Gambar 2.6 Tahapan sistem pembelajaran dan pencapaian kompetensi PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Unpad
B. Profil Unit Pengelola Program Studi 1 Sejarah Unit Pengelola Program Studi
C.4 Sumber Daya Manusia .1 Latar Belakang
PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia didirikan dengan adanya dukungan dari berbagai aspek seperti SDM, organisasi dan tata kelola, manajemen dan sistem informasi, serta sarana dan prasarana. SDM yang menjadi dosen pengampu mata kuliah di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia sudah sangat memadai untuk memfasilitasi proses belajar mengajar, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Adapun penjelasan lebih detail mengenai kapasitas dan kapabilitas dari SDM di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Dosen Tetap Program Studi (DTPS) yang menjadi pengampu mata kuliah dan pembimbing penelitian mahasiswa adalah sebanyak 5 orang yang terdiri atas 1 orang lektor kepala, 2 orang lektor, dan 2 orang tenaga pengajar dengan kualifikasi S3. 2. Seluruh DTPS memiliki kompetensi yang sesuai dan dibutuhkan oleh program studi
yaitu pada bidang keahlian teknik kimia, kimia industri, kimia organik, biokimia, bioinformatika, kimia analisis, dan kimia pemisahan.
3. Seluruh DTPS aktif melakukan penelitian dalam bidang kimia dan multidisiplin dengan sumber dana yang diperoleh secara kompetitif dari dalam maupun luar negeri. Dana – dana riset yang diperoleh DTPS antara lain bersumber dari Ristek-Dikti (Penelitian Strategis Nasional, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, Penelitian Dasar, Kompetensi, Insentif Riset Terapan), Hibah internal Universitas Padjadjaran, Pemprov Jawa Barat, Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan lain-lain. DTPS di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia telah mendapatkan pendanaan yang berasal dari dalam ataupun luar perguruan tinggi untuk 30 judul penelitian selama 3 tahun terakhir ini
4. Seluruh DTPS telah diakui kepakarannya baik secara internasional ataupun nasional. Pengakuan kepakaran secara internasional ditandai dengan penunjukkan DTPS sebagai reviewer di jurnal - jurnal bereputasi yang terindeks scopus, kemudian menjadi editor ataupun mitra bestari pada jurnal nasional terkareditasi dan jurnal internasional bereputasi. Berperan aktif menjadi narasumber seperti keynote speaker ataupun invited speaker di forum-forum ilmiah internasional. Dalam 3 tahun terakhir, DTPS telah memperoleh sebanyak 10 pengakuan internasional dan 7 pengakuan nasional terhadap kepakarannya.
5. DTPS di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran aktif melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Pada tahun pertama ini, DTPS melaksanakan 2 kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh departemen ataupun kelompok penelitian. Selama 3 tahun terakhir, DTPS juga telah melaksanakan 38 judul pengabdian kepada masyarakat dimana mana setiap judul dilaksanakan secara berkesinambungan.
6. Selain DTPS, operasional PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia juga dijalankan oleh tenaga kependidikan yang telah berpengalaman dengan kualifikasi S-1 dan S-2.
C.4.2 Kebijakan
a. Penetapan Standar Kualifikasi serta Kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan Proses standardisasi kualifikasi maupun kompetensi dosen dan tenaga kependidikan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia dilakukan dengan berlandaskan pada regulasi dan kebijakan yang telah ditetapkan baik itu oleh Negara maupun Universitas. Regulasi dan kebijakan negara yang dijadikan landasan adalah sebagai berikut:
1) UU No.14 tahun 2005 Pasal 45 dan 46 mengenai Guru dan Dosen 2) UU No. 5 tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara
3) PP RI No. 11 Tahun 2017 mengenai Manajemen Pegawai Negeri Sipil
4) Peraturan MenPAN-RB No. 17 tahun 2013 mengenai Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Adapun kebijakan Universitas yang juga dijadikan landasan adalah sebagai berikut: 1) Statuta Universitas Padjadjaran
2) Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran No. 11 tahun 2016 mengenai Manajemen Pegawai Unpad Non PNS
3) Dokumen SPM Universitas Padjadjaran 605/UN6.SPM/DO/2016 mengenai standar kualifikasi dosen Program Sarjana yang berisi:
a. Syarat untuk menjadi dosen pada program sarjana adalah memiliki kualifikasi akademik paling rendah yaitu lulusan magister atau magister terapan yang sesuai dengan PS.
