• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I.docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PEMBUATAN LARUTAN

Dosen Pengampu : Dr. Kartimi, M.Pd

Oleh :

Nama : SITI AZIZAH Nim : 1413162042

Kelas : Biologi A Kelompok : 6

Asisten Praktikum : Diana Yulianti, Rina Rahmawati

LABORATORIUM BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2013

Pembuatan Larutan

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara membuat larutan

2. Dapat mempraktekan cara pembuatan larutan

3. Dapat menghitung konsentrasi larutan

B. Dasar Teori

(2)

yang dapat berbentuk cairan, gas, atau padat dibayangkan sebagai terlarut ke dalam komponen pertama. Zat yang terlarut disebut zat terlarut atau solute. Biasanya komponen yang jumlahnya terbanyak yang dianggap sebagai pelarut. Akan tetapi, jika menyangkut air dan larutannya berbentuk cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut. (keenan, dkk, 1996 : 372)

Apabila kita mencampurkan gula dengan air kemudian diaduk, ternyata gula larut, maka diperolehlah larutan gula. Dalam larutan itu kita tidak dapat lagi membedakan partikel gula dari air walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan didefinisikan sebagai campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat seperti yang sudah dituliskan pada penjelasan pertama. (michael, 1998 : 93)

a. Kemolaran

Kemolaran merupakan konsentrasi yang paling umum digunakan dalam laboratorium, karena memudahkan kita untuk mereaksikan sejumlah tertentu zat terlarut dengan jalan mengukur volume larutannya. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan jumlah liter (V) larutan.

M = n mol L-1

Konsentrasi larutan dapat diperkecil dengan jalan menambahkan zat pelarut, dan sebaliknya. Pada pengenceran, volume, dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Oleh karena itu, pada pengenceran berlaku rumus :

(3)

d. Gelas ukur

1. Diambil 10 mL larutan pada percobaan A, dimasukkan ke dalam labu volumetrik

2. Ditambah aquades sampai volume larutan menjadi 100 mL

3. Dihitung konsentrasinya

Percobaan C : Campuran larutan dan pengenceran 1. Diambil 10 mL dari hasil percobaan A

2. Ditambahkan larutan dari hasil percobaan B sampai volume menjadi 100 mL

(4)

= 0,01 mol

Mol = massa Mr

Maka, massa = mol X Mr = 0,01 X 58,5 = 0,58 gram

• kemolaran larutan CO(NH2)2

Dik : V = 100 mL = 0,1 L

M = 0,1 M

Mr CO(NH2)2 = 60 Dit : massa = ?

Jawab : n = M X V = 0,1 X 0,1 = 0,01 mol

Mol = massa Mr

Maka, massa = mol X Mr = 0,01 X 60 = 0,60 gram

• kemolaran larutan C11H22O11

Dik : V = 100 mL = 0,1 L M = 0,02 M

Mr C11H22O11 = 330

(5)

Mol = massa Mr

Maka, massa = mol X Mr = 0,002 X 330 = 0,66 gram

Percobaan B : Pengenceran larutan NaCl, CO(NH2)2, dan C11H22O11.

• konsentrasi larutan NaCl

Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L

M1 = 0,1 M

V2 = 100 mL = 0,1 L

Dit : M2 = ?

Jawab : V1M1 = V2M2

0,01.0,1 = 0,1.M2 0,001 = 0,1 M2

M2 = 0,01 M

• konsentrasi larutan CO(NH2)2

Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L

M1 = 0,1 M

V2 = 100 mL = 0,1 L

Dit : M2 = ?

Jawab : V1M1 = V2M2

0,01.0,1 = 0,1.M2 0,001 = 0,1 M2

M2 = 0,01 M

• konsentrasi larutan C11H22O11

Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L

(6)

V2 = 100 mL = 0,1 L

Dit : M2 = ?

Jawab : V1M1 = V2M2

0,01.0,02 = 0,1.M2 0,0002 = 0,1 M2

M2 = 0,002 M

Percobaan C : campuran larutan dan pengenceran • kemolaran campuran NaCl

Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L

V2 = 100 mL = 0,1 L

M1 = 0,1 M

M2 = 0,01 M

Dit : Mcamp = ?

Jawab : Mcamp = M1V1 + M2V2

V1+V2

= ( 0,1 X 0,01 ) + ( 0,01 X 0,1 ) 0,11

= 0,0018 M

• kemolaran campuran CO(NH2)2

Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L

V2 = 100 mL = 0,1 L

M1 = 0,1 M

M2 = 0,01 M

Dit : Mcamp = ?

Jawab : Mcamp = M1V1 + M2V2

V1+V2

= ( 0,1 X 0,01 ) + ( 0,01 X 0,1 ) 0,11

= 0,0018 M

(7)

Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L

V2 = 100 mL = 0,1 L

M1 = 0,02 M

M2 = 0,002 M

Dit : Mcamp = ?

