Senyawa dengan gugus
Senyawa dengan gugus
hidroksil
hidroksil
ALKOHOL DAN FENOL
ALKOHOL DAN FENOL
Definisi
Definisi
Alkohol
Alkohol :
: senyawa mengandung gugus hidroksil ( -OH )
senyawa mengandung gugus hidroksil ( -OH )
yang
yang terikat
terikat pada
pada atom
atom C-jenuh
C-jenuh (C-sp
(C-sp
33))
Fenol
Fenol :
:
senyawa
senyawa mengandung
mengandung gugus
gugus hidroksil
hidroksil (
( -OH
-OH ))
yang terikat pada cincin aromatis
yang terikat pada cincin aromatis
Enol
Enol :
:
senyawa
senyawa mengandung
mengandung gugus
gugus hidroksil
hidroksil (
( -OH
-OH ))
yang terikat pada
yang terikat pada karbon vinilik
karbon vinilik
ALKOHOL
Penggolongan Alkohol
Penggolongan Alkohol
Alkohol dibeda Alkohol dibedakan menjadikan menjadi alkohol primer alkohol primer ;; alkohol sekunder alkohol sekunder ; dan; dan alkohol tersier
alkohol tersier tergantung jenis atom C pengikat gugus tergantung jenis atom C pengikat gugus – –OHOH
C C H H H H C C22HH55 OOHH CC H H C C22HH55 C C22HH55 OHOH CC C CHH33 C CHH33 C C22HH55 OHOH
Nama IUPAC
Nama IUPAC
Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung
Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung
––
OH; akhiran
OH; akhiran
–
–
a
a pada nama induk
pada nama induk alkana diganti
alkana diganti -ol
-ol
Beri nomor rantai alkana mulai dari ujung terdekat
Beri nomor rantai alkana mulai dari ujung terdekat
dengan
dengan
– –OH
OH
Tulis nama lengkap dengan nama substituen sesuai
Tulis nama lengkap dengan nama substituen sesuai
urutan abjad
urutan abjad
Nama Trivial ( nama umum )
Nama Trivial ( nama umum )
Beberapa senyawa alkohol sederhana atau alkohol
Beberapa senyawa alkohol sederhana atau alkohol
yang sering ditemui mempunyai nama umum yang
yang sering ditemui mempunyai nama umum yang
diterima oleh IUPAC
Penamaan Fenol
Fenol
:
nama senyawa khusus (hidroksi benzena)
Metilfenol disebut kresol.
Ada tiga isomer; orto-; meta-; dan para-kresol
Ada tiga macam hidroksifenol, masing-masing mempunyai nama trivial
Soal Latihan
Beri Nama IUPAC senyawa berikut :
Gambarkan strukturnya :
a. 2-etil-2-buten-1-ol b. 3-sikloheksen-1-ol
c. trans-3-klorosiklopentanol d. 1,4-pentanadiol
Sifat fisis golongan Alkohol dan Fenol
1.
Bersifat polar ( mengapa ? )
2.
Pembentukan ikatan hidrogen antar molekul
Definisi Ikatan hidrogen :
gaya tarik menarik lemah antara atom H dari gugus OH (parsial positif) dengan pasangan elektron bebas atom O (parsial negatif) antar molekul
Akibat adanya ikatan-H antar molekul
1. titik didih ROH > RX > R-H
Dalam keadaan cair, antar molekul alkohol maupun fenol
membentuk ikatan hidrogen. Untuk berubah menjadi fase uap, tarik menarik antar molekul harus diputuskan lebih dahulu.
Karena itu titik didih akan meningkat.
senyawa MR titik didih (0C)
1-propanol 60 97
butana 58 -0,5
2. alkohol dengan M
Rrendah dapat larut air
Etanol membentuk ikatan-H dengan molekul air,
sehingga EtOH dapat campur dengan air.
Kemampuan membentuk ikatan-H dengan molekul air berkurang dengan bertambahnya efek halangan ruang; misalnya 1-oktanol tidak dapat campur dengan air.
Latihan Soal
1. Etil bromida maupun etanol adalah senyawa polar. Mengapa etil
bromida tidak campur air, sedangkan etanol dapat bercampur dengan air ?
