• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program linier bentuk standar Pengantar metode simpleks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Program linier bentuk standar Pengantar metode simpleks"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Simplex

(2)

Program Linier Bentuk Standar (1)

Program linier dapat memiliki

Fungsi tujuan:

• Maksimal atau minimum

Fungsi kendala dengan bentuk pertidak samaan:

• =, ≤, atau ≥

Dan variable dapat memiliki batas atas maupun

batas bawah

Program linier bentuk standar:

Fungsi tujuan: maksimum

Fungsi kendala

: ≤

Semua konstanta RHS (right hand side) positif

(3)

Program Linier Bentuk Standar (2)

Bentuk aljabar untuk sebuah program linier

yang memiliki

m

buah fungsi kendala dan

n

buah variable, dapat dituliskan seperti berikut

ini:

Fungsi tujuan:

(4)

Metode-metode

Grafis/Garis

Jumlah variable yang sedikit

Simpleks;

Jumlah variable: small - large

Interior-point

Jumlah variable: extra large

Pembahasan difokuskan pada mekanisme

metode simpleks:

Terminologi-terminologi

(5)

Definisi

Solution: semua titik yang berada di bidang

variable, dapat merupakan titik yang feasible

atau infeasible (paling tidak memenuhi satu

fungsi kendala).

Corner point solution: terjadi jika dua atau lebih

fungsi kendala saling berpotongan. Titik yang

dihasilkan disebut sebagai corner point, bisa di

dalam atau di luar feasible region.

Feasible corner point: corner point yang berada di

dalam feasible region.

(6)

Sifat-sifat penting Program linier

Titik optimum selalu ada di

feasible corner

point

hal ini merupakan hasil dari semua fungsi kendala

dan fungsi tujuan bersifat linier

Jika sebuah

feasible corner point

memiliki

nilai fungsi tujuan yang lebih besar dari

semua

adjacent corner point

, maka tiitk

tersebut dikatakan sebagai titik optimum.

(7)

Tahap-tahap metode simpleks (1)

Fase pertama (start-up): tentukan sembarang

feasible

corner point

.

Untuk program linier bentuk standar, titik origin (0,0) selalu

berada dalam

feasible region

. Jadi, titik (0,0) adalah titik

dimana iterasi metode simpleks akan dimulai.

Untuk program linier bentuk umum, penentuan titik dimana

metode simpleks akan mulai sedikit lebih rumit.

Fase kedua (iterasi): secara berulang berpindah ke

feasible corner point

yang berdekatan sampai tidak

ada nilai fungsi tujuan yang lebih baik pada

feasibel

corner point

.

(8)

Tahap-tahap metode simpleks (2)

Titik (0,0) merupakan

titik awal, dengan

nilai Z = 0

Iteasi I, berpindah ke

titik (2,0) dengan nilai

Z = 30

Iterasi II, berpindah

ke titik (2,2), dengan

nilai Z = 50

Stop, dua buah

feasible corner point

(9)

Penentuan

Corner Point

Secara

Aljabar

Dalam penerapannya, program linier dapat

memiliki variable ratusan, ribuan bahkan

lebih.

Program linier dengan skala besar,

corner

point

ditentukan secara aljabar.

Untuk program linier bentuk standar, dilakukan

dengan cara mengkonversi bentuk

pertidaksamaan

menjadi bentuk

persamaan

(10)

Konversi pertidaksamaan ke

bentuk persamaan (1)

Konversi dilakukan dengan cara menambahkan

sebuah variable, disebut sebagai

slack variable

.

Nilai

slack variable

akan selalu berubah untuk menghasilkan

persamaan yang benar.

Contoh:

Catatan:

slack variable

bernilai positif jika sebuah

fungsi kendala dalam keadaan tidak aktif (masih

berada di dalam

feasible region

)

2

2

1 1

1

x

s

(11)

Konversi pertidaksamaan ke

bentuk persamaan (2)

Hasil konversi pertidaksamaan ke bentuk

persamaan dari suatu program linier:

(12)

Terminologi aljabar

Augmented solution

: nilai dengan semua

variable, baik variable original dan

slack

variable

Basic solution

: merupakan sebuah

augmented

corner point solution

(bisa

feasible

atau

infeasible

)

Basic feasible solution

: merupakan sebuah

augmented feasible corner point solution

.

