• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Sejarah SMK Kristen Salatiga

Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen

Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,

maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk

Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.

Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta

Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno

Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.

Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi

pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan

ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan

berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus

berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.

100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya

tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.

Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan

nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal

18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader

pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran

Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama

(SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang

ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada

(6)

Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka

pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:

a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat

Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen

di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.

SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk

mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum

pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum

mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran

biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran

tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi

jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.

Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat

strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga

tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian

Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk

gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.

b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis

Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin

pekerjaan-pekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha

pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi

atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga

(7)

dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang

perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal

bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.

Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka

Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.

Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus

dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah

sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di

bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan

kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung

Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan

Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus

dengan lama kursus sekitar dua tahun.

Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan

Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi

Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,

dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya

dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan

fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini

nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat

Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada

(8)

Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,

SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat

lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.

Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan

dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat

(Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan

sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih

berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan

kesederhanaan.

Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan

SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota

Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA

pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri

dan SMEA Swasta lainnya.

Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini

memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun

tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang

membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –

sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi

bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan

tenaga guru.

Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen

(9)

menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya

masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari

Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.

Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat

perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA

Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.

Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.

Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA

Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas

sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai

mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.

Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya

tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang

seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut

diperhitungkan keberadaannya.

Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA

Kristen juga berhasil mendapatkan guru-guru negeri yang

diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di

samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga

pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para

lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu

SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,

(10)

Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar

swa-kelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara

yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati

sekolah-sekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya

Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang

dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam

Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih

atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang

menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan

kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci

ditambah rencana yang terperinci pula.

Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki

ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti

itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang

sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA

Kristen Salatiga.

Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua

murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan

yang tidak berarti.

Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan

dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen

(dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,

(11)

Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK

Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga

tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.

Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia

pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan

7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh

Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari

semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan

pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini

sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar

terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik di sekitar kota Salatiga.

Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir

ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.

Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu

tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny

memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para

pencari kerja.

Visi dan Misi SMK Kristen Salatiga

1. Visi

Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya

manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani

dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,

(12)

2. Misi

 Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan

menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian

yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan

profesional;

 Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian

(13)

NAMA SEKOLAH : SMK KRISTEN SALATIGA

ALAMAT : Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga

SALATIGA

Semarang, 06 September

1966

20-07-1998 Kepala Sekolah

2 Eko Pambudyo, S.Pd.

Surakarta, 22 September 1969

17-07-1995 Guru Produktif AP

3 Drs. Tejosulistyo

Surakarta, 22 September 1969

19-08-1996 Bimbingan konseling

4 Dra. Endang Caturini

Bawen, 24 September

1967

20-07-1992 Guru Produktif PM

5 Anna Budi Wuriyani, S.Pd

Magelang, 27 Oktober

1963

21-07-1997 Bahasa Inggris

6 Dra. Sri Maryam

Salatiga, 04 Nopember

1957

18-07-1998 Guru Produktif PM

7 Dra. Lestari S. Winarsih

(14)

8 Dra. Yuheti Kumalasanti

Semarang, 10 Januari 1968 20-07-1992 Guru Produktif

Ap

9 Dra. Endang Pamularsih

Surakarta, 16 Mei 1965 20-07-1992 Guru Produktif

PM

10 Dra. Maya Kartikasari

Salatiga, 23 Desember

1969

20-07-1992 Guru Produktif AP

11 Drs. Albertus Barsito, S.Pd.

Magelang, 04 Mei 1961 01/03/1994 Bahas Inggris

12 I Wayan Eddy Sulistyo, S.Pd.

Salatiga, 31 Agustus

1973

03/01/1999 Akutansi, Komputer

13 Satyarini Budiniarti, S.P.

Salatiga, 19 Januari 1971 26-07-2000 Matematika

14 Tri Astuti, S.S.

Salatiga, 10 Juni 1967 09/10/2001 Bahasa Inggris

15 Reni Estiningsih, S.Pd.

Kab. Semarang,

18 Maret 1980 17-07-2006 Matematika

16 Dra. Dwi Emmy Triastuti

Cepu, 05 Januari 1961 21-07-2003 IPS

17 Wiryanto, S.Pd.

Boyolali, 07 Desember

1951

02/02/1999 Penjaskes

18 Teguh Suharjo, BA

Klaten, 01 Agustus

1948

22-10-1998 Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa

19 Retno Handayani, S.Si.

Salatiga, 23 Maret 1986 27-10-2010 Matematika,

Fisika, Kimia (IPA)

20 Mugi Harjono, S.H.

07 September

1968

15-07-2010 Seni Musik, Penjaskes

21 Effisiensi Laila, S.Th

Salatiga, 24 Oktober

1989

(15)

