• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN EVALUASI DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN EVALUASI DIRI"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN EVALUASI DIRI

AKREDITASI PROGRAM STUDI

SARJANA TERAPAN (Sarjana Terapan) TEKNOLOGI INDUSTRI KIMIA

UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG

(2)

IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran Unit Pengelola Program Studi : Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Jenis Program : Sarjana Terapan (D4) Nama Program Studi : Teknologi Industri Kimia

Alamat : Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor Sumedang

Nomor Telepon : (022)7794391

E-Mail dan Website : [email protected] dan https://chemistry.unpad.ac.id/en/d4-tik/ Nomor SK Pendirian PT 1) : PP Nomor 37 Tahun 1957

Tanggal SK Pendirian PT : 19 Desember 1956 Pejabat Penandatangan

SK Pendirian PT : Presiden Republik Indonesia Nomor SK Pembukaan PS 2) : 354/UN6.RKT/Kep/HK/2019 Tanggal SK Pembukaan PS : 20 Juni 2019

Pejabat Penandatangan

SK Pembukaan PS : Rektor Universitas Padjadjaran Tahun Pertama Kali

Menerima Mahasiswa : Agustus 2020 Peringkat Terbaru

Akreditasi PS : -

(3)
(4)

IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI

Nama : Prof. Dr. Iman Rahayu, M.Si. NIDN : 0008026906

Jabatan : Dekan FMIPA UNPAD/ Pengarah dan Penanggung Jawab Tanggal Pengisian : 02 – 06 – 2021

Tanda Tangan :

Nama : Yudhie Andriyana, M.Sc., Ph.D. NIDN : 0022077802

Jabatan : Wakil Dekan I FMIPA UNPAD/ Penanggung Jawab Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

Tanda Tangan :

Nama : Dr. Desi Hernati Putri Huspa, M.Si NIDN : 0011047405

Jabatan : Wakil Dekan II FMIPA UNPAD/ Penanggung Jawab Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

Tanda Tangan :

Nama : Dr. Mohamad Nurzaman, M.Si.

NIDN : 0014076901

Jabatan : Manajer Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Alumni /Pendamping

Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021 Tanda Tangan :

Nama : Dr. Nursanti Anggriani, M.Si

NIDN : 0005057301

Jabatan : Manajer Bidang Riset, PKM, Inovasi, dan Kemitraan/Pendamping Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

(5)

Nama : Urip Rosani, M.Si

NIDN : -

Jabatan : Manajer Bidang Sumber Daya, Perencanaan, dan Informasi/Pendamping

Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021 Tanda Tangan :

Nama : Dr. Togar Saragi, M. Si. NIDN : 0026086803

Jabatan : Ketua Unit Penjaminan Mutu/Pendamping Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

Tanda Tangan :

Nama : Muhammad Yusuf, M.Si., Ph.D. NIDN : 0024058408

Jabatan : Ketua PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

Tanda Tangan :

Nama : Dr. Muhammad Fadillah, M.Si. NIDN : 0417108504

Jabatan : Dosen Pengampu PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

Tanda Tangan :

Nama : Ari Hardianto, M.Si., Ph.D. NIDN : 0023058702

Jabatan : Dosen Pengampu PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Tanggal Pengisian : 06 – 06 – 2021

(6)

KATA PENGANTAR

UPPS Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menyelesaikan Laporan Evaluasi Diri (LED) Program Studi (PS) Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. LED adalah salah satu persyaratan akreditasi suatu kelembagaan pendidikan tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Kemenristekdikti. LED adalah bentuk tanggung jawab kepada masyarakat atas penghargaan dan rekognisi terhadap eksistensi, prestasi, dan kinerja lembaga.

PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menyusun LED berdasarkan Pedoman Penyusunan Evaluasi Diri PS, yang dikeluarkan oleh BAN-PT. Penyusunan LED menggunakan data PS dari tahun 2019 sampai dengan 2021. Data tersebut diolah dan dipaparkan secara logis dan argumentatif dalam LED. Tim penyusun menyajikan LED sesuai pedoman dalam tiga bab, yaitu pendahuluan, laporan evaluasi diri, dan penutup.

Ucapan terima kasih dan penghargaan terbaik ditujukan untuk Tim Penyusun atas jerih payahnya selama ini. Tak lupa pula, terima kasih teruntuk UPPS dan pihak-pihak yang bekerjasama dalam penyusunan LED. Kami pun memohon kepada Allah agar senantiasa menganugerahkan bimbingan, kemudahan, kekuatan kepada kita. Aamiin.

Bandung, Juni 2021 Ketua Pelaksana Tim penyusun

(7)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Program Studi (PS) Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia merupakan Program Studi di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran (Unpad). PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia secara resmi berdiri tanggal 20 Juni 2019 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor Unpad 354/UN6.RKT/Kep/HK/2019.

PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menyadari bahwa untuk menjamin baku mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, maka penilaian oleh pihak di luar lembaga perguruan tinggi yang independen mutlak diperlukan. Dengan demikian, PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia mengajukan permohonan akreditasi kepada BAN-PT.

Laporan Evaluasi Diri (LED) yang telah disusun ini adalah komponen penilaian akreditasi yang menjelaskan dengan detail instrumen-instrumen penting dalam pengelolaan lembaga kependidikan. LED disusun secara menyeluruh dan sistematis demi kemudahan proses penilaian kinerja PS oleh asesor.

LED ini disusun berdasarkan Instrumen Akreditasi PS (IAPS) versi 4.0 tahun 2019. Penulisan LED dimulai dengan uraian kondisi eksternal dan kaitannya dengan argumentasi pentingnya pendirian PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dalam tantangan eksternal yang ada.

Industri merupakan pilar ekonomi nasional. Secara khusus, industri kimia perlu dibangun dengan serius karena tidak hanya berkaitan dengan produksi barang jadi, namun juga barang setengah jadi yang menjadi bahan baku bagi sector industri lainnya, seperti kesehatan, pangan, energi, bioteknologi, dan mineral. Saat ini, Indonesia sedang diserang wabah penyakit Covid-19. Lemahnya industri alat kesehatan di Indonesia menyebabkan lambatnya penanganan wabah, mulai dari aspek deteksi penyakit sampai terapi. Dominasi impor alat kesehatan menyebabkan Indonesia kesulitan untuk melengkapi bahan dan perangkat yang diperlukan untuk penanganan wabah pandemik, karena setiap negara produsen pasti memprioritaskan kebutuhan di negaranya sendiri sebelum bisa memenuhi kebutuhan negara lain. Vaksin merupakan salah satu solusi yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran penyakit. Namun, ketidakbiasaan Indonesia mengembangkan vaksin secara mandiri menyebabkan kita harus menunggu sampai negara lain selesai membuat vaksin dan kita dapat mengantri untuk berpartisipasi di uji klinisnya. Tema riset dan pengembangan diagnostik deteksi penyakit dan desain vaksin berbasis protein telah lama menjadi kepakaran di Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran, khususnya kelompok keahlian sains protein. Namun, untuk mengembangkan riset tersebut menjadi produk jadi, Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam teknologi proses industri, sehingga dapat menerjemahkan riset dasar dan terapan menjadi produk jadi. Selain untuk memenuhi kebutuhan SDM handal di industri biofarmasetika, juga untuk membuka peluang munculnya technoenterpreneur yang kreatif dan adaptif di bidang ini.

Didorong oleh kondisi dan kebutuhan kontemporer di tingkat lokal, nasional maupun global inilah yang menjadi dasar pendirian dan pengembangan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. PS ini hadir untuk menjawab persoalan dan tantangan ini dengan visi keilmuan FMIPA Unpad yang menekankan pendekatan studi multi-, inter-, dan transdisiplin bidang keilmuan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Sehingga, secara prospektif minat untuk studi di Prodi ini akan terus meningkat.

(8)

Usai pemaparan kondisi eksternal dalam konteks lokal dan global, maka profil Unit Pengelola Program Studi (UPPS), dalam hal ini FMIPA Unpad, dijelaskan. Profil UPPS meliputi sejarah FMIPA Unpad, visi dan misi, serta sasaran strategis, yang dilanjutkan dengan struktur organisasi, keuangan, sarana dan prasarana dan program-program unggulan penciri UPPS. FMIPA Unpad hingga kini telah mengelola 16 Program Studi.

Pembahasan LED berlanjut ke sembilan kriteria utama: (1) Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (2) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama (3) Mahasiswa (4) Sumber Daya Manusia (5) Keuangan, Sarana dan Prasarana (6) Pendidikan (7) Penelitian (8) Pengabdian kepada Masyarakat (9) Luaran dan capaian Tridharma.