(13)

Setting nilai variable-variable (1)

Dengan memperhatikan bentuk program linier

yang telah dikonversi menjadi persamaan;

Terdapat 5 variable dengan 3 buah persamaan fungsi

kendala

Hal ini berarti, dua buah variable ditentukan nilai

secara acak, dan variable yang lain dihitung

menggunakan 3 persamaan fungsi kendala tersebut.

Jumlah variable yang nilainya dapat ditentukan

secara acak disebut sebagai

degree of freedom

dari program linier tersebut, secara umum:

(14)

Setting nilai variable-variable (2)

Metode simpleks secara otomatis memberikan

nilai pada variable-variable

df

dan

menghitung nilai variable-variable yang lain.

(15)
(16)

Terminologi metode simpleks

Nonbasic variable

: variable yang

sedang

diberi nilai no

l oleh metode simpleks.

Basic variable

: variable yang

tidak sedang

diberi nilai nol

oleh metode simpleks.

Basis

: variable yang selalu berada pada

nonbasic variable

atau

basic variable

selama

proses metode simpleks.

Nonbasic

, variable bernilai

NOL

, fungsi

kendala yang bersangkutan dalam keadaan

(17)

Iterasi perpindahan titik (1)

Cara yang termudah untuk berpindah dari suatu

titik

basic feasible solution

ke titik

basic feasible

solution

yang lain adalah dengan mencara titik

yang berdekatan.

Sifat-sifat titik-titik

basic feasible solution

yang

berdekatan:

Himpunan

nonbasic variable

sama kecuali satu variable

Himpunan

basic variable

sama kecuali satu variable

Tiga kondisi yang harus dipenuhi dalam

perpindahan ke titik

basic feasible solution

:

Corner point

harus berdekatan

Corner point

harus berada di dalam

feasible region

(18)

Iterasi perpindahan titik (2)

Penentuan

entering basic variable

:

Menentukan

nonbasic variable

yang akan menjadi

basic

variable

.

Dilakukan dengan cara menentukan

nonbasic variable

manakah yang memberikan pengaruh yang paling

besar terhadap perubahan fungsi tujuan.

Penentuan

leaving basic variable

:

Entering basic variable

yang telah ditentukan akan

bertambah nilainya sampai sebuah

basic variable

nilainya menjadi

NOL

.

(19)

Minimum Ratio Test (MRT)

Untuk menentukan

leaving basic variable

pada

persamaan fungsi kendala tertentu:

Dua kasus untuk nilai MRT:

Jika koefisien

entering basic variable

NOL, berarti

fungsi kendala tersebut tidak berpotongan dengan

fungsi kendala yang masih aktif.

Jika koefisien

entering basic variable

NEGATIF, bearti

fungsi kendala tersebut berpotongan dengan fungsi

(20)

Contoh : Metode Simplex

Contoh

: a

k1

X

1

+ a

k2

X

2

+ … + a

kn

X

n

<= b

k

Pengubahan : a

k1

X

1

+ a

k2

X

2

+ … + a

kn

X

n

+ S

k

= b

k

Contoh

: a

k1

X

1

+ a

k2

X

2

+ … + a

kn

X

n

>= b

k

Pengubahan : a

k1

X

1

+ a

k2

X

2

+ … + a

kn

X

n

- S

k

= b

k

Ubah seluruh

pertidaksamaan

menjadi

persamaan

dengan menambahkan

variabel slack pada kendala <= , dan

(21)

Contoh Kasus

MAX: 350X

1

+ 300X

2

} keuntungan

S.T.: 1X

1

+ 1X

2

+ S

1

= 200

} pompa

9X

1

+ 6X

2

+ S

2

= 1566

} jam kerja

12X

1

+ 16X

2

+ S

3

= 2880

} pipa

X

1

, X

2

, S

1

, S

2

, S

3

>= 0

} nonnegatif

Jika terdapat n variabel pd sebuah sistem

dengan m persamaan (dimana n>m), kita

dapat memilih beberapa variabel m dan

(22)

Langkah Umum Metode Simplex

1.

