• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Kinerja Utama .1 Data Keuangan

Dalam dokumen LAPORAN EVALUASI DIRI (Halaman 95-99)

Gambar 2.6 Tahapan sistem pembelajaran dan pencapaian kompetensi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad

Dalam 3 tahun terakhir, pengakuan/Rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS berjumlah 22 pengakuan, yang didominasi oleh pengakuan secara internasional, yaitu

C.5 Keuangan, Sarana dan Prasarana .1 Latar Belakang

C.5.4 Indikator Kinerja Utama .1 Data Keuangan

Unpad menganut sistem sentralisasi dalam pengelolaan keuangan. Fakultas MIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia membuat perencanaan dan menggunakan anggaran yang tersedia sesuai dengan alokasi dan rencana yang telah diajukan serta disetujui. Anggaran untuk operasional pendidikan, OPkM, investasi SDM, pengembangan sarana dan prasarana dimanfaatkan dengan maksimal sesuai dengan peruntukannya. Data pemanfaatan keuangan dengan lengkap untuk operasional pembelajaran, riset, OPkM, investasi SDM, pengembangan sarana prasarana di tuliskan dengan terperinci pada LKPS Tabel 4.

Untuk Prodi Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, operasional pendidikan dan penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan pada semester Ganjil 2020/2021 sehingga baru memiliki satu angkatan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 18 orang, dan jumlah DTPS berjumlah 5 orang. Dana Operasional Tahun pertama di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia yaitu Rp 1.230.985.206 (satu milyar dua ratus tiga puluh juta sembilan ratus delapan puluh ima ribu dua ratus enam rupiah) sehingga jika dihitung Dana Operasional Pendidikan setiap mahasiswa untuk setiap tahunnya sekitar DOP = 1,2 Milyar/18 mahasiswa = Rp 68 Juta. Jadi rata-rata dana operasional Pendidikan/mahasiswa/tahun di PS Sarjana

Terapan Teknologi Industri Kimia DOP = Rp 68 Juta (Enam Puluh Delapan Juta). Nilai ini yang telah jauh melewati standar minimum DOP untuk program vokasi. Untuk rata-rata dana penelitian dosen, DTPS PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia mengelola hampir 25 % dana penelitian yang terdapat di Fakultas, atau bernilai sekitar Rp 2,421 Milyar (Dua milyar empat ratus Dua pulus satu juta rupiah). Rata-rata dana penelitian dosen (DPD) setiap tahun dalam 2 tahun terakhir adalah DPD = 1,801 Milyar/5 DTPS = Rp 312 Juta (Tiga ratus dua belas juta rupiah). Jadi untuk PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, DPD = = Rp 360 Juta (Tiga ratus Enam puluh juta rupiah). Untuk dana PkM, Dana operasional rata rata DTPS adalah sekitar 8 jauta rupiah setiap tahunnya, sehingga rata-rata dana PkM dosen setiap tahunya (DPkMD) adalah DPkMD = Rp 8,5 Juta/5 DTPS = Rp 1,7 Juta. Jadi untuk PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, DPkMD = Rp 1,7 Juta (Satu juta Tujuh ratus ribu rupiah). Nilai DPkMD telah jauh melebihi standar rata-rata dana PkM DTPS setiap tahunnya. Jumlah rata-rata detail dana operasional untuk Pendidikan, penelitian, PkM, investasi SDM, sarana dan prasarana, serta rata-rata dana operasional untuk setiap mahasiswa atau setiap dosen, diperlihatkan pada Tabel 5.1.

PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dengan jumlah mahasiswa 8 orang dan jumlah DTPS sebanyak 5 orang, rata-rata dana operasional setiap tahun setiap mahasiswa atau setiap dosen dengan rinci adalah sebagai berikut:

DOP = Rp 68.000.000 (Enam puluh Delapan juta rupiah) DPD = Rp 360.000.000 (Tiga ratus Enam puluh juta rupiah) DPkMD = Rp 1.700.000 (Satu juta Tujuh ratus ribu rupiah).

Tabel 5.1. Jumlah rata - rata penggunaan anggaran dan dana operasional Fakultas MIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.

Jenis Penggunaan Fakultas MIPA (Rata-rata Rp) Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia (Rata-rata Rp) Dana Operasional (per Tahun) Pendidikan 8.717.770.179 477.893.856 68.000.000 Penelitian 8.554.486.793 1.801.500.700 360.000.000 PkM 387.385.000 8.500.000 1.700.000 SDM-Sarpras 6.365.557.967 122.775.507

Anggaran investasi SDM, sarana, dan prasarana di Fakultas MIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Induatri Kimia dalam dua tahun terakhir berjumlah sekitar Rp. 6,365 Milyar untuk Fakultas MIPA dan Rp. 122.775 Juta untuk PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Persentasi reaslisasi dana untuk investasi SDM, sarana, dan prasarana telah sesuai dengan perencanaan investasi serta melebihi standar pembelajaran, penelitian, dan PkM untuk mendukung terciptanya suasana akademik yang sehat dan kondusif.