Kriteria Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (kriteria pertama) akan membahas secara menyeluruh visi misi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia yang diturunkan dari visi FMIPA Unpad, yang mengacu pada visi misi Unpad. Adapun poin penting dalam visi keilmuan PS adalah ‘‘Menjadi Program Studi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri dan teknopreneur kimia yang handal, kreatif, dan adaptif di tingkat regional ASEAN pada tahun 2024’’

Kriteria Tata pamong, tata kelola dan kerjasama (kriteria kedua) akan membahas kebijakan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia di bidang tata pamong dan tata kelola. Dalam hal ini, PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia berpedoman pada Peraturan Rektor nomor 1 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Universitas Padjadjaran. Aturan tersebut menguraikan penetapan perumusan nilai-nilai (sistem, struktur organisasi dan mekanisme pengelolaan). Aturan memastikan pengelolaan institusi sesuai dengan lima prinsip good governance: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab dan berkeadilan.

Selanjutnya, kriteria Mahasiswa (kriteria ketiga) mengevaluasi perihal kemahasiswaan, yaitu metode rekrutmen, sistem seleksi, persyaratan untuk menjadi calon mahasiswa, jumlah mahasiswa dan layanan kemahasiswaan untuk menunjang pembelajaran dan administrasi. Rekrutmen mahasiswa PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dilakukan sekali dalam setahun dengan nama program “ Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP)”.

Kriteria Sumber Daya Manusia (kriteria keempat) akan membahas secara menyeluruh tentang profil pengajar, kinerja dosen dan tenaga kependidikan dan usaha pengembangan Dosen di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Kualifikasi utama pengajar di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia ini adalah dosen dengan kualifikasi akademik minimal setara magister (S2) dengan bidang keahlian dan kelimuan kimia terapan. Seluruh DTPS aktif dalam publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional, di jurnal nasional dan internasional yang terakreditasi dan bereputasi tinggi, dan penerbitan buku/book chapter ber-ISBN. Dalam dua tahun terakhir ini publikasi ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi tinggi ini mengalami peningkatan yang dapat diartikan peningkatan kualitas penelitian dan publikasi DTPS PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

Kriteria kelima akan fokus membahas keuangan, sarana dan prasarana. PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia memiliki kondisi keuangan dengan kategori baik hal tersebut dikarenakan aliran uang pemasukan dan pengeluaran masih positif. Sama halnya dengan keuangan, ketersediaan dan mutu sarana prasarana pembelajaran di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia sudah baik dan memadai sesuai standar yang ada di Unpad.

Selanjutnya, kriteria Pendidikan (kriteria keenam) membahas secara rinci tentang kurikulum pendidikan, pembelajaran dan suasana akademik di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Hal penting dalam bagian ini adalah (1) kurikulum pendidikan yang penyusunannya melibatkan semua pemangku kepentingan di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dan pimpinan UPPS (2) Kurikulum yang penyusunannya sesuai rencana

(9)

strategis dan visi keilmuan FMIPA Unpad (3) Metode Pembelajaran di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia adalah blended learning, yaitu perkuliahan tatap muka dan pembelajaran daring.

Kriteria ketujuh akan membahas mengenai kimia terapan di lingkungan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Penelitian-penelitian yang dilakukan di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia sangat relevan dengan roadmap penelitian FMIPA Unpad yang menekankan aplikasi kimia terapan dalam bidang kesehatan, pangan, energi, dan lingkungan. Sumber utama pendanaan penelitian adalah dari kerjasama penelitian dengan instansi lain yaitu dari kementerian riset maupun dengan instansi-instansi swasta baik nasional maupun internasional.

Kriteria kedelapan akan dibahas secara komprehensif mengenai aspek Pengabdian kepada Masyarakat. Kerjasama antara PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dengan mitra industri dilakukan dalam bentuk kerjasama riset dan pengabdian kepada masyarakat. Capaian yang ditetapkan oleh PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia pada program pengabdian kepada masyarakat adalah peningkatan kerjasama dengan mitra. PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia terus memotivasi mahasiswa dan para dosen untuk mempublikasi semua program Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilaksanakan pada jurnal nasional dan internasional terakreditasi.

Kriteria terakhir adalah Luaran dan Capaian Tridharma. Luaran Tridharma Pendidikan salah satunya adalah prestasi mahasiswa. Meskipun baru menerima satu angkatan, beberapa mahasiswa PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia telah menorehkan prestasi di skala nasional, diantaranya dengan diterimanya proposal Program Kreativitas Mahasiswa.

Harapan kami, Indonesia dapat bangkit dari ketertinggalan dalam bidang manufaktur produk kimia, dengan cara membangkitkan dan memperkuat teknologi industri kimia, diantaranya biofarmasetika dan pangan fungsional. PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia FMIPA Unpad berkomitmen untuk mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam penguasaan teknologi industri kimia yang relevan untuk menjadi solusi bagi kemajuan Indonesia.

(10)

DAFTAR ISI

Hal

IDENTITAS PENGUSUL ii

IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI iv

KATA PENGANTAR vii

RINGKASAN EKSEKUTIF viii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. DASAR PENYUSUNAN 1

B. TIM PENYUSUN DAN TANGGUNGJAWABNYA 1

C. MEKANISME KERJA PENYUSUNAN EVALUASI DIRI 3

BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI 5

A. KONDISI EKSTERNAL 5

B. PROFIL UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI 18

C KRITERIA 25

C.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI 25

1.1 Latar Belakang 25

1.2 Kebijakan 26

1.3 Strategi Pencapaian Standar 26

1.4 Indikator Kinerja Utama 28

1.5 Indikator kinerja Tambahan 37

1.6 Evaluasi Capaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi 37 1.7 Simpulan Hasil Evaluasi ketercapaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi 39

C.2 TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJASAMA 40

2.1 Latar Belakang 40

2.2 Kebijakan 40

2.3 Strategi Pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan 41

2.4 Indikator Kinerja Utama 41

2.5 Indikator kinerja Tambahan 53

2.6 Evaluasi Capaian Kinerja 54

2.7 Penjaminan Mutu, Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama 55

2.8 Kepuasan Pengguna 57

2.9 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 59

C.3 MAHASISWA 60

3.1 Latar Belakang 60

3.2 Kebijakan 60

3.3 Strategi Pencapaian Standar 61

3.4 Indikator Kinerja Utama 62

3.5 Indikator kinerja Tambahan 66

3.6 Evaluasi Capaian Kinerja 66

3.7 Penjaminan Mutu Mahasiswa 67

3.8 Kepuasan Pengguna 67

3.9 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 69

(11)

4.1 Latar Belakang 70

4.2 Kebijakan 71

4.3 Strategi Pencapaian Standar 75

4.4 Indikator Kinerja Utama 76

4.5 Indikator kinerja Tambahan 84

4.6 Evaluasi Capaian Kinerja 85

4.7 Penjaminan Mutu SDM 86

4.8 Kepuasan Pengguna 86

4.9 Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindaklanjut 87

C.5 KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA 88

5.1 Latar Belakang 88

5.2 Kebijakan 88

5.3 Strategi Pencapaian Standar 89

5.4 Indikator Kinerja Utama 89

5.5 Indikator kinerja Tambahan 92

5.6 Evaluasi Capaian Kinerja 93

5.7 Penjaminan Mutu Keuangan, Sarana dan Prasana 93

5.8 Kepuasan Pengguna 94

5.9 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 96

C.6 PENDIDIKAN 96

6.1 Latar Belakang 96

6.2 Kebijakan 97

6.3 Strategi Pencapaian Standar 98

6.4 Indikator Kinerja Utama 100

6.5 Indikator kinerja Tambahan 108

6.6 Evaluasi Capaian Kinerja 108

6.7 Penjaminan Mutu Pendidikan 108

6.8 Kepuasan Pengguna 109

6.9 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 110

C.7 PENELITIAN 110

7.1 Latar Belakang 110

7.2 Kebijakan 111

7.3 Strategi Pencapaian Standar 111

7.4 Indikator Kinerja Utama 112

7.5 Indikator kinerja Tambahan 117

7.6 Evaluasi Capaian Standar 117

7.7 Penjaminan Mutu Proses Penelitian 119

7.8 Kepuasan Pengguna 119

7.9 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 120

C.8 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 121

8.1 Latar Belakang 121

8.2 Kebijakan 122

(12)

