• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PENYALURAN JUMLAH KREDIT PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PENYALURAN JUMLAH KREDIT PT"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PENYALURAN JUMLAH KREDIT PT. BANK TABUNGAN NEGARA

PERSERO INDONESIA

THE IMPACT OF THE INTEREST RATE ON THE DISTRIBUTION OF THE CREDIT IN BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO

INDONESIA

Oleh:

SULTAN HASANUDDIN NIM. 21512A0182

KONSENTRASI PERBANKAN

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2019

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

Sukses tidak datang dari apa yang diberikan

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur khadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan

ridho-Nya yang telah menuntu hamba-Nya sehingga tugas akhir skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Bapak dan ibu tercinta, yang senantiasa memberikan kasih sayang,

dukungan dan do’a demi keberhasilan ku.

2. Adik dan saudara-saudara yang telah memberikan dukungan serta menjadi

motivasi ku.

3. Sahabat-sahabatku Miftahul husni, Joni pranata, Martina, Lina wati,

Muhammad Gifrah Yudistira, Sumiati, Een elia elviana, veti vera, egi

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan

berupa kesehatan, kesepatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingka Suku Bunga Kredit Terhadap Penyaluran Jumlah Kredit PT. Bank Tabungan Negara Persero Indoneisa ”.

Dalam skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang berperan memberikan

dukungan, bantuan, petunjuk serta bimbingan kepada penulis. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Arsyad. Abd. Gani. M.Pd selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Mataram.

2. Bapak Drs. Amil.,M.M selaku Dekan FISIPOL Universitas

Muhammadiyah Mataram.

3. Bapak Lalu Hendra Maniza S. Sos,MM selaku Ketua prodi ilmu

Administrasi Bisnis Universitas Muhammadiyah Mataram.

4. Bapak Dr. H. Ibrahim Abdullah,SE.,MM selaku Dosen PembimbingUtama

yang telah memberikan banyak waktu luang untuk proses bimbingan,

pengaraha, saran-saran serta koreksi dalam penyusuhan laporan penilitian

ini.

5. Bapak Rishan Adhan, SE.,M.E selaku pembimbing pendamping yang

telah memberikan banyak waktu luang untuk proses bimbingan,

pengarahan, saran-saran serta koreksi dan nasihat-nasihat sehingga skripsi

(9)

ix

6. Ayahanda Junaedi dan Ibundah Nuraeda serta saudara-saudara yang sangat

penulis sayangi yang teleh memberikan kasih sayang dan dukungan baik

moral maupun material yang sangat berharga bagi saya.

7. Serta rekan-rekan dan sahabat yang telah memberikan berbagai masukan

dan saran yang sangat membantu penulisan dalam proses pembuatan

skripsi.

Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis dari berbagai pihak,

penulis sekali lagi mengucapkan terima kasih. Penulis yang menyadari bahwa

di dalam penulisan skripsi penilitian ini masih terdapat kekurangan. Oleh

karena itu dengan senang hati, penulis menerima segalah kritikan dan saran

yang bersifat membangun guna menyempurnakan skripsi penilitian ini. Akhir

kata, penulis sangat berharap semoga skripsi penilitian ini bisa membawa manfaat bagi kita semua. Amin…..

Mataram, 14 Agustus2019

SULTAN HASANUDDIN NIM.21512A0182

(10)

x ABSTRAK

Sultan Hasanuddin,2019. PENGARUH TINGKAT SUKU KREDIT

TERHADAP PENYALURA JUMLAH KREDIT PT. BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO INDONESIA

DosenPembimbing I : Dr. H Ibrahim Abdullah.,SE.,MM DosenPembimbing II : RishanAdha. SE.,M.E

Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran masyarakat. Dalam pemberian kreditnya bank menetapkan suku bunga sebagai harga yang harus di bayar nasabah atas jasa yang telah di berikan. Penetapan suku bunga atau harga yang kompetitif dapat menjadi faktor keberhasilan bisnis jasa ini.Penelitian ini di lakukan di PT. Bank Tabungan Negara Persero Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat suku bunga kredit berpengaruh terhadap penyaluran jumlah kredit PT.Bank Tabungan Negara persero Indonesia.