2. Mengapa titik didih etanol (780C) lebih tinggi daripada dimetil eter
(240C), padahal keduanya mempunyai rumus molekul sama yaitu
C2H6O ?
3. Mengapa etanol dapat bercampur air, sedangkan tert.butil alkohol tidak larut air ?
4. The following data for isomeric four-carbon alcohols show that there is a decrease in boiling point with increasing substitution. How might you account for this trend ?
1-butanol, bp 117.50C
Kebasaan dan Keasaman
dari Alkohol dan Fenol
Sifat basa :
Sebagai basa lemah, alkohol dan fenol akan terprotonasi oleh asam kuat secara reversible menjadi oksonium (ROH2+),
Sifat asam :
Sebagai asam lemah, dalam larutan air, alkohol dan fenol akan
terdisosiasi dengan cara mendonorkan proton pada molekul air, membentuk ion alkoksida ( RO-) atau ion fenoksida ( ArO- )
Konstanta asam beberapa senyawa alkohol
dan fenol
Alkohol/fenol
pKa
asam lebih lemah(CH3)3COH 18.00 CH3CH2OH 16.00 HOH (air) 15.74 CH3OH 15.54 CF3CH2OH 12.43 p-aminofenol 10.46 p-metoksifenol 10.21 p-metilfenol 10.17 fenol 9.89 p-klorofenol 9.38 p-bromofenol 9.35 p-nitrofenol 7.15
Keasaman golongan alkohol dipengaruhi :
Solvasi ion alkoksida
Ion alkoksida makin stabil bila ion tersebut makin
mudah tersolvasi oleh air. Berarti ion alkoksida
makin mudah terbentuk, sehingga senyawa alkohol
makin asam.
E fek induksi
Adanya penarik elektron (misalnya substituen
halogen) akan menstabilkan ion alkoksida dengan
cara menyebarkan muatan, berarti alkohol makin
bersifat asam.
Fenol bersifat lebih asam kira-kira 10
3kali dibandingkan
alkohol. Hal ini disebabkan ion fenoksida terstabilkan
oleh resonansi sedangkan ion alkoksida tak dapat
beresonansi.
Pemisahan fenol dari campurannya
Fenol akan membentuk Na-fenoksida bila bereaksi
dengan NaOH. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan
fenol dari campurannya. Mula-mula campuran
diekstraksi dengan larutan NaOH, kemudian hasil
ekstraksi diasamkan.
Pengaruh Induksi
Bandingkan keasaman dari Metanol (pKa = 15,54); tert -Butil alkohol (pKa = 18,00); dan Nonafluoro-tert -butil alkohol (pKa = 5,4)
Gugus penarik elektron menstabilkan ion alkoksida dan menurunkan pKa
Pengaruh efek induksi pada inti aromatis
Gugus penarik elektron akan menstabilkan ion fenoksida, yang mengakibatkan keasaman fenol meningkat. Sebaliknya gugus pendorong elektron akan menurunkan keasaman golongan fenol.
Misalnya 2,4,6-trinitrofenol (= asam pikrat) mempunyai
Contoh :
Apakah p-sianofenol lebih kuat atau lebih lemah keasamannya dibandingkan fenol ?
Jawab :
Gugus siano ( –CN) adalah penarik elektron; maka p-sianofenol
lebih asam (pKa = 7.97) daripada fenol (pKa=9.89).
1. Urutkan mulai dari yang paling lemah sifat asamnya :
a. (CH3)2CHOH; etuna; (CF3)2CHOH; CH3OH b. Fenol; p-metilfenol; p-(trifluorometil)fenol
c. Benzil alkohol; fenol; asam p-hidroksibenzoat
2. p-Nitrobenzil alkohol lebih asam daripada benzil alkohol, tetapi p-metoksibenzil alkohol lebih lemah asamnya. Jelaskan.
Cara Pembuatan Alkohol
1. Khusus etanol untuk minuman beralkohol
Dibuat secara fermentasi dari senyawa golongan karbohidrat (gula atau pati) dengan enzim tertentu
2. Substitusi nukleofilik alkil halida
Alkil halida bila dipanaskan dengan larutan NaOH akan membentuk alkohol (melalui jalur mekanisme SN-2)
Pembuatan etil alkohol secara fermentasi
Ke dalam larutan gula dalam labu ditambah sedikit ragi.