8.4 Indikator Kinerja Utama 123

8.5 Indikator kinerja Tambahan 126

8.6 Evaluasi Capaian Standar 126

8.7 Penjaminan Mutu Proses Pengabdian kepada Masyarakat 127

8.8 Kepuasan Pengguna 128

8.9 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 128

C.9 LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA 129

9.1 Indikator Kinerja Utama 129

9.2 Indikator kinerja Tambahan 132

9.3 Evaluasi Capaian Standar 132

9.4 Penjaminan Mutu Luaran 132

9.5 Kepuasan Pengguna 132

9.6 Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindaklanjut 133 D. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN UNIT 134

D.1 Analisis Capaian Kinerja 134

D.2 Analisis SWOT atau Analisis Lain yang Relevan 135

D.3 Strategi Pengembangan 139

D.4 Program Keberlanjutan 141

BAB III. PENUTUP 142

(13)

BAB I. PENDAHULUAN A. Dasar Penyusunan

Program Studi (PS) Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia merupakan salah satu prodi yang dikelola Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran. FMIPA Unpad sebagai Unit Pengelola Program Studi (UPPS) bertangung jawab dalam mengawal target dan capaian Universitas yang diturunkan menjadi target dan capaian fakultas dan program studi. Oleh karena itu, secara rutin baik Prodi maupun Fakultas secara bersama-sama melakukan proses evaluasi diri. Secara total, FMIPA Unpad memiliki 17 program studi, yaitu 1 PS Sarjana Terapan, 9 PS Sarjana, 5 PS Magister dan 2 PS Doktor.

Laporan evaluasi diri selanjutnya disusun untuk bersama-sama dikaji hal-hal semestinya diperbaiki secara berkelanjutan. Diantara tujuan yang ingin dicapai dari laporan evaluasi diri ini adalah:

1. Untuk memberikan informasi keadaan terkini dari FMIPA khususnya Ilmu Teknologi industri kimia.

2. Mengidentifikasi target dan pencapaiannya

3. Mengetahui masalah dan faktor-faktor penghambat ketercapaian target 4. Mengawal pelaksanaan tridharma pendidikan di tingkat PS dan fakultas.

5. Menerbitkan dokumen LED Ilmu Teknologi Industri Kimia yang dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal

FMIPA diberi kewenangan untuk melakukan evaluasi internal sampai dengan tingkat PS. Proses evaluasi ini dilakukan dengan melibatkan Sistem Penjamin Mutu (SPM) Universitas, Unit Penjamin Mutu (UPM) fakultas dan Gugus Kendali Mutu (GKM) program studi. Keleluasaan ini diberikan tidak hanya pada proses penjaminan mutu, namun juga beberapa aspek lainnya. Hal ini sebagai bagian dari konsekuensi Unpad sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH). Perubahan ini terjadi pada tahun 2014 yang sebelumnya memiliki Bentuk badan Layanan Umum (BLU). Perubahan tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 2014 yang berdampak pada penyesuaian kebijakan dalam organisasi dan tata kerja pengelola Unpad. Penyesuaian ini dijelaskan dalam Peraturan Rektor No 70 tahun 2015 dan Statuta Unpad di dalam Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2015. Sebagai Unit Pengelola Program Studi (UPPS), FMIPA adalah pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan/atau mengoordinasikan PS. Hal tersebut diatur dalam Pasal 82 Peraturan Rektor Unpad nomor 70 tahun 2015 tentang OTKP Unpad dan Peraturan Rektor nomor 1 tahun 2020 tentang OTKP Unpad.

Sebagai salah satu akibat dari perubahan status Unpad tersebut yang disertai dengan adanya program pemerintah berupa Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), maka Rencana Strategis (Renstra) FMIPA Unpad tahun 2020-2024 disusun kembali. Renstra 2020-2024 disusun melalui mekanisme lokakarya Renstra fakultas yang sebelumnya telah melalui persetujuan dari Senat FMIPA Unpad.

B. Tim Penyusun dan Tanggung Jawabnya

Tim penyusun LED PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia didasarkan pada Keputusan Dekan FMIPA nomor 267/UN6.D/Kep/FMIPA/2021 tentang Pengangkatan Tim Penyusun Dokumen Akreditasi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia FMIPA Unpad.

(14)
(15)

C. Mekanisme Kerja Penyusunan LED

Penyusunan LED PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dilakukan melalu tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Pemahaman instrumen akreditasi (IAPS 4.0), pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan diantaranya:

- Pengumpulan pedoman akreditasi

- Pemaparan materi terkait pedoman dan tata cara penyusunan dokumen IAPS 4.0 2. Pembentukan tim penyusunan borang akreditasi yang diformalkan dalam SK Dekan

FMIPA Unpad.

3. Penyusunan agenda kegiatan beserta pembagian tugas

4. Pengumpulan data dan informasi baik secara online melalui sistem informasi yang dimiliki Universitas Padjadjaran ataupun data fisik lain yang terkait.

5. Melakukan proses verifikasi data dan informasi secara bertahap dan berkala 6. Menganalisis data-data yang dimiliki seperti data capaian dan kepuasan pengguna 7. Sebagian tim memasukan data terkait k edalam dokumen LKPS

8. Melakukan perbandingan capaian dengan dokumen Renstra Universitas dan Fakultas

9. Kompilasi hasil analisis dari masing-masing tim penyusun

10. GKM dan UPM melakukan proses review hasil kompilasi tim penyusun 11. Dilakukan revisi berdasarkan ajuan UPM dan GKM

12. SPM memberikan arahan terhadap draft LED dan LKPS. 13. Finalisasi draft LED dan LKPS

Berdasarkan tahapan-tahapan di atas, durasi waktu yang diperlukan untuk penpenyusuan LED berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Proses persiapan dan rapat tim penyusun dilakukan pada bulan pertama. Tiga bulan berikutnya diisi dengan kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan analisa data, yang dilanjutkan dengan penulisan LED. Di dua bulan terakhir, tim menggabungkan draft LED menjadi naskah utuh, berdiskusi bersama SPM, dan penyelesaian LED. Gambar 1.1 menggambarkan alur penyusunan LED, sedangkan Tabel 1.1 menyajikan jadwal penyusunan LED PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

(16)
(17)

BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI A. Kondisi Eksternal

Globalisasi saat ini menuntut perlunya daya saing yang kuat dalam kualitas dan kompetensi tenaga kerja di dunia industri. Untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan kompeten maka diperlukan adanya proses pendidikan dan pembelajaran yang unggul dan adaptif bagi sumber daya manusia sesuai perkembangan lingkungan dan industri yang terjadi. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula bagaimana kebijakan arah industri ke depannya sehingga SDM Indonesia tidak tertinggal serta dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang muncul di kemudian hari. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan SDM Indonesia yang unggul dan kompetitif bukan hanya formalitas akan tetapi juga menjadi hal substantif untuk mendukung perkembangan dan kemajuan industri dalam negeri sesuai kebutuhan pasar.

Kemajuan industri nasional tidak terlepas dari kebutuhan tenaga kerja kompeten. Pasar bebas tenaga kerja telah diberlakukan sejak 2015 di regional ASEAN melalui pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu, keterlibatan Indonesia dalam berbagai kerjasama internasional baik multilateral, regional maupun bilateral memberikan dampak pada peningkatan investasi langsung oleh asing, peningkatan perdagangan global, dan berkurangnya instrumen perlindungan dalam pengembangan, ketahanan, dan daya saing industri. Hal tersebut mengakibatkan munculnya kenaikan arus impor produk dan jasa juga ketatnya persaingan antara pekerja asing dan pekerja domestik Kimia.

Peningkatan penguasaan teknologi dan mutu sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai visi pembangunan industri nasional, yaitu Indonesia menjadi negara industri tangguh. Beberapa sasaran yang termasuk dalam Sasaran Pembangunan Industri, yaitu meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi, meningkatnya penyerapan tenaga kerja yang kompeten di sektor industri, menguatnya struktur industri dengan tumbuhnya industri hulu dan industri antara yang berbasis sumber daya alam. Indonesia telah memiliki Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 untuk mendorong kemajuan industri nasional secara terencana. Dalam RIPIN 2015-2035, tercantum Bangun Industri Nasional yang dibentuk berdasarkan penetapan industri prioritas dimana modal dasarnya yaitu Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, serta Teknologi, Inovasi, dan Kreativitas. Selain itu, sebanyak 10 industri prioritas telah ditetapkan dalam RIPIN 2015-2035.

