Sejarah SMK Kristen Salatiga
Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen
Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,
maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk
Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.
Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta
Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno
Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.
Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi
pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan
ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan
berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus
berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.
100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya
tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.
Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan
nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal
18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader
pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran
Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama
(SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang
ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada
Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka
pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:
a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat
Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen
di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.
SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk
mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum
pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum
mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran
biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran
tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi
jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.
Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat
strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga
tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian
Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk
gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.
b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis
Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin
pekerjaan-pekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha
pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi
atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga
dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang
perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal
bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.
Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka
Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.
Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus
dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah
sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di
bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan
kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung
Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan
Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus
dengan lama kursus sekitar dua tahun.
Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan
Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi
Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,
dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya
dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan
fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini
nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat
Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada
Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,
SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat
lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.
Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan
dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat
(Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan
sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih
berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan
kesederhanaan.
Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan
SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota
Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA
pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri
dan SMEA Swasta lainnya.
Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini
memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun
tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang
membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –
sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi
bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan
tenaga guru.
Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen
menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya
masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari
Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.
Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat
perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA
Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.
Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.
Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA
Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas
sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai
mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.
Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya
tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang
seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut
diperhitungkan keberadaannya.
Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA
Kristen juga berhasil mendapatkan guru-guru negeri yang
diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di
samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga
pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para
lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu
SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,
Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar
swa-kelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara
yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati
sekolah-sekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya
Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang
dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam
Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih
atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang
menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan
kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci
ditambah rencana yang terperinci pula.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki
ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti
itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang
sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA
Kristen Salatiga.
Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua
murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan
yang tidak berarti.
Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan
dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen
(dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,
Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK
Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga
tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.
Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia
pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan
7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh
Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari
semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini
sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar
terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik di sekitar kota Salatiga.
Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir
ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.
Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu
tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny
memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para
pencari kerja.
Visi dan Misi SMK Kristen Salatiga
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya
manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani
dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,
2. Misi
Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan
menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian
yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan
profesional;
Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian
NAMA SEKOLAH : SMK KRISTEN SALATIGA
ALAMAT : Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga
SALATIGA
Semarang, 06 September
1966
20-07-1998 Kepala Sekolah
2 Eko Pambudyo, S.Pd.
Surakarta, 22 September 1969
17-07-1995 Guru Produktif AP
3 Drs. Tejosulistyo
Surakarta, 22 September 1969
19-08-1996 Bimbingan konseling
4 Dra. Endang Caturini
Bawen, 24 September
1967
20-07-1992 Guru Produktif PM
5 Anna Budi Wuriyani, S.Pd
Magelang, 27 Oktober
1963
21-07-1997 Bahasa Inggris
6 Dra. Sri Maryam
Salatiga, 04 Nopember
1957
18-07-1998 Guru Produktif PM
7 Dra. Lestari S. Winarsih
8 Dra. Yuheti Kumalasanti
Semarang, 10 Januari 1968 20-07-1992 Guru Produktif
Ap
9 Dra. Endang Pamularsih
Surakarta, 16 Mei 1965 20-07-1992 Guru Produktif
PM
10 Dra. Maya Kartikasari
Salatiga, 23 Desember
1969
20-07-1992 Guru Produktif AP
11 Drs. Albertus Barsito, S.Pd.
Magelang, 04 Mei 1961 01/03/1994 Bahas Inggris
12 I Wayan Eddy Sulistyo, S.Pd.
Salatiga, 31 Agustus
1973
03/01/1999 Akutansi, Komputer
13 Satyarini Budiniarti, S.P.
Salatiga, 19 Januari 1971 26-07-2000 Matematika
14 Tri Astuti, S.S.
Salatiga, 10 Juni 1967 09/10/2001 Bahasa Inggris
15 Reni Estiningsih, S.Pd.
Kab. Semarang,
18 Maret 1980 17-07-2006 Matematika
16 Dra. Dwi Emmy Triastuti
Cepu, 05 Januari 1961 21-07-2003 IPS
17 Wiryanto, S.Pd.
Boyolali, 07 Desember
1951
02/02/1999 Penjaskes
18 Teguh Suharjo, BA
Klaten, 01 Agustus
1948
22-10-1998 Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa
19 Retno Handayani, S.Si.
Salatiga, 23 Maret 1986 27-10-2010 Matematika,
Fisika, Kimia (IPA)
20 Mugi Harjono, S.H.
07 September
1968
15-07-2010 Seni Musik, Penjaskes
21 Effisiensi Laila, S.Th
Salatiga, 24 Oktober
1989
23 Ifan Pandu Ya'azin
18-07-2016 KKPI
24 Yuli Priyatini, S.Pd
01/04/2016 Produktif
28 Samuel Octavianto
10/09/2017 KKPI
KARYAWAN
29 MC Wahyu
Handayani
Salatiga, 15 Januari 1981 15-08-2009 Administrasi
30 Lukas Rustiyono
Kab. Semarang,
02 Juli 1973 08/01/2000 Pekarya
31 Pasimin
Tuntang, 30 Nopember
1958
09/01/1979 Pekarya
32 Sri Djajanti
Purwodadi, 09 September 1955
20-08-1990 Tata Usaha / Bendahara
33 Abner Priyadji
Salatiga, 30 Desember
1962
16 Juli 1960 02/08/1999 Petugas
Keamanan
35 Didik Kariyadi
Salatiga, 22 Juni 1969 08/01/2009 Petugas
Keamanan
36 Agnes Yolanda Putri
01/11/2017 Petugas
Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Pernyataan Butir Skala Pengukuran
1.Pengaruh pola asuh
orang tua (X1)
agar nilai ulangan/tes
bagus
Saya selalu di ajarkan dispilin oleh orang tua
Saya tidak pernah membantah jika orang
tua menasehati saya
Saya selalu menuruti
kata orang tua
komunikasi yang baik
diri
c. siswa malas
untuk belajar
bahas pada hari ini
Pada saat guru
menjelaskan materi
sejarah saya
memperhatikan
dengan
sungguh-sungguh
Saya senang mencari materi tambahan dari
internet agar
menambah wawasan
saya
Saya tidak pernah
membantu teman
kesulitan memahami
materi karena saya
tidak yakin dengan
kemampuan saya
Saya selalu
menghindar, jika
teman saya
menanyakan materi
Menurut saya belajar tidak penting masa
depan saya
Saya akan belajar jika materinya mudah
PENGANTAR
rihal : Permohonan Pengisian Angket
mpiran : Satu Berkas
ngan Hormat,
Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya ,Ita Lestari Mahasiswa dari Universitas
isten Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan
Ekonomi dengan Nim 162014003 bermaksud mengadakan penelitian di SMK Kristen
latiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh ola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK
Kristen Salatiga”. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.
Angket ini bukan berhubungan dengan pembelajaran, maka adik-adik tidak perlu takut
tau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang
diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan
kondisi yang dirasakan selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi
nelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Ita Lestari
Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu.
2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan pilihan.
3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling sesuai
dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang tersedia
4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah dengan dua
garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai kemudian berilah tanda (√) pada kolom yang anda anggap paling benar.
5. Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
Contoh Pengisian:
Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman
Jawaban:
SS S TS KS STS
√
No Pernyataan Jawaban
SS S TS KS STS
POLA ASUH ORANG TUA
1. Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai kegiatan saya di sekolah
2. Saya sering meminta saran kepada orang tua ketika memiliki masalah saat di sekolah maupun di luar sekolah
3. Saya selalu diberikan motivasi untuk belajar dari orang tua agar nilai ulangan/tes bagus
4. Saya selalu di ajarkan dispilin oleh orang tua 5. Saya tidak pernah membantah jika orang tua
menasehati saya
6. Saya selalu menuruti kata orang tua
7. Orang tua selalu memberikan batasan waktu sampai jam 9 malam untuk main
Nama :
GAYA BELAJAR Jawaban
SS S TS KS STS
GAYA BELAJAR VISUAL
9. Saya lebih suka belajar dengan melihat gambar 10. Saya lebih suka mengingat apa yang di lihat