Enzim dalam ragi meng-katalisis peruraian gula menjadi etanol dan CO2. Gelembung CO2 lewat air kapur,Ca(OH)2, membentuk CaCO3
Etanol yang terbentuk dalam labu didistilasi, ditampung pada suhu 780C
Etanol 50% akan terbakar bila
3. Hidrasi alkena
Hidrasi langsung alkena dengan larutan asam adalah reaksi yang jelek. Ada dua metode tak langsung yang sering dipilih dengan hasil
memuaskan
a. hidroborasi - oksidasi (anti-Markovnikov; adisi-syn) b. oksimerkurasi – demerkurasi (orientasi Markovnikov)
4. Hidroksilasi alkena
Alkena diubah menjadi senyawa 1,2-diol dengan dua metode :
dengan OsO4dilanjutkan reduksi oleh NaHSO3 (adisi-syn)
Soal latihan :
5. Reduksi gugus karbonil
Alkohol primer
adalah hasil reduksi aldehid, asam karboksilat, ester.
Alkohol sekunder
dari reduksi keton.
Alkohol tersier
tidak dapat dibuat secara reduksi.
Jenis reduktor :
NaBH4 untuk mereduksi gugus karbonil (aldehid atau keton) menjadi
alkohol.
Berupa kristal putih, stabil di atmosfer; biasanya dipakai dalam air atau etanol.
LiAlH4 reduktor yang lebih reaktif dibandingkan NaBH4. Dipakai
untuk mereduksi karbonil, karboksilat, ester menjadi alkohol. Berupa serbuk abu-abu yang larut dalam eter atau THF.
Dengan air sangat reaktif; terurai disertai ledakan bila dipanas-kan
6. Reaksi gugus karbonil dengan pereaksi
Grignard
Pembuatan pereaksi Grignard ( RMgX ) :
formaldehid akan diubah menjadi 1
oROH
aldehid lain akan diubah menjadi 2
oROH
keton akan diubah menjadi 3
oROH
Pembuatan alkohol primer dari formaldehid + RMgX
Pembuatan alkohol tersier dari keton + RMgX
Soal Latihan
:
Tentukan senyawa karbonil yang dapat direduksi menjadi alkohol berikut :
Tentukan pereaksi Grignard dan senyawa keton untuk mensintesis 2-fenil-2-propanol
Sebutkan semua kemungkinan senyawa karbonil yang menghasilkan alkohol berikut ini bila direduksi dengan LiAlH4
Tinjau-ulang reaksi kimia dan
cara pembuatan alkohol
Reaksi-reaksi golongan Alkohol
1. Dehidrasi alkohol menjadi alkena
A lkohol ters ier
dalam larutan asam akan mengalami dehidrasi, alkena yang terbentuk mengikuti aturan Zaytzeff.Dehidrasi alkohol menjadi alkena
(lanjutan)
Alkohol primer maupun sekunder sangat sulit
terdehidrasi dalam asam.
Urutan kereaktifan alkohol terhadap dehidrasi dengan
katalis asam :
2. Konversi alkohol menjadi alkil halida
Alkohol tersier dengan penambahan HBr atau HCl
pada suhu 0
0C segera berubah menjadi alkil halida;
2. Konversi alkohol menjadi alkil halida
(lanjutan)
Metil alkohol dan 1o ROH lain dengan asam bereaksi menurut
SN-2 dengan kondisi yang lebih kuat.
Alkohol primer dan sekunder dapat diubah menjadi alkil halida dengan pereaksi SOCl2 atau PBr 3.
Reaksi akan berlangsung menurut SN-2 dimana pada C-kiral akan terjadi inversi Walden
3. Konversi alkohol menjadi tosilat
Alkohol bereaksi dengan p-toluenasulfonil
klorida (tosil klorida, p-TosCl) dalam larutan
piridin menghasilkan alkil tosilat.
Pemakaian tosilat terutama untuk reaksi stereokimia,
4. Oksidasi alkohol
1o ROH teroksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.