Metode Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dimana dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa studi dokumentasi, penelitian ini mengunakan data primer dan juga data skunder dengan cara mengumpulkan data berupa laporan keuangan triwulan yang sudah dipublikasikan oleh perusahaan dari tahun 2013 sampai dengan 2017 yang diperoleh dari website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu melalui pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri laporan keuangan PT Bank Tabungan Negara Pesero Indonesia. Analisis statistik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode regresi linear sederhana. Uji hipotesis yang di gunakan penelitian ini adalah uji t untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap penyaluran jumlah kredit secara parsial.

Hasil pengujian metode di dapatkan hasil berpengaruh negative antara variabel tingkat suku bunga kredit (X) terhadap variabel penyaluran jumlah kredit (Y).yang berarti setiap kali perubahan yang terjadipadatingkatsukubungakredit (X) maka akan di ikuti oleh perubahan tidak searah pada penyaluran jumlah kredit (Y).Untuk pengembangan penelitian berikutnya peneliti dapat menambahkan variabel lain seperti produk kredit ataupun menambah jenis-jenis kredit lain seperti kredit korporasi dan kredit mikro makro.

(11)

xi ABSTRACT

Sultan Hasanuddin, 2019.THE IMPACT OF THE INTEREST RATE ON THE DISTRUBUTIONOF THE CREDIT IN BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO INDONESIA

Supervisor I : Dr. H Ibrahim Abdullah, SE.,MM Supervisor II :RishanAdha, SE.,M.E

A bank is a financial institution whose main business is providing credit and services in payment traffic and public circulation. In granting credit the bank sets the interest rate as the price cutomers must pay for services that have been provided. Setting interest rates or competitive prices can be a factor in the success of this service business. This research was carried out at the PT. Bank Tabungan Negara (Persero). The purpose of this study is to determine whether the credit interest rate affects the distribution of the number of credit Bank Tabungan

Negara Persero Indonesia.

The research method used in this study is a quantititave research method in which in this study the data collection techniques used were documentation studies, by collecting data in the form of quartertly financial reports that have been publishes by the company from 2013 to 2017 obtained from the financial services authority webside (OJK) namely through data collection carried out by tracing the financial statements of Bank Tabungan Negara Persero Indonesia.The static analysis used in this study is quantitative with a simple linear regression method. The hypothesis test used in this study is the t test to determine the effect of the credit rate on partial credit distribution.

The results of testing methods in getting results have a negative effect between the variable interest rates on credit (X) on the variable distribution of credit (Y), which means that whenever rates (X) it will be followed by changes not in the direction of distribution credit amount (Y).for the development of subsequent research researchers can add other variables such as credit products or add other types of credit such as corporate and credit loans.

(12)

xii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v MOTTO ... vi PERSEMBAHAN ... vii KATA PENGANTAR ... vii i ABSTRAK ... x ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR ... xi v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 12

2.2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Kredit ... 12

2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Kredit ... 16

(13)

xiii

2.2.4 Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit ... 19

2.2.5 Keuntungan Bank ... 21

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga ... 23

2.2.7 Komponen-Komponen Dalam Menentukan Suku Bunga ... 26

2.2.8 Non Performing Loan (NPL) ... 28

2.2.9 Penyaluran Jumlah Kredit ... 29

2.3 Kerangka Berfikir ... 31

2.4 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1. Jenis Penelitian ... 32

3.2. Tempat Penelitian Dan Waktu Penelitian ... 33

3.2.1 Tempat Penelitian ... 33

3.2.2 Waktu Penelitian... 33

3.3 Jenis Dan Sumber Data ... 33

3.3.1 Jenis Data ... 33

3.3.2 Sumber Data ... 34

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.4.1 variabel Penelitian ... 34

3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6 Teknik Analisis Data ... 36

3.6.1 Analisis Regrensi Linier Sederhana ... 37

3.6.2 Uji Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 40

4.1.1.1 Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (Persero) ... 40

4.2 Analisis Deskripsi Tingkat Suku Bunga Kredit ... 57

4.2.1 Deskripsi Tingkat Suku Bunga Kredit... 57

4.3 Metode Analisis Data ... 58

(14)

xiv

4.4.2 Hasil Analisis Koefisien Determinasi(R2) ... 60

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

4.4.1 Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Penyaluran ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penyaluran Kredit ke Pihak Ketiga Pada Tahun 2013-2017 ... 5