23 Ifan Pandu Ya'azin

18-07-2016 KKPI

24 Yuli Priyatini, S.Pd

01/04/2016 Produktif

28 Samuel Octavianto

10/09/2017 KKPI

KARYAWAN

29 MC Wahyu

Handayani

Salatiga, 15 Januari 1981 15-08-2009 Administrasi

30 Lukas Rustiyono

Kab. Semarang,

02 Juli 1973 08/01/2000 Pekarya

31 Pasimin

Tuntang, 30 Nopember

1958

09/01/1979 Pekarya

32 Sri Djajanti

Purwodadi, 09 September 1955

20-08-1990 Tata Usaha / Bendahara

33 Abner Priyadji

Salatiga, 30 Desember

1962

16 Juli 1960 02/08/1999 Petugas

Keamanan

35 Didik Kariyadi

Salatiga, 22 Juni 1969 08/01/2009 Petugas

Keamanan

36 Agnes Yolanda Putri

01/11/2017 Petugas

(16)
(17)

Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Pernyataan Butir Skala Pengukuran

1.Pengaruh pola asuh

orang tua (X1)

agar nilai ulangan/tes

bagus

 Saya selalu di ajarkan dispilin oleh orang tua

 Saya tidak pernah membantah jika orang

tua menasehati saya

 Saya selalu menuruti

(18)

kata orang tua

komunikasi yang baik

(19)

diri

c. siswa malas

untuk belajar

bahas pada hari ini

 Pada saat guru

menjelaskan materi

sejarah saya

memperhatikan

dengan

sungguh-sungguh

 Saya senang mencari materi tambahan dari

internet agar

menambah wawasan

saya

 Saya tidak pernah

membantu teman

kesulitan memahami

materi karena saya

tidak yakin dengan

kemampuan saya

 Saya selalu

menghindar, jika

teman saya

menanyakan materi

(20)

 Menurut saya belajar tidak penting masa

depan saya

 Saya akan belajar jika materinya mudah

(21)

PENGANTAR

rihal : Permohonan Pengisian Angket

mpiran : Satu Berkas

ngan Hormat,

Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya ,Ita Lestari Mahasiswa dari Universitas

isten Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan

Ekonomi dengan Nim 162014003 bermaksud mengadakan penelitian di SMK Kristen

latiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh ola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK

Kristen Salatiga”. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.

Angket ini bukan berhubungan dengan pembelajaran, maka adik-adik tidak perlu takut

tau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang

diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan

kondisi yang dirasakan selama ini.

Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi

nelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Ita Lestari

(22)

Petunjuk Pengisian

1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu.

2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan pilihan.

3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling sesuai

dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang tersedia

4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah dengan dua

garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai kemudian berilah tanda (√) pada kolom yang anda anggap paling benar.

5. Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.

Keterangan

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

STS: Sangat Tidak Setuju

Contoh Pengisian:

Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman

Jawaban:

SS S TS KS STS

No Pernyataan Jawaban

SS S TS KS STS

POLA ASUH ORANG TUA

1. Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai kegiatan saya di sekolah

2. Saya sering meminta saran kepada orang tua ketika memiliki masalah saat di sekolah maupun di luar sekolah

3. Saya selalu diberikan motivasi untuk belajar dari orang tua agar nilai ulangan/tes bagus

4. Saya selalu di ajarkan dispilin oleh orang tua 5. Saya tidak pernah membantah jika orang tua

menasehati saya

6. Saya selalu menuruti kata orang tua

7. Orang tua selalu memberikan batasan waktu sampai jam 9 malam untuk main

Nama :

(23)

GAYA BELAJAR Jawaban

SS S TS KS STS

GAYA BELAJAR VISUAL

9. Saya lebih suka belajar dengan melihat gambar 10. Saya lebih suka mengingat apa yang di lihat

daripada yang saya dengar

11. Saya selalu mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian maupun prestasi di kelas

12. Saya menulis dengan rapi dan teratur supaya semangat untuk belajar di kelas

13. Saya lebih suka membaca sendiri daripada di bacakan orang lain

14. Saya sering mencoret-coret buku dan meja ketika guru menjelaskan

15. Saya selalu berbicara cepat dan tepat

16. Saya merasa tidak terganggu saat suasana kelas tidak kondusif atau ada keributan

GAYA BELAJAR AUDITORI

17. Saya selalu berbicara sendiri saat mengerjakan tugas dari guru

18. Saya merasa terganggu dengan keributan di kelas 19. Saya sering menggerakan bibir saat mereka

membaca buku

20. Saya senang membaca buku dengan keras 21. Saya merasa kesulitan menulis yang baik

22. Saya lebih suka belajar dengan cara mendengar ceramah dari guru

23. Saya lebih suka belajar dengan cara berbicara 24. Saya selalu mendengarkan musik saat belajar

GAYA BELAJAR KINESTETIK

25. Saya selalu berbicara dengan berlahan dan pelan 26. Saya lebih unggul dalam bercerita daripada

menulis

27. Saya selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak (selalu mengacungkan jari untuk bertanya pada guru, jika belum menguasai materi) 28. Saya lebih suka menghafalkan materi pelajaran

dengan cara berjalan

29. Saya suka belajar melalui praktek

30. Saya menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita (misalnya, sejarah)

(24)

