• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONERA, PROTISTA DAN FUNGI. Biologi Laut (ITK 221)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MONERA, PROTISTA DAN FUNGI. Biologi Laut (ITK 221)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

MONERA, PROTISTA DAN FUNGI

(2)
(3)

MONERA

PROTISTA

FUNGI

Pyrrophyta (Dinoflagellata)

Chrysophyta (Coccolithopor e, Silicoflagellates , diatomae)

Sarcodina (Radiolaria, Foraminifera)

Cilliophora (tintinnidae)

Chlorophyta (Alga hijau)

Phaeophyta (Alga coklat)

Rhodophyta (Alga merah)

Ascomycota (ragi & kapang)

Basidiomycota (cendawan & jamur)

Deuteromycota

KINGDOM MONERA, PROTISTA & FUNGI

Kelompok I (Bakteri saprobik) Kelompok II (Bakteri autotrof) Kelompok III (Bakteri patogenik)

Bakteri aerobik heterotrof, misalnya Pseudomonas, mampu mengikat nitrogen

Bakteri anaerobik heterotrof, mampu berfermentasi menghasilkan gas metan dan asam laktat

Jenis – jenis cyanobacteria

Bakteri hijau – ungu sulfur

Bakteri kemoautotrof • Beberapa bakteri asosiatif oportunnis tik dari kelompok Gram (+) dan Gram (-)

(4)

ALGA

ALGA

Alga memiliki banyak variasi reproduksi dalam siklus hidupnya, mulai dari cara vegetatif, aseksual dan seksual

Alga memiliki banyak keanekaragaman morfologi pada tiap – tiap jenis yang berbeda

Reproduksi

Morfologi

• Sel tunggal

• Berkoloni

• Filamen

• Parenchymatous thalli

Vegetatif

Aseksual

Seksual

• Formasi tanaman baru merupakan pemisahan bagian tubuh tanaman induk, tanpa melibatkan formasi struktur reproduktif yang khas • Contoh : patahan filamen yang kemudian membentuk tanaman baru • Formasi tanaman baru terbentuk langsung dari perkembangan sel – sel reproduksi tanpa

melalui fusi seksual

• Formasi

tanaman baru terbentuk dari suatu proses

fusi seksual

(5)

T INGKATAN ORGANISASI UNISELULAR

Tipe

Deskripsi

Keterangan

Contoh

Flagellata

(monadal)

berflagelum/(a) : 1, 2, 4, nMemiliki bintik mata (eye

spot/stigma)

Memiliki vakuola kontraktil

Flagelasi :

Isokont

heterokont

Rhizopodial

Memiliki kaki semu

(rhizopodium) dan bersifat amoeboid)

Dinding sel sangat lentur

Fagotrof

Coccoid

(protococcoid)

Memiliki dinding sel (yang kaku)

Non motile

(Chlamydomonas)

(6)

T INGKATAN ORGANISASI UNISELULAR

Tipe

Deskripsi

Keterangan

Contoh

Organisasi kolonial : Coenobia

Jumlah sel (dalam sebuah koloni) tetap

Reproduksi aseksual

Koloni baru terdiri dari sejumlah sel parental (sel terdahulu)

Colonial - coenobia

Organisasi kolonial : Colony

Sel vegetatif dan generatif berdiferensiasi

Memiliki plasmodesmata

(Eudorina)

(7)

T INGKATAN ORGANISASI FILAMENTOUS

Tipe

Deskripsi

Keterangan

Contoh

Filamentous

Memiliki filamen sederhana atau bercabang

Pola pertumbuhan apical, basal dan intercalar

Berdiferensiasi

Memiliki sel rhizoid

Siphonocladous

Sel – sel dipisahkan oleh sekat – sekat dinding transversal

Multinukleat

Filamentous algae termasuk multiseluler, artinya, fungsi fisiologis masing – masing sel pada alga saling berkaitan dan ketergantungan satu sama lain

(8)

Tipe

Deskripsi

Keterangan

Contoh

Siphonus (coenocytyc)

Multinukleat tanpa sekat dinding transversal

Hanya dari jenis

Chlorophyceae dan Xanthophyceae Thallus : Parenchymatous

Jaringan kaku

Memiliki meristem

Pola pertumbuhan apical dan intercalar

Sel – sel pada filamen utama terpisah dari segala arah Thallus : Pseudo-parenchymatous