Tabel 4.1 Nilai Dasar Budaya Kerja Dan Perilaku Utama Bank Btn ... 41

Tabel 4.2 Jenis Layanan KPR dan Perbankan Konsumer ... 46

Tabel 4.3 Jenis Layanan Perumahan dan Perbankan Komersial ... 47

Tabel 4.4 Deskriptif Tingkat Suku Bunga Bulan Februari Tahun ... 56

Tabel 4.5 Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 58

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ... 31 Gambar 4.1 Logo Bank BTN ... 44

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini persaingan di dunia bisnis semakin bertambah

ketat persaingan ini menuntu parah pelaku bisnis untuk mampu

memaksimalkan kinerja perusahaan nya agar dapat bersaing di pasar.

Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami

kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka akan memberikan masukan

penting bagi perusahaan untuk merancang startegi pemasaran agar dapat

menciptakan kepuasan pelanggannya.

Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran masyarakat.

Oleh karena itu, usaha bank akan di kaitkan dengan masalah uang yang

merupakan barang dagangan utama. Dalam melaksanakan fungsinya, bank

membeli uang dari masyarakat dengan harta tertentu yang lazim dengan

bunga kredit. Sebaliknya bank akan akan menjual uang dalam bentuk

pemberian uang pinjaman dengan harga tertentu lazim disebut dengan debet.

Dengan demikian bank akan mendapatkan keuntungan dari selisih antara

harga jual dengan harga beli uang tersebut (Kasmir:2006).

Tingkat persaingan dunia perbankan dewasa ini sangat ketat karena, setiap

perusahaan perbankan senantiasa untuk dapat meningkatakan kualitas

(18)

2

startegi perbankan yang tepat agar nasabah dapat bertahan dan memenangi

(19)

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian terdahulu adalah penelurusan terhadap studi karya-karya terdahulu

yang berdekatan atau topiknya dengan penelitian yang sedang dilakukan

untuk menghindari duplikasi, plagasi, menjamin keaslian penelitian yang

dilakukan. Berdasarkan pengamatan dan pengatahuan penelitian bahwa

penelitian dianggap terkait dengan penelitian yang penelitian lakukan adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian 1. Sany Hartini (2014) Analisis pengaruh suku bunga dasar kredit dan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit dan peran mediasi NPL pada pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas Persamaan penelitian yang releven dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang suku bunga kredit. Sedangkan perbedaan penelitian yang relevan dengan peneliti ini adalah terdahulu meneliti tentang analisis pengaruh suku bunga dasar kredit dan dana pihak ketiga Suku bunga dasar kredit (X1), berpengaruh negative, (X2) dana pihak ketiga, (X3) penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas, (X4) peran NPL mediasi tidak mampu memperkuat Tabel 2.1 Lanjutan

(20)

4 terhadap penyaluran jumlah kredit pada PT. bank BTN persero. Analisis regrensi sederhana. atau memperlemah pengaruh penyaluran kredit terhadap ( Y) profitabilitas pada bank umum yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2011-2012. 2. Ariansyah Jallo (2015) Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Penyaluran Kredit Pada Perusahaan Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Persamaan penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan perbedaan penelitian yang relevan dengan peneliti ini adalah penelitian terdahulu meneliti tentang pengaruh dana pihak ketiga dan suku bunga kredit terhadap penyaluran kredit pada perusahaan bank umum yang terdaftar di bursa efek Indonesia sedangkan penelitian Dana pihak ketiga (X1) berpengaruh terhadap penyaluran kredit (X2), tidak berpengaruh siginifikan terhadap (Y) penyaluran kredit pada perusahaan bank umum yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tabel 2.1 Lanjutan

(21)

5 sekarang meneliti tentang tingkat suku bunga kredit terhadap penyaluran jumlah kredit pada PT bank BTN persero. Sumber : Penelitian Terdahulu Dari Tahun (2008-2015)

