• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN BALITA DALAM POSYANDU BALITA DI KELURAHAN GEBANGSARI KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN BALITA DALAM POSYANDU BALITA DI KELURAHAN GEBANGSARI KOTA SEMARANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN

KEIKUTSERTAAN BALITA DALAM POSYANDU BALITA DI

KELURAHAN G E B A N G S A R I K O T A S E M A R A N G

Fitriani Nur Damayanti

Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang

Email : fitriani_nd@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang : Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan. Upaya posyandu yang telah dilaksanakan oleh Dinas Provinsi Jawa Tengah sudah mencapai 34,95%, tetapi didaerah-daerah tertentu secara keseluruhan belum tercapai. Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan.

Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap keikutsertaan dalam posyandu balita.

Metode :Penelitian ini termasuk penelitian kebidanan komunitas dengan menggunakan rancangan

cross sectionaldan jenis penelitian survey. Populasi 200 balita yang diambil sample 42 balita yang berumur ≤5 tahun di Kelurahan Gebangsari. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dengan cara wawancara yaitu kuesioner. Data diolah dengan langkah editing, skoring, coding, recode dan analisa data.

Hasil : Pengetahuan kurang sebesar 33,3%, pengetahuan cukup 45,2%, dan pengetahuan baik 21,4%. Sikap tidak mendukung 33,3%, dan sikap mendukung 66,7%. Sedangkan keikutsertaan posyandu balita tidak aktif sebesar 14,3% dan keikutsertaan posyandu balita aktif 85,7%.

Simpulan :Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap keikutsertaan posyandu balita secara statistik bermakna.

Kata kunci : Keikutsertaan posyandu, sikap, pengetahuan

PENDAHULUAN

(2)

pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan

menitik beratkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Atau salah satu

bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk

dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh

pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau

masyarakat yang bersangkutan. Ibu yang tidak mau ikut serta di dalam posyandu

balita dapat disebabkan karena tidak atau belum mengetahui manfaat posyandu

balita. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek

lain.

(3)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk kompetensi bidan dalam kebidanan komunitas

dengan melakukan pelayanan kebidanan pada usia lanjut tentang hubungan antara

tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap keikutsertaan balita dalam posyandu

balita di Kelurahan Gebangsari. Rancangan ini menggunakan rancangan

cross

sectional

yaitu rancangan penelitian yang dalam melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara variabel independen

(tingkat pengetahuan dan sikap) dengan variabel dependen (Keikutsertaan ibu

dalam posyandu balita).

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yaitu penelitian yang

menggunakan sampel untuk mengambil kesimpulan pada populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang ada di Kelurahan

Gebangsari saat penelitian yang berjumlah 200 balita periode Januari-Desember

2012. sampel sebesar 42 balita. Penelitian ini menggunakan

Stratified Sampling

yaitu dilakukan pada suatu populasi yang terbagi atas beberapa strata atau

subkelompok dan dari masing-masing subkelompok diambil sampel-sampel

terpisah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keikutsertaan Ibu di Posyandu Balita

(4)

Distribusi keikutsertaan posyandu balita dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1

Keikutsertaan Ibu dalam Posyandu Balita

Responden

n

%

Aktif

Tidak Aktif

36

6

85,7%

14,3%

Total

42

100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu termasuk dalam

keikutsertaan posyandu balita yang aktif yaitu sebanyak 36 orang (85,7%) sedangkan

yang termasuk dalam keikutsertaan posyandu balita yang tidak aktif sebanyak 6 orang

(14,3%). Menurut Notoatmodjo (2003), apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi

perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap maka

perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu

tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

Keikutsertaan posyandu balita yang didukung oleh pengetahuan mengenai posyandu

balita dapat bersifat langgeng.

2. Tingkat Pengetahuan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 42 responden, rata-rata skor

pengetahuan ibu tentang keikutsertaan dalam posyandu balita adalah 6,6%, dengan

standar deviasi 1,8%. Bila skor pengetahuan dikategorikan seperti yang digunakan

oleh Baliwati (2004) maka dikelompokkan menjadi 3 kategori. Distribusi frekuensi

(5)

Tabel 2

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berpengetahuan kurang

sebagian besar belum mengetahui tentang pendiri posyandu balita sebanyak 14 orang

(33,3%) . Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh oleh mata dan telinga.

Jadi dapat disimpulkan apabila ibu mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai

posyandu balita maka posyandu balita tersebut akan bersifat langgeng.

3. Sikap Ibu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 42 responden, rata-rata skor sikap

ibu tentang keikutsertaan posyandu balita adalah 4,09%, dengan standar deviasi

0,33%. Skor sikap dikelompokkan menjadi 2 kategori. Distribusi frekuensi

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.

(6)

Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa responden yang bersikap tidak

mendukung sebagian besar mengenai ketidakhadiran ibu ke posyandu balita jika tidak

sedang sakit sebanyak 14 orang (33,3%). Sikap terhadap keikutsertaan posyandu balita

hanya merupakan kehendak ibu setelah mengetahui mengenai manfaat posyandu

balita, namun belum merupakan tindakan nyata dalam mengikuti posyandu balita. Hal

ini sesuai dengan pernyatan Notoatmodjo (2003), sikap adalah penilaian (bisa berupa

pendapat) seseorang tentang stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau

bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut.