Memiliki parenkim palsu (pseudo) yang terbentuk karena

interweaving pada pertumbuhan filamen contiguous

(9)
(10)

REPRODUKSI ALGA

(Seksual

VS

Aseksual)

REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF

REPRODUKSI ASEKSUAL

Formasi Gamet

Formasi Spora

Gamet Planogamet (flagella) Contoh : Zoogamet, spermatozoid Aplanogamet (Non-flagella) Contoh : Sel telur, spermatium Gametangium Sporangium Spore (mitospore) Planospore Aplanospore (Non-flagella) (flagella) Contoh : Zoospora

(11)

REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF

REPRODUKSI ASEKSUAL

• Syngamy (fusi gamet) Dua tingkatan proses :

• Tiga tipe syngamy :

Reproduksi Seksual

VS

Aseksual

Aplanospore

(Non-flagella)

a) Autospore : spora non-flagella yang merupakan miniatur sel induk (Chlorella)

b) Hypnospore (Cystospore) : spora dorman berdinding tebal Plasmogami Karyogami Zigot/Planozigot (fusi sitoplasmik) (Penyatuan nuklei)

1. Isogamy, ukuran gamet sama

2. Anisogamy, terdiri dari mikrogamet dan makrogamet (jantan – betina)

3. Oogamy, terdiri dari spermatozoid (jantan) dan sel telur (betina) yang non-mobile

(12)

REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF

REPRODUKSI ASEKSUAL

Reproduksi seksual : proses reproduktif yang melibatkan fusi gamet (syngamy) dari haploid (n) menjadi diploid (2n) berupa zigot, kemudian

berkembang menjadi tumbuhan baru atau menjadi sel berformasi reproduksi aseksual setelah mengalami meiosis

Siklus hidup : Perubahan fase dari bentuk gametofit (haploid) menjadi sporofit (diploid).

Gametofit : generasi tumbuhan yang menghasilkan gamet (haploid)

Sporofit : generasi tumbuhan yang menghasilkan spora (diploid)

(13)

PLANKTOLOGI

Sekilas tentang plankton

Fitoplankton dan kelompok fitoplankton utama

Distribusi fitoplankton

Fitoplankton dan aliran energi di lautan

Peran fitoplankton dalam “

biological pump”

Fitoplankton dan fenomena “

algal bloom”

(14)

DEFINISI PLANKTON

Istilah

P

lankton

berasal dari bahasa

Yunani yang berarti

“pengembara”

atau

“hanyut”

(Omori, M. & Ikeda,

T., 1992)

Studi tentang plankton disebut

planktologi”

Setiap individu plankton disebut

“plankters”

Keterangan gambar :

a) Beberapa jenis plankton dari kelompok fitoplankton dan zooplankton (Omori, M. & Ikeda, T. 1992)

b) Contoh fitoplankter, Ceratium sp.

(http://en.wikipedia.org//wiki//Plankton, 2005) a)

(15)

PENGELOMPOKKAN PLANKTON

Berdasarkan :

Siklus hidup

Ukuran

Fungsi rantai makanan

Holoplankton

Meroplankton

Megaplankton (20 – 200 cm)

Makroplankton (2 – 20 cm)

Mesoplankton (0,2 mm – 2 cm)

Mikroplankton (20 – 200 μm)

Nanoplankton (2 – 20 μm)

Pikoplankton (0,2 – 2 μm)

Femtoplankton (<0,2 μm)

Fitoplankton

Zooplankton

Bakterioplankton

(16)

Fitoplankton

Diatom Cyanobacteria Dinoflagellata Coccolithopore

FITOPLANKTON

KELOMPOK UTAMA FITOPLANKTON :

Definisi fitoplankton :

Phyto = tumbuhan

(17)

DIATOM

Ciri Diatom

Contoh Genera

Contoh Spesies

• Alga eukariotik

• Umumnya berbentuk uniseluler

• Memiliki dinding silikat yang terdiri dari dua katup terpisah (frustule)

• Perkembangbiakan dengan membelah diri

• Skeletonema • Rhizosolenia • Gyrosigma • Biddulphia • Bacteriastrum • Coscinodiscus • Chaetoceros • Nitzschia • Thalassiotrix • Dytilum • Eucampia Biddulphia sp. Chaetoceros sp. Nitzschia frigida

