 - 23,96 Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 miliar) - 430.480.135 - 0,03
Jumlah 25.430.719.482 314.203.591.602 3,64 29,13
Penghasilan dari Transaksi Keuangan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
(Catatan 7) 17.742.495.135 15.440.722.776 41,51 40,11
PT Barito Pacific Lumber (BPL) 14.725.416.060 10.147.058.493 34,44 26,36 PT Tunggal Setia Pratama 4.519.741.521 3.469.160.930 10,57 9,01 PT Musi Hutan Persada 2.053.232.020 3.113.823.855 4,80 8,09 PT Delta Mustika 1.789.555.759 1.787.191.967 4,18 4,64 PT Aya Yayang Indonesia 1.270.888.844 1.274.371.155 2,98 3,31 Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 miliar) 979.476 872.411.180 - 2,27
Jumlah 42.102.308.815 36.104.740.356 98,48 93,79
Pendapatan Sewa dan Lainnya
PT Chandra Asri 1.709.205.600 1.711.118.100 26,36 30,06 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.348.499.040 1.335.076.880 20,79 23,46 Jumlah 3.057.704.640 3.046.194.980 47,15 53,52
Pembelian Kayu Bulat
PT Bhakti Barito Agratama Persada 16.352.211.876 7.692.208.750 5,92 1,82 PT Aya Yayang Indonesia 6.947.324.993 - 2,51 -
Jumlah 23.299.536.869 7.692.208.750 8,43 1,82
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2004
Dengan Angka Perbandingan Untuk 2003 (Review dan Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Jumlah Persentase Terhadap Jumlah Aktiva (%)
2003 2003 (Review dan (Review dan 2004 Tidak Diaudit) 2004 Tidak Diaudit)
Piutang Usaha (Catatan 4)
PT Green Delta 10.095.725.538 10.095.725.538 0,30 0,23 PT Jabar Utama Wood Industry 8.261.276.882 9.467.851.865 0,25 0,21 PT Kampari Wood Industries 3.577.607.748 5.178.647.227 0,11 0,12 PT Nansari Prima Plywood 2.702.264.889 2.715.239.390 0,08 0,06 PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper - 133.492.299.865 - 2,98 Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 miliar) 668.925.545 1.886.979.991 0,02 0,04
25.305.800.602 162.836.743.876 0,76 3,64
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (10.929.989.542) (834.264.004) (0,33) (0,02)
Bersih 14.375.811.060 162.002.479.872 0,43 3,62
Piutang Hubungan Istimewa
PT Barito Pacific Lumber 534.030.863.533 509.497.666.166 16,07 11,39 PT Tunggal Setia Pratama 65.159.323.281 80.648.961.144 1,96 1,80 PT Delta Mustika 48.574.905.078 55.240.768.334 1,46 1,23 PT Aya Yayang Indonesia 31.433.646.432 33.801.422.747 0,95 0,76 PT Musi Hutan Persada 30.843.160.280 - 0,93 - PT Barito Nusantara Indah 30.246.373.810 29.897.198.849 0,91 0,67 PT Sangkulirang Bhakti 23.018.130.705 23.829.907.103 0,69 0,53 PT Bhakti Barito Agratama Persada 18.822.265.057 23.826.164.726 0,57 0,53 PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper 2.673.605.795 2.352.716.307 0,08 0,05 PT Kampari Wood Industri 1.715.510.667 5.179.130.471 0,05 0,12 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 5.491.997.475 3.328.757.251 0,17 0,08 Jumlah 792.009.782.113 767.602.693.098 23,84 17,16 Piutang Subordinasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
(Catatan 7) 753.200.000.000 662.799.996.686 22,67 14,81
Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Kewajiban (%)
2003 2003 (Review dan (Review dan 2004 Tidak Diaudit) 2004 Tidak Diaudit)
Hutang Hubungan Istimewa
PT Mukti Lestari Kencana 64.976.419.660 65.582.056.109 1,62 1,22 PT Barito Kencanamahardika 5.544.002.479 5.601.092.479 0,14 0,10 PT Sinar Pacific Shipping 1.354.304.427 2.463.377.138 0,03 0,05 Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 miliar) 2.094.625.532 3.529.478.425 0,05 0,06
Jumlah 73.969.352.098 77.176.004.151 1,84 1,43
Saldo piutang ke BPL terutama disebabkan oleh pengambilalihan hutang BPL yang dijamin oleh Perusahaan sejumlah US$56.677.965, pada bulan Desember 2002. Pengambilalihan hutang BPL tersebut, yang menimbulkan piutang kepada BPL dengan jumlah yang sama, adalah sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan, yang telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Desember 2002. Sehubungan dengan hal