Berdasarkan perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat, perkembangan dan kebijakan industri nasional, serta pemanfaatan sumber daya alam, ilmu sains atau MIPA berperan sangat penting dan strategis dalam perkembangan pemenuhan kebutuhan SDM industri. Hal ini mengacu pada MIPA sebagai pemegang kunci dalam pengembangan Iptek khususnya dalam proses mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam untuk mendukung proses industri dalam menghasilkan produk yang bermanfaat dan mendukung kemandirian bangsa.

Fakultas MIPA (FMIPA) Unpad terus berusaha menjawab tantangan dan menangkap peluang untuk menghasilkan SDM berkualitas, unggul, kompeten, dan adaptif sehingga dapat mendukung pencapaian visi pembangunan industri nasional, khususnya pada sektor industri Kimia. Untuk itu, FMIPA Unpad telah melakukan analisis secara makro dan mikro terhadap kondisi lingkungan dan industri yang relevan secara komprehensif dan strategis baik secara internal maupun eksternal (Gambar 2.1).

(18)

Gambar 2.1 Analisis aspek-aspek dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro yang relevan, secara eksternal dan internal, untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan dan industri yang relevan secara komprehensif dan strategis yang dapat mempengaruhi eksistensi dan pengembangan FMIPA Unpad sebagai UPPS dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

1) Lingkungan Makro

Industri merupakan salah satu pilar ekonomi nasional. Berbagai potensi yang dimiliki Indonesia menjadi kekuatan untuk mencapai kemandirian industri nasional yang maju dan berdaya saing, di antaranya jumlah penduduk berusia produktif yang besar, sumber daya alam yang melimpah, perkembangan teknologi, globalisasi dan pasar bebas, peningkatan kebutuhan masyarakat, dan perubahan paradigma manufaktur dari mass production ke mass customization. Hal ini sesuai dengan Indonesia yang saat ini tengah membangun RIPIN 2015-2035 (Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Bangun Industri Nasional (RIPIN 2015-2035).

Pada RIPIN 2015-2035 ditetapkan 10 industri prioritas yang terbagi menjadi kelompok industri andalan, industri pendukung, dan industri hulu, antara lain:

a. Kelompok Industri Andalan

Pada kelompok Industri Andalan, jenis industri yang terdaftar adalah industri pangan, industri farmasi (industri kosmetik kimia, dan alat kesehatan), industri tekstil (kulit, Alas

(19)

kaki), industri alat trasportasi, industri elektronika dan telematika/ICT, serta industri pembangkit energi.

b. Kelompok Industri Pendukung

Jenis industri yang tergolong pada kelompok industri pendukung adalah industri barang modal, komponen, bahan penolong, dan jasa industri.

c. Industri Hulu

Jenis industri hulu yang dimaksud pada kelompok ini adalah industri hulu agro, industri logam dasar dan bahan galian bukan logam, serta industri kimia dasar berbasis migas dan batubara.

Peta jalan Making Indonesia 4.0 (Gambar 2.3) yang disusun Kementerian Perindustrian menjadi komitmen dan cetak biru Making Indonesia 4.0 dalam memberikan peluang serta partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk di kementerian dan lembaga pemerintah, kemitraan dengan pihak swasta dan pelaku industri, investor, institusi pendidikan dan lembaga riset agar dapat dijalankan dengan sukses.

Gambar 2.3 Lima sektor fokus dan 10 prioritas nasional dalam upaya memperkuat struktur

perindustrian Indonesia (Making Indonesia 4.0 Kementerian Perindustrian RI). Dalam upaya mewujudkan visi universitas, dan mendukung pemerintah agar tercapainya era revolusi 4.0, dirancanglah Renstra Unpad 2020-2024 berbasis status Upad sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTNBH). Perancangan rencana strategis ini diorientasikan pada target capaian yang mengarah pada pengembangan mutu kompetensi SDM, keutamaan bidang akademik yang telah berstandar internasional, Common Goals (CGs) Provinsi Jawa Barat dan Indonesia, serta rekognisi global.

Di masa 5 tahun mendatang, Unpad akan menghadapi era disrupsi yang menuntut inventifitas dan inisiatifitas terhadap tiga pilar perguruan tinggi, dan managemen yang akuntabel dan koheren. Dengan tercapainya hal tersebut, dimasa mendatang Unpad akan memiliki kekuatan SDM, potensi kerja sama, dan reputasi yang sama untuk memperbaiki peringkat universitas di tingkat nasional dan internasional. Tentunya, hal tersebut akan berdampak luas pada masyarakat.

Tercapainya potensi tersebut, dipengaruhi oleh peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dengan rekognisi nasional yang terus dikembangkan oleh Unpad. Hasil nyata yang dapat dilihat adalah prestasi Unpad yang telah dikelopokan sebagai kluster tertinggi pada bidang penelitian (kluster mandiri), dan pengabdian pada masyarakat (kluster unggul). Dengan berbekal hal tersebut, Unpad berhasil menarik banyak kerjasama dengan berbagai mitra industri dalam dan luar negeri. Tentunya hal tersebut memberikan dampak berupa menfaat berupa dukungan internasionalisasi Unpad yang mendukung kemandirian Unpad sebagai PTNBH dengan indikator dana non-tuition.

(20)

Berdasarkan hal - hal di atas, dan didukung oleh faktor periodisasi, mendorong penyesuaian visi Unpad yang semula “Menjadi Universitas Berdaya Saing Internasional” (visi Unpad 2022-2026), berubah menjadi “Menjadi Universitas Bereputasi Dunia dan Berdampak pada Masyarakat” (visi Unpad 2020-2024). Perubahan visi ini dilandasi oleh PIK (Pola Ilmiah Pokok) “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup”. Maksud dari visi tersebut adalah Unpad akan berusaha untuk menjadi sebuah universitas yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dan mendukung pemerataan pendidikan bagi seluruh kalangan, pemerataan pertumbuhan ekonomi, penegakan hukum dan lingkungan hidup, serta mendukung keamanan sosial dan pelestarian budaya. Hal - hal tersebut, tercantum pada visi dan poin - poin misi Unpad 2020-2014, yang melahirkan tujuan strategis sebagai berikut:

1) Tercapainya keberlanjutan produktivitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan merespons perubahan global;

2) Tercapainya lulusan berdaya saing Internasional yang berkarakter dan menjunjung budaya lokal;

3) Tercapainya hasil riset dan inovasi unggul yang terekognisi internasional berlandaskan Pola Ilmiah Pokok;

4) Terwujudnya kemandirian institusi yang didukung oleh tata kelola yang baik dan kemitraan strategis di dalam dan luar negeri;

5) Terwujudnya peningkatan kontribusi untuk pembangunan Jawa Barat dan Indonesia berbasis kualitas dan relevansi pengembangan iptek dan inovasi;

6) Tercapainya pengakuan atas reputasi Unpad berskala Internasional.

Permenristekdikti No. 54 Tahun 2018 meregulasi pola pendidikan diploma untuk diarahkan pada sistem multi entry-multi exit dan sertifikasi kompetensi. Berbagai standar kompetensi dirujuk dalam susunan kurikulum untuk mencapai dukungan terhadap RIPIN 2015-2035, Making Indonesia 4.0 dan Renstra Unpad 2020-2024 yang telah ditentukan. Standar kompetensi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad merujuk pada beberapa SKKNI yang telah tersedia sehingga menghasilkan susunan unit-unit kompetensi pada kurikulum sebagai kompetensi utama sebelumnya (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 SKKNI rujukan yang menjadi kompetensi utama dalam PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

No. SKKNI Standar Kompetensi

1 SKKNI 2016-200 Analisis kimia

2 SKKNI 2016-165 Industri kimia yang menghasilkan produk cair

3 SKKNI 2015-347 Pengujian laboratorium dengan fokus unit kompetensi Pengujian dan Prosedur Biologi Molekular (MSL975014A)

4 SKKNI 2017-216 Bioassay dan analisis kehalalan pangan 5 SKKNI 2019-037 Industri Kimia – Pengolahan Minyak Atsiri 6 SKKNI 2018-144 Industri Kimia – Berbasia Agro

7 SKKNI 2019-038 K3

8 SKKNI 2009-045 Industri Pengolahan Pangan 9 SKKNI 2014-053 Wirausaha industri

(21)