b. Syarat untuk menjadi dosen pada program sarjana terapan adalah memiliki kualifikasi akademik berupa sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan PS dengan kualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
b. Penetapan Standar Proporsi Dosen dan Tenaga Kependidikan
Standar mengenai proporsi dosen yang ditetapkan oleh Rektor Universitas Padjadjaran adalah sebagai berikut:
1. PS berhak menetapkan staf dosen yang terdiri atas dosen tetap dengan status sebagai pendidik tetap pada satu perguruan tinggi (tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau satuan pendidikan lain) dan juga dosen tidak tetap.
2. PS diwajibkan menetapkan jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari jumlah seluruh dosen, dan paling sedikit enam orang yang ditugaskan secara penuh waktu untuk menjalankan proses pembelajaran.
c. Penetapan Standar Beban Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Dalam bersikap dan berperilaku di lingkungan kampus ataupun ketika mengikuti kegiatan kampus, dosen serta seluruh sivitas Universitas Padjadjaran terikat pada peraturan kerja serta kode etik yang juga menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing – masing. Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran No.8 Tahun 2018 Bab IV mengenai penugasan serta kontrak kinerja individu secara administratif mengatur Beban Kerja Dosen( BKD). Berdasarkan aturan tersebut tiap dosen harus melaksanakan tugas serta fungsi standarnya dengan beban kerja untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi minimal 12 SKS dan maksimum 16 SKS dengan komposisi bidang pendidikan dan penelitian minimal 9 SKS, kecuali bagi dosen dengan tugas tambahan. Selain beban Tri Dharma perguruan tinggi, seorang dosen juga dapat melaksanakan kewajiban lain sehingga beban kerjanya dapat mencapai 16 SKS. Adapun untuk dosen dengan gelar professor yang memiliki kewajiban melaksanakan publikasi, penulisan buku dan diseminasi gagasan maka beban kerjanya adalah minimal 16 SKS.
Dosen dan tenaga kependidikan dengan status PNS dikenakan peraturan kerja yang secara umum mengacu kepada Perpu mengenai Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, seluruh komponen sivitas akademika PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia juga harus mengikuti kode etik yang telah ditetapkan oleh Senat Unpad. Proses penyusunan peraturan kerja dan kode etik itu sendiri dilakukan oleh Unpad dengan melibatkan pihak fakultas sebagai UPPS dari PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia yang menjalankannya secara nyata. Diharapkan dengan ditetapkannya peraturan kerja dan kode etik yang jelas dan terperinci,
maka sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika akan sesuai dengan ketentuan - ketentuan tersebut.
d. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
• Perencanaan dan kriteria, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, pemberhentian, dan pensiun dosen dan tenaga kependidikan
Statuta Unpad dan Peraturan Rektor No. 46 tahun 2014 dan statuta Unpad mengatur bahwa Dosen Unpad terdiri atas Dosen Tetap PNS, Dosen Tetap Non-PNS, dan Dosen Tidak Tetap. Pengangkatan, pemberhentian, maupun penugasan Dosen Tetap PNS dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan untuk Dosen Tetap non-PNS dilakukan secara langsung oleh pihak universitas. Adapun untuk Dosen tidak tetap maka pengangkatan dilakukan berdasarkan kualifikasi akademik melalui penyetaraan sesuai dalam Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI).