1) Kecukupan Dana Untuk Menjamin Pencapaian Pembelajaran

Jumlah total rata-rata dana operasional setiap tahun untuk pendidikan, penelitian, PkM, investasi SDM, sarana, dan prasarana di FMIPA sekitar Rp 65,244 Milyar sedangkan untuk

PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia berjumlah Rp 1.230 Milyar. Dana tersebut dapat menjamin keberlangsungan operasional Tridharma, pencapaian capaian pembelajaran, dan pengembangan tahun pertama. FMIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia juga memiliki kecukupan dana untuk rencana pengembangan tahun pertama. Sumber pendanaan untuk pengembangan Fakultas dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, berasal dari dana pemerintah, dari dana internal Unpad, dan dana hasil kompetisi dari sumber pendanaan di luar Unpad. DTPS di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia telah memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam berkompetisi baik di tingkat nasional ataupun internasional untuk mendapatkan hibah-hibah penelitian dan PkM.

C.5.4.2 Sarana

1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana Pendidikan

FMIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia telah menyediakan sarana prasarana pembelajaran yang mencukupi, baik sarana untuk belajar mengajar, sarana untuk diskusi, sarana untuk mencari sumber pustaka dan sarana pembelajaran lainnya. Sarana untuk penelitian mahasiswa pula telah tersedia dengan sangat mencukupi yang hendak menjamin pencapaian pembelajaran dan suasana akademik.

Untuk sistem pembelajaran selama di era pandemi, Unpad telah menyediakan Learning Manajement System (LMS) yang sengaja di rancang untuk mengurangi kendala pembelajaran online. LMS untuk proses pembelajaran dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa dan dosen melalui halaman: https://reguler.live.unpad.ac.id/ . Unpad juga telah menyediakan perpustakaan yang berada di Kampus Unpad Jatiangngor dan Kampus Dipatiukur dengan luas masing-masing sekitar 1400 m2 yang telah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas-fasilitas mutakhir. Perpustakaan ini juga dapat diakses online dengan alamat: https://lib.unpad.ac.id/.

Perpustakaan FMIPA Unpad berada di Gedung D6 Kampus Unpad Jatinangor Jl.Raya Bandung Sumedang KM.21 dengaan website: fmipa.unpad.id. menjalankan fungsinya sebagai sarana untuk mencari referensi dan belajar dengan fasilitas yang mutakhir dan nyaman. Ruang perpustakaan Fakultas memiliki luas 323 m2.

Sarana pendidikan dan penelitian di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia berada di Departemen Kimia FMIPA Unpad, Gdung D5 FMIPA yang berada di Kampus Unpad Jatinangor Jl. Raya Bandung Sumedang km.21. Ruang kelas untuk pelaksanaan perkuliahan offline tersedia dengan sangat nyaman, dengan dilengkapi oleh berbagai perlengkapan pembelajaran. Untuk pembelajaran online, DTPS di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh Unpad dan FMIPA. Laboratorium-laboratorium penelitian telah memiliki berbagai fasilitas yang lengkap untuk proses preparasi sampel dan peralatan-peralatan untuk pengukuran.

2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi

Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah dimiliki Unpad dengan sangat cukup untuk melayani kegiatan pembelajaran, adminstrasi, keuangan dan pengembangan SDM. Seluruh dosen serta mahasiswa memiliki akses dan memiliki halaman sistem informasi akademik terpadu (SIAT) sendiri yang berisi akses untuk pembelajaran, penelitian, pelaporan kegiatan dan untuk informasi keuangan. Contoh akses SIAT untuk dosen adalah https://staffs.unpad.ac.id/login.

Sarana teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki Unpad sudah memiliki kecepatan yang sangat amat memadai dengan bandwith sebesar 4GB. Pengelola di tingkat Universitas, Fakultas hingga Prodi, menggunakan sistem informasi untuk mengelola berbagai sistem

informasi seperti SIAT Akademik, Kemahasiswaan, PADI (padjadjaran Admission), RPM, Kepegawaian dan staff, kerjasama, layanan terpadu, perencanaan anggaran, layanan permintaan internal, permintaan barang, keuangan dan pencapaian pembelajaran.

Unpad sudah memiliki berbagai macam fasilitas yang memenuhi kecukupan dan aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi serta Komunikasi di Unpad, dengan data-data yang dikelola dengan berdasarkan WAN dan LAN. PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia telah menggunakan sistem informasi untuk proses pembelajaran, administrasi dan sistem akademik lainnya yang telah dikembangkan oleh Unpad. Selain itu, sistem informasi untuk proses pembelajaran, administrasi dan sistem akademik lainnya yang telah dikembangkan oleh Unpad berupa e-learning di https://reguler.live.unpad.ac.id/. Layanan SIAT untuk mahasiswa juga mencakup pelayanan pengisian KRS, pengajuan judul Tesis, pengajuan beasiswa, serta informasi kemajuan akademik yang bisa setiap saat dilihat dan dipantau. Absensi untuk perkuliahan juga dapat dilakukan melalui akun SIAT mahasiswa sendiri dengan dipantau oleh DTPS.