Penelitian yang di lakukan oleh Sany Hartini tahun 2014 dengan judul

penelitian analisis pengaruh suku bunga dasar kredit dan dana pihak ketiga

terhadap penyaluran kredit dan peran mediasi NPL pada pengaruh penyaluran

kredit terhadap profitabilitas variabel dalam penelitian ini ada lima yaitu terdiri

dari empat variabel bebas (Independen/X) dan satu veriabel terikat

(Dependen/Y) dengan rincian variabel yaitu suku bunga dasar (X1)

berpengaruh negative (X2) dana pihak ketiga (X3) penyaluran kredit

berpengaruh positif terhadap profitabilitas (X4) peran NPL mediasi tidak

mampu memperkuat atau memperlemah pengaruh penyaluran kredit terhadap

(Y) profitabilitas pada bank umum yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Ariansyah Jalloh (2011-2014) penelitian ini dilakukan berjudul pengaruh

dana pihak ketiga dan suku bunga kredit terhadap penyaluran kredit pada

perusahaan bank umum yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun

2011-2012. Pada penelitian ini Ariansah Jalloh memiliki jumlah variabel yang sama

yang di teliti oleh penulis saat ini yaitu terdiri dari dua variabel X dan satu

(22)

6

penyaluran kredit (X1) tidak berpengaruh siginifikan terhadap (Y) penyaluran

kredit pada perusahaan bank umum yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Suku Bunga Kredit 1. Suku Bunga Kredit

Menurut Kasmir (2013) pengertian suku bunga kredit pinjaman

atau suku bunga kredit adalah bunga yang diberikan kepada para

peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada

bank. Tingkat suku bunga kredit yang tinggi berdampak pada keuntungan

usaha kecil dan menengah yang lebih sedikit yang dikarenkan oleh

semakin tingginya biaya untuk membayar bunga pinjaman, dimana usaha

kecil dan menengah bergantung pada modal asing atau pinjaman modal

dari lembaga keuangan atau bank.

Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasanya disebut

financial intermerdiary. Artinya lembaga bank adalah lembaga yang

dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Menurut

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa

bank adalah badan usaha yang menghinpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada

(23)

7

nasabah kepada bank adalah balas jasa yang diberikan oleh bank yang

berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau

menjual produknya.

2. Resiko kredit

Irham Fahmi (2013) menyatakan risiko kredit adalah bentuk

tindakan maupun suatu perusahaan, lembaga mampu pribadi dalam

menyelesaikan kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu baik pada

saat jatuh tempo dan itu semua sesuai dengan aturan dan kesepakatan

yang berlaku.

3. Unsur-Unsur Kredit

Adapun ini unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian

suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2004) adalah:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberian kredit bahwa prestasi

yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang maupun jasa

benar-benar diterima kembali dalam rangka waktu tertentu pada masa yang

akan datang.

b. Kesepakatan, yaitu kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian

dimana masing menandatangani hak dan kewajibannya

masing-masing.

c. Jangka waktu, yaitu jangka ini mencakup masa pengembalian kredit

yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka

(24)

8

d. Risiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan

menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian

kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian

pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik yang

disengaja oleh nasabah maupun yang tidak di sengaja.

e. Balas jasa, yaitu keuntungan atau pendapatan atau pemebrian kredit

yang dikenal dengan suku bunga kredit.

4. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Dalam melakukan penilaian ini kriteria serta aspek penilaiannya tetap

sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi

standar penilaian setiap bank. Biasanya penilaian yang harus dilakukan

oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan

dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

Metode analisis 5 C adalah sebagai berikut ( Kasmir:2008) :

1. Character : yaitu sifat atau watak calon debitur. Hal bertujuan

memberikan keyakinan kepada pihak perbankan bahwa sifat

dari orang-orang yang akan diberikan kredit dapat dipercaya.

2. Capacity : yaitu kemampuan calon debitur dalam membayar

kredit yang dihubungkan dengan kemampuan calon debitur

tersebut dalam mengelola bisnis serta kemampuannya

mengelola keuntungan.

3. Capital : yaitu sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki calon

(25)

9

4. Callateral : yaitu jaminan non fisik jaminan yang diberikan

dianjurkan melebihi jumlah kredit yang diberikan.