2) Lingkungan Mikro

Pendirian PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Universitas Padjadjaran dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek lingkungan mikro diantaranya kompetensi kimia, pengalaman riset, fasilitas dan pengalaman pengelolaan program pendidikan diploma sebelumnya. Departemen Kimia Universitas Padjadjaran yang menghimpun berbagai program studi dalam rumpun kimia juga menyelenggarakan program pendidikan sarjana, magister, dan doktor ilmu kimia. Sebelumnya, program Diploma 3 Analisis Kimia serta Diploma 3 dan Sarjana Kimia Industri pernah diselenggarakan. Departemen Kimia telah memiliki kurikulum yang mengacu pada standar kompetensi bidang kimia dan kini sedang dalam proses pengembangan dan akreditasi kurikulum berstandar internasional The Royal Society of Chemistry (RSC). Pengembangan keilmuan kimia diarahkan ke beberapa bidang yaitu:

1. Kimia Fisik dan Anorganik

2. Kimia Analisis dan Pemisahan Kimia 3. Kimia Organik Bahan Alam dan Sintesis 4. Biomolekular Kesehatan dan Pangan

Profil lulusan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia setara dengan KKNI level 6. Lulusan memiliki kualifikasi teknis dalam koordinasi kegiatan rutin laboratorium. Lulusan PS dapat juga berkecimpung sebagai personel teknis senior, pengawas laboratorium, staf produksi di industri, staf yang menghilirkan hasil pengembangan menjadi produk, serta pendiri perusahaan rintisan (Start-up). Kelak, para lulusan dapat diserap oleh bursa kerja di tingkat regional, nasional dan internasional:

a. Tingkat regional

Pada tingkat regional, lulusan akan diserap dan dapat juga berperan sebagai techoenterpreneur di berbagai bidang industri kimia.

b. Tingkat nasional

Pada tingkat ini, lulusan akan berperan dalam lembaga penelitian, industri, laboratorium jasa analisis, technopreneur di berbagai bidang industri kimia.

c. Tingkat internasional

Pada tingkat ini, lulusan akan bersaing secara internasional, sehingga memiliki peluang tinggi untuk terserap di dalam industri dalam dan luar negeri.

Kerjasama antara mitra industri telah memfasilitasi penyelenggaraan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad untuk melibatkan dosen yang tidak hanya berasal dari akademisi namun juga dosen praktisi yang berasal dari mitra indutsri. Kerjasama telah dilakukan dengan berbagai mitra industri dan akadmik baik insititusi nasional maupun internasional seperti PT Biofarma, PT Tekad Mandiri Citra, PT Pakar Biomedika Indonesia, LeMans University, dan lainnya. Selain itu, terdapat juga dosen yang telah memiliki sertifikasi kompetensi sesuai standar kompetensi yang dirujuk oleh PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad.

Sistem e-learning dan Pendidikan jarak jauh telah difasilitasi dan didukung sepenuhnya oleh institusi dengan tersedianya Learning Management System (LMS) LiVE Unpad yang merupakan sistem pengelolaan belajar daring di lingkungan Universitas Padjadjaran. LMS ini bisa diakses melalui laman https://reguler.live.unpad.ac.id/ dan https://mooc.live.unpad.ac.id/

sedangkan sistem informasi akademik dapat diakses melalui https://siat.unpad.ac.id.

Hasil analisis lingkungan makro dan mikro untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan dan industri yang relevan secara komprehensif dan strategis menunjukkan berbagai dukungan untuk penyelenggaraan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Hal tersebut antara lain

(22)

RIPIN 2015-2035 yang menetapkan industri prioritas andalan dan industri hulu, pengembangan teknologi, dan pengembangan SDM. Making Indonesia 4.0 menekankan programnya pada 5 sektor fokus dan beberapa prioritas nasional pada program ini tertuju pada pengembangan SDM, teknologi dan UMKM dimana Kimia menjadi sektor fokus disertai pengembangan SDM. Permenristekdikti No. 54 Tahun 2018 meregulasi pola pendidikan diploma untuk diarahkan pada sistem multi entry-multi exit dan sertifikasi kompetensi. Renstra Unpad 2020-2024 juga menekankan pengembangan pada akademik, SDM, inovasi IPTEK, serta kelembagaan. Selain itu, telah dimiliki pula pengalaman pengelolaan dan sumber daya (sarana prasarana & SDM) pada program vokasi (DIII Kimia Industri dan Analisis Kimia), sistem informasi pembelajaran jarak jauh dan daring, serta berbagai kerjasama dengan mitra industri dan akademik.

3) Posisi Relatif Program Studi

Analisis lingkungan mikro dan makro yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan dan industri yang relevan secara komprehensif dan strategis mendorong penguatan penyelenggaran program vokasi, pencapaian kompetensi dan keunggulan PS Sarjana Terapan Teknologi Kimia Unpad untuk menetapkan posisi relatifnya dalam lingkungan.

Tabel 2.2 Jenis industri prioritas RIPIN 2015-2035 yang menjadi rujukan posisi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad.

Sinkronisasi program RIPIN 2015-2035, program Making Indonesia 4.0, regulasi Permenristekdikti No. 54 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan program diploma, Rencana Strategis Universitas Padjadjaran 2020-2024, berbagai SKKNI yang berkaitan dengan kompetensi bidang kimia, pengalaman pengelolaan pendidikan diploma sebelumnya, pengalaman riset, penguasaan teknologi mutakhir serta kerjasama kemitraan dengan industri menempatkan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad sebagai institusi yang melaksanakan pengembangan SDM untuk mendukung pencapaian produk dan penguasaan teknologi di dua industri prioritas andalan yaitu Industri Pangan dan

(23)

Industri Farmasi, Kosmetik, dan Alat Kesehatan dan satu industri prioritas hulu yaitu Industri Hulu Agro sesuai yang tercantum pada RIPIN 2015-2035 dan program Making Indonesia 4.0.

Untuk produk industri pada industri pangan, kompetensi diarahkan pada industri pengolahan susu berupa probiotik dan pangan fungsional lainnya sedangkan produk industri pada industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan diarahkan pada produk biologik, vaksin, produk herbal/natural, dan bahan baku tambahan pembuatan obat serta pada industri alat kesehatan berupa instrumen diagnostik dan reagen diagnostik. Pada industri hulu agro, kompetensi diarahkan pada industri kemurgi berupa bioetanol (Tabel 2.2). Posisi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad juga diarahkan pada dukungan terhadap teknologi tiga industri prioritas tersebut diantaranya (1) teknologi ekstraksi, isolasi, purifikasi, formulasi, konveris, biokonversi pangan fungsional pada industri pangan, (2) teknologi produksi produk biologik, teknologi biomedik, dan mikro-nano-bio material pada industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan, dan (3) teknologi hidrolisis dan biokonversi produk bioetanol pada industri hulu argo (Tabel 2.3).

Implementasi program Making Indonesia 4.0 menjadi agenda nasional diterapkan pada lima fokus sektor (makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronik). Sejalan dengan produk dan teknologi yang dirujuk dalam kompetensi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad yang diarahkan pada 3 industri prioritas RIPIN 2015-2035 (Tabel 1 dan 5), maka dukungan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad terhadap Making Indonesia 4.0 diarahkan pada fokus sektor Kimia dan sektor Makanan minuman (Gambar 2.4).

Tabel 2.3 Jenis teknologi yang dikembangkan dalam industri prioritas RIPIN 2015-2035 yang menjadi rujukan kompetensi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad.

(24)

Gambar 2.4 Sektor Making Indonesia 4.0 yang menjadi fokus rujukan kompetensi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad.

4) Analisis Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) pengembangan PS berdasarkan identifikasi kondisi dan posisi Program Studi.

Potensi utama yang menjadi kekuatan (strength) dari pendirian PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad adalah:

a. Kurikulum PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad dibangun dari standar-standar kompetensi kerja berdasarkan SKKNI yang berlaku sehingga mahasiswa dapat mengikuti sertifikasi nasional BNSP pada berbagai bidang melalui uji kompetensi. b. PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad memiliki konsep multi entry-multi

exit dengan sistem pendidikan modular sehingga setiap modul memiliki capaian kompetensi tertentu sesuai SKKNI.

c. Tenaga pendidik di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad memiliki kepakaran di bidang teknologi rekayasa genetik dan protein, kimia organik (baik itu sintesis maupun bahan alam), pengolahan pangan hasil pertanian dan peternakan dengan aplikasi ilmu biokimia, dan bidang kimia lainnya yang berpotensi untuk di hilirisasi.

d. Memiliki hubungan relasi yang baik dengan berbagai mitra industri.

e. Program “Kampus Merdeka” sudah diimplementasikan melalui sistem perkuliahan lintas fakultas.

f. Fasilitasi kegiatan magang telah terlaksana melalui jalinan kerjasama dengan mitra industri.

g. Departemen kimia FMIPA Unpad telah memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan PS berbasis vokasi (D3 Analisis Kimia dan D3 Kimia Industri) yang kemudian bertransformasi menjadi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Hal ini didukung dengan pengalaman departemen kimia dalam menyelenggarakan PS S1, S2, S3, yang terakreditasi A.

h. Memiliki SDM yang inovatif dan produktif dalam penelitian hilirisasi produk-produk kimia. i. Strata pendidik dalam PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad hampir

100% S3 dan terdapat pendidik yang telah meimiliki sertifiksi BNSP.

j. Tersedianya sistem informasi pembelajaran dan sarana prasarana laboratorium memungkinkan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara hybrid (kombinasi daring dan luring) untuk mencapai kompetensi target.