C.5.4.3 Kecukupan dan aksebilitas sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi

Seluruh infrastruktur yang terdapat di Unpad, FMIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dapat diakses dengan mudah dan memiliki kecukupan yang telah memenuhi untuk mendukung tercapaianya tujuan pembelaran, misi, dan visi Unpad, FMIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Gedung-gedung dan ruang-ruang perkuliahan, laboratorium, perpustakaan, dan tempat untuk beribadah serta tempat untuk mengembangkan bakat dan minatnya yang telah memenuhi standar kecukupan dan dapat diakses dengan mudah. Sistem informasi teknologi untuk bidang akademik dan administrasi juga telah sangat amat baik tersedia di Unpad dengan akses yang sangat mudah. Mahasiswa dapat mengikuti proses belajar mengajar baik online ataupun offline dengan fasilitas yang sudah disediakan. Mahasiswa juga dapat mengakses kartu rencana studi, nilai akhir setiap mata kuliah, pengajuan data tugas akhir, pengajuan beasiswa dan fasilitas-fasilitas lainnya. C.5.5 Indikator Kinerja Tambahan

Tidak hanya itu, terdapat pula pedoman kerja yang mencakup kegiatan di luar kegiatan akademis seperti:

a. Pedoman dokumen untuk Rencana Kegiatan Administrasi Keuangan

b. Pedoman dokumen untuk Rencana Pengadaan Operasional Sarana dan Prasarana c. Pedoman dokumen untuk Rencana Kegiatan Administrasi Surat

d. Pedoman dokumen untuk Rencana Kegiatan Penerimaan dan Seleksi Tenaga Kerja Indikator kinerja tambahan yang diresmikan oleh Fakultas MIPA dan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia mengacu pada dokumen yang terlampir. Untuk memfasilitasi pengajaran dan pendidikan serta mempertimbangkan adanya pandemi, maka PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia berencana mengembangkan fasilitas perkuliahan daring/e-learning. Dengan metode pembelajaran e-learning ini maka pembuatan modul-modul perkuliahan dalam bentuk digital. Media pembelajaran ini akan menunjang perkuliahan berbasis daring.

C.5.6 Evaluasi Capaian Kinerja

Terkait beberapa anggaran belanja operasional yang meliputi Biaya Dosen dan Tenaga Kependidikan, Biaya Operasional Pembelajaran, Biaya Operasional Tidak Langsung, Biaya operasional kemahasiswaan dapat disimpulkan yang berujuk padak analisi keuangan relatif

telah memenuhi baik di tingkat Fakultas (58%) maupun di tingkat PS (84%). Demikian halnya anggaran yang dipergunakan untuk investasi sarana dan prasarana yang sudah memadai. Keberhasilan lain yang sudah tercapai terkait dengan dukungan teknologi serta sistem informasi baik dari sisi perangkat jaringan, bandwith, maupun aplikasi yang tersedia.

Faktor pendukung yang telah dijalankan selama ini telah membuat keberhasilan-keberhasilan poin diatas, meliputi keseriusan pengelolaan keuangan tersentralisasi yang didukung oleh kebijakan pengelolaan, manajemen juga memliliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan kebijakan tersebut tercantum keinginan para dosen dan tendik untuk mendukung kebijakan tersebut.

Adapun permasalahan yang sedang muncul saat ini adalah anggaran dana untuk PkM terutama di tingkat PS yang masih harus ditingkatkan, terutama PkM yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakatdalam maupun Luar negeri, seperti PkM tingkat internasional. Sumber pendanaan internasional juga yang jumlahnya masih sangat terbatas untuk dana hibah. Faktor penghambat yang selama ini masih dirasakan oleh Fakultas dan PS terkait anggaran pengembangan sdm yang relatif kecil adalah kurangnya motivasi para dosen dan tendik untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara formal, serta belum meratanya keahlian dosen dalam hal pembuatan proposal untuk berkompetisi mendapatkan pendanaan dari lembaga internasional.

Bertepatan dengan beberapa pangkal permasalahan serta faktor penghambat tercapainya sejumlah perencanaan seperti yang telah diuraikan di atas menjadi hal yang harus ditindaklanjuti di masa yang akan datang dengan beberapa strategi yang harus dijalankan, diantaranya:

1. Meningkatkan pendampingan untuk mengajukan serta mendapatkan dana penelitian dan PkM dengan skala internasional,

2. Mengarahkan dosen dan tendik untuk meningkatkan kompetensinya,

3. Meningkatkan kerjasama dengan institusi lain baik dalam dan luar negeri untuk mendapatkan pendanaan baik penelitian ataupun PkM ditingkat nasional dan internasional serta untuk pengembangan kompetensi SDM baik di tingkat nasional ataupun internasional.

Dalam dokumen LAPORAN EVALUASI DIRI (Halaman 95-99)