5. Condition : yaitu penilaian kredit yang mempertimbangkan

kondisi sekarang dan masa yang akan datang.

Metode analisi 7 P adalah sebagai berikut:

1. Personality

Menilai nasabah dari segi kepribadian atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa lainnya. Salain itu juga mencakup sikap, emosi,

tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah.

2. Party

Mengklasifikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan

tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya, sehingga

nasabah akan mendapatkan fasilitas yang berbeda pula.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diingginkan nasabah.

4. prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai proses

(26)

10 5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit

yang diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian

kredit.

6. Profitability

Untuk menganilisi bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari

laba. Profitability diukur dari periode apakah akan tetap sama atau akan

semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang

diperolehnya.

7. Protection

Tujuan adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan

mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang

atau orang atau jaminan asuransi.

2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu yang

tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan

utama pemberian suatu kredit antara lain (Kasmir:2008):

1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit

tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima

oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang

dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk

(27)

11 2. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang

memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja.

Dengan dana tersebut pihak debitur akan dapat memperluas dan

mengembankan usahanya.

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang di salurkan oleh pihak

perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit

berarti adanya peningkatan pembangunan di berabagai sektor.

Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi

sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

2. Untuk meningkatkan daya guna barang

3. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

4. Untuk meningkatkan hubungan internasional

2.2.3 Jenis-Jenis Kredit

Pemberian pengajuan kredit ditujukan untuk maksud yang berbeda-beda tergantung dari calon debitur. Untuk itu, bank pun menyesuaikan

produk kredit yang tawarkan dengan kebutuhan debitur. Menurut( Ali

:2004) jenis kredit yang disalurkan dapat dilihat dari berbagai segi yang

salah satunya adalah jenis kredit menurut tujuan penggunanya, terlihat

(28)

12

a. Kredit Modal Kerja atau Kredit Eksploitasi

Kredit Modal Kerja (KMK) adalah kredit untuk modal kerja

perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti

pembelian bahan baku atau mentah, bahan penolong atau pembantu,

barang dagangan, biaya ekploitasi barang modal, piutang dan lain-lain.

b. Kredit Investasi

Kredit Investasi adalah kredit (berjangka menengah atau panjang)

yang diberikan kepada usaha-usaha guna merehabilitasi, moderniasi,

perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian

mesin-mesin, bangunan dan tanah untuk pabrik.

c. Kredit Konsumsi

Kredit Konsumsi adalah kredit yang diberikan bank kepada

pihak ketiga atau perorangan (termasuk karyawan bank itu sendiri)

untuk keperluan berupa barang atau jasa dengan cara membeli,

menyewa atau dengan cara lain. Kredit yang termasuk dalam kredit

konsumsi ini adalah kredit kendaraan pribadi, kredit perumahan,

kredit untuk pembayaran sewa atau kontrak rumah, dan pembelian

alat-alat rumah tangga. Dalam kelompok ini termasuk juga kredit

profesi untuk pengembankan profesi tertentu seperti, dokter, akuntan,

notaries, dan lain-lain yang dijamin dengan pendapatan dari

(29)

13

2.2.4 Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Sertiap nasabah yang memperoleh fasilitas kredit dari bank akan dikenakan kewajiban membayar kembali. Pembayaran kewajiban

tersebut dilakukan setiap periode apakah harian, mingguan, atau bulanan,

pembayaran ini lebih dikenal dengan nama angsuran. Dalam setiap

angsuran yang dibayar oleh nasabah sudah termasuk pokok pinjaman

ditambah bunga angsuran harus dibayar. Jumlah angsuran yang dibayar

setiap periode berbeda dari jenis pembebanan suku bunga yang dilakukan

oleh bank.

Pembebanan jenis suku bunga oleh bank adalah dengan

memperhatikan jenis kredit yang dibiayai, kemudian juga yang menajadi

pertimbangan bank dalam menentukan pembebanan suku bunga, bunga

adalah tingkat risiko dari masing-masing jenis kredit.