(18)

DIATOM

Tahap pembelahan sel diatom; Surirella capronii (A – E), Coscinodiscus jonesianus (F – G),

(19)

DIATOM

Bacillariophyceae (1)

Karakteristik :

• Pigmen : klorofil A, C, β-karoten, fukoxanthin, diatoxanthin, diadinoxanthin

• Kloroplas : diselimuti oleh sampul kloroplas bermembran ganda dan ribosom berlapis kloroplas ER (CER); dengan manset tilakoid (thylakoid girdle)

• Produk akhir : chrysolaminaran (β-1,3-glukan) dan minyak/lemak

• Penutupan sel : silika dan materi organik lainnya berupa frustule dengan dua katup yang terhubung oleh manset (girdle), hypovalve atau hypotheca dan epivalve atau epitheca

• Non Flagella : uniselular atau berkoloni, seringkali ditemukan berantai

• Lokomosi : bentuk pennate, bergerak dengan mengeluarkan sekresi mucilage melalui organ raphe

• Reproduksi : Aseksual, dengan pembelahan sel, hypotheca baru dibentuk sebagian dengan valve dari frustule induk dalam batasan – batasan tertentu

Seksual, diatom merupakan diploid, terjadi meiosis dan pembentukan gamet, fusi gamet menghasilkan auxospore

(20)

DIATOM

Struktur Frustule, berdasarkan bentuk kesimetrian frustule dibagi menjadi :

Centrales (Biddulphiales), simetri-sentris terhadap suatu titik

Pennales, simetris terhadap suatu garis

a)

Bacillariophyceae : spesies yang memiliki organ raphe (bersifat motil)

b)

Fragillariophyceae : spesies tanpa organ raphe (non-motil)

Centric : Stephanodiscus Bac. : Didymosphenia

Frag. : Fragilaria

(21)

DIATOM

Bacillariophyceae (3)

Struktur Frustule :

(Pinnularia)

(22)

DIATOM

Bacillariophyceae (4)

(23)

CYANOBACTERIA

Contoh Ordo

Contoh Genera

Chroococcales

Nostocales

Oscillatoriales

Pleurocapsales

Stigonematales

Halospirulina

Planktothricoides

Prochlorococcus

Prochloron

Prochlorothrix

Ciri - ciri cyanobacteria :

Umumnya berbentuk uniseluler

Berkoloni dan membentuk filamen

Memiliki dinding sel tebal dan berbentuk gel

Dikenal sebagai alga hijau biru (Blue – green algae)

(24)

Fakta mengenai cyanobacteria :

Beberapa jenis cyanobacteria diperjualbelikan karena bernilai gizi tinggi, seperti Aphanizomenon flos-aquae (E3-live) atau Spirulina

Sedikitnya satu metabolit sekunder cyanobacteria, yaitu cyanovirin, menunjukkan kemampuan untuk melakukan aktivitas anti-HIV

Terkadang suatu massa reproduksi cyanobacteria terbentuk saat terjadi “algal blooming”

CYANOBACTERIA

Keterangan gambar :

Ledakan Cyanobacteria di laut Baltik Timur, Swedia, 2 Agustus 1999

(25)

DINOFLAGELLATA

Ciri Dinoflagellata

Contoh Genera

Contoh Spesies

Kelompok alga eukariotik terbesar setelah diatom

Uniseluler

Berflagella

Berkembang biak

dengan membelah diri

Gonyaulax

Cerathium

Noctiluca

Dinophysis

Peridinium

Prorocentrum

Gymnodinium Gonyaulax sp. Noctiluca sp. Ceratium sp.