Identifikasi beberapa solusi layak basis (titik-titik

ekstrim) untuk sebuah PL, kemudian berpindah

pd titik ekstrim yang berdekatan, jika

perpindahan tsb. betul-betul meningkatkan nilai

f. tujuan.

2.

Perpindahan titik ekstrim tsb. Terjadi dgn

mengganti sebuah

variabel basis

dgn sebuah

var non-basis

untuk membuat sebuah solusi

layak basis yang baru.

3.

Ketika tak ada lagi titik-titik ekstrim yg

berdekatan mempunyai nilai f. tujuan yg lebih

baik, proses dihentikan

berarti titik ekstrim

(23)

Proses Pencarian Kenungkinan

Solusi Layak Basis

Variabel Variabel Nilai

Basis Non-Basis Solusi Tujuan

1 S1, S2, S3 X1, X2 X1=0, X2=0, S1=200, S2=1566, S3=2880 0 2 X1, S1, S3 X2, S2 X1=174, X2=0, S1=26, S2=0, S3=792 60,900 3 X1, X2, S3 S1, S2 X1=122, X2=78, S1=0, S2=0, S3=168 66,100 4 X1, X2, S2 S1, S3 X1=80, X2=120, S1=0, S2=126, S3=0 64,000 5 X2, S1, S2 X1, S3 X1=0, X2=180, S1=20, S2=486, S3=0 54,000 6* X1, X2, S1 S2, S3 X1=108, X2=99, S1=-7, S2=0, S3=0 67,500 7* X1, S1, S2 X2, S3 X1=240, X2=0, S1=-40, S2=-594, S3=0 84,000 8* X1, S2, S3 X2, S1 X1=200, X2=0, S1=0, S2=-234, S3=480 70,000 9* X2, S2, S3 X1, S1 X1=0, X2=200, S1=0, S2=366, S3=-320 60,000 10* X2, S1, S3 X1, S2 X1=0, X2=261, S1=-61, S2=0, S3=-1296 78,300

(24)

Solusi Layak Basis & Titik-Titik Ekstrim

(25)

Berapa banyak

solusi basis

yang terjadi ?!!!

(26)

Mis. n = jumlah variabel

m = jumlah kendala

Sesudah penambahan variabel

slack

, terdapat

:

(n + m)!

n! m!

cara untuk mendapatkan kemungkinan solusi basis.

Contoh: Jika n = 2 dan m = 3, maka 5!/(2! 3!) = 10.

(27)

27

Beberapa Istilah

Solusi Augmented

: solusi masalah sesudah

variabel slack ditambahkan.

Solusi Basis

: solusi titik sudut augmented

dengan mengatur sejumlah menjadi nol

dan menyelesaikan sisa variabel lainnya.

Solusi Layak Basis (SLB)

: solusi basis yang

layak menjadi kandidat solusi optimal

Variabel Basis

: variabel yang diselesaikan

dalam solusi basis

(28)

Outline Algoritma Simplex

Mulai pada Solusi Layak Basis (SLB) /

basic feasible solution (BFS)

(biasanya pd

titik asal)

Pindah ke SLB yg lebih baik

Mengembangkan fungsi tujuan

Berhenti ketika bertemu SLB yg lebih baik

dibandingkan seluruh SLB yg ada

(29)

Tabel Simplex

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 -6 -4 0 0 0 0

1 x3 0 1 1 1 0 0 12

2 x4 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Max

z - 6x

1

- 4x

2

= 0

Subj. to:

(30)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 -6 -4 0 0 0 0

1 x3 0 1 1 1 0 0 12

2 x4 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Algoritma Simplex

Step 1: Pilih sebuah variabel baru untuk masuk basis.