daripada yang saya dengar
11. Saya selalu mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian maupun prestasi di kelas
12. Saya menulis dengan rapi dan teratur supaya semangat untuk belajar di kelas
13. Saya lebih suka membaca sendiri daripada di bacakan orang lain
14. Saya sering mencoret-coret buku dan meja ketika guru menjelaskan
15. Saya selalu berbicara cepat dan tepat
16. Saya merasa tidak terganggu saat suasana kelas tidak kondusif atau ada keributan
GAYA BELAJAR AUDITORI
17. Saya selalu berbicara sendiri saat mengerjakan tugas dari guru
18. Saya merasa terganggu dengan keributan di kelas 19. Saya sering menggerakan bibir saat mereka
membaca buku
20. Saya senang membaca buku dengan keras 21. Saya merasa kesulitan menulis yang baik
22. Saya lebih suka belajar dengan cara mendengar ceramah dari guru
23. Saya lebih suka belajar dengan cara berbicara 24. Saya selalu mendengarkan musik saat belajar
GAYA BELAJAR KINESTETIK
25. Saya selalu berbicara dengan berlahan dan pelan 26. Saya lebih unggul dalam bercerita daripada
menulis
27. Saya selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak (selalu mengacungkan jari untuk bertanya pada guru, jika belum menguasai materi) 28. Saya lebih suka menghafalkan materi pelajaran
dengan cara berjalan
29. Saya suka belajar melalui praktek
30. Saya menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita (misalnya, sejarah)
31. Saya merasa tulisan saya jelek 32. Saya suka permainan dan olahraga
PRESTASI BELAJAR
33. Saya selalu berusaha memahami materi dengan baik
34. Saya selalu mempersiapkan materi yang akan di bahas pada hari ini
35. Pada saat guru menjelaskan materi sejarah saya memperhatikan dengan sungguh-sungguh
36. Saya senang mencari materi tambahan dari internet agar menambah wawasan saya
37. Saya selalu membantu teman kesulitan memahami materi karena saya yakin dengan kemampuan saya 38. Saya tidak pernah menghindar, jika teman saya
menanyakan materi dengan saya
39. Menurut saya belajar sangat penting untuk masa depan
40. Saya akan belajar jika materinya mudah tidak banyak berfikir
Pernyataan1 Pearson Correlation .680**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan2 Pearson Correlation .688**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan3 Pearson Correlation .610**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan4 Pearson Correlation .481**
Sig. (2-tailed) .001
N 42
Pernyataan5 Pearson Correlation .616**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan6 Pearson Correlation .612**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan7 Pearson Correlation .574**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan8 Pearson Correlation .549**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
TOTAL Pearson Correlation 1
Correlations
TOTAL Reliability Statistics
Pernyataan9
Pernyataan10 Pearson Correlation .527**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan11 Pearson Correlation .502**
Sig. (2-tailed) .001
N 42
Pernyataan12 Pearson Correlation .459**
Sig. (2-tailed) .002
N 42
Pernyataan13 Pearson Correlation .527**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan14 Pearson Correlation .684**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan15 Pearson Correlation .715**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan16 Pearson Correlation .497**
Sig. (2-tailed) .001
N 42
Pernyataan17 Pearson Correlation .467**
Sig. (2-tailed) .002
N 42
Pernyataan18 Pearson Correlation .426**
N 42
Pernyataan19 Pearson Correlation .519**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan20 Pearson Correlation -.077
Sig. (2-tailed) .626
N 42
Pernyataan21 Pearson Correlation .616**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan22 Pearson Correlation .473**
Sig. (2-tailed) .002
N 42
Pernyataan23 Pearson Correlation .495**
Sig. (2-tailed) .001
N 42
Pernyataan24 Pearson Correlation .488**
Sig. (2-tailed) .001
N 42
Pernyataan25 Pearson Correlation .438**
Sig. (2-tailed) .004
N 42
Pernyataan26 Pearson Correlation .551**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan27 Pearson Correlation .520**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan28 Pearson Correlation .467**
Sig. (2-tailed) .002
N 42
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan30 Pearson Correlation .549**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan31 Pearson Correlation .580**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan32 Pearson Correlation .421**
Sig. (2-tailed) .005
N 42
TOTAL Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
TOTAL
Pernyataan33
Pearson Correlation .660**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan34 Pearson Correlation .639**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan35 Pearson Correlation .597**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan36 Pearson Correlation .503**
Sig. (2-tailed) .001
N 42
Pernyataan37 Pearson Correlation .634**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan38 Pearson Correlation .630**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan39 Pearson Correlation .573**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
Pernyataan40 Pearson Correlation .536**
Sig. (2-tailed) .000
N 42
TOTAL Pearson Correlation 1