(25)

Pembentukan pengembangan PS berdasarkan identifikasi kondisi dan posisi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad menghadapi beberapa kelemahan (weakness) diantaranya:

a. Belum memiliki instrumen skala industri yang lengkap untuk menunjang proses pembelajaran.

b. Belum semua industri mengenal sistem pendidikan vokasi tingakt Sarjana Terapan bidang kimia.

c. Perlunya diadakan sosialisasi mengenai sistem kurikulum “Kampus Merdeka” guna meningkatkan pemahaman di lingkungan universitas. Hal ini dimaksudkan agar terjadin kerjasama yang baik dalam aspek pembelajaran lintas kampus.

Beberapa peluang (opportunity) yang dapat tercapai dengan didirikannya PS Sarjana Terapan Teknik Industri Kimia Unpad dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019, pasal 29B ayat (1): “... diberikannya pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang menyelenggarakan kegiatan praktek kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis kompetensi tertentu”.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019, pasal 29C ayat (1) yang berbunyi: “Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia, dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 300% (tiga ratus persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia yang dibebankan dalam jangka waktu tertentu”.

c. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 128/PMK.010/2019 tentang pembahasan lebih lanjut mengenai rincian penyelenggaraan magang dan keuntungannya.

d. Universitas Padjadjaran sedang mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi. Oleh karena itu, lulusan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad nantinya akan memiliki sertifikat kompetensi yang dapat digunakan tingkat ASEAN.

e. Sebanyak 10 industri prioritas telah ditetapkan dalam RIPIN 2015-2035 dan sektor fokus telah ditetapkan dalam peta jalan Making Indoniesia 4.0. Keahlian yang diajarkan di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad termasuk kedalam keahlian yang diperlukan di dalam beberapa industri tersebut.

f. Memiliki peluang kerjasama dengan berbagai industri kimia.

Pendirian dan pengembangan PS berdasarkan identifikasi kondisi dan posisi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad menghadapi beberapa tantangan (threat) sebagai berikut:

a. Persaingan global masyarakat ASEAN yang tinggi menuntut PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad merancang sistem kurikulum kompetensi yang dinamis dan sesuai dengan kebutuhan industri, dan dapat bersaing dalam lingkup perekonomian global.

b. Industri dan masyarakat masih minim pemahaman mengenai sistem pendidikan vokasi tingkat Sarjana Teraan yang mengakibatkan perlu peningkatan sosialisasi.

c. Pandemi Covid-19 masih berlangsung yang mengakibatkan terhambatnya proses pembelajaran, terutama dalam kegiatan praktikum.

(26)

5) Strategi pengembangan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menghasilkan program pengembangan alternatif yang tepat

Berbagai faktor yang terdapat pada analisis SWOT menjadi salah satu pedoman untuk merumuskan berbagai strategi (TOWS Strategy) agar PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dapat mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam upaya mengatasi kelemahan yang ada dalam hal kurangnya fasilitas berupa instrumen skala industri, PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad bersama dengan para mitra industri bekerja sama dalam program magang agar nantinya mahasiswa dapat memiliki pengalaman nyata dalam penanganan dan pengoperasian instrumen skala industri. Untuk menangkap peluang yang ada, kerja sama dengan berbagai Industri Kimia merupakan jembatan yang sangat besar bagi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad. Dengan adanya program magang, mitra industri akan menilai secara langsung pemahaman mahasiswa terhadap kompetensi yang diperlukan oleh industri. Maka dari itu, selain menjadi promosi bagi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad dan lulusan, hal ini juga merupakan tindakan promosi bagi lulusan agar dilirik oleh pihak industri kimia sejak dini. Untuk menjawab tantangan, PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad bersama-sama dengan berbagai pihak di universitas telah dilakukan berbagai usaha seperti sosialisasi kepada mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan industri tentang sistem pendidikan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad dan pengembangan kurikulim yang dinamis dan adaptif sesuai kebutuhan industri.

Gambar 2.5 Identifikasi lingkungan dan pemetaan keunggulan spesifik, kompetensi utama,

dan profil lulusan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad.

(27)

Gambar 2.6 Tahapan sistem pembelajaran dan pencapaian kompetensi PS Sarjana

Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad.

Gambar 2.7 Sistem pendidikan dan peta kurikulum modular dalam pencapaian kompetensi di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad

(28)

Strategi pengembangan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad juga diarahkan untuk menghasilkan keunggulan spesifik, kompetensi utama, dan profil lulusan dengan mempertimbangkan beberapa aspek eksternal dan internal. Aspek-aspek tersebut diantaranya kompetensi kimia, pengalaman riset, fasilitas & pengalaman pengelolaan program pendidikan diploma sebelumnya, standar kompetensi kerja nasional, regulasi pemerintah dan program industri nasional, rencana strategis universitas, kerjasama kemitraan dengan industri, dan pemanfaatan kemutakhiran teknologi (Gambar 2.5). Pelaksanaan strategi pengembangan tersebut dimanifestasikan dalam sistem pendidikan dan pencapaian kompetensi yang dikembangkan dalam PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan antara lain pembelajaran melalui penyampaian teori dan pelaksanaan praktikum, sertifikasi kompetensi, kegiatan magang/ riset/ wirausaha kegiatan, serta ujian akhir untuk mendapatkan ijazah (Gambar 2.6).

Sistem pembelajaran dan pencapaian kompetensi tersebut diturunkan ke dalam Kurikulum PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad yang dibangun dari dari standar-standar kompetensi kerja berdasarkan SKKNI yang menyesuaikan dengan target RIPIN 2015-2035 dan program Making Indonesia 4.0. Dengan demikian mahasiswa dapat mengikuti sertifikasi nasional BNSP pada berbagai bidang melalui uji kompetensi. Konsep multi entry-multi exit diterapkan dengan sistem pendidikan modular (Gambar 2.7) sehingga setiap modul memiliki capaian kompetensi tertentu sesuai SKKNI dan diukur melalui uji kompetensi sebelum dilakukan kegiatan magang industri sehingga sertifikasi dapat dilakukan. Dengan demikian, sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI No. 54 Tahun 2018, lulusan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad tidak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga berbagai sertifikat kompetensi dengan standar BNSP.

B. Profil Unit Pengelola Program Studi B.1 Sejarah Unit Pengelola Program Studi

FMIPA dibentuk pada tahun 1958, dan disahkan dengan Keputusan Menteri PP&K RI Nomor 102333/S tanggal 22 Oktober 1958 oleh Dr. Ir. Soekarno pada tanggal 17 November 1959. Surat keputusan tersebut berlaku per 1 November 1958. Poin – poin peresmian FMIPA yang dilakukan Presiden RI saat itu yaitu

● 1958 : Peresmian Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam oleh Presiden Soekarno, dengan pidatonya berjudul ”Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dari Abad ke Abad”, dengan empat jurusan: Ilmu Pasti (sekarang Departemen Matematika), Ilmu Fisika, Ilmu Kimia, dan Ilmu Biologi.

● 1959 : Pembukaan Jurusan Farmasi, Jurusan Geologi, dan Jurusan Geografi. ● 1963 : Pembukaan Jurusan Statistika diprakarsai oleh Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc. ● 1967 : Pembentukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam (LIPA) dengan Direktur Prof.

Dr. Sasongko Sodo Adisewojo.

● 1967 : Penggantian nama dari Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) menjadi Fakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam (FIPPA).

● 1972 : Pendirian Lembaga Ekologi (sekarang Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan/PPSDAL) Universitas Padjadjaran dengan Direktur Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto.

● 1976 : Perintis munculnya gagasan Pola Ilmiah Pokok Universitas Padjadjaran, “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional” oleh Prof. Dr. Didi Atmadilaga, Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H. LL.M.

(29)

● 1982 : Penggantian nama dari FIPPA menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sampai sekarang.