2o ROH teroksidasi menjadi keton.
3o ROH tidak dapat teroksidasi.
Jenis-jenis oksidator
:
Larutan KMnO4 / NaOH
HNO3 pekat, panas
Asam kromat (H2CrO4) : dibuat langsung dari CrO3 dalam larutan H2SO4 (= pereaksi Jones) atau Na2Cr 2O7/H2SO4
Kompleks CrO3-piridin atau PCC
( pyridinium chlorochromate ).
Pereaksi ini tidak larut air, tetapi larut dalam CH2Cl2 sehingga mencegah oksidasi aldehid menjadi asam
alkohol sekunder :
Tidak dapat teroksidasi dalam larutan alkalis; tetapi dalam
larutan asam akan terdehidrasi menjadi alkena.
Latihan soal
1. Tentukan senyawa alkohol awal yang bila dioksidasi
menghasilkan senyawa berikut ini :
2. Senyawa apa yang terbentuk bila senyawa berikut ini dioksidasi dengan :
a. CrO3 dalam larutan asam
b. dengan piridinium klorokromat Senyawa awal : 1. 1-heksanol
2. 2-heksanol 3. heksanal
5. Esterifikasi alkohol
Alkohol dengan asam karboksilat maupun turunan asam karboksilat akan membentuk ester. Pembentukan ester disebut reaksi
esterifikasi .
Reaksi esterifikasi antara alkohol dan asam karboksilat bersifat reversible.
Supaya reaksi berjalan searah, maka alkohol direaksikan dengan turunan asam karboksilat, misalnya halida asam.
6. Reaksi Iodoform
Alkohol yang mengandung gugus metil karbinol [ –CH(OH)(CH3) ]
dengan pereaksi NaOH + I2 akan membentuk CHI3 yang berupa kristal kuning mengkilat.
Fenol
Pembuatan dan manfaat Fenol
Contoh golongan fenol yang bermanfaat
Vitamin E
Berkhasiat sebagai anti-oksidan
Buah pala
Golongan fenol dalam tanaman: Untuk memberi rasa
Cara Pembuatan golongan Fenol:
1. Proses Dow
Cara lama pembuatan fenol skala industri :
peleburan klorobenzena dan NaOH pada suhu dan tekanan tinggi.
Apa pereaksi yang dipakai bila senyawa awal adalah: a. p.kloronitrobenzena
3. Fusi asam benzenesulfonat dan NaOH
Dalam laboratorium, fenol sederhana dibuat dengan cara ini:
2. Oksidasi cumene
Isopropilbenzena ( = cumene ) dengan O2pada suhu tinggi
membentuk peroksida, yang selanjutnya berubah menjadi fenol dan aseton.
Reaksi-reaksi golongan Fenol
1. Esterifikasi
Dengan turunan asam karboksilat (anhidrida
asam, halida asam ) fenol akan membentuk ester.
(B ag aimanakah pembuatan as am as etils alis ilat
dari as am salis ilat ? )
2. Substitusi elektrofilik
Pada reaksi
substitusi elektrofilik
terhadap inti
aromatis (SE-Ar),
gugus
–OH adalah
aktivator kuat, juga
sebagai gugus
pengarah orto-para.
3. Reaksi Kolbe
Na-fenoksida dengan CO2 menghasilkan Na-salisilat; yang dengan pengasaman berubah menjdi asam salisilat
4. Reaksi Reimer-Tiemann
Fenol dengan CHCl3 dalam alkali, diikuti dengan pengasaman; akan membentuk suatu aldehid yaitu salisilaldehid.
5. Oksidasi fenol
Fenol mudah teroksidasi menjadi benzokuinon. Sebagai oksidator dipakai Na2Cr 2O7; tetapi sekarang lebih disukai pemakaian garam Fremy [K-nitrosodisulfonat, (KSO3)2NO]
Benzokuinon adalah senyawa yang mudah mengalami reaksi redoks. Bila tereduksi oleh NaBH4 atau SnCl2 akan terbentuk hidrokuinon.
6. Reaksi Umum golongan fenol
Dengan pereaksi FeCl3 akan memberikan warna e.g. Asam salisilat + FeCl berwarna ungu