Dewasa ini terdapat tiga jenis model pembebanan suku bunga yan

sering dilakukan oleh bank. Adapun pembebanan suku bunga yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Flate rate

Flate rate merupakan perhitungan suku bunga yang tepat setiap

periode sehingga jumlah angsuran (cicilan ) setiap periode pun tetap

sampai pinjaman tersebut lunas. Perhitungan suku bunga model ini

adalah dengan mengalihkan persen bunga per periode dikali dengan

(30)

14

Sebelum menghitung jumlah suku bunga dengan flate rate maka

terlebih dahulu perlu hitung jumlah pokok pinjaman

Rumusan adalah:

a. Pokok pinjaman = angsuran pinjaman Jumlah angsuran

b. Suku bunga = % x pinjaman tahun

2. Sliding rate

Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan dengan

mengalihkan presentase suku bunga per periode dengan sisa pinjaman,

sehingga jumlah suku bunga yang dibayar debitur semkain menurun,

akibatnya angsuran yang dibayar pun menurun jumlah.

Dengan metode sliding rate pokok pinjaman (pp) tetap sama dan yang

berbeda adalah perhitungan suku bunganya sebagai berikut :

Rumusannya:

a. Pokok pinjaman = angsuran pinjaman Jumlah angsuran

b. Untuk suku bunga yang dihitung dengan menggunakan sisa pinjaman

sebagai berikut

c. Bunga = % x pinjaman Tahun

3. Floating rate

Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan

tingkat suku bunga pada bulan yang bersangkutan dalam perhitungan

(31)

15

Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantung dari

suku bunga pada bulan yang bersangkutan.

Dengan metode floating rate pokok pinjaman (pp) tetap sama yang

berbeda adalah perhitungan suku bunganya sebagai berikut:

Rumusannya :

a. Pokok pinjaman = angsuran pinjaman Jumlah angsuran

b. Untuk suku bunga dihitung dengan menggunakan sisa pinjaman sebagai

berikut

c. Bunga = % x pinjaman Jumlah angsuran

2.2.5 Keuntungan Bank

Dalam menjalankan suatu usaha atau setiap kegiatan tentu harapan yang pertama kali diinginkan adalah memperoleh keuntungan, berbagai

cara dilakukannya. Bank sebagai bisnis keuangan dalam mencari

keuntungan dan juga memiliki cara tersendiri. Dalam praktik perbankan di

Indonesia dewasa ini terdapat dua mode dalam mencari keuntungan, yaitu

bank berdasarkan prinsip konvesional dan berdasarkan prinsip syariah.

Dalam hal ini hanya dibahas bagi bank prinsip konvesional dalam mencari

keuntungan mengingat bank jenis inilah yang mendominasi kegiatan

perbankan di Indonesia saat ini keuntungan utama bagi bank mendasarkan

prinsip konvesional adalah berdasarkan bunga yang telah ditentukan.

Bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvesional dapat diartikan

(32)

16

atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang

harus dibayar kepada nasabah ( yang memiliki simpanan) dan yang harus

dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Dalam kegiatan perbankan berdasarkan prinsip konvesional ada dua

macam bunga yang diberikan kepada nasabah, yaitu pertama adalah bunga

simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa

bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan

merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya, seperti jasa

giro, bunga tabungan serta bunga deposito dan harga ini bagi bank

merupakan harga beli. Kedua adalah bunga pinjaman atau harga yang

harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank seprti bunga kredit dan

harga ini bagi bank merupakan harga jual.

Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman merupakan komponen

utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan

biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah. Antara bunga

simpanan dan bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu

sama lainnya. Apabila bunga simpanannya tinggi, maka secara otomatis

bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga

Agar keuntungan yang diperoleh dapat maksimal, maka pihak manajemen

bank harus pandai dalam menentukan besar kecilnya komponen suku

bunga. Hal ini disebabkan apabila salah dalam menentukan besar kecilnya

(33)

17

beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan suku bunga secara

garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kebutuhan Dana

Faktor kebutuhan dana dikhusukan untuk dana simpanan, yaitu

seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank

kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat yang

dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan

meningkatkan suku bunga simpanan. Namun peningkatan suku bunga

pinjaman sebaliknya apabila dana yang ada dalam simpanan di bank

banyak maka sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga

simpanan akan turun karena hai ini merupakan beban.