Berdasarkan SOP dan peraturan yang berlaku, tahap rekrutmen tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan lebih lanjut dilaksanakan oleh Direktorat SDM. Apabila memungkinkan untuk perekrutan ASN maka usulan calon dari universitas akan diproses jika formasi PNS tenaga pendidik atau kependidikan tersedia juga pada penerimaan ASN yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara. Perlu dipahami bahwa formasi dan kualifikasi yang tersedia belum tentu ada setiap tahun, tetapi kebutuhan dosen tetap harus terpenuhi. Oleh karena itu Unpad melakukan proses rekrutmen bagi dosen maupun tenaga kependidikan dengan status tenaga tetap Non-PNS yang juga diatur dalam peraturan rektor. Aturan tersebut meliputi tata cara rekrutmen, syarat dan proses seleksi, proses penilaian dan penerimaan, proses pelatihan dasar hingga pengangkatan dan pengembangan karir dosen/tenaga kependidikan yang relatif tidak berbeda dengan dosen/tenaga kependidikan PNS. Hasil seleksi yang sudah dilaksanakan direktorat SDM akan ditempatkan di masing-masing PS sesuai kualifikasi dan kebutuhannya.
Adapun pengangkatan dosen di PS Sarjana Terapan Teknologi Kimia Industri dilakukan dengan pertimbangan terhadap kebutuhan pengembangan serta kualifikasi yang diperlukan, serta perhitungan beban kerja yang sesuai dengan hasil analisis melalui pengukuran jumlah Ekuivalansi Waktu Mengajar dosen Penuh (EWMP). Kemudian untuk kuota rekrutmennya ditentukan melalui pertimbangan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dan sesuai dengan visi misi didirikannya PS Sarjana Terapan Teknologi Industri. Proses penentuan kuota terkait kebutuhan dosen tersebut didiskusikan juga dengan pihak Departemen Kimia untuk mendapat persetujuan. Selanjutnya hasil diskusi diajukan oleh Departemen ke Fakultas untuk kemudian diproses di Universitas. Kebutuhan administratif PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia akan tenaga kependidikan juga ditentukan dengan mempertimbangkan kualifikasi serta kecukupan tenaga kependidikan yang sudah ada berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, administrasi, laboran, teknisi, keamanan, dan lainnya). Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tersebut diserahkan langsung kepada Fakultas untuk selanjutnya diproses ditingkat Universitas.
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2003 mengenai wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS menjadi dasar dalam pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan berstatus PNS, sedangkan untuk non-PNS mengacu pada Peraturan Rektor No. 11 tahun 2016 mengenai manajemen pegawai Unpad. Dalam hal pengembangan karir dosen maupun tenaga kependidikan dengan status PNS mengikuti peraturan atau ketentuan yang berlaku bagi PNS dalam hal jabatan, golongan dan penghitungan angka kredit. Adapun untuk non-PNS mengacu pada aturan yang diberlakukan oleh pihak universitas.
Pengembangan kualitas dan tenaga kependidikan menjadi salah satu sasaran yang diutamakan oleh PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia. Oleh karena itu, PS berusaha sebaik mungkin untuk memfasilitasi dosen maupun tenaga kependidikan terkait peta jalan untuk jenjang pendidikan serta jabatan fungsionalnya. Pihak departemen akan mengagendakan perencanaan pengembangan karir di tingkat departemen berdasarkan peta jalan yang disampaikan oleh PS. Berdasarkan pola pengembangan karir dosen yang dirancang oleh departemen, maka setiap dosen aktif memiliki kewajiban untuk ikut dalam kegiatan pengembangan dan pengayaan kemampuan yang bersifat formal seperti studi lanjut, maupun informal seperti pelatihan pekerti, pelatihan kompetensi, workshop, serta seminar (lokal, nasional, maupun internasional). Sesuai dengan peta jalan yang dibuat maka PS juga mengupayakan terus menerus dalam memfasilitasi studi lanjut baik di dalam maupun di luar negeri dengan bergerak bersama pihak departemen maupun fakultas dan sesuai dengan perencanaan Unpad.