(26)

DINOFLAGELLATA

Pembelahan sel Dinoflagellata; Peridinium conicum (A), Dinophysis (B),

(27)

Dinophyta (1)

Karakteristik :

• Pigmen : klorofil A, C, β-karoten, peridinin, dinoxanthin, diadinoxanthin

• Kloroplas : diselimuti oleh sampul kloroplas bermembran 3 (tiga), membran kedua dan ketiga merupakan tilakoid

• Produk akhir : pati (starch) dan minyak/lemak

• Penutupan sel : theca (amphiesma, beberapa lapis membran) atau telanjang, dilengkapi bentuk piringan selulosa di dalam vesikel theca, yang berpola spesifik pada tiap spesies, alur manset memisahkan sel menjadi 2 (dua) bagian, yaitu epicone dan hypocone

• Flagella : dua buah transverse flagellum mengelilingi sel pada alur manset,

longitudinal flagellum mengarah ke posterior

• Nukleus : Besar, kromosom memadat secara permanen (dinokaryon)

• Trichocysts : Organ penyemprot pada membran, berbentuk benang – benang (fibril) yang memanjang

(28)

Dinophyta (2)

DINOFLAGELLATA

Keterangan gambar :

a) Struktur tubuh Dinoflagellata

b)

Gonyaulax

c)

Ceratium

d) Fenomena heterotrophy

a) b) c)

(29)

DINOFLAGELLATA

Dinophyta (3)

Nilai Ekologis :

Dinoflagellata merupakan produsen primer terbesar setelah diatom

Beberapa spesies merupakan endosymbion :

Zooxanthellae, hidup di dalam avertebrata laut, utamanya hewan – hewan terumbu karang (coral dan kerang)

Dinoflagellata merupakan penyebab ledakan besar “red tides”, yang dapat membahayakan makhluk hdup di sekitarnya akibat racun yang ditimbulkan, misalnya : PSP (Paralytic shellfish poisoning)

Beberapa spesies Dinoflagellata memiliki kemampuan bioluminescence, yaitu Noctiluca dan Gymnodinium

a) Red Tides

(30)

COCCOLITHOPORE

Gambaran Umum

Habitat

Peran Lingkungan

Uniseluler

Memiliki sisik mikroskopik yang terbuat dari kalsium karbonat, disebut coccolith

Sisik (scales) berbentuk seperti dop roda

(hubcaps) dengan

diameter tiga perseribu milimeter

Tiap Coccolithopore

tunggal dilapisi ≥30 sisik

Menyukai hidup di permukaan yang miskin nutrien

Tumbuh subur di area yang mana kompetitornya justru sedang kelaparan

Umumnya hidup di daerah subpolar

Di saat suatu area miskin akan nutrien, fitoplankton lain sangat langka. Maka, coccolithopore justru akan menjadi sumber nutrien bagi biota laut lainnya

Untuk jangka panjang, keberadaan

Coccolithopore baik untuk lingkungan, melalui

perannya dalam proses “biological pump”

(31)

COCCOLITHOPORE

Gambaran Umum

Habitat

Peran Lingkungan

Diperkirakan organisme tersebut membuang >1,5 juta ton/tahun (1,5 milyar kg/tahun) zat kapur,

menjadikan

Coccolithopore sebagai produsen kalsit terbesar di samudera

Contoh Coccolithopore yang memiliki peran

penting secara lobal, yaitu

Emiliania huxleyi

Di beberapa daerah terjadi blooming Coccolithopore secara berkala, seperti di perairan utara

Australia dan perairan sekitar Islandia

Untuk jangka pendek, masih terdapat pro & kontra apakah

keberadaan Coccolithopore

meningkatkan pemanasan bumi melalui efek rumah kaca atau sebaliknya, malah mampu meredam pemanasan bumi

(32)

COCCOLITHOPORE

Prymnesiophyta (1)

Karakteristik :

• Pigmen : klorofil A, C, β-karoten, fucoxanthin, diadinoxanthin

• Kloroplas : satu atau dua plastid tanpa manset tilakoid, dua membran sampul kloroplas disertai dua lapis ribosome-coated chloroplast ER (CER)

• Produk akhir : chrysolaminaran (β-1,3-glukan)

• Penutupan sel : sisik organik, sisik yang mengandung kalsit dalam jumlah besar (coccolith)

• Flagella : dua buah flagel equal atau sub-equal, halus dan licin (kecuali Pavlovales)

• Haptonema : perpanjangan sel yang menyerupai benang flagella, memiliki struktur khusus (jaringan dari 6 – 7 microtubules jika dibandingkan dengan flagella sebenarnya yang hanya 9 + 2 pola flagella), berfungsi sebagai organ penempel

(33)

COCCOLITHOPORE

Prymnesiophyta (2)