2. Kualitas Jaminan

Kualitas jaminan diperuntukan untuk bunga pinjaman semakin

likuid jaminan ( mudah dicairkan ) yang diberikan, semakin rendah

bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya sebagai contoh, jaminan

sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan

utama dalam perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila

kredit diberikan bermasalah. Bagi bank jaminan yang likuid seperti

sertifikat deposito atau rekening giro yang dilakukan akan lebih mudah

untuk dicairkan jika dibandingkan dengan sertifikat tanah.

3. Target Laba Yang Diinginkan

Faktor ini dikhusukan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan

(34)

18

besar kecilnya suku bunga pinjaman. Jika diinginkan besar, bunga

pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Namun, untuk

menghadapi persaingan target laba dapat diturunkan seminimal

mungkin.

4. Jangka Waktu

Baik untuk bunga simapan maupun bunga pinjaman faktor jangka

waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman,

akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya

kemungkinan risiko macet dimasa mendatang demikian pula

sebaliknya, jika pinjaman berjangka pendek bunga 20 elative lebih

rendah. Untuk bunga simpanan, berlaku sebaliknya semakin panjang

jangka waktu, bunga simpanan semakin rendah dan sebaliknya.

5. Reputasi Perusahaan

Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama

untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan

memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan

dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang binofiditas

kemungkinan risiko kredit macet dimasa mendatang relative kecil dan

demikian sebaliknya perusahan yang kurang bonafid faktor risiko

kredit macet cukup besar.

6. Produk Yang Kompetitif

Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya bunga

(35)

19

laku dipasaran. Untuk produk yang kopetitif, bunga kredit yang

diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang

kurang kompetitf. Hal ini disebabkan produ k yang kompetitif tingkat

perputaran produknya tinggi sehingga pembayaran diharapkan lancar.

7. Hubungan Bank

Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan

dengan sesorang atau lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolonkan

nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasanya

(sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta

lyolitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama

biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank,

sehingga dalam penentuan suku bunga nya berbeda dengan nasabah

biasa, nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu

bunganya lebih rendah.

8. Persaingan

Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara

tingkat persaingan dalam memperbutkan dana simpanan cukup ketat,

maka bank harus bersaing keras dengan bank lainya. Dalan arti jika

untuk bunga simpanan rata-rata persaingan 15% hendak membuthkan

dana cepat sebaiknya bunga simpanan. Dinaikkan di atas bunga

pesaing misalnya 16% namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman harus

berada dibawah bunga pesaing agar dana yang menumpukan dapat

(36)

20

2.2.7 Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit

Sesunguhnya keuntungan utaman dari bisnis perbankan adalah

bagaiamana mengelola dan menentukan bunga pinjaman secara flaksibel

sihingga menghasilkan laba yang maksimal. Artinya tingkat suku bunga

pinjaman haruslah lebih tinggi dari suku bunga simpanan sehingga ban

dapat memperoleh keuntngan, namun, dalam kondisi tertentu misalnya

kesulitan dana, dapat terjadi sebaliknya, yaitu suku bunga simapana lebih

tinggi dari bunga pinjaman, kondisi ini yang terjadi pada tahun 1998

sampai tahun 2000 kondisi dikenal dengan istilah negative spread.

Dalam menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan

diberikan kepada para debitur terhadap beberapa komponen yang perlu

memperoleh perhatian. Komponen-komponen ini ada yang dapat

diminimalkan dan ada pula yang tidak sama sekali.

Adapun beberapa komponen dalam menentukan suku bunga kredit

antara lain sebagai berikut:

1. Total Biaya Dana ( Cosf Of Fund )

Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk

memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan

maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari beberapa besar bunga

yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diiginkan. Ttotal biaya

dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau reserver

(37)

21 2. Biaya Operasi

Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana

dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan

prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank

sebagai biaya operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dilakukan

oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya

pegawai, dan biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya

lainya.

3. Cadangan Risiko Kredit Macet

Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,

hal ini disebabkan oleh setiap kredit yan pasti mengandung suatu risiko

tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak

sengaja. Oleh karena itu bank harus mencadangkan sebagai sikap

bersaing dengan cara membebakan sejumlah presntase tertentu terhadap

yang disalurkan.

4. Laba Yang Diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba

yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan

penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat mepengaruhi

besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank melihat kondisi

nasabah apakah nasabah utama atau bukan melihat pesaing dan dapat

(38)

22

untuk perusahaan atau rakyat kecil maka laba pun berbeda dengan

yang komersil.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada

pihak bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.2.8 Non Performing Loan (NPL)

NPL merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengambalian kredit oleh

debitur ( Darmawan dalam Soedarto:2004). NPL mencerminkan risiko

kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang

ditanggung pihak bank. Bank dalam meberikan kredit harus melakukan

analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali

kewajibannya. Bank melakukan peninjauan penilaian, dan pengikatan

terhadap agunan untuk memperkecil risiko kredit (Ali:2004). Agar kinerja

bank harus menjaga NPL-nya dibawah 5%, hal ini sejalan dengan

ketentuan bank Indonesia.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP tanggal 31 Mei

2004 NPL dirumuskan sebagai berikut (www.bi.go.id) :

Akibat tingginya NPL perbankan harus menyediakan pencadangan

yang lebih besar sehingga pada akhirnya modal bank ikut terkikis.

Padahal, besaran modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. NPL= kredit bermasalah x 100%

(39)

23

Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab sulitnya perbankan dalam

menyalurkan kredit.

2.2.9 Penyaluran Jumlah Kredit

Menurut Siamat (2005) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha

bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga

intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit ini dan sumber utama

dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus

menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Sebagaimana umumnya ini berkembang, sumber pembiayaan dunia

usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan

yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga

bersumber dari pemberian kredit. Oleh karena itu pemberian kredit harus

dikawal dengan manajemen risiko yang ketat (InfoBankNews.com,

2007).

Penyaluran kredit memungkinkan masyarakat untuk melakukan

investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat

semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan

dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan

konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian

masyarakat. Melalui fungsi ini bank berperan sebagai Agent of

(40)

24

penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu ini. Goldsmith, Mc Kinon, dan Shaw dalam

Soedarto (2004) menyatakan bahwa dana berlebih (surplus fund) yang

disalurkan secara efisien bagi unit yang mengalami ini akan

meningkatkan kegiatan produksi. Selanjutnya kegiatan tersebut akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada level mikro Gertler dan

Gilchrist dalam Siregar (2006) membuktikan bahwa adanya kendala

dalam penyaluran kredit dapat berdampak pada kehancuran usaha –

usaha kecil. Meskipun penyaluran kredit memegang peranan penting bagi

pertumbuhan ekonomi ini namun kredit yang disalurkan oleh perbankan

belum optimal.

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

keterangan:

berpengaruh secara signifikan

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian ini biasanya disusun

Suku Bunga Kredit ( Variabel X )

Penyaluran Kredit ( Variabel Y )

(41)

25

dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui perkumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritas terhadap

rumusan masalah penelitian, sebelum jawaban yang empiric

(Sugiyono:2013).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terhadap

pengaruh tingkat suku bunga kredit secara signifikan terhadap penyaluran

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ......................................................
Gambar 2.1  Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang digunakan oleh manajer dalam pengendalian manajemen disebut sistem pengendalian manajemen yang tujuan pokoknya adalah mengarahkan karyawan dalam perusahaan

pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non-

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa efektif tidaknya pencapaian tujuan supervisi pembalajaran sangat tergantung pada tingkat pemahaman pengawas terhadap standar

didapatkan 3 faktor yang mempengaruhi mahasiswa Universitas Katolik Sogijapranata dalam keputusan pembelian laptop merek Axioo dan dengan menggunakan alat analisis deskriptif

Maka dari data evaluasi yang didapatkan, pentingnya peneliti tertarik melakukan penelitian di UKWMS terkait dengan psychological capital terhadap work engagement pada

Effective management of the software development process contributes to sustain- able competitive advantage for software companies. This implies that managers need to

Hal ini menjelaskan bahwa diskon adalah salah satu strategi promosi yang digunakan oleh pemasar dengan cara melakukan pengurangan harga terhadap produk yang

Tunggu Pelayanan di Rekam Medis Rawat Jalan RSU Haji Surabaya. Universitas