● 1992 : Pembukaan Program Studi Magister Kimia.

● 1993 : Pembukaan Program Diploma III dan Program Ekstensi. ● 1993 : Pembukaan Program Doktor Ilmu Kimia.

● 2006 : Perubahan Jurusan Farmasi menjadi Fakultas Farmasi berdasar SK Rektor Universitas Padjadjaran No. 3797/D/T/2006, tanggal 3 Oktober 2006

● 2007 : Perubahan Jurusan Geologi menjadi Fakultas Teknik Geologi berdasarkan SK Rektor Universitas Padjadjaran No. 2606/J06/Kep/OT/2007, tanggal 12 Desember 2007 dan Pembukaan Program Studi Magister Statistika Terapan. ● 2008 : Perubahan status Universitas Padjadjaran menjadi PTN Badan Layanan

Umum.

● 2010 : Pembukaan Program Studi Sarjana Geofisika.

● 2011 : Pembukaan Program Studi Sarjana Teknik Informatika.

● 2014 : Perubahan Universitas Padjadjaran menjadi PTN Badan Hukum.

● 2015 : Pembukaan Program Studi Sarjana Teknik Elektro, Program Studi Magister Matematika, dan Program Studi Magister Biologi.

● 2016 : Pembentukan Departemen Ilmu Komputer, Geofisika, dan Teknik Elektro. Pembentukan Pusat studi Unsur Tanah Jarang, Natural Products, Ilmu dan Rekayasa Material, Etnosains, Bioprospekting Sumber Daya Hayati, Pemodelan Matematika dan Simulasi, Teknologi Energi Elektronika komunikasi dan Komputasi, Aktuaria dan Statistika, Geofisika Lingkungan dan Sumberdaya Alam, dan Pengembangan Pembelajaran Basic Science.

● 2019 : Pembukaan Program Studi Doktor Matematika, Program Studi Magister Fisika, dan Program Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

● 2020 : Penggabungan 10 Pusat Studi menjadi satu pusat studi yaitu Pusat Studi Sain dan Teknologi

Sejarah Program Studi

Ide pembentukan Sarjana Terapan (Sarjana Terapan) Teknologi Industri Kimia diprakarsai oleh alm Prof. Dr. Soetijoso Soemitro sejak tahun 2017. Beliau bercita-cita menggabungkan nanoteknologi, bioteknologi, dan informatika. Selain bercermin dari negara Korea, pembentukan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia juga merupakan jawaban akan cita – cita bangsa Indonesia yang tercantum pada peraturan menteri keuangan mengenai peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.

Di sisi lain, pendirian PS Sarjana Terapan Teknik Industri Kimia merupakan usaha mencapai Visi Unpad 2020-2024, yang melahirkan rencana strategis berupa:

1) Peningkatan mutu dan keunggulan SDM agar berdaya saing dunia;

2) Peningkatan kesesuaian pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; 3) Terwujudnya kemandirian melalui peningkatan nilai tambah hasil inovasi

menggunakan kemitraan pentahelix;

4) Peningkatan kontribusi Unpad untuk daya saing Jawa Barat dan Indonesia yang memberikan dampak bagi kesejahteraan seluruh masyarakat;

5) Terwujudnya Rekognisi Global atas kinerja dan inovasi penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi;

6) Terwujudnya tata kelola yang baik yang mendukung kemandirian dan kemajuan berkelanjutan.

(30)

Saat itu nama PS yang diusulkan adalah kimia terapan. Namun, seiring berjalannya waktu, setelah melewati diskusi panjang nama prodi yang dipilih adalah Teknologi Industri Kimia. Nama ini memiliki semangat untuk menghilirkan teknologi hasil penelitian di strata I, II, dan III Kimia Unpad dan perkembangan teknologi kimia yang ada ke industri. Maka dari itu, untuk memenuhi tantangan terhadap kebutuhan tenaga ahli tersebut, rektor dan senat akademik telah memberikan izin pendirian PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dengan target yang diharapkan:

1. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat secara tepat sdan dapat diimplementasikan dalam karya yang inventif dan teruji.

2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan isu-isu yang terdapat pada IPTEK dalam aspek teknologi industri kimia melalui mediasi inter, trans, dan multidisiplin.

3. Piawai dalam menggagas dan melaksanakan riset terapan dalam industri sehingga dapat memberi manfaat pada perkembangan IPTEKS dan masyarakat.

Pada tahun 2019 pendirian PS Teknologi Industri Kimia di Unpad disahkan dengan SK no 354/UN6.RKT/Kep/HK/2019 yang diterbitkan pada Tanggal 20 Juni 2019. Meski telah secara resmi dibuka tahun 2019, Prodi Sarjana Terapan baru menerima mahasiswa di tahun 2020, untuk mempersiapkan kurikulum yang lebih matang. Kurikulum yang diterapkan di Sarjana Terapan adalah berbasis kompetensi, yang memenuhi link and match antara dunia akademisi dan industri.

B.2 Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai Visi FMIPA

“Menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang unggul dalam penyelenggaraan pendidikan dan riset di tingkat regional ASEAN pada tahun 2026.”

Misi FMIPA

1). “Melaksanakan pembelajaran berbasis riset untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing regional.”

2). “Melakukan riset sains dasar dan terapannya khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.”

3). “Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat berbasis riset untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

4). “Melaksanakan tata pamong yang akuntabel, serta kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan sistem penjaminan mutu yang baik dan transparan.”

5). “Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensinya.” Tujuan FMIPA

1) “Menghasilkan lulusan berkualitas dengan masa studi tepat waktu.”

2) “Menghasilkan lulusan dengan rata-rata waktu tunggu kerja kurang dari 4 bulan.” 3) “Mengembangkan program studi Pascasarjana”

4) “Meningkatkan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.”

5) “Memperoleh hak paten atau HKI atas produk ilmiah yang dihasilkan.”

6) “Menghasilkan produk penelitian yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

7) “Menciptakan suasana kerja yang efisien dan efektif antar unit kerja di lingkungan fakultas.” 8) “Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kompetensinya.” Sasaran strategis

(31)

1. Meningkatnya kualitas dan prestasi lulusan yang berdaya saing global; Tercapainya 85% (S1), 95% (S2), 50% (S3) lulusan tepat waktu serta rata-rata IPK 3,45 (S1), 3,80 (S2) dan 3,80 (S3).

2. Meningkatnya daya saing lulusan yang dapat diserap dunia kerja atau berwirausaha. Tercapainya 80% lulusan dengan waktu tunggu kerja kurang dari 6 bulan, berwirausaha dan melanjutkan studi.

3. Pengembangan program studi unggul yang terakreditasi atau tersertifikasi Internasional. Memiliki 10 program studi pascasarjana. Tercapai 2 program Studi terakreditasi Internasional. Program studi dengan kriteria Unggul sebanyak 15 Program Studi.

4. Meningkatnya kualitas dan keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diakui oleh industri dan dunia kerja; Tercapainya jumlah Guru Besar sebanyak 33 orang dan Lektor Kepala sebanyak 80 orang.

5. Meningkatnya relevansi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; • Tercapainya 22 publikasi artikel ilmiah di jurnal nasional terakreditasi dan 95 di

jurnal internasional bereputasi, 15 publikasi artikel ilmiah dosen hasil pengabdian kepada masyarakat di jurnal nasional.

• Tercapainya target Indikator Kinerja Kunci (IKK) fakultas, departemen, dan PS. 6. Berdikari dengan meningkatkan nilai tambah hasil inovasi menggunakan kemitraan

pentaheliks; Tercapainya 95 produk ilmiah yang memperoleh HKI.

7. Meningkatnya kontribusi Unpad untuk daya saing Jawa Barat dan Indonesia yang memberikan dampak bagi kesejahteraan seluruh masyarakat;

8. Pengakuan dunia atas kinerja dan inovasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; 9. Tata kelola yang mendukung kemandirian dan kemajuan berkelanjutan.

Selaras dengan landasan awal dibentuknya Sarjana Terapan PS Teknologi Industri Kimia, serta merujuk renstra Unpad dan FMIPA untuk mendukung program perguruan tinggi dan pemerintah dalam menghasilkan SDM yang ahli dan kompeten, maka PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menyusun visi, misi, dan tujuan strategis sebagai berikut:

Visi PS

“Menjadi Program Studi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri dan teknopreneur kimia yang handal, kreatif, dan adaptif di tingkat regional ASEAN pada tahun 2024.”

Misi PS

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan kurikulum berbasis sertifikasi kompetensi yang sesuai kebutuhan keahlian di industri.