4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Keikutsertaan Posyandu

Balita

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang

sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang(over behavior). Seseorang yang

telah mengetahui tentang keikutsertaan posyandu balita, maka dia akan tertarik

kemudian menimbang-nimbang baik buruknya bagi dirinya dan berperilaku sesuai

dengan kesadaran, pengetahuan dan sikapnya mengenai keikutsertaan posyandu balita

tersebut. Demikian juga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik

tingkatan pengetahuan ibu maka proporsi keikutsertaan posyandu balita dengan

kategori kurang semakin kecil seperti yang tertuang dalam tabel 4.

Tabel 4

Pengetahuan Ibu

Keikutsertaan Ibu dalam Posyandu Balita

(7)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berpengetahuan kurang yang

keikutsertaan posyandu balita tidak aktif yaitu sebanyak 6 orang (42,9%)dan pada

responden yang berpengetahuan cukup serta baik stidak ada dengan keikutsertaan

posyandu balita yang tidak aktif. Perbedaan proporsi tersebut setelah dilakukan uji

Fisher exact didapatkan hasil p value sebesar 0,001. Angka ini memberi arti bahwa

hubungan antara tingkat pengetahun ibu dengan keikutsertaan posyandu balita secara

statistik bermakna, yaitu semakin kurang tingkat pengetahuan ibu, akan semakin

kurang tingkat keikutsertaan posyandu balita. Hasil penelitian tersebut sesuai yang

dikemukakan oleh Notoatmodjo yaitu seseorang yang tidak mau mengikuti posyandu

balita dapat disebabkan karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui manfaat

posyandu balita. Didukung pula dengan teori Lawrence Green yang menyebutkan

diantaranya adalah bahwa perilaku seseorang dalam kesehatan dapat dipengaruhi oleh

3 faktor, salah satu faktor diantaranya yaitu faktor predisposisi yang terwujud dalam

pengetahuan.

5. Hubungan Antara Sikap Ibu dengan Keikutsertaan Posyandu Balita

Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat

langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

tertutup. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan

predisposisi tindakan suatu perilaku. Demikian juga hasil penelitian menunjukkan

bahwa semakin mendukung sikap ibu maka semakin aktif proporsi keikutsertaan

(8)

Tabel 5

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang bersikap tidak mendukung

yang keikutsertaan posyandu balita tidak aktif yaitu sebanyak 5 orang (35,7%) dan

responden yang bersikap mendukung dengan keikutsertaan posyandu balita tidak aktif

yaitu sebanyak 1 orang (3,6%). Setelah dilakukan uji Fisher exact, didapatkan hasil p

value sebesar 0,011 . Angka ini memberi arti bahwa hubungan antara sikap ibu dengan

keikutsertaan posyandu balita secara statistik bermakna. Makna tersebut adalah

apabila ibu mempunyai sikap mendukung maka akan semakin aktif keikutsertaan

posyandu balita dan sebaliknya apabila ibu mempunyai sikap tidak mendukung maka

akan semakin kurang keikutsertaan posyandu balita.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu dengan sikap mendukung

mempunyai keikutsertaan posyandu balita yang aktif. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Notoatmodjo (2003) yaitu sikap akan membuat seseorang mendekati atau

menjauhi orang lain atau objek lain. Dalam hal ini sikap mendukung membuat ibu

(9)

SIMPULAN

a. Ibu yang mempunyai keikutsertaan Posyandu balita tidak aktif sebanyak 14,3%, dan

keikutsertaan posyandu balita aktif 85,7%.

b. Sebagian besar responden sebanyak 19 orang (45,2%) ber pengetahuan cukup tentang

Posyandu balita sedangkan responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang

(33,3%) dan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (21,4%).

c. Sebagian besar ibu sejumlah 28 orang (66,7%) bersikap mendukung pada Posyandu

balita sedangkan yang bersikap tidak mendukung sebanyak 14 orang (33,3%).

d. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu terhadap keikutsertaan Posyandu balita.

e. Ada hubungan antara sikap ibu terhadap keikutsertaan Posyandu balita.

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Irianto. 2003.

Penilaian Status Gizi Masyarakat

. Jakarta.

Aziz, Alimul, 2007.

Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data

.

Salemba Medika : Jakarta.

Azwar, S. 2005.

Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya

. Pustaka Pelajar :

Yogyakarta.

Baliwati, Y. 2004.

Pengantar Pangan dan Gizi

. Penebar Swadaya : Jakarta.

Depkes RI, 1990.

Peran Serta Masyarakat

. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2003.

Ilmu Kesehatan Masyarakat

. Rineka Cipta : Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2003.

Sikap dan Perilaku Kesehatan

. Rineka Cipta : Jakarta.

Sastroasmoro, S. 2002.

Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Klinis

. Sagung Setyo

: Jakarta.

Sugiyono, 2006.

Statistika Untuk Penelitian

. Alfabeta : Bandung.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan banyaknya populasi

sarana yang digunakan oleh pemerintah atau administrasi negara dalam

[r]

Dalam penelitian ini, digunakan tipe penelitian yang bersifat kualitatif, artinya penelitian tidak hanya memberikan suatu gambaran dan analisa obyek yang menajadi

Perlakuan jenis aplikasi formula bakteri tidak berbeda nyata namun perlakuan dengan pengaruh tertinggi yaitu aplikasi formula bakteri balitkabi (F2) sebesar 5,68 g tanaman -1 hal

Magnesium (Macro) -Helps build bones -Helps nerves and muscles work normally -Regulates body temperature -Dark green leafy vegetables -Whole grain products -Heart disease

Analisis yang digunakan penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda untuk menguji bagaimana pengaruh variabel independen yaitu independensi, obyektivitas,

dapat digunakan untuk memprediksi liquidity risk atau dapat dikatakan bahwa kepemilikan saham top 5 , kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial, latar belakang