Jawab : Mcamp = M1V1 + M2V2

V1+V2

= ( 0,02 X 0,01 ) + ( 0,002 X 0,1 ) 0,11

= 0,0036 M

F. Pembahasan

Mengacu pada hasil pengamatan dan perhitungan yang telah didapatkan, dapat dilihat kemolaran awal suatu zat untuk kemudian bisa mendapatkan massa zat dengan volume dan konsentrasi larutan yang diinginkan. Seperti yang dikatakan michael (1998),” Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan jumlah liter (V) larutan”, dimana mol (n) sama dengan jumlah massa zat terlarut (m) dibagi dengan Massa Atom relatif (Mr). Dari sini akan didapatkan massa zat terlarut yang diinginkan, sesuai dengan ketentuan yang ada. Mol (n) suatu zat itu berbeda-beda, ini disebabkan kemolaran (M) yang juga berbeda pada setiap zat,

misalnya pada NaCl dan CO(NH2)2 memiliki kemolaran (M) yang sama, tetapi C11H22O11

memiliki kemolaran (M) yang dibuat berbeda dari dua zat yang lain. Massa (m) suatu zat

tergantung pada mol (n) dan Mr suatu zat. Misalnya pada NaCl dan CO(NH2)2 memiliki mol (n)

yang sama, akan tetapi Mr keduanya berbeda. Ini yang menyebabkan massa zat berbeda.

Pada pengenceran, yang berubah adalah konsentrasi akhir. Ini disebabkan karena penambahan zat pelarut atau air dengan volume yang lebih besar dari larutan sebelumnya atau aslinya. Terlihat pada hasil pengamatan dan perhitungan di percobaan B : pengenceran. Bila percobaan B dibandingkan dengan percobaan A maka terlihat konsentrasi (kemolaran) keduanya berbeda jauh. Misalnya pada NaCl di percobaan A memiliki konsentrasi (kemolaran) 0,1 M,

sedangkan pada percobaan B 0,01 M. Konsentrasi (kemolaran) ini dihasilkan dari rumus : M1V1

= M2V2 , hal ini seperti yang dikatakan michael (1998),” Pada pengenceran, volume, dan

(8)

Pada percobaan C, yang dihitung adalah kemolaran larutan campuran antara percobaan A dan B, dengan rumus :

Mcamp = M1V1 + M2V2

V1+V2

Hal ini seperti yang dipaparkan dalam sebuah situs internet

(http://lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html), yang mengatakan bahwa,” Pada pencampuran dua larutan atau lebih yang konsentrasinya berbeda ( dengan zat-zat yang sejenis) maka berlaku rumus:

Mcamp = M1V1 + M2V2 “

V1+V2 , maka yang didapat adalah kemolaran campuran dari kedua

percobaan sebelumnya.

G. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa :

1. Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Cara

membuat larutan yaitu mencampurkan zat pelarut dan zat terlarutnya.

2. Dalam membuat suatu larutan, yang harus diperhatikan adalah massa dan konsentrasi zat

terlarut, volume zat pelarut (air).

3. Untuk mendapatkan larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1 M dengan volume larutan 100 mL

dibutuhkan massa NaCl sebesar 0,58 gram. Dan untuk mendapatkan larutan CO(NH2)2 dengan

konsentrasi 0,1 M dengan volume larutan 100 mL dibutuhkan massa CO(NH2)2 sebesar 0,60

gram. Serta untuk mendapatkan larutan C11H22O11 dengan konsentrasi 0,02 M dengan volume

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Keenan, charles, dkk. 1996. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Purba, Michael. 1998. Ilmu Kimia. Jakarta : Erlangga.

Anonim. 2010. http://lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html, diakses pada 10

Referensi

Dokumen terkait

jika dikaitkan dengan hukum kekekalan massa yaitu walaupun massa sebelum dan sesudah pemanasan Mg berbeda namun perbandingan massa Mg tetap sama atau

benda-benda itu diudara dan dalam zat cair (yang akan ditentukan massa jenisnya), kemudian diukur massa jenis fluida dengan menggunakan aerometer,

garam yang sukar larut dalam air berdasarkan nilai Ksp dan mengamati pengaruh penambahan ion sejenis terhadap kelarutan

Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud padat.Sublimasi juga dapat diartikan

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah

Dengan mengetahui titik leleh suatu zat, maka kita dapat mengetahui kemurnian suatu zat.Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki titik leleh yang lebih

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah

Untuk menentukan massa jenis dari minyak kenanga dilakukan penimbangan minyak kenangan dan pengecekan volume ekstraksi 3 jam, setelah kedua data tersebut didapatkan makan nilai massa