31. Saya merasa tulisan saya jelek 32. Saya suka permainan dan olahraga

PRESTASI BELAJAR

33. Saya selalu berusaha memahami materi dengan baik

34. Saya selalu mempersiapkan materi yang akan di bahas pada hari ini

35. Pada saat guru menjelaskan materi sejarah saya memperhatikan dengan sungguh-sungguh

36. Saya senang mencari materi tambahan dari internet agar menambah wawasan saya

37. Saya selalu membantu teman kesulitan memahami materi karena saya yakin dengan kemampuan saya 38. Saya tidak pernah menghindar, jika teman saya

menanyakan materi dengan saya

39. Menurut saya belajar sangat penting untuk masa depan

40. Saya akan belajar jika materinya mudah tidak banyak berfikir

(25)

Pernyataan1 Pearson Correlation .680**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan2 Pearson Correlation .688**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan3 Pearson Correlation .610**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan4 Pearson Correlation .481**

Sig. (2-tailed) .001

N 42

Pernyataan5 Pearson Correlation .616**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan6 Pearson Correlation .612**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan7 Pearson Correlation .574**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan8 Pearson Correlation .549**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

TOTAL Pearson Correlation 1

(26)

Correlations

TOTAL Reliability Statistics

Pernyataan9

Pernyataan10 Pearson Correlation .527**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan11 Pearson Correlation .502**

Sig. (2-tailed) .001

N 42

Pernyataan12 Pearson Correlation .459**

Sig. (2-tailed) .002

N 42

Pernyataan13 Pearson Correlation .527**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan14 Pearson Correlation .684**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan15 Pearson Correlation .715**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan16 Pearson Correlation .497**

Sig. (2-tailed) .001

N 42

Pernyataan17 Pearson Correlation .467**

Sig. (2-tailed) .002

N 42

Pernyataan18 Pearson Correlation .426**

(27)

N 42

Pernyataan19 Pearson Correlation .519**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan20 Pearson Correlation -.077

Sig. (2-tailed) .626

N 42

Pernyataan21 Pearson Correlation .616**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan22 Pearson Correlation .473**

Sig. (2-tailed) .002

N 42

Pernyataan23 Pearson Correlation .495**

Sig. (2-tailed) .001

N 42

Pernyataan24 Pearson Correlation .488**

Sig. (2-tailed) .001

N 42

Pernyataan25 Pearson Correlation .438**

Sig. (2-tailed) .004

N 42

Pernyataan26 Pearson Correlation .551**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan27 Pearson Correlation .520**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan28 Pearson Correlation .467**

Sig. (2-tailed) .002

N 42

(28)

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan30 Pearson Correlation .549**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan31 Pearson Correlation .580**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan32 Pearson Correlation .421**

Sig. (2-tailed) .005

N 42

TOTAL Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level

(2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level

(29)

TOTAL

Pernyataan33

Pearson Correlation .660**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan34 Pearson Correlation .639**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan35 Pearson Correlation .597**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan36 Pearson Correlation .503**

Sig. (2-tailed) .001

N 42

Pernyataan37 Pearson Correlation .634**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan38 Pearson Correlation .630**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan39 Pearson Correlation .573**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

Pernyataan40 Pearson Correlation .536**

Sig. (2-tailed) .000

N 42

TOTAL Pearson Correlation 1

(30)
(31)
(32)
(33)

Referensi

Dokumen terkait

Debong Kidul dan sekitarnya pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Tegal akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan desain pembelajaran yang efektif dan memfasilitasi siswa program akselerasi tingkat Sekolah Dasar sesuai dengan

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam laporan studi kasus pembahasan pada asuhan keperawatan pada klien asfiksia neonatorum dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan. nafas

activity of ceria-promoted Ni catalyst supported on powder alumina (96%) was quite close to the equilibrium CO conversion (99.6%) at the same temperature (250 ° C) and CO/S molar

Draw, dan Photoshop ); merupakan perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan perantaraan sebuah program dan mam- pu memberikan informasi dan

LANGSUNG OLEH WALIKOTA YOGYAKARTA // PEMBERIAN BEASISWA INI SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN PEMERINTAH KOTA DALAM.. BIDANG

Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah masukan suara dari individu yang berbeda beda, pengujian efektivitas sistem dan uji waktu yang dibutuhkan aplikasi

Formutir Nomor : X.H.'l-2 Laporan Butanan Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Pubtik dan Rekapitutasi yang tetah Dilaporkan. * Laporan Penggunaan Btangko