(34)

COCCOLITHOPORE

Prymnesiophyta (3)

Emiliania huxleyi

(35)

COCCOLITHOPORE

Asumsi Coccolithopore sebagai

penyebab

pemanasan bumi

Coccolithopore

Reaksi pembentukan

Coccolith

Gas Karbondioksida (CO

2

)

Reaksi kimia sampingan menghasilkan

Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab efek rumah kaca yang potensial bagi

pemanasan bumi

(36)

COCCOLITHOPORE

Asumsi Coccolithopore sebagai

peredam

pemanasan bumi

Coccolithopore

Adaptasi terhadap UV

Zat DMSP

Senyawa DMS

menghasilkan DMSP terurai di air menghasilkan

Sulfat

Awan

Lepas ke atmosfir Dikonversi menjadi Reaksi pembentukan menghasilkan Merupakan inti kondensasi awan

(37)

FITOPLANKTON & DMS

Peran fitoplankton dalam menghasikan DMS untuk pembentukan awan (NOAA RITS Programme & NOAA Office of Global Programme, 2005)

Pemantulan radiasi matahari oleh awan dan sulfat haze yang berasal dari pelepasan DMS oleh

fitoplankton (NOAA RITS Programme & NOAA Office of Global Programme, 2005)

(38)

DISTRIBUSI FITOPLANKTON

• Fitoplankton ditemukan di seluruh sungai, danau, laut dan samudera

• Secara lokal kelimpahan fitoplankton bervariasi secara horizontal dan vertikal, bervariasi menurut waktu setiap tahunnya

• Kelimpahan dan distribusi sangat bergantung pada faktor cahaya matahari, konsentrasi nutrien dan parameter fisik kolom air

(39)

FITOPLANKTON & ALIRAN ENERGI DI LAUT

Rantai Makanan (

Food Chain

)

Jejaring Makanan (

Food Web

)

Contoh jejaring makanan di Laut Arktik (http://en.wikipedia.org/wiki/food_chain/2005

(40)

FITOPLANKTON & EKOSISTEM

Peran fitoplankton dalam pembentukan material organik terlarut dengan organisme lain (California Institute of Technology, 1998)

Kedudukan fitoplankton dalam struktur ekosistem (Dr. C’s Remarkable Ocean World, 2005)

(41)

FENOMENA

BIOLOGICAL PUMP

Biological Pump adalah proses transportasi senyawa karbon secara biologis dari zona eufotik permukaan ke lapisan dalam lautan. Karbon diangkut terutama melalui proses tenggelamnya (sinking) material-material partikulat, seperti jasad organisme yang telah mati (termasuk fitoplankton) atau kotoran organisme (faeces) (Raven dan Falkowski, 1999).

Karbon yang mencapai laut dalam, diantaranya karbon inorganik partikulat seperti Kalsium Karbonat (CaCo3). Senyawa ini merupakan komponen utama dari organisme berkapur (calcifying organisms), seperti Coccolithophore, Foraminifera atau Pteropoda. Kerangka Kalsium Karbonat pada Emiliania Huxleyi, jenis fitoplankton dari kelompok

Coccolithophore, dilihat dengan micrograph electron (Spokes Lucinda, 2003)

(42)

FENOMENA

ALGAL BLOOM

 Blooming alga (algal bloom) adalah

suatu proses peningkatan populasi alga plankton (fitoplankton) secara cepat di dalam suatu perairan.

Ciri khas dari fenomena ini adalah hanya satu atau sedikit spesies yang mengalami blooming (ledakan populasi) yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya perubahan warna perairan (discoloration) sebagai hasil dari peningkatan densitas pigmen warna alga plankton penyebab blooming).

(43)

FENOMENA

ALGAL BLOOM

 Black water (perairan hitam) adalah suatu fenomena perubahan warna air laut menjadi hitam atau gelap.

 Fenomena ini “ditemukan” pertamakali di Perairan Teluk Florida pada bulan

Januari 2002.

 Walaupun para nelayan di daerah Florida mengkomplain dan meminta

"pemerintah U.S untuk melakukan sesuatu” terhadap fenomena ini, namun para ilmuwannya mengatakan bahwa fenomena Black water ini diakibatkan oleh

blooming alga non-toxic (tidak beracun), yang diduga adalah DIATOM, sehingga dianggap tidak berbahaya bagi organisme perairan maupun manusia.