2. Melaksanakan penelitian terapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diaplikasikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

3. Melaksanakan manajemen program studi dengan asas keterbukaan dan sinergi sivitas akademika yang profesional dan berintegritas.

4. Meningkatkan kolaborasi pentaheliks dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, inovatif, kreatif dan berdaya saing global dalam teknologi industri kimia.

Tujuan PS

1. Menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri

2. Menghasilkan produk riset yang inovatif, unggul, handal, dan bermanfaat bagi masyarakat.

(32)

3. Mewujudkan tata kelola program studi yang berprinsip pada Good Corporate Governance.

4. Menghasilkan sumber daya manusia (SDM) produktif dan berdaya saing global. Sasaran Strategi PS

1. Terciptanya kurikulum yang selaras dengan keahlian teknologi industri kimia yang mutakhir.

2. Dihasilkannya produk riset berdampak pada masyarakat dan mendukung kemandirian nasional.

3. Terwujudnya tata kelola program studi yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, mandiri, dan adil

4. Tercapainya lulusan yang handal, kreatif, dan adaptif dalam merespons perubahan global.

B.3 Organisasi dan Tata Kerja

Sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di tahun 2014 (PP No. 80 tahun 2014 dan PP No. 51 tahun 2015), Unpad mengalami lebih dari satu kali pergantian Sistem Organisasi dan Tata Kelola (SOTK). SOTK awalnya diatur melalui Peraturan Rektor No. 70 tahun 2015, yang kemudian pada tahun mengalami perubahan setelah diterbitkannya Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2020. Organisasi Tata Kelola (OTK) di FMIPA pun menyesuaikan dengan Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2020, sehingga jumlah Wakil Dekan menjadi dua, Pembantu Dekan III berubah posisi menjadi Kepala Pusat Pengembangan Kreativitas dan Kegiatan Mahasiswa (PPKKM). Perubahan OTK lainnya di FMIPA adalah sejajarnya hirarki departemen, PS, Pusat Pelayanan Basic Sciences (PPBS), laboratorium, dan Pusat Studi. OTK FMIPA Unpad terbaru berlandaskan SK Dekan FMIPA Unpad139/UN6.D/Kep/FMIPA/2021. SOTK penyusun kebijakan di FMIPA terdiri dari Dekan; Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset; Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi; Ketua Departemen; dan Ketua Program Studi.

B.4 Mahasiswa dan Lulusan

PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menerima mahasiswa pertama kali (angkatan ke-1) pada tahun akademik 2020/2021 dengan jumlah pendaftar mencapai 256 orang sedangkan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menerima 25 orang mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi ulang sebanyak 19 orang. Mahasiswa sudah didorong untuk melakukan kegiaatan kemahasiswaan khususnya dalam kegiatan organisasi himpunan mahasiswa. Pada proses pembelajaran pada tahun akademik 2020/2021 beberapa mahasiswa turut berpartisipasi dalam kegiatan kompetisi akademik dan non-akademik. Prestasi akademik diperoleh kelompok mahasiswa dalam Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan sedangkan prestasi non-akademik berhasil diraih kelompok mahasiswa dalam perlombaan pembuatan poster dan kreativitas permainan daring. Untuk melatih hardskill dan softskill, mahasiswa sudah dilibatkan sejak dini dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen. Selain itu, produk yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa dari hasil penelitian telah diperkenalkan kepada masyarakat.

B.5 Dosen dan Tenaga Kependidikan

PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia memiliki 5 dosen tetap program studi (DTPS) dengan homabase Sarjana Terapan Teknologi Industri yang diantaranya telah memiliki sertifikat kompetensi dari BNSP yang sesuai dengan mata kuliah kompetensi utama. Selain

(33)

itu, kegiatan pembelajaran juga melibatkan dosen dari program studi lain di lingkungan Departemen Kimia FMIPA Unpad dan dosen praktisi sebanyak 17 orang yang berasal dari berbagai mitra industri sesuai dengan keahlian dan pengalamannya. PS Sarjana Terapan Teknologi Industri kimia memiliki 6 tenaga kependidikan untuk urusan administrasi. Pengelolaan laboratorium dalam pelaksanaan praktikum didukung oleh tenaga kependidikan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang bertugas di Laboratorium

1. Kimia Fisik dan Anorganik

2. Kimia Analisis dan Pemisahan Kimia 3. Kimia Organik Bahan Alam dan Sintesis 4. Biomolekular Kesehatan dan Pangan 5. Pusat Pelayanan Basic Science

Kegiatan tridharma DTPS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad telah sesuai dengan beban kerja standar baik dalam pelaksaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan penunjang. Kegiatan tridharma dilakukan dalam kapasitas tingkat lokal, nasional, dan internasional disertai juga rekognisi sebagai narasumber, presenter terbaik, dan reviewer pada berbagai tingkatan tersebut dengan bekerjasama dengan mitra industri dan mitra akademik.

Berbagai kegiatan penelitian dana pengabdian kepada masyarakat pada PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad didanai oleh perguruan tinggi melalui Hibah Riset Unpad, lembaga di dalam negeri melalui hibah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional, dan Kementerian Keuangan melalui Rispro LPDP, serta lembaga internasional European Commission melalui GHaNa Project.

Dosen pada PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad telah melakukan publikasi artikel pada jurnal nasional terakreditas dan jurnal internasional bereputasi serta menjadi pembicara dalam seminar ilmiah pada skala nasional dan internasional. Beberapa karya ilmiah dari DTPS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad telah disitasi dan produk serta teknologi yang dihasilkan telah diperkenalkan dan diadopsi masyarakat. Beberapa hak cipta telah diperoleh dan beberapa buku maupun chapter book telah dihasilkan. B.6 Keuangan, Sarana, dan Prasarana

Kegiatan perencanaan anggaran melibatkan banyak pihat termasuk PS Sarjana Terapan Teknik Industri Kimia. Dalam praktiknya, agenda pertama yang dilakukan adalah pembuatan Rencana Anggaran Belanja (RAB) untuk rencana program tahun berikutnya yang disampaikan ke Fakultas. Pada setiap tahapan kegiatan perencanaan anggaran, pengelolaan keuangan Universitas sebagai PTNBH dijadikan acuan agar segala bentuk perencanaannya tetap berada dalam jalur yang semestinya. Pengelolaan dana PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia sendiri dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, yaitu penyusunan Term of Reference (TOR) serta RAB yang dilakukan pada periode sebelum tahun anggaran. Secara sistematis, RAB akan disusun berdasarkan luaran yang dihasilkan, standar minimum pelayanan, dan yang palingg penting adalah kebutuhan dari rencana kegiatan dan program kerja PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

Penyusunan rancangan program kerja mengacu pada Indikator Kunci Kinerja (IKK) FMIPA yang juga terintegrasi dengan IKK universitas, sedangkan IKK PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia menggambarkan upaya yang dilakukan dalam mencapai visi misi Fakultas maupun Universitas. Alokasi dalam RAB mencakup anggaran belanja untuk kegiatan implementasi Tri Dharma Fakultas/Perguruan Tinggi, baik itu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Secara definitif, RAB Fakultas merupakan dokumen

Gambar

Tabel 1.1. Jadwal Penyusunan LED PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia
Gambar 1.1 Diagram Mekanisme Penyusun LED Ilmu Teknologi industri kimia
Tabel 2.1 SKKNI rujukan yang menjadi kompetensi utama dalam PS Sarjana Terapan  Teknologi Industri Kimia
Tabel 2.2 Jenis industri prioritas RIPIN 2015-2035 yang menjadi rujukan posisi PS Sarjana  Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad
+7

Referensi

Dokumen terkait

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI. JURUSAN

Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat dari Departemen Teknik Kimia Industri, Fakultas Vokasi ITS melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi guru SMK bidang

Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi ITS Kristalisasi total pada garam yang diproduksi oleh rakyat umumnya tidak mengalami pencucian, sehingga dihasilkan

Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi produksi semen yang berimbang sehingga Indonesia masih menggunakan semen impor untuk memenuhi kebutuhan pembangunan

Dengan berakhirnya Triwulan II tahun 2020, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil menyusun Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Sintesis NixZn(1-x)O-Zeolit telah berhasil dilakukan dengan metode kimiawi basah presipitasi di Laboratorium Kimia Industri Departemen Fisika - Fakultas MIPA

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen

Bapak / Ibu Dosen Pengajar di Departemen Statistika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Bapak Ibu Dosen Pengajar PS Sarjana Statistika, berdasarkan SE Rektor Nomor :