Kebijakan mengenai pengembangan tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh Unpad dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dilakukan melalui beberapa program seperti pemberian dana dan fasilitas serta kesempatan untuk belajar (studi lanjut), penerapan jenjang karier yang jelas, pelaksanaan studi banding yang sangat baik sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas-tugas administrasi PS maupun fakultas. Pada tahun 2017, terjadi perombakan dimana karir tenaga pendidikan sebelumnya dipetakan jabatan administrasi, menjadi diarahkan ke jabatan fungsional tertentu (JFT). Salah satu upaya pelaksanaan OTK Universitas Padjadjaran sebagai PTNBH adalah melalui kebijakan alih fungsi dari jabatan administrasi ke jabatan fungsional tersebut.
Rencana strategis Universitas Padjadjaran terkait dengan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan SDM baik itu DTPS ataupun tenaga kependidikan dilaksanakan dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
a) Visi keilmuan program studi
Rencana pengembangan dosen tetap 5 (lima) tahun ke depan disesuaikan dengan visi keilmuan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia yang menghasilkan lulusan dengan kemampuan dalam bidang industri dan teknopreneur kimia yang handal, kreatif, dan adaptif untuk bersaing di skala nasional dan internasional. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bidang keilmuan yang dimiliki setiap dosen akan terus mendukung visi keilmuan program studi.
b) Tata kelola
Pengembangan dosen tetap 5 (tahun) ke depan direncanakan dapat mendukung aspek manajemen PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia yaitu jumlah dosen tetap dapat lebih dari 5 orang sehingga manajemen pengelolaan program dan laboratorium penelitian serta bimbingan skripsi juga dapat berjalan sesuai dengan target yaitu mahasiswa lulus tetap waktu. c) Kebijakan pengelolaan sumber daya manusia
DTPS sebagai penyokong dan penggerak PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia memiliki rentang usia 34 tahun sampai dengan 62 tahun. Rencana ke depan, seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang harus dilayani, maka akan dibutuhkan sejumlah dosen baru agar rasio antara dosen dan mahasiswa tetap dalam rasio ideal untuk sebuah penyelenggaraan program studi diploma. Seluruh dosen yang diangkat menjadi dosen PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia adalah dosen yang memiliki latar belakang bidang kimia maupun industri dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai. DTPS yang mengampu PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia saat ini terdiri atas 2 orang lektor kepala, 1 orang lektor, dan 2 orang tenaga pengajar. Dalam 5 tahun ke depan diharapkan
akan ada penambahan jumlah guru besar dan lektor kepala. Hal ini dimungkinkan karena beberapa dosen tetap sedang dalam proses penilaian kenaikan jabatan akademik.
d) Kemampuan keuangan
Strategi pengembangan dosen tetap 5 (lima) tahun ke depan dikaitkan dengan kemampuan keuangan untuk operasional PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia FMIPA yang didukung oleh pendanaan dari Universitas Padjadjaran dan pemasukan dari UKT (uang kuliah tunggal) mahasiswa. Pada tiap tahun akademik, diharapkan terdapat minimal 25 orang mahasiswa sehingga terjadi peningkatan juga dalam hal kemampuan keuangan yang juga berpengaruh terhadap aspek pelayanan.
• Skema pemberian reward and punishment untuk dosen dan tenaga
kependidikan
Aturan dasar yang diacu terkait dengan disiplin PNS adalah PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS dan UU RI No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN. Selain itu, bagi pegawai tetap Unpad non PNS penerapan disiplin diatur dalam peraturan rektor No. 18 tahun 2018. Unpad sebagai institusi Pendidikan juga memberikan reward kepada dosen maupun tenaga kependidikannya melalui sistem remunerasi yang dikembangkan sesuai dengan target dan perencanaan Unpad. Setiap individu yang dapat mendukung kinerja Unpad akan diberikan reward sesuai dengan capaiannya. Hal ini diatur dengan peraturan – peraturan rektor Unpad No. 8 Tahun 2018 Tentang Implementasi Tunjangan Kinerja Dosen Unpad dan peraturan rektor Unpad No. 8 Tahun 2018 Tentang Implementasi Tunjangan Kinerja Tenaga Kependidikan Unpad. Reward lain yang diberikan kepada dosen maupun tenaga kependidikan yang berkinerja baik diberikan dalam bentuk kenaikan pangkat, piagam penghargaan, bantuan studi lanjut yang diberikan oleh Unpad.