 Diatom ini berasal dari Florida Keys menuju Selat Florida selama beberapa bulan

dengan bantuan angin dan gelombang.

(44)

FENOMENA

ALGAL BLOOM

Pyrodinium

Gymnodinium

Trichodesmium

Gambierdiscus

Gambar atas – bawah kiri :

beberapa genera Dinoflagellata beracun yang dapat menimbulkan Red Tide

(Program Kerjasama ASEAN-Kanada Sains Laut, 2004)

Peristiwa Red Tide di Pantai Lajolla, California

(Http://en.wikipedia.org/wiki/Algal Bloom,2005)

Bagaimana dengan Teluk Jakarta ???

(45)

Dr. Barney Balch

(Senior research scientist at the Bigelow Laboratory for Ocean Sciences in Boothbay Harbor, Maine)

“Every other breath you take is thanks to

phytoplankton.”

We always say “Save the Whales”, but wonder where

the “Save the Phytoplankton”,

(46)

DAFTAR PUSTAKA

California Institute of Technology. 1998. Phytoplankton; Microbial Loop dalam http:// Ocean Planet.htm, 2005

Dr. C’s Remarkable Ocean World. 2005. Oh, What a Tangled Web We Weave dalam Http:// Oceanic Food Webs.htm, 2005

Http//en.wikipedia//wiki. 2005. Algal Bloom

Http//en.wikipedia.org//wiki. 2005. Cyanobacterial

Http://en.wikipedia.org/wiki. 2005. Food Chain

Http//en.wikipedia.org//wiki. 2005. Plankton

NOAA RITS Program and NOAA Office of Global Programs. 2005. Oceanic Dimethylsulfide (DMS) and

Climate dalam Http/NOAA, 2005

Omori, M. and Ikeda, T. (1992). Methods in Marine Zooplankton Ecology, Krieger Publishing

Company, Malabar, USA.

Program Kerjasama ASEAN-Kanada Sains Laut-Fasa II, 2004. Red Tide: Ledakan Alga Beracun.

Poster.

 Raven, J. A. and P. G. Falkowski (1999). Oceanic sinks for atmospheric CO2. Plant Cell Environ. 22, 741-755.

Spokes Lucinda, 2003. How oceans take up carbon dioxide. Environmental Sciences, University of East Anglia, Norwich - U.K dalam

(47)

1.

- Kenapa monera dipecah menjadi arkea dan bakteri

- Apa perlunya dipecah menjadi 2 kingdom tersebut

2.

Apa peran fungi di perairan laut terutama dalam jejaring

makanan

3.

Uraikan potensi protista secara ekonomis dan ekologis

4.

Buatlah contoh jejaring makanan dan aliran energi dari monera

sampai konsumen paling tinggi

5.

Diskusikan biological pump oksigen di perairan laut

6.

Uraikan/diskusikan kenapa terjadi blooming alga di suatu

perairan

Gambar

Gambar kiri : Proses  Biological Pump (Spokes Lucinda, 2003)
Gambar atas – bawah kiri :

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengetahui derajat korelasi prestasi belajar matematika sekolah dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA dan untuk mengetahui

Tingkat risiko yang berpengaruh terhadap usahatani jeruk nipis yaitu risiko produksi dan risiko pasar memiliki nilai berturut turut (43,9%) dan (33,5%). Strategi alternatif

Eastmark International Indonesia telah memiliki Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dan sudah

Panoftalmitis atau peradangan supuratif pada isi bola mata memiliki gejala yaitu terdapatnya nanah, palpebra yang bengkak, dan mata masih dapat digerakkan

Cara untuk membuat agar website baru tersebut bisa terdaftar pada search engine, khususnya untuk yang belum dapat link dari lain adalah dengan cara memberi

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode yang dikembangkan oleh Orang Melayu masa lalu yang sedemikian kuat sehingga mampu memberi identitas Melayu sebagai

Dalam penelitian ini juga diketahui bentuk- bentuk kearifan lokal lokal yang dapat mendukung pengelolaan hutan seperti Kepercayaan dan/atau pantangan yang ada berupa

tinggi, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, ramah terhadap orang lain, memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin