• Tidak ada hasil yang ditemukan

potensi dan pengembangan wisata pantai d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "potensi dan pengembangan wisata pantai d"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PENELITIAN

Potensi dan Pengembangan Daerah Tujuan Wisata Pantai Kabupaten Tulungagung Menggunakan Analisis Keruangan, SWOT dan SIG

I Komang Astina Yusuf Suharto

Purwanto

Abstract

Tourism is one industry that is able to provide a new style of rapid economic growth in terms of employment , income , standard of living and enable other production sectors . This sector is expected to develop employment and business opportunities in tourist destinations . East Java has many coastal tourist attractions , especially those in the South . One such area is Tulungagung Regency.The Southern part of the regency is bordered by the Indian Ocean , so the beach has potential to be developed as a tourist attraction . The study design was a descriptive survey method , which aims to determine the spatial characteristics of the coast , the potential distribution and the level of potential for coastal tourism in Tulungagung . The highest potential area is at Popoh Bay whereas potential attractions is very low at Molang Beach , the Coastal moderate Sine and Sidem . Beaches with high levels of potential are the Coastal Ngalarap , Klatak , Gemah and Popoh while beaches with extremely high potential are the Bayem Beach , Brumbun Beach and Gerangan Beach.

Key Words: Spatial Charateristics, Potential Distributions and Level Of Potential

Pendahuluan

Pariwisata merupakan salah satu industri gaya baru yang mampu menyediakan

(2)

masyarakat terhadap kehidupan industrialis terjadi di semua Negara-negara terutama masyarakat perkotaan. Dampak industrialisasi yang semakin menghancurkan alam dan tatanan sosial

dirasakan sekali masyarakat di negara-negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan Jepang dan Negara berkembang, seperti Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumberdaya alam yang masih alami terutama kawasan pantai, menjadi salah satu alternatif tujuan wisatawan untuk melepaskan kejenuhan mereka terhadap hiruk pikuk Industrialisasi ini.

Sektor pariwisata diharapkan dapat menggerakan ekonomi rakyat di daerah tujuan. Hal ini karena sektor pariwisata dianggap yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Sektor ini diharapkan mampu mengembangkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha di daerah tujuan wisata. Harapan ini dikembangkan dalam suatu strategi pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan (community-based tourism development).

Provinsi Jawa Timur memiliki banyak daya tarik wisata pantai khususnya yang berada di bagian selatan. Salah satu daerah tersebut adalah Kabupaten Tulungagung yang mempunyai banyak potensi wisata pantai. Bagian selatan kabupaten ini berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga wilayah pantai yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai tempat wisata. Kawasan pantai ini jika dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan pendapatan pemerintah daerah yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat. Untuk mendukung

pengembangan tersebut perlu dilakukan inventarisasi dan analisis potensi wisata pantai sebagai awal dari tindakan pengembangan wisata selanjutnya.

(3)

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu adanya penelitian mengenai potensi wisata pantai dan pengaplikasian Sistem Informasi Geografi untuk pengembangannya.

Metode Penelitian

Rancangan penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan metode survei, yang bertujuan untuk mengumpulkan data karakteristik keruangan dan karakteristik fisik wisata pantai. Variabel penelitian dianalisis menggunakan analisis keruangan dan Sistem Informasi Geografi. Objek penelitian adalah seluruh pantai yang akan dikembangkan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tulungagung 2010-2029. Pantai tersebut adalah Pantai Nglarap, Pantai Klatak, Pantai Bayem, Pantai Gemah, Pantai Sidem, Pantai Indah Popoh Pantai Brumbun, Pantai Gerangan, Pantai Sine, dan Pantai Molang.

Data primer yang dikumpulkan melalui observasi dan pengukuran lapangan (tentang aspek fisik dan keruangan),dokumentasi objek serta wawancara sebagai pelengkap. Alat yang

digunakan dalam pengukuran yaitu meteran (untuk mengukur lebar gisik pantai pada waktu surut), GPS (Global Positioning System) untuk menentukan titik kordinat lokasi), Laptop, scanner, printer warna, software Arcgis 9.3, software Global mapper10, software Google Earth. Refragto Meter (untuk mengukur salinitas sumber air), Anemometer Portable (untuk mengukur kecepatan angin),dan Abney Level dan Yalon (untuk mengukur kemiringan gisik pantai). Bahan yang dipakai untuk menunjang penelitian ini yaitu Peta RBI Indonesia digital lembar

(4)

Analisis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah analisis keruangan dan SIG.

Kriteria Keruangan terdiri dari: tipe pantai, jenis pasir, lebar gisik, resiko bahaya, potensi sumber mata air, salinitas sumber air, debit mata air, kemudahan memperoleh air, kejernihan air laut, jarak sumber mata air terhadap objek wisata pantai, keindahan, mitos kearifan lokal, kondisi lingkungan objek, kebersihan lingkungan objek, jarak objek ke ibukota kabupaten, kondisi jalan, bentang alam dan jaringan komunikasi. Skoring nilai terrendah adalah 180 dan nilai tertinggi. 540. Nilai tersebut digolongkan dalam tiga kriteria yaitu 180-300 = rendah, nilai 301-400 = sedang, dan nilai > 401 = tinggi. Besarnya masing-masing nilai kriteria merupakan jumlah dari nilai setiap unsur dan sub-unsur yang berkaitan. Perhitungan dari masing-masing obyek yang dinilai merupakan keseluruhan nilai dari setiap kriteria dikalikan degan bobot masing-masing yang berkisar dari 10-30.

Langkah yang dilakukan dalam analisis SIG (system informasi geograi) yaitu: (1) Klasifikasi atau Reklasifikasi untuk mengklasifikasi atau reklasifikasi data spasial atau data atribut menjadi data spasial baru dengan memiliki kriteria tertentu. (2) Overlay merupakan proses interaksi/gabungan/tumpang susun dari beberapa peta untuk menghasilkan peta baru. (3) Buffer merupakan proses membatasi suatu wilayah dengan lebar tertentu yang digambarkan di sekeliling titik, garis, atau polygon dengan jarak tertentu. (4) Dissolve merupakan proses untuk menghaluskan hasil dari penggabungan peta. Tampilan peta bisa disesuaikan dengan atribut yang kita pilih.

Hasil dan Pembahasan

1. Kondisi Fisiografis Daerah Penelitian

(5)

yaitu Rembang, Randublatung, Kendeng, Solo, sub zone Ngawi, sub zone Blitar, dan zone pegunungan kapur Selatan. Kabupaten Tulungagung terletak pada zone kapur selatan Jawa Timur.

Zone selatan Jawa Timur disebut juga Plateau. Zone ini merupakan suatu blok yang mengalami pengangkatan dan posisinya miring ke arah Samudera Hindia serta batas utara dibatasi dengan escarpment (gawir). Lebar maksimum zone pegunungan kapur selatan Jawa yaitu 55 km di selatan Surakarta sedangkan disebelah selatan Blitar hanya 25 km. Pegunungan Kapur di selatan dataran Brantas terdiri dari kapur dengan cliff abrasi yang terjal sepanjang Samudera Hindia.

Pantai selatan Tulungagung merupakan pantai terjal. Pada proses pengangkatan kapur selatan terjadi retakan-retakan yang kemudian dengan proses abrasi menimbulkan beberapa teluk yaitu teluk Popoh, teluk Brumbun dan teluk Sine. Pada teluk-teluk ini memungkinkan adanya aktivitas dan pemukiman nelayan. Bentuk teluk mengurangi pengaruh gelobang dan arus laut yang besar dari samudera Hindia, sehingga memungkinkan kapal-kapal nelayan bersandar, baik nelayan local maupun nelayan dari daerah lain. Pada bagian dari teluk juga dimanfaatkan sebagai tempat pendaratan nelayan yang dikenal dengan TPI, seperti di pantai Popoh dan pantai Sine. Pesisir pada teluk juga dapat digunakan sebagai tempat prmukiman dan aktivitas pertanian dan lainnya, terutama pesisir yang luas, seperti pantai Sine.

(6)

KEBERSIHAN JARAK OBJEK

Teluk Popoh merupakan teluk yang paling luas di kabupaten Tulungagung. Teluk ini terletak di kecamatan Besuki dengan jarak 30 kilo meter dari kota Tulungagung. Pada teluk ini, dari timur ke arah barat, terdapat pantai Indah Popoh, pantai Sidem, pantai Gemah, pantai Bayem, pantai Klatak dan pantai Nglarap. Masing-masing pantai di teluk Popoh ini terpisahkan oleh igir berupa bukit kapur yang menjorok ke pantai. Masing-masing pantai di atas memiliki karakteristik keruangan yang berbeda. Perbedaan ini memungkinkan untuk dikembangkan

sebagai objek wisata pantai yang menarik. Dari ke enam pantai tersebut, baru pantai Popoh Indah saja yang dikembangkan sebagai objek wisata, sedangkan lainnya belum ada. Untuk mengetahui masing-masing karakteristik keruangan dari ke enam pantai di atas dibahas, sebagai berikut.

AIR

(7)

a. Pantai Indah Popoh

Pantai indah Popoh terletak sudut bagian timur dari teluk Popoh, sehingga terlindung dari arus dan gelombang besar dari samudera Hindia. Tipe pantainya adalah berbatu karang dengan lebar gisik antara 5 sampai 15 meter. Pasir pada pantai ini relative sedikit, karena didominasi oleh batu karang. Keadaan ini sebenarnya tidak mendukung untuk kegiatan wisata aktif pada bagian gisik pantai. Kedaan air laut pada pantai ini dalam kategori agak jernih, sebab dipengaruhi oleh aktivitas Tempat Pelelangan Ikan dan sedimentasi dari muara sungai Niama. Potensi bahaya pada pantai ini relatif aman, dengan arus balik yang relative kecil.

Objek wisata ini didukung adanya sumber air yang memadai dan sangat mudah untuk dialirkan sehingga dapat memenuhi keperluan obyek wisata. Salinas air sumber tersebut adalah 0% atau tawar, dengan debit air sebesar dua liter per detik. Jarak sumber air ke objek wisata ini adalah tiga kilometer.

Keindahan pantai dengan variasi pemandangan yang beragam yaitu bukit, laut lepas dan perahu nelayan serta batu karang. Keadaan lingkungan pada pantai ini kurang mendukung, karena sampah, bau, kebisingan dan vandalisme. Aksesibilitas dari kota Tulungagung ke pantai Indah Popoh sangat baik, terhubung oleh jalan raya beraspal baik sepanjang 30 km,serta ada sarana angkutan umum.

b. Pantai Sidem

Pantai Sidem terletak di desa Besole, kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Pantai Sidem termasuk dalam rangkaian pantai di Teluk Popoh, sebelah barat Pantai Sidem terdapat Pantai Gemah dan di sebelah timur terdapat Pantai Popoh. Objek wisata Pantai Sidem berdekatan dengan Sungai Niama, dengan kondisi tersebut karakteristik Pantai Sidem dipengaruhi Sungai Niama. Jarak Pantai Sidem 35 Km dari Kota Tulungagung. Kondisi jalan dari Kota Tulungagung sampai Desa Besole cukup baik, namun 1 Km mendekati lokasi kondisi jalan kurang baik. Untuk mencapai lokasi dapat menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum, angkutan umum berupa bis dan minibus.

Saat ini objek wisata Pantai Sidem dikelola oleh masyarakat setempat. Penataan

(8)

dekat dengan garis pantai, kondisi tersebut membuat lokasi yang digunakan untuk kegiatan pariwisata menjadi berkurang. Sistem tiket menjadi satu dengan Pantai Popoh karena Pantai Sidem belum memiliki portal sendiri, kondisi tersebut membuat penghasilan dari wisatawan belum optimal.

Tipe pantai ini adalah pantai berpasir dengan jenis pasir kuarsa berliat. Pasir pantai berasal dari longsoran perbukitan di sekitar pantai. Unsur liat berasal dari sedimentasi muara sungai niyama. Lebar gisik di Pantai Sidem sekitar 20 meter. Air laut di Pantai Sidem kondisinya keruh saat musim penghujan. Air keruh tersebut berasal dari muara sungai niyama. Karena letaknya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia menimbulkan adanya arus balik kuat. Tingkat salinitas di Pantai Sidem 0 %. Debitnya 2 lt/detik aliran sumber air cukup besar dan mudah dialirkan.

c. Pantai Gemah

Pantai Gemah terletak di desa Keboireng, kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Pantai Gemah termasuk dalam rangkaian pantai di Teluk Popoh, sebelah barat Pantai Gemah terdapat Pantai Bayem dan di sebelah timur terdapat Pantai Sidem. Jarak Pantai Gemah 32 km dari Kota Tulungagung. Tipe pantainya berpasir. Untuk pasirnya adalah kuarsa berliat. Lebar gisiknya 40 meter pada saat surut. Karena dekat dengan muara sungai niyama menjadikan air pantai ini terlihat sangat keruh. Di pantai ini tidak terdapat arus yang membahayakan. Kondisi jalan menuju pantai ini saat musim kemarau mudah untuk dilalui tetapi jika musim penghujan tidak bisa dilalui hanya bisa dilalui dengan menggunakan motor trail dan jeep.

d. Pantai Bayem

(9)

bisa dilalui hanya bisa dilalui dengan menggunakan motor trail dan jeep. Pantai ini oleh warga sekitar digunakan sebagai lahan perkebunan pisang dan tanaman musiman lainnya.

e. Pantai Klatak

Pantai Klatak merupakan pantai yang terletak di teluk Popoh. Letak pantai Kelatak berada di dusun Klatak, desa Keboireng, keamatan Besuki. Menurut cerita dari penduduk nelayan setempat, bahwa nama Klatak adalah berasal dari suara batu yang bergesek, bergerak dan bertabrakan, tatkala terjadi pada saat air pasang dengan ombak yang besar. Jenis pantainya merupakan pantai berbatu (dominan) serta dengan pasir kuarsa hitam. Keadaan air laut sangat jernih, serta dengan potensi bahaya berupa arus balik adalah kecil. Lebar gisik pantai yaitu antara 15 sampai 25 meter.

Pada daerah pantainya terdapat sumber air dengan salinitas 0 atau tawar dengan debit air tersebut 2 lt/detik. Sumur penduduk memiliki nilai salinitas antara 0 – 0,1%. Semakin mendekati pantai nilai salinitasnya meningkat, tetapi masih layak untuk dikonsumsi.

Keadaan air mudah untuk dialirkan dan untuk keperluan penduduk sudah menggunakan pipa air. Jarak sumber air dengan pemukiman penduduk dan pantai yaitu 0 – 3 km. Bentang alam pantai Klatak sangat bervariasi, terdapat dua sumber air tawar yang berada pada bagian barat pada garis pantainya. Pemisah antara Pantai Klatak dengan Pantai Bayem di timur laut berupa igir, dengan bagian pada pantai berlubang (gua) dua, satu diantara tembus ke pantai Bayem. Pada pantai ini terdapat keperaayaan tentang larangan untuk tidak mengambil atau membawa batu-batu dari pantai. Keperayaan ini dapat melindungi ekosistem kawasan pantai. Namun pada daerah belakangnya,yaitu pada lereng-lereng perbukitan terjadi penggundulan/pembakaran semak untuk dijadikan lahan pertanian

(10)

f. Pantai Nglarap

Pantai ini terletak paling barat dari kawasan pantai teluk Popoh. Pantai Ngalarap dipisahkan oleh perbikitan kapur yang terjal dengan pantai Prigi, kabupaten Pacitan. Pantai ini terletak di desa Keboireng, keamatan Besuki. Jenis pantainya adalah berpasir. Jenis pasir dari pantai ini adalah kuarsa berliat. Melalui pengukuran lebar gisik pantai ini adalah 40 meter. Air laut dari pantai ini adalah jernih, dengan potensi bahaya yang kecil.

Pada daerah pesisirnya terdapat mata air, dengan salinitas payau, serta dengan debit air 0,5 per detik. Jarak sumber air yaitu 0,5 km. Bentang alam pada pantai ini bervariasi, terdapat pantai lagune karena pengatusan air yang terbendung oleh tanggul pasir bentukan gelombang. Kondisi lingkungan pantai yang banyak ditemuai sampah pengaruh dari pembuangan sampah dari sungai Niama yang mengalir ke teluk Popoh.

Sementara ini untuk menjangkau pantai Nglarap yang mudah adalah melalui jalan laut dari pantai Indah Popoh. Jalan melalui darat sangat rusak pada musim kemarau terlebih lagi pada musim kemarau. Jalur lintas selatan akan melalui pantai ini, namun saat ini belum bias dilalui roda empat, kecuali kendaraan khusus. Sudah ada tiang dan kabel listrik yang terpasang. Jarak dari kota Tulungagung yaitu antara 40 km.

2. Teluk Brumbun

Teluk Brumbun termasuk dalam wilayah kecamatan Tanggunggunung. Pada pantai ini terdapat dua pantai yaitu pantai Gerangan sebalah timur dan pantai Brumbun di bagian barat dari teluk Brumbun. Kedua pantai ini berada di dusun Wonokoyo, desa Ngrejo, kecamatan Tanggunggunung.

a. Pantai Brumbun

Jenis pantai pada pantai ini adalah berpasir. Jenis pasirnya adalah pasir kuarsa putih. Lebar gisik pada pantai ini adalah 35 meter. Keadaan air lautnya jernih, walaupun pada bagian barat teluk Brumbun terdapat muara Kali Lanang. Potensi bahaya yang berasal dari laut ini kecil.

(11)

air tawar pada lereng perbukitan dengan debit 0,5 meter per detik dan mudah jika dialirkan. Jarak sumber air ke pemukiman penduduk dan pantai adalah 3 km. Terdapat pula beberapa sumur gali dengan salinitas 0 atau tawar untuk keperluan penduduk.

Keadaan bentang alam alam pada pantai ini adalah sangat bervariasai dengan latar belakang pemandangan berupa perbukitan yang mengelilingi teluk Brumbun. Pada pesisir pantai ini terdapat pemukiman 60 kepala keluarga. Keadaan pemukiman tentu akan berpengaruh terhadap pantai ini, terutama sampah. Namun terdapat kegiatan pemuda kelompokm nelayan yang membersihkan pantai dari sampah secara rutin (2 minggu sekali), dengan cara dikumpulkan lalu di bakar. Penduduk pada pantai ini, disamping bekerja sabagai nelayan juga bekerja sebagai petani dengan penghasil utama adalah pisang. Komoditi ini dikirim ke Tulungagung, bahkan ke Surabaya, setiap hari rata-rata 1 kendaraan pick up L 300 Mitsubhisi. Jarak pantai ini dari kota Tulungagung yaitu 35 km. Jalan penghubung antara pantai ini dengan jalan raya

Tanggunggunung 8 km adalah jalan beraspal kelas III dalam keadaan rusak berat.

b. Pantai Gerangan

Pantai Gerangan adalah pantai yang bersebelahan dengan pantai Brumbun yang terpisahkan oleh perbukitan berbentuk igir. Jenis pantainya adalah berpasir, sedangkan jenis pasirnya adalah pasir karang. Lebar gisik pantai ini adalah lebih dari 35 meter dan seara

keseluruhan berbentuk U, masing-masing pada ujungnya terdapat muara sungai yang merupakan pengaliran dari mata air yang berada pada lereng bukit dibelakang pantai ini. Keadaan air lautnya sangat jernih. Potensi bahaya lautnya relative tidak ada.

Pada perbatasan antara pesisir dengan perbukitan terdapat beberapa sumber air. Oleh penduduk setempat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu sumber air yang airnya keruh pada musim hujan dan sumber air yang selalu jernih pada semua musim (di sebelah timur). Debit dari sumber-sumber air ini yaitu 2 liter per detik. Salinitas airnya adalah 0 atau tawar dan jarak sumber air dengan pantai ini adalah 3 km. Kemudahan air ini untuk dialirkan adalah sangat mudah.

(12)

(camplung, dll) serta dalam keaadaan yang rimbun. Ada pula kegiatan rutin membersihkan pantai (2 minggu sekali) seperti di pantai Brumbun, tapi dengan cara ditanamam. Jarak pantai ini ke kota hampir sama dengan jarak pantai Brumbun, serta dengan kondisi yang sangat rusak. Keadaan pantai ini bersih,antara gisik dengan pemukiman terpisahkan oleh vegetasi yang sudah tumbuh seperti pohon camplung, serta ada penamanan pohon cemara udang, dengan pemukiman penduduk.

3. Teluk Sine

Teluk Sine merupakan teluk yang pesisirnya sempit dibandingkan dengan dua teluk sebelumnya. Posisi pesisir menjorok kearah daratan, sehingga posisi teluk relati terlindung dari gelombang dan arus besar samudera hindia. Bentuk lembah V menyebaban hanya dua pantai yaitu pantai Sine dan Dlodo. Hanya pantai Sine yang dapat dijangkau oleh kendaraan bermotor.

Pantai yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah pantai Sine. Pantai Sine terletak di Dusun Sine Kecamatan Kalidawir, Pantai Sine berada pada 35 kilometer dari pusat kota

Tulungagung. Pantai sine merupakan pantai alam yang berbentuk teluk. Di sebelah utara pantai sine terdapat tebing yang di tebing tersebut terdapat mata air alami dan disebelah utara pantai sine terdapat hutan yang masih alami dan dilindungi. Untuk mencapai lokasi ini sangat sulit karena jalan yang rusak dan kemiringan yang curam.

Tipe pantai ini adalah pantai berpasir dengan jenis pasir kuarsa berliat. Lebar Gisik pantai ini sepanjang 22 meter. Pantai ini kekeruhannya dipengaruhi oleh adanya Tempat Pelelangan Ikan. Salinitas di Pantai ini juga sedikit payau sebesar 0,1. Jaringan jalan menuju Pantai ini juga relatif sangat sulit karena kondisi aspal yang hancur dan pinggir-pinggir jalan yang dibatasi oleh tebing-tebing curam. Sehingga untuk melaluinya harus mempergunakan motor trail dan jeep dengan tingkat kehati-hatian yang besar.

Kesimpulan

(13)

ini terlindung dari gelombang besar Samudera Hindia dan berpasir karang. Karakteristik teluk sine berhadapan dengan Samudera Hindia sehingga memiliki gelombang besar, pasir kuarsa hitam dan pasir besi. Karakteristik Pantai Molang, tanpa teluk, berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dengan gelombang dan arus yang kuat dan dasar pantai berupa cadas karang.

Sebaran potensi wisata pantai yang paling banyak terdapat di kawasan teluk popok yaitu Pantai Popoh, Pantai Sidem, Pantai Gemah, Pantai Bayem, Pantai Klatak, dan Pantai Nglarap. Dari 10 Pantai yang ada maka yang berpotensi sedang yaitu Pantai Popoh, Sidem, Sine, dan Molang. Pantai yang berpotensi tinggi yaitu Pantai Gerangan, Bayem, Brumbun, Gemah, Klatak, dan Nglarap.

DAFTAR PUSTAKA

Gde Pitana dan Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gee, Chuck Y et.all. 1984. The Travel Industry. The AVi Publishing Company. Connecticut. Iwan Nugroho. 2009. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogayakarta: Pustaka

Pelajar.

James J Spillane. 1994. Pariwisata Indonesia, Siasat ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

James J Spillane. 1987. Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius Janianton Damanik dan Helmut F Weber. 2006. Perenccanaan Ekowisata. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Johan Afendi Ibrahim dan Mohamad Zaki Ahmad. 2008. Perancangan dan Pembangunan Pelancongan. Kedah : Penerbit Universiti Utara Malaysia.

Nursid Sumaatmaja. 1981. Studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.

Pearce, douglas 1987.Tourism Today, A Geographial Analysis.sons.Inc. New York Pendit, Nyoman S. 1990. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

(14)

Santosa, Setyanto 2012. Pengembangan Pariwisata Indonesia. Http://kolom.pacific.net.id/ ind/setyanto p.santosa/artikel setyanto p. Santosa/ pengembangan pariwisata

indonesia.html. Diakses pada tanggal 10 maret 2013

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Pengelasan busur listrik adalah cara pengelasan menggunakan busur listrik atau percikan bunga api listrik akibat hubungan singkat antara dua kutub listrik yang teionisasi dengan

Model 3D batuan berpori ini dibentuk oleh butiran bola yang didistribusikan secara acak, untuk melihat pengaruh distribusi tersebut terhadap nilai porositas (ϕ)dan

hydrophila merupakan bakteri yang virulen (Kamaludin, 2011) dan bersifat patogen oportunis serta hanya dapat menimbulkan penyakit pada populasi ikan yang memiliki

Maloklusi merupakan keadaan yang menyimpang dari oklusi normal meliputi ketidakteraturan gigi-geligi dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusi, malposisi maupun

Materi atau bahan tersebut kemudian melewati sebuah sistem tertentu, dimana materi atau bahan tersebut membutuhkan energi dari luar berupa panas (-Q) dan kerja (-W) atau

• Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga keutu- hannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam perjalanan, ada

Peran brand equity bagi perusahaan yaitu dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan marjinal arus kas melalui penambahan nilai dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada

[r]