Adapun punishment atau sanksi yang diterapkan oleh Unpad bagi SDMnya yang tidak taat aturan atau bisa dikatakan melanggar dengan ketentuan yang berlaku dibagi ke dalam beberapa kategori sesuai dengan jenis dan tingkat pelanggarannya.
Berikut merupakan jenis – jenis pelanggaran yang diberlakukan terhadap dosen:
1) Pelarangan untuk menjadi dosen pembimbing dalam waktu tertentu di semua jenjang pendidikan (D-3/ S-1 / S-2 / S-3).
2) Pelarangan untuk mengajar dalam waktu tertentu di semua jenjang pendidikan. 3) Pelarangan untuk menjadi dosen penguji dalam waktu tertentu di semua jenjang
pendidikan.
Sanksi apabila dosen melanggar aturan akademik adalah sebagai berikut:
1) Penangguhan kenaikan jabatan fungsional/pangkat/golongan dalam waktu tertentu atau bahkan penurunan pangkat
2) Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri 3) Pemberhentian dengan tidak hormat.
Sanksi tenaga kependidikan:
1) Pemindahan tugas menjadi karyawan biasa 2) Penangguhan kenaikan pangkat/golongannya 3) Penurunan pangkat/golongannya
4) Pemberhentian dengan hormat 5) Pemberhentian dengan tidak hormat C.4.3 Strategi Pencapaian Standar
FMIPA merumuskan rencana strategis (renstra) yang juga telah disahkan oleh Rektor Unpad dalam rangka mencapai standar mutu dan kebijakan yang telah ditetapkan. Renstra
mengenai pengelolaan SDM ini bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Pengembangan kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini dosen diarahkan ke dalam beberapa target khusus seperti peningkatan jumlah dosen dengan kualifikasi S-3, lektor kepala maupun guru besar, peningkatan jumlah kerjasama penelitian dari luar maupun dalam negeri sekaligus rekognisinya melalui sitasi di berbagai jurnal, kemudian peningkatan pertemuan dalam forum nasional dan internasional, serta peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan dan pengajaran termasuk pertukaran dosen dengan universitas – universitas dengan kualifikasi tinggi. Hal lain yang juga menjadi target FMIPA dan didukung juga secara penuh oleh Universitas adalah pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dapat merepresentasikan bagaimana kontribusi para dosen dalam meningkatkan kesejahteraan serta kemampuan masyarakat.
Target FMIPA mengenai jumlah dosen berkualifikasi S-3 juga terintegrasi dengan program yang diusung oleh universitas yaitu program “seribu doktor”. Upaya untuk memfasilitasi program tersebut dilakukan dengan pendanaan berupa hibah Riset Disertasi Doktor Unpad (RDDU) yang ditujukan untuk dosen senior. Adapun untuk dosen muda (kurang dari 40 tahun) diarahkan untuk memperoleh berbagai beasiswa yang ada ataupun kursus - kursus dalam rangka mempersiapkan proses seleksi untuk studi lanjut. Selanjutnya, target penelitian yang juga berkaitan dengan publikasi artikel ilmiah, baik itu pada jurnal terakreditasi nasional maupun jurnal internasional bereputasi yang dibebankan pada tiap dosen juga turut difasilitasi. Pendanaannya bersumber dari hibah penelitian ditingkat internal universitas seperti Hibah Internal Unpad (HIU), tingkat nasional, regional, bahkan internasional. Strategi lain yang diupayakan oleh FMIPA adalah peningkatan jumlah kolaborasi dosen dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional. Dalam hal penelitian yang berkaitan dengan PkM, selain artikel ilmiah, luaran lainnya adalah implementasi yang dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dosen pengampu mata kuliah di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia diwajibkan memiliki kualifikasi dan kompetensi spesifik pada bidang keahlian yang telah terukur sesuai dengan rumpun keilmuan PS. Universitas Padjadjaran juga telah menentapkan standar penelitian dengan mewajibkan seluruh dosen harus memiliki projek penelitian yang didanai baik dari lembaga luar dan dalam negeri ataupun dana hibah penelitian dari internal universitas. Selain itu, setiap dosen juga diharuskan untuk memiliki artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional ataupun internasional minimal satu publikasi dalam setiap tahunnya. Kemudian untuk standar pengabdian kepada masyarakat, Universitas Padjadjaran telah menentapkan bahwa setiap DTPS harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal satu kegiatan setiap semester.