Pilihlah variabel non-basis yg punya nilai negatif terbesar

(31)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 -6 -4 0 0 0 0

1 x3 0 1 1 1 0 0 12

2 x4 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

(32)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 -6 -4 0 0 0 0

1 x3 0 1 1 1 0 0 12

2 x4 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Step 2b: Pilih sebuah variabel basis untuk meninggalkan basis

Pilihlah variabel basis yg punya rasio paling kecil pd pembagian

solusi terhadap koefisien positif dari variabel non-basis yg akan

masuk

Ratio

12/1

(33)

33

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 -6 -4 0 0 0 0

1 x3 0 1 1 1 0 0 12

2 x4 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Step 2c: Select a basic variable to leave the basis.

Pilihlah variabel basis yg punya rasio paling kecil pd pembagian solusi

terhadap koefisien positif dari variabel non-basis yg akan masuk

Ratio

12/1

6/1

pivot point

(34)

Var

Step 3e: Gunakan operasi baris untuk menentukan solusi basis yg baru.

0 1 -2 0 1 0 6

0 0 1 0 0 1 8 0 0 3 1 -1 0 6

(35)

(4,8)

8

12

12

-3

(10,2)

z

z

Max z = 6x1 + 4x2

Subj. to:

x1 + x2 <= 12 x1 -2x2 <= 6

x2 <= 8

6

(36)

36

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 0 -16 0 6 0 36

1 x3 0 0 3 1 -1 0 6

2 x1 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Iterasi selanjutnya

z = 6x

1

+ 4x

2

Sekarang kamu ambil lagi

variabel baru yang akan

(37)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 0 -16 0 6 0 36

1 x3 0 0 3 1 -1 0 6

2 x1 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Iterasi selanjutnya

Pilihlah variabel non-basis yg punya nilai negatif terbesar.

(38)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 0 -16 0 6 0 36

1 x3 0 0 3 1 -1 0 6

2 x1 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Iterasi selanjutnya

z = 6x

1

+ 4x

2

Ratio

6/3

8/1

(39)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z 1 0 -16 0 6 0 36

1 x3 0 0 3 1 -1 0 6

2 x1 0 1 -2 0 1 0 6

3 x5 0 0 1 0 0 1 8

Iterasi selanjutnya

z = 6x

1

+ 4x

2

Ratio

6/3

8/1

Find minimum ratio

(40)
(41)

Var

Pers. Basis

z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi

0 z

1 x2

2 x1

3 x5 0 1 0 2/3 1/3 0

10

0 0 0 -1/3 1/3 1 6 0 0 1 1/3 -1/3 0

2

1 0 0 16/3 2/3 0

68

(42)

42 optimalnya adalah 68

Gambar

Tabel Simplex

Referensi

Dokumen terkait

Metode diskusi kelompok dengan menggunakan bahan ajar dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Biologi hal ini terlihat pada hasil penelitian yang

Kebutuhan energi dan protein yang kurang untuk perkembangan reproduksi kurang, maka S/C, CI dan DO akan tinggi (S/C &gt;2,0; CI &gt; 12 bulan, DO &gt; 85 hari) sedangkan CR

Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Bobot pada

Sistem pemrosesan transaksi merupakan peranan penting dalam organisasi dengan cara pengumpulan data dari sumber-sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan

Hasil penelitian diolah dengan menggunakan perangkat lunak Modde 5.0 untuk mengetahui kombinasi konsentrasi alginat dan glutaraldehida yang terbaik, serta melihat pengaruh

menerapkan konsep tata cahaya dengan sabar dan tekun. Guru memberikan instruksi untuk menyimpulkan pembelajaran di pertemuan ini. Peserta didik menentukan prosedur dalam

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa enentuan prioritas penanganan jalan nasional di wilayah Kota Palu yang dilakukan

Cr   yang berwarna jingga menjadi Cr 3+ yang berwarna