C.4.4 Indikator Kinerja Utama C.4.4.1 Profil Dosen
Profil Sumber daya manusia yang menjadi dosen pengampu di program studi Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia (TIK) ditampilkan pada Gambar 4.1 yang diekstrak dari Tabel 3.a.1 LKPS. Jumlah dosen tetap yang menjadi dosen pengampu di PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia berjumlah 5 orang. 4 orang DTPS bergelar Doktor lulusan dalam dan luar negeri dengan bidang keahlian biokimia, bioinformatika, kimia organik, dan kimia analisis, khususnya mengenai bioinformatika, mekanisme molekular penyakit, diagnostik & terapeutik molekular, biomembran transport & transduksi sinyal, simulasi biomolekuler, metabolisme & informasi genetik, biokimia pangan, teknik fermentasi, analisis spektrometri dan kemometri. Sementara, 1 orang DTPS begelar Master dengan bidang keahlian teknik kimia dan kimia industri khususnya mengenai Dinamika Kimia dan Ekologi Industri. Seluruh DTPS memiliki
bidang keahlian yang sesuai dengan mata kuliah yang diampu, dan memenuhi persyaratan untuk tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh PS dengan adanya sertifikasi pendidik profesional.
Gambar 4.1 Persentase Dosen Tetap Program Studi (DTPS) beserta jabatan akademiknya DTPS dengan jabatan akademik Lektor Kepala adalah sebesar 20% (1 dari 5 orang DTPS), Lektor sebesar 40% (2 dari 5 orang DTPS) dan Tenaga Pengajar sebesar 40% (2 dari 5 orang DTPS) seperti ditunjukkan pada gambar 4.1. Persentase jumlah DTPS jika ditinjau dari jabatan akademik, keahlian, dan kompetesinya sudah memenuhi kualifikasi dan kesesuaian dari kebutuhan PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, dan telah memilki sertifikasi pendidik profesional. Selain itu, PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia juga memiliki tenaga pendidik yang berasal dari institusi riset dan industri sebanyak 16 orang, dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Dosen praktisi tersebut berasal dari Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, PT Biofarma, PT. Tekad Mandiri Citra, PT. Haldin, dan lainnya. Dengan adanya dosen praktisi tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia, sehingga ke depannya dapat menjadi salah satu PS vokasi unggulan di Indonesia.
Jumlah mahasiswa PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia yang tercatat aktif saat ini adalah sebanyak 18 orang, sehingga rasio antara mahasiswa dengan DTPS adalah 1:3,6. Seluruh DTPS memiliki Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) DT/DTPS mengenai kegiatan Pendidikan (pembelajaran dan pembimbingan), penelitian, PKM, dan tugas tambahan dan/atau penunjang dalam rentang 13-23 SKS per semester. Rentang beban kerja berupa jumlah EMWP setiap semesternya telah ditetaplan dalam undang-undang, sehingga memberikan peluang bagi setiap DTPS untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi, baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tabel 3.a.3 LKPS). Kinerja DTPS dalam menyelenggarakan kegiatan akademik pun ditunjang dengan keahlian kepakaran yang dimiliki oleh dosen praktisi, sehingga menunjang mata kuliah kompetensi yang diselenggarakan oleh PS Sarjana Terapan Teknologi Industri Kimia.
C.4.4.2 Kinerja Dosen
Dalam 3 tahun terakhir